Kerajaan Sriwijaya
Sejarah dan Lokasi Pengetahuan mengenai sejarah Sriwijaya baru lahir pada permulaan abad ke-20 M, ketika George Coedes menulis karangannya berjudul Le Royaume de Crivijaya pada tahun 1918 M.
Coedes kemudian menetapkan bahwa, Sriwijaya adalah nama sebuah kerajaan di Sumatera Selatan. Lebih lanjut, Coedes juga menetapkan bahwa, letak ibukota Sriwijaya adalah Palembang, dengan bersandar pada anggapan Groeneveldt dalam karangannya, Notes on the Malay Archipelago and Malacca, Compiled from Chinese Source, yang menyatakan bahwa, San-fo-ts‘I adalah Palembang yang terletak di Sumatera Selatan, yaitu tepatnya di tepi Sungai Musi atau sekitar kota Palembang sekarang
Kerajaan Sriwijaya adalah nama kerajaan yang tentu sudah tidak asing, karena Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara pada wakt waktu u itu itu (aba (abad d 7 - 15 M). M). Perk Perkem emba bang ngan an Sriw Sriwij ijay ayaa hing hingga ga menc mencap apai ai punc puncak ak kebesarannya kebesarannya sebagai kerajaan Maritim. Maritim. Sumber-sumbe Sumber-sumberr sejarah sejarah kerajaan kerajaan Sriwijay Sriwijayaa selain berasal dari dalam juga berasal dari da ri luar seperti dari Cina, India, Arab, Persia.
Kerajaan Sriwijaya berpusat di daerah yang sekarang dikenali sebagai Palembang di Sumatra Sumatra Pengaruhnya Pengaruhnya amat besar di atas semenanjung semenanjung malayasia malayasia dan Pilipina. Pilipina. Kuasa Sriwijaya merosot pada abad ke-11.Kerajaan Sriwijaya mulai ditakluk berbagai kerajaan Jawa, pertama oleh kerajaan Singosari (Singhasari) dan akhirnya oleh kerajaan Kerajaan Majapahit. Majapahit. Malangnya, Malangnya, sejarah sejarah Asia Tenggara enggara tidak didokumentasikan didokumentasikan dengan baik. Sumber sejarahnya berdasarkan laporan dari orang luar, prasasti dan penemuan arkaelogi, artifak seperti patung dan lukisan, dan hikayat.
Berikut daftar silsilah para Raja Kerajaan Sriwijaya :
Dapunta Hyang Sri Yayanaga Yayanaga (Prasasti Kedukan Bukit 683 M, Prasasti Talangtuo 684 M) Cri Indrawarman (berita Cina, 724 M) Rudrawikrama (berita Cina, 728 M) Wishnu (Prasasti Ligor, Ligor, 775 M) Maharaja (berita Arab, 851 M) Balaputradewa (Prasasti Nalanda, 860 M) Cri Udayadityawarman (berita Cina, 960 M) Cri Udayaditya (Berita Cina, 962 M) Cri Cudamaniwarmadewa (Berita Cina, 1003. Prasasti Leiden, 1044 M) Maraviyatunggawarman (Prasasti Leiden, 1044 M) Cri Sanggrama Wijayatunggawarman (Prasasti Chola, 1004 M)
Pengaruh Budaya Kerajaan Sriwijaya banyak dipengaruhi budaya India , pertama oleh budaya agama Hindu dan kemudiannya diikuti pula oleh agama Buddha. Agama Buddha diperkenalkan di Sriwijaya pada tahun 425 Masehi. Sriwijaya merupakan pusat terpenting agama Buddha Mahayana.Raja-raja Sriwijaya menguasai kepulauan Melayu menerusi perdagangan dan penaklukan dari kurun abad ke-7 hingga abad ke-9. Kerajaan Sriwijaya juga membantu menyebar menyebarkan kan kebuday kebudayaan aan Melay Melayu u ke seluru seluruh h Sumatr Sumatra, a, Semenan Semenanjun jung g Melayu Melayu,, dan Borneo Barat.Pada masa yang sama, agama Islam memasuki Sumatra menerusi Aceh yang telah disebarkan menerusi perhubungan dengan pedagang Arab dan India. Pada tahun tahun 1414 1414 pangera pangeran n terakhi terakhirr Majapa Majapahit hit,, Parami Paramisor soraa , memelu memeluk k agama agama Islam Islam dan berhijrah ke Tanah Melayu di mana dia telah mendirikan kesultanan Melaka. Agama Buddha aliran Buddha Hinayana dan Buddha Mahayana disebarkan di pelosok kepulauan Melayu dan Palembang menjadi pusat pembelajaran agama Buddha. Pada tahun 1025 , Sriwijaya telah diserbu kerajaan Cholas dari India. Pada masa itu juga, Sriwijaya telah hilang kuasa monopoli ke atas lalu-lintas perdagangan Tiongkok -India . Dengan itu, kemewahan Sriwijaya menurun. Kerajaan Singhasari yang berada di bawah naungan
Sriwijaya melepaskan diri daripadanya. Pada Pada tahun 1088 kerajaan Melayu Jambi, Jambi, yang dahuluny dahulunyaa berada berada di bawah bawah naungan naungan Sriwij Sriwijaya aya menjad menjadika ikan n Sriwij Sriwijaya aya takluk taklukanny annya. a. Kekuatan kerajaan Melayu Jambi berangsur hingga 2 abad.
Sumber-Sumber Dari Dalam Negeri Sumber-sum Sumber-sumber ber sejarah sejarah yang mendukung mendukung tentang tentang keberadaan keberadaan Kerajaan Kerajaan Sriwijay Sriwijayaa berasal dari berita asing dan prasasti-prasasti.
B.
Sumber Asing
Sumber Cina
Kunjungan I-sting, seorang peziarah Budha dari China pertama adalah tahun 671 M. Dalam catatannya disebutkan bahwa, saat itu terdapat lebih dari seribu orang pendeta Budha di Sriwijaya. Aturan dan upacara para pendeta Budha tersebut sama dengan aturan dan upacara yang dilakukan oleh para pendeta Budha di India. I-tsing tinggal selama 6 bulan di Sriwijaya untuk belajar bahasa Sansekerta, setelah itu, baru ia berangkat ke Nalanda, India. Setelah lama belajar di Nalanda, tahun 685 I-tsing kembali ke Sriwijaya dan tinggal selama beberapa tahun untuk menerjemahkan teks-teks Budha dari bahasa Sansekerta ke bahasa Cina.
Catatan Cina yang lain menyebutkan tentang utusan Sriwijaya yang datang secara rutin ke Cina, yang terakhir adalah tahun 988 M
Sumber Arab
Arab, Sriwijaya disebut Sribuza. Mas‘udi, seorang sejarawan Arab klasik menulis catatan tentang Sriwijaya Sriwijaya pada tahun 955 M. Dalam catatan itu, digambarkan Sriwijaya Sriwijaya merupak merupakan an sebuah sebuah keraja kerajaan an besar besar,, dengan dengan tentar tentaraa yang yang sangat sangat banyak. banyak. Hasil Hasil bumi bumi Sriwijaya adalah kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, kayu cendana, pala, kardamunggu, gambir dan beberapa hasil bumi lainya.
Sumber India
Kerajaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan denga n raja-raja dari kerajaan yang ada di India seperti dengan Kerajaan Nalanda, dan Kerajaan Chola. Dengan Kerajaan Nalan Nalanda da disebu disebutka tkan n bahwa bahwa Raja Raja Sriwi Sriwijay jayaa mendir mendirika ikan n sebuah sebuah prasas prasasti ti yang yang dikena dikenall dengan nama Prasasti Nalanda
Sumber lain
Pada tahun 1886 Beal mengemukakan pendapatnya bahwa, Shih-li-fo-shih merupakan suatu daerah yang terletak di tepi Sungai Musi, Sumber lain, yaitu Beal mengemukakan pendapatnya pada tahun 1886 bahwa, Shih-li-fo-shih merupakan suatu daerah yang terletak di tepi Sungai Musi.
Pada tahun 1913 M, Kern telah menerbitkan Prasasti Kota Kapur, prasasti peni pening nggal galan an Sriw Sriwij ijay ayaa yang ditem ditemuka ukan n di Pula Pulau u Bangk Bangka. a. Namu Namun, n, saat saat itu, itu, Kern Kern menganggap Sriwijaya yang tercantum pada prasasti itu adalah nama seorang raja, karena Cri biasanya digunakan sebagai sebutan atau gelar raja
Demikianlah bukti-bukti tentang sumber dari luar negeri yang menjelaskan keberadaan Sriwijaya Sriwijaya,, sehingga sehingga melalui melalui sumber-sumb sumber-sumber er tersebut tersebut dapat diketahui diketahui perkembangan perkembangan Sriwijaya dalam berbagai aspek kehidupan.
Sumber Lokal atau Dalam Negeri Sumber dalam negeri berasal dari prasasti-prasasti yang dibuat oleh raja-raja dari Kerajaan Sriwijaya. Prasasti itu antara lain sebagai berikut.
Prasasti Kota Kapur
Prasasti ini merupakan yang paling tua, bertarikh 682 M, menceritakan tentang kisah perjalanan suci Dapunta Hyang dari Minana dengan perahu, bersama dua laksa (20.000) tentara dan 200 peti perbekalan, serta 1.213 tentara yang berjalan kaki. Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti berangka tahun 683 M itu menyebutkan bahwa raja Sriwijaya bernama Dapunta Hyang yang membawa tentara sebanyak 20.000 orang berhasil menundukan Minangatamwan. Dengan kemenangan itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur. Daerah yang dimaksud Minangatamwan itu kemungkinan adalah daerah Binaga yang terletak di Jambi. Daerah itu sangat strategis untuk perdagangan
Prasasti Talangtuo
Prasasti berangka tahun 684 M itu menyebutkan tentang pembuatan Taman Srikesetra atas perintah Raja Dapunta Hyang.
Prasasti Karang Berahi
Prasasti berangka tahun 686 M itu ditemukan di daerah pedalaman Jambi, yang menunjukan penguasaan Sriwijaya atas daerah itu.
Prasasti Ligor
Prasasti berangka tahun 775 M itu menyebutkan tentang ibu kota Ligor dengan tujuan untuk mengawasi pelayaran perdagangan di Selat Malaka.
Prasasti Nalanda
Prasasti itu menyebutkan Raja Balaputra Dewa sebagai Raja terakhir dari Dinasti Syaile Syailendr ndraa yang yang terusi terusirr dari dari Jawa Jawa Tengah engah akibat akibat kekalah kekalahanny annyaa melawa melawan n Keraja Kerajaan an Mataram dari Dinasti Sanjaya. Dalam prasasti itu, Balaputra Dewa meminta kepada Raja Nalanda agar mengakui haknya atas Kerajaan Syailendra. Di samping itu, prasasti ini juga menyebutkan bahwa Raja Dewa Paladewa berkenan membebaskan 5 buah desa dari pajak untuk membiayai para mahasiswa Sriwijaya yang belajar di Nalanda.
Prasasti Telaga Batu.
Prasasti ini Karena ditemukan di sekitar Palembang pada tahun 1918 M. Berbentuk batu lempeng mendekati segi lima, di atasnya ada tujuh kepala ular kobra, denga dengan n sebe sebent ntuk uk mangk mangkuk uk keci kecill denga dengan n cera ceratt (mul (mulut ut keci kecill temp tempat at kelua keluarr air) air) di bawahnya. Menurut para arkeolog, prasasti ini digunakan untuk pelaksanaan upacara sumpah kesetiaan dan kepatuhan para calon pejabat. Dalam prosesi itu, pejabat yang disumpah meminum air yang dialirkan ke batu dan keluar melalui cerat tersebut. Sebagai sarana untuk upacara persumpahan, prasasti seperti itu biasanya ditempatkan di pusat kerajaan., maka diduga kuat Palembang merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya
Prasasti-prasasti dari Kerajaan Sriwijaya itu sebagian besar menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno.
Kehidupan Politik Dalam kehidupan politik. Raja pertama Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanaga, dengan pusat kerajaannya ada 2 pendapat yaitu pendapat pertama yang menyebutkan pusa pusatt Sriw Sriwij ijay ayaa di Pale Palemb mban ang g kare karena na daer daerah ah ters terseb ebut ut bany banyak ak dite ditemu mukan kan pras prasas asti ti Sriwijaya dan adanya sungai Musi yang strategis untuk perdaganga n. . .
Sedangkan pendapat kedua letak Sriwijaya di Minangatamwan yaitu daerah pertemuan sungai Kampar Kiri dan Kampar Kanan yang diperkirakan daerah Binaga yaitu terletak di Jambi yang juga strategis untuk perdagangan. Dari dua pendapat tersebut, maka oleh ahli menyimp menyimpulka ulkan n bahwa bahwa pada pada mulany mulanyaa Sriwij Sriwijaya aya berpus berpusat at di Palemba Palembang. ng. Kemudi Kemudian an dipindahkan ke Minangatamwan.
Untuk selanjutnya Sriwijaya mampu mengembangkan kerajaannya melalui keberhasilan politik ekspansi/perluasan wilayah ke daerah-daerah yang sangat penting artinya untuk perdagangan. Hal ini sesuai dengan prasasti yang ditemukan Lampung, Bangka, dan Ligor. Bahkan melalui benteng I-tshing bahwa Kedah di pulau Penang juga dikuasai Sriwijaya.
Dengan demikian Sriwijaya bukan lagi sebagai negara senusa atau satu pulau, tetapi sudah merupakan negara antar nusa karena penguasaannya penguasaannya atas beberapa pulau. Bahkan ada yang berpendapat Sriwijaya Sriwijaya adalah negara kesatuan pertama. Karena kekuasaannya kekuasaannya luas dan berperan berperan sebagai negara besar di Asia Tenggara. enggara. Kehidupan Kehidupan EkonomiKeraj EkonomiKerajaan aan Sriwijaya memiliki letak yang strategis di jalur pelayaran dan perdagangan Internasional Asia Tenggara. Tenggara. Dengan letak yang strategis tersebut maka Sriwijaya berkembang menjadi pusat perdagangan dan menjadi Pelabuhan Transito sehingga dapat menimbun barang dari dari dalam dalam maupun maupun luar luar.Denga .Dengan n demiki demikian an keduduka kedudukan n Sriwij Sriwijaya aya dalam dalam perdag perdaganga angan n internasion internasional al sangat baik. Hal ini juga didukung oleh pemerintahan pemerintahan raja yang cakap dan bijaksana seperti Balaputradewa. Pada masanya Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat yang mampu menjamin keamanan di jalurjalur pelayaran yang menuju Sriwijaya, sehingga banyak pedagang dari luar yang singgah dan berdagang di wilayah kekuasaan Sriwijaya tersebut.
Dengan adanya pedagang-pedaga pedagang-pedagang ng dari luar yang singgah maka penghasilan Sriwijaya Sriwijaya meningkat dengan pesat. Peningkatan diperoleh dari pembayaran upeti, pajak maupun keuntungan keuntungan dari hasil perdagangan perdagangan dengan demikian demikian Sriwijay Sriwijayaa berkembang berkembang menjadi menjadi kerajaan yang besar dan makmur. makmur.
Kehidupan sosial dan Budaya Masyarakatnya meningkat dengan pesat terutama dalam bidang pendidikan dan hasilnya Sriwij Sriwijaya aya terbukt terbuktii menjad menjadii pusat pusat pendidi pendidikan kan dan penyebar penyebaran an agama agama Budha Budha di Asia Tenggara. Hal ini sesuai dengan berita I-Tshing pada abad ke 8 bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta yang belajar agama Budha di bawah bimbingan pendeta Budha terkenal yaitu Sakyakirti Sakyakirti.Di .Di samping itu juga pemuda-pemuda pemuda-pemuda Sriwijaya Sriwijaya juga mempelajari agama Budha dan ilmu lainnya di India, hal ini tertera dalam prasasti Nalanda. Dari prasasti ini diketahui pula pul a raja Sriwijaya yaitu Balaputra Dewa mempunyai hubungan erat dengan raja Dewa Paladewa (India). Raja ini memberi sebidang tanah untuk untuk asrama asrama pelaja pelajarr dari dari Sriwij Sriwijaya aya.. Sebaga Sebagaii penganut penganut agama agama yang yang taat taat maka maka raja raja Sriwijaya Sriwijaya juga memperhatika memperhatikan n kelestarian kelestarian lingkungannya lingkungannya (seperti (seperti yang tertera tertera dalam Prasasti Talang Tuo) dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya. Dengan demikian kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Sriwijaya sangat baik dan makmur, dalam hal ini tentunya juga diikuti oleh kemajuan kemajuan dalam bidang kebudayaan. kebudayaan. Kemajuan Kemajuan dalam bidang budaya sampai sekarang sekarang dapat diketahui diketahui melalui melalui peninggalanpe peninggalanpeninggal ninggalan an suci seperti stupa, candi atau patung/arca Budha seperti ditemukan di Jambi, Muaratakus, dan Gunung Tua Tua (Padang Lawas) serta serta di Bukit Siguntang (Palembang).Kebesaran dan kejayaan Sriwijaya akhirnya mengalami kemunduran dan keruntuhan akibat serangan dari kerajaan lain. Serangan pertama dari Raja Dharmawangsa dari Medang, Jatim tahun 990 M. pada waktu itu raja Sriwijaya adalah Sri Sudarmaniwarmadewa. Walaupun serangan tersebut gagal tetapi dapat melemahkan Sriwijaya.
Serangan berikutnya datang dari kerajaan Colamandala (India Selatan) yang terjadi pada masa pemerintahan Sri Sangramawijayatunggawarman pada tahun 1023 dan diulang lagi tahun 1030 dan raja Sriwijaya ditawan. Tahun 1068 Raja Wirarajendra dari Colamandala kembali menyerang Sriwijaya tetapi Sriwijaya tidak runtuh bahkan pada abad 13 Sriwijaya diberitakan muncul kembali dan cukup kuat sesuai dengan berita Cina. Keruntuhan Sriwijaya terjadi pada tahun 1477 ketika Majapahit mengirimkan tentaranya untuk menaklukan Sumatera termasuk Sriwijaya.
Kehidupan Ekonomi Menurut catatan asing, Bumi Sriwijaya menghasilkan bumi beberapa diantaranya, yaitu cengkeh, kapulaga, kapulaga, pala, lada, pinang, kayu gaharu, kayu cendana, kapur barus, gading, timah, emas, perak, kayu hitam, kayu sapan, rempah-rempah rempah-rempah dan penyu. Barang-barang Barang-barang ters terseb ebut ut diju dijual al atau atau dibar dibarte terr denga dengan n kain kain katu, katu, sute sutera ra dan dan pors porsel elen en mela melalui lui rela relasi si dagangnya dengan Cina, India, Arab dan Madagaskar. Madagaskar.
Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya Akibat Akibat dari dari persai persaingan ngan di bidang bidang pelay pelayaran aran dan perdaga perdagangan ngan,, Raja Raja Rajend Rajendra ra Chola Chola melakukan dua kali penyerangan ke Kerajaan Sriwijaya. Bahkan pada penyerangganya yang
kedua,
Kerajaan
Chola
berhasil
menawan
Raja
Cri
Sanggrama
Wijayatunggawarman serta berhasil merebut kota dan bandar-bandar penting Kerajaan Sriwijaya.
Pada Pada abad ke-13 ke-13 M, Keraja Kerajaan an Sriwi Sriwijay jayaa mengala mengalami mi kemund kemundura uran n yang yang luar luar biasa. biasa. Keraja Kerajaan an besar besar di sebela sebelah h utara, utara, sepert sepertii Siam. Siam. Keraja Kerajaan an Siam Siam yang yang juga juga memili memiliki ki kepentingan dalam perdagangan memperluas wilayah kekuasaannya ke wilayah selatan. Kerajaan Siam berhasil menguasai daerah semanjung Malaka, termasuk Tanah Genting Kra. Akibat dari perluasan perluasan Kerajaan Kerajaan Siam tersebut, kegiatan pelayaran pelayaran perdagangan perdagangan
Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang. Sriwijaya menjadi kerajaan kecil dan lemah yang wilaya wilayahny hnyaa terbata terbatass di daerah daerah Palemb Palembang, ang, pada abad ke-13 ke-13 Keraja Kerajaan an Sriwi Sriwijay jayaa di hancurkan oleh Kerajaan Majapahit.