Pembinaan jejaring di Puskesmas Ciledug adalah dengan bidan praktek mandiri, rumah sakit swasta serta klinik bp swastaFull description
lknknDeskripsi lengkap
Ringkasan dokumen untuk akreditasi puskesmasDeskripsi lengkap
lknknFull description
pkmFull description
pkmDeskripsi lengkap
Ringkasan dokumen untuk akreditasi puskesmas
KAK
KAKDeskripsi lengkap
KAKFull description
KAK UKGSFull description
KERANGKA ACUANFull description
kerangka acuanDeskripsi lengkap
Kerangka Acuan Penyuluhan Penyakit Dbd Puskesmas Karangantahun 2017 Buat RirinKerangka Acuan Penyuluhan Penyakit Dbd Puskesmas Karangantahun 2017 Buat RirinKerangka Acuan Penyuluhan Penyakit…Full description
Kerangka Acuan PosyanduFull description
KAK UKGSDeskripsi lengkap
3
Kerangka AcuanDeskripsi lengkap
kakFull description
KERANGKA ACUAN Pertemuan Koordinasi Warga Peduli AIDS (WPA) Terkait Penanggulangan HIV dan AIDS di Tingkat Kelurahan
“Warga Peduli AIDS adalah gerakan partisipasi masyarakat dalam upaya membangun kesadaran kritis untuk menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan sejahtera”
I.
LATAR BELAKANG
Masyarakat sebagai bagian yang tidak terlepas dari sistem kenegaraan, dalam kasus pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS belum banyak terlibat secara langsung
dalam
mengelola
dan
memfasilitasi
kegiatan
pencegahan
dan
penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Surabaya. Padahal membangun kesadaran kritis pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS melalui gerakan partisipasi masyarakat sangatlah penting. Jumlah kasus kejadian HIV dan AIDS pada 2017 sampai triwulan 3 sejumlah 625 kasus, 431 HIV dan 194 sudah stadium AIDS. Tingginya kasus HIV dan AIDS di Kota Surabaya serta masih tingginya stigma dan diskriminasi yang ada di masyarakat. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku beresiko ini salah satunya berimbas pada angka penularan HIV dan AIDS semakin meningkat. Dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS menyebutkan bahwa salah satu peran masyarakat dalam kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS dengan cara: meningkatkan ketahanan agama dan keluarga untuk mencegah penularan HIV dan AIDS; tidak melakukan diskriminasi diskriminasi dan stigmatisasi st igmatisasi terhadap orang yang terinfeksi HIV dan AIDS serta OHIDHA; dan terlibat dalam kegiatan promosi, pencegahan, pengawasan, pengobatan, perawatan dan dukungan. Pada Perda ini juga Bab V tentang Komisi Penanggulangan AIDS Pasal 34 ayat 1 menyebutkan dalam rangka penanggulangan HIV dan AIDS dibentuk KPA tingkat t ingkat Kota dan KPA tingkat Kecamatan. Dalam
Perwali
29
tahun
2015
diisebutkan
bahwa
setiap
kecamatan
membentuk dan mengembangkan Warga Peduli AIDS (WPA) baik di tingkat kecamatan, kelurahan, kelurahan, RW RW dan atau RT. Oleh karena karena itu, WPA tingkat kelurahan kelurahan diharapkan mampu melakukan langkah-langkah yang tepat untuk tetap dapat
mempertahankan keberhasilan Kota Surabaya dalam menanggulangi HIV dan AIDS dan berhasil menekan laju penularan HIV. Pembentukan WPA di Kota Surabaya hingga saat ini baru 23 WPA yang terbentuk di Kecamatan Krembangan, Kecamatan Benowo, Kecamatan Gubeng Kecamatan Tambaksari, Kecamatan Pabean Cantian dan Kecamatan Tegalsari. Pada tahun 2017 sudah terbentuk 31 KPA Kecamatan yang kemudian diharapkan akan terbentuk Warga Peduli AIDS di masing-masing kelurahan. Oleh karena itu pada tahun 2018 ini perlu ditindaklajuti untuk koordinasi dan penguatan Warga Peduli AIDS bagi yang sudah ada dan pembentukan Warga Peduli AIDS bagi kelurahan yang belum membentuk.
II.
TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1.
Penyegaran kembali pengetahuan tentang pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS.
2.
Penguatan WPA yang sudah terbentuk dan mengetahui kegiatan yang telah dilaksanakan WPA selama ini.
3.
Melakukan
koordinasi
di
tingkat
kelurahan
terkait
pencegahan
dan
penanggulangan HIV dan AIDS. 4.
Melakukan monitoring dan evaluasi (kendala yang dihadapi dan rencana tindak lanjut untuk mengatasi kendala tersebut).
5.
Adanya SK WPA bagi yang belum membentuk, Ada Alur dan tupoksi WPA disesuaikan dengan kondisi kelurahan setempat.
III.
PESERTA PERTEMUAN 1. Sesuai dengan daftar anggota yang tercantum dalam SK WPA di Kelurahan masing-masing. 2. Stakeholder di wilayah kelurahan setempat: 2.1 Aparat kelurahan 2.2 Pokja PKK 2.3 Tokoh Agama 2.4 Bidan 2.5 Tokoh Masyarakat 2.6 Ketua RW dan RT 2.7 Kader Warga Peduli AIDS 2.8 Karang Taruna 2.9 Remaja Masjid dan Ustadz 2.10 Warga Kelurahan
IV.
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Tempat dan waktu pelaksanaan pertemuan adalah sebagai berikut: Pertemuan 1 Bulan
: April 2018
Waktu
: Sesuai dengan rencana kerja Puskesmas
Tempat
: Ruang Rapat Puskesmas atau Kantor Kelurahan
Agenda
: Penguatan WPA yang sudah terbentuk dan sosialisasi kepada masyarakat umum.
Pertemuan 2 Bulan
: Juli 2018
Waktu
: Sesuai dengan rencana kerja Puskesmas
Tempat
: Ruang Rapat Puskesmas atau Kantor Kelurahan
Agenda
: Koordinasi kegiatan WPA yang sudah dilaksanakan dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS di kelurahan masing-masing serta sosialisasi kepada masyarakat umum.
Pertemuan 3 Bulan
: Oktober 2018
Waktu
: Sesuai dengan rencana kerja Puskesmas
Tempat
: Ruang Rapat Puskesmas atau Kantor Kelurahan
Agenda
: Pertemuan monitoring dan evaluasi (rekap kegiatan, tantangan yang dihadapi, mencari alternatif solusi untuk mengatasi tantangan tersebut, rencana tindak lanjut) serta sosialisasi kepada masyarakat umum.
V.
ANGGARAN Sumber anggaran kegiatan ini adalah BOK 63 Puskesmas di Kota Surabaya