NERACA A. TUJUAN Tujuan praktikum ini adalah: 1. Mengetahui macam, tipe,
kapasitas
maksimal,
dan
kapasitas minimal 2. Dapat atau mampu membaca neraca 3. Membandingkan hasil penimbangan antara dua neraca B. DASAR TEORI Neraca adalah suatu alat untuk mengukur massa benda. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan SI-nya adalah kilogram (Kg). Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N). Untuk mengukur
massa
timbangan. Neraca
benda
dapat
dibedakan
digunakan
menjadi
neraca
beberapa
atau jenis,
seperti:
Neraca Ohauss
Neraca Digital.
Neraca Analitis Dua Lengan
Neraca Lengan Gantung
a. Neraca Ohauss Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian Neraca Ohauss yaitu 0,1 gram. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Anak timbangan Neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros
neraca. Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas. Neraca Ohaus terbagi menjadi dua macam, di antaranya: 1. Neraca Ohaus dua lengan Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di putar. Gambar (1.10) merupakan neraca Ohaus dua lengan. Neraca ini memiliki dua lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang digesergeser dari 0, 10, 20, …, 100g. Sedangkan lengan belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200, …, 500 g. Selain dua lengan, neraca ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g. Neraca Ohaus dua lengan terdiri dari beberapa komponen, di antaranya: lengan depan, lengan belakang, system magnetic, penggeser anak timbangan, venier, kait, skala, lekuk, wadah, dan alas. 2. Neraca Ohaus tiga lengan Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser. Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut: Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,….., 10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram. Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,100, 200, ………, 500gr. Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, …, 100 gr. b. Neraca Digital Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang
akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pada reaksi kimia, seperti cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCD nya (Mansur, 2010). Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (Timbangan digital, 2010). 1 Neraca Analitik Digital Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki
tingkat
ketelitian
tinggi,
neraca
ini
mampu
menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati. Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam penimbangan. Langkah kerja penimbangan yang meliputi Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan
ditimbang, sendok, kaca arloji dan kertas
isap, pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca (terutama piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca, dan penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada neraca dan timbangan pada posisi nol, demikian pula
setelah penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti semula Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer
lab.
timbangan
harus
dikunci
jika
anda
meninggalkan ruang kerja. Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan,
bagian
dan
menimbang
harus
dibersihkan
dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan
membersihkan
timbangan
harus
timbangan
dimatikan,
secara
kemudian
keseluruhan
piringan
(pan)
timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan
dengan
menggunakan
pembersih
seperti
deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan,
cek
kembali
timbangan.
Prosedur
dengan
menggunakan
pengoperasian
neraca
anak
analitik
digital yang harus diharus diketahui dan harus dilakukan dalam mengoprasikan neraca digital sebelum hingga setelah penimbangan adalah keadaan neraca harus siap pakai, neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca), anak timbangan dalam keadaan lengkap, persiapan pendahuluan
terhadap alat bantu penimbangan, pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca, pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan, melaporkan hasil penimbangan, dan mengembalikan neraca pada keadaan semula. Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah: 1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala 2. Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di koreksi) 3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda 4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut. 5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. 2 Neraca Analitis Dua Lengan Jenis neraca ini digunakan untuk mengukur massa benda misalnya emas, batu, dan kristal benda. Batas ketelitian alat ini: 0,1 gr. Bagian-bagian dari alat ini:
Letak anak timbang
Anak timbang
Jarum indikator
Tempat zat yang akan ditimbang. Dalam penggunaan neraca ini harus diingat bahwa:
Letak anak timbang disebelah kiri hadapan penimbang.
Letak zat yang akan ditimbang disebelah kanan hadapan penimbang.
Apabila
jarum
indikator
bergerak
kekiri
itu
berarti
beban/massa lebih berat disebelah kanan.
Apabila jarum indikator bergerak kekanan itu berarti beban/massa lebih berat disebelah kiri.
Pada
saat
menimbang
harus
selalu
dalam
keadaan
tertutup.
Selalu menggunakan kertas timbang.
3 Neraca Lengan Gantung Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda dan biasanya digunakan oleh pedagang. Cara penggunaanya relatif mudah:
Tempatkan
benda
yang
akan
diukur
pada
tempat
penyimpan beban.
Kemudian geser beban pemberat disepanjang batang bersekala sampai setimbang.
Baca skala pada batang tersebut.
Catat hasil pengukurannya.
C. ALAT DAN BAHAN a. Alat yang dibutuhkan dalam praktikum neraca adalah: 1. Neraca listrik digital 2. Neraca analitik 3. Neraca lengan b. Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum neraca adalah: 1. Tepung 2. Cincin 3. Gelas arloji 4. Gunting
D. LANGKAH KERJA Langkah kerja pada praktikum ini adalah: 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
untuk
praktikum 2. Mengamati jenis atau tipe atau merk dari suatu alat pengukuran 3. Mengamati kapasitas minimal dan maksimal suatu alat pengukuran
4. Menggunakan neraca 3 lengan, neraca analitik digital, neraca portable, dan timbangan kue untuk mengetahui massa dari bahan yang diukur atau mendapatkan hasil pengukuran 5. Mencatat hasil pengukuran 6. Membandingkan hasil pengukuran
atau
penimbangan
suatu benda antara dua sampai tiga neraca E. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Macam-macam Neraca dan Timbangan No.
Tipe Timbangan 1. Neraca 3 lengan Ohaus atau Lark 2. Neraca analitik digital Presica XT 220 A 3. Neraca portable AND 4. Timbangan kue Lion Star Kapasitas Minimal dan Maksimal No
Jenis Neraca dan
. 1.
Timbangan Neraca 3 lengan Neraca analitik
2. 3. 4.
Jenis Neraca dan
digital Neraca portable Timbangan kue
Kapasitas
Kapasitas
Minimal 0,1 gram
Maksimal 2610 gram
0,01 gram
220 gram
0,01 gram 10 gram
100 gram 1 kilogram
Hasil Pengukuran
No .
1. 2.
Bahan
Cincin Gelas
Neraca 3 lengan (gram) 2,7 37,8
Nerac a analiti k digital (gram ) 2,6848 -
Nerac a Timbang portab an kue le (gram) (gram ) 2,69 -
40
Arloji Gunting
3.
25
-
-
25
b. Pembahasan Dalam praktikum ini menggunakan tiga macam neraca dan satu macam timbangan. Tiga macam neraca tersebut adalah neraca 3 lengan, neraca analitik digital, dan neraca portable. Sedangkan timbangan yang digunakan adalah timbangan kue. Neraca yang paling teliti hasil ukurannya adalah neraca analitik digital karena ada empat angka dibelakang koma, tetapi neraca ini memiliki kapasitas minimal 0,01 gram
dan
kapasitas
Mengukur
suatu
penelitian timbangan.
disarankan Biasanya,
maksimal bahan
220
dalam
menggunakan dalam
sebuah
gram.
percobaan neraca, penelitian
atau bukan lebih
menggunakan neraca analitik digital, agar diperoleh hasil yang
lebih
akurat.
Hal
ini
dapat
dilihat
dari
hasil
pengukuran cincin yang diukur dengan neraca analitik digital menunjukkan hasil 2,6848 gram, sedangkan pada neraca portable 2,69 gram, dan neraca 3 lengan 2,7 gram. Saat menggunakan neraca 3 lengan harus benar, sebelum bahan ditimbang atau diukur neraca 3 lengan harus menunjukkan angka 0, lalu saat mengukur harus juga terampil agar memperoleh hasil pengukuran dengan mudah, cepat, dan tepat. Tapi, pada umumnya neraca 3 lengan
ini
hanya
digunakan
untuk
percobaan
atau
praktikum saja, bukan untuk penelitian karena hasilnya juga kurang akurat jika pemakai belum bisa menggunakan neraca 3 lengan dengan terampil dan hasil pengukuran yang dihasilkan hanya ketelitian satu angka di belakang koma. Sedangkan
timbangan
tidak
disarankan
untuk
digunakan dalam percobaan atau praktikum kecuali untuk
perhitungan
kasar
saja.
Karena
hasil
pengukuran
timbangan kurang teliti, dengan kapasitas minimal 10 gram dan maksimal 1 kilogram. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan pengukuran gelas arloji dengan neraca 3 lengan dan timbangan kue. Pengukuran dengan neraca 3 lengan menunjukkan hasil 37,8 gram sedangkan dengan timbangan
kue
menunjukkan
hasil
40
gram.
Pada
percobaan ini tepung hanya digunakan untuk melatih ketrampilan mahasiswa dalam mengukur bahan berupa serbuk pada neraca 3 lengan, neraca portable, dan neraca analitik digital. F. KESIMPULAN Dari praktikum tentang neraca ini, dapat diketahui jenis neraca, tipe neraca, kapasitas minimal neraca, kapasitas maksimal neraca, serta hasil pengukuran. Neraca ini memiliki ketelitian yang berbeda dan fungsi yang berbeda-beda pula. Hasil pengukuran antara neraca 3 lengan dengan neraca analitik digital dan neraca portable juga berbeda, hal ini dapat diketahui dari hasil pengukuran pada percobaan ini. G. DAFTAR PUSTAKA Handoko, Arifudin.
2012.
Bandung. Tim Penyusun. 2013. Neraca.
Pengenalan
Alat
Laboratorium.