MODUL 5 KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR Matsani A Rahman Rasib, SE, MM.
Dalam analisis perekonomian tiga sektor masih dipergunakan asumsi bahwa kegiatan kegiatan ekspor ekspor dan impor tidak dilakukan. dilakukan. Berarti Berarti dianggap dianggap bahwa barang dan jasa yang diproduksi tidak dijual ke luar negeri dan masyarakat atau perusahaan tidak membeli dan menggunakan barang dan jasa yang diimpor. Karena itu perekonomian tiga sektor dinamakan juga perekonomian tertutup. tertutup. Perekonomian tiga sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektorsektor rumahtangga, perusahaan dan pemerintah. Jadi Jadi dalam dalam analis analisis is pere pereko kono nomi mian an tiga tiga sekt sektor or akan akan dipe diperh rhat atik ikan an pera perana nan n peme pemerin rinta tah h
terh terhad adap ap
kegi kegiat atan an
suat suatu u
pere pereko kono nomia mian. n.
dan dan
peng pengar aruh uh
Camp Campur ur
tang tangan an
pemeri pemerinta ntah h dalam dalam pereko perekono nomian mian menimb menimbulk ulkan an duna duna peruba perubahan han pentin penting g dalam dalam proses proses penen penentua tuan n kesei keseimba mbanga ngan n penda pendapat patan an nasion nasional, al, yaitu yaitu (i) pungutan pungutan pajak pajak yang dilakukan dilakukan pemerinta pemerintah h akan mengurang mengurangii pengeluara pengeluaran n agre agrega gatt
mela melalu luii
peng pengur uran anga gan n
terh terhad adap ap
kons konsum umsi si
ruma rumaht htan angg gga, a,
tapi tapi
sebaliknya, (ii) pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan menaikkan perbelanjaan agregat. Perubahan-perubahan Perubahan-perubahan ini penting pengaruhnya kepada penentuan keseimbangan pendapatan nasional.
SYARAT DAN PENENTUAN TINGKAT PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR Campur Campur tangan tangan pemerintah pemerintah dalam perekonomian perekonomian akan akan menimbulkan menimbulkan tiga jenis aliran baru dalam sirkulasi aliran pendapatan. Yang pertama adalah alira aliran n pemb pembay ayar aran an paja pajak k oleh oleh ruma rumaht htan angg gga a dan dan peru perusa saha haan an kepa kepada da pemeri pemerinta ntah, h, akan akan mengha menghasil silkan kan penda pendapat patan an pada pada pihak pihak pemer pemerinta intah. h. Ini merupakan sumber pendapatan utama bagi pemerintah. Aliran yang kedua Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO
adalah pengeluaran dari sektor pemerintah ke sektor perusahaan. Aliran mi menggamba menggambarkan rkan nilai pengeluar pengeluaran an pemerintah pemerintah terhadap terhadap barang barang dan jasa yang diproduksi diproduksi oleh sektor perusahaa perusahaan. n. Aliran Aliran yang ketiga adalah aliran pendapatan dari sektor pemenatah ke sektor rumahtangga. Aliran ini timbul sebagai akibat dari pembayaran terhadap penggunaan faktor-faktor produksi milik sektor rumahtangga oleh pemerintah. Ciri Ciri-c -cir irii
poko pokok k
alir aliran an-a -ali lira ran n
pend pendap apat atan an
dan dan
peng pengel elua uara ran n
pada pada
sekt sektor or
peru perusa saha haan an
dapa dapatt
perekonomian tertutup adalah sebagai berikut : 1. Pemb Pembay ayar aran an
yang yang
dila dilaku kuka kan n
oleh oleh
dibeda dibedakan kan menjad menjadii dua jenis, jenis, yaitu yaitu pemba pembayar yaran an yang yang dilakuk dilakukan an kepada sektor rumahtangga sebagai balas jasa kepada faktor-faktor produksi produksi yang digunakan digunakannya, nya, dan pembayara pembayaran n pajak pajak pendapat pendapatan an perusahaan dan pajak-pajak Iainnnya kepada pemerintah. 2. Pendapatan yang diterima oleh oleh sektor sektor rumahtangga rumahtangga berasal dari dua dua sumber, dari pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga dan untung oleh sektor perusahaan dan dari pembayaran gaji dan upah oleh sektor pemerintah. 3. Peme Pemerin rinta tah h
mene meneri rima ma pend pendap apat atan an beru berupa pa paja pajak k
dari dari sekt sektor or
perusahaan dan sektor rumahtangga. Pendapatannya tersebut akan digu diguna naka kan n untu untuk k memb membay ayar ar gaji gaji dan dan upah upah pega pegawa waii dan dan untu untuk k membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh sektor perusahaan. 4. Penda Pendapat patan an yang yang diteri diterima ma sekto sektorr rumah rumahtan tangga gga akan akan diguna digunakan kan untuk ntuk
meme memenu nuh hi
tiga tiga
kebu kebutu tuha han n
:
memb memba ayar/ yar/me memb mbia iaya yaii
pengeluaran konsumsi, disimpan sebagai tabungan dan membayar pajak pendapatan rumahtangga.
5.
Dalam lam
hal hal
dipi dipinj njam amka kan n
ini ini
teta tetap p
oleh oleh
dia diangg nggap
bahw bahwa a
lemb lembag agaa-le lemb mbag aga a
tab tabung ung
keua keuang ngan an
ruma rumah htang tangga ga kepa kepada da
para para
pengusaha yang menanam modal. 6. Peng Pengel elua uara ran n agre agrega gatt tela telah h menj menjad adii bert bertam amba bah h bany banyak ak jeni jenisn snya ya,, disamping pengeluaran konsumsi dan investasi, sekarang ditambah dengan pengeluaran pemerintah.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO
penawaran Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai apabila penawaran agregat sama dengan permintaan agregat. Dalam perekonomian yang tidak
melakuk melakukan an perdag perdagang angan an luar luar negeri negeri penawa penawaran ran agreg agregat at sama sama denga dengan n pendapatan nasionalnya (Y), yaitu sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduks diproduksii dalam perekonomian perekonomian dalam dalam suatu periode tertentu. tertentu. Permintaan Permintaan agre agrega gatt atau atau peng pengel elua uara ran n yang yang dilak dilakuk ukan an oleh oleh berb berbag agai ai piha pihak k dala dalam m pereko perekonom nomian ian terseb tersebut, ut, melip meliputi uti tiga tiga jenis jenis perbel perbelan anjaa jaan, n, yaitu yaitu konsu konsumsi msi rumahtangga (C), investasi perusahaan (I) dan pengeluaran pemerintah untuk membeli barang dan jasa (G). Dengan demikian keadaan yang menciptakan keseimbangan dalam perekonomian tiga sektor adalah:
Penawaran agregat = Permintaan agregat Y
=
C+I+G
Kegiatan sektor perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa akan mewujudkan aliran pendapatan ke sektor rumahtangga (gaji dan upah, sewa, bunga bunga dan keunt keuntung ungan) an) dan aliran aliran ini sama sama nilainy nilainya a dengan dengan pendap pendapata atan n nasional (Y). Pendapatan tersebut akan digunakan untuk tiga tujuan, yaitu membiayai konsumsi (C), ditabung (S) dan membayar pajak (T). Bila ditinjau dari aliran pendapatan dalam perekonomian tiga sektor berlaku persamaan berikut :
Y
=
C+S+T
Jadi dari dua persamaan diatas, pada keseimbangan pendapatan nasional berlaku :
C+I+G
=
C+S+T
I+G
=
S+T
Dalan perekonomian tiga sektor I dan G adalah kebocoran dari sirkulasi aliran aliran pendap pendapata atan n sedan sedangka gkan n S dan dan T adalah adalah injek injeksi si (sunti (suntikan kan). ). Denga Dengan n demikian, dalam keseimbangan ekonomi tiga sektor juga berlaku keadaan kebocoran = suntikan. suntikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian tiga sektor yang mencapai keseimbangan akan berlaku keadaan : Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO
i
Y
= C+I+G
ii
I+G
=
S+T
Secara garis besar jenis-jenis pajak yang dipungut pemenintah dapat dibe dibeda daka kan n kepa kepada da dua dua golo golong ngan an yait yaitu u paja pajak k lang langsu sung ng dan dan paja pajak k tida tidak k langsung. 1. Pajak
langsung.
Yaitu itu
pung unguta utan
pemeri merin ntaih taih
secara cara
lang langs sung
dikumpulkan dari pihak pihak yang wajib membayar membayar pajak. Setiap individu yang bekerja bekerja dan perusahaa perusahaan n yang menjalankan menjalankan kegiatan kegiatan dan memperoleh memperoleh keuntungan wajib membayar pajak. 2. Pajak tak langsung. Adal Adalah ah paja pajak k yang yang beba bebann nnya ya bole boleh h dipi dipind ndah ah-pindahkan kepada pihak lain. Salah satu jenis pajak tak langsung yang pent penting ing adal adalah ah paja pajak k impo impor. r. Bias Biasan anya ya,, pada pada akhi akhirn rnya ya yang yang akan akan menanggung beban pajak tersebut adalah konsumen barang impor. Yang mula mula-mu -mula la
memba membaya yarr
paja pajak k
adal adalah ah
peru perusa saha haan an-pe -peru rusa saha haan an
yang yang
mengimpor barang tersebut. Akan tetapi pada waktu menjual pengimpor akan mempertimbangkan pajak yang telah dibayarnya dalam menentukan harga jual. Dengan demikian keuntungannya tidak berkurang. Akhirnya pembelilah yang akan membayar pajak dalam bentuk harga yang lebih tinggi.
Disamping itu berdasarkan bentuknya, maka pajak dapat pula digolongkan sebagai berikut : 1.
Pajak regresif . Yaitu sistem pajak yang persentasi pungutan pajaknya menurun apabila pendapatan yang dikenakan pajak menjadi bertambah tinggi. Pada pendapatan rendah, pajak yang dipungut meliputi bahagian yang tinggi dari pendapatan tersebut. Tetapi, semakin tinggi pendapatan semak semakin in kecil kecil perse persenta ntasi si pajak pajak itu diband dibanding ingka kan n denga dengan n keselu keseluruh ruhan an pendap pendapata atan. n. Nilai Nilai pajak pajak yang yang sama sama besarn besarnya ya tanpa tanpa memper memperhat hatika ikan n pendapatan seseorang dapat digolongkan sebagai pajak regresif. Pajak impor dan pajak pajak penjualan penjualan dapat digolongk digolongkan an sebagai sebagai pajak pajak regresif, regresif, yaitu kepada orang kaya pajak tersebut merupakan sebahagian kecil dari pendapatannya. Tapi untuk golongan miskin, merupakan persentasi yang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Iebih Iebih besar besar terha terhadap dap penda pendapat patann annya. ya. Pembay Pembayara aran n fiska fiskall untuk untuk orang orang yang bepergian ke luar negeri merupakan contoh lain dan pajak regresif.
2. Pajak proporsion proporsional al.. Yait Yaitu u pers persen enta tasi si pung pungut utan an paja pajak k yang yang teta tetap p besarnya pada berbagai tingkat pendapatan, yaitu dari pendapatan yang sangat rendah kepada yang sangat tinggi. Pada sistem pajak seperti ini tida tidak k dibe dibeda daka kan n anta antara ra pend pendud uduk uk yang yang kaya kaya dan dan misk miskin in,, anta antara ra perusahaan besar dan perusahaan kecil,mereka harus membayar pajak menurut persentasi yang tetap. Tapi walau bagaimanapun, dalam nilai nominalnya makin tinggi pendapatan atau kekayaan, makin tinggi pula jumlah pajak yang akan dibayar. Di beberapa negara, sistem pajak seperti ini digunakan untuk memungut pajak pendapatan (keuntungan) perusahaan-perusahaan perusahaan-perusahaan yang berbentuk perseroan.
3. Pajak progresif progresif . Yaitu Yaitu sistem sistem pajak pajak yang yang persen persentas tasinya inya bertam bertambah bah apabila pendapatan semakin meningkat. Pajak progresif menyebabkan pertambahan nominal pajak yang dibayar akan meningkat semakin cepat apabila apabila pendapata pendapatan n semakin semakin tinggi. tinggi. Sistem Sistem pajak pajak progresif progresif digunakan digunakan untuk untuk memun memungut gut pajak pajak penda pendapat patan an orang orang yang yang bekerj bekerja a makan makan gaji. gaji. Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh pendapatan pajak yang lebih banyak serta untuk meratakan pendapatan.
Akibat adanya pajak (T), maka dalam perekonormian tiga sektor pendapatan disposebel (Yd) menjadi lebih kecil dari pendapatan nasional (Y). Sehingga hubungan antara pendapatan disposebel dan pendapatan nasional dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
Yd
= Y-T
Penur Penuruna unan n pendap pendapata atan n dispo disposeb sebel el akan akan mengur mengurang angii konsum konsumsi si dan tabu tabung ngan an ruma rumaht htan angg gga. a. Hal Hal ini ini dika dikare rena naka kan n paja pajak k yang yang diba dibaya yarr akan akan meng mengur uran angi gi kema kemamp mpua uan n untu untuk k mela melaku kuka kan n peng pengel elua uara ran n kons konsum umsi si dan dan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO
menabung. Berhubung dengan hal ini secara umum dapat dirumuskan hal-hal berikut :
i.
Pajak Pajak yang yang dipung dipungut ut akan akan mengur mengurang angii pendap pendapata atan n dispos disposebe ebell sebanyak pajak yang dipungut tersebut ( Y d d = Y – T )
ii. ii.
Penu Penuru runa nan n
pend pendap apaa aan n
dis dispose posebe bell
meny menyeb ebab abka kan n
peng pengel elua uara ran n
konsum konsumsi si dan dan tabung tabungan an rumaht rumahtang angga ga berkur berkurang ang pada pada berbag berbagai ai tingkat pendapatan.
Pajak Pajak yang yang diteri diterima ma pemer pemerint intah ah akan akan diguna digunaka kan n untuk untuk membia membiayai yai berbagai kegiatan pemerintah. Di negara-negara yang sudah sangat maju pajak adalah sumber utama dari perbelanjaan pemerintah. Sebahagian dari pengeluaran pemerintah adalah untuk membiayai administrasi pemerintahan dan sebahagia sebahagian n lainnya lainnya adalah adalah untuk membiayai membiayai kegiatan kegiatan pembangun pembangunan. an. Membayar gaji pegawai-pegawai pemerintah, membiayai sistem pendidikan dan kesehatan rakyat, membiayai perbelanjaan untuk angkatan bersenjata, dan membia membiayai yai berbag berbagai ai jenis jenis infras infrastru truktu kturr yang yang pentin penting g artiny artinya a dalam dalam pemb pemban angu guna nan n
adal adalah ah
bebe bebera rapa pa
bida bidang ng
pent pentin ing g
yang yang
akan akan
dibi dibiay ayai ai
pemerintah. Perbelanjaan tersebut akan meningkatkan pengeluaran agregat dan mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi negara. Jumlah Jumlah penge pengelua luaran ran pemer pemerint intah ah yang yang akan akan dilaku dilakuka kan n dalam dalam suatu suatu periode tertentu tergantung kepada banyak faktor. Yang penting di antaranya adalah adalah jumlah jumlah pajak pajak yang yang akan akan diteri diterima, ma, tujua tujuan-tu n-tujua juan n kegia kegiatan tan ekono ekonomi mi jangka
pendek
dan
pembangunan
ekonomi
jangka
panjang,
dan
pertimbangan politik dan keamanan.
1. Proyeksi jumlah pajak yang ditenma. ditenma. Ini merupakan salah satu faktor pent pentin ing g yang yang haru harus s dibu dibuat at sebe sebelu lum m meny menyus usun un angg anggar aran an bela belanj nja a pemerintah.Makin banyak jumlah pajak yang dapat dikumpulkan, makin banyak pula perbelanjaan pemerintah yang akan dilakukan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO
2. Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai. dicapai. Faktor yang lebib penting dalam penentuan pengeluaran pemerintah adalah tujuan ekonomi yang ingin dicapai pemerintah. Pemerintah penting sekali peranannya dalam pereko perekonom nomian ian..
Kegiat Kegiatann annya ya
dapat dapat
memani memanipu pulas las/me /menga ngatur tur kegiata kegiatan n
ekonomi ke arah yang diinginkan. Beberapa tujuan penting dari kegiatan pemeri pemerinta ntah h adalah adalah mengat mengatas asii masala masalah h pengan penganggu gguran ran,, menghi menghinda ndari ri inflasi dan mempercepat pembangunan ekonomi dalam jangka panjang. Untuk ntuk
meme memenu nuh hi
tuju tujua an-tu n-tuju jua an
ters terse ebut but
seri sering ngk kali
peme pemeri rint nta ah
memb membel elan anja jaka kan n uang uang yang yang jauh jauh lebi lebih h besa besarr dari dari pend pendap apat atan an yang yang diperoleh dari pajak. Untuk mengatasi pengangguran dan pertumbuhan ekonomi nomi
yang yang
lamb lamba at,
misa misaln lny ya
peme pemeri rin ntah tah
perl perlu u
memb membia iay yai
pemban pembangun gunan an infras infrastru truktu kturr seper seperti ti irigas irigasi, i, jalanjalan-jal jalan, an, pelab pelabuha uhan n dan dan saran sarana a pendi pendidik dikan. an. Usaha Usaha sepert sepertii itu memerl memerluka ukan n banya banyak k uang, uang, dan pendapatan dari pajak saja tidak cukup untuk membiayainya. Maka, untuk itu pemerintah terpaksa meminjam atau mencetak m encetak uang.
3. Pertimbangait politik dan keamanan. keamanan. Kestabilan negara selalu menjadi salah satu tujuan penting dalam menyusun anggaran belanja pemerintah. Kekacauan politik, perselisihan di antara berbagai golongan masyarakat dan daerah sering terjadi di berbagai negara. Keadaan seperti itu akan menyeb menyebab abkan kan kenaik kenaikan an perbel perbelanj anjaa aan n pemer pemerint intah, ah, teruta terutama ma apabi apabila la operasi militer perlu dilakukan. Ancaman kestabilan dari negara luar juga dapat dapat menimbulka menimbulkan n kenaikan kenaikan pengeluara pengeluaran. n. Semua Semua itu akan memaksa peme pemerin rinta tah h memb membel elan anja jaka kan n uang uang yang yang jauh jauh lebi lebih h besa besarr dari dari pada pada pendapatan pajak yang diterima.
Uraia raian n
men mengena genaii
kes keseimba imbang nga an
pend penda apatan tan
nas nasiona ionall
dala dalam m
perekonomian tiga sektor akan dibedakan dalam dua keadaan, yaitu :
i.
Dalam perekonomian di mana sistem pajaknya adalah sistem pajak tetap
ii.
Dalam perekonomian di mana sistem pajaknya adalah pajak proporsional
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO
MULTIPLIER DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dalam perekonomian tiga sektor perubahan perbelanjaan agregat akan menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional sebanyak beberapa kali lebih besar dari perubahan perbelanjaan agregat yang sebelumnya. Keadaan tersebut terjadi karena adanya proses multiplier. Penghitun Penghitungan gan nilai multiplier multiplier dapat dapat dilakukan dilakukan dengan dengan menggunak menggunakan an aljabar. aljabar. Dalam Dalam perekono perekonomian mian tiga sektor sektor perubahan perubahan perbelanj perbelanjaan aan agregat agregat bukan saja diakibatkan oleh perubahan dalam investasi tetapi juga oleh pajak dan dan peng pengel elua uara ran n peme pemerin rinta tah. h. Besa Besarn rnya ya nila nilaii mult multip iplie lierr dan dan peru peruba baha han n berbagai berbagai faktor faktor tersebut tersebut terdiri dari empat jenis multiplier, multiplier, yaitu multiplier investasi, investasi, pengeluaran pemerintah, pemerintah, pajak dan belanjawan seimbang. seimbang. Penghitungan nilai multiplier yang dilakukan menggunakan asumsiasumsi sebagai berikut : i.
Fungsi konsumsi adalah C = a + bYd
ii.
Dua bentuk sistem pajak yang digunakan : - untu untuk k paja pajak k teta tetap p : T=T - untu untuk k paja pajak k prop propor orsi sion onal al : T = tY tY
iii. Fungsi investasi awal adalah I dan fungsi pengeluaran pemerintah G.
1. Mult Multip ipli lier er Inve Invest stas asii. Untuk menghitungnya dimisalkan nilai investasi bertambah dari I menjadi I1 dan besar pertambahannya adalah
I
Pada sistem pajak tetap berlaku : Y =
1 1− b
( a − bT
x
+ I + G
)
Jika Y Jika Y1 adalah pendapatan nasional setelah pertambahan investasi, maka dapat dihitung sebagai berikut : Y =
1 1− b
( a − bT
x
+ I + ∆ I + G
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
) Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Jadi pertambahan pendapatan nasional akibat proses multiplier investasi tersebut adalah : ∆Y = Y 1 − Y =
1 1− b
× ∆ I
Pada sistem pajak proporsional berlaku : Y =
1 1 − b + bt
( a + I + G )
Jika Y Jika Y1 adalah pendapatan nasional setelah pertambahan investasi, maka dapat dihitung sebagai berikut : Y 1 =
1 1 − b + bt
( a + I + ∆ I + G )
Jadi pertambahan pendapatan nasional akibat proses multiplier investasi tersebut adalah : ∆Y = Y 1 − Y =
1 1 − b + bt
× ∆ I
2. Mult Multip ipli lier er Inve Invest stas asii. Investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah adalah komponen dari pengeluaran agregat. Kenaikan investasi secara langsu langsung ng akan akan mengak mengakiba ibatka tkan n kenai kenaikan kan penge pengelua luaran ran agreg agregat. at. Maka Maka pada tahap pertama dari proses muItiplier, pertambahan investasi akan menaik menaikkan kan pendap pendapata atan n nasion nasional al yang yang sama sama besar besarnya nya.. Penge Pengelua luaran ran pemerintah juga akan mengakibakan pertambahan seperti itu, yaitu pada taha tahap p
pert pertam ama a
dari dari
pros proses es
mult multip ipli lier er
pert pertam amba baha han n
peng pengel elua uara ran n
pemeri pemerinta ntah h akan akan menaik menaik penda pendapat patan an nasio nasional nal yang yang sama sama besarn besarnya ya.. Sebaga Sebagaii akibat akibat dari dari keada keadaan an ini maka maka nilai nilai multip multiplie lierr dari dari perub perubaha ahan n investasi adalah sama dengan nilai multiplier dari perubahan pengeluaran pemerntah.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Pada sistem pajak tetap berlaku : ∆Y =
1 1− b
× ∆G
Pada sistem pajak proporsional berlaku :
∆Y =
3.
1 1 − b + bt
× ∆G
Multip ltipllier ier Pajak. Perubaba Perubaban n pajak pajak menimbulk menimbulkan an akibat akibat yang berbeda berbeda dari dari yang yang diak diakib ibat atka kan n oleh oleh peru peruba baha han n inve invest stas asii dan dan peme pemeni nint ntah ah.. Peruba Perubahan han pajak pajak tidak tidak secara secara langsu langsung ng mengak mengakiba ibatka tkan n perub perubaha ahan n pengeluaran agregat dan pendapatan nasional. Terlebih dahulu ia akan memp mempen enga garu ruhi hi
pend pendap apat atan an
disp dispos oseb ebel el..
Sete Seteru rusn snya ya
peru peruba baha han n
pendapata pendapatan n disposebe disposebell akan mempengaru mempengaruhi hi konsumsi konsumsi rumahtangg rumahtangga. a. Setelah itu barulah mempengaruhi pengeluaran agregat yang seterusnya akan mewujudkan proses multiplier dan perubahan pendapatan nasional. Jika dimisalkan kenaikan pajak sebesar T, maka pendapatan disposebel akan akan turun sebanyak sebanyak Yd = -
Tx . Dengan Dengan demikian demikian konsumsi konsumsi (dan
pengeluaran agregat) akan turun sebanyak :
C=
AE = MPC x
Karena MPC < 1, 1, maka MPC x
Tx
Tx adalah lebih kecil dari
Tx. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa nilai multiplier pajak adalah lebih kecil dan multiplier yang diakibatkan oleh perubahan investasi atau pengeluaran pemerintah.
4. Multi Multipl plier ier Angg Anggar aran an Belan Belanja ja Seimb Seimban ang. g. Misalkan Misalkan pemerintah pemerintah secara secara serentak menambah pengeluaran dan pajak yang sama besarnya (
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
G=
Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO
T ). Tindakan seperti ini menyebabkan anggaran belanja pemerintah akan akan tetap seimbang (apabila sebelum sebelum perubaha perubahan n tersebut tersebut anggaran anggaran belanja pemerintah adalah seimbang).
Pada sistem pajak tetap akan terjadi penurunan pendapatan nasional sebesar: ∆Y T =
b 1− b
× ∆G
Sedangkan pertambahan pengeluaran pemerintah sebesar G akan menambah pendapatan nasional sebesar : ∆Y G =
1 1− b
× ∆G
Jadi Jadi dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa multip multiplie lierr anggar anggaran an belanj belanja a seimba seimbang ng dalam sistem pajak tetap adalah satu.
Pada sistem pajak proporsional akan terjadi terjadi penuruna penurunan n pendapat pendapatan an nasional sebesar: ∆Y T =
b 1 − b + bt
× ∆G
Sedangkan pertambahan pengeluaran pemerintah sebesar G akan menambah pendapatan nasional sebesar : ∆Y G =
1 1 − b + bt
× ∆G
Jadi Jadi dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa multip multiplie lierr anggar anggaran an belanj belanja a seimba seimbang ng dalam sistem proporsional adalah kurang dari satu.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO