HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG BINTANG ACEH BESAR
JURNAL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma IV Kebidanan U‟Budiyah U‟Bud iyah Banda Aceh
Oleh
MONA LISMAYSARAH NIM: 121010210073
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U’ BUDIYAH
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN BANDA ACEH 2013
HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG BINTANG ACEH BESAR MONA LISMAYSARAH Mahasiswi Stikes U’budiyah Banda Aceh D-IV Kebidanan Latar Belakang: Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar jumlah ibu menyusui pada bulan Januari sampai dengan Mei 2013 berjumlah 159 orang. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan 12 orang responden yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar 8 diantaranya menyatakan bahwa tidak lancar ASI dan 4 di antaranya menyatakan lancarnya ASI hal ini dikarenakan mereka mengkonsumsi obat atau jamu untuk memperlancar ASI. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui hubungan tehnik menyusui dengan kelancaran ASI pada ibu menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi adalah seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi usia 0-6 bulan yaitu 159 orang. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 12 -20 Agustus 2013 terhadap 45 responden. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proposif sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi selanjutnya dianalisa secara univariat dan bivariat. Hasil Penelitian: menunjukkan bahwa ada hubungan antara teknik menyusui dengan kelancaran ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar. Kesimpulan dan Saran: Dari 45 responden 35,6% yang kurang lancar ASInya dan 64,4% yang lancar ASInya. Diharapkan bagi ibu menyusui untuk lebih mengetahui bagaimana tehnik menyusui yang benar dengan kelancaran ASI pada ibu menyusui dan bagi petugas puskesmas untuk lebih meningkatkan penyuluhan kepada ibu-ibu yang melahirkan tentang teknik menyusui yang benar untuk meningkatkan kelancaran produksi ASI.
Kata Kunci
: Teknik menyusui, kelancaran ASI
meletakkan
PENDAHULUAN
Menyusui merupakan suatu
bayi
saat
menyusui.
Posisi menyusui dapat dilakukan
aktivitas yang bisa mendatangkan
dengan
kebahagiaan tersendiri bagi ibu, yang
menyusui
memang menjadi kodratnya. Untuk
dilakukan
mendukung keberhasilan menyusui,
berdiri, atau berbaring. menyusui
perlu mengetahui teknik menyusui
dengan teknik yang tidak benar dapat
yang baik dan benar. Salah satu
mengakibatkan
penyebab
lecet. Salah satu faktor yang sering
kegagalan
menyusui
beberapa
posisi.
Cara
yang
tergolong
biasa
adalah
dengan
payudara
adalah disebabkan karena kesalahan
dilakukan
ibu
posisi menyusui yang belum tepat
dalam
memosisikan
dan
saat
puting
duduk,
menyusui
adalah
sehingga mengganggu produksi dan
ibu dan bayi. Pada sebagian ibu yang
transfer ASI ke bayi (Khasanah,
tidak
2011).
menyusui yang benar dapat menjadi Menurut
WHO
(2009)
paham
bagaimana
teknik
masalah dalam menyusui. Adapun
terdapat 35,6% ibu gagal menyusui
masalah
dalam
menyusui
bayinya dan 20% diantaranya adalah
puting susu lecet, payudara bengkak,
ibu – ibu di Negara berkembang,
abses
sementara itu berdasarkan data dari
(Sulystyawati, 2009)
payudara
adalah
(mastitis).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Menyusui setiap dua-tiga jam
tahun 2010 dijelaskan bahwa 67,5%
akan menjaga produksi ASI tetap
ibu yang gagal memberikan ASI
tinggi. Untuk wanita pada umumnya,
ekslusif
adalah
menyusui atau memerah ASI delapan
kurangnya pemahaman ibu tentang
kali dalam 24 jam akan menjaga
teknik
benar,
produksi ASI tetap tinggi pada masa-
sehingga sering menderita puting
masa awal menyusui, khususnya
lecet dan retak.
empat bulan pertama. Bukanlah hal
kepada
menyusui
bayinya
yang
Hasil dari susenas tahun 2007
yang aneh apabila bayi yang baru
yang menunjukkan bahwa secara
lahir menyusui lebih sering dari itu,
nasional terdapat sebesar 94,57%
karena rata-ratanya adalah 10-12 kali
bayi mendapat ASI. Presentase balita
menyusui tiap 24 jam, atau bahkan
yang pernah mendapat ASI pada
18 kali. (Gartner, 2005)
tahun 2007 cenderung mengalami 1
Bayi
yang
mendapat
ASI
penurunan jika dibandingkan dengan
eksklusif 6 bulan frekuensi terkena
dua tahun sebelumnya. Penurunan
diare sangat kecil, bahkan mulai
presentase
2006
minggu ke 4 sampai bulan ke 6 bayi
dibandingkan dengan tahun 2005
jarang defekasi dan sering menjadi
relatif rendah yaitu 96,02% menjadi
keluhan ibu yang datang ke klinik
95,24%.
karena bayinya tidak defekasi lebih
pada
Kegagalan
tahun
dalam
proses
dari 3 hari. Pada kelompok bayi yang
menyusui sering di sebabkan karena
mendapat susu tambahan lebih sering
timbulnya beberapa masalah pada
mengalami diare. Dengan demikian
kesehatan bayi yang mendapat ASI
kesesuaian reaksi terhadap stimulus
eksklusif
bila
tertentu. Dalam kehidupan sehari-
dibandingkan kelompok bayi yang
hari merupakan reaksi yang bersifat
diberi susu formula (Sri Purwati H,
emosional terhadap stimulus sosial.
2004).
Sikap itu masih merupakan reaksi
akan
lebih
Faktor-faktor
baik
dapat
tertutup, bukan merupakan reaksi
menyusui
terbuka tingkah laku yang terbuka.
diantaranya adalah pengetahuan dan
Lebih dapat dijelaskan lagi bahwa
sikap ibu. Pengetahuan adalah hasil
sikap merupakan reaksi terhadap
„tahu‟, dan ini terjadi setelah orang
objek di lingkungan tertentu sebagai
melakukan
terhadap
suatu penghayatan terhadap objek.
suatu objek tertentu. Pengindraan
Kesehatan ibu memegang peranan
terjadi melalui pancaindra manusia,
dalam produksi air susu ibu. Bila ibu
yakni
tidak
mempengaruhi
yang
teknik
pengindraan
indra
penglihatan,
sehat,
asupan
makanannya
pendengaran, penciuman, rasa dan
kurang atau kekurangan darah untuk
raba. Sebagian besar pengetahuan
membawa nutrien yang akan diolah
manusia diperoleh melalui mata dan
oleh sel-sel acini payudara. Hal ini
telinga. Pengetahuan atau kognitif
menyebabkan
merupakan
menurun.
domain
yang
sangat
produksi
Menurut
dan
penting untuk terbentuknya tindakan
Michael
seseorang. Karena dari pengalaman
Footnotes
dan penelitian ternyata perilaku yang
keberhasilan
didasarkan oleh pengetahuan akan
bergantung pada emosi dan sikap
lebih langgeng dari pada perilaku
ibu. (Notoatmodjo, 2007).
yang
didasari
oleh
informasi
(Notoatmodjo, 2007).
seseorang
on
dalam
Briefs
Maternity
Care,
menyusui
Sebaiknya
sangat
pada
masa
kehamilan dan masa nifas, ibu hamil
Sikap merupakan reaksi atau respons
Newton
Nilas
ASI
yang
masih
telah mendapatkan informasi tentang teknik menyusui dari bidan. Bidan
tertutup terhadap suatu stimulus atau
sebagai
objek.
kebidanan berkewajiban untuk itu,
Sikap
menunjukkan
secara konotasi
nyata adanya
karena
pelaksana
bila
ibu
pelayanan
hamil
kurang
mengetahui tentang teknik menyusui,
dan mencegah tersumbatnya saluran
akan
produksi
berdampak
payudara
tidak
ASI
sehingga
terawat sehingga akan bermasalah
memperlancar
pada awal masa laktasi seperti puting
Penelitian
susu lecet, payudara bengkak, air
dilakukan
susu
Sebagaimana
tentang pemijatan payudara dengan
dilaporkan 57% dari ibu menyusui di
senam payudara terhadap kelancaran
Indonesia
pernah
menderita
pengeluaran ASI pada ibu menyusui
kelecetan
pada
putingnya
menunjukkan hasil yang tidak jauh
tersumbat.
(Soetjiningsih, 2002).
pengeluaran
ASI.
sebelumnya oleh
yang
Afianti
(2012)
berbeda antara senam payudara dan
Menurut Sirkosi dan Barker
pemijatan
payudara
terhadap
(2005), selain hormon prolaktin dan
pengeluaran kelancaran ASI pada ibu
oksitosin
menyusui
keadaan
yang
mempengaruhi produksi ASI pada
Berdasarkan
ibu adalah penggunaan obat- obatan
diperoleh
saat
Provinsi
dilakukan
operasi
sectio
data
dari
Dinas
Aceh
tahun
yang
Kesehatan 2012
dari
caesarea. Obat-obatan yang dipakai
jumlah bayi sebanyak 4604 bayi,
saat
untuk
dengan jumlah bayi yang diberikan
mengurangi rasa nyeri. Nyeri yang
ASI eksklusif sebanyak 546 bayi
ditimbulkan akibat operasi sectio
(11,9%)
caesarea mempengaruhi ibu dalam
2012). Sedangkan jumlah bayi 0-6
memberikan perawatan pada bayi,
bulan di Kabupaten Aceh Besar
sehingga dapat menyebabkan ibu
Tahun 2012 adalah 5.108 bayi dan
menunda
untuk
yang
terjadilah
ketidaklancaran
operasi
digunakan
menyusui
dan dalam
produksi ASI Teknik
(Dinkes
mendapat
Provinsi
ASI
Aceh,
Eksklusif
berjumlah 1.627 orang. Berdasarkan data dari Puskesmas Blang Bintang
lain
yang
dapat
jumlah bayi 0-6 bulan yaitu 203
mempengaruhi produksi ASI adalah
orang dan yang mendapatkan ASI
perawatan yang dilakukan terhadap
Eksklusif berjumlah 40 orang.
payudara atau breast care, bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah
Berdasarkan
survey
awal
yang dilakukan peneliti di Wilayah
Kerja
Puskesmas
Blang
Bintang
Aceh Besar jumlah ibu menyusui
Tujuan Penelitian 1.
Tujuan umum
pada bulan Januari sampai dengan
Mengetahui
hubungan
Mei 2013 berjumlah 159 orang.
tehnik
Berdasarkan dari hasil wawancara
kelancaran
dengan 12 orang responden yang ada
menyusui
di Wilayah Kerja Puskesmas Blang
Puskesmas Blang Bintang Aceh
Bintang Aceh Besar 8 diantaranya
Besar.
menyatakan bahwa tidak lancar ASI
2.
dan 4 di antaranya menyatakan
menyusui ASI di
dengan pada
Wilayah
ibu Kerja
Tujuan khusus
a. Untuk
mengetahui
teknik
lancarnya ASI hal ini dikarenakan
menyusui
mereka mengkonsumsi obat atau
menyusui di Wilayah Kerja
jamu untuk memperlancar ASI.
Puskesmas Blang Bintang
Berdasarkan latar belakang di
“Hubungan
ibu
Aceh Besar
atas maka peneliti mengambil judul tentang
pada
b. Untuk mengetahui kelancaran
Tehnik
ASI
ibu
menyusui
di
Menyusui dengan Kelancaran ASI
Wilayah Kerja Puskesmas
Pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja
Blang Bintang Aceh Besar
Puskesmas
Blang
Bintang
Aceh
c. Untuk mengetahui hubungan
Besar”.
teknik
menyusui
dengan
kelancaran ASI pada ibu Rumusan Masalah
menyusui di Wilayah Kerja
Berdasarkan uraian pada latar
Puskesmas Blang Bintang
belakang masalah, peneliti membuat
Aceh Besar
rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu
“
Hubungan
Tehnik
Menyusui dengan Kelancaran ASI Pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Besar ”
Blang
Bintang
Aceh
Manfaat Penelitian
1.
Bagi peneliti Menambah
pengetahuan
wawasan mengetahui menyusui
dan
pengetahuan hubungan dengan
tehnik
kelancaran
ASI
pada
ibu
menyusui
di
Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar. 2.
Kelancaran ASI
Bagi ibu menyusui Dapat
mengetahui
tehnik
bagaimana
menyusui
kelancaran
ASI
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
dengan pada
Penelitian
ibu
menyusui. 3.
Teknik Menyusui - Pelekatan - Posisi penyusui - Jadwal menyusui
Hipotesa
Bagi lembaga pendidikan Dapat
menambah
tentang
hubungan
menyusui
dengan
ASI
pada
ibu
Ada
hubungan
tehnik
referensi
menyusui dengan Kelancaran ASI
tehnik
Pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja
kelancaran
menyusui
di
Puskesmas
Blang
Bintang
Aceh
Besar
Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar.
Desain Penelitian
Adapun jenis penelitian ini METODOLOGI PENELITIAN
adalah analitik dengan pendekatan
Kerangka Konsep
cross
Kerangka konsep merupakan
sectional
mengetahui
yaitu
hubungan
untuk teknik
visualisasi dari arah pemikiran yang
menyusui dengan kelancaran ASI
akan
pada ibu menyusui di Wilayah Kerja
dilakukan.
Arah
pemikiran
merupakan hubungan antara variabel
Puskesmas
atau
Besar.
Untuk
faktor-faktor
yang
menggambarkan
diteliti.
Blang
Bintang
Aceh
kerangka
konsep diperlukan teori-teori yang
Populasi dan Sampel
diteliti dan selanjutnya didefinisi dari
1.
setiap variabel (Notoatmodjo,2005).
Populasi Populasi
adalah
keseluruhan
objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmodjo,
2005).
Populasi dalam dalam penelitian Variabel Independen
Variabel Dependen
ini adalah seluruh ibu menyusui
yang memiliki bayi usia 0-6
Cara Pengukuran Data
bulan
1.
di
Wilayah
Kerja
Teknik pengumpulan Data
Puskesmas Blang Bintang Aceh
2.
Data yang dikumpulkan
Besar berjumlah 159 orang
dalam penelitian ini adalah data
Sampel
primer
Sampel adalah sebagian yang
primer
diambil dari keseluruhan objek
dikumpulkan
yang
diteliti
mewakili
dan
sekunder.
adalah
dan
dianggap
peneliti
seluruh
populasi.
kuesioner
data
yang
langsung
dengan
Data
oleh
menyebarkan
pada
ibu-ibu.
Pengambilan sampel dilakukan
Sedangkan data sekunder adalah
secara proposif sampling . selama
data
8 hari pada bulan Agustus 2013.
Puskesmas Blang Bintang untuk
Sampel
mengetahui jumlah ibu-ibu yang
dalam
penelitian
menggunakan kriteria sebagai beriku:
yang
berasal
dari
menyusui. 2.
Instrumen Penelitian
a. Ibu yang memiliki bayi usia
Adapun instrumen yang
0-6 bulan
digunakan dalam penelitian ini
b. Ibu yang bersedia menjadi
adalah
responden.
observasi
dan
menggunakan lembar check list
c. Ibu yang menyusui
mengenai teknik menyusui,
4
pertanyaan tentang kelancaran ASI.
Tempat dan waktu penelitian 1.
Tempat Penelitian
Penelitian
ini
telah
dilaksanakan
di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Blang
Bintang Aceh Besar. 2.
Pengolahan dan Analisa Data 1.
Cara pengolahan data
Metode pengolahan data
Waktu Penelitian
dilakukan melalui suatu proses
Waktu penelitian dilakukan pada
dengan tahapan seperti yang
tanggal 12-20 Agustus 2013.
dikemukakan
oleh
(2006) sebagai berikut :
Arikunto
a. Editing data yaitu
(memeriksa),
dilakukan
Analisa
setelah
semua
data
melalui
pengecekan daftar
terkumpul
masing-masing telah
menggunakan
untuk
frekuensi.
memeriksa
yang
telah
kuesioner
diisi
dengan
pengolahan
bila x <
dengan menentukan
x
data
(mentransfer x
yaitu
tahap
untuk
dan kurang baik
x n
data
:
Jumlah
bentuk
n : Jumlah sampel
adalah
Untuk perhitungan persentase
melakukan klarifikasi data,
dari
yaitu mengelompokkan data
digunakan rumus (Machfoedz,
variabel
2009) :
masing-masing
berdasarkan kuisioner untuk
p
dimasukkan ke dalam tabel.
masing-masing
f 1 x 100 n
Keterangan:
Analisa Data
Analisa
data
P = persentase
dilakukan
f 1 = frekuensi
dengan cara:
n = sampel a.
rata-rata
ukur
tabel pengolahan data (data
: Rata-rata ukur
x
memindahkan data ke dalam
tabel)
x
x
Dimana :
c. Transfering
d. Tabulating
yaitu
persamaan :
selanjutnya.
data),
distribusi
baik bila x
tujuan untuk mempermudah proses
dengan
berdasarkan 2 kategori
kode), yaitu memberi tanda terhadap
tabel
yang
Teknik menyusui dikategorikan
(memberikan
kode
variabel
diteliti
isian. Tahap ini bertujuan
b. Coding data
dilakukan
untuk mengetahui frekuensi dari
kelengkapan isian data.
2.
univariat
100% = bilangan tetap
Analisa Univariat b.
Analisa Bivariat
variabel
Analisa
bivariat
analisa
hasil
independen
merupakan
dari
variabel
yang
diduga
mempunyai
didapat hasil seperti pada tabel di bawah ini :
hubungan
denganvariabel dependen. Untuk
Karakteristik Responden
menguji
a. Umur
hipotesis
dilakukan
analisa statistik dengan uji chi square dengan
menggunakan
program sistem komputer yaitu program
SPSS
(Statistical
Program For Social Science) versi
16.0
pada
tingkat
kepercayaan = 0,05. 1) Ha di tolak : Jika p value > 0,05,
artinya
hubungan
tidak
ada
variabel
independen dengan variabel dependen. 2) Ha di terima : Jika p Value < 0,05 artinya ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan 41 Umur Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2013 No 1 2 3
Umur 19 – 25 tahun 26 – 35 tahun ≥ 36 tahun
Total
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 12-20 Agustus 2013 terhadap 45 orang responden. Adapun hasil penelitian ini dari seluruh yang diteliti maka
% 40,0 53,3 6,7
45
100
Sumber : Data primer (diolah tahun 2013) Berdasarkan
Tabel
4.1
menunjukkan bahwa dari 45 orang responden terdapat 24 orang (53,3%) berada pada kelompok umur 26 – 35 tahun dan 4 orang (6,7%) berada pada kelompok umur ≥ 36 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Frekuensi 18 24 4
b.
yang responden multipara dan 4
Pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2013 No
Pendidikan
1 2 3
Dasar Menengah Tinggi Total
Frekuensi
%
13 26 6 45
28,9 57,8 13,3 100
Sumber : Data primer (diolah tahun 2013) Berdasarkan
Tabel
4.2
menunjukkan bahwa dari 45 orang responden terdapat 26 orang (57,8%)
orang (8,9%) yang responden grande multipara
di
Puskesmas
Blang
tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas
d.
c.
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2013 No 1 2 3 4
Pekerjaan IRT Pedagang Wiraswasta PNS
Frekuensi 33 5 2 5
% 73,3 11,1 4,4 11,1
Total
45
100
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Paritas di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2013 1 2 3
Paritas
Primipara Multipara Grande Multipara Total
Frekuensi
%
13 28 4 45
28,9 62,2 8,9 100
Sumber : Data primer (diolah tahun 2013) Berdasarkan
Sumber : Data primer (diolah tahun 2013) Tabel
4.4
menunjukkan bahwa dari 45 orang
Paritas
No
Aceh
Pekerjaan
Berdasarkan
Blang Bintang Aceh Besar.
Bintang
Kerja
Besar.
yang berpendidikan menengah dan 6 orang (13,3%) yang berpendidikan
Wilayah
Tabel
4.3
menunjukkan bahwa dari 45 orang responden terdapat 28 orang (62,2%)
responden terdapat 33 orang (73,3%) yang bekerja sebagai IRT dan 2 orang (4,4%) yang bekerja sebagai wiraswasta Puskesmas Besar.
di Blang
Wilayah Bintang
Kerja Aceh
Analisa Univariat
Sumber : Data primer (diolah tahun
a.
2013)
Teknik menyusui
Berdasarkan
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tekni Menyusui Di Wilayah kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar No
Teknik Menyusui
Frekuensi
%
1 2
Kurang baik Baik Jumlah
19 26 45
42,2 57,8 100
responden terdapat 29 orang (64,4%) yang lancarnya ASI ibu dan 16 orang (35,6%)
kurang
lancar
Puskesmas
Blang
Bintang
Aceh
Besar. Analisa Bivariat
Berdasarkan
tabel
Hubungan
4.5
yang melakukan teknik menyusui dengan baik dan 19 orang (42,2%) yang melakukan teknik menyusui baik
Puskesmas
di
Wilayah
Kerja
Bintang
Aceh
Blang
Besar.
N o
1
Kelancaran ASI
2 Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kelancaran ASI Di Wilayah kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar
Kelancaran ASI
Frekuensi
Kurang lancar Lancar Jumlah
16 29 45
menyusui
Tabel 4.7 Hubungan Teknik menyusui dengan Kelancaran ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2013
responden terdapat 26 orang (57,8%)
kurang
Teknik
dengan Kelancaran ASI
menunjukkan bahwa dari 45 orang
1 2
yang
lancarnya ASI ibu di Wilayah Kerja
2013)
No
4.6
menunjukkan bahwa dari 45 orang
Sumber : Data primer (diolah tahun
b.
tabel
Kelancaran ASI Teknik Menyu sui
Jumlah
Kurang Lancar
Lancar
f
%
f
%
f
%
Kurang Baik Baik
11
57,9
8
42,1
19
100
5
19,2
21
80,8
26
100
Total
16
35,6
29
64,4
45
100
%
p Valu e
0,018
Sumber : Data primer (di olah tahun 2013) Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa responden
35,6 64,4 100
yang teknik menyusuinya kurang baik terdapat 11 orang responden (57,9%) yang ASInya kurang lancar,
dan
responden
teknik
di payudara ibu. Untuk itu diperlukan
menyusuinya baik terdapat 21 orang
posisi yang memperhatikan letak
responden (80,8%) yang lancarnya
tubuh
ASI. Selanjutnya berdasarkan uji chi
terhadap tubuh ibu. Hal ini akan
square pada
0,018 didapatkan p
sangat membantu bayi menelan ASI
< 0,05 dengan demikian dapat dilihat
dengan mudah dan jumlah yang
bahwa ada hubungan yang bermakna
cukup, dan pada akhirnya akan
antara
dengan
meningkatkan produksi ASI sesuai
kelancaran ASI di Wilayah Kerja
kebutuhan bayi. Perlekatan yang
Puskesmas
benar juga menghindari luka pada
=
teknik
yang
menyusui
Blang
Bintang
Aceh
bayi
secara
keseluruhan
puting, karena pada perlekatan yang
Besar
benar, puting tidak akan bergesekan dengan langit-langit bayi yang keras,
Pembahasan
penelitian
melainkan jatuh di tengah rongga
menunjukkan bahwa responden yang
tenggorokan bayi, sehingga tidak
teknik menyusuinya kurang baik
akan tergesek dan tidak akan luka.
terdapat 11 orang responden (57,9%)
Oleh karena itu perlekatan menyusu
yang ASInya kurang lancar, dan
dapat dikatakan adalah jantungnya
responden yang teknik menyusuinya
proses menyusui (Sulytiawati, 2009).
Dari
hasil
baik terdapat 21 orang responden (80,8%)
yang
Selanjutnya square pada
lancarnya
berdasarkan =
ASI.
uji
chi
0,018 didapatkan p
Produksi
ASI
merupakan
hasil perangsangan payudara oleh hormon dihasilkan
prolaktin. oleh
Hormon
kelenjar
ini
hipofise
< 0,05 dengan demikian dapat dilihat
anterior yang ada yang berada di
bahwa ada hubungan yang bermakna
dasar otak. Bila bayi mengisap ASI
antara
dengan
maka ASI akan dikeluarkan dari
kelancaran ASI di Wilayah Kerja
gudang ASI yang disebut sinus
Puskesmas
laktiferus. Proses pengisapan akan
teknik
menyusui
Blang
Bintang
Aceh
merangsang ujung saraf disekitar
Besar. Perlekatan menyusu ( Latch on) adalah menempelnya mulut bayi
payudara untuk membawa pesan ke kelenjar
hifofise
anterior
untuk
memproduksi
hormone
prolaktin.
(p = 0,790; OR = -), dan dilihat dari
Prolaktin kemudian akan dialirkan ke
faktor
kelenjar payudara untuk merangsang
signifikan (p = 0,049; OR = 10,667).
pembuatan ASI. Hal ini disebut
ibu
ada
hubungan
yang
Dari hasil penelitian yang
dengan refleks pembentukan ASI
dilakukan
atau refleks prolaktin. Bagi ibu yang
dengan judul hubungan emosi dan
menyusui bayi, kelancaran asi sangat
frekuensi
penting untuk memenuhi kebutuhan
kelancaran ASI pada ibu menyusui di
bayi.
tanpa
Wilayah Kerja Puskesmas Blang
disarankan
Bintang Aceh Besar. Hasil penelitian
diberikan sampai dengan usia bayi
menunjukkan bahwa ada hubungan
menginjak usia enam bulan. Tetapi
antara emosi dengan kelancaran ASI
tidak sedikit ibu yang kecewa karena
(p = 0,019) dan ada hubungan antara
ternyata
frekuensi
ASI
eksklusif
pendamping
ASI
ASI
yang
keluar
tidak
selancar seperti yang diharapkan
oleh
Michram
menyusui
(2013)
terhadap
menyusui
dengan
kelancaran ASI (p = 0,000).
(Novak & Broom, 2001).
Menurut asumsi peneliti ada
Dari hasil penelitian yang
hubungan antara teknik menyusui
dilakukan oleh Zakiah (2011) dengan
dengan
judul
dikarenakan
Hubungan Inisiasi Menyusu
kelancaran
asi,
bahwa
hal
posisi
ini dan
Dini Dengan Kelancaran Produksi
pelekatan bayi pada saat menyusui
Asi Pada Ibu Pasca Persalinan Di
sangat menentukan kelancaran ASI,
Rsud Dr. Moewardi Surakarta Dan
apabila posisis dan pelekatan tidak
Rsud
Hasil
baik maka proses pengeluaran ASI
penelitian menunjukkan hubungan
tidak lancar, sedangkan menyusui
IMD dengan kelancaran produksi
yang dijadwal dapat mempengaruhi
ASI,
proses kelancaran ASI.
Banjasari
pada
Surakarta.
hari
pertama
ada
hubungan signifikan (p = 0,036; OR = 12,000), pada hari kedua tidak ada
PENUTUP
hubungan
Kesimpulan
yang
signifikan
(p
=
0,142; OR = 6,667), pada hari ketiga tidak ada hubungan yang signifikan
1.
Dari
45
orang
responden
terdapat 26 orang (57,8%) yang
melakukan
teknik
menyusui
dengan baik di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar. 2.
Dari
45
orang
responden
terdapat 29 orang (64,4%) yang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Gartner L.M., Eidelman A.I. 2005. Breastfeeding and the use of human milk. Pediatrics,
lancarnya ASI ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang
Khasanah, 2011. ASI atau Susu Formula Ya? Flash Book
Aceh Besar. Ada hubungan antara teknik
3.
menyusui ASI
dengan
di
kelancaran
Wilayah
Kerja
Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar (p value = 0,018).
Bagi ibu menyusui Diharapkan
untuk
lebih
mengetahui bagaimana tehnik menyusui yang benar dengan kelancaran
ASI
pada
ibu
menyusui. 2.
meningkatkan
untuk
lebih
penyuluhan
konseling menyusui kepada ibuibu yang melahirkan tentang teknik menyusui yang benar untuk meningkatkan kelancaran produksi ASI.
Soetjiningsih, 2002. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan, Jakarta Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta. Sulystyawati, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas, Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Bagi Petugas Puskesmas Diharapkan
Notoatmodjo, 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Novak & Broom, 2001. Maternal and Child Health Nursing. Missiouri: Mosby, Inc.
Saran
1.
Notoatmodjo,2005 Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Sri
purwanti, H. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif: Buku saku untuk bidan, Jakarta: EGC