KLASIFIKASI NERACA.
Neraca yang berklsifikasi mengelompokkan perkiraan perkiraan ke dalam subkategori untuk membantu pembaca mendapatkan perspektif tentang posisi keuangan perusahaan dengan cepat. Aktiva biasanya diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu aktiva lancar dan tidak lancar. Kewajiban diklasifikasikan dalam : hutang jangka pendek (lancar) dan hutang jangka panjang. Bagi kebanyakan perusahaan, lancar berarti tidak lebih dari satu tahun, sedang tidak lancar berarti lebih dari satu tahun. Dengan demikian, aktiva dan kewajiban lancar adalah adalah aktiva yang yang diharapkan dapat digunakan dan kewajiban yang diharapkan dapat dibayar dalam waktu tidak lebih dari satu tahun. Jika lebih dari satu tahun diklasifikasikan sebagai tidak lancar atau jangka panjang. Setelah S etelah aktiva dan kewajiban diklasifikasikan, selisihnya dapat ditentukan. Selisih aktiva lancar dan kewajiban lancar disebut modal kerja (working capital). Modal kerja adalah cadangan likuid yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan keuangan masa depan. Pengklasifikasian aktiva dan kewajiban menjadi dua kategori yaitu lancar dan tidak lancar, kadangkala bersifat arbiter dan subjektif. Para pemakai laporan keuangan dapat merancang merancan g aturan pembagian kategori yang berbeda. Misalnya beberapa pemakai tidak memasukkan persediaan ketika mengevaluasi posisi modal kerja perusahaan. Pada dasarnya pemakai laporan keuangan memiliki kebebasan untuk menyusun dengan cara yang mereka inginkan. Walaupun terdapat unsur subjektivitas dalam klasifikasi lancar dan tidak lancar, namun kepopulerannya sebagai indicator likuiditas menunjukkan bahwa klasifikasi ini dapat memenuhi kebutuhan para pemakai dalam pengambilan keputusan.
______________________________________________________ __________________________ ______________________________________ __________ Aktiva ___________________________ _________________________ __ Aktiva Lancar Investasi Jangka Panjang Properti, Pabrik dan Peralatan Aktiva Tidak Berwujud Aktiva Lainnya
Kewajiban dan Ekuitas ___________________________
Kewajiban Lancar Utang Jangka Panjang Ekuitas Pemilik Modal Saham Modal Disetor Tambahan Laba Ditahan
Aktiva Lancar Aktiva Lancar (current assets), adalah kas dan aktiva lainnya yang diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi, tergantung mana yang lebih lama . Aktiva lancar disajikan dalam neraca menurut urutan
likuiditas. Lima pos penting dari aktiva lancar adalah kas (cash), investasi jangka pendek (short term investment), piutang (account receivable), persediaan (inventory), pembayaran dimuka (Prepayment).
1. Kas (Cash), dilaporkan pada nilai ditetapkannya. Dimana kas dilaporkan ? tergantung disposisi
dari kas. Suatu kas yang penggunaannya tidak dibatasi dilaporkan sebagai aktiva lancar, begitu juga kas yang penggunaannya dibatasi untuk membayar kewajiban yang segera jatuh tempo, Namun jika pembatasan tersebut terjadi karena akan digunakan selain pelunasan hutang lancar, maka tidak boleh dilaporkan sebagai aktiva lancar, tapi sebagai aktiva lain-lain.
2. Investasi Jangka Pendek (dalam sekuritas) , dikelompokkan ke dalam tiga portfolio yang
terpisah untuk tujuan penilaian dan pelaporan. Sekuritas yang dipegang-hingga jatuh tempo (heldto-maturity) dan sekuritas yang tersedia untuk dijual (available-for-sale) dapat diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau tidak lancar tergantung kondisinya, sedang semua sekuritas diperdagangkan (trading) apakah itu sekuritas hutang atau ekuitas diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
3. Piutang (Account Receivable) , semua hal yang terkait dengan piutang seperti kerugian yang
diantisipasi akibat piutang tidak tertagih, jumlah dan sifat dari piutang non dagang, serta setiap piutang yang didiskontokan atau digadaikan sebagai jaminan harus diidentifikasi dengan jelas.
4. Persediaan (inventory) , untuk menyajikan persediaan secara tepat, dasar penilaian yaitu mana
yang terendah antara biaya dan harga pasar, serta metode penetapan harga yaitu fifo, lifo atau linnya harus diungkapkan.
5. Beban Dibayar di Muka , yang termasuk dalam aktiva lancar adalah pengeluaran yang telah
dilakukan untuk manfaat yang akan diterima dalam waktu satu tahun atau siklus operasi, tergantung mana yang lebih panjang.
Aktiva tidak lancar
Aktiva tidak lancar adalah seluruh aktiva yang tidak diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Aktiva tidak lancar disajikan dalam kelompok yang berbeda-beda, seperti investasi jangka panjang, property, pabrik dan peralatan, aktiva tidak berwujud, dan aktiva lainnya.
1. Investasi Jangka Panjang . Investasi yang dimiliki untuk tujuan jangka panjang seperti untuk
memperoleh penghasilan rutin laba, kendali atas kepemilikan perusahaan dikelompokkan dalam investasi. Sekuritas hutang atau ekuitas yang dibeli untuk tujuan investasi dan tidak untuk dijual dalam waktu satu tahun diklasifikasikan sebagai investasi jangka panjang.
2. Properti, Pabrik dan Peralatan (Property, Plant and Equipment / PPE) , yang berwujud dan
bersifat permanen (selain tanah) digunakan dalam operasi bisnis dimasukkan dalam kelompok Propert, Pabrik, dan Peralatan dan disajikan pada biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Jika nilai sekarang dari property berwujud lebih kecil dari biaya perolehan yang telah dikurangi akumulasi penyusutan, maka aktiva tersebut mengalami penurunan manfaat atau nilai (impairment).
3. Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset) , merupakan asset yang tidak memiliki substansi fisik
dan biasanya mempunyai tingkat ketidakpastian terkait dengan manfaat masa depannya. Aktiva ini merupakan
hak jangka panjang yangRdiperoleh perusahaan, digunakan dalam operasi
perusahaan. Aktiva tidak berwujud meliputi goodwill, hak patent, hak cipta, waralaba (franchise), formula, merek dagang dan sebagainya.
4. Aktiva Lainnya (Other Assets) merupakan semua aktiva yang tidak dapat dikelompokkan dalam
3 kelompok sebelumnya. Bentuk aktiva ini sangat bervariasi dalam praktek. Umumnya meliputi beban yang ditangguhkan seperti beban pajak yang ditangguhkan yang terjadi akibat perhitungan
laba kena pajak melebihi laba yang dilaporkan pada periode tersebut, uang muka kepada anak perusahaan dan lain-lain.
Kewajiban
Kewajiban Lancar (short term liabilities), atau kewajiban jangka pendek ada lah kewajiban yang diharapkan akan dibayar dengan menggunakan aktiva lancar atau dengan menciptakan kewajiban jangka pendek lain. Secara umum, jika suatu kewajiban diharapka n dapat dibayar dalam waktu 12 bulan, maka diklasifikasikan sebagai hutang lancar. Hutang yang timbul dari kegiatan operasi normal walaupun tidak dibayar dalam waktu 12 bulan dapat d iklasifikasikan sebagai lancar selama hutang tersebut akan dibayar dalam satu siklus operasi yang mungkin lebih dari 12 bulan. Selain hutang usaha dan pinjaman jangka pendek, kewajiban lancar juga terdiri dari beban-beban yang masih harus dibayar.
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Liabilities),
merupakan kewajiban yang
diperkirakan secara memadai tidak akan dilikuidasi dalam siklus operasi normal, melainkan akan dibayar diluar tanggal waktu tersebut. Kewajiban jangka panjang disajikan dalam beberapa kelompok seperti, hutang obligasi, wesel bayar, sebagian pajak penghasilan yang ditangguhkan, kewajiban pension dan lain-lain. Secara umum kewajiban jangka panjang terdiri dari tiga jenis yaitu : 1. Kewajiban yang berasal dari situasi pembiayaan khusus, seperti penerbitan obligasi, kewajiban leasing jangka panjang, dan wesel bayar jangka panjang. 2. Kewajiban yang berasal dari operasi normal perusahaan, seperti kewajiban pension, kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan. 3. Kewajiban yang tergantung pada terjadi tidaknya suatu kejadian di masa depan atau disebut kewajiban bersyarat (contingent liabilities) seperti kewajiban garansi.
Ekuitas Pemilik
Kelompok ekuitas pemilik (owner’s equity/ekuitas pemegang saham adalah salah satu
bagian yang paling sulit dibuat dan dipahami. Hal ini disebabkan oleh kerumitan dari perjanjian modal saham dan berbagai restiksi yang dikenakan atas ekuitas pemilik oleh undangundangkorporasi Negara bagian, perjanjian kewajiban, dan dewan direksi. Bagian ekuitas pemilik biasanya dibagi kedalam tiga bagian, yaitu :
1. Modal Saham (Common Stock), Nilai pari atau ditetapkan atas saham yang diterbitkan. 2. Modal Disetor Tambahan (Additional Paid in Capital), Kelebihan jumlah yang dibayarkan diatas nilai pari atau ditetapkan. 3. Laba Ditahan (Retained Earning), Laba korporasi yang tidak didistribusikan.
Format Neraca Salah satu bentuk susunan yang sering dipergunakan dalam penyajian neraca b erklasifikasi
adalah format akun (account form). Dalam format ini kelompok aktiva dicantumkan disisi kiri dan kelompok kewajiban & ekuitas disisi kanan.Kelemahan utama dari format ini adalah diperlukannya dua halaman untuk menyajikannya. Untuk menghindari kelemahan ini maka neraca dibuat dengan format laporan yaitu bentuk neraca dengan kolom kebawah. Untuk menghindari kelemahan tersebut, format laporan (report form) yangditunjukan dalam ilustrasi dibawah ini, menempatkan kewajiban dan pemegang saham langsung tepat dibawah aktiva pada halam yang sama.
SCIENTIFIC PRODUCT, INC Neraca 31 Desember 2006 Aktiva
Aktiva lancer Kas Sekuritas yang tersedia-untuk-dijual-
$ 42.485 28.250
Pada nilai wajar piutang usaha Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih
$ 165.824 1.850
Wesel tagih
163.974 23.000
Persediaan – pada biaya rata-rata
489.713
Perlengkapan ditangan
9.780
Beban dibayar dimuka
16.252
Total aktiva lancer
$ 773.454
Investasi jangka panjang Investasi dalam warren Co.
87.500
Properti pabrik dan peralatan Tanah-pada harga perolehan Bangunan-pada harga perolehan Dikurangi : Akumulasi penyusutan
125.000 975.800 341.200
634.600
Total property, pabrik, dan peralatan
759.600
Aktiva tak berwujud Goodwill
100.000
Total aktiva
$ 1.720.554
Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham
Kewajiban lancar Wesel bayar kepada bank Utang usaha Bunga akrual atas wesel bayar Utang pajak penghasilan Gaji dan upah akrual, dan kewajiban lainnya Deposit yang diterima dari pelanggaran Total kewajiban lancer
$ 50.000 197.532 500 62.520 9.500 420 $ 320.472
Utang jangka panjang Surat utang 12%, 20 tahun, jatuh tempo 1 januari 2016 Total kewajiban Ekuitas pemegang saham
500.000 820.472
Modal disetor Saham preferen kumulatif 7%, nilai pari $10, di-otorisasi, diterbitkan, dan beredar 30.000 lembar $300.000 Saham biasa, nilai pari $1, diotorisasi 500.000 Lembar, diterbitkan dan beredar 400.000 Modal disetor tambahan Laba ditahan
400.000 37.500
737.500 162.582
Total ekuitas pemegang saham Total kewajiban dan ekuitas pemegang saham
900.082 $1.720.554
Informasi Tambahan Yang Dilaporkan
1. Kontinjensi. Kejadian-kejadian material yang memiliki akibat tidak pasti 2. Kebijakan Akuntansi. Penjelasan mengenai metode penilaian yang digunakan atau asumsi dasar yang dibuat dalam kaitannya dengan penilaian persediaan, metode penyusutan, investasi dalam anak perusahaan, dan sebagainya 3. Situasi Kontraktual. Penjelasan mengenai restriksi atau ketentuan tertentu yang menyertai aktiva tertentu, atau lebih mungkin, kewajiban
Kontinjensi
Kontinjensi (contingency) didefinisikan sebagai suatu situasi yang melibatkan ketidakpastian menyangkut keuntungan (keuntungan kontinjensi) atau kerugian (kerugian kontinjensi) yang pada akhirnya akan menjadi pasti setelah satu kejadian di masa depan atau lebih terjadi atau tidak terjadi.
Kebijakan Akuntansi
Pengungkapan prinsip-prinsip dan metode akuntansi serta risiko dan ketidakpastian ini juga berguna jika disajikan dalam Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting (Summary of Significant Accounting Policies) yang terpisah sebelum catatan atas laporan keuangan atau sebagai catatan awal.
Situasi Kontraktual
Selain kontinjensi dan metode penilaian yang berbeda, situasi kontraktual yang penting juga perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Tekhnik Pengungkapan
Teknik – teknik pengungkapan utama untuk neraca adalah sebagai berikut: 1.
Penjelasan dalam Tanda Kurung
Informasi tambahan seringkali disediakan dengan penjelasan dalam tanda kurung sesudah pos – pos yang bersangkutan.Cara ini memungkinkan perusahaan mengungkapkan informasi tambahan yang berhubungan dengan neraca yang menambah kejelasan dan kelengkapan. Cara ini lebih unggul daripada catatan karena menampilkan informasi tambahan dalam bagian muka laporan keuangan, sehingga kecil kemungkinannya untuk diabaikan.
2.
Catatan
Catatan (notes) akan digunakan jika penjelasan tambahan tidak dapat ditampilkan secara bebas dalam tanda kurung. Catatan umumnya digunakan untuk mengungkapkan eksistensi dan jumlah setiap dividen saham preferen yang tertunggak, persyaratan atau kewajiban yang ditetapkan oleh komitmen pembelian, pengaruh dan instrumen keuangan khusus, kebijakan penyusutan, setiap perubahan aplikasi prinsip akuntansi, dan adanya kontinjensi.
3.
Referensi Silang dan Pos – pos Kontra
Hubungan langsung antara aktiva dengan kewajiban “direferensi silang”dalam neraca.Akun
kontra (contra account) adalah pos neraca yang mengurangi baik akun aktiva, kewajiban maupun ekuitas pemilik. Akun pembantu (adjunct account), di sisi lain, menaikkan baik akun aktiva, kewajiban, maupun ekuitas pemilik.
4.
Skedul Pendukung
Seringkali suatu skedul yang terpisah diperlukan untuk menyajikan informasi yang lebih terinci mengenai aktiva atau kewajiban tertentu, karena neraca hanya menampilkan satu pos ikhtisar.
Terminologi
Judul-judul akun dalam buku besar umum tidak harus merupakan terminology terbaik bagi tujuan penyajian neraca. Neraca juga dianalisis oleh banyak orang yang tidak familiar dengan kosa kata tekhnis dari akuntansi. Jadi, neraca harus mengandung uraian yang bias dipahami secara umum dan tidak rentan terhadap kesalahan interpretasi. Profesi akuntansi telah merekomendasikan agar istilah cadangan (reserve) hanya digunakan untuk menjelaskan apropriasi laba ditahan. Pemakaian “cadangan” hanya untuk menjelaskan apropriasi laba ditahan telah menghasilkan pemahaman yang lebih baik atas signifikansinya ketika ditampilkan dalam neraca. Selama bertahun-tahun profesi akuntansi telah merekomendasikan agar pemakaian istilah surplus dihentikan dalam menyajikan ekuitas pemilik di neraca. Penggunaan istilah surplus modal, surplus modal disetor, dan surplus laba sangat membingungkan pemakai nonakuntan. Neraca laporan laba rugi, dan laporan ekuitas pemegang saham masing-masing menyajikan dalam batas-batas tertentu dan terpisah-pisah, informasi mengenai arus kas perusahaan selama suatu periode. Sebagai contoh, ;aporan laba rugi menyediakan informasi mengenai sumber daya, bukan Cuma kas yang disediakan oleh operasi. Laporan ekuitas pemegang saham memperlihatkan jumlah kas yang digunakan untuk membayar dividen atau membeli saham treasuri. Neraca komparatif mungkin saja menunjukkan aktiva apa yang telah diperoleh atau dilepas perusahaan dan kewajiban apa yang telah terjadi atau dilikuidasi. FASB mewajibkan entitas bisnis membuat laporan arus kas (statement of cash flows atau cash flows statement).
Tujuan Laporan Arus Kas Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Laporan arus kas melaporkan (1) kas yang mempengaruhi operasi selama suatu periode, (2) transaksi investasi, (3) transaksi pembiayaan, dan (4) kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode. Pelaporan sumber, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas dapat membantu investor, kreditor, dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya perusahaan yang paling likuid.
Isi dan Format Laporan Arus Kas Penerimaan kas dan pembayaran kas selama suatu periode diklasifikasikan dalam laporan arus kas menjadi tiga aktivitas berbeda---aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan. Klasifikasi ini didefinisikan sebagai berikut : 1. Aktivitas operasi (operating activities) meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk menentuka laba bersih. 2. Aktivitas investasi (investing activities) meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (baik utang maupun ekuitas) serta property, pabrik, dan peralatan. 3. Aktivitas pembiayaan ( financing activities) melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas ini meliputi (a) perolehan sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari investasinya, dan (b) peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya. Format dasar laporan arus kas : Laporan Arus Kas
Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pembiayaan Kenaikan (penurunan) bersih kas Kas awal tahun Kas akhir tahun
$ xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx $ xxxx
Nilai dari laporan arus kas adalah membantu pemakai untuk mengevaluasi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan . Likuiditas (liquidity) mengacu pada “kedekatan (kemudian dikonversikan) pada kas” dari aktiva dan kewajiban-kewajiban. Solvensi ( solvency) mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya pada saat jatuh tempo. Dan fleksibilitas keuangan ( financial flexibility) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk bereaksi dan beradaptasi terhadap memburuknya keuangan serta kebutuhan dan peluang yang tak terduga.
Pembuatan Laporan Arus Kas
1. 2. 3. 4.
1. 2.
1. 2. 3. 4. 5.
Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari (1) neraca komparatif, (2) laporan laba-rugi periode berjalan, dan (3) data transaksi terpilih. Pembuatan laporan arus kas dari sumber-sumber ini melibatkan langkah-langkah berikut: Penentuan kas yang disediakan oleh aktivitas atau digunakan dalam operasi. Penentuan kas yang disediakan oleh atau digunakan dalam aktivitas investasi dan pembiayaan. Penentuan perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama periode berjalan. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir. Kas yang disediakan oleh aktivitas operasi adalah kelebihan penerimaan kas atas pengeluaran kas dari aktivitas operasi, yang ditentukan dengan mengkonversi laba bersih atas dasar akrual menjadi dasar kas. Hal ini dilakukan dengan menambahkan pada atau mengurangkan dari laba bersih pos-pos dalam laporan laba-rugi yang tidak mempengaruhi kas. Analisis atas neraca komparatif Telemarketing Inc. mengungkapkan dua pos yang mempengaruhi perhitungan kas bersih yang dihasilkan dari aaktivitas operasi: Kenaikan piutang usaha mencerminkan kredit nonkas sebesar $41.000 pada pendapatan. Kenaikan utang usaha mencerminkan beban nonkas sebesar $12.000 pada beban. Tidak semua aktivits signifikan perusahaan melibatkan kas. Contoh dari aktivitas nonkas yang signifikan adalah Penerbitan saham biasa untuk member aktiva. Konversi obligasi menjadi saham biasa. Penerbitan surat utang untuk membeli aktiva. Pertukaran aktiva jangka panjang. Aktivitas pembiayaan dan investasi yang signifikan yang tidak mempengaruhi kas tidak dilaporkan pada laporan arus kas. Namun, aktivitas tersebut dilaporkan baik dalam skedul terpisah dibagian bawah laporan arus kas maupun dalam catatan terpisah atas laporan keuangan.
Kegunaan Laporan Arus Kas
Walaupun laba bersih menyediakan ukuran jangka panjang menyangkut keberhasilan atau kegagalan perusahaan, namun kas merupakan darah kehidupan sebuah perusahaan. Titik awal yang baik dalam pemeriksaannya adalah menemukan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi. Jika kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi tinggi, maka hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas yang mencukupi secara internal dari operasi untuk membayar kewajibannya tanpa harus meminjam dari luar. Perusahaan bias bangkrut meskipun melaporkan laba bersih. Perbedaan antara laba bersih dengan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi bias sangat substansial. Perusahaan seperti W.T Grant Company misalnya melaporkan angka laba bersih yang tinggi tetapi kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasinya negative. Akhirnya kedua perusahaan ini mengajukan petisi kebangkrutan. Penyebab perbedaan antara laba bersih positif dengan kas bersih negative yang disediakan oleh aktivitas operasi adalah kenaikan yang substansial dalam piutang atau persediaan.
Likuiditas Keuangan Salah satu rasio yang sering digunakan untuk menilai likuiditas adalah Rasio cakupan utang tunai lancar (current cash debt coverage ratio). Rasio ini mengindikasikan apakah perusahaan dapat melunasi kewajiban lancarnya dalam tahun tertentu dari operasinya. Semakin tinggi rasio ini, semakin kecil kemungkinan perusahaan akan memiliki masalah likuditas. Rumus rasio ini : = rasio cakupan uang tunai lancar
Fleksibilitas Keuangan Rasio cakupan utang tunai (cash debt coverage ratio) menyediakan informasi mengenai fleksibilitas keuangan. Rasio ini mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali kewajibannya dengan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi tanpa harus melikuidasi aktiva yang dipakai dalam operasi. Rasio ini menggunakan total kewajiban rata-rata dan bukan kewajiban lancar rata-rata, ukuran ini lebih bersifat jangka panjang. = rasio cakupan utang tunai lancar Semakin tinggi rasio ini, semakin kecil kemungkinan perusahaan akan mengalami ksulitan dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Rasio ini menandakan apakah perusahaan dapat membayar hutang-hutangnya dan bertahan hidup jika sumber dana eksternal terbatas atau terlalu mahal.
Arus Kas Bebas Arus kas bebas (free cash flow) adalah jumlah arus kas diskresioner perusahaan untuk member investassi tambahan, melunasi utang membeli saham treasury, atau hanya untuk menambah likuiditas perusahaan. Jadi, semakin besar jumlah arus kas bebas, semakin besar tingkat fleksibiltas keuangan perusahaan. Pengeluaran modal dikurangkan pertama kali pada laporan arus kas bebas untuk mengindikasikan bahwa hal itu merupakan pengeluaran yang paling tidak diskresioner dari yang umumnya dilakukan perusahaan. Selanjutnya dividen dikurangkan, untuk mendapatkan arus kas bebas. Perusahaan hanya akan melakukan hal ini dalam keadaan keuangan darurat. Jumlah dari hasil pengurangan ini adalah arus kas batas perusahaan. Fleksibilitas keuangan yang kuat juga membebaskan perusahaan dari kekhawatiran menyangkut kelangsungan hidup dalam kondisi ekonomi yang buruk. Dalam kenyataannya,
perusahaan yang mempunyai fleksibilitas keuangan yang kuat seringkali berkinerja lebih baik dalam situasi sulit karena mereka dapat mengambil manfaat dari peluang yang tidak bias dimanfaatkan oleh perusahaan lain.
I.
KLASIFIKASI NERACA
II.
KLASIFIKASI ARUS KAS
Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas berdasarkan kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan. Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan adalah : 1. Kegiatan operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban. 2. Kegiatan investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan mencangkup (a) pemberian serta penagihan pinjaman, dan (b) perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka panjang. 3. Kegiatan pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta mencangkup (a) perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta (b) perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas, dan pengembalian dari investasinya.