Termodinamika (KF)
TERMODINAMIKA Termodinamika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari transformasi dari pelbagai bentuk energi pembatasan!pembatasan dalam transformasi ini serta penggunaannya" Termodinamika didasarkan atas dua postulat pokok yang dikenal sebagai hukum pertama dan hukum kedua" #ukum pertama menyangkut masalah pertukaran energi sedangkan hukum kedua membahas arah dari pertukaran tersebut" $ab ini berisi tentang konsep!konsep dasar termodinamika kalor dan kerja perumusan hukum pertama termodinamika fungsi entalpi kapasitas kalor dan aplikasi hukum pertama p ertama termodinamika %termokimia& serta kesetimbangan kimia" A" KON'E(!KON'E( DA'AR TERMODINAMIKA )" 'istem dan *ingkungan 'istem adalah sejumlah +at atau ,ampuran +at!+at yang dipelajari sifat!sifat dan perilakunya" 'egala sesuatu di luar sistem disebut lingkungan" 'uatu sistem terpisah dari lingkungannya dengan batas!batas tertentu yang dapat nyata atau tidak nyata" 'ebagai ,ontoh bila dalam botol yang tertutup terdapat air yang terisi setengah maka yang menjadi sistem adalah air" 'edangkan dinding dan tutup botol merupakan batas!batas sistem dan segala yang berada disekeliling botol adalah lingkungan" Antara sistem dan lingkungan dapat terjadi pertukaran energi dan materi" $erdasarkan pertukaran ini dapat dibedakan tiga jenis sistem yaitu sistem tersekat sistem tertutup dan sistem terbuka" 'istem tersekat merupakan sistem yang tidak dapat melakukan pertukaran materi maupun energi dengan lingkungannya" 'istem tersekat memiliki jenis energi yang tetap" -ontoh untuk sistem tersekat adalah botol termos ideal" 'istem tertutup adalah sistem yang hanya dapat melakukan pertukaran energi dengan lingkungannya" -ontoh untuk sistem tertutup ini adalah sejumlah gas dalam silinder tertutup" 'istem terbuka adalah sistem yang dapat mempertukarkan materi dan energi dengan lingkungannya" Akibatnya komposisi dari sistem terbuka tidak tetap %berubah&" -ontoh untuk sistem terbuka ini adalah sejumlah +at!+at dalam .adah terbuka" /" Keadaan sistem dan 0ungsi keadaan Keadaan sistem ditentukan oleh sejumlah parameter atau 1ariabel misalnya suhu tekanan 1olume massa dan konsentrasi" k onsentrasi" 2ariabel 2ariabel sistem dapat bersifat bers ifat intensif artinya tidak bergantung pada ukuran sistem %tekanan suhu massa jenis dan sebagai!nya& atau bersifat ekstensif yang berarti bergantung pada ukuran sistem %massa 1olume energi entropi dan sebagainya&" 'etiap besaran atau 1ariabel yang hanya bergantung pada keadaan sistem dan tidak bergantung pada bagaimana keadaan sistem itu ter,apai disebut fungsi fungs i keadaan" 0ungsi keadaan misalnya suhu tekanan 1olume energi dalam entropi dan lain!lain" 3" Kalor dan Kerja Kalor dan kerja adalah dua konsep penting dalam termodinamika" Oleh karena itu pengertian tentang kedua konsep ini harus dipahami dengan baik" Kalor 4 didefinisikan sebagai energi yang dipindahkan melalui batas!batas sistem sebagai akibat langsung dan perbedaan temperatur antara sistem dan lingkungannya" Menurut perjanjian 4 dihitung positip bila kalor masuk sistem dan negatip bila kalor ke luar dan sistem" Kerja . adalah energi yang bukan kalor yang dipertukarkan antara sistem dan lingkungannya
dalam suatu perubahan keadaan" Menurut perjanjian . dihitung positip bila lingkungan melakukan kerja terhadap sistem %misalnya pada proses pemampatan gas& dan negatip bila sistem melakukan kerja terhadap lingkungan %misalnya bila gas memuai terhadap tekanan atmosfir&" Kerja memiliki berbagai bentuk %misalnya kerja ekspansi kerja listrik kerja mekanik kerja permukaan dan sebagainya&" 'alah ' alah satu bentuk kerja yang penting adalah kerja yang berhubungan dengan perubahan perubah an 1olume sistem yang disebut kerja ekspansi" Kerja ini dapat ditentukan sebagai berikut" (erhatikan sejumlah gas yang berada dalam sebuah silinder yang dilengkapi dengan pengisap %lihat gambar")&"
5ambar )" (roses ekspansi gas dalam sebuah silinder $ila (enghisap bergerak sepanjang jarak d6 terhadap tekanan luar p maka kerja yang dilakukan oleh gas adalah kerja 7 gaya 6 jarak 8. 7 ! p A d6""9999999999999999 d6""9999999999999999999999" 999999" 99""%)& dimana A d6 merupakan perubahan 1olume d2 sehingga 8. 7 ! p d2""9999999999999999999999999"""%/& Tanda minus dalam persamaan %)& adalah sesuai dengan perjanjian bah.a kerja yang dilakukan oleh gas dihitung negatip" Kerja yang dilakukan oleh gas bila 1olume berubah dan 2) ke 2/ dapat mengintegrasikan persamaan %/& sehingga diperoleh persamaan berikut ini 8. 7 ! ( :299999999999999999999 :2999999999999999999999""9999 9""9999 %3& ;ntuk perubahan yang berlangsung se,ara re1ersibel akan berlaku< .re1 7 ! Dengan p adalah tekanan gas" #arga integral ini dapat dihitung bila persamaan keadaan dari gas yang bersangkutan diketahui" Misalnya untuk gas ideal pada temperatur tetap .re1 7 ! 7 !nRT .re1 7 ! nRT ln %2/=2)& $" (ER;M;'AN #;K;M (ERTAMA TERMODINAMIKA Keseluruhan energi potensial dan energi kinetik +at!+at yang terdapat dalam suatu sistem disebut energi dalam ;" Energi dalam merupakan fungsi keadaan karena besarnya hanya bergantung pada keadaan sistem" $ila dalam suatu perubahan sistem menyerap sejumlah %ke,il& kalor 84 dan melakukan kerja %ke,il& 8. maka sistem akan mengalami perubahan energi dalam d; sebesar d; 7 84 > 8."""999999999999999999999999999%?&
untuk perubahan yang besar pada suatu sistem dari keadaan ) %energi dalam ;)& ke keadaan / %energi dalam ;/& maka akan terjadi perubahan energi dalam %:;& sebesar :; 7 ;/ ! ;)9999999999999999"""9999 ;)9999999999999999"""99999999999%@& 9999999%@& sehingga diperoleh ;/ ! ;) 7 4 > ."""99999999999 ."""999999999999"9999999999 9"99999999999999%& 9999%& :; 7 4 > .99999999999999999999 .9999999999999999999999999999""%)B& 99999999""%)B& (ersamaan %)B& merupakan bentuk matematik dari hukum pertama termodinamika" Menurut ungkapan ini energi suatu sistem dapat berubah melalui kalor dan kerja" $ila kerja yang dilakukan oleh sistem hanya terbatas pada kerja ekspansi %misalnya pada kebanyakan reaksi kimia& maka persamaan %)B& dapat diubah menjadi d; 7 84 C p d2"99"" ""99999999999999999999999%))& pada 1olume tetap d2 7 B maka d; 7 84""9"999999999 84""9"99999999999999999999 999999999999999999"" 9999999"" %)/& atau untuk perubahan besar :; 7 4"""""99999999999 4"""""9999999999999999999999 99999999999999999" 999999" %)3& Menurut persamaan %)3& perubahan energi dalam adalah kalor yang diserap oleh sistem bila proses berlangsung pada 1olume 1 olume tetap" )" 0ungsi Entalpi dan (erubahan Entalpi Kebanyakan reaksi!reaksi kimia dilakukan pada tekanan tetap yang sama dengan tekanan atmosfir" Dalam hal ini bila pada persamaan %))& d; 7 84 C p d2 diintegrasikan %dimana p ialah tekanan sistem& akan diperoleh ;/ C ;) 7 4 ! p%2/ ! 2)&99999999999999999999999""%)& 2)&99999999999999999999999""%)& dan karena p) 7 p/ 7 p %;/ > p/2/& ! %;) > p)2)& 7 4999999999999999999999 %)& oleh karena ; p dan 2 adalah fungsi keadaan maka %; > p2& juga merupakan fungsi keadaan" 0ungsi ini disebut entalpi # #7;>p2 " Fadi menurut persamaan %)& #/ ! #) 7 4 :# 7 4999999999999999999999 499999999999999999999999999999"""%)G& 99999999"""%)G& $erdasarkan hasil ini dapat dikatakan bah.a kalor yang dipertukarkan antara sistem dan lingkungan pada tekanan tetap besarnya sama dengan perubahan entalpi sistem"Mengingat entalpi # merupakan fungsi keadaan maka perubahan entalpi :# hanya bergantung pada keadaan a.al dan keadaan akhir sistem" (ada reaksi!reaksi kimia :# adalah kalor reaksi pada tekanan tetap" " /" Kapasitas Kalor Kapasitas kalor suatu sistem didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur sistem sebanyak satu derajat" 'e,ara matematik diungkapkan 84 - 7 H 99999999999999999999 9999999999999999999999999999999 99999999999"%)?& "%)?& dT
Karena 84 hanya bergantung pada jalannya perubahan maka sistem mempunyai banyak harga! harga untuk kapasitas kalor" Dua diantaranya yang paling penting yaitu kapasitas kalor pada 1olume tetap %-1& dan pada tekanan tetap %-p&" Apabila kerja yang dapat dilakukan oleh sistem terbatas pada kerja ekspansi maka 84 7 d; > pd2 sehingga persamaan %)?& dapat diubah menjadi 84 7 d; > p d2 99999999999999999999999999"9%)@& dT (ada 1olume tetap - 7 -1 dan d2 7 B maka ; -1 7 J 1 9999999999999999999999999999%)& T Kapasitas kalor pada tekanan tetap dapat diturunkan sebagai berikut 84p -p 7 H 7 d; > p d2 dT dT (ada p tetap d# 7 d; > pd2 dan J #=T p 7 J ;=T p > p J 2=T p sehingga 4 # -1 7 J p 7 J p 999999999999999999999999"""%/B& T T Fadi kapasitas kalor pada tekanan tetap adalah sama dengan penambahan entalpi sistem perderajat kenaikan temperatur pada tekanan tetap" $aik kapasitas kalor pada 1olume tetap maupun kapasitas kalor pada tekanan tetap biasanya dinyatakan per mol +at" (ada umumnya kapasitas kalor merupakan fungsi dan temperatur fungsi ini biasanya dinyatakan se,ara empiris sebagai -p 7 a > bT > ,T/ 99999999999999999999999999"""%/)& dengan a b , adalah tetapan" -" A(*IKA'I #;K;M (ERTAMA (ADA REAK'I KIMIA %TERMOKIMIA& Termokimia mempelajari efek panas yang terjadi baik dalam perubahan se,ara kimia %reaksi kimia& maupun se,era fisika %proses penguapan peleburan dsb"&" Efek panas dapat bersifat eksoterm yaitu bila terjadi pelepasan kalor dan endoterm yaituu bila proses disertai dengan penyerapan kalor" FumLah kalor yang bersangkutan dalam suatu reaksi bergantung pada jenis dan jumlah +at!+at yang breaksi pada keadaan fisik +at!+at pereaksi dan hasil reaksi pada temperatur dan pada tekanan %terutama pada reaksi gas&" Oleh karena itu kalor reaksi dan suatu reaksi hendaknya dinyatakan bersama!sama dengan persamaan reaksinya dimana kondisi! kondisi reaksi tertera dengan jelas" )" Kalor reaksi pada 2olume Tetap dan pada Tekanan Tetap Dalam termokimia ada dua kondisi khusus yang penting yaitu 1olume tetap dan tekanan tetap oleh karena pada kedua kondisi ini kalor reaksi dapat dikaitkan dengan fungsi!fungsi termodinamika tertentu" $ila reaksi dikerjakan pada 1olume tetap %misalnya dalam kalorimeter bom& maka kalor reaksinya sama dengan perubahan energi dalam sistem 4p 7 :; sedangkan
pada tekanan tetap kalor reaksi sama dengan perubahan entalpi 41 7 :#" #ubungan antara kedua besaran ini dapat diturunkan sebagai berikut #7 ;>p2 d# 7d; > d%p2& atau :# 7 :; > :%p2& 99999999999999999999999999"" %//& $ila semua +at!+at pereaksi dan hasil reaksi sebagai ,airan atau padatan maka harga :%p2& sangat ke,il %ke,uali bila tekanan sangat tinggi& dibandingkan terhadap :# atau :; sehingga dapat diabaikan dalam hal ini :# :;" Dalam reaksi yang menyangkut gas harga :%p2& bergantung pada perubahan jumlah mol gas yang terjadi dalam reaksi" Dengan pengandaian gas bersifat ideal :%p2& 7 :n%RT& sehingga persamaan %//& menjadi :# 7 :; > :n%RT& %T tetap& 99999999999999999999"""%/3& dimana :n 7 jumlah mol gas hash reaksi P jumlah mol gas pereaksi" (ersamaan ini berlaku apabila sistem hanya dapat melakukan kerja 1olume" /" (enentuan Kalor Reaksi 'e,ara Eksperimen %Kalorimetri& #anya reaksi!reaksi berkesudahan yang berlangsung dengan ,epat dapat ditentukan kalor reaksinya se,ara eksperimen seperti reaksi pembakaran reaksi penetralan dan reaksi pelarutan" (enentuan ini biasanya menyangkut pengukuran perubahan suhu dari larutan atau dari air dalam kalorimeter"
3" (erhitungan Kalor Reaksi Reaksi kimia kebanyakan dikerjakan pada tekanan tetap sehingga pada perhitungan ini hanya diperhatikan entalpi reaksi :#" (erhitungan kalor reaksi ini dapat dilaksanakan dengan ,ara )& (erhitungan dengan menggunakan #ukum #ess" /& (erhitungan dan data Entalpi (embentukan 'tandar" 3& (erkiraan Entalpi Reaksi dan data Energi Ikatan" " Kebergantungan Entalpi Reaksi pada temperatur" (ada umumnya entapi reaksi merupakan fungsi dari temperatur dan tekanan" Karena pengaruh tekanan ,ukup rumit maka disini hanya akan diturunkan pengaruh temperatur pada :#" (erhatikan reaksi 1) A) > 1/ A/ Q 13 A3 > 1 A (erubahan entalpi reaksi diberikan oleh :# 7 #hasil reaksi P #pereaksi :# 7 1i #i 9999999999999999999999999999"""%/& (erubahan :# dengan temperatur diperoleh dengan ,ara mendeferensialkan persamaan %/& terhadap temperatur pada tekanan tetap S%:#&=T p 7 :-p99999999999999999999999999"%/& (ersamaan ini dikenal sebagai persamaan Kir,hhoff" (ersamaan %/& dapat diintegrasi apabila -p sebagai fungsi temperatur diketahui" Kalau -p dapat dianggap tetap antara T) dan T/ misalnya kalau perbedaan antara kedua temperatur ini tidak besar maka integrasi dan persamaan %/& menghasilkan :#/ ! :#) 7 :# %T/ C T)& 9999999999999999999999" %/G&
Kalau -p tidak dianggap tetap maka :#/ ! :#) 7 :-p dT 99999999999999999999999%/?& untuk dapat memudahkan perhitungan :# pada pelbagai temperatur pada tekanan tetap sebaiknya terlebih dahulu ditentukan :# 7 f%T&" #al ini dapat dilakukan dengan :#T 7 U:-p dT > I 99999999999999999999999999""%/@& dengan I ialah tetapan integrasi"
RAN5K;MAN Termodinamika merupakan ilmu yang mengkaji hubungan energi dari segala bentuk bersifat mendasar untuk semua ilmu" Daerah termodinamika kimia ialah hubungan energi jenis!jenis tertentu dengan sistem kimia" #ukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan hukum pelestarian energi" Energi total suatu sistem adalah energi dalamnya suatu fungsi keadaan" 'uatu perubahan energi dalam :; dilaksanakan dengan transfer kalor ataupun perlakuan kerja" Termokimia menangani pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yang menyertai proses kimia" Kebanyakan pengukuran sema,am itu dilakukan dengan sebuah kalorimeter" 'OA*!'OA* *ATI#AN (etunjuk< pilih salah satu ja.aban yang benar )" $agi suatu sistem pada 1olume tetap :; sama dengan A" :# $" 4 -" :# > . D" (:2 E" 4>. /" Fika gas ideal dimuaikan ke dalam ruang hampa maka besaran yang mempunyai nilai nol ialah A". $"4 -" :;
D" :# E" :' 3" Fika suatu proses berlangsung dalam sistem tersekat maka yang tidak benar adalah A" :; 7B $" 4 7 B -" . 7 B D" :' 7 B E" :# 7 B " Diketahui< #-l %a4& > NaO# %a4& Q Na-I %a4& > #/B %l& :# 7 ! G kF Fika )B ,m3 larutan #-l B/ M direaksikan dengan /B ,m3 larutan NaO# B)M maka kalor yang dihasilkan ialah A" G F $" 6GF -" 36 G F D" / 6 G F E" B 6 G F " Fika kalor penguapan air ialah :#17 > )B?3 kkal=mol dan kalor pembekuan air ialah :#f 7 ! ) kkal=mol maka kalor sublimasi es :#s dalam kkal=mol adalah A" P )/)? $" P3B -" > ) D" > 3B E" >)/)? G" 'ebanyak / 6 )B/ atom karbon bereaksi dengan hidrogen menghasilkan etuna / - %s& > #/ %g& Q -/#/ %g& :# 7 > kF" Kalor yang diserap dalam reaksi ini ialah A" kF $" )B kF -" /? kF D" 3G kF E" kF ?" (embakaran satu mol dengan oksigen dalam kalorimeter bom %1olume tetap& memberikan kalor sebanyak 33 kF" $agi reaksi ini A" :# 7 ! 33 kF $" :; 7 ! 33 kF -" 4 7 >33kF D" # 7 > 33 kF E" ; 7 > 33 kF @" Dalam suatu proses sistem menyerap kalor )BB F dan melakukan kerja /@BB F" Maka energi dalam sistem ialah A" )BBF $" /3BB F
-" ?BB F D"P?BBF E"P/3BBF " ;ntuk menaikkan suhu satu mol gas ideal %- 7 3 kal=K"mol& dan / V- hingga )/ V- pada 1olume tetap diperlukan kalor sebanyak A" )BB kal $" /BB kal -" 3BB kal D" B kal E" GBB kal )B" 'uatu proses akan disertai dengan :; 7 B jika A" (roses tersebut berlangsung isoterm $" (ada proses tersebut kalor yang dilepaskan sama dengan kerja yang dilakukan oleh sistem" -" (roses tersebut berlangsung dalam sistem tersekat D" (roses tersebut berlangsung adiabatik E" (ada proses tersebut entalpi sistem tidak berubah Kun,i Fa.aban )"$ /"A 3"E "D "E G"A ?"$ @"$ "- )B"#;K;M KED;A DAN KETI5A TERMODINAMIKA (ada umumnya perubahan yang te4adi di alam disertai dengan perubahan energi" Dalam proses perubahan energi ini ada dua aspek penting yaitu arah pemindahan energi dan pengubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain" Walaupun hukum pertama termodinamika menetapkan hubungan antara kalor yang diserap dengan kerja yang dilakukan oleh sistem tetapi hukum ini tidak menunjukkan batas!batas mengenai sumber maupun arah aliran energi" #ukum kedua termodinamika dirumuskan untuk menyatakan pembatasan!pembatasan yang berhubungan dengan pengubahan kalor menjadi kerja dan juga untuk menunjukkan arah perubahan proses di alam" Dalam bentuknya yang paling umum hukum kedua termodinamika dirumuskan dengan mempergunakan suatu fungsi keadaan yang disebut entropi" A" (RO'E' *IN5KAR -ARNOT (roses lingkar ialah deretan perubahan yang d4alankan sedemikian rupa sehingga pada akhirnya sistem kembali lagi ke keadaan semula" Dari pengalaman diketahui bah.a mesin kalor yang bekerja se,ara berkala menurut suatu proses lingkar hanya dapat mengubah sebagian dari kalor yang diserap menjadi kerja pengubahan ini hanya mungkin dengan adanya suatu perbedaan temperatur" 'adi -annot %)@/& berhasil menghitung kerja maksimum yang dapat diperoleh dan suatu mesin yang bekerja se,ara re1ersibel" (ada mesin -arnot sejumlah gas ideal menjalani suatu proses lingkar yang terdiri atas empat langkah perubahan re1ersibel yaitu ekspansi isotermal ekspansi adiabatik pemampatan isotermal dan pemampatan adiabatik"
5ambar /" Diagram proses lingkar -arnot Kerja maksimum diungkapkan se,ara matematik adalah sebagai berikut T) C T/ . 7 ! 4) 99999999999""999999999999"""%/& T) dapat dilihat bah.a kerja yang dihasilkan dalam proses selalu lebih ke,il dan kalor yang diserap" $" 0;N5'I ENTRO(I DAN (ER;$A#AN ENTRO(I Entropi adalah suatu fungsi keadaan yang se,ara matematis didefinisikan sebagai d' 7 84re1 = T 9999999999999999999999999999"" %3B& dalam ungkapan ini 84re1 ialah kalor yang dipertukarkan antara sistem dan lingkungan se,ara re1ersibel" Karena d' merupakan diferensial total maka perubahan entropi yang terjadi dalam setiap proses atau reaksi diberikan oleh d' 7 '/ ! ') 99999999999999999999999999999""%3)& dengan ') dan '/ berturut!turut ialah entropi sistem dalam keadaan a.al dan akhir" -" (ER#IT;N5AN (ER;$A#AN ENTRO(I a" (ada proses fisis )& (roses yang tidak disertai dengan pengubahan fasa" /& (roses pengubahan fasa se,ara re1orsibel 3& (roses pengubahan fasa se,ara tak!re1ersibel b" (erubahan entropi pada reaksi kimia D" (ER;M;'AN #;K;M KED;A TERMODINAMIKA Menurut hukum ini < 'emua proses atau reaksi yang terjadi di alam semesta selalu disertai dengan peningkatan entropi" Fika :'as ialah perubahan entropi yang terjadi di alam semesta maka bagi setiap proses spontan berlaku :'as X B" Dengan memandang alam semesta itu sebagai sistem dan lingkungan maka dapat pula dikatakan bah.a untuk semua proses spontan berlaku :'sistem > :'lingkungan X B 99999999999999999999999"""%3/& dengan :'sistem ialah perubahan entropi sistem dan :'lingkungan ialah perubahan entropi lingkungan" )" (erubahan Entropi 'ebagai (ersyaratan Kesetimbangan Telah diuraikan bah.a setiap proses yang berlangsung se,ara spontan dalam sistem tersekat selalu disertai dengan peningkatan entropi" $ila entropi sistem men,apai harga yang maksimum maka entropi tidak akan dapat berubah lagi dan bila :' 7 B keadaan ini akan ter,apai apabila proses berjalan re1ersibel atau apabila sistem men,apai kesetimbangan" Fadi bagi setiap perubahan dalam Ysistem tersekatZ berlaku< :' [ B 9999999999999999999999999999999"%33& dengan tanda X untuk proses spontan dan tanda 7 untuk re1ersibel dan sistem dalam kesetimbangan"
/" Kebergantungan Entropi pada Temperatur Entropi reaksi %'& bergantung pada suhu" Kebergantungan ini dapat diturunkan sebagai berikut< \ A > ] $ Q ^ - > 8D :' 7 ^ '- > 8 'D ! \ 'A! ] '$ diferensiasi terhadap suhu pada tekanan tetap memberikan d' 7 84re1 = T 7 d# = T 7 -p dT = T maka S'=Tp 7 -p dT =T 99999999999999999999999%3& ungkapan di atas dapat diubah menjadi S %:'& =Tp 7 :-p =T99""99""99999999999999999""%3& jika pada kurun suhu tertentu -p tidak banyak bergantung pada temperatur sehingga dapat dianggap tetap maka persamaan %3& dapat diintegrasi menjadi :'/ ! :') 7 :-p ln %T/=T)& 99999999999999999999999" %3G& dengan :') dan :'/ berturut!turut ialah perubahan entropi pada suhu T) dan T/" E" #;K;M KETI5A TERMODINAMIKA )" Entropi +at mumi pada titik not absolut (erhatikan persamaan (lan,k!$olt+mann ' 7 k lnW 99999"9999999999999999999"99 %3?& Entropi dapat dihubungkan dengan Ykeka,auanZ atau ketidakteraturan sistem" Keadaan sistem yang ka,au ialah keadaan di mana partikel!partikel %molekul atom atau ion& tersusun se,ara tidak teratur" Makin ka,au susunan keadaan sistem makin besar kebolehjadian keadaan sistem dan makin besar entropi" Oleh karena itu +at padat kristal pada umumnya mempunyai entropi yang relatif rendah dibandingkan dengan ,airan atau gas" 5as mempunyai entropi yang paling tinggi karena keadaan sistem paling tidak teratur" Diuraikan di atas bah.a makin ka,au atau tidak teratur susunan molekul makin tinggi harga W dan entropi" 'ebaliknya makin teratur susunan molekul sistem makin rendah harga W dan entropi" Kalau suatu +at murni didinginkan hingga dekat B K semua gerakan translasi dan rotasi terhenti dan molekul!molekul mengambil kedudukan tertentu dalam kisi kristal" Molekul hanya memiliki energi 1ibrasi yang sama besar sehingga berada dalam keadaan kuantum tunggal" Ditinjau dan kedudukan dan distribusi energi penyusunan molekul!molekul dalam suatu kristal yang sempurna pad B K hanya dapat dilaksanakan dengan satu ,ara" Dalam hal ini W 7 ) dan ln W 7 B sehingga menurut persamaan bolt+mann ' 7 B" Fadi entropi suatu kristal murni yang sempurna ialah nol pada B K" (ernyataan ini terkenal sebagai #ukum Ketiga Temomedinamika" ;ngkapan matematik nya adalah B 'T7B 77 B 9999999999999999999999999999"%3@& /" (erhitungan Entropi Mutlak Entropi +at murni pada temperatur T dapat dihitung dengan dua ,ara yaitu dengan menggunakan hukum ketiga termodinamika dan data termokimia dan dengan metoda mekanika statistik dari data spektroskopi" Di sini hanya dibi,arakan ,ara yang pertama" Daripersamaan %3& S'=Tp 7 -p dT =T %p tetap& jika diintegrasi persamaan ini menghasilkan BT
'T 7 U -p d lnT 999999999999999999999"9999%3& B 'e,ara eksperimen kapasitas kalor -p hanya dapat ditentukan hingga ) K" ;ntuk memudahkan ektrapolasi hingga B V- biasanya dipergunakan Yhukum pangkat tigaZ Debye -p 7 \ T3 999999999999999999999999""999999%B& 'ubstitusi dari persamaan mi ke dalam persamaan %3& menghasilkan d'B 7 \ T/ dT % p tetap& 999999999999999999999999"%)& yang dapat diintegrasi dari temperatur B hingga T menjadi d'V 7 )=3 \ T3 9999999999999999999999999999%/& persamaan %/& mengungkapkan bah.a pada temperatur rendah entropi standar sama dengan sepertiga harga -p" 3" 0ungsi Energi $ebas #elmholt+ $agi suatu perubahan ke,il yang berlangsung tak re1ersibel pada temperatur T berlaku< d' X 84=T atau 84 ! Td' _B 99999999999999999999999"%3& kalau sistem hanya dapat melakukan kerja 1olume maka persamaan %3& dapat diubah menjadi d; > pd2 !Td' _ B 99999999999999999999999999"%& pada 1olume tetap d2 7 B sehingga d; ! Td' _ B atau d%; PT'&Tp _ B 99999999999999999999%& fungsi ; ! T' yang merupakan fungsi keadaan disebut energi bebas #elmholt+A A7;!T' 999999999999999999999999999999""%G& $ila persamaan %G& dideferensiasi diperoleh dA 7 d; ! Td' ! 'dT bagi proses yang berjalan re1ersibel dan isoterm dA 7 8W 999999999999999999999999999999" %?& jadi penurunan energi bebas helmholt+ ! :A ialah kerja maksimum yang dapat dihasilkan dan suatu proses yang dikerjakan se,ara isoterm" " 0ungsi Energi $ebas 5ibbs Kebanyakan proses biasanya dikerjakan pada temperatur dan tekanan tetap" (ada kondisi ini persamaan %& dapat ditulis dalam bentuk d%; ` p2 P T'&Tp _ B 9999999999999999999999999%@& besaran ; > (2 P T' yang merupakan fungsi keadaan disebut energi bebas 5ibbs 5" 5 7;>(2PT' 7# !T' 7A > (2 99999999999999999999""%& Fadi suatu proses yang berlangsung pada temperatur dan tekanan tetap disertai dengan penurunan energi bebar 5ibbs %d5&Tp _ B %hanya kerja 1olume& 99999999999999999999"""%B& 'uatu persamaan penting yang mengkaitkan :# :' dan :5 dapat diturunkan sebagai berikut :5 7 :# ! T :' 999999999999999999999999999%)& RAN5K;MAN Apakah suatu reaksi kimia tertentu dapat terjadi se,ara sertamerta %spontan& atau tidak tidak hanya bergantung pada perubahan entalpi :# tetapi juga pada temperatur dan perubahan entropi :' yang mengukur perubahan dalam derajat ketidakteraturan suatu sistem" Ke,endrungan entropi yang selalu men,apai harga maksimum yang dimungkinkan oleh energi dalam sistem" #al ini diungkapkan dalam hukum kedua termodinamika dan adanya harga positif dari entropi mutlak dan semua +at nyata adalah suatu akibat dari hukum ketiga termodinamika" Dalam suatu proses yang berlangsung pada temperatur dan tekanan konstan komponen perubahan entalpi total yang dihubungkan dengan perubahan dalam entropi sistem dianggap sebagai energi yang tak dapat melakukan kerja yang berguna" Komponen sisanya yang dianggap sebagal energi yang dapat melakukan kerja yang berguna adalah perubahan energi bebas 5ibbs :5 dari sistem" (erubahan ini dapat dihitung dan harga!harga energi bebas pembentukan standar dan pereaksi dan produk" 'OA*!'OA* *ATI#AN (etunjuk < (ilih salah satu ja.aban yang benar )" Reaksi
A %g& > $ %g& Q / - %g& yang berlangsung pada T dan p tetap merupakan reaksi endoterm" Maka dapat dikatakan bah.a A" :#XO :' X B $" :#_o:sXB -" :#7B:' XB D" :# _B :' _ B E" :#XB:' 7 B /" Dan data < ! entalpi sublimasi grafit 7 ?/ kF=mol ! energi disosiasi ikatan #!# 7 3G kF=mol ! entalpi pembentukan metana 7 ! ?G kF=mol dapat dihitung energi ikatan rata!rata -!# sebesar A" > )@ kF=mol $" P/ kF=mol -" > / kF=mol D" > ?G kF=mol E" P)@ kFLmol 3" ;ntuk proses spontan selalu berlaku A" :5O -" :#O E" A# O " Fika suatu proses pada I atm dan BB K disertai dengan penurunan entalpi sebesar / kF dan penurunan entropi sebesar @ F=K maka proses tersebut adalah A" spontan $" tidak spontan -" adiabatis D" re1ersibel E" tidak re1ersibel " (ada reaksi Na %g& > -l %g& Q Na-l %s& A" entropi berkurang entalpi berkurang $" entropi berkurang entalpi meningkat -" entropi berkurang entalpi tetap D" entropi meningkat entalpi meningkat E" entropi meningkat entalpi berkurang G" Fika entalpi penguapan dan entropi penguapan #-l berturut!turut ialah )G) kF=mol dan @@ FK!) pada ) atm maka titik didih normal #-l adalah A" )@@V$" 3V-" !3VD" !@VE" P))BV?" Fika bagi reaksi A > / $ P 3 - ' X B maka hal ini berarti A" reaksi tersebut spontan -" produk - harus merupakan gas $" reaksi tersebut endoterm D" :5 _ B E" bukan salah satu ja.aban di atas @" (ada reaksi manakah :' _ B A" / #/B %g& Q / #/ %g& > B/ %g& $" Na %s& > -l/ %g& Q Na-l %s& -" #/O %s& Q #/B %l& D" / N#3 %g& Q N/ %g& > -O/ %g& E" -a-O3 %s& Q -aO %s& > -O/ %g& " 'uatu proses yang dikerjakan pada suhu tetap /? V- disertai peningkatan entalpi sebesar BB F" (ernyataan bah.a :' 7 3 F=K hanya benarjika proses tersebut berlangsung A" tanpa ada kerja yang dilakukan $" re1ersibel -" dalam sistem tersekat D" isobar E" re1ersibel dan isobar )B"
'uatu proses tidak akan terjadi jika A" :5XO $" :'O D" :57O E" bukan salah satu ja.aban di atas Kun,i Fa.aban l"A /"A 3"$ "D "A G"D ?"E @"$ "E lO"E KE'ETIM$AN5AN KIMIA 'tudi dari peristi.a kimia menyangkut tiga aspek penting yaitu mengapa suatu reaksi dapat berjalan pada kondisi tertentu bagaimana dan dengan ke,epatan apa reaksi berjalan dan bilamana reaksi itu selesai" 'uatu reaksi akan men,apai kesetimbangan apabila memiliki ke,epatan reaksi yang sama besar dalam kedua arah" Dalam hal ini rekasi masih berjalan terus sehingga konsentrasi hasil reaksi dan pereaksi tidak berubah dengan .aktu" Kesetimbangan kimia merupakan suatu kesetimbangan dinamik" 'uatu aspek penting dalam kesetimbangan kimia ialah kedudukan kesetimbangan" Kedudukan kesetimbangan menentukan jumlah hasil reaksi yang dapat diperoleh dari suatu reaksi dan dinyatakan se,ara kuantitatif dengan tetapan kesetimbangan" )" Reaksi Kimia sebagai 'istem dengan Komposisi yang $erubah!ubah a" Koordinat reaksi Dalam sistem dimana terjadi reaksi kimia komposisi selalu berubah!ubah oleh karena ada +at yang berkurang %pereaksi&" (ada setiap saat jumlah mol dan tiap +at dalam ,ampuran reaksi bergantung pada jumlah reaksi yang terjadi (erhatikan reaksi umum 1a A > 1b $ c 1, - > 1d D dengan A dan $ ialah +at!+at pereaksi - dan D ialah +at!+at hasil reaksi dan 1a 1b 1, dan 1d adalah koefisien stoikiometri" $ila 1a mol A bereaksi dengan 1b mol $ maka akan terbentuk 1, mol - dan 1d mol D" b" 'yarat bagi Kesetimbangan Kimia 'istem berada dalam kesetimbangan bila :5 7 1i i 7 B 9999999999" %/& ,ontoh reaksi N/ %g& > 3#/ %g& c /N#3 %g& men,apai kesetimbangan pada T dan ( tetap kalau :5 7 / ! / > 3 7 B N#3 N/ #/ 7 potensial kimia ," Isotermal Reaksi Dalam raksi kimia yang dikerjakan pada p dan T tetap energi bebas 5ibbs ditentukan oleh konsentrasi atau keaktifan +at!+at dalam ,ampuran reaksi" Kaitan antara :5 reaksj dengan keaktifan dapat diturunkan sebagai berikut" (erhatikan kembali reaksi umum 1a A > 1b $ c 1, - > 1d D :5 7 1, - > 1d D ! 1a A > 1b $ karena i 7 io > RT ln 1i maka pada tekanan dan temperatur tetap
1, 1d 1a 1b :5 7 :5 V > RT ln %a- aD &=% aA " a$&9999999999999999" %3& (ersamaan ini terkenal sebagai Yreaksi isotermal 1anZt #offZ yang menyatakan perubahan energi bebas 5ibbs pada setiap saat sebagai fungsi dan keaktifan +at!+at dalam reaksi bila reaksi berjalan pada T dan ( tetap" :5 V ialah perubahan energi babas 5ibbs standar yaitu harga :5 pada ai 7 )" ;ntuk reaksi antara gas!gas ideal ai 7 pi sehingga persamaan %3& mengambil bentuk< 1, 1d 1a 1b :5 7 :5 V > RT In %p, pd & = %pa pb&99999999999999999""" %& Dalam persamaan ini :5V ialah perubahan energi bebas 5ibbs pada tekanan parsial dan semua gas sama dengan ) atm" /" Tetapan Kesetimbangan a" (elbagai $entuk Tetapan Kesetimbangan (ada bagian terdahulu sudah dijelaskan bah.a reaksi akan men,apai kesetimbangan jika :5 7 1i i 7 B pada kondisi ini 1, 1d 1a 1b :5 7 :5 V > RT ln %a- aD &=% aA " a$& kesetimbangan 7 B atau 1, 1d 1a 1b :5 V 7 ! RT ln % a- aD &=% aA " a$&kesetimbangan 9999999999999%& :5V hanya fungsi temperatur jadi pada temperatur tetap harganya tetap" ini berarti bah.a pada temperatur tetap besaran dibelakang tanda ln dalam persamaan %& juga tetap" $esaran ini disebut tetapan kesetimbangan termodinamika K" 1, 1d 1a 1b K 7 % a- aD &=% aA " a$& 999999999999999999999999%G& 'ubstitusi dari persamaan %G& ke dalam persamaan %& memberikan suatu persamaan yang mengkaitkan tetapan kesetimbangan dengan perubahan energi bebas 5ibbs standar :5V 7 ! RT ln K 99 9999999999999999999999999"%?& (ersamaan ini dapat digunakan untuk menghitung tetapan kesetimbangan kalau :5V diketahui" ;ntuk reaksi antara gas!gas ideal persamaan %?& mengambil bentuk :5V 7 ! RT ln Kp 999999999999999999999999999"%@& dengan Kp ialah tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dalam tekanan parsial" Fika untuk gas ideal pi 7% ni = 1 & RT maka < 1i Kp 7 K, %RT& 9999999999999999999999999999"""%& Dengan Kp ialah tetapan kesetimbangan dinyatakan dalam konsentrasi molar" Tekanan parsial suatu komponen dalam ,ampuran gas ideal dapat dihubungkan dengan fraksi molnya melalui hukum Dalton pi 7 6i p Dengan p ialah tekanan total ,ampuran gas" Fika persamaan ini disubstitusikan ke dalam persamaan %G& diperoleh< 1i Kp 7 K6 p 9999"""999999999999999999999999"""%GB&
Dengan K6 ialah tetapan kesetimbangan dinyatakan dalam fraksi mol" K menjadi sama dengan Kp kalau 1i 7 B" 3" 'ifat!sifat Tetapan Kesetimbangan (ada perhitungan kesetimbangan ada beberapa hal tentang tetapan kesetimbangan yang perlu diperhatikan" a" Dari pelbagai bentuk tetapan kesetimbangan yang dibahas di atas hanya tetapan kesetimbangan termodinamika K yang benar!benar merupakan tetapan" K hanya bergantung pada temperetur dan tidak bergantung pada tekanan atau konsentrasi" Kp atau K, hanya merupakan tetapan pada sistem ideal" b" (rinsip tetapan kesetimbangan hanya berlaku pada sistem dalam kesetimbangan" ," Tetapan kesetimbangan bergantung pada temperatur" Kalau temperatur berubah K akan berubah pula" d" $esarnya tetapan kesetimbangan menentukan sampai seberapa jauh reaksi telah berlangsung" #arga K yang besar menunjukkan konsentrasi hasil reaksi yang lebih besar dari pada konsentrasi pereaksi dalam sistem" Fadi K yang besar menguntungkan pembentukan hasil reaksi" e" $esarnya tetapan kesetimbangan bergantung pada ,ara menuliskan reaksinya" f" Tetapan kesetimbangan menyatakan se,ara kuantitatif pengaruh konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi terhadap tingkat selesai reaksi" " (engaruh Temperatur terhadap Tetapan Kesetimbangan (ersamaan %?& dapat disusun ulang menjadi ln K 7 !:5V = RT kalau persamaan inididiferensiasikan terhadap T pada tekanan tetap diperoleh d ln K 7 ! ) d% :5V& sehingga dT R RT d ln K 7 :#V %p tetap& 99999999999999999""99999%G)& dT RT / untuk reaksi gas dan dengan pengandaian bah.a gas bersifat ideal K 7 Kp dan persamaan %G)& menjadi d ln Kp 7 :#V %p tetap& 999999999999999"""9""99999%G/& dT RT / (ersamaan %G)& dan %G/& terkenal sebagai isobar reaksi 1anZt #off" Kedua persamaan ini digunakan untuk menghitung kesetimbangan sebagai fungsi dari temperatur" (ada selang temperatur yang ,ukup ke,il :#V dapat dianggap tetap dan integrasi dari persamaan %G/& memberikan ln Kp 7 :#V > I %p tetap& 99999999999999"""9""99999%G3& RT dengan I ialah tetapan integrasi yang dapat die1aluasi kalau harga Kp pada suatu temperatur diketahui" (ersamaan %G)& dapat pula diintegrasikan antara dua temperatur T) dan T/" #asilnya dengan pengandaian bah.a A#V antara kedua temperatur mi bukan fungsi dan temperatur ialah ln K/ 7 :#V %T/ C T)&""" 999999999999999"""9""99999%G& K) R T) T/
dengan K) dan K/ masing!masing ialah harga Kp pada T) dan T/" (ersamaan ini digunakan untuk menghitung :#V rata!rata antara T) dan T/ atau untuk menghitung Kp pada T/ kalau harganya pada T) dan :#V diketahui" " Kesetimbangan pada 'istem 'erbasama a" Kesetimbangan dalam 0asa 5as 'ebagai ,ontoh reaksi dalam fasa gas perhatikan reaksi pembentukan amoniak dari nitrogen dan hidrogen N/ %g& > 3=/#/ %g& c N#3 %g& tetapan kesetimbangan reaksi ini diberikan oleh a K 7 N#3 99999999999999999999999""%G& a)=/ a3=/ N/ #/ Atau karena untuk gas keaktifan ai sama dengan fugasitas fi f K 7 N#3 99999999999999999999999""%GG& f)=/ f3=/ N/ #/ b" Kesetimbangan dalam 0asa -air (embahasan ini terbatas pada reaksi antara +at!+at bukan elektrolit yang terlarut dalam pelarut tertentu" (erhatikan reaksi umum 1a A > 1b $ c 1, - > 1d D 1, 1d 1a 1b K 7 % a- aD &=% aA " a$& E1aluasi dari keaktifan dalam persamaan ini memerlukan pengetahuan tentang keadaan standar yang digunakan" Oleh karena keaktifan merupakan ukuran dan selisih antara potensial kimia dalam keadaan tertentu dan dalam keadaan standar" Fika konsentrasi dinyatakan dalam mol per liter ai 7 i -i dan persamaan %G& dapat diubah menjadi K 7K"K, 9999999999999999999999999999"""9"%G?& dengan K, ialah tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dalam konsentrasi molar 1, 1d 1a 1b K 7 % -- -D &=% -A " -$&9999999999999999999999%G@& G" Kesetimbangan dalam 'istem 'erbaneka 'istem serbaneka %heterogen& ialah menyangkut fasa padat dan fasa gas" (erhatikan reaksi penguraian kalsium karbonat -a-O3 %s& Q-aO %s& > -O/ %g& (erubahan energi bebas reaksi mi diberikan oleh isoterm reaksi 1anZt #off :5 7 :5V > RT ln %a-aO" a-O/&=% a-a-O3& ""99999999999999999%G& 'eperti pada ,airan sebagai keadaan standar padatan diambil padatan murni pada tekanan ) atm dan temperatur per,obaan" Fadi untuk padatan murni pada ) atm a 7 )" pada umumnya pengaruh tekanan terhadap keaktifan padatan dapat diabaikan sehingga keaktifan padatan sama dengan satu pada semua tekanan" Karena dalam reaksi di atas -aO dan -a-O3 berada sebagai padatan murni a-aO 7 ) dan a-a-O3 7 ) sehingga persamaan %G& dapat diubah menjadi
:5 7 :5V > RT ln a-O/ 999999""" ""99999999999999999%?B& kesetimbangan akan ter,apai jika A5 7 B jadi :5V > RT ln % a-O/ &kstb 7 B atau :5V > RT ln % a-O/ &kstb 7 ! RT ln K 99999999999999999999%?)& dengan tetapan kesetimbangan K diberikan sebagai tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dalam tekanan parsial" Karena tekanan gas dalam sistem biasanya rendah keaktifan dapat disamakan dengan tekanan sehingga persamaan %?/& berubah menjadi K 7 %p-O/&kstb 9999999999999999999999999999""%?/&
RAN5K;MAN (erubahan kimia re1ersibel membentuk produk!produk yang dapat bertindak untuk menghasilkan %kembali& produk aslinya" 'uatu keadaan kesetimbangan kimia terjadi dalam suatu sistem re1ersibel bila reaksi maju dan balik memiliki laju yang sama" Kesetimbangan yang melibatkan hanya satu fasa homogen disebut kesetimbangan homogen" 'edangkan kesetimbangan yang melibatkan dua atau lebih fasa yang berbeda adalah kesetimbangan heterogen" *ATI#AN 'OA* (etunjuk< (ilih salah satu ja.aban yang benar )" (erhatikan lima buah reaksi dalam keadaan standar masing!masing dengan perubahan entalpi yang tertera di ba.ah" Dalam hal manakah temperatur mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap tetapan kesetimbangan A" P/B kkal=mol $" P )B kkal=mol -" B kkal=mol D" )B kkal=mol E" ) kkal=mol /" Kedudukan kesetimbangan dan suatu reaksi pada temperatur tertentu dapat ditentukan dari harga A" :EV D" :'V dan :#V $" :#V E" :'Vdan :EV -" :'V 3" Tetapan kesetimbangan untuk reaksi A > $ c - > D K, 7 )BB" Fumlah mol $ yang harus di,ampurkan pada mol A untuk menghasilkan / mol - pada kesetimbangan ialah A" ) mol D" mol $" / mol E" mol -" 3 mol
" $ila tetapan kesetimbangan dari reaksi N/ %g& > 3 #/ %g& c/ N#3 %g& adalah Kp 7 K) maka tetapan kesetimbangan dari reaksi )=/ N/ %g& > 3=/ #/ %g& c N#3 %g& adalah A" /K) D" K)/ $" K) E" K) -" )=/ K) " ;ntuk reaksi kesetimbangan / NO %g& > O/ %g& c / NO/ %g& berlaku A" K6 7 Kp = p -" K6 7 K, $" K6 7 Kp p D" K,7 Kp " p E" K, 7 Kp = RT G" (ada temperatur harga tetapan kesetimbangan dan reaksi / NO %g& > O/ %g& c / NO/ %g& sebesar )G maka tetapan kesetimbangan dari reaksi NO %g& > )=/ O/ %g& c NO/ %g& adalah A" )=)G $" )= -" D" @ E" )=@ ?" Fika tetapan kesetimbangan K suatu reaksi adalah K _ ) maka bagi reaksi tersebut berlaku A" :5V X ) $" :#V X ) -" : #V _ ) D" :5V O @" 'uatu reaksi kesetimbangan A %g& c $ %g& > - %g& Mempunyai harga Kp 7 B3/@ pada suhu )/? V-" #arga K, sama dengan A" ) 6 )B!/ D" 3/6)B!/ $" /6)B!/ E" )G6)B!/ -" 6)B!/ " (ada suatu temperatur harga tetapan kesetimbangan dari reaksi N/ %g& > / O/%g& c /NO/ %g& adalah 3G maka tetapan kesetimbangan dan reaksi NO/ %g& c N/ %g& > O/ %g& adalah A" )=3G $" )=@ -" )=G D"G E" )B" 'uatu reaksi kimia mempunyai kalor reaksi :# 7 > a kal pada suhu T) dengan tetapan kesetimbangan K)" $ila suhu dinaikkan menjadi T/ tetapan kesetimbangan menjadi K/" Dalam hal ini A" K/ X K) $" K/ _ K) -" K/ 7 K) D" K/ 7 :#=RT/ E" K/ 7 :=RT// Kun,i Fa.aban l"A /"D 3"D "E "$ G"$ ?"E @"A "- lB"D _=o:sX Diposkan oleh aried di /)
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia" Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit" Agar dapat terjadi reaksi ada beberapa reaksi yang membutuhkan arus listrik" 'uatu reaksi membutuhkan arus listrik untuk penguraian elektrolit menjadi ion!ionnya yang disebut elektrolisis" Kation bermuatan positif bergerak menuju katoda %!& sedangkan anion bermuatan negatif akan bergerak
menuju anoda %>&" (ada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi" Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel 1olta" ang membedakan sel elektrolisis dari sel 1olta adalah pada sel elektrolisis komponen 1oltmeter diganti dengan sumber arus %umumnya baterai&" *arutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis ditempatkan dalam suatu .adah" 'elanjutnya elektroda di,elupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis" Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert seperti 5rafit %-& (latina %(t& dan Emas %Au&" Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi" Reaksi reduksi berlangsung di katoda sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda" Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda %sebab memerlukan elektron& dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda" Akibatnya katoda bermuatan negatif dan menarik kation!kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam" 'ebaliknya anoda bermuatan positif dan menarik anion!anion yang akan teroksidasi menjadi gas" Terlihat jelas bah.a tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda" Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam basa atau garam dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida" Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis" $agan reaksi sel elektrolisis < %dibuku& $agan Reaksi!reaksi Elektrolisis Reaksi (ada Katode Reaksi pada Anode ! ion logam aktif %golongan IA IIA Al dan Mn& yang tereduksi adalah air /#/O > /e /O#! > #/ ! kation lainnya yang tereduksi adalah kation itu sendiri *6> %a4& > ne * %s& ! ion #> dari asam direduksi menjadi gas hidrogen %#/& /#> > /e #/ ! jika yang dielektrolisis adalah leburan %,airan& elektrolit tanpa air maka akan diperoleh logam endapan pada permukaan katode %reaksi pada point /& ! ion!ion yang mengandung atom dengna bilangan oksidasi maksimum misalnya 'O/! atau NO3! yang teroksidasi adalah air /#/O #> > e > O/ ! ion!ion halida %!&dioksidasi menjadi halogen %/& /! / > /e ! ion O#! dari basa dioksidasi menjadi gas oksigen %O/& O#! /#/O > e > O/ !pada proses penyepuhan dan pemurnian logam maka yang dipakai sebagai anode adalah suatu logam %buka (t - Au& sehingga anode %logam& mengalami oksidasi dan larut #ukum elektrolisis 0araday Di a.al abad ke!) 0araday menyelidiki hubungan antara jumlah listrik yang mengalir dalam sel dan kuantitas kimia yang berubah di elektroda saat elektrolisis" Ia merangkumkan hasil pengamatannya dalam dua hukum di tahun )@33" #ukum elektrolisis 0araday Fumlah +at yang dihasilkan di elektroda sebanding dengan jumlah arus listrik yang melalui sel" $ila sejumlah tertentu arus listrik melalui sel jumlah mol +at yang berubah di elektroda adalah konstan tidak bergantung jenis +at" Misalnya kuantitas listrik yang diperlukan untuk
mengendapkan ) mol logam mono1alen adalah G @ -%-oulomb& tidak bergantung pada jenis logamnya" - %-oulomb& adalah satuan muatan listrik dan ) - adalah muatan yang dihasilkan bila arus ) A %Ampere& mengalir selama ) s" Tetapan fundamental listrik adalah konstanta 0araday 0 G 6)B - yang didefinisikan sebgai kuantitas listrik yang diba.a oleh ) mol elektron" Dimungkinkan untuk menghitung kuantitas mol perubahan kimia yang disebabkan oleh aliran arus listrik yang tetap mengalir untuk rentang .aktu tertentu" %dibuku& ) 0araday 7 ) mol elektron 7 GB/ 6 )B/3 partikel elektron 6 )G 6 )B!) -=partikel ele,tron" ) 0araday 7 G3/B - %sering dibulatkan menjadi GBB - untuk mempermudah perhitungan& #ubungan antara 0araday dan -oulomb dapat dinyatakan dalam persamaan berikut < 0 7 =GBB -oulomb adalah satuan muatan listrik" -oulomb dapat diperoleh melalui perkalian arus listrik %Ampere& dengan .aktu %detik&" (ersamaan yang menunjukkan hubungan -oulomb Ampere dan detik adalah sebagai berikut < 7 i"t Dengan demikian hubungan antara 0araday Ampere dan detik adalah sebagai berikut < W 7 %e"i"t&=GBB W 7 %e"&=GBB W 7 e"0 Fika arus listrik dialirkan ke dalam dua atau lebih sel elektrolisis perbandingan massa +at yang diendapkan sama dengan perbandingan massa eki1alennya" Wa=Wb 7 ea=eb Keterangan < %dibuku& Dengan mengetahui besarnya 0araday pada reaksi elektrolisis maka mol elektron yang dibutuhkan pada reaksi elektrolisis dapat ditentukan" 'elanjutnya dengan memanfaatkan koefisien reaksi pada masing!masing setengah reaksi di katoda dan anoda kuantitas produk elektrolisis dapat ditemukan" Diposkan oleh aried di /B< B komentar Kirimkan Ini le.at Email$logThisL$erbagi ke T.itter$erbagi ke 0a,ebook
Kamis, 20 Januari 2011 Laporan Akhir Kimia Dasar
A*AT!A*AT *A$ORATORI;M DAN 0;N5'INA (ADA #A'I* (EN5AMATAN 'eperti yang telah kita ketahui dalam melakukan suatu per,obaan tentunya memerlukan alat!alat praktikum" Adapun beberapa alat yang dapat kalian ketahui sebagai berikut dan akan di lampirkan pada sebuah tabel" No" 5ambar Alat 0ungsi )" Ka,a Arloji
$ahan < ka,a jenis soda kapur ;kuran < @B mm )B mm diameter ?G ,m dan )B ,m 0ungsi < sebagai penutup gelas kimia saat dipanaskan tempat menimbang dan mengeringkan" /" -orong $ahan < plastik atau ka,a ;kuran < diameter GB mm ? mm )BB mm" 0ungsi < sebagai tempat kertas saring yang digunakan untuk membuat ,ampuran ke dalam tabung yang mulutnya ke,il" 3" $atang pengaduk $ahan < ka,a ;kuran < ) ,m /B ,m 3B ,m 0ungsi < untuk mengaduk larutan agar tetap homogen atau agar +at padat ,epat larut " Nera,a digital $ahan < logam atau ka,a ;kuran < ketelitian BB) gr sampai B) mg 0ungsi < untuk menimbang bahan kimia dalam skala atau jumlah yang besar "
O1en
$ahan < logam ;kuran < 0ungsi < tempat untuk memanaskan atau mengeringkan suatu sampah G" Rak tabung $ahan < kayu atau plasti, ;kuran < diameter tabung ) mm /B tabung 0ungsi < untuk meletakkan tabung reaksi supaya tersusun rapi dan indah ?"
*abu Erlenmeyer $ahan < ka,a jenis soda kapur ;kuran < / ml B ml )BB ml /B ml 3BB ml BB ml )BBB ml 0ungsi < untuk menyimpan dan memanaskan larutan untuk menampung filtrate hasil penyaringan untuk menampung titran pada proses hasil titrasi dapat pula digunakan untuk mera,ik dan menghomogenkan bahan!bahan komposisi media menampung a4uadest @" (ipet gondok $ahan < ka,a jenis borosilikat ;kuran < 1olume ukuran ) ml / ml ml )B ml / ml 0ungsi < untuk mengambil ,airan dalam jumlah tertentu se,ara tetap
" Kertas saring $ahan < Kertas selulosa murni ;kuran < @6@ ,m dengan diameter )B ,m 0ungsi < untuk menyaring larutan yang bersifat heterogen )B"
Multimeter $ahan < alat listrik ;kuran < ! 0ungsi < sebagai 1oltmeter dalam mengukur tegangan listrik ))"
Desikator $ahan < ka,a ;kuran < ! 0ungsi < )" Tempat menyimpanan sampel yang harus bebas air /" ;ntuk mengeringkan padatan
)/" (enjepit kayu $ahan < kayu ;kuran < ! 0ungsi < untuk menjepit tabung reaksi saat dipanaskan
)3" (lat tetes $ahan < porselen ;kuran < G lubang dan )/ lubang 0ungsi < untuk menguji keasaman larutan mereaksikan +at dalam jumlah ke,il )"
" Kasa abses $ahan < logam ;kuran < )6) ,m )G6)G ,m /B6/B ,m 3B63B ,m 0ungsi < sebagai alat pemanas atau pembakar api dan .adah yang dipanaskan )" $uret $ahan < ka,a jenis borosilikat ;kuran < 1olume ukuran )B ml / ml B ml )BB ml 0ungsi < untuk mengeluarkan larutan dengan 1olume tertentu biasanya digunakan untuk titrasi )G" Kaki tiga $ahan < besi ;kuran < diameter )3 ,m dan tinggi ) ,m 0ungsi < sebagai tungku atau penyangga .adah yang digunakan saat pemanasan )?"
5elas ukur $ahan < ka,a jenis soda kapur ;kuran < )B ml / ml B ml )BB ml /B ml BB ml )BBB ml 0ungsi < untuk mengukur 1olume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah besar )@"
Termometer $ahan < ka,a jenis soda kapur ;kuran < )" Termometer Air raksa !)B!))B o- B!)Bo- B!/BBo- B!/Bo- B!3GBo/" Termometer Akohol !)B!))Bo- B!Bo- B!)Bo0ungsi < untuk mengukur suhu )" (enjepit logam $ahan < logam ;kuran < ! 0ungsi < untuk menjepit atau memegang sesuatu yang panas tetapi bukan untuk tabung reaksi /B" (embakar spiritus $ahan < ka,a jenis soda kapur dan tembaga ;kuran < 1olume )BB ml 0ungsi < sebagai sumber untuk memansakan +at!+at kimia /)"
Tabung reaksi $ahan < logam atau ka,a ;kuran < ketelitian BB) gr sampai B) mg 0ungsi < melarutkan +at!+at padat dan men,ampurkan +at!+at padat //" -a.an penguapan $ahan < porselen ;kuran < B ml ? ml )BB ml )/ ml 0ungsi < untuk menguapkn larutan atau mengeringkan +at padat yang basah
/3"
Klem dan statif $ahan < besi atau baja ;kuran < diameter klem )B mm dan panjang statif GB ,m 0ungsi < )" Klem < untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi /" 'tatif < untuk menegakkan buret ,orong pisah dan peralatan kimia lain
/"
Erlenmeyer hisap $ahan < ka,a jenis soda kapur ;kuran < )BB ml sampai /BBB ml 0ungsi < menampung ,airan hasil titrasi" Dapat menahan tekanan sampai atm /"
#ot plate $ahan < logam ;kuran < ! 0ungsi < )" ;ntuk memanaskan suatuan larutan dalam jumlah besar /" ;ntuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan /G"
'patula $ahan < stainless steel atau alumunium ;kuran < panjang )B mm 0ungsi < mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan atau butiran halus untuk mengduk larutan /?"
'endok porselen $ahan < porselen ;kuran < ! 0ungsi < ;ntuk mengambil +at padat /@"
*abu bundar $ahan < ka,a jenis borosilikat ;kuran < mulai dari /B ml sampai /BBB ml 0ungsi < )" ;ntuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan /" Tempat Tempat menabung hasil destilasi e1aporasi e1 aporasi ekstraksi dan merefuks /" -orong pisah $ahan < ka,a jenis borosilikat ;kuran < 1olume ukuran )/ ml /B ml BB ml 0ungsi < untuk memisahkan dua ma,am ,airan yang tidak ber,ampur atau memiliki densitas berbeda 3B"
$otol pembersih $ahan < plasti, ;kuran < /B ml BB ml )BBB ml 0ungsi < )" ;ntuk membilas atau membersihkan alat!alat laboratorium /" ;ntuk pengen,eran larutan 3" 'ebagai tempat penyimpanan a4uadest
3)" (ipet 1olum $ahan < ka,a ;kuran < ml )B ml dan / ml 0ungsi < untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan 1olume tertentu se,ara tepat 3/"
-a.an petri $ahan < ka,a jenis soda kapur ;kuran < )BB 6 ) mm biasa berdiameter ) ,m dapat menampung media sebanyak )!/B ml sedangkan ,a.an berdiameter ,m kira!kira ,ukup diisi media sebanyak )B ml 0ungsi < sebagai .adah menimbang dan menyimpan bahan kimia
33" (ipet tetes $ahan < ka,a jenis soda kapur dan karet ;kuran < panjang )B mm ) ml 7 /B tetes 0ungsi < untuk mengambil larutan dalam jumlah ke,il dengan mengukur 1olume yang teliti 3" *umpang dan alu $ahan < porselen ka,a atau granit ;kuran < diameter lumping @ ,m panjang alu ,m 0ungsi < untuk menghan,urkan dan menghaluskan bongkahan +at padat dengan ,ara digerus pakai alu 3" *abu ukur
$ahan < ka,a sumbatnya ka,a atau karet ;kuran < )B ,m3 / ,m3 )BB ,m3 /B ,m3 BB ,m3 )BBB ,m3 0ungsi < Membuat larutan dengan 1olume tertentu dan untuk pengen,eran 3G"
5elas kimia $ahan < ka,a jenis borosilikat ;kuran < )BB ml /B ml BB ml )BBB ml 0ungsi < untuk mengukur 1olume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu 3?" p# meter $ahan < plasti, besi ka.at ;kuran < ! 0ungsi < untuk mengukur p# suatu larutan juga dapat digunakan sebagai 1oltmeter untuk tegangan rendah 3@" 'pe,troni, /B $ahan < logam atau alat listrik ;kuran < ! 0ungsi < untuk mengukur absorbansi larutan ber.arna dalam proses spektrometri 3" (ipa ; $ahan < ka,a jenis soda kapur ;kuran < ! 0ungsi < sebagai alat elektrolisis beberapa larutan tertentu atau dalam proses jembatan B" $otol pembersih $ahan < ka,a jenis soda kapur ;kuran < 1olume /B ml BB ml )BBB ml
0ungsi < untuk menyimpan +at hasil reaksi
DA0TAR (;'TAKA
A,hmad #iskia")3" (enuntun Dasar!Dasar (raktikum" Depdikbud An.ar -hairil dkk" )G" (engantar (raktikum Kimia Organik" ogyakarta < Departemen (endidikan dan Kedudayaan" Dosen!Dosen Kimia (erguruan Tinggi Wilayah $arat" )3" (enuntun (raktikum Kimia Dasar" IT$< $ogor #adiat dkk" )@" Daftar Alat!Alat *aboratorium $eserta (enjelasan" Fakarta < Argon Karya" Indra.ati dkk" )@" (endayagunaan Alat C Alat dan $ahan (raktikum Kimia" Fakarta < Departemen (endidikan dan Kebudayaan"
*AM(IRAN DI'K;'I (enanya < Desy Amelia %A)-3)B/B& (ertanyaan
$agaimana ,ara kerja spektronik Fa.aban < ! karena alat C alat lab mempunyai fungsi yang berbeda C bedajadi bahan C bahan yang digunakan harus menyesuaikan terhadap fungsi alat C alat lab" Tentu saja sangat mempengaruhikarena penggunaan alat yang tidak sesuai akan mempengaruhi hasil per,obaan" Misalnya dalam penguapan kita tidak mungkin menggunakan alat yang terbuat dari bahan plastik" -ara kerja spektronik adalah < -ara kerja 'pe,troni, /B < (eriksa apakah instrumen dihidupkan" Tombol kiri!tangan harus diputar searah jarum jam" $iarkan )B menit untuk pemanasan" Atur panjang gelombang dengan nilai yang dikehendaki dengan menggunakan tombol di atas" Dengan kompartemen sampel tertutup putar tombol kiri untuk dapat memba,a B T" 5unakan ,ermin di belakang jarum untuk menghindari kesalahan paralaks" *ap ku1et dengan tisu kering untuk menghilangkan tetes larutan atau sidik jari" 'ejajarkan tanda pada ku1et dengan garis pada .adah sampel" Masukkan ku1et diisi dengan pelarut dalam kompartemen sampel" Tutup penutup" (utar tombol kanan untuk mendapatkan pemba,aan )BB T" ;ntuk menganalisis sampel masukkan ku1et sampel dan memba,a nilai Absorban,e pada skala" 5unakan ,ermin di belakang jarum untuk menghindari kesalahan paralaks" (enanya < 'ofia Indah (utri %A)-3)B/B)& (ertanyaan < apa fungsi kran gas Fa.aban < fungsi dari kran gas adalah untuk mengalirkan gas yang kita perlukan dalam per,obaan" (enanya < (utri Adeyantina %A)-3)B/)G& (ertanyaan < apa saja alat C alat lab yang tahan terhadap panas Fa.aban < alat C alat lab yang tahan terhadap panas antara lain< 5elas kimialabu distilasi tabung reaksi buret thermometer ,orong $u,hnerlumping dan alu serta plat tetes" 5elas kimia diktakan tahan terhadap panas karena di tandai dengan pyre6" -orong $u,hnerlumping dan aluserta plat tetes terbuat dari bahan porselen sehingga tahan terhadap suhu tinggi=panas"
(ER-O$AAN II Fudul < (emisahan dan pemurnian Tujuan < Mempelajari teknik ,ara pemisahan dan pemurnian satu atau beberapa +at dari ,ampuran +at" #ari=tanggal < 'abtu=/3 Oktoberi /B)B Tempat < *aboratorium Kimia 0KI( ;N*AM $anjarmasin I" DA'AR TEORI 'ebagian besar +at!+at di alam semesta masih ber,ampur dengan +at lain khususnya +at!+at kimia baik anorganik maupun organik" 5aram dapur dari laut masih ber,ampur dengan garam! garam yang lainnya logam masih ber,ampur dengan pengotornya dalam bijihnya gula tebu mash harus dipisahkan dari air tebunya dan sebagainya" ;ntuk berbagai keperluan diperlukan +at murni sehingga teknologi pemisahan dan pemurnian mutlak di perlukan untuk memperoleh +at murni dari ,ampurannya" (emisahan dan pemurnian merupakan sesuatu hal yang sangat besar manfaatnya dalam pengembangan dan aplikasi ilmu kimia hal ini akan terasa penggunaannya dalam analisis +at se,ara kualitatif dan se,ara kuantitatif" Ada beberapa ,ara yang la+im di gunakan untuk memisahkan ,ampuran dari pengotornya antara lain < A"Ekstraksi Ekstraksi adalah pemisahan suatu +at dari ,ampurannya dengan pembagian sebuah +at terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat ter,ampur untuk mengambil +at terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain" 'eringkali ,ampuran bahan padat dan ,air %bahan alami& tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis" Misalnya saja karena komponennya saling ber,ampur sangat erat peka terhadap panas beda sifat!sifat fisiknya terlalu ke,il atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah" Dalam hal sema,am ini seringkali ekstraksi adalah satu!satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis" Ekstraksi dapat dilakukan dengan berulang!ulang dengan ,ara ini senya.a akan terekstraksi dengan lebih baik" Teknik ekstraksi menggunakan ,orong pisah" ;ntuk menghindari adanya tekanan pelarut ketika mengo,ok sesekali keran dibuka" 'eringkali pada pengo,okan yang keras terbentuk emulsi sehingga sulit terjadinya pemisahan" ;ntuk mengatasi hal ini dapat dilakukan pengadukan dengan gelas pengaduk memutar larutan pemusingan%setrifugasi& atau menambahkan garam" *angkah terakhir ini memberikan manfaat ganda yaitu mengurangi kelarutan solute dan ekstraktan dalam air" (eristi.a ini disebut efek garam%salting out&" $"KRI'TA*I'A'I DAN REKRI'TA*A'I Kristalisasi yaitu pemisahan +at padat dari ,ampurannya berdasarkan kelarutan" kristalisasi dengan menggunakan pelarut yang sesuai" *arutan yang dijenuhkan akan membentuk kristal padat" (embentukkan kristal melalui rekristalisasi dimulai dari satu titik dan kemudian berkembang ke segala arah atau arah tertentu"Kristalisasi merupakan proses untuk memperoleh padatan dari larutan melalui proses penguapan" -ara melakukan kristalisasi yaitu mula!mula molekul +at terlarut membentuk agregat dengan molekul pelarut lalu terjadi kisi!kisi di +at antara molekul +at terlarut yang terus tumbuh
membentuk kristal yang lebih besar di antara molekul pelarutnya" Kristal yang terbentuk disaring 1akum dari larutannya menggunakan ,orong bu,hner" Ada dua ,ara dalam melakukan rekristalasasi yaitu < Fika pengotornya sedikit larut dalam pelarut langkah yang harus dilakukan yaitu ,ampuran +at padat dengan pelarut panas di saring biasa hingga terpisahkan antara +at terlarut % larutan & dengan pengotornya % tidak larut &" Kemudian mendinginkan dan menyaring +at terlarut dengan di isap hingga terbentuk pelarut dan krisal Fika pengotornya lebih larut dalam pelarut maka langkah yang harus di lakukan yaitu ,ampuran +at padat dengan pelarut panas yang menghasilkan larutan kemudian didinginkan dan di saring dengan di isap hingga terbentuk pelarut dan kristal" Apabila larutan yang akan di kristalkan ternyata ber.arna padahal kita tahu +at padatnya tak ber.arna maka kedalam larutan panas sebelumnya di saring di tambahkan arang aktif" Tidak semua +at .arna dapat di serap dengan baik" at .arna yang tidak terserap ini akan hilang pada .aktu pen,u,ian dan penyaringan" -"KROMATO5RA0I Kromatografi merupakan ,ara paling modern dalam pemisahan dan pemurnian" Kromatografi yaitu pemisahan yang didasarkan pada perbedaan migrasi senya.a" Ada beberapa ,ara kromatografi salah satunya adalah kromatografi kertas" 'alah satu penggunaan kromatografi kertas adalah pemisahan +at .arna dalam tinta hitam" (ada dasarnya teknik kromatografi ini membutuhkan +at terlarut terdistribusi diantara dua fase satu diantaranya diam %fase diam& yang lainnya bergerak %fase gerak&" 0ase gerak memba.a +at terlarut melalui media hingga terpisah dari +at terlarut lainnya yang tereluasi lebih a.al atau lebih akhir" ;mumnya +at terlarut diba.a mele.ati media pemisah oleh ,airan atau gas yang disebut eluen" 0ase diam dapat bertindak sebagai +at penyerap atau dapat bertindak sebagai melarutkan +at terlarut hingga terjadi partisi antara fase diam dan fase gerak" II"A*AT DAN $A#AN Alat C alat yang digunakan dalam per,obaan ini adalah < Tabung reaksi 3 buah (ipet tetes ) buah Rak tabung ) buah 5elas ukur ) buah Nera,a analis ) buah Ka,a arloji ) buah -a.an porselin ) buah -orong biasa / buah 5elas kimia / buah $atang pengaduk ) buah #ot plate ) buah $ahan C bahan yang diperlukan dalam per,obaan ini adalah < *arutan KI Bmolar Kloroform % -#-* & Kertas saring / lembar A4uades Kristal % I/ &
5aram dapur Kertas kromatografi -u'O III" (RO'ED;R KERFA Ekstraksi Memisahkan I/ dari larutannya dengan pelarut -#-l3 Mengambil 3 tabung reaksi dan memberi label I II III" Mengisi tabung I dengan ? ml larutan KI dan menambahkan sebutir kristal I/ mengo,ok larutan hingga larut dan mengamati .arna larutannya" Memindahkan ml larutan dari tabung I ke dalam tabung II menambahkan / ml Kloroform %-#-l3& dan mengo,ok mendiamkan sampai terbentuk / lapisan mengamati .arna larutan yang terjadi" Membandingkan .arna larutan bagian atas dari tabung II dengan .arna larutan dari tabung I" Mana yang lebih tua" Memindahkan lagi separuh dari larutan bagian atas tabung II ke dalam tabung III" Menambahkan lagi / ml Kloroform %-#-l3& mengo,ok dan mendiamkan" Mengamati .arna larutan yang terjadi membandingkan dengan tabung II" Menyimpulkan apa yang dapat diambil dari per,obaan" KRI'TA*I'A'I DAN REKRI'TA*A'I Memperoleh garam dapur bersih dari garam dapur kotor dan memurnikan -u'O melalui kristalisasi dan rekristalisasi" Melarutkan / gram dapur kotor dalam )B ml air dalam be,ker glass %menambahkan air jika belum larut&" Menyaring larutan garam tersebut beberapa kali dengan kertas saring %membasahi kertas saring sebelum digunakan&" Menguapkan filtratnya hingga kering" Membandingkan kristal garam dengan garam sebelumnya mana yang lebih bersih Melarutkan gr -u'O dengan / ml air" Menguapkan larutan ini hingga 1olumenya kurang dari ) ml menyaring dan mendinginkan sampai terbentuk kristal" Fika pada pendinginan ini belum terbentuk kristal mendiamkan selama ) malam" Membandingkan kristal yang terbentuk dengan kristal sebelumnya" Kromatografi Memisahkan komponen .arna dari spidol dengan kormatografi" Mengukur ) ,m dari kertas kromatografi dan menotolkan spidol yang tersedia" Menjepit ujung kertas yang lain dengan lidi" Men,elupkan kertas sedemikian hingga totolan spidol tidak terendam air dan melakukan kromatografi hingga pelarut men,apai ujung kertas" Mengamati pemisahan yang terjadi" I2" #A'I* (EN5AMATAN Ekstaksi No" (erlakuan #asil (engamatan )" Tabung I KI B M > sebutir kristal I/ *arutan KI mula!mula bening kemudian menambahkan sebutir kristal I/ larutan berubah menjadi kuning keemasan"
/" Tabung II ml larutan dari tabung I > / ml -#-l3 *arutan membentuk / lapisan" *apisan ba.ah ber.arna merah muda dan lapisan atas ber.arna kekuning!kuningan" Warna larutan bagian atas tabung II lebih muda dibandingkan .arna larutan tabung I" 3" Tabung III 'etengah larutan bagian atas tabung II > / ml -#-l3 *arutan membentuk / lapisan" *apisan atas bening dan bagian ba.ah ber.arna merah muda lebih bening" Warna pada larutan tabung III lebih muda dibandingkan larutan tabung II dan I" Kristalisasi dan Rekristalisasi Memurnikan garam dapur No" (erlakuan #asil (engamatan )" / gr garam dapur kotor > )B ml air *arutan garam kotor yang bening" /" Menyaring larutan garam dengan kertas saring" Terbentuk filtrat yang bersih" 3" Menguapkan filtrat hingga kering" *arutan filtrat membentuk kristal yang lebih halus dan bersih" Memurnikan -u'O No" (erlakuan #asil (engamatan )" gr -u'O > / ml air 'erbuk -u'O ber.arna biru tua" *arutan -u'O ber.arna biru muda" /" Menguapkan hingga 1olume kurang dari ) ml" Warna larutan menjadi lebih tua dari sebelumnya yaitu menjadi biru tua" 3" Menyaring larutan -u'O dengan kertas saring" Terbentuk filtrat -u'O" " Mendinginkan larutan" *arutan menjadi bongkahan ke,il yang ber.arna biru muda" " Membandingkan kristal yang terbentuk dengan kristal sebelumnya" Kristal berupa bongkahan yang lebih ke,il daripada kristal -u'O yang terbentuk sebelumnya yaitu berupa bongkahan yang besar" Kromatografi No" (erlakuan #asil (engamatan )" Mengukur ) ,m kertas kromatografi dan menotolkan spidol hitam pada kertas kromatografi" Terbentuk komponen .arna yaitu < #itam %.arna a.al& ;ngu -oklat $iru *intasan .arna hingga ,m /" Menjepit ujung kertas lain dengan lidi" 3" Men,elupkan kertas hingga totolan spidol tidak terendam air dan melakukan kromatografi hingga pelarut men,apai ujung kertas" " Mengamati perubahan yang terjadi" 2" ANA*I'I' DATA
A" Ekstraksi (ada per,obaan mengenai ekstraksi larutan KI ditambahkan dengan sebutir kristal I/ di masukkan ke dalam tabung I dan mengo,oknya" 'etalah beberapa saat larutan menjadi ber.arna kuning keemasan" (ada per,obaan m* lrutan tabung I di tambahkan /m* -#-l yang di,ampur kemudian di ko,ok dan di amati di tabung I ternyata membentuk dua lapisan yaitu lapisan atas ber.arna putih bening dan lapisan ba.ahnya ber.arna merah muda lebih bening" Fika di bandingkan .arna larutan pada tabung I lebih tua di banding kan larutan tabung II" 'edangkan pada per,obaan tabung III separuh dari larutan bagian atas tabung II di tambahka /m* -#-l kemudian di ko,ok dan didiam kan ternyata .arna yang terjadi pada tabung III lebih muda dari tabung II" " #al ini terjadi karena -#-l3 selalu ditambahkan pada tabung!tabung reaksi yang akan diuji sedangkan pelarut yang baik untuk ekstraksi seperti -#-l3 harus memiliki daya melarut +at terlarut lebih besar daripada pelarut semula" Fadi semakin banyak menambahkan -#-l3 maka daya melarut +at terlarut semakin besar daripada pelarut semula sehingga .arna kekuning!kuningan akan semakin memudar" (er,obaan ini menunjukkan bah.a pemisahan ,ampuran dengan ,ara ekstraksi berdasarkan perbedaan kelarutan komponen dalam pelarut yang berbeda tetapi memiliki perbandingan yang tidak sama" Dalam suatu ,ampuran ditambahkan pelarut yang mempunyai kemampuan melarutkan lebih besar dalam melarutkan senya.a tetapi pelarut tidak ber,ampur dengan pelarut sebelumnya" $" Kristalisasi dan Rekristalasi (ada per,obaan mengenai kristalisasi dan rekristalisasi" Melarutkan / g garam dapur kotor dalam be,ker gelas sehingga dihasilkan larutan yang kelihatan keruh tetapi larutan garam tersebut disaring terus beberapa kali sehingga di didapat larutan yang lebih bersih dari keadaan sebelumnya kemudian larutan diuapkan filtratnya hingga kering dan terbentuk kristal garam dan kristal yang terbentuk lebih bersih dibandingkan dengan garam sebelumnya (ada per,obaan g -u'O ditambah / ml air dan menguapkan larutan hingga 1olumenya kurang dari ) ml dan setelah disaring dan didinginkan selama satu malam terbentuk kristal yang .arnanya lebih muda dibandingkan semula" Kristal -u'O ini berupa bongkahan yang lebih ke,il dari sebelumnya yang berupa bongkahan yang lebih besar" (ada per,obaan air dan garam terjadi proses rekristalisasi yaitu memperoleh padatan dari larutan melalui proses penguapan berdasarkan perbedaan titik beku komponen garam dapat dipisahkan dengan air karena garam berupa padatan yang perbedaan titk bekunya ,ukup besar dengan air" Air garam yang dipanaskan atau diuapkan terus!menerus maka air akan menguap sedikit demi sedikit sampai larutan tepat jenuh dan dibiarkan akan terbentuk kristal garam" Kristal garam ini tentu saja lebih bersih dari larutan sebelumnya karena mengalami proses penyaringan atau pemurnian padatan menggunakan air tersebut" (ada per,obaan g -u'O ditambah / ml air terjadi proses kristalisasi" *erutan -u'O yang di panaskan terus!menerus airnya akan menguap sedikt demi sedikit dan terbentuk kristal yang ber.arna biru" Kristal ini yang terbentuk .arnanya lebih muda atau lebih bersih dari sebelumnya karena proses pembentukan kristal lebih lama" -" Kromatografi (ada per,obaan kromatografi ini adalah kromatografi kertas" Mengukur kertas kromatografi sepanjang ) ,m dan menotolkan spidol hitam kemudian men,elupkan kertas kromatografi tersebut ke dalam air hingga totolan tidak ter,eluk air" (ada totolan spidol hitam menghasilkan komponen .arna yaitu ungu ,oklat dan biru" Dasar per,obaan kromatografi ini adalah perbedaan fase gerak untuk memba.a +at terlarut
dalam fase diam atau perbedaan daya serap pada kertas" (ada per,obaan ini akan terlihat komponen!komponen .arna akan terpisah satu sama lain berdasarkan perbedaan daya serapnya pada kertas" Ini membuktikan bah.a suatu .arna mempunyai komponen!komponen .arna yang lain tidak berupa hanya satu jenis .arna saja" Fadi .arna!.arna yang terurai adalah akibat dari proses pemurnian tersebut yang merupakan komponen satu .arna dan naiknya air menyebabkan komponen penyusun .arna terurai" #arga Rf mengukur ke,epatan bergeraknya +ona relatif terhadap garis depan pengembang" Kromatogram yang dihasilkan diuraikan dan +ona!+ona di,irikan oleh nilai!nilai Rf" Nilai Rf didefinisikan oleh hubungan< Rf7Fn=Fp7% &=% &7 ) 2I" KE'IM(;*AN -ara pemisahan dan pemurnian antara lain ektraksi kristalisasi dan rekristalisasi dan kromatografi" Ekstraksi yaitu proses pemisahan komponen +at dari suatu ,ampuran berdasarkan perbedaan kelarutan" (ada per,obaan ektraksi semakin banyak menambahkan -#-l3 maka daya melarut +at terlarut semakin besar daripada pelarut semula sehingga .arna ungu semakin memudar" (ada per,obaan garam ditambahkan air terjadi proses rekristalisasi" Kristal yang terbentuk lebih bersih dari kristal sebelumnya" (ada rekristalasi peran air sebagai pelarut sangat penting karena syarat pelarut yang mampu memisahkan kristal dengan mudah harus memilki titik didih yang relatif rendah" (ada per,obaan -u'O ditambahkan dengan air terjadi proses kristalisasi" Kristal yang terbentuk berupa bongkahan ke,il ber.arna biru muda" Kertas kromatografi di anggap sebagai fase diam dan air sebagai fase bergerak" (ada totolan spidol hitam menghasilkan komponen .arna yaitu ungu ,oklat dan biru" 2II"DA0TAR (;'TAKA A,hmad" #iskia" )3" (enuntun Dasar!Dasar (raktikum Kimia" $andung< IT$" $ettleheim *endersberg" )G" *aboratory E6periment general Organi, and $io,hemistry 0ourth Edition #ar,ourt In," 'udjaji" )@@" Metode (emisahan" ogyakarta< Kanisius 'yahmani dan *eny" /BB?" (etunjuk praktikum KimiaOrganik I" $anjarmasin< 0KI( ;N*AM 'yurki" )" Kimia Dasar" $andung< IT$ *AM(IRAN 'ebutkan perbedaan kristalisasi dengan rekristalasi Felaskan prinsip ekstraksi (engertian destilasi Fa.ab < Kristalisasi adalah proses ,ara pembuatan menjadi kristal sedangkan rekristalasi suatu proses dimana butir logam yang terdefomasi di gantikan oleh butiran baru yang tidak terdeformasi yang intinya tumbuh sampai butiran asli termasuk di dalamnya" Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun ,air dengan bantuan pelarut" (elarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan
material lainnya" Ekstraksi padat ,air atau lea,hing adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya" (roses ini merupakan proses yang bersifat fisik karena komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimia.i" Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam sol1en pengekstraksi" Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut" Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut karena efekti1itasnya" %*u,as #o.ard F Da1id (ressman" (rin,iples and (ra,ti,e In Organi, -hemistry&Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengektraksi +at aktif dari simplisia nabati atau simplisia he.ani menggunakan pelarut yang sesuai kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa hingga memenuhi standar baku yang ditetapkan" (roses ekstraksi bahan atau bahan obat alami dapat dilakukan berdasarkan teori tentang penyarian" (enyarian merupakan peristi.a pemindahan massa" at aktif yang semula berada di dalam sel ditarik oleh ,airan penyari sehingga terjadi larutan +at aktif dalam ,airan penyari tersebut" Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimia.an unani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipi,u terutama oleh tingginyya permintaan akan spritus" #ypathia dari Ale6andria diper,aya telah menemukan rangkain untuk destilasi dan osimus dan Ale6andria!lah yang telah berhasil menggambarkan se,ara akurat tentang proses destilasi pada sekitar abad ke !" $entuk modern destilasi pertama kali ditemukan oleh ahli C ahli kimia Islam pada masa $ani Abbasiah terutama oleh Al C ra+i pada pemisahan alkohol menjadi senya.a yang relati1e murni melalui alat alembi,bahkan desain ini menjadi sema,am inspirasi yang memungkankan ran,angan destilasi skala mikro The #i,man 'tillhead dapat ter.ujud" Tulisan Fabir Ibnu #ayyan %?/)!@)& yang lebih dikenal dengan Ibnu jabir menyebutkan tentang uapmanggur yang dapat terbakar ia juga menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak sampai saat kini" Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al C Kindi %@B)!@?3&" Destilasi merupakan suatu teknik pemishan larutan yang berdasrkan pada perbedaan titik didhnya" Destilasi terfraksi digunakan untuk larutan yang mempunyai perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh sekitar 3BB - atau lebih" Dasr pemisahan suatu ,ampuran dengan destilasi adalah adanya perbedaan titik didh dua ,airan atau lebih yang jika ,ampuran tersebut dipanaskanmaka komponen yang titik didihnya yang lebih rendah akan menguap lebih dulu" Dengan mengatur suhu se,ara ,ermat kita dapat menguapkan dan kemudian mengembunkan komponen C komponen se,ara bertahap"
5ambar )") Alat dan $ahan 5ambar )"/ #asil Ektraksi 5ambar )"3 5ambar )" (enyaringan larutangaram Membandingkan Kristal 5aram
5ambar )" 5ambar )"G Memanaskan larutan -u'O #asil Rekristalisasi -u'O
5ambar )"? (roses Kromatografi 5ambar )"@ #asil Kromatografi
0*OW -#ART (ER-O$AAN I (EMI'A#AN DAN (EM;RNIAN Ekstraksi Tabung I Mengisi ke dalam tabung reaksi I Mengo,ok larutan Mengamati .arna larutan Tabung II Mengisi kedalam tabung reaksi II Mengo,ok larutan Mendiamkan sampai terbentuk / lapisan Mengamati .arna larutan -atatan < Menbandingkan .arna bagian atas tabung I dan tabung II
Mengisi kedalam tabung reaksi II Mengo,ok larutan Mendiamkan sampai terbentuk / lapisan Mengamati .arna larutan
KRI'TA*I'A'I DAN REKRI'TA*A'I MEM;RNIKAN 5ARAM DA(;R Melarutkan kedalam be,ker glass *arutan garam Menyaring dengan kertas saring
Menguapkan hingga kering -atatan < Membandingkan kristal garam dengan sebelumnya MEM;RNIKAN -u'O ! Melarutkan kedalam be,ker glass
Menguapkan larutan hingga1olume ) ml Menyaring dengan kertas saring Mendinginkan
-atatan < Mendiamkan satu malam jika belum terbentuk kristal Membandingkan kristal dengan kristal sebelumnya -" KROMATO5RA0I Mengukur ) ,m dari kertas kromatografi Menotolkan spidol pada kertas Menjepit ujung kertas lain dengan lidi Men,elupkan kertas hingga totolan spidol tidak terendam air Melakukan kromatografi hingga pelarut hingga ujung kertas Mengamati pemisahan .arna
(ER-O$AAN III Fudul (er,obaan < Reaksi!reaksi kimia Tujuan (er,obaan <)" Mengetahui perubahan!perubahan yang menunjukkan terjadinya reaksi! reaksi kimia /"Mempelajari jenis!jenis reaksi kimia #ari=Tanggal < 'abtu=3B Bktober /B)B Tempat < *abaratorium Kimia 0KI( ;nlam $anjarmasin I" DA'AR TEORI Ilmu kimia mempelajari tentang peristi.a ikmia yang ditandai dengan berubahnya suatu +at menjadi +at lain "-ontohnya padda pembakaran Etanol dan Oksigen berubah menjadi
karbondioksida dan uap air "perubahan itu dapat dituliskan sebagai berikut< -# > /O/ Q -O/ > /#/O at mula!mula disebut pereaksi dan +at yang terbentuk disebut hasil reaksi " Dalam reaksi diatas Etanol dan Oksigen merupakan pereaksi sedangkan Karbondioksida dan uap air sebagai hasil reaksi " Reaksi kimia dialam terus berkembang dan +at!+at hasil reaksi dapat diketahui dengan mengamati perubahan!perubahan yang terjadi" (erubahan!perubahan tersebut antara lain< Terjadinya perubahan .arna Terjadinya perubahan suhu Terbentuknya gasdan Terbentuknya endapan" Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan perubahan senya.a kimia "'enya.a kimia ataupun senya.a a.al yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan "reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimia.i dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ,iri!,iri yang berbeda dari reaktan " 'e,ara klasik reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan ele,tron dalam pembentukkan dan pemutusan ikatan kimia .alaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada tranformasi partikel!partikel elementer seperti pada reaksi Nuklir" Reaksi kimia dapat dibagi menjadi kelompok besar yaitu reaksi asam basa dan reaksi redoks "'e,ara garis besar terdapat perbedaan yang mendasar pada kedua jenis reaksi tersebut yaitu pada reaksi redoks terjadi perubahan bilangan oksidasi %biloks&sedangkan pada reaksi asam basa tidak ada perubahan biloks" Ada pula dua jenis reaksi kimia biasa "jenis peertama adalah sintesis yakni satu jenis senya.a dari dua jenis +at atau lebih "jenis ini dinamakan Reaksi penggabungan " A > Q A Fenis kedua disebut Reaksi (enguraian yakni terpe,ahnya satu senya.a menjadi dua +at atau labih biasanya dengan memasukkan kalor" A Q A > Fenis ketiga dinamakan reaksi penggantian yaitu dimana satu unsur menggantikan unsure lain dalam senya.a ";nsur yang digantikan adalah unsur yang letaknya lebih ba.ah dalam Deret Elektromotif" %Deret Elektromotif < *i K $a -a Na Mg A* n 0e -d Ni 'n (b # -u #g Ag Au&" A > $ Q A > $ Fenis keempat adalah Reaksi (enggantian rangkap dimana dua +at dalam larutan bertukar pasang antar anion" A > $ Q A > $ Fenis kelima adalah Reaksi Netralisasiyaitu dimana dau +at yaitu asam dan basa bereaksi membentuk garam dalam air" # > $O# Q $ > #/O Disamping kelima jenis reaksi ituperlu pula dikaji reaksi reduksi oksidasi %redoks&"$anyak logam bereaksi denagan asam membentuk garam dari logam tersebut dan gas hidrogen "$eberapa logam tidak aktif dapat bereaksi dengan asam Nitrat %N#O3& yang terjadi bukan hanya gas hidrogen melainkan Oksigen dan Nitrogen" Reaksi kimia tidak dapat mengubah massa +at karena dalam reaksi hanya terjadi penataulangan atom!atom +at pereaksi membentuk susunan baru dalam +at hasil reaksi "Dengan demikian tidak ada atom yang hilang atau er,ipta akibat berlangsungnya reaksi kimia "Keaadan ini harus
ter,ermin pada persamaan reaksi" Oleh karena itu pada persamaan reaksi tiap +at harus diberikoofesien yakni bilangan bulat ynag menyebabkan jumlah atom tiap unsure diruas kiri dan kanan persamaan reaksi sama" II" A*AT DAN $A#AN Alat!alat yang digunakan dalam per,obaan ini adalah < (ipet Tetes / $uah Rak Tabung Reaksi ) $uah Tabung Reaksi $uah 5elas ukur berukuran )B m* / $uah 'edangkan bahan yang diperlukan adalah < *arutan #-l B") N dan )B M *arutan Al/%'O&3 B) M *arutan Asam 'ulfat %#/'O& B) M *arutan -#3-OO# B) M *arutan K/-rO B) M *arutan N#O# ) M *arutan KMnO B) M *arutan NaO# B) N dan )B M *arutan K/-r/O? B) M *arutan #/-/O B) M Indikator (( III" (RO'ED;R KERFA Kedalam dua tabung reaksi memasukkan masing!masing ) m* #-l B) N dan -#3-OO# B) M"menambahkan masing!masing dua tetes indi,ator (( "Mengamati apa terjadi" Kedalam dua tabung reaksi yang lain memasukkan denagan tetep masing!masing ) m* NaO# ) Nmenambahkan dua tetes indi,ator (( "Mengamati perubahan yang terjadi" Men,ampurkan masing!masing larutan dari prosedur ) dan / "Mengamati perubahan terjadi" Memasukkan kedalam dua tabung reaksi masing!masing ) m* larutan K/-r/O? B) M"(ada tabung ) menambahkan #-l ) M dan pada tabung / menambahkan dengan NaO# ) M"Mengamati perubahan .arna terjadi" Kedalam tabung reaksi yang lain memasukkan masing!masing ) m* larutan K/-rO B) M dan memperlakukan seperti prosedur diatas%No"&"Menyimpulkan dari kedua kegiatan ersebut" Memasukkan kedalam ) tabung reaksi masing!masing ) m* Al/%'O&3 B) M"Menambahkan tetes demi tetes NaO# hingga terbentuk endapan pada salah satunya menambahkan N#O# dengan perlakuan yang sama" Memasukkan kedalam tabung reaksi ) m* larutan asam oksalat %#/-r/O& B) M dan menambahkan B m* asam sulfat B) M"Meneteskan larutan KMnO sambil mengo,ok"Mengamati perubahan yang terjadi"
I2" #A'I* (EN5AMATAN No (er,obaan #asil (engamatan ) Memasukkan masing!masing ) m* #-l B) N dan -#3-OO# o) M ke dalam / tabung reaksi lalu meneteskan masing!masing / tetes indikator ((" *arutan #-l yang ditetesi / tetes indikator (( tidak mengalami perubahan .arna karena setelah diteteskan tidak mengalami perubahan indikator (( .arnanya tetap bening seperti semula" *arutan -#3-OO# yang ditetesi / tetes indikator (( mengalami perubahan .arna dari .arna bening menjadi putih keruh" / ) m* NaO# B) M > / tetes indikator (( Mengalami perubahan .arna dari .arna bening menjadi menjadi .arna ungu tua lama!kelamaan menjadi .arna ungu muda" 3 %#-l> Indikator ((& > %NaO# > Indikator ((& %-#3-OO# > Indikator ((& > %NaO# > Indikator ((& Warnanya menjadi ungu muda" Warnanya menjadi ungu tua"
Masing!masing ) m* K/-rO B) M > #-l ) M K/-rO ) m* B) M > NaO# ) M Mengalami perubahan .arna dari .arna kuning berubah menjadi .arna jingga" Tidak mengalami perubahan .arna dari .arna kuning didiamkan untuk beberapa saat tidak berubah menjadi .arna yang lain" ) m* K/-r/O? B) M > #-l ) M ) m* K/-r/O? B) M > NaO# ) M Tidak mengalami perubahan .arna %tetap ber.arna jingga&" Mengalami perubahan .arna dari .arna jingga menjadi .arna kuning" G ) m* Al/%'O&3 B) M > NaO# ) M ) m* Al/%'O&3 B) M > N#O# ) M Terjadi endapan ber.arna putih keruh" Terjadi endapan ber.arna putih keruh dan lebih keruh" ? ) m* larutan #/-/O B) M > B m* #/'O #/-/O B) M > #/'O B) M > KMnO Tidak mengalami perubahan .arna %tetap .arna putih bening&" Terjadi perubahan .arna dari putih bening menjadi ungu tua"
2" ANA*I'I' DATA (ada prosedur pertama di dalam tabung reaksi ) m* larutan #-l B) M di tambah / tetes indikator (( tidak mengalami perubahan .arna karena setelah diteteskan .arnanya tetap bening seperti semula" 'edangkan pada tabung reaksi / ) m* -#3-OO# ditambah / tetes indikator (( menghasilkan larutan yang a.alnya ber.arna bening menjadi putih keruh" Dilihat dari keduanya terjadinya perbedaan hasil larutan pada tabung ) terdapat larutan #-l yang merupakan asam kuat" 'edangkan pada tabung / terdapat -#3-OO# yang merupakan basa lemah" Diketahui bah.a indi,ator (( merupakan asam dioptri yang tidak ber.arna yang berfungsi untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat asam basa atau netral" Maka pada kedua larutan tersebut dapat terlihat perbedaan yang jelas yaitu bening dan putih keruh" (ada prosedur dua yakni ) m* NaO# B) M > / tetes indikator (( menghasilkan .arna ungu tua yang lama!kelamaan menjadi .arna ungu muda pada tabung reaksi 3 dan " Dari per,obaan tersebut dapat diketahui bah.a NaO# merupakan basa kuat" #al ini dapat dilihat dari hasil .arna yang menyolok yaitu ungu tua" $erdasarkan penjelasan sebelumnya bah.a indi,ator (( merupakan penguji pakah larutan itu asam basa atau netral" Dari sini dapat dianalisis bah.a larutan yang bersifat basa lemah basa kuat asam lemah dan asam kuat mempunyai perbedaan .arna yaitu basa lemah menyolok basa kuat kurang menyolok asam lemah sangat keruh dan asam kuat kurang keruh atau bening" (en,ampuran antara larutan #-l %tabung )& dengan larutan NaO# %tabung 3& menghasilkan .arna ungu muda sedangkan pen,ampuran antara larutan -#3-OO# %tabung /& dengan larutan NaO# %tabung & menghasilkan .arna ungu tua" / reaksi tersebut termasuk reaksi penetralan yang merupakan asam kuat>basa kuat dengan persamaan reaksi sebagai berikut < Na-l > #/O◊#-l > NaO#
-#3-OO# yang ditambah NaO# menjadi basa kuat dengan persamaan reaksi sebagai berikut < -#3-OONa > #/O◊-#3-OO# > NaO# 5aram yang dihasilkan adalah garam -#3-OONa yang ditambah dengan air dan .arna larutannya menjadi lebih tua" (erubahan .arna pada reaksi tersebut dipengaruhi oleh p# asam kuat mempunyai p# tinggi sehingga menghasilkan .arna yang menyolok sedangkan yang ber! p# rendah menghasilkan .arna yang kurang menyolok" (ada pen,ampuran K/-rO B) M yang ditambah dengan larutan #-l ) M mengalami perubahan .arna yang a.alnya ber.arna kuning berubah menjadi jingga" Ini disebabkan karena adanya penambahan biloks %bilangan oksidasi& dari K/-rOmenjadi K/-r/O? dengan persamaan reaksi sebagai berikut < K/-r/O? > / K-l > #/O◊/ K/-rO > / #-l 'edangkan pen,ampuran K/-rO B) M yang bertambah dengan *arutan NaO# tidak terjadi perubahan .arna tetap ber.arna kuning" Dapat dianalisis bah.a NaO# tidak memberikan pengaruh apa!apa pada reaksi tersebut" (en,ampuran K/-r/O? B) M dengan #-l ) M menghasilkan .arna jingga sedangkan pada pen,ampuran K/-r/O? B) M dengan NaO# ) M menghasilkan .arna kuning" #al ini terjadi karena pada reaksi ini stabil dalam suasana asam" / K-l > #/-r/O?◊K/-r/O? > / #-l / KO# > / -rO3 > Na/O◊K/-r/O? > / NaO#
Dari persamaan!persamaan reaksi di atas dapat diketahui bah.a dalam suasana basa ion dikarbonat yang ber.arna jingga berubah menjadi ion kromat yang ber.arna kuning" Al/%'O&3 / Al%O#&3 > 3 Na/'O◊> G NaO# Dari reaksi di atas aluminium sulfat > natrium hidroksida terbentuk endapan Al/%'O&3 ber.arna putih keruh" Ini menunjukkan bah.a basa kuat %NaO#& ditambah dengan aluminium sulfat akan terjadi Al3> bermuatan positif akan segera menarik ion!ion O#! dari NaO# membentuk Al%O#&3 berbentuk solid" Apabila dilanjutkan dengan penambahan NaO# maka endapan akan hilang karena senya.a natrium aluminat merupakan senya.a yang mudah larut dalam air karena mengandung kation alkali yaitu Na>" Kemudian Al/%'O&3 > N#O# larutan kembali menjadi ,air namun ada sedikit endapan yang tersisia dan lebih jernih di bagian atasya" / AlO#3 > 3 %N#&/'O◊Al/%'O&3 > N#O# (engendapan terjadi karena ion Al3> dari aluminium sulfat menarik ion O#! dan N#O# membentuk endapan AlO#3 yang berbentuk solid" #/-/O > #/'O di,ampurkan lebih dulu ber.arna bening kemudian ditetesi dengan KMnO yang ber.arna ungu setelah larutan tersebut diko,ok larutan tidak mengalami perubahan .arna" Dan pada reaksi #/-/O > #/'O > KMnO menghasilkan .arna ungu tua" #al ini terjadi karena KMnO terurai menjadi ion K> dan ion Mn/> %oksidator& #/-/O merupakan reduktor" $ilangan oksidasi Mn/> menjadi Mn> menyebabkan .arna berubah!ubah" Reaksi ini dapat dikatakan sebagai reaksi redoks" MnO/ > K/'O > -O/ > #/O◊#/-/O>#/'O> KMnO 2I" KE'IM(;*AN Dari eksperimen tersebut kini dapat ditarik kesimpulan yakni < (erubahan!perubahan reaksi kimia di tandai dengan adanya perubahan .arna perubahan suhu terjadinya endapan dan terbentuknya gas" Reaksi kimia dapat digolongkan menjadi reaksi sintesis reaksi penetralan reaksi redoks %reduksi oksidasi& dan reaksi pembentukan kompleks" Reaksi redoks terjadi karena adanya peristi.a pengurangan dan penambahan bilangan oksidasi" Reaksi penetralan dapat terjadi antara larutan yang bersifat basa dan larutan yang bersifat asam yang membentuk garam dan air" (ada larutan yang diteteskan dengan indikator (( tidak terjadi reaksi kimia karena .arnanya akan tetap sedangkan pada larutan yang bersifat basa akan terjadi reaksi kimia yang ditandai dengan terjadinya perubahan .arna menjadi ungu" 2II" DA0TAR (;'TAKA Adelyra Rara" /B)B" Makalah Reaksi Kimia %online&" http<==radelyra,hemistry"blogspot",om=/B)B=)/=makalah!reaksi!kimia"html Diakses (ada Tanggal B) Fanuari /B)) Ahmad #iskia" )3" (enuntun Dasar!Dasar (raktikum Kimia" $andung< IT$ Anonim" /BB?" Reaksi!Reaksi Kimia %online&" http<==..."s,ribd",om=do,=)G3@3?@@=Reaksi! reaksi!Kimia Diakses (ada Tanggal B) No1ember /B)B
Anonim" /BB@" Asam $asa %online&" http<==dennifa",om"files".ordpress",om=/BB@=BG=asam!dan! basa"pdf Diakses pada Tanggal BG No1ember /B)B Anonim" /BB@" Reaksi Kimia %online&" http<==id".ikipedia"org=.iki=Reaksi!Kimia Diakses (ada Tanggal B) No1ember /B)B Anonim" /BB@" Reaksi Redoks %online&" http<==id".ikipedia"org=.iki=redoks.asRedire,ted7true Diakses (ada Tanggal B) No1ember /B)B *estari 'ri" /BB3" Kumpulan Rumus Kimia 'MA" Fakarta< Ka.an (ustaka 'yahmani" /B)B" (anduan (raktikum Kimia Dasar" $anjarmasin< 0KI( ;N*AM 'yukri" )" Kimia Dasar )" $andung< IT$
*AM(IRAN DI'K;'I (enanya < Irmayanti (ertanyaan < Mengapa pada reaksi asam basa tidak terjadi perubahan biloks %bilangan oksidasi& Fa.aban < (ada reaksi asam basa tidak terjadi perubahan biloks %bilangan oksidasi& karena pada umumnya ion #> dan ion O#! pada senya.a asam dan basa bilangan oksidasinya tidak berubah" $egitu juga dengan unsur lainnya yang ada di dalam senya.a asam maupun basa semuanya memiliki bilangan oksidasi namun tidak terjadi perubahan di setiap reaksinya" (enanya < Akhmad 5ajali (ertanyaan < Felaskan apa yang dimaksud dengan reaksi sintesis dan reaksi penguraian $erikan -ontoh persamaan reaksinyaL Fa.aban < Reaksi sintesis merupakan suatu reaksi dimana sebuah +at yang lebih kompleks terbentuk dari dua atau lebih +at yang lebih sederhana %baik unsur maupun senya.a&" 'edangkan reaksi penguraian merupakan suatu reaksi dimana suatu +at dipe,ah menjadi +at! +at yang lebih sederhana" -ontoh persamaan reaksinya Reaksi 'intesis<
/ #/O◊/ #/ > O/ Reaksi (enguraian< Ag > O/◊/ Ag/O (enanya < Wardatul Ilmah (ertanyaan < Felaskan apa yang dimaksud dengan reaksi redoks dan reaksi asam basa $erikan -ontoh persamaan rekasnyaL Fa.aban < Reaksi Redoks %Reduksi Oksidasi& merupakan suatu reaksi tang mengalami perubahan bilangan oksidasi %keadaan oksidasi& atom!atom yang terjadi se,ara bersamaan dalam sebuah reaksi kimia" 'edangkan reaksi asam basa merupakan suatu reaksi dimana senya.a asam bereaksi dengan senya.a basa membentuk garam" -ontoh persamaan reaksinya / 0e > 3 -O/◊Reaksi Redoks< 0e/O3 > 3 -O Reduksi Oksidasi -#3-OONa > #/O◊Reaksi Asam $asa< -#3-OO# > NaO# -#3-OO# adalah senya.a asam %Asam *emah& NaO# adalah senya.a $asa % $asa Kuat& -#3-OONa adalah senya.a garam yang bersifat $asa #/O adalah air"
5ambar per,obaan reaksi C reaksi kimia
0*OW-#ART (ER-O$AAN III REAK'I C REAK'I KIMIA )"Kegiatan I a"Tabung Reaksi ," Tabung reaksi 3 !Mengamati apa yang terjadi ! mengamati apa yang terjadi men,ampurkan dengan ! men,ampurkan larutan 3 dengan larutan b"Tabung Reaksi / d" tabung reaksi
!Mengamati perubahan ! Mengamati perubahan yang terjadi yang terjadi ! Men,ampurkan ! Men,ampurkan dengan larutan 3 dengan larutan 3 /" Kegiatan II a"Tabung Reaksi ) b"Tabung Reaksi / !Mengamati perubahan ! Mengamati perubahan .arna yang terjadi .arna yang terjadi ,"Tabung Reaksi 3 d"Tabung Reaksi ! Mengamati perubahan ! Mengamati perubahan .arna yang terjadi .arna yang terjadi 3"Kegiatan III Memasukkan kedalam / tabung reaksi Mengamati perubahan yang terjadi #ingga terbentuk endapan pada salah satu hilang
Membagi larutan menjadi / Mengamati perubahan .arna yang terjadi " Kegiatan I2 !Mengo,ok larutan !Mengamat perubahan yang terjadi
(ER-O$AAN I2 Fudul (er,obaan < 2ariasi Kontinu Tujuan (er,obaan < ;ntuk mempelajari stiokiometri sistem -u'O NaO# dan 'tiokiometri asam basa #ari=Tanggal < 'abtu= Desember /B)B Tempat < *aboratorium Kimia 0KI( ;nlam $anjarmasin DA'AR TEORI Ilmu kimia adalah ilmu yang berlandaskan pada per,obaan setelah mempelajari beberapa bulan seseorang dapat menuliskan beberapa senya.a tetapi dapatkah anda membuktikan rumus suatu +at yang anda tulis dengan data pengamatan Dalam metode 1ariasi kiontinu dilakukan sederetan pengamatan yang kuantitatif berubah!ubah %1ariasi&" 'alah satu sifat sistem kimia dipilih untuk diperiksa seperti massa 1olume suhu atau daya serap" Oleh karena kuantitas molar reaksi berlainan perubahan harga sifat dari sistem ini digunakan unutk meramalkan stiokiometri sistem" $ila digambarkan grafik se,ara fisik yang diamati atau diukur terhadap kuantitas pereaksinya
maka akan diperoleh suatu titik maksimum atau minimum yang sesioa dengan titik stiokiometri sistem yang menyatakan perbandingan pereaksi!pereaksi dalam senya.a" Dasar per,obaan ini adalah metode job atau metode 1ariasi kontinu" Dalam metode ini dilakukan sederetan pengamatan yang kuantitas molar totalnya sama tetapi masing!masing kuantitas molar pereaksinya berubah!ubah %ber1arias&" 'alah satu sifat fisika tertentu fipililh untuk diperiksa" (erhatikan misalnya per,obaan untuk sistem perak nitrat kallium kromat air dengan metode 1ariasi kontinu" 2olume dan jumlah mol dari B/ M larutan AgNO3 dan B/ M K/-rO yang digunakan untuk kesembilan per,obaan" Konsentrasi pereaksi!pereaksi dibuat sehingga pada setiap per,obaan jumlah mol pereaksi total sama dengan )/ 6 )B!/ 1olume pereaksi total sama dengan BB ml" Tatapi untuk deret itu seluruhnya jumlah mol AgNO3 ber1ariasi dengan )B@ 6 )B!3 sampai )/ 6 )B!3 sampai )B@ 6 )B!3 dan jumlah mol K/-rO ber1ariasi dari )B@ 6 )B!3 sampai )/ 6 )B!3" 'esudah mengikat kuantitas!kuantitas pereaksi itu di,ampur maka endapan yang terjadi disaring Di,u,i kemudian dikeringkan dan ditimbang massa endapan terhadap jumlah mol AgNO3" 'tiokiometri merupakan kajian tentang hubungan bobot dalam reaksi!reaksi kimia yang berarti mengukur undur" Topik ini merupakan dasar untuk menentukan komponen senya.a dan ,ampuran dan dapat digunakan untuk memperkirakan hasil dalam pembuatan senya.a kimia" (erhitungan ini jmerupakan hasil dalam perbuatan senya.a kimia" (erhitungan ini merupakan dasar dari koknsep mol dan digunakan untuk mengembangkan persamaan kimia" Mengubah Mol ke 5ram Dalam ilmu kimia mol adalah satuan pengukuran jumlah yang standar" Ketika kita merasakan +at!+at tertentu +at!+at tersebut bereaksi dengan perbandingan mol yang bulat dan sederhana tetapi kita tidak bisa mengatur jumlah +at!+at tersebut se,ara alangsung dengan nera,a karena nera,a hanya bisa diba,a dalam satuan kimia yaitu mol" Masalahnya adalah kita membandingkan jumlah satu +at denga +at lainnya dengan menggunakan satua kimia yaitu mol sementara untuk bekerja dilaboratorium kita tidak bisa menggunakan mol melainkan dengan satuan massa yaitu gram" $agaimana ,ara mengatasi masalah tersebut -aranya adalah kita harus mengubah mol ke gram" 'esuai diferensi massa molar unsur atau senya.a dimana satu mol unsur atom atau senya.a diperoleh jika kita menimbang unsur atau senya.a tersebut sebesar massa atom relatif atau massa rumus ralatifnya dalam gram" Oleh karena itu kita memerlukan data massa molar +at tersebut untuk bis mengubah mol +at tersebut ke gram" $egitupun sebaliknya jika kita harus menghitung jumlah +at mol dari gram suatu +at kita juga dapat menggunakan data massa molar" 'tiokiometri berdasarkan tiga konsep Kekekalan Massa 'alah satu hukum dasr alam adalah hukum kekalan massa" Massa tidak dapat di,iptakan atau dihan,urkan" $ila hukum ini dipergunakan dalam reaksi kima maka massa total dari produk harus sama dengan massa total reaktan" #ubungan antara kuantitas produk dan reaktan ini sangat penting sebab hal ini sangat penting untuk m engetahui reaktan mana yang harus ada dalam jumlah berlebihan" 'ebab tergantung pada jumlah relatif dari reaktan yang pipergunakan kadang! kadang memberikan keadaan yang berlainan" Massa Atom Relatif Massa atom relatif dengan lambanag Ar adalah istilah modern sebagai pengganti istilah berat alam" (ada permulaan abad ke!) hydrogen diginakan sebagai unsur standar" Dalton menekankan
bah.a massa atom adalah sifat yang paling utama suatu unsur #ydrogen adalah unsur yang mempunyai atom yang paling ringan dan massanya ditentikan sebesar satu!satuan" Menurut definisi lama< Massa atom relatif7%Massa satu atom unsur&=%Massa satu atom #ydrogen& Konsep Mol Dalam ilmu kimia satuan jumlah a+t yang akan kita pakai adalah qMol" 'atuan mol adalah julah a+t yang mengandung GB/ 6 )B/3 butir partikel" at apa saja akan dikatakan berjumlah satuan mol asalkan jumlah partikelnya GB/ 6 )B/3" 'atu mol besi mengadung GB/ 6 )B/3 Molekul air satu molekul elektron mengadung GB/ 6 )B/3butir elektron dsb" Mol adalah jumlah +at suatu sistem yang mengandung sejumlah besaran elementer %atom molekul dsb& sebanyak atom yang trerdapat )/ gram tepat isotop karbon !)/ %)/-&" Fumlah besaran elementer ini disebut tetapan A1ogadro" GB/ 6 )B/3 merupakan qbilangan A1ogadro" (enerapan Konsep Mol (ada 5as (erdamaan gas ideal yang terkena adalah (2 7 nRt dengan qR adalah tetapan jumlah mol gas pada tekanan standar ) atm dan suhu /?3 k %'T(& satu mol gas menempati 1olume //) * biasanya se,ara sederhana digunakan // *" (enerapan Konsep Mol (ada *arutan *arutan satu molar %M& adalah larutan yang mengandung satu mol +at terlarut dalam ) liter larutan" kemolaran7mol=liter7mmol=ml kemolaran7%konsentrasi dalam / per )&=%massa molar +at terlarut& Fumlah mol +at terlarut yang terdapat dalam sejumlah larutan dapat dinyatakan dengan< Fumlah mol7kemolaran 6 1olume A*AT DAN $A#AN Alat!alat yang digunakan 5elas kimia $uah 5elas ukur $uah $atang pengaduk / $uah (ipet tetes $uah Termometer alkohol / $uah Termometer air raksa / $uah $askom / $uah $ahan!bahan yang digunakan *arutan NaO# *arutan -u'O *arutan #-l Air (RO'ED;R KERFA 'tiokiometri sistem -u'O!NaO# Memasukkan masing!masing B ml NaO# B) M dan )B Ml -u'O B) M ke dalam dua gelas kimia yang berisi larutan kedalamnya dengan men,elupkan gelas kimia yang berisi larutan kedalam air bersama!sama" Men,atat temperaturnya %temperatur a.al&"
'ambil mengaduk men,ampurkan kedua larutan dan men,atat suhu tertinggi yang di,apai %temperatur akhir& Mengulangi dengan prosedur yang sama dengan perbandingan 1olume sesuai tabel pengamatan men,abut tempertur yang didapat dari per,obaan tersebut" Membuat grafik yang menghubungkan 1olume sistem sebagai absis terhadap T" Membuat kesimpulan mengenai stiokiometri sistem diatas" 'tiokiometri sistem asam kuat!basa kuat %NaO#!#-l& Kedalam / gelas kimia memasukkan masing!masing B ml NaO# ) M dan /B Ml #-l ) M" Menyamakan temperaturnya dan men,ata sebagai temperatur a.al" 'ambil mengaduk men,ampurkan kedua larutan dan men,atat suhu tertinggi yang di,apai %temperatur akhir& Mengulangi dengan prosedur yang sama dengan perbandingan 1olume sesuai tabel pengamatan men,abut tempertur yang didapat dari per,obaan tersebut" Membuat grafik yang menghubungkan 1olume sistem sebagai absis terhadap T" Membuat kesimpulan mengenai stiokiometri sistem diatas" Fika sistem diganti dengan NaO# dan #/'O dengan konsentrasi yang sama" Memprediksikan perbandingan 1olume kedua larutan yang menghasilkan titik stiokiometri" #A'I* (EN5AMATAN 'tiokiometri NaO#!-u'O No NaO# %ml& -u'O %ml& Tm %'uhu A.al& Ta %'uhu Akhir& T ) / 3 G ? @ B B 3 3B / /B ) )B )B ) /B / 3B 3 B
B /V/V/@V/V/V/V/V/V/V- /@V/V/V/V/V/V/V/V/V- ! BVBVBVBVBVBVBVBVBV'tiokiometri 'istem NaO#!#-l No NaO# %ml& -u'O %ml& Tm %'uhu A.al& Ta %'uhu Akhir& T ) / 3 B 3 3B / /B /B / 3B 3 B 3BV/V/V/V/V- 3BV3)V-
3/V3/V3)V- BV/V3V3V/VANA*I'I' DATA (er,obaan ini adalah untuk mempelajari stiokiometri sistem NaO#!-u'O dan stiokiometri asam basa yang dilakukan dengen metode 1ariasi kontinu" Dimana untuk melakukan sederetan reaksi diperlukan 1olume larutanyang ber1arias jumlahnya" (ereaksi tersebut adalah larutan NaO# -u'O dan #-l" $erdasarkan hasil pengamatan apabila NaO# bereaksi dengan -u'O maka akan menghasilkan Na/'O > -u%O#&/ sesuai dengan reaksi persamaan reaksi titik stiokiometri" Karena 1olume reaksi berbeda!beda %ber1ariasi&" Maka setiap perubahan nilai dapat dipakai untuk meramalkan stiokiometri sistem" ;ntuk mendapatkan jumlah mol dapat menggunakan rumus sebagai berikut< Mol 7 Molaritas %Mol=l& 6 2olume %l& NaO# -u'O (erbandingan B B 3 3B / /B ) )B )B ) /B / 3B 3 B B < ) 3<) /<) ) < ) )<) ) < ) ) )<3 )<
Dari tabel pengamatan sebelumnya dapat diketahui bah.a titik maksimum terbentuk pada saat pen,ampuran NasO# sebanyak B ml sedangkan -u'O sebanyak /B ml" Dan sesuai dengan reaksi tersebut perbandingan adalah / < ) yang dipenuhi pada saat pen,ampuran B ml NaO# dengan /B Ml -u'O" Fadi perbandingan mol yang sesuai dengen koefisienpada reaksi diatas" Maka massa pada reaksi diatas dihitung sebagai berikut< Mol NaO# 7 M 6 2 7 B) 6 BB 7 BBB mol Massa NaO# 7 n 6 Mr 7 BBB 6 B 7 B)G gr Mol -u'O 7 M 6 2 7B) 6 BB/ 7 BBB/ mol Massa -u'O 7 n 6 Mr 7 BBB/ 6 ) 7 B3) gr Karena koefisien Na/'O dan -u%O#&/sama dengan koefisien -u'O maka untuk perbandingan nilai molnya pun sama< Massa Na/'O7 mol 6 Mr 7 BBB/ 6 )/ 7 B/@ gr Massa -u%O#&/7 mol 6 Mr 7 BBB/ 6 ? 7 B) gr Massa pereaksi dengan massa hasil reaksi< Massa (ereaksi 7 Massa #asil Reaksi Massa %NaO# > -u'O& 7 Massa %Na/'O > -u%O#&/& B)G > B3) 7 B/@ > B) B? gr 7 B? gr Dari hasil perhitungan terbukti bah.a pada massa pereaksi sama dengan massa hasil reaksi" #al ini berkaitan erat hubungannya dengan hukum kekekalan massa yang merupakan dasar!dasar perhitungan dasar kimia pada ruang lingkup stiokiometri" Dari hasil pengamatan dapat diketahui bah.a titik maksimum terbentuk pada saat pen,ampuran NaO# sebanyak B ml dan 3B ml sedangkan -u'O sebanyak /Bml dan 3B ml"
Dari grafik diatas dapat dilihat bah.a terjadi 1ariasi suhu" Namun 1ariasi suhu yang diperoleh ini tidak dapat dinyatakan kebenarannya karena terjadi akibat kesalahan dalam perilaku termometer" 'ehingga suhu yang diperoleh tidak mengalami perubahan yang signifikan bahkan tetapi tidak terjadi perubahan" (er,obaan kedua adalah stiokiometri sistem asam kuat C basa kuat %NaO#!#-l& dengan 1olume masing!masing B ml dan /B ml dengan konsentrasi ) M" Maka yang dilakukan sama dengan per,obaan pertama yaitu menyamakan temperaturnya dengan men,elupkan gelas kimia yang berisi larutan ke dalam air bersama!sama dan diperoleh temperatur a.al yaitu 3BV-" 'etelah
di,ampurkan kedua larutan menghashilkan temperatur 3BV-" sehingga T adalah BV-" T 7 Ta!Tm 7 3BV- C 3BV7 BV*angkah selanjutnya yaitu melakukan perlakuan yang asma terhadap larutan NaO# dan #-l denga 1olume yang ber1ariasi sehigga suhu yang diperoleh %T& ber1ariasi pula" (erubahan T dapat dilihat pada data pengamatan" 'ehingga dapat dibuat grafik yang menghubungkan 1olume sistem sebagai absis terhadap T sebagai koordinat"
Dari grafik diatas terlihat bah.a terjadi 1ariasi T yang dikarenakan oleh perbedaan jumlah 1olume sehingga mol yang diperoleh juga berbeda!beda" #al inilah yang berpengaruh terhadap perubahan temperatur" Dari hasil pengamatan dan per,obaan diperoleh persamaan reaksi NaO# dan #-l yaitu sebagai berikut< NaO# > #-l QNa-l > #/O (erbandingan koefisien pada persamaan reaksi diatas adalah ) < ) berarti perbandingan molnya )< )" #al ini berarti reaksi yang berada pada titik stiokiometri adalah larutan yang memiliki perbandingan mol ) < ) perbandingan mol dapat dilihat dari tabel di ba.ah" NaO# #-l (erbandingan B 3 3B / /B /B / 3B 3 B / < ) ) < ) )<) ) < ) ) Dari tabel diatas terlihat bah.a yang memiliki 1olume ) < ) adalah larutan NaO# dan #-l pada saat 1olumenya 3B ml" Disinilah diperoleh titik stiokiometri yaitu pada titik maksimum dengan T 7 3 V-" 'edangkan massa yang diperoleh pada titik itu adalah sebagai berikut<
Mol NaO# 7 M 6 2 7 ) 6 BB3 7 BB3 mol Massa NaO# 7 n 6 Mr 7 BB3 6 B 7 )/ gr Mol #-l 7 M 6 2 7 )6 BB3 7 BB3 mol Massa #-l 7 n 6 Mr 7 BB3 6 3G 7 )B gr Karena semua koefisien sama maka pereaksi maupun hasil reaksi sama" (erbandingan molnya sama" Massa Na-* 7 n 6 Mr 7 BB3 6 @ 7 )? Massa #/O 7 n 6 Mr 7 BB3 6 )@ 7 B Massa (ereaksi 7 Massa #asil Reaksi Massa %NaO# > #-l& 7 Massa %Na-l > #/O& )/ > )B 7 )? > B // gr 7 // gr Dari hasil perhitungan terbukti bah.a titik stiokiometri massa pereaksi sama dengan massa reaksi" #asil ini berkaitan dengan hukum kekekalan massa yang merupakan dasar!dasar perhitungan dalam reaksi kimia pada ruang lingkup stiokiometri larutan" KE'IM(;*AN Membuktikan suatu rumus suatu +at yaitu dengan metode 1ariasi kontinu dengan stiokiometri -u'O!NaO# dan stiokiometri NaO#!#-l" Dalam metode 1ariasi kontinu dilakukan sederetan pengamatan yang kuantitas molar totalnya sama tetapi masing!masing kuantitas molar pereaksinya berubah!ubah %ber1ariasi& ;ntuk melakukan sederetan reaksi diperlukan 1olume larutan yang ber1ariasi jjumlahnya" Dalam per,obaan ini pereaksinya adalah larutan -u'O NaO# dan #-l" 2olume reaksi yang berbeda!beda maka setiap perubahan nilai dipakai untuk meramalkan stiokiometri sistem" ;ntuk mendapatkan jumlah mol digunakan rumus mol 7 molaritas %mol=l& 6 1olume %l&" Massa pereaksi sama dengan massa hashil reaksi dan dari hasil pengamatan di lihat bah.a terjadi 1ariasi suhu" DA0TAR (;'TAKA Ahmad #iska" )3" (enuntun Dasar!Dasar (rektikum Kimia" $andung IT$ Dosen!dosen Kimia di (erguruan Tinggi Indonesia Wilayah $arat" )" (enuntun (raktikum Kimia Dasar" $andung < IT$ Tim Kimia Dasar" /B)B" (etunjuk (raktikum Kimia Dasar I dan II" $anjarmasin < ;N*AM
*AM(IRAN
5ambar per,obaan 2ariasi Kontinu Mengukur larutan dalam gelas ukur" Memasukkan larutan ke dalam gelas kimia" Menyamakan temperaturnya dengan men,ampurkan kedua larutan" memasukkan ke dalam air" *arutan setelah di,ampur" Mengukur suhu larutan setelah di,ampur 0*OW -#ART (ER-O$AAN I2 2ARIA'I KONTIN; 'tiokiometri 'istem -u'O!NaO# 5elas Kimia I 5elas Kimia II
-atatan< Mengulangi prosedur A dengan perbandingan 1olume sesuai tabel pengamatan Men,abut temperatur yang didapat dari per,obaan tersebut Membuat grafik yang menghubungkan 1olume sistem sebagai absis terhadap T Membuat kesimpulan mengenai prosedur A 'tiokiometri sistem asam kuat!basa kuat %NaO#!#-l& 5elas Kimia I 5elas Kimia II
-atatan < Mengulangi prosedur $ dengan komposisi 1olume larutan seperti tabel pengamatan Membuat grafik yangmenghubungkan 1olume sistem sebagai absis terhadap T sebagai koordinat Memberikan kesimpulan mengenai prosedur $ Mengganti sistem dengan NaO# dan #/'O dengan konsentran yang sama dan memprediksikan perbandingan 1olume kedua larutan yang menghasilkan titik stiokiometri"
(ER-O$AAN 2 Fudul (er,obaan < Analisis Melalui pengendapan Tujuan (er,obaan <)" Mengendapkan $arium klorida dan menentukan persentase hasil dan barium kromat" /" Mendalami dan menggunakan hukum stoikiometri dalam reaksi kimia" #ari=tanggal < 'abtu= )) Desember /B)B Tempat < laboratorium kimia 0KI( ;nlam $anjarmasin DA'AR TEORI Kelarutan +at sangat beragam ada +at yang mudah larut dan ada pula +at yang sukar larut" (ada umumnya kelarutan bertambah pada kenaikan suhu dan juga suatu larutan itu dipengaruhi oleh ph larutan" Istilah kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum +at yang dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu=larutan pada suhu tertentu" 'uatu +at akan mengendap jika hasil kali konsentrasi lebih besar dari K'( %Konstanta hasil kali kelarutan& dan dinyatakan dalam mol !) jadi kelarutan sama dengan kemolaran dari kelarutan jenuhnya" Dalam keadaan jenuh terdapat kesetimbangan antara +at padat tak larut dengan larutannya" (ada per,obaan ini larutan $arium Klorida diendapkan dengan kalium kromatdengan reaksi < $a-l/ > K/-rO $a-rO > /K-l Endapan $arium kromat disaring hasil teoritis $arium kromat dihitung dari endapan yang terbentuksemua $arium klorida dianggap berubah menjadi hasil C hasil teoritis ditentukan dan stoikiometri reaksi" Konsentrasi kesetimbangan antara $a-l/ dan K/-rO dalam larutan jenuhdapat dikaitkan
dengan kelarutan $a-rO yaitu sesuai dengan stoikiometri reaksi %perbandingan koefisien reaksinya&" 'e,ara umum hubungan antara kelarutan %s& dengan tetapan hasil kali kelarutan %ksp& untuk elektrolit dipengaruhi oleh temperatur semakin tinggi temperatur umumnya harga ksp semakin besar dalam konsentrasi ion C ion" ;ntuk +at yang sukar larut maka kelarutannya ke,il" 'etiap elektrolit mempunyai suatu besaran yang disebut dia.al yaitu ksp atau hasil kali kelarutan" Ksp juga dapat didefinisikan sebagai hasil kali konsentrasi ion C ion suatu elektrolit dalam larutan yang tepat jenuh" Nilai ksp untuk elektrolit sejenis semakin besar menunjukkan semakin mudah larut" Kelarutan %s& merupakan konsentrasi maksimum +at pelarut" #arga ksp dapat digunakan untuk menentukan kelrutan suatu +at" 'ebaliknya kelarutan suatu +at dapat digunakan untuk memenuhi harga ksp kelarutan maupun hasil kali kelarutan dapat dihitung dan larutan jenuhnya" Adanya ion sejenis dalam larutan menyebkan konsentrasi salah satu ion menjadi besar" sehingga ion yang lain menjadi lebih ke,il" #al ini menyebabkan hasil kali kelarutan sama dengan harga kspnya" Adanya penambahan ion sejenis %senama& pada pelarut akan memperke,il kelarutan" (enambahan tersebut menggeser kesetimbangan" Fika keadaan larutan elektrolit yang sukar larut ditambahkan larutan yang mempunyai ion yang sama maka kesetimbangan akan bergeser dan arahnya akan bertambah atau bergeser kea rah +at yang mengendap" #al ini sesuia dengan prinsip -hatelierdi man system pada keadaan seimbang menanggapi peningkatan satu pereaksinya dengan ,ara menggeser kesetimbangan kea rah dimana pereaksi tersebut diberi aksi" Kelarutan suatu +at dalam suatu pelarut dipengaruhi oleh suhu" (erbedaan kelarutan suatu +at terhadap suhu ini menjadi dasar metode pemisahan ,ampuran yang disebut dengan kristalisasi fraksional" Dengan metode ini produk yang tidak murni mula C mula dilarutkan dalam sedikit pelarut panas %biasanya adalah pelarut yang kurang melarutkan produk yang diinginkan tetapi banyak melarutkan pengotor&" (ada saat larutan panas menjadi dingin produk murni memisah dari ,ampuran dan emninggalkan pengotor" Akhirnya Kristal produk disaring dari larutan dingin dan dikeringkan" 'esuai dengan a+as -hatelier tentang pergeseran kesetimbangan penambahan konsentrasi ion akan menggeser kesetimbangan" Akibat dari pergeseran itu maka +at yang larut menjadi berkurang dapat disimpulkan bah.a ion senama memperle,il kelarutan" $ila sejumlah garam dapur dilarutkan ke dalam air dan ada sebagian yang tidak larut maka larutan tersebut merupakan larutan jenuh" $ila ke dalam larutan jenuh Na-l ditambahkan lahi sedikit Na,l maka Na-l yang ditambahkan tersebut tidaj bisa melarut namun tetap sebagi endpan Kristal Na-l" Konsentrasi +at terlarut di dalam larutan jenuh sama dengan kelrutannya" $esar kelrutan suatu +at dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu < Fenis pelarut 'enya.a polar %mempunyai kutub muatan& akan mu ah larut dalam senya.a polar" Misalnya gula Na-l alkohol dan semua asam merupakan senya.a polar" 'ehingga mudah larut dalam senya.a air yang juga merupakan senya.a polar" 'enya.a non polar akan mudah larut dalam senya.a non polar misalnya lemak mudah larut dalam minyak" 'enya.a non polar umunya tidal larut dalam senya.a polar misalnya Na-l tidak larut dalam minyak tanah" 'uhu Kelarutan +at padat dalam air semakin tinggi bila suhu dinaikkan" Adanya panas %kalor& mengakibatkan semakin renggangnya jarak antar molekul +at padat tersebut" Merenggangnya jarak antara molekul +at padat menjadikan kekuatan gaya antar molekul tersebut menjadi lemah sehinnga mudah terlepas oleh gaya tarik molekul C molekul air" $erbeda dengan +at padat
adanya pengaruh kenaikan suhu akan menyebabkan kelarutan gas air berkurang" #al ini disebabkan karena gas yang tersebut dalam air akan terlepas meninggalkan air bila suhu meningkat" Analisis melalui pengendapan adalah suatu ,ara untuk menghitung persentase dari suatu +at yang mengendap" 'uatu +at akan mengendap apabila hasil kali kelarutan ion C ionnya lebih besar dari pada harga ksp %tetapan hasil kali kelrutan&" Nilai ksp untuk elektrolit sejenis semakin besar menunjukkan semakin mudah larut" Kelarutan sama dengan kemolaran dari larutan jenuhnya" 'e,ara umum hubungan antara kelarutan %s& dengan tetapan hasil ksp dinyatakan sebagai berikut < K'p 7 %n!)&n!) 'n Dimana n adalah jumlah ion elektrolit" Fika diketahui konsentarsinya maka < A6$y Ay>> $6! Ksp A6$y 7 SAy> S$6!y SAy> S$6!y 7 ksp A6$y *arutan tepat jenuh %tidak terjadi endapan& SAy> S$6!y _ ksp A6$y *arutan belum jenuh %tidak terjadi endapan& SAy> S$6!y X ksp A6$y *arutan le.at jenuh %terjadi pengendapan Adanya penambahan ion senama %sejenis& pada pelarut akan menggeser kesetimbangan ke kiri" Kelrutan suatu elektrolit juga dipengaruhi oleh ph larutan" Keberadaan ion #> akan mengikat anion dan menyebabkan lebih banyak garam yang larut" Fika suatu endapan mempunyai hasil kali kelarutan yang rendah dan endapan tersebut terbentuk dari larutan yang agak pekat maka kele.at jenuh nisbinya akan tinggi" 'ebaliknya kele.at jenuhan nisbunya rendah maka jumlah inti yang terbebtuk juga kan rendah" A*AT DAN $A#AN Alat C alat yang digunakan dalam per,obaan adalah < 5elas piala=gelas kimia /B ml / buah (ipet tetes 3 buah #ot plate ) buah $atang pengaduk ) buah Ka,a arloji ) buah -orong ) buah Nera,a analitik ) buah 5elas ukur / buah 'patula ) buah $ahan C bahan yang digunakan dalam per,obaan adalah < 'erbuk=butiran $a-l/ A4uades *arutan K/-rO B/ M Kertas saring (RO'ED;R KERFA Menimbang kira C kira ) gr %B@ sampai )/& $a-l/ dan memasukkan ke dalam gelas piala /B
ml" kemudian menambahkan / ml air suling mengaduk C aduk sampai larutan homogen sesudah itu memasukkan lagi K/-rO B/ M sebanyak / ml mengaduk C aduk dan mengamati endapan yang terbentuk" Menguji larutan dengan beberapa tetes larutan K/-rO apakah larutan terbentuk %jika endapan dan $a-rO masih terbentukmenambahkan terus K/-rO sampai $a-rO tidak terbentuk lagi& Memanaskan sampai mendidih mengangkat dari api dan menyaring selagi masih panas dengan kertas saring yang telah ditimbang massanya" Mengambil kertas saring beserta endapannya mengeringkan menimbang dan men,atat bobotnya" Menghitung hasil teoritis endapan $a-rO dan menentukan juga persentase hasilnya dengan rumus < hasil $a-rO 7 #A'I* (EN5AMATAN No" (erlakuan #asil (engamatan )" Menimbang $a,l/ ))/? gr /" Memasukkan $a-l/ ))/? gr > / ml a4uades kedalam gelas kimia *arutan homogen ber.arna bening 3" Menambahkan larutan $a-l/ dengan K/-rO sebanyak / ml Warna larutan berubah perlahan C lahan dari .arna bening menjadi kuning susu " Mengaduk larutan $a-rO dan mengamati apa yang terjadi Terbentuk endapan dari larutan $a-rO " Menambahkan terus tetes demi tetes K/-rO sampai tidak terbentuk lagi endapan %/B tetes& Endapan tidak terbentuk lagi .arna larutan pada bagian atsnya berubah menjadi kuning muda G" Menimbang kertas saring B)3 gr ?" Memanaskan larutan $a-rO sampai mendidh kemudian mengangkat dari api dan menyaringnya selagi panas Menghasilkan larutan ber.arna bening %filtratnya& dan endapan %residunya& di atas kertas saring yang ber.arna kuning $erat $a-l/ 7 ))/? gr $erat kertas saring 7 B)3 gr $erat kertas saring > endapan 7 BG gr $erat endapan $a-rO %hasil nyata& 7 B)3) gr $erat endapan $a-rO %hasil teoritis& 7 )3? gr (ersentase hasil $a-rO 7 )))/ " ANA*I'I' DATA (ada per,obaan ini serbuk $a-l/ ditimbang dan didapat hasil penimbangan sebanyak )) gr" Kemudian $a-l/ tersebut dimasukkan ke dalam gelas kimia dan untuk melarutkannya ditambahkan a4uades sebanyak / ml kemudian diaduk C aduk untuk menjadikan larutannya homogen" *arutan homogen merupakan penggabungan antara/ +at atau lebih yang semua partikelnya menyebar merata" $erdasrkan hasil dari pen,ampuran ini diperoleh larutan yang ber.arna bening" 'enya.a! senya.a ion yang yang terlarut di dalam air atu a4uades akan terurau menjadi partikel
dasr pembentuknya yang berupa ion positif dan ion negati1e" $ila ke dalam system tersebut ditambhakan air atau a4yades mak serbuk $a-l/ akan segera terionisasi dan sebaliknya bila air dalam larutan tersebut diupkan maka ion C ion akan segera membentuk butiran" #al inilah yang menyebabkan ketika larutan $a-l/ tersebut dipanaskan membentuk endapan pada bagian dasarnya" Dalam peristi.a ini terjadi system kesetimbangan antara +at padat dengan ion C ionnya dalam larutan" 'etelah larutan tadi homogeny kemudian ditambahkan dengan larutan K/-rO" Reaksi yang terjadi menyebabkan .arna larutan berubah menjadi kuning keruh dan terdapat endapan di dasarnya" Kemudian mengujinya dengan tetesan K/-rO sebanyak /B tetes sampai endapan tidak terbentuk lagi dan larutan pada bagian atasnya ber.arna kuning muda" (enambahan ion -rO/! akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kiri dan menyebabkan bertambahnya $a-rO yang mengendap" Oleh karena itu penambahan dihentikan jika endapan tidak terbentuk lagi dan laritan bagian atas bening" (ersamaan reaksinya < $a-l/ " / #/O > K/-rO $a-rO > / K-l > / #/O Endapan terjadi karena hasil kali ion C ion $a-rO lebih besar daripada hasil kali kelarutan %ksp& $a-rO sehingga menyebabkan kelebihan ion pada $a/> dan -rO/! akan bergabung membentuk endapan $a-rO" Maksudnya ion ba/> dari $a-l/ dan ion -rO/! dari Kr-rO akan bergabung membentuk endapan $a-rO dan hasil kali konsentrasi ion C ionnya tersebut akan lebih besar jika dibandingkan dengan kspnya hal inilah yang akan menyebabkan terjadinya pengendapan" S$a/>S-rO/! X Ksp $a-rO *angkah selanjutnya adalah memanaskan larutan besarta endapannya dengan menggunakan hotplate" 'etelah mendidih larutan diangkat dan langsung disaring ketika msih panas dengan menggunakan kertas saring" Tujuan dari penyaringan ini adalah untuk memisahkan antara larutan %filtrat& dan endapan %residu&" 'edangkan tujuan dari pemansan larutan adalah agar didapat partikel C parikel yang besar sehinnga memudahkan dalam penyaringan" (embesarn partikel terjadi karena terjadinya penumpukkan ion C ion pada partikel besar di mana ion C ion tersebut membantu partikel C partikel besar untuk men,apai kesetimbangan" (enyaringan dilakukan dalam keadaan panas dimaksudkan agar tidak ada endapan yang tertinggal karena apabila penyaringan dilakukan pada saat sudah dingin akan banyak endapan tertinggal digelas kimia" (roses penyaringan dilakukan beberapa kali sampai endapan terpisah dari larutan" 'etelah disaring didapatkan larutan yang ber.arna bening" #al ini disebabkan karena larutan dan endapan sudah terpisah dan penyaringan dilakukan se,ara sempurna" *arutan yang didapatkan adalah larutan K-l" 'edangkan endapan yang tersaring di atas kertas saring ber.arna kuning" 'elanjutnya kertas saring diambil beserta endapannya untuk dikeringkan selama satu malam" (engeringan dilakukan untuk memisahkan air sehingga molekul C molekul air yang yang terikat pada endapan terlepasselain itu endapannya juga menjadi lebih murni" Endapan yang telah dikeringkan tersebut kemudian ditimbang bersama kertas saring hasil penimbangan didapatkan bah.a beratnya BG gr dan berat nyata endapan $a-rOadalah )3? gr dan presentase hasil yang didapatkan adalah )))/ " (resentase hasil yang didapatkan sangat jauh dari )BB " Kemungkinan disebabkan adanya kesalahan pada saat penyaringan di mana ada endapan atau sisanya yang masih tertinggal pada gelas kimia sehingga menyebabkan hasil %berta nyata& yang didpatkan kurang dari berat nyata yang seharusnya"
KE'IM(;*AN Kesimpulan yang didapat dari per,obaan ini adalah < (engendapan $arium klorida didapat dari reaksi pengendapan $arium klorida dengan Kalium kromat dan menghasilkan endapan $arium kromat dan larutan Kalium klorida (engendapan terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion C ion senya.anya lebih besar dari pada hasil kali kelarutannya" (enambahan ion -rO/! dan K/-rO akan menggeser kesetimbangan ke arah kiri dan menyebabkan endapan $a-rO terus terbentuk" ;ntuk memperoleh endapan murni $a-rO dilakukan penyaringan ketika larutan masih panas agar sisa C sisa endapan tidak tertinggal di dalam gelas kimia" #asil teoritis $arium kromat dapat dihitung berdasarkan perbandingan mol dan koefiseian pada persamaan reaksi" (resentase hasil $arium kromat dapat dihitung menggunakan rumus berikut < hasil ba-rO 7 berat nyata 6 )BB berat teorits #asil presentase yang didapat jauh dari )BB yaitu )))/ disebabkan adanya kesalahan praktikan pada .aktu per,obaan"
DA0TAR (;'TAKA A,hmad #iskia")3"(enuntun Dasar C Dasar (raktikum Kimia"Fakarta
*AM(IRAN !$erat nyata $A-rO Diketahui < berat kertas saring 7 B)3 gr $erat kertas saring > endapan 7 oG gr Fadi berat nyata endapan $a-rO adalah 7 %berat kertas saring > endapan& C berat kertas saring 7 BG C B)3 7B)3) gr !$erat teoritis endapan $a-rO Diketahui < berat $a-l/ 7 ))/? gr Mr $a-l/ 7/B@/ Mr $a-rO 7/33 (ersamaan reaksi < $a-l/ > K/-rO $a-rO > / K-l !Mol $a-l/ 7 massa $a-l/ Mr $a-l/ 7 ))/? /B@/ 7 BBB mol Mol $a-rO 7 koefisien $a-rO mol $a-l/ koefisien $a-l/ 7)=) 6 BBB mol 7BBB mol $erat teoritis $a-rO 7 mol $A-rO Mr $a-rO 7 BZBB /33 7 )3? gr !(ersentase hasil $a-rO Diketahui < berat nyata 7 B)3) gr berat teoritis 7 )3? gr persentase hasil $a-rO 7 berat nyata )BB berat teoritis 7 B)3) )BB )3? 7 )))/
(ertanyaan Mengapa pada per,obaan filtrate hasil penyaringan ada yang ber.arna putih %bening& dan ada yang ber.arna kekuningan Fa.ab < Karena kemungkinan ada kesalahn pada saat penyaringan dan juga pada saat pemanasan" 'udah diangkat dari api sebelum mendidih sehingga partikel C partikelnya masih ke,il % belum menjadi besar & dan bisa lolos mele.ati kertas saring" kemungkinan juga pada saat penambahan atau penetesan K/-rO endapan masih terbentuk %reaksi belum men,apai kesetimbangan& sehingga masih ada ion C ion kromat yang melarut seharusnya K/-rO terus diteteskan sampai endapan tidak terbentuk lagi %sudah men,apai kesetimbangan&"
5ambar C 5ambar (er,obaan Analisis Melalui (engendapan
0*OW -#ART (ER-O$AAN 2 ANA*I'I' ME*A*;I (EN5ENDA(AN Menimbang Memasukkan ke dalam gelas piala /B ml Menambahkan Mengaduk C aduk sampai larutan homogen
Men,ampurkan Mengaduk C aduk mengamati
menguji larutan hingga larutan dari $a-rO tidak terbentuk lagi ! memanaskan sampai mendidih ! mengangkat dari api menyaring dengan kertas saring yang telah ditimbang massanya ! mengambil kertas saring dan endapan ! mengeringkan ! menimbang !men,atat bobotnya menghitung hasil teoritis endapan $a-rO dan menentukan presentase hasilnya dengan rumus < hasil $a-rO 7 berat nyata )BB berat teoritis (ER-O$AAN 2I Fudul < Titrasi Asam Asam $asa Tujuan < Menentukan konsentrasi suatu larutan asam atau basa dengan menggunakan titrast asam basa dengan indi,ator dan p# meter #ari = Tanggal Tanggal < sabtu = )) desember /B)B / B)B Tempat Tempat < *aboratorium Kimia (MI(A 0KI( unlam $anjarmasin I" DA'AR TEORI Teori Teori Asam $asa Menurut Arrhenius $ronsted! *o.ry dan *e.is Teori Teori Asam!$asa Arrhenius Dalam tahun )@@? '1ante Arrhenius mempostulatkan bah.a b ah.a bila molekul elektrolit dilarutkan dalam air akan terbentuk ion!ion negati1e dan positif" Menjelang akhir abad ke!) definisi asam dan basa dinyatakan dalam teori pengionan Arrhenius" Asam Arrhenius ialah +at yang melarut ke dalam air untuk memberikan ion!ion #> dan basa Arrhenius ialah +at yang melarut ke dalam air untuk memberikan ion!ion O#!" % Keenan )@< B@& Asam Menurut Arrhenius asam adalah +at yang dalam air melepaskan ion #>" Dengan kata lain pemba.a sifat asam adalah ion #>" Asam Arrhenius Arrhenius dapat dirumuskan sebagai #6 dan d an dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut" #6 → 6#> %a4& > 6! %a4& -ontoh < Asam ,uka %-#3-OO#& dan asam klorida %#-l& di dalam air mengion sebagai berikut" -#3-OO# %a4& → -#3-OO! %a4& > #> %a4&
#-l %a4& → #> %a4& > -l! %a4& Fumlah ion #> yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut 1alensi asam sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepas ion #> disebut ion sisa asam" Nama asam sama dengan nama ion sisa asam dengan didahului kata asam" $asa Menurut Arrhenius basa adalah senya.a yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida %O#!&" Fadi pemba.a sifat basa adalah ion O#!" $asa Arrhenius merupakan hidroksida logam dapat dirumuskan sebagai M%O#&6 dan dalam air mengion sebagai berikut" M%O#&6 %a4& → M6> %a4& > 6O#! %a4& Fumlah ion O#! yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut 1alensi basa"% Mi,hael (urba /BB?< )?/& Teori Teori Asam!$asa $ronsted!*o.ry $ron sted!*o.ry (ada tahun )/3 Fohanes N" $ronsted dan Thomas M" *o.ry dalam .aktu yang bersamaan .alaupun bekerja sendiri!sendiri mengajukan konsep asam!basa berdasarkan pemindahan proton %#>&" Menurut bronsted dan *o.ry asam adalah spesi yang memberi proton sedangka n basa adalah spesi yang menerima proton pada pa da suatu reaksi pemindahan proton" Asam $ronsted!*o.ry 7 donor proton $asa $ronsted!*o.ry 7 akseptor proton (erhatikan beberapa ,ontoh berikut" #-l %ben+ene& > N#3 %ben+ene& → N#-l %s& Asam $asa N#> %a4& > #/O %l& → N#3 %a4& > #3O> %a4& Asam $asa #'O! %a4& > -O3/! %a4& → 'O/! %a4& > #-O3! %a4& Asam $asa #/O %l& > N#3 %a4& → N#> %a4& > O#! %a4& Asam $asa (ada ,ontoh!,ontoh di atas terlihat bah.a air dapat bersifat sebagai asam %donor proton& dan sebagai basa %akseptor proton&" at atau spesi seperti itu bersifat amfiprotik" 'ifat amfiprotik dari air dapat menjelaskan sifat asam!basa suatu +at dalam air" at yang bersifat asam memberi proton kepada molekul air sedangkan +at yang bersifat basa menarik proton dari molekul air" Konsep asam!basa dari $ronsted dan *o.ry ini lebih luas daripada konsep asam!basa Arrhenius karena< Konsep asam!basa daari $ronsted!*o.ry tidak terbatas dalam pelarut air tetapi juga menjelaskan reaksi asam!basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut" Asam dan basa dari $ronsted!*o.ry tidak hanya berupa molekul tetapi dapat juga berupa kation atau anion" Konsep asam!basa dari $ronsted dan *o.ry dapat menjelaskan misalnya sifat asam dari N#-l" Dalam hal N#-l yang bersifat asam adalah ion N#> karena dalam air dapat melepas proton"% Mi,hael (urba /BB?< )& Teori Teori Asam!$asa *e.is 5ilbert N" *e.is memberikan pengertian asam dan basa berdasarkan serah terima pasangan elektron sebagai berikut" Asam < Akseptor pasangan elektron
$asa < Donor pasangan elektron N#3 > #> → N#> Fadi pada persamaan di atas N#3 adalah suatu basa karena memberi pasangan elektron sedangkan ion #> adalah suatu asam karena menerima pasangan elektron" 'emua asam ! basa Arrhenius maupun asam!basa $ronsted!*o.ry memenuhi pengertian asam basa *e.is" Konsep asam!basa *e.is dapat menjelaskan reaksi!reaksi yang bernuansa asam!basa meskipun tidak melibatkan proton %ion #>& misalnya reaksi antara oksida basa dengan oksida asam" -ontoh < -aO > -O/ → -a-O3 % Mi,hael (urba /BB?< )& Titrasi Asam Asam dan $asa Titrasi adalah proses penentuan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi se,ara lengkap dengan sejumlah ,ontoh tertentu yang akan dianalisis" % Keenan )@< //& (rinsip Titrasi Asam basa Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant" Titrasi Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan" Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya" Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai men,apai keadaan ekui1alen %artinya se,ara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi&" Keadaan ini disebut sebagai qtitik ekui1alen" (ada saat titik ekui1alent ini maka proses titrasi dihentikan kemudian kita men,atat 1olume titer yang diperlukan untuk men,apai keadaan tersebut" Dengan menggunakan data 1olume titrant 1olume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant" Titrasi Asam Asam $asa Menggunakan Indikator Titrasi ini berdasarkan reaksi netralisasi asam dengan basa pada titik eki1alen %sama tepat atau sesuai& dengan jumlah basa yang dipakai untuk menentukan titik eki1alen ini biasanya dipakai suatu indkator asam basa yaitu suatu +at yang dapat berubah .arnanya tergantung pada p# larutan" Ma,am indikator yang kita pilih harus sedemikian sehingga p# pada titik eki1alen titrasi terdapat pada daerah perubahan .arna indikator jika pada suatu titrasi dengan indikator tertentu terjadi perubahan .arna maka titik akhir telah ter,apai" Fadi titik akhir titrasi adalah saat timbulnya perubahan .arna indikator yang dipakai" Titik akhir titrasi tidak selalu berimpit dengan titik eki1alen dan selisihnya disebut kesalahan titrasi" ;ntuk menentukan konsentrasi suatu larutan asam atau basa diperlukan suatu larutan baku yaitu suatu larutan yang diketahui konsentrasinya dan biasanya berupa larutan asam basa yang mantap %konsentrasinya tidak berubah&" 'ebagai larutan baku primer dapat dipakai larutan asam oksalat" %Tim Kimia Dasar /G< /B)B& Indikator yang sering digunakan dalam titrasi asam basa yaitu indikator fenolftalein" Tabel berikut ini merupakan karakteristik dari indikator fenolftalein" p# _ B B@"/ @"/)/"B X)/"B Kondisi 'angat asam Asam atau mendekati netral $asa 'angat basa Warna Warna Fingga Tidak ber.arna pink keunguan Tidak ber.arna 5ambar Titrasi Asam Asam $asa Menggunakan p# Meter p# meter adalah alat yang dapat digunakan untuk menentukan p# p # larutan se1ara mudah sederhana dan ,epat p# meter juga dapat digunakan untuk mengikuti titrasi asam basa dalam hal
ini dapat dianggap suatu indikator tertentu" (ada dasarnya p# meter terdiri atas dua elektroda dan satu 1oltmeter untuk mengukur beda potensial %antara potensial dalam elektroda pertama dan potensial elektroda yang lain& salah satu elektroda disebut elektroda indikator yang peka terhadap keasaman disebut elektroda referensi" Respon pada elektroda indikator menyebabkan pergeseran pada 1oltmeter yang tertera terhadap skala p#" %Tim Kimia Dasar /G< /B)B& /"3 (erubahan p# pada Titrasi Asam!$asa %Kur1a Titrasi& p# akan naik ketika suatu larutan asam ditetesi dengan larutan basa" 'ebaliknya jika larutan basa ditetesi dengan larutan asam maka p# larutan akan turun" 5rafik yang menyatakan perubahan p# pada titrasi asam dengan basa %atau sebaliknya& disebut kur1a titrasi" $entuk kur1a titrasi bergantung pada kekuatan asam dan basa yang direaksikan" Ada tiga jenis titrasi yaitu < Titrasi asam kuat dengan basa kuat Titrasi asam lemah dengan basa kuat dan Titrasi basa lemah dengan asam kuat" Titrasi asam lemah dengan basa lemah atau sebaliknya tidak dianjurkan karena reaksinya berlangsung lambat dan tidak tuntas" Titrasi asam kuat dengan basa kuat Kur1a titrasi asam kuat dengan basa kuat diberikan pada gambar di ba.ah ini" 5ambar tersebut menunjukkan perubahan p# ketika larutan #-l B) M ditetesi dengan larutan NaO# B) M" Mengalirkan basa pada asam $eberapa hal yang dapat disimpulkan dari kur1a di atas adalah < Mula!mula p# larutan naik sedikit demi sedikit tetapi perubahan yang ,ukup drastis terjadi sekitar titik eki1alen" Kur1a memperlihatkan bah.a sedikit sebelum dan sedikit sesudah titik eki1alen terjadi perubahan p# dari sekitar 3 menjadi )/" p# naik seiring dengan penambahan NaO# tetes demi tetes" Titik eki1alen p# larutan pada saat asam dan basa tepat habis bereaksi adalah ? %netral&" ;ntuk menunjukkan titik eki1alen dapat digunakan indikator metil merah bromtimol biru atau fenolftalein" Indikator!indikator itu mengalami perubahan .arna di sekitar titik eki1alen" Oleh karena perubahan .arna indikator fenolftalein lebih tajam %lebih mudah diamati& maka indikator fenolftalein lebih sering digunakan" Titrasi asam lemah dengan basa kuat Kur1a titrasi asam lemah dengan basa kuat dalam hal ini larutan -#3-OO# B) M dengan larutan NaO# B) M ditunjukkan pada gambar di ba.ah ini" Mengalirkan alkali pada asam Dari kur1a tersebut dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut" (ermulaan kur1a menunjukkan kenaikan p# yang relatif ,epat tetapi mereda seiring dengan pembentukan larutan penyangga yang mengandung asam etanoat dan natrium etanoat" Titik eki1alen berada di atas ? yaitu antara @ C )B" *onjakan perubahan p# pada sekitar titik eki1alen lebih sempit hanya sekitar satuan yaitu dari p# ? hingga p# ))" Titrasi basa lemah dengan asam kuat
(erubahan p# pada penetralan basa lemah oleh asam kuat misalnya larutan N#3 B) M yang ditetesi dengan larutan #-l B) M ditunjukkan pada gambar di ba.ah ini" Mengalirkan asam pada basa Dari kur1a tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut" (ada bagian permulaan kur1a p# menurun dengan ,epat seiring dengan penambahan asam tetapi kemudian kur1a segera berubah dengan tingkat ke,uraman yang berkurang" #al ini karena terbentuk larutan penyangga C sebagai akibat dari kelebihan amonia dan pembentukan amonium klorida" Titik eki1alen p# larutan pada penetralan basa lemah oleh asam kuat berada di ba.ah ?" *onjakan p# disekitar titik eki1alen juga lebih sempit hanya sekitar satuan yaitu dari p# ? hingga p# 3" #arus diperhatikan bah.a titik eki1alen sekarang sedikit bersifat asam %sedikit lebih ke,il daripada p# & karena amonium klorida murni tidak netral" Karena itu titik eki1alen tetap turun sedikit ,uram pada kur1a" #al itu akan menjadi sangat penting dalam pemilihan indikator yang tepat" II" A*AT DAN $A#AN Alat!alat yang digunakan < $uret B ml ) buah (ipet tetes buah 5elas kimia / buah 'tatif dan klem ) buah Erlenmeyer )BB ml / buah 5elas ukur buah p# meter tangan ) buah $otol semprot ) buah $ahan C bahan yang diperlukan dalam per,obaan ini adalah < *arutan NaO# B) N *arutan -#3-OO# B) N *arutan #-l B) N *arutan Asam Oksalat B) N Indikator pp %fenolftalein& *arutan buffer p# dan ?
III" (RO'ED;R KERFA Titrasi asam basa dengan menggunakan indi,ator (embuatan larutan
Membuat larutan baku primer asam oksalat % #/-/O" /#/O & B) N % Mr 7 )/GB? & dan massa eki1alen 7 Mr=/ 7 G3B3 gr dengan menimbang G3B3 gr dan melarutkan ke dalam a4uadest pada labu ukur )BBB ml" Membuat larutan NaO# B) N sebanyak )BB ml" 'tandarisasi larutan NaO# 'tandarisasi larutan NaO# yaitu menentukan konsentrasi NaO# yang dibuat sesuai dengan hasil titrasi dengan larutan baku asam oksalat" $uret yang bersih dibilas dengan larutan NaO# yang dipakai sebanyak 3 kali kemudian diisi dengan NaO# sampai batas" Memasukkan masing!masing )B ml asam oksalat B) M yang telah ditetesi tetes indikator phenoftalein %pp& kedalam / labu titrasi %erlenmeyer )BB ml&" Men,atat keadaan kolom buret yang berisi NaO# sebagai 1olume a.al NaO#" Meneteskan NaO# ke dalam larutan asam oksalat dengan hati!hati setets demi setetes sambil menggoyang! goyangkan labu erlenmeyer sampai terjadi perubahan .arna yang paling a.al %.arna merah sangat muda&" Men,atat 1olume akhir NaO#" Men,atat jumlah NaO# yang digunakan yaitu selisih antara keadaan akhir dan keadaan a.al 1olume NaO#" Melakukan kegiatan di atas sebanyak dua kali dan mengambil rata!rata jumlah NaO# yang terpakai kemudian menghitung konsentrasi larutan NaO# yang sebenarnya dengan rumus < keterangan < 2 7 2olume N 7 Normalitas n 7 jumlah ion #> %pada asam& atau O# C %pada basa& Menentukan konsentrasi asam dengan menggunakan larutan NaO# yang telah distandarisasi Mengambil )B ml asam lemah -#3-OO# B) N ke dalam labu erlenmeyer )BB ml dan menambah tetes indikator pp" Men,atat 1olume a.al NaO# pada buret yang merupakan sisa kegiatan / %dua&" Meneteskan NaO# dari buret ke dalam labu erlenmeyer sampai terjadi perubahan .arna paling a.al" Ketika meneteskan NaO# ke dalam labu maka kita harus menggoyang!goyangkan labu tersebut" Men,atat 1olume akhir NaO# dan menghitung 1olume NaO# yang terpakai" Menghitung konsentrasi asam dan membuat kur1a titrasi hubungan antara 1olume NaO# %absis& 1ersus p# larutan %ordinat&" Mengulangi kegiatan )!3 untuk asam kuat #-l B) M" Titrasi Asam $asa Dengan Menggunakan p# Meter" Memasukkan /B ml #-l kedalam gelas kimia /BB ml" Mengukur p# dengan p# meter kemudian memasukkan / ml NaO# dengan buret" Mengaduk larutan kemudian mengukur p#nya menjelang titik eki1alen basa yang ditambahkan hanya beberapa tetes asisiten akan menjelaskan pengerjaan yang tepat" Mengulang kegiatan diatas untuk asam lemah -#3-OO# B) N" Membuat kur1a titrasi dengan mengalurkan p# terhadap 1olume NaO# yang ditambahkan" 2olume (enetrasi p# 9
9 9 9 9 9 -ara penulisan 1olume penitrasi 'kala akhir 7 a ml 'kala mula!mula 7 b ml 2olume (enetrasi 7 %a!b& ml Membuat kur1a titrasi pada kertas grafik dengan mengalurkan p# terhadap 1olum NaO# yang ditambahkan" % 1olume NaO# sebagai absis dan p# sebagai ordinat& I2" #A'I* (EN5AMATAN Titrasi asam basa dengan menggunakan indikator 'tandarisasi larutan NaO# No (erlakuan #asil pengamatan ) !Membilas buret dengan NaO# sebanyak 3 kali" !Mengisi dengan NaO# sebanyak / ml !Warna larutan bening / Memasukkan )B ml #/-/O" /#/O kedalam / erlenmeyer ditambah dengan / tetes indikator pp !Warna larutan bening 3 Meneteskan NaO# dari buret kedalam larutan asam oksalat dan menggoyang perlahan %larutan #/-/O" /#/O > / tetes indikator pp > tetesan NaO#& !Warna larutan berubah menjadi merah muda Men,atat jumlah NaO# yang digunakan !Erlenmeyer ) 7 @ ml !Erlenmeyer / 7 G ml Rata!rata 1olume NaO# yang digunakan ? ml Menentukan konsentrasi asam dengan menggunakan larutan NaO# yang telah di standarisasi" -#3-OO# No (erlakuan #asil (engamatan ) Mengambil )B ml asam lemah -#3-OO# B) N kedalam erlenmeyer )BB ml dan menambahkan / tetes indikator pp !Warna larutan bening / Mengisi NaO# kedalam buret !Warna larutan bening 3 *arutan -#3-OO# > / tetes indikator pp > tetesan larutan NaO# !Warna larutan berubah menjadi merah muda #-l No (erlakuan #asil (engamatan ) Mengambil )B ml asam lemah #-l B) N kedalam erlenmeyer )BB ml dan menambahkan / tetes indikator pp !Warna larutan bening / Mengisi NaO# kedalam buret !Warna larutan bening 3 *arutan #-l > / tetes indikator pp > tetesan larutan NaO# !Warna larutan berubah menjadi merah muda
Asam Konsentrasi asam NaO# yang dipakai -#3-OO# )3")B!3 N ml #-l BB? N ?ml Titrasi asam basa dengan menggunakan p#!meter #-l 2olume #-l /B ml p# #-l )"@ 2olume NaO# yang ditambah p# per,obaan / ml ) / ml ) 3 ml /B 3 ml /B ml /) ml // G ml /) ? ml /) @ ml // ml /3 )B ml / )) ml /G )/ ml 3 )3 ml ))/ ) ml ))
-#3-OO# 2olume -#3-OO# /B ml p# -#3-OO# 3G 2olume NaO# yang ditambah p# per,obaan )ml / ml @ / ml 3 ml ) 3 ml / ml ml ml / ml G3 ml ? ? ml )))
2" ANA*I'I' DATA Titrasi Asam $asa dengan menggunakan Indikator 'tandarisasi larutan NaO#
Dalam praktikum laboratorium sering dilakukan standarisasi suatu larutan dari asam dan suatu larutan dari basa yang selanjutnya dapat digunakan untuk menganalisis sampel!sampel asam dan basa yang tidak diketahui" Tujuan dari standarisasi larutan adalah untuk menentukan konsentrasi suatu larutan" (ada per,obaan ini larutan asam oksalat di,ampur dengan larutan NaO# serta indikator ((" ;ntuk menambahkan larutan NaO# kedalam larutan asam oksalat harus dilakukan setetes demi setetes agar saat ter,apainya titik akhir reaksi titrasi ditandai dengan perubahan .arna larutan yaitu .arna larutan menjadi merah muda disebabkan oleh indikator (( %phenolftalein& yang diteteskan sebelum reaksi" *arutan NaO# dan asam oksalat pada saat titrasi berlangsung titik eki1alennya ter,apai tidak pada titik akhir reaksi karena terjadinya reaksi antara asam dan basa yang terhidrolisis sebagian akibat terjadi reaksi antara asam lemah dan basa kuat" (erbedaan titik eki1alen dengan titik akhir titrasi adalah titik eki1alen yaitu titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa sedangkan titik akhir titrasi yaitu titik dimana titrasi dihentikan dengan ,ara melihat perubahan .arna indikator" 'etelah melakukan standarisasi larutan NaO# maka dengan menggunakan rumus berikut< 2)"N) 7 2/"N/ Didapat konsentrasi NaO# sesuai hasil filtrasi dengn larutan baku asam oksalat yaitu B)3 N" Menentukan konsentrasi asam dengan menggunakan larutan NaO# yang telah distandarisasi" Titrasi NaO# terhadap -#3-OO# (ada reaksi ini terjadi reaksi antara basa kuat %NaO#& dengan asam lemah %-#3-OO#& " (ersamaan reaksi antara asam lemah dengan basa kuat sebagai berikut" -#3-OO# > NaO# -#3-OONa > #/O 5aram yang tersusun pada larutan ini akan terhidrolisis sebagian %hanya anion yang terhidrolisasi&" (ada titrasi asam asetat dengan NaO# titik eki1alen tidaklah tepat pada titik akhir titrasi karena terjadi antara asam lemah dengan basa kuat titik akhir titrasi ter,apai ketika p# di atas ? atau daerah basa" #al ini terjadi karena konsentrasi O#! lebih banyak dibandingkan #> yang dihasilkan oleh asam asetat jumlahnya sedikit karena tergolong asam yang sukar melepaskan ion #> sedangkan NaO# termasuk basa kuat yang mudah melepaskan ion O#!" S#> 7 Ka" Asam $asa (ada per,obaan ini termasuk alkalimeter karena basa kuat menitrasi asam lemah" (ersamaan reaksi yang terjadi pada per,obaan adalah sebagai berikut" -#3-OO# -#3-OO! > #> -#3-OONa Na> > -#3-OO! -#3-OO# > NaO# -#3-OONa > #/O (ada reaksi pertama hampir semua asam asetat tidak terionisasi karena adanya pengaruh asetat yang beras dari ion natrium asetat" (ada reaksi kedua natrium asetat tersebut mendesak ion asetat yang terjadi dalam reaksi pertama" Akibatnya reaksi pertama di atas bergeser kekiri sehingga harga p# bergantung pada asam dan garamnya" $asa NaO# dalam larutannya akan terionisasi menghasilkan O#! menurut reaksi< NaO# Na> > O#! Dengan menambahkan indikator (( ke dalam larutan -#3-OO# dan menambahkan larutan NaO# maka larutan berubah menjadi .arna pink" #al ini terjadi karena (( se,ara khusus menentukan keberadaan basa sehingga saat di,ampur dengan ion O#! struktur kimianya
berubah dan menentukan .arna merah muda" Indikator (( dalam sistem hanya sedikit berpengaruh pada 1olume kesetaraan reaksi" (enambahan NaO# kedalam larutan -#3-OO# menyebabkan bertambahnya NaO# kedalam larutan -#3-OO# menyebabkan bertambahnya ion #> maka asam asetat akan mengion lebih banyak sehingga perubahan p# sangat ke,il tetapi setelah eki1alen perubahan p# mendadak naik tajam hal ini dikarenakan oleh p# larutan yang ditentukan oleh kelebihan ion O#!" Fadi reaksi antara -#3-OO# dengan NaO# terjadi bukan hidrolisis sempurna melainkan hidrolisis sebagian yaitu terjadi antara asam lemah dan basa kuat" $erdasarkan hasil pengamatan didapat bah.a jumlah rata!rata NaO# yang terpakai adalah ? ml" Dengan didapatnya 1olume rata!rata ini maka kita dapat menghitung konsentrasi asamnya dengan menggunakan rumus < 2)"N) 7 2/"N/ Fadi konsentrasi -#3-OO# adalah )3")B!3 N" Titrasi NaO# dengan #-l (ada reaksi ini terjadi terjadi reaksi asam kuat dan basa kuat < #-l > NaO# Na-l > #/O Ketika larutan #-l ditambahkan indikator (( dan beberapa ml NaO# maka terjadi perubahan .arna pada larutan yaitu .arnanya berubah menjadi merah muda dan ter,apai titik eki1alen karena pada penambahan NaO# ini #-l dan NaO# habis bereaksi dan p# larutan menjadi ? dan ini sesuai dengan teori bah.a pereaksian larutan asam kuat dengan basa kuat menghasilkan garam yang bersifat netral dan p#!nya ?" #arga p# bergantung pada asam atau basa yang berlebih jumlahnya" $ila asam yang berlebih maka p# larutan menjadi rendah sedangkan bila basa yang berlebih p# larutan menjadi tinggi" Titrasi antara #-l dengan NaO# tidak mengalami hidrolisis karena reaksi yang terjadi adalah antara asam kuat dan basa kuat" Asam kuat dengan basa kuat terurai sempurna dalam larutan berair" Oleh karena itu p# pada berbagai titik selama titrasi dapat dihitung langsung dari jumlah asam atau basa yang bereaksi" #al ini menyebabkan titik akhir titrasi akan hampir berimpit dengan titik eki1alen" $erdasarkan hasil pengamatan didapat bah.a jumlah NaO# yang terpakai untuk #-l adalah ml" Dengan adanya 1olume ini maka kita dapat mengetahui konsentrasi asam dengan rumus berikut" 2)"N) 7 2/"N/ Fadi konsentrasi #-l yang didapat adalah BB? N" Titrasi Asam $asa dengan menggunakan (# meter (ada per,obaan ini menggunakan p# meter untuk menentukan p# larutan pada umumnya menggunakan p# meter lebih sulit dibandingkan titrasi dengan memakai indikator asam basa disebabkan memudahkan pengamatan tidak diperlukan alat tambahan dan sangat praktis" Tetapi dengan menggunakan p# meter didapatkan nilai p# dengan ketelitian tinggi"
(erbedaan hasil perhitungan dan per,obaan dengan menggunakan p# meter mungkin disebabkan karena pengukuran p# meter yang tidak tepat atau pengaruh penambahan ion # atau O#! pada saat penetralan sebelum p# meter ini digunakan"
;ntuk titrasi asam kuat #-l rentang p# yang diperoleh apabila diteteskan sekitar /B tetes adalah naik B)" Namun setelah titik eki1alen ketika penambahan NaO# sudah men,apai ) * rentang p# nya men,apai > )) saat inilah titrasi dihentikan" (ada titik eki1alen p# larutan mendekati normal yaitu ?" Fadi titik eki1alen terjadi pada saat asam kuat dan basa kuat tepat habis bereaksi %ter,apai kesetimbangan&" Reaksinya tidak mengalami hidrolisis karena asam kuat dan basa kuat terurai sempurna di dalam air" ;ntuk titrasi -#3-OO# dan NaO# rentang p# yang diperoleh setiap penambahan tetes NaO# adalah naik B)" Namun pada saat menjelang titik eki1alen rentang p#nya naik lumayan besar" Titik eki1alen diperoleh pada p# X ? karena merupakan reaksi antara asam lemah dan basa kuat" Reaksi antara -#3-OO# dan NaO# ini merupakan reaksi hidrolisis sebagian" Rentang p# pada titik eki1alen adalah ? _ p# _ )B" 2I" KE'IM(;*AN 'ifat asam atau basa bisa ditunjukkan dengan angka yang dikenal sebagai p# atau pO#" Ter,apainya titik titrasi ditandai dengan berubahnya .arna larutan perubahan .arna tersebut disebabkan oleh indi,ator metal merah bromtimol biru atau phenolftalien %pp&" akan tetapi phenolftalien lebih sering di gunakan karena perubahan .arna phenolftalien lebih muda diamati" Fika larutan asam ditetesi dengan larutan basa maka p# larutan akan naik" 'ebaliknya jika larutan basa ditetesi dengan larutan asam maka p# larutan akan turun" 'emakin besar 1olume larutan maka semakin besar pula p# dari larutan tersebut" 2II"DA0TAR (;'TAKA Ahmad #iskia" /BB3" (enuntun Dasar C Dasar (raktikum Kimia" Fakarta< Depdikbud" Ahmad #iskia" )3" (enuntun Dasar!Dasar (raktikum Kimia" Fakarta< Depdikbud" Anonim" /BB@" Indikator Asam $asa %online&" http<==kimia"upi"edu=utama=bahanajar=kuliah.eb=/BB@='RIANI%BBG?&=materi"html" Diakses tanggal / Desember /B)B" -lark Fim" /BB?" Kur1a p# titrasi %online&" http<==...",hem!is! try"org=materikimia=kimiafisika)=kesetimbanganasambasa=kur1aphtitrasi=" Diakses tanggal / Desember /B)B" Dosen!dosen kimia perguruan tinggi" (enuntun (raktikum Kimia Dasar" Fakarta< #ED'" O6toby Da1id W" )" (rinsip Kimia Modern" Fakarta< Erlangga" R"A" Day ;nder.ood" )G" Analisis Kimia Kuantitatif" Fakarta< Erlangga" 'yahmani" /B)B" (anduan (raktikum Kimia Dasar" $anjarmasin< 0KI( ;nlam" 'yukri '" )" Kimia Dasar /" $andung< IT$" *AM(IRAN (erbandingan p# hasil per,obaan dan p# hasil perhitungan 2olume #-l (h /B ml )@ 2olume NaO# yang ditambah p# per,obaan p# perhitungan / ml ) )) / ml ) ))) 3 ml /B ))3 3 ml /B )) ml /) )/) ml // )/ G ml /) )3) ? ml /) )3 @ ml // ) ml /3 )G )B ml / )B )) ml /G )@ )/ ml 3 )G3 )3 ml ))/ )?/ ) ml )) )@ 2olume -#3-OO# p# /B ml 3G 2olume NaO# yang ditambah p# per,obaan p# perhitungan )ml 3?/ / ml @ B / ml )G 3 ml ) / 3 ml / 33 ml ml ? ml 3 / ml G3 ml ? ? ml ))) G) (ER#IT;N5AN Titrasi #-l oleh NaO# Reaksi < #-l > NaO# Q Na-l > #/O Diketahui < 2 #-l 7 /B m* S#-l 7 B) M SNaO# 7 B) M Ditanya < a" p# mula!mula b" p# setelah penambahan (enyelesaian < S#> 7 M " \ 7 B) " ) 7 B) M p# 7 ! log S#> 7 ! log B) 7 ) )" (enambahan / ml NaO# Mol #-l 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 / m* 7 B/ mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol B/ mmol Reaksi < B/ mmol B/ mmol B/ mmol B/ mmol 'isa < )@ mmol ! B/ mmol B/ mmol 2olume Total 7 /B > / 7 // m* S#v> 7 n=27 %)@ mmol&=%// m*&7BB@ M p#7 !log〖S#v> 7 !log〖BB@7))〗 〗 Fadi p# setelah penambahan / m* NaO# adalah )) (enambahan / ml NaO# Mol #-l 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 / m* 7 B/ mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol B/ mmol Reaksi < B/ mmol B/ mmol B/ mmol B/ mmol 'isa < )? mmol ! B/ mmol B/ mmol 2olume Total 7 /B > / 7 // m* S#v> 7 n=27 %)?/ mmol&=%// m*&7BB?? M
p#7 !log〖S#v> 7 !log〖BB??7)))〗 〗 Fadi p# setelah penambahan / m* NaO# adalah ))) (enambahan 3 ml NaO# Mol #- 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 3 m* 7 B3 mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol B3 mmol Reaksi < B3 mmol B3 mmol B3 mmol B3 mmol 'isa < )? mmol ! B3 mmol B3 mmol 2olume Total 7 /B > 3 7 /3 m* S#v> 7 n=27 %) ?mmol&=%/3 m*&7BB? M p#7 !log〖S#v> 7 !log〖BB?7))3〗 〗 Fadi p# setelah penambahan 3 m* NaO# adalah ))3 (enambahan 3 ml NaO# Mol #-l 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 3 m* 7 B3 mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol B3 mmol Reaksi < B3 mmol B3 mmol B3 mmol B3 mmol 'isa < )G mmol ! B3 mmol B3 mmol 2olume Total 7 /B > 3 7 /3 m* S#v> 7 n=27 %)G mmol&=%/3 m*&7BB? M p#7 !log〖S#v> 7 !log〖BB?7))〗 〗 Fadi p# setelah penambahan 3 m* NaO# adalah )) (enambahan ml NaO# Mol #-l 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 m* 7 B mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol B mmol Reaksi < B mmol B mmol B mmol B mmol 'isa < ) mmol ! B mmol B mmol 2olume Total 7 /B > 7 / m* S#v> 7 n=27 B)mmol=%/ m*&7 BBG3M p#7 !log〖S#v> 7 ! 〖log BBG3〗〖7)/)〗 〗 Fadi p# setelah penambahan m* NaO# adalah )/) (enambahan ml NaO# Mol #-l 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 m* 7 B mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol B mmol Reaksi < B mmol B mmol B mmol B mmol 'isa < ) mmol ! B mmol B mmol 2olume Total 7 /B > 7 / m* S#v> 7 n=27 %) mmol&=%/ m*&7BB? M p#7 !log〖S#v> 7 !log〖BB?7)/〗 〗 Fadi p# setelah penambahan m* NaO# adalah )/ (enambahan G ml NaO# Mol #-l 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 G m* 7 BG mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol BG mmol Reaksi < BG mmol BG mmol BG mmol BG mmol 'isa < )3 mmol ! BG mmol BG mmol 2olume Total 7 /B > G 7/G m* S#v> 7 n=27 )3mmol=%/G m*&7BB M p#7 !log〖S#v> 7 !log〖BB7)3)〗 〗 Fadi p# setelah penambahan G m* NaO# adalah )3) (enambahan ? ml NaO# Mol #-l 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 ? m* 7 B? mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol B? mmol Reaksi < B? mmol B? mmol B? mmol B? mmol 'isa < )/ mmol ! B? mmol B? mmol 2olume Total 7 /B > ? 7 /? m* S#v> 7 n=27 %)/ mmol&=%/? m*&7BB M p#7 !log〖S#v> 7 !log〖BB7)3〗 〗 Fadi p# setelah penambahan ? m* NaO# adalah )3 (enambahan @ ml NaO# Mol #-l 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 @ m* 7 B@ mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol B@ mmol Reaksi < B@mmol B@ mmol B@ mmol B@ mmol 'isa < )) mmol ! B@ mmol B@ mmol 2olume Total 7 /B >@ 7 /@ m* S#v> 7 n=27 ))mmol=/@m*7BB M p#7 !log〖S#v> 7 !log〖BB7)〗 〗 Fadi p# setelah penambahan @ m* NaO# adalah ) (enambahan ml NaO# Mol #-l 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 m* 7 B mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol B mmol Reaksi < B mmol B mmol B mmol B mmol 'isa < )B mmol ! B mmol B mmol 2olume Total 7 /B > 7 / m* S#v> 7 n=27 %)B mmol&= %/ m*&7 BB3 M p#7 !log〖S#v> 7 !log〖BB37)G〗 〗 Fadi p# setelah penambahan m* NaO# adalah )G (enambahan )B ml NaO# Mol #-l 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 )B m* 7 )B mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol )B mmol Reaksi < )B mmol )B mmol )B mmol )B mmol 'isa < B mmol ! )B mmol )B mmol 2olume Total 7 /B > )B 7 3B m* S#v> 7 n=27 %B mmol&=%3B m*&7BB3) M p#7 !log〖S#v> 7 !log〖BB3) M7)B〗 〗 Fadi p# setelah penambahan )B m* NaO# adalah )B (enambahan )) ml NaO# Mol #- 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 )) m* 7 )) mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol )) mmol Reaksi < )) mmol )) mmol )) mmol )) mmol 'isa < B@ mmol ! )) mmol )) mmol 2olume Total 7 /B >
)) 7 3) m* S#v> 7 n=27 %B@ mmol&=%3) m*&7BB/G M p#7 !log 〖S#v> 7 !log〖BB/G7)@〗 〗 Fadi p# setelah penambahan )) m* NaO# adalah )@ (enambahan )/ ml NaO# Mol #-l 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 )/ m* 7 )/ mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol )/ mmol Reaksi < )/ mmol )/ mmol )/ mmol )/ mmol 'isa < B? mmol ! )/ mmol )/ mmol 2olume Total 7 /B > )/ 7 3/ m* S#v> 7 n=27 %B? mmol&=%3/ m*&7BB/3 M p#7 !log〖S#v> 7 !log〖 BB/37)G3〗 〗 Fadi p# setelah penambahan )/ m* NaO# adalah )G3 (enambahan )3 ml NaO# Mol #-l 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 )3 m* 7 )3 mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol )3 mmol Reaksi < )3 mmol )3 mmol )3 mmol )3 mmol 'isa < BG mmol ! )3 mmol )3 mmol 2olume Total 7 /B > )3 7 33 m* S#v> 7 n=27 %BG mmol&= %33 m*&7BB) M p#7 !log〖S#v> 7 !log〖 BB)7)?/〗 〗 Fadi p# setelah penambahan )3 m* NaO# adalah )?/ (enambahan ) ml NaO# Mol #-l 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 ) m* 7 ) mmol #-l > NaO# Q Na-l > #/O A.al < / mmol ) mmol Reaksi < ) mmol ) mmol ) mmol ) mmol 'isa < B mmol ! ) mmol ) mmol 2olume Total 7 /B > ) 7 3 m* S#v> 7 n=27 %B mmol&=%3 m*&7BB) M p#7 !log〖S#v> 7 !log〖 BB)7)@〗 〗 Fadi p# setelah penambahan ) m* NaO# adalah )@ Titrasi -#3-OO# oleh NaO# Reaksi < -#3-OO# > NaO# Q -#3-OONa > #/O Diketahui < 2 -#3-OO# 7 / m* S -#3-OO# 7 B) M SNaO# 7 B) M Ditanya < a" p# mula!mula b" p# setelah penambahan (enyelesaian < S#> 7 %ka"Na& 7 )B!! )B!/ 7 )B!G 7 )B!3 p# 7 ! log S#> 7 ! log )B!3 7 3 )" (enambahan ) ml NaO# Mol -#3-OO# 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 ) m* 7 B) mmol -#3-OO# > NaO# Q -#3-OONa > #/O A.al < / mmol B) mmol Reaksi < B) mmol B) mmol B) mmol B) mmol 'isa < ) mmol ! B) mmol B) mmol wSw w#w vw>w w 7 w Kaw "w Ssisa asam=Sgaram Sw#w vw>w 7 Ka " %%mol sisa asam&x%2tot larutan %*&&&=%%mol garam&x%2tot larutan %*&&& Sw#w vw>w 7 Ka " %mol sisa asam&=%mol garam& Sw#w vw>w 7 〖)B〗v%!& " %) mmol&=%B) mmol&7)"〖)B〗v%!& p# 7 ! log S#> 7 ! log ) " )B! 7 3?/ Fadi p# setelah penambahan ) m* NaO# adalah 3?/ (enambahan / ml NaO# Mol -#3-OO# 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 / m* 7 B/ mmol -#3-OO# > NaO# Q -#3-OONa > #/O A.al < / mmol B/ mmol Reaksi < B/ mmol B/ mmol B/ mmol B/ mmol 'isa < )@ mmol ! B/ mmol B/ mmol wSw w#w vw>w w 7 w Kaw "w Ssisa asam=Sgaram Sw#w vw>w 7 Ka " %%mol sisa asam&x%2tot larutan %*&&&=%%mol garam&x%2tot larutan %*&&& Sw#w vw>w 7 Ka " %mol sisa asam&=%mol garam& Sw#w vw>w 7 〖)B〗v%!& " %)@ mmol&=%B/ mmol&7"〖)B〗v%!& p# 7 ! log S#> 7 ! log " )B! 7 B Fadi p# setelah penambahan / m* NaO# adalah B (enambahan / ml NaO# Mol -#3-OO# 7 B) M 6 /B m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 / m* 7 B/ mmol -#3-OO# > NaO# Q -#3-OONa > #/O A.al < / mmol B/ mmol Reaksi < B/ mmol B/ mmol B/ mmol B/ mmol 'isa < )? mmol ! B/ mmol B/ mmol wSw w#w vw>w w 7 w Kaw "w Ssisa asam=Sgaram Sw#w vw>w 7 Ka " %%mol sisa asam&x%2tot larutan %*&&&=%%mol garam&x%2tot larutan %*&&& Sw#w vw>w 7 Ka " %mol sisa asam&=%mol garam& Sw#w vw>w 7 〖)B〗v%!& " %)? mmol&=%B/ mmol&7?"〖)B〗v%!& M p# 7 ! log S#> 7 ! log ? " )B! 7 )G Fadi p# setelah penambahan / m* NaO# adalah )G (enambahan 3 ml NaO# Mol -#3-OO# 7 B) M 6 / m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 3 m* 7 B3 mmol -#3-OO# > NaO# Q -#3-OONa > #/O A.al < / mmol B3 mmol Reaksi < B3 mmol B3 mmol B3 mmol B3 mmol 'isa < )? mmol ! B3 mmol B3 mmol wSw w#w vw>w w 7 w Kaw "w Ssisa asam=Sgaram Sw#w vw>w 7 Ka " %%mol sisa asam&x%2tot larutan %*&&&=%%mol garam&x%2tot larutan %*&&& Sw#w vw>w 7 Ka " %mol sisa asam&=%mol garam& Sw#w vw>w 7 〖)B〗v%!& " %)? mmol&=%B3 mmol&7G"〖)B〗v%!& M p# 7 ! log S#> 7 ! log G " )B! 7 / Fadi p# setelah penambahan 3 m* NaO# adalah / (enambahan 3 ml NaO# Mol -#3-OO# 7 B) M 6 / m* 7 / mmol
Mol NaO# 7 B) M 6 3 m* 7 B3 mmol -#3-OO# > NaO# Q -#3-OONa > #/O A.al < / mmol B3 mmol Reaksi < B3 mmol B3 mmol B3 mmol B3 mmol 'isa < )G mmol ! B3 mmol B3 mmol wSw w#w vw>w w 7 w Kaw "w Ssisa asam=Sgaram Sw#w vw>w 7 Ka " %%mol sisa asam&x%2tot larutan %*&&&=%%mol garam&x%2tot larutan %*&&& Sw#w vw>w 7 Ka " %mol sisa asam&= %mol garam& Sw#w vw>w 7 〖)B〗v%!& " %)G mmol&=%B3 mmol&7?"〖)B〗v%! & M p# 7 ! log S#> 7 ! log ? " )B! 7 33 Fadi p# setelah penambahan 3 m* NaO# adalah 33 (enambahan ml NaO# Mol -#3-OO# 7 B) M 6 / m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 m* 7 B mmol -#3-OO# > NaO# Q -#3-OONa > #/O A.al < / mmol B mmol Reaksi < B mmol B mmol B mmol B mmol 'isa < )G mmol ! B mmol B mmol wSw w#w vw>w w 7 w Kaw "w Ssisa asam=Sgaram Sw#w vw>w 7 Ka " %%mol sisa asam&x%2tot larutan %*&&&=%%mol garam&x %2tot larutan %*&&& Sw#w vw>w 7 Ka " %mol sisa asam&=%mol garam& Sw#w vw>w 7 〖)B〗v%!& " %)G mmol&=%B mmol&7"〖)B〗v%!& M p# 7 ! log S#> 7 ! log " )B! 7 Fadi p# setelah penambahan m* NaO# adalah (enambahan ml NaO# Mol -#3-OO# 7 B) M 6 / m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 m* 7 B mmol -#3-OO# > NaO# Q -#3-OONa > #/O A.al < / mmol Bmmol Reaksi < B mmol B mmol B mmol B mmol 'isa < ) mmol ! B mmol B mmol wSw w#w vw>w w 7 w Kaw "w Ssisa asam=Sgaram Sw#w vw>w 7 Ka " %%mol sisa asam&x%2tot larutan %*&&&=%%mol garam&x%2tot larutan %*&&& Sw#w vw>w 7 Ka " %mol sisa asam&=%mol garam& Sw#w vw>w 7 〖)B〗v%!& " %) mmol&=%B mmol&73"〖)B〗v%!& M p# 7 ! log S#> 7 ! log 3" )B! 7 ? Fadi p# setelah penambahan m* NaO# adalah ? (enambahan ml NaO# Mol -#3-OO# 7 B) M 6 / m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 m* 7 B mmol -#3-OO# > NaO# Q -#3-OONa > #/O A.al < / mmol B mmol Reaksi < B mmol B mmol B mmol B mmol 'isa < ) mmol ! B mmol B mmol wSw w#w vw>w w 7 w Kaw "w Ssisa asam=Sgaram Sw#w vw>w 7 Ka " %%mol sisa asam&x%2tot larutan %*&&&= %%mol garam&x%2tot larutan %*&&& Sw#w vw>w 7 Ka " %mol sisa asam&=%mol garam& Sw#w vw>w 7 〖)B〗v%!& " %) mmol&=%B mmol&73 "〖)B〗v%!& M p# 7 ! log S#> 7 ! log 3 " )B! 7 3 Fadi p# setelah penambahan m* NaO# adalah 3 (enambahan / ml NaO# Mol -#3-OO# 7 B) M 6 / m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 / m* 7 B/ mmol -#3-OO# > NaO# Q -#3-OONa > #/O A.al < / mmol B/ mmol Reaksi < B/ mmol B/ mmol B/ mmol B/ mmol 'isa < )? mmol ! B/ mmol B/ mmol wSw w#w vw>w w 7 w Kaw "w Ssisa asam=Sgaram Sw#w vw>w 7 Ka " %%mol sisa asam&x%2tot larutan %*&&&=%%mol garam&x%2tot larutan %*&&& Sw#w vw>w 7 Ka " %mol sisa asam&=%mol garam& Sw#w vw>w 7 〖)B〗v%!& " %)? mmol&=%B/ mmol&7/@ "〖)B〗v%!& M p# 7 ! log S#> 7 ! log /@ " )B! 7 Fadi p# setelah penambahan / m* NaO# adalah " (enambahan ml NaO# Mol -#3-OO# 7 B) M 6 / m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 m* 7 B mmol -#3-OO# > NaO# Q -#3-OONa > #/O A.al < / mmol B mmol Reaksi < B mmol B mmol B mmol B mmol 'isa < ) mmol ! B mmol B mmol wSw w#w vw>w w 7 w Kaw "w Ssisa asam=Sgaram Sw#w vw>w 7 Ka " %%mol sisa asam&x%2tot larutan %*&&&=%%mol garam&x%2tot larutan %*&&& Sw#w vw>w 7 Ka " %mol sisa asam&=%mol garam& Sw#w vw>w 7 〖)B〗v%!& " )mmol=%B mmol&7/G "〖)B〗v%!& M p# 7 ! log S#> 7 ! log /G " )B! 7 Fadi p# setelah penambahan m* NaO# adalah (enambahan ? ml NaO# Mol -#3-OO# 7 B) M 6 / m* 7 / mmol Mol NaO# 7 B) M 6 ? m* 7 B? mmol -#3-OO# > NaO# Q -#3-OONa > #/O A.al < / mmol B? mmol Reaksi < B? mmol B? mmol B? mmol B? mmol 'isa < )/ mmol ! B? mmol B? mmol wSw w#w vw>w w 7 w Kaw "w Ssisa asam= Sgaram Sw#w vw>w 7 Ka " %%mol sisa asam&x%2tot larutan %*&&&=%%mol garam&x%2tot larutan %*&&& Sw#w vw>w 7 Ka " %mol sisa asam&=%mol garam& Sw#w vw>w 7 〖)B〗v%!& " %)/ mmol&=%B? mmol&7/@ "〖)B〗v%!& M p# 7 ! log S#> 7 ! log /@ " )B! 7 G) Fadi p# setelah
penambahan ? m* NaO# adalah G) 5ambar C gambar per,obaan titrasi asam basa 5ambar yang kanan berhasil yang kiri gagal 5ambar setelah titrasi dilakukan %larutan ber.arna pink sangat muda& 0*OW -#ART (ER-O$AAN 2I TITRA'I A'AM $A'A Titrasi Asam $asa dengan menggunakan Indikator (embuatan *arutan Menimbang Melarutkan ke dalam labu ukur )BBB ml Membuat larutan 'tandarisasi larutan NaO# Menggunakan NaO# sebagai pembilas buret yang akan dipakai sebanyak 3 kali Mengisi buret sampai batas *abu ) Memasukkan ke dalam labu ) Menggoyang!goyangkan sampai terjadi perubahan .arna Men,atat jumlah NaO# yang digunakan *abu / Memasukkan ke dalam labu / Menggoyang!goyangkan sampai terjadi perubahan .arna Men,atat jumlah NaO# yang digunakan Melakukan kegiatan di atas sebanyak / kali Mengambil rata!rata jumlah NaO# yang terpakai Menghitung konsentrasi larutan NaO# dengan rumus < 2) 6 N) 7 2/ 6 N/ Menentukan konsentrasi asam dengan menggunakan larutan NaO# yang telah di standarisasi Memasukkan ke dalam Erlenmeyer)BB ml Memasukkan kedalam buret Men,atat keadaan a.alnya Menentukan NaO# ke dalam larutan asam lemah Mengamati perubahan yang terjadi Menghitung konsentrasi asam dan membuat kur1a titrasi hubungan antara 1olume NaO# %absis& 1ersus p# larutan %ordinat& Mengulangi kegiatan )!3 untuk asam kuat #-l Titrasi Asam $asa dengan menggunakan p#!meter Memasukkan ke dalam gelas kimia )BB ml Memasukkan ke dalam buret Mengukur p# dengan p# meter Mengukur p# dengan p# meter Meneteskan NaO# ke dalam larutan #-l Mengaduk!ngaduk Mengukur p# ,ampuran Menambahkan hanya beberapa tetes menjelang titik eki1alen basa Mengukur p#!nya menjelang titik eki1alen $asa yang ditambahkan hanya beberapa tetes" Membuat kur1a titrasi pada kertas grafik dengan mengalurkan p# terhadap 1olume NaO# yang ditambahkan %1olume NaO# sebagai absis dan p# sebagai ordinat&" (ER-O$AAN 2II Fudul < Kesetimbangan Tujuan < )"Mempelajari kesetimbangan (e%'-N&3 /"Mempelajari dan mengamati pengaruh +at lain terhadap kesetimbangan 0e%'-N&3 #ari=tanggal < 'enin=/B desember /B)B Tempat < *aboratorium kimia 0KI( ;N*AM $anjarmasin DA'AR TEORI 'e,ara termodinamika reaksi kimia dapat dibagi atas 3 ma,amyaitu / #-l %a4& 0e-l/ %a4& > #/ %4& 0e-l/ yang berbentuk jika direaksikan dengan gas #/ atau sebaliknyatidak akan membentuk kembali menjadi logam besi %0e& dan #-l" /" Reaksi dapat balik %re1ersible& reaksi dapat berlangsung dua arah % &" (ada umumnya reaksi kimia adalah reaksi kesetimbangan" Kesetimbangan adalah keadaan yang terjadi jika laju reaksi ke kanan %maju& sama dengan laju reaksi ke kiri %balik&" Reaksi kesetimbangan dapat dikenla dari sifat makroskopik yang konstan dalam system tertutup %ayau dapat dianggap sebagi system tertutup& pada temperature tertentu" Adalah bahan C bahan lain dalam larutan dapat mengganggu kesetimbangan larutan itu sendiri misalnya ion C ion lain dan sebagainya" Kesetimbangan terbagi dua yaitu kesetimbangan homogeny %hanya satu fasa&" -ontoh < ! Kesetimbangan 'istem gas C gas / 'O/ %g& > O/ %g& / 'O3 %g& ! Kesetimbangan system larutan C larutan
N# O#%a4& N#> %a4& > O#! %a4& ang kedua adalah kesetimbangan heterogen%lebih dari satu fasa&" -ontoh < !Kesetimbangan sistem pada gas!gas -a-O! %s& > -a/O%s& > -O/%g& !Kesetimbangan sistem pada larutan $a'O%s& $a/> > 'O/! ! kesetimbangan system larutan padat gas -a %#-O3& / %a4& -a-O3 %s& > #/O%i& > -O/%g& #ukum kesetimbangan %#ukum 5uldberg dan Wange& qDalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetapmaka hasil kali konsentrasi +at!+at hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang sisa dimana masing!masing konsentrasi itu dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap" Dalam kesetimbanganterdapat istilah kesetimbangan dinamis"Reaksi seakan!seakan terhentitetapi sebenarnya reaksi terus berjalanhanya jumlah mol +at perliter yang diubah dengan mol +at perliter yang terbentuk"Kesetimbangan dinamis mempunyai ,iri< )"(ada saat kesetimbangan reaksi tidak terhenti" /"Reaksi terus berlangsung dalam dua arah % & dengan laju yang sama" 3"*aju reaksi maju%2)& sama dengan laju reaksi balik %2/& atau dapat di tulis 2)72/ "(ada saat setimbang jumlah masing!masing +at tidak berubah" (ada saat kesetimbanganpertandingan konsentrasi hasil ) reaksi dan pereaksi selalu tetappada temperatur yang tetapberapapun konsentrasi hasil reaksi dan pereaksi selalu tetappada temperatur yang tetapberapapun konsentrasi pereaksi yang dipakai" Tetapan Kesetimbangan (erbandingan antara konsentrasi hasil!hasil reaksi dengan pereaksi disebut tetapan kesetimbangan"Tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dalam tetapan konsentrasi %K,& dan tetapan kesetimbangan tekanan %Kp& adalah perbandingan komposisi hasil reaksi dengan pereaksi pada keadaan setimbang dalam suhu tertentu aW >b , > D+ K, 7 S/ S Kp 7 %(y&, %(/&d SWa Sb %(.&a %(6&b )"Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi %K,& Teatapan kesetimbangan konsentrasi beradasar konsentrasi +atberlaku untuk +at!+at yang berfasa gas dan a4urus %larutan&"Dalam menentukan tetapan kesetimbangan yang perlu diperhatikan adalah +at yang berfase solid %padat& dan li4uid %,air& tidak disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangan" /"Tetapan Kesetimbangan Tekanan %Kp& Tetapan kesetimbangan berdasar tekanan parsialhanya berlaku untuk gas" 3"#ubungan K, dengan Kp #ubungan K, dengan Kp dapat dirumuskan< :n 7 jumlah koefisien kanan C jumlah koefisien kiri
(ergeseran Kesetimbangan Menurut *e -hatelier < qApabila dalam suatu sistem kesetimbangan diberi suatu aksimasa sistem tersebut akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga aksi dari luar tersebut berpengaruh seke,il! ke,ilnya terhadap sistem" (ada reaksi < A>$ !X ->D Kemungkinan terjadinya pergeseran < !Dari kiri kekanan A bereaksi dengan $ membentuk - dan Dsehingga jumlah mol A dan $ membentuk - dan Dsehingga jumlah mol A dan $ berkurangsedangkan - dan D bertambah" !Dari kanan kekiri - dan D bereaksi membentuk A dan $sehingga jumlah mol - dan d berkurang sedangkan A dan $ bertambah" (ergeseran kesetimbangan terjadi karena hal!hal sebagai berikut< )"(erubahan konsentrasi Apabila salah satu konsentrasi +at diperbesarmaka kesetimbangan mengalami pergeseran yang berla.anan arah dengan +at tersebut"$ila konsentrasi diperke,ilkesetimbangan akan bergeser ke arah +at tersebut" /"(erubahan Tekanan Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan diperbesarmaka kesetimbangan bergeser kearah +at!+at yang mempunyai koefisien ke,il"Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan diperke,ilmaka kesetimbangan bergeser ke arah +at!+at yang mempunyai koefisien besar"jika jumlah koefisien reaksi kedua ruas sama besarperubahan tekanan atau 1olume tidak mengeser kesetimbangan" 3"(erubahan 2olume Apabila 1olume dalam sistem kesetimbangan tersebut diperbesarmaka kesetimbangan bergeserke arah +at!+at yang mempunyai koefiseien besar"Apabila 1olume dalam sistem kesetimbangan tersebut diperke,ilmaka kesetimbangan bergeser ke arah +at!+at yang mempunyai koefisien ke,il";ntuk perubahan tekanan dan 1olumejika koefisien +at!+at di kiri%pereaksi& dan kanan %hasil reaksi&samamaka tidak terjadi pergeseran kestimbangan" A*AT DAN $A#AN Alat yang diperlukan< gelas kimia / buah pipet tetes 3 buah tabung reaksi G buah gelas ukur )B ml ) buah labu ukur / ml ) buah rak tabung ) buah ku1et ) buah spe,troni,!/B ) buah $ahan yang digunakan< *arutan K'-N BBB/M
*arutan K'-N pekat %B& )M 0e%NO3&/ B/M $utiran Na/#(O (RO'ED;R KERFA Memasukkan 3B ml K'-N BBB/M kedalam gelas kimia menambahkan )B tetes larutan 0e%NO3&/ B/M" Mengo,ok dengan baik dan mengamati .arna larutan yang terjadi" Membagi larutan ini menjadi empat bagian yang sama dan memasukkan kedalam tabung reaksi< Tabung reaksi I sebagai pembanding Tabung reaksi II tambahkan ) tetes K'-N pekat Tabung reaksi III tambahkan 3 tetes 0e%NO3&/ B/M Tabung reaksi I2 tambahkan sebutir Na/#(O Menyediakan G tabung reaksi yang bersih dan kering beri label I sampai 2I kedalam G tabung reaksi ini" Memasukkan masing!masing ml K'-N BBB/M" Menambahkan kedalam tabung I dan II masing!masing ml 0e%NO3&/ B/M" Tabung reaksi ini digunakan sebagai standar" Mengukur )Bml 0e%NO3&/ B/M dan menambahkan air hingga 1olumenya menjadi / ml ko,ok hingga rata" Menghitung konsentrasi larutan hasil pengen,eran ini" Mengambil ml larutan ini dan memasukkan ledalam tabung reaksi III" Mengo,ok hingga rata" Mengukur )B ml larutan 0e%NO3&/ B/M dari prosedur 3 dan " Mengen,erkan hingga / ml mengo,ok dengan baik dan mengambil ml" Kemudian memasukkan kedalam tabung reaksi I2" Melakukan sama dengan ,ara dari prosedur hingga tabung reaksi 2I" Menyamakan intensitas .arna dari tabung III sampai dengan 2I terhadap tabung II dengan ,ara memasukkan tetes demi tetes larutan dari tabung I kemudian mengukur tinggi larutan dari tabung II hingga tabung 2I dan men,atatnya" #A'I* (EN5AMATAN )" (engaruh +at lain terhadap kesetimbangan 0e%NO3&/ NO 2ariabel yang diamati #asil pengamatan ) Memasukkan 3B ml K'-N BBB/M > )B tetes larutan 0e%NO3&/ Mengo,ok dan mengamati .arna larutan Membagi larutan menjadi bagian < Tabung I sebagai pembanding Tabung II ditambahkan ) tetes K'-N pekat Tabung III ditambahkan 3 tetes 0e%NO3&/ B/M Tabung I2 menambahkan sebutir Na/#(O Membandingkan .arna setiap tabung reaksi dengan tabung I
Mengukur entensitas masing!masing tabung dengan spe,troni,!/B pada 7 B mm Warna a.alnya bening setelah di tetesi larutan 0e%NO3&/ B/M sebanyak )B tetes .arnanya menjadi jingga
Warnanya tetap Terbentuk / lapisan" *apisan atas ber.arna jingga dan lapisan ba.ah ber.arna merah hati $er.arna jingga tua Terbentuk / lapisan lapisan atas ber.arna bening dan lapisan ba.ah membentuk endapan Tabung I dengan tabuna II< tabung II .arnanya lebih pekat dari tabung I Tabung I dengan tabung III< tabung III .arnanya lebih tua dari tabung I Tabung I dengan tabung I2< tabung I2 membentuk / lapisan lapisan atas ber.arna bening dan lapisan ba.ah membentuk endapan sedangkan tabung I ber.arna jingga Tabung I 7 ) T Tabung II 7 )3 T Tabung III 7 ?B T Tabung I2 7 GBG T /" $entuk kesetimbangan 0e%NO3&/ NO 2ariabel yang diamati #asil pengamatan Member label I sampai 2I lalu memasukkan masing!masing ml K'-N BBB/M Dalam tabung I dan II masing!masing ml 0e%NO3&/ B/M Warnanya berubah menjadi jingga ke,oklatan karena 0e%NO3&/ ber.arna jingga ke,oklatan Mengukur )Bml 0e%NO3&/ B/M menambahkan air hingga 1olumenya menjadi / ml dan mengo,ok hingga rata Karena ditambahkan air .arnanya menjadi lebih muda yaitu jingga muda Mengambil ml larutan tersebut dan memasukkan kedalam tabung reaksi III dan mengo,ok
hingga rata Warnanya menjadi agak muda dibanding tabung I dan II Mengukur )B ml 0e%NO3&/ B/M dan mengen,erkan hingga /ml lalu mengo,ok dengan baik Warnanya kuning muda Mengambil ml dan kemudian memasukkan kedalam tabung I2 Warnanya lebih muda lagi dari tabung I II dan III Mengukur )Bml larutan 0e%NO3&/ B/M dan mengen,erkan hingga / ml" mengo,ok dengan baik Warnanya kuning sangat muda Mengambil ml dan kemudian memasukkan kedalam tabung 2 Warnanya lebih muda lagi dari tabung I II III dan I2 Mengukur )Bml larutan 0e%NO3&/ B/M dan mengen,erkan hingga / ml dan mengo,ok dengan baik Warnanya putih agak kekuning!kuningan Mengambil ml kemudian memasukkan kedalam tabung 2I Warnanya sangat muda di banding tabung I II III I2 dan 2 Membandingkan keenam tabung larutan yang terjadi Dari tabung I sampai 2I .arnanya semakin muda Mengukur tinggi larutan hingga tabung 2I Tabung I 7 ? ,m Tabung II 7@B ,m Tabung III 7 @) ,m Tabung I2 7 ? ,m Tabung 2 7 ? ,m Tabung 2I 7 ?@ ,m Menyamakan entensitas .arna dari tabung II sampai tabung 2I terhadap tabung II dengan ,ara memasukkan tetes demi tetes larutan dari tabung I dan mengukur tinggi masing!masing larutan dari tabung II sampai 2I Tabung II 7@B ,m Tabung III 7 @? ,m Tabung I2 7 ,m Tabung 2 7 @ ,m Tabung 2I 7 )BB ,m ANA*I'I' DATA $erdasarkan pengamatan dapat dijelaskan pengaruh konsentrasi terhadap suatu kesetimbangan" Tabung I digunakan sebagai pembanding ,ampuran larutan K'-N BBB/M dan 0e%NO3&/ B/M dengan .arna larutan jingga" (ersamaan reaksinya sebagai berikut < 0e%NO3&/ > 3K'-N 0e%'-N&3 > 3KNO3 (erubahan .arna yang a.alnya larutan K'-N BBB/M ber.arna bening setelah di tetesi 0e%NO3&/ sebanyak )B tetes sehingga menghasilkan larutan yang ber.arna jingga" $erdasarkan perubahan .arna tersebut dapat diketahui bah.a ke,epatan reaksi pada saat a.al adalah besar %maksimum&" 'elanjutnya ke,epatan reaksi turun sejalan dengan semakin berkurangnya 0e3> pada 0e%NO3&/" #al ini terjadi pergeseran kesetimbangan % kearah produk=kekanan & yang berakibat bertambahnya S0e%'-N&3 " Rreaksi yang menuju kekanan juga menurun" 'ebaliknya konsentrasi S0e%'-N&3 mulai dengan nol kemudian naik setelah S0e%'-N&3 terbentuk" Dapat dijelaskan suatu ke,epatan reaksi kekanan dan kiri sama besar" Inilah yang termasuk sistem kesetimbangan" 'elanjutnya membagi larutan menjadi bagian yang sama yang mana pada tabung I di gunakan
sebagai pembanding dari tabung II sampai tabung I2" (ada tabung II ditambahkan ) tetes K'-N pekat dengan transmitannya sebesar )3" 'esuai dengan a+as le ,hatelier maka kesetimbangan bergeser kekanan sehingga intensitas .arna pada tabung II lebih pekat dari pada tabung I" pada tabung III larutan ditambahkan3 tetes 0e%NO3&/ B/M menghasilkan .arna jingga tua dengan transmitan ?B" (ada tabung I dengan transmitannya sebesar ) dan pada tabung I2 larutan ditambahkan sebutir Na/#(O terbentuk / lapisan lapisan atas ber.arna bening dan lapisan ba.ah membentuk endapan dengan transmitan GBG" 'ehingga pada pen,apaian kesetimbangan produk %0e'-N/>& juga melakukan reaksi balik sehingga sebagian produk mela.an pengaruh kenaikan jumlah salah satu reaktan dengan menggeser kesetimbangan kekiri dan menyebabkan pengurangan konsentrasi produksi" Tabung Reaksi Nilai Transmitan%& II )3 III ?B I ) I2 GBG $erhubungan dengan intensitas .arna jelas terlihat pergeseran kearah pereaktan mengakibatkan intensitas .arna memudar dan menjadi bening dan nilai transmitannya bertambah" 'emakin besar nilai transmitannya maka kepekatan larutan juga akan semakin berkurang" (ada per,obaan kedua yaitu kesetimbangan 0e%NO3&/ yang dilakukan dengan ,ara memperbesar 1olume larutan dengan menambahkan larutan 0e%NO3&/ dengan a4uades didapat bah.a kesetimbangan konsentrasi larutan akan berkurang apabila 1olume larutan diperbesar" (ada tabung I berisi ml K'-N ditambahkan 0e%NO3&/ sebelum di en,erkan menghasilkan .arna jingga ke,oklatan" (ada pengen,eran ditambahkan air kedalam )Bml 0e%NO3&/ sehingga 1olume menjadi / ml yang .arnanya lebih muda yaitu jingga muda" #asil pengen,eran kemudian diambil ml dan memasukkan kedalam tabung III yang berisi ml K'-N sehingga 1olume larutan menjadi )B ml" (roses pengen,eran ini dilakukan sampai tabung 2I" 'emakin banyak pengen,eran yang dilakukan pada larutan yang diambil maka .arna larutan semakin memudar % .arna larutan pada tabung 2I memiliki .arna lebih pudar dibandingkan .arna larutan pada tabung sebelumnya&" (engen,eran ini sama halnya dengan memperbesar 1olume da memperke,il konsentrasi % jarak antar partikel dalam larutan makin renggang&" Agar mendapat intensitas .arna larutan yang sama dengan larutan tabung I dan II maka perbandingan tinggi larutan masing!masing tabung mengalami penurunan dari tabung II sampai 2I dengan perbandingan tinggi larutan yang semakin besar pada tiap tabungnya"'ehingga keduanya memiliki hubungan berbanding terbalik" 'elanjutnya menyamakan intensitas .arna dari tabung II sampai 2I dengan ,ara meneteskan tetes demi tetes larutan pada tabung I" (enyamaan .arna larutan ini diperlukan tetes demi tetes larutan K'-N karena hanya memerlukan ion 0e3> sedikit untuk menyamakan pada larutan standar" 'ehingga pada tabung II sebagai standar merupakan suatu reaktan" 'edangkan pada tabung III sampai 2I merupakan produk" Agar produk memiliki intensitas .arna yang sama dengan reaktan dilakukan penambahan konsentrasi pada produk sehingga kesetimbangan bergeser kekiri sehingga reaktan memperoleh keadaan setimbang" Tabung Tinggi larutan a.al Tinggi larutan setimbang II @B ,m @B ,m
III @) ,m @? ,m I2 ? ,m ,m 2 ? ,m @ ,m 2I ?@ ,m )BB ,m Dapat dilihat dari perbandingan tinggi larutan adanya perbedaan konsentrasi larutan dari tiap!tiap tabung karena adanya pengen,eran larutan 0e%NO3&/ sehingga untuk setiap tabung memerlukan ion 0e3> yang berbeda!beda untuk menyamakan intensitas .arna terhadap tabung II sehingga mengakibatkan perbedaan tinggi larutan antara tabung III sampai tabung 2I"
KE'IM(;*AN $erdasarkan perubahan .arna tersebut dapat diketahui bah.a ke,epatan reaksi pada saat a.al adalah besar % maksimum&" (ersamaan reaksinya sebagai berikut< 0e%NO3&/ > 3K'-N 0e%'-N&3 > 3KNO3 (ada pen,apaian kesetimbangan produk %0e'-N/>& melakukan reaksi balik sehingga sebagai produk mela.an pengaruh kenaikan jumlah salah satu reaktan dengan menggeser kesetimbangan kearah kiri" 'emakin banyak nilai transmitannya maka kepekatan larutan juga akan berkurang dan .arna larutan semakin bening sebaliknya jika nilai transmitannya rendah akan menambah kepekatan larutan" (engen,eran sama halnya dengan memperbesar 1olume dan memperke,il konsentrasi %jarak antar partikel dalam larutan makin renggang&" (erbandingan tinggi larutan menunjukkan bah.a konsentasi larutan yang berbeda!beda dan membutuhan ion 0e3> yang berbeda juga untuk mendapatkan kesetimbangan"
DA0TAR (;'TAKA A,hmad #iskia" )3" (enuntun Dasar!dasar (raktikum Kimia" Fakarta< Depdikbud (urba Mi,hael" /BBG" Kimia / untuk 'MA Kelas I" Fakarta< Erlangga 'yahmani" /B)B" (anduan (raktikum Kimia Dasar" $anjarmasin< 0KI(!;N*AM Tim Kimia Dasar" /BB?" (etunjuk (raktikum Kimia Dasar ) /" $anjarmasin< 0KI(!;N*AM
*AM(IRAN (erhitungan Konsentrasi larutan standar 0e%NO3&/ 0e3> > 3NO3! B/M B/M BGM Mol 0e3> 7 M " 2 7 B/M " ml 7)mmol K'-N K> > '-N! BBB/M BBB/M BBB/M Mol '-N! 7 M"2 7 BBB/M " ml 7BB) mmol 0e3> > '-N! 0e%NO3&/ M 7 ) mmol BB) mmol R 7 BB) mmol BB) mmol BB)M ' 7 Bmmol BB)M (ereaksi pembatas adalah '-N! 2olume ,ampuran 7 2 0e3> > 2 '-N! 7 ml > ml 7 )B ml Fadi konsentrasi larutan standar 7 mol '-N! 2 total 7 BB) mmol )B ml
7 BBB)M (erbandingan tinggi larutan Tabung II 7 tinggi larutan standar 7 @ 7 ) Tinggi larutan tabung II @ Tabung III 7 tinggi larutan standar 7 @ 7 B/ Tinggi larutan tabung III @? Tabung I2 7 tinggi larutan standar 7 @ 7 B@ Tinggi larutan tabung I2 Tabung 2 7 tinggi larutan standar 7 @ 7 B@/ Tinggi larutan tabung 2 @ Tabung 2I 7 tinggi larutan standar 7 @ 7 B@ Tinggi larutan tabung 2I )BB *arutan tabung II sebagai standar Konsentrasi 0e%'-N&/> pada saat setimbang Tabung III 7 perbandingan tinggi larutan 6 konsentrasi larutan standar 7 B/ 6 BBB)M 7 BBBB/M 7 / 6 )B!M Tabung I2 7 perbandingan tinggi larutan 6 konsentrasi larutan standar 7 B@ 6 BBB)M 7 BBBB@M 7 @ 6 )B!M Tabung 2 7 perbandingan tinggi larutan 6 konsentrasi larutan standar 7 B@ 6 BBB)M 7 BBBB@/M 7 @/ 6 )B!M Tabung 2I 7 perbandingan tinggi larutan 6 konsentrasi larutan standar 7 B@ 6 BBB)M 7 BBBB@M 7 @ 6 )B!M Konsentrasi 0e3> a.al % pada saat pengen,eran& pada saat konsentrasi larutan 0e%NO3&/ pada saat pengen,eran Tabung II 7 m) " 1) 7 m/ " 1/ 7 B/ " )B 7 m/ " )B m/ 7 B/M
Tabung III 7 m) " 1) 7 m/ " 1/ 7 B/ " )B 7 m/ " / m/ 7 BB@M Tabung I2 7 m) " 1) 7 m/ " 1/ 7 BB@ " )B 7 m/ " / m/ 7 BB3/M Tabung 2 7 m) " 1) 7 m/ " 1/ 7 BB3/ " )B 7 m/ " / m/ 7 BB)/@M Tabung 2I 7 m) " 1) 7 m/ " 1/ 7 BB)/@ " )B 7 m/ " / m/ 7 BBB)/M (erhitungan ini untuk mendapatkan konsentrasi S0e3> a.al dan memperoleh konsentrasi pengen,eran 0e%NO3&/" (erhitungan konsentrasi S0e3> pada keadaan setimbang dengan ,ara < S0e3> setimbang7 S0e3> a.al C S0e'-N/> Tabung III 7 S0e3> setimbang7 BB@ C BBBB/ 7BB?B@M Tabung I2 7 S0e3> setimbang7 BB3/ C BBBB@ 7BB3))GM Tabung 2 7 S0e3> setimbang7 BB)/@ C BBBB@/ 7BB))@M Tabung 2I 7 S0e3> setimbang7 BBB)/ C BBBB@ 7BBB3/M (erhitungan konsentrasi S'-N! pada saat setimbang dengan ,ara< S'-N! setimbang 7 S'-N! a.al ! S0e'-N/> setimbang Tabung III 7 BBB/ C BBBB/ 7 BBB)B@M Tabung I2 7 BBB/ C BBBB@ 7 BBB))GM Tabung III 7 BBB/ C BBBB@/ 7 BBB))@M Tabung III 7 BBB/ C BBBB@B 7 BBB)/M Menghitung tetapan kesetimbangan Tabung II S0e3> S0e'-N/> S'-N! 7 B/ " BBB) "BBB)
7 /" )B!?M S0e3> S0e'-N/> 7 B/ " BBB) S'-N! BBB) 7 B/M S0e'-N/> 7 BBB) 7 M S0e3> S'-N! B/ " BBB) Tabung III S0e3> S0e'-N/> S'-N! 7 BB?B@ " BBBB/ "BBB)B@ 7 ?@ " )B!@M S0e3> S0e'-N/> 7 BB?B@ " BBBB/ S'-N! BBB)B@ 7 G? " )B!/M S0e'-N/> 7 BBBB/ 7 )B??M S0e3> S'-N! BB?B@ " BBB)B@ Tabung I2 S0e3> S0e'-N/> S'-N! 7 BB3))G " BBBB@ "BBB))G 7 3) " )B!@M S0e3> S0e'-N/> 7 BB3))G" BBBB@ S'-N! BBB))G 7 /G " )B!M S0e'-N/> 7 BBBB@ 7 /3/M S0e3> S'-N! BB3))G" BBB))G Tabung 2 S0e3> S0e'-N/> S'-N! 7 BB))@ " BBBB@/ "BBB))@ 7 )) " )B!@M S0e3> S0e'-N/> 7 BB))@" BBBB@/ S'-N! BBB))@ 7 @3 " )B!3M S0e'-N/> 7 BBBB@/ 7 @M S0e3> S'-N! BB))@" BBB))@
Tabung 2I S0e3> S0e'-N/> S'-N! 7 BBB3/ " BBBB@ "BBB)/ 7 " )B!M S0e3> S0e'-N/> 7 BBB3/" BBBB@ S'-N! BBB)/ 7 / " )B!3M S0e'-N/> 7 BBBB@ 7 )3M S0e3> S'-N! BBB3/" BBB)/ -atatan
(ada tabung II S0e3> saat setimbang 7 B/M S0e'-N/> saat setimbang 7 perbandingan tinggi 6 konsentrasi larutan standar 7 ) 6 BBB) 7 BBB)M S'-N! saat setimbang 7 S'-N! a.al ! S0e'-N/> setimbang 7 BBB/ C BBB) 7 BBB)M
5ambar C gambar per,obaan kesetimbangan
0*OW -#ART (ER-O$AAN 2II KE'ETIM$AN5AN Mengo,ok Mengamati .arna larutan Membagi larutan dengan bagian yang sama Memasukkan ke dalam buah tabung reaksi tabung I tabung II tabung III tabung I2 ! Membandingkan .arna setiap tabung reaksi dengan tabung I ! Mengukur intensitas .arna masing!masing tabung dengan spe,troni, C /B pada 7 B nm ! Memperkirakan pergeseran kesetimbangan untuk setiap tabung reaksi
Memasukkan ke dalam G tabung reaksi Member label ) ! G
Memasukkan ke dalam tabung reaksi mengo,ok Mengambil ml ,ampuran ke tabung reaksi III mengo,ok
Memasukkan ke dalam tabung reaksi Mengo,ok
Mengambil ml ,ampuran ke tabung reaksi I2 mengo,ok Melakukan prosedur ini hingga tabung 2I Membandingkan keenam larutan yang terjadi Menyamakan intensitas .arna dari tabung III s=d 2I terhdap tabung II dengan memasukkan tetes demi tetes larutan dari tabung I Mengukur tinggi larutan dari tabung II hingga tabung 2I Men,atat hasilnya"
(er,obaan 2III Fudul < Kimia Koloid Tujuan < Menjelaskan sifat!sifat koloid #ari=Tanggal < 'enin= /B Desember /B)B Tempat < *aboratorium Kimia 0KI( ;nlam $anjarmasin DA'AR TEORI *arutan koloid seperti pada larutan the kopi dan air pada perairan ra.a=gambut bila dibiarkandalam .aktu yang lama tidak akan tejadi proses pemisahan ataupun pengendapan" $ahkan dengan penyaringan=filtrasi terke,uali dengan proses membran" Diameter dari partikel dalam larutan homogen=sejati selalu lebih ke,il dari ) mz" bila ddiameter partikel!partikel dalam larutan berkisar antara )!)BB mz" system larutan disebut koloid" Dan bila partikel!partikelnya )BB mz system larutan disebut ,ampuran kasar atau dispersi" Ditinjau dari jenis partikelnya ada 3 jenis koloid< Dispersi koloid" Terdiri atas +at!+at yang tidak larut dalam partikel!partikel yang terdiri dari gabungan banyak molekul" Misal< koloid Au As/'3 dan minyak dalam air" *arutan Makromolekul" $erupa larutan dari +at!+at dengan bentuk molekul yang besar hingga mempunyai ukuran koloid" Misal< (rotein poli1inil al,ohol larutan karet atau polimer!polimer dalam pelarut organik" Asosiasi Koloid" Terdiri atas larutan +at!+at yang larut dengan berat molekul rendah tetapi membentuk agregat! agregat" Missal< sabun" Dispersi koloid bersifat heterogen terdiri atas fase terdispersi dan fase pendispersinya" $aik terdispersi maupu pendispersinya dapat berupa +at padat ,air dan gas hingga terbentuk bentuk system dispersi" Dari jumlah ini direduksi menjadi @ bentuk karena gas selalu ber,ampur sempurna" Dari kedelapan jenis ini yang penting adalah bentuk sol emilsi dan gel" Aerosol merupakan sistem koloid dari partikel padat atau ,air yang terdispersi dalam gas" Fika +at terdispersi berupa +at padat disebut aerosol padat" -ontohnya asap dan debu" Fika +ar yang terdispersi berupa +at ,air disebut aerosol ,air" -ontohnya kabut dan a.an" 'ol merupakan sistem koloid dari partikelpadat yang terdispersi dalam +at ,air" Koloid jenis sol banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari!hari maupun dalam industry" -ontohnya< air sungai %sol mlempung dalam air& sol sabun sol detergen sol kanji tinta tulis dan ,at" Emulsi yaitu sistem koloid dari +at ,air yang terdispersi dalam +at ,air" 'yarat terjadinya emulsi ini adalah bah.a kedua +at ,air tersebut tidak saling melarutkan" Emulsi dapat digolongkan kedalam dua bagian yaitu emulsi minyak dalam air atau emulsi air dalam minyak" -ontoh emulsi minyak dalam air yaitu< santan susu dan lateks" -ontoh emulsi air dalam minyak yaitu< mayonnaise minyak bumi dan minyak ikan" 5el merupakan koloid setengah kaku %antara padat dan,air&" 5el dapat terbentuk dari suatu sol yang terdispersinya mengadsorbsi medium dispersinya sehingga terjadi koloid yang agak padat" -ontohnya< agar!agar lem kanji selai gelatin gel sabun dan gel silika"
A*AT DAN $A#AN Alat yang digunakan< (h meter tangan 7 ) buah 'enter baterai 7 ) buah 5elas kimia BB ml 7 / buah 5elas kimia /BB ml 7 3 buah (engaduk gelas 7 ) buah (ipet tetes 7 / buah -entrifuge 7 ) buah Tabung ,entrifuge 7 / buah 5elas ukur /B ml 7 ) buah 5elas ukur /B ml 7 ) buah 5elas ukur )B ml 7 ) buah (ipet 1olume 7 ) buah $ahan yang diperlukan< 'erbuk tanah=debu yang di ayak *arutan = air gambut = air ra.a Ta.as Kanji #-l pekat Akuades *arutan buffer ph dan ph ? (RO'ED;R KERFA Koloid artifi,ial %$uatan& Membuat larutan koloid dengan ,ara< mengambil ) gram serbuk tanah=debu kemidian memasukkan kedalam beaker glass BB ml dan menambahkan BB ml akuades mengaduk hingga membentuk larutan" Memisahkan antara bagian koloid dan endapan dengan ,ara mendekatirlarutan lalu memasukkan kedalam beaker glass BB ml" larutan ini sebagai larutan induk Mengambil larutan %/& /BB ml lalu memasukkan kedalam beaker glass /BB ml" Melakukan penyinaran dengan senter baterai pada koloid tersebut" Mengamati jalannya sinar apakah sinarnya menembus larutan sinarnya diteruskan diteruskan sebagian atau semua sinar diserap" Mengukur ph larutan %& kemudian menurunkan p#nya sebanyak / satuan dengan ,ara menambahkan #-l pekat tetes demi tetes" Mengamati perubahan yang terjadi" Mengambil )BB ml larutan induk memasukkan kedalam beaker glass )BB ml lalu menambahkan gram ta.as lalu mengaduk merata membiarkan /B menit" Mengamati perubahan yang terjadi" Mengulangi langkah %& tetapi menambahkan ) ml kanji " Mengambil / tabung ,entrifuge mengisi masing!masing dengan larutan koloid hingga setengahnya" Melakukan sentrifius pada rpm /BBB ) menit" Mengamati perubahan yang terjadi" Koloid Natural %alami&
Mengambil BB ml air gambut = air ra.a yang ber.arna ,okelat = keruh" *arutan ini sebagai larutan induk" Melakukan hal yang sama pada larutan ini seperti pada bagian A langkah 3!@"
#A'I* (EN5AMATAN Koloid buatan" No" 2ariebel yang diamati #asil pengamatan ) Mengambil )B)?@ gram serbuk tanah memasukkan kedalam beaker glass BB ml > BB ml akuades" *arutan tanah / Memisahkan antara koloid dan endapan dengan ,ara mendekatirlarutan memasukkan kedalam beaker glass BB ml" *arutan induk 3 Mengambil larutan %/& /BB ml dan memasukkanya kedalam beaker glass /BB ml *arutan induk /BB ml Mengamati jalannya sinar apakah sinarnya menembus larutan sinarnya diteruskan diteruskan sebagian atau semua sinar diserap 'inarnya tidak menembus larutan Mengukur p# larutan %& kemudian menurunkan p#nya sebanyak / satuan dengan ,ara menambahkan #-l pekat tetes demi tetes" Mengamati perubahan yang terjadi" Kalibrasi p# 7 Kalibrasi p# ? 7 ?G p# larutan 7 G ) tetes #-l 7 3 / tetes #-l 7 3B 3 tetes #-l 7 / tetes #-l 7 /@ (erbedaan larutan yaitu pada larutan induk lebih muda dari %larutan induk > #-l&" Warna larutan lebih jernih dari sebelumnya dan terbentuk endapan %gumpalan G Mengambil )BB ml larutan induk memasukkan kedalam beaker glass )BB ml menambahkan gram ta.as mengaduk hingga rata" Membiarkan /B menit" Mengamati perubahan yang terjadi"
? Mengulangi langkah %& tetapi menambahkan ml kanji " Warna larutan pada bagian atas lebih jernih dari yang diba.ah diba.ah terbentuk endapan atau gumpalan" @ Mengambil / tabung ,entrifuge mengisi masing!masing dangan larutan koloid hingga setengahnya" Melakukan sentrifius pada rpm /BBB ) menit" Mengamati perubahan yang terjadi Warna larutan induk di ,entrifuge lebih bening dari sebelumnya" Warna larutan pada ,ampuran koloid>#-l yang di,entrifuge lebih jernih dari sebelumnya dan lebih jernih dari larutan induk yang di ,entrifuge Mengambil / tabung ,entrifuge mengisi masing!masing dengan larutan induk > ta.as dan larutan induk > kanji hingga berisi masing!masing setengahnya" Melakukan sentrifius pada rpm /BBB ) menit" Mengamati perubahan yang terjadi" *arutan induk yang di,ampur dengan larutan kanji menghasilkan larutan yang lebih bersih daripada larutan yang di,ampur dengan ta.as" Koloid Natural %alami&" No 2ariabel yang diamati #asil pengamatan ) Memasukkan BB ml air gambut *arutan ber.arna ,okelat" / Mengambil air gambut /BB ml dan memasukkan kedalam beaker glass /BB ml" *arutan ber.arna ,okelat" 3 Melakukan penyinaran dengan menggunakan senter pada larutan dan mengamati jalannya sinar" 'inarnya menembus larutan dan diteruskan" Mengukur p# $uffer p# $uffer p# ? p# air gambut ? Menurunkan / satuan / G Meneteskan ) tetes #-l pekat" 3 ? Meneteskan ) tetes #-l pekat lagi" 3B @ Meneteskan ) tetes #-l pekat lagi" / Mengamati perubahan yang terjadi memasukkan air gambut kedalam tabung ,entrifuge *arutan yang di,ampur #-l lebih jernih )B Memasukkan air gambut > #-l pekat kedalam tabung ,entrifuge sampai setengahnya"
)) Melakukan ,entrifuge pada rpm /BBB ) menit" )/ Mengamati perubahan yang terjadi" Air gambut Air gambut > #-l Warna larutan jernih" Warna larutan jernih" )3 Menambahkan ta.as kedalam air gambut %larutan induk&" Dan mendiamkan selama /B menit" Mengamati *arutan menjadi keruh ) Menambahkan kanji kedalam larutan induk" Dan mendiamkan selama /B menit" Mengamati" ) Memasukkan air gambut > ta.as kedalam tabung ,entrifuge sampai setengahnya kemudian melakukan sentrifius pada rpm /BBB ) menit" )G Memasukkan air gambut > kanji kedalam tabung ,entrifuge sampai setengahnya kemudian melakukan sentrifius pada rpm /BBB ) menit" )? Mengamati perubahan yang terjadi< Air gambut > ta.as Air gambut > kanji *arutan menjadi jernih *arutan lebih jernih daripada larutan induk > ta.as" ANA*I'I' DATA Koloid buatan (ada prosedur pertama yaitu mengambil ) gram serbuk tanah memasukkan kedalam beaker glass BB ml dan menambahkan BB ml akuades menghasilkan larutan tanah yang berendapan" (ada prosedur kedua yaitu memisahkan antara larutan koloid %larrutan induk&dengan endapannya" #al ini dimaksudkan supaya larutan tersebut mudah diamati" Kemudian mengambil /BB ml larutan tersebut dan melakukan penyinaran dengan menggunakan senter" 'etelah diamati ternyata sinarnya tidak menembus larutan" #al ini disebabkan jarak antara partikel tanah dalam larutan tersebut rapat" 'ehingga ,ahaya senter tidak dapat menembus larutan tersebut" (rosedur selanjutnya yakni mengukur p# larutan dengan kalibrasi p# dan p# ? terlebih dahulu dan menghasilkan p# larutan G" 'elanjutnya menurunkan / satuan p#nya dengan ,ara menambahkan #-l pekat tetes demi tetes" #al ini dilakukan supaya bisa dengan mudah mengetahui berapa #-l pekat yang dibutuhkan dalam proses ini" Dari proses ini didapat larutan ber.arna lebih muda dari sebelumnya" #al ini dukarenakan terjadinya peristi.a penyerapan molekul atau ion pada +at" (rosedur selanjutnya memasukkan ta.as dan menambahkan )BB ml larutan induk kemudian membiarkan /B menit dan menghasilkan .arna larutan lebih jernih dari sebelumnya dan terbentuk endapan berupa gumpalan" #al ini disebabkan adanya peristi.a penyerapan terhadap molekul ion pada +at sehingga air lebih jernih" 'elanjutnya mengulangi langkah %& tetapi ditambah kanji dan menghasilkan .arna larutan
bagian atas lebih jernih yang disebabkan oleh adanya penyerapan molekul atau ion pada +at bagian ba.ah menghasilkan endapan yang disebabkan oleh partikel koloid yang saling bertumbukan kemudian bersatu maka lama!kelamaan dapat terbentuk partikel yang ,ukup besar kemudian mengendap" (ada prosedur terakhir yaitu mengisi / buah tabung ,entrifuge dengan larutan induk > ta.as dan larutan induk > kanji hingga masing!masing berisi setengahnya" *alu di memasukkan larutan tersebut kedalam ,entrifuge dan menghasilkan larutan yang lebih bersih disbanding larutan sebelumnya yang disebabkan oleh penyerapan sempurna terhadap molekul atau ion pada +at" 'elain itu ,entrifuge juga berfungsi sebagai alat pembersih air" Koloid natural %alami& (ada prosedur pertama yaitu mengambil BB ml air gambut %air ra.a& yang ber.arna ,okelat dan larutan ini merupakan larutan induk" (rosedur kedua yaitu mengambil /BB ml larutan induk dan mengamati jalannya sina menghasilkan sinarnya menembus larutan dan diteruskan" #al ini disebabkan oleh jarak antar partikel dalam larutan terlalu jauh sehingga ,ahaya dapat menembus larutan" (eristi.a ini sesuai dengan sifat koloid yaitu qEfek tyndall" Efek tyndall tidak sama untuk setiap sinar yang mempunyai panjang gelombang berbeda" 'inar kuning misalnya sinar tersebut lebih sedikit dihamburkan" Itulah sebabnya lampu ber.arna kuning sering dipakai pada saat berkabut dimana ,ahaya kuning lebih dapat menembus kabut dan terlihat oleh pemakai jalan" (ada prosedur selanjutnya yaitu mengukur p# larutan dengan kalibrasip# dan p# ? terlebih dahulu dan didapatkan p# larutan sebesar " 'elanjutnya menurunkan / satuan p# nya yang bertujuan sebagai batas %ukuran& dalam penambahan #-l" Dengan begitu kita dapat mengetahui berapa banyak tetesan #-l yang dibutuhkan" 'elanjutnya penambahan #-l pada air gambut dan menghasilkan larutan lebih jernih hal ini disebabkan oleh adanya peristi.a penyerapan molekul atau ion terhadap +at" (eristi.a ini sesuai dengan sifat koloid yaitu qadsorpsi" Adsorpsi yaitu kemampuan partikel koloid untuk menyerap berbagai +at pada permukaannya" (rosedur selanjutnaya yaitu penambahan ta.as pada air gambut %larutan induk& dan menghasilkan .arna larutan yang lebih jernih yang disebabkan danya peristi.a penyerapan ion atau molekul terhadap +at" 'ama dangan sebeelumnay peristi.a ini sesuai dengan sifat koloid qadsorpsi" 'elanjutnya menambahkan kanji kedalam air gambut menghasilkan larutan keruh" #al ini dikarenakan kanji termasuk koloid yang fase terdipersinya padat yang disebut sol" (rosedur terakhir memasukkan larutan ta.as dan kanji kedalam tabung ,entrifuge hingga setengahnya" *alu kedua tabung ,entrifuge yang telah diisi dengan larutan air ra.a tersebut di ,entrifuge denagn alat ,entrifuge pada rpm /BBB ) menit" Dan menghasilkan larutan lebih bersih daripada sebelumnya" #al ini disebabkan terjadinya peristi.a penyerapan ion = molekul +at terdispersi dan ion molekul pendispersinya" 'elain itu ,entrifuge juga berfungsi sebagai alat pembersih air" KE'IM(;*AN (ada ,ampuran antara debu dan akuades debu berperan sebagai fase terdispersi dan akuades sebagai fase pendispersinya %medium disperse&" 'inar pada larutan serbuk tanah tidak dapat menembus larutan" #al ini disebabkan oleh jarak
antarpartikel +at terdispersinya terlalu rapat" *arutan ini disebut 'uspensi" 'uspensi merupakan ,ampuran kasar" Kedua +at suspense yang telah di,ampur lambat laun akan mengalami sedimentasi" (ada larutan air gambut sinar dari senter dapat menembus larutan" #al ini disebabkan oleh jarak antara partikel pada larutan jauh" *arutan ini disebut koloid" (ada saat ,ampuran antara air gambutdan #-l pakat ditambahkan ta.as larutan ini berubah menjadi lebih jernih" #al ini disebabkan sifat koloid bah.a koloid bermuatan yaitu qadsorpsi" Adsorpsi merupakan kemampuan partikel koloid untuk menyerap berbagai +at pada permukaanya" DA0TAR (;'TAKA Akhmad #iskia" )3" (enuntun Dasar!Dasar (raktikum Kimia" (MI(A 0KI( IT$< $andung" (urba Mi,hael"/BB" Kimia 'MA kelas I jilid /" Erlangga< Fakarta" 'yahmani" /B)B" (anduan (raktikum Kimia Dasar" 0KI( ;N*AM< $anjarmasin"
*ampiran" 'oal" Apa peranan ta.as dan kanji pada per,obaan ini Felaskan apa yang dimaksud dengan< Koagulan 0lok 'ol Emulsi 5el Mengapa gra1itasi tidak berperan dalam proses pengendapan koloid $agaimana dengan peranan gaya sentrifugal $erikan sifat!sifat fisik dan kimia larutan koloid berdasarkan per,obaan yang telah dilakukanL Mengapa pada saat men,ampurkan kanji menggunakan air panas Fa.aban< (erananya yaitu sebagai pembersih air" ang dimaksud dengan<
koagulan yaitu penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabunga partikel koloid yang berbeda muatannya" 0lok yaitu perlakuan koagulasi dalam proses pengolahan membrane bahan!bahan kimia untuk membentuk gumpalan" 'ol yaitu sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam +at ,air" Emulsi yaitu sistem koloid dari +at ,air yang terdispersi dalam +ar ,air lain" 5el yaitu koloid yang setengah kaku %antara padat dan ,air& Karena partikel +at pada ,ampuran koloid heterogen dan merupakan sistem dua fase" Fadi ,amputran kolid hamper dapat ber,ampur dengan sempurna" (eranan gaya sentrifugal yaitu mampu membuang .arna dan bau pada suatu larutan" 'ifat!sifat fisik dan kimia larutan koloid berdasarkan per,obaan yang telah dilakukan yaitu< Efek tyndall Adsorpsi Koloid *iofil 'ebab kanji termasuk sol yaitu sisitem koloid dari partikel +at padatyang terdispersi dalam +at ,air" Dan kanji alan lebih mudah ber,ampur dengan air apabila air tersebut panas"
5ambar pada saat dilakukan penyinaran
5ambar larutan induk > ta.as dan larutan induk > kanji (ada per,obaan koloid buatan 5ambar alat ,entrifuge
5ambar larutan induk > ta.as dan larutan induk > kanji (ada per,obaan koloid alami
0*OW-#ART (er,obaan2II qKimia Koloid Koloid Artifisial
Memasukkan kedalam beaker glass
Memisahkan antara bagian koloid dan endapan dengan ,ara mendekatirlarutan lalu memasukkan kedalam beaker glass BB ml" larutan ini sebagai larutan induk"
Memasukkan ke beaker glass /BB ml Melakukan penyinaran dengan senter baterai pada larutan koloid" Mengamati jalanya sinar apakah sinarnya menembus larutan sinarnya diteruskan diteruskan sebagian atau semua sinar diserap" Mengukur p# larutan koloid tersebut kemudian menurunkan p# nya sebanyak / satuan dengan ,ara menambahkan #-l pekat tetes demi tetes" Mengamati perubahan yang terjadi"
Memasukkan kedalam beaker glass )BB ml Mengaduk Membiarkan /B menit
Mengamati perubahan yang terjadi Mengukur p# larutan koloid kemudian menurunkan p#nya ebanyak / satuandengan ,ara menambahkan ) ml kanji Tabung -entrifuge ) dan /
Melakukan sentrifius pada rpm /BBB ) menit