KEWIRAUSAHAAN KEWIRAUSAHAAN 1 “Jurus
dan Rambu Bidang Wirausaha”
Dosen Pengampu : Drs. I Made Sarjana
Disusun oleh : Kelompok 6 (16) Tjut Nadia Hatsueta
1415644061
(17) Ni Nengah Ayu Apriani
1415644062
(18) Ni Luh Ade Murniasih
1415644063
6C-D4 AKUNTANSI MANAJERIAL JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BALI TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Drs. I Made Sarjana selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan 1 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali. Judul dari makalah ini adalah Jurus adalah Jurus dan Rambu Bidang Bidang Wirausaha. Wirausaha . Dalam menyelesaikan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis temui, namun berkat bimbingan dan saran dari berbagai pihak, maka hambatan itu dapat diatasi. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. I Made Sarjana selaku dosen Kewirausahaan 1 yang telah membimbing penulis. 2. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak luput dari kesal ahan dan belum sempurna s empurna karena keterbatasan pengetahuan dan literatur yang penulis miliki. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah yang baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Terima kasih.
Jimbaran, Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................ ...................................................... ............................................. .............................................. ............................ ..... i DAFTAR ISI ........................................... ................................................................. ............................................ ............................................. ................................ ......... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................ .................................................................. ............................................ ........................................... .....................1 1.2 Rumusan Masalah .......................................... ................................................................. ............................................. ....................................... .................2 1.3 Tujuan Penulisan ............................................ ................................................................... ............................................. ....................................... ................. 2 1.4 Manfaat Penulisan .......................................... ................................................................. ............................................. ....................................... ................. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Jurus-jurus Wirausaha ............................................ .................................................................. ............................................ ................................ .......... 3 2.2 Rambu-rambu Wirausaha ........................................... ................................................................. ............................................ ............................ ......7 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan ........................................... ................................................................. ............................................ ............................................. ................................ .........21 3.2 Saran ............................................. ................................................................... ............................................ ............................................ .................................... ..............21
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi perkembangan ekonomi dunia dan adanya era pasar bebas menuntut Indonesia untuk dapat menyejajarkan posisinya dengan dunia luar. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah dengan meningkatkan pembangunan ekonomi negeri serta mengurangi ketergantungan terhadap bangsa lain. Hal ini dapat tercapai salah satunya dengan mengembangkan kewirausahaan di Indonesia. Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara ca ra berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Dengan melahirkan banyak wirausaha sukses, ketergantungan Indonesia terhadap bangsa lain diharapkan dapat berkurang karena telah mampu menciptakan lapangan baru sendiri dan memenuhi kebutuhannya sendiri. Selain itu, dengan hadirnya wirausaha yang sukses mengembangkan usahanya, baik di kancah nasional maupun internasional akan mengurangi beban pemerintah pula dalam rangka mengurangi angka pengangguran. Tentu saja tidak mudah menjadi seorang wirausaha sukses. Berbagai halangan dan masalah selalu mewarnai kisah-kisah perjalanan bisnis mereka dan mereka dituntut untuk dapat menangani masalah tersebut dengan cerdas atau menyerah pada masalah dan kalah menjadi wirausaha. Pada makalah ini, penulis akan membahas mengenai jurus dan rambu bidang kewirausahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut. 1. Apa saja jurus-jurus yang dapat dilakukan dalam bidang wirausaha? 2. Apa saja rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam berwirausaha?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui jurus-jurus yang dapat dilakukan dalam bidang wirausaha. 2. Untuk mengetahui rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam berwirausaha.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui jurus-jurus yang dapat dilakukan dalam bidang wirausaha. 2. Untuk mengetahui rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam berwirausaha.
BAB II ISI
2.1 JURUS-JURUS WIRAUSAHA
Menurut Joseph Schumpeter “Wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru”. Agar langkah kita untuk berwirausaha menjadi mudah dan terang, maka perlu melakukannya dengan langkah-langkah yang mudah. Langkah-langkah ini dapat diartikan sebagai jurus yang akan membimbing dan mengarahkan kita sebelum memulai usaha. Di dalam kewirausahaan kita dapat mencontoh mencontoh sifat-sifat alam dalam memulai kewirausahaan. Berikut ini merupakan jurus-jurus awal yang dapat membimbing kita untuk menjadi wirausaha yang sukses, yaitu: 1.
Berani memulai Berani memulai artinya seseorang harus segera memulai, paling tidak berpikir untuk berusaha, memulai usaha dari hal-hal yang paling kecil sesuai dengan kemampuan si calon pengusaha. Untuk memulai pertama kali suatu usaha memang terasa sangat berat. Banyak kendala yang dihadapi, seperti dari mana dimulainya usaha tersebut dan apa yang perlu dipersiapkan. Hal yang terpenting adalah memulai terlebih dahulu, barulah kita mengutahui kekurangan dan hal-hal yang perlu dipersiapkan lanjut. Terkadang nat dan motivasi yang kuat untuk berusaha tidak akan pernah terealisasi tanpa berani memulai saat ini juga. Banyak orang mengatakan bahwa membuka usaha itu gampang, tetapu memulainya memulain ya sangat sulit. Penyakit seperti ini yang harus dikikis habis.
2.
Berani menanggung risiko (tidak takut rugi) Seorang calon pengusaha dituntut untuk berani menanggung segala risiko, baik risiko kerugian, bangkrut atau risiko lainnya. Penyakit takut rugi atau bangkrut, ini juga menjadi momok bagi calon wirausahawan bar u. Perlu diingat bahwa dalam usaha (bisnis) hanya ada dua pilihan, yakni untunng atau rugi. Artinya, bisnis yang akan dijalankan pasti memiliki risiko rugi atau untung. Seorang calon pengusaha harus berani mengambil risiko seberat dan sebesar apapun. Hal yang perlu diingat adalah menjalankan segala sesuatu dengan perhitungan matang dan selalu memiliki sikap optimistis bahwa semua masalah dapat diatasi. Perlu dicamkan pula bahwa semakin
besar risiko yang dihadapi, semakin besar peluang untuk maju dan meraup keuntungan. Ada istilah ekstrem bahwa jika kita ingin berwirausaha, kita harus siap rugi terlebih dahulu sehingga kita bersungguh-sungguh dalam menjalankan usaha nantinya. 3.
Penuh perhitungan Agar peluang memperoleh keuntungan tidak hilang dan segala kendala risiko yang bakal dihadapi dapat diatasi atau diminimalkan, sebelum malakukan bisnisnya seorang calon pengusaha perlu memperhitungkannya. Kalkulasi dalam prediksi apa yang akan terjadi sangat penting dan perlu dibuat di atas kertas kerja. Kalaupun terjadi risiko yang harus ditanggung nantinya, itu pun tidak terlalu meleset dari perhitungan. Untuk itu, seorang calon pengusaha diminta untuk memiliki naluri dan daya piker yang hebat.
4.
Memiliki rencana yang jelas Perhitungan yang dibuat sebaiknya dituangkan dalam suatu rencana yang lengkap. Rencana dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha harus dibuat selengkap mungkin. Rencana yang akan dijalankan ini memuat apa saja yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan akan dilakukan, berapa besar biaya yang dikeluarkan, dan siapa yang akan melaksanakannya. Kemudian, rencana yang sudah dibuat akan dijadikan sebagai pedoman dalam melangkah ke depan. Tanpa rencana yang matang dan lengkap sulit untuk mencapai suatu tujuan yang akan dicapai.
5.
Tidak cepat puas dan putus asa Seorang calon pengusaha tidak akan pernah cepat puas atas hasil yang dicapai. Bahkan seorang calon yang hebat selalu haus akan kemajuan dan selalu akan merasa kurang. Sikap untuk tidak cepat putus asa ini akan memotivasi pengusaha untuk terus maju. Kemudia, pengusaha juga diharuskan untuk tidak cepat putus asa atas segala kegagalan yang dialaminya. Kegagalan merupakan sukses yang tertunda. Selidiki dengan teliti penyebab kegagalan tersebut dan segera perbaiki sehingga kegagalan tersebut tidak akan lagi terulang. Dengan demikian, pengusaha selalu berusaha bertindak untuk lebih baik dari sebelumnya. Pengusaha juga harus mampu untuk menciptakan dan/atau mencari peluang-peluang baru yang lebih memberikan harapan.
6.
Optimistis dan penuh keyakinan Sifat optimistis dan penuh keyakinan bahwa usaha yang sedang dijalankan akan memberikan hasil selalu ditanamkan kepada setiap calon pengusaha. Seseorang yang
tidak memiliki sikap optimistis akan sulit untuk menembus setiap halangan atau rintangan yang akan dihadapinya. Optimistis dan keyakinan akan berhasil merupakan bayangan yang akan terus mengikuti perasaan bahwa kita harus berhasil dalam menjalankan perusahaan. Jangan pernah ada rasa keraguan yang dapat menghentikan usaha yang akan dijalanka. Namun, optimistis dan penuh keyakinan tentunya harus penuh perhitungan yang yang matang. 7.
Memiliki tanggung jawab Pengusaha juga diharuskan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap usaha yang sedang dijalankan, yaitu tanggung jawab kepada diri sendiri, kepada masyarakat, ataupun kepada pihak-pihak luar perusahaan. Misalnya, dalam hal komitmen (pinjaman atau janji tertentu) untuk mengembalikan sesuatu yang wajib dilakukan. Tanggung jawab social kepada masyarakat juga tidak boleh dilupakan karena tanpa masyarakat usaha kita tidak akan pernah maju. Di samping itu, calon pengusaha juga harus memiliki tanggung jawab terhadap seluruh aktivitas perusahaan, termasuk tanggung jawab terhadap para pegawai, baik dalam hal memberikan kesejahteraan maupun keamanan mereka dalam bekerja.
8.
Memiliki etika dan moral Terakhir, seorang calon pengusaha harus memiliki etika dan moral dalam menjalankan usahanya. Hal ini perlu dijunjung tinggi mengingat etika dan moral berbisnis merupakan dasar untuk melakukan sesuatu bisnis yang baik. Pengusaha harus mampu menghagai karyawan, masyarakat, pelanggan, atau pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan sesuai dengan etika yang berlaku. Seorang calon pengusaha paling tabu untuk melakukan kegiatan yang melanggar hukum, baik hukum bermasyarakat maupun terhadap hukum negara. Sebaliknya, pengusaha yang baik adalah pengusaha yang taat akan peraturan dan taat hukum. Selain jurus awal diatas, terdapat beberapa jurus yang dapat digunakan yang mana
filosofinya diambil dari berbagai karakter alam, tokoh wayang dan sebagainya. Jurus-jurus tersebut ialah: 1.
Jurus Elang Elang menggambarkan hewan yang tajam mengincar mangsa. Dari jarak jauh elang bisa mendeteksi keberadaan mangsa meski dibalik semak belukar. Artinya, pengusaha
harus
cepat
tanggap
memanfaatkannya sebaik mungkin.
melihat
peluang
dan
sesegera
mungkin
2.
Jurus Kuda Kuda menggambarkan kekuatan yang lincah dan tak kenal lelah. Artinya, pengusaha harus bekerja keras. Dalam perkembangannya, pengusaha menjadi joki kuda. Yang bekerja keras adalah anak buah, yang pegang kendali tetap sang pengusaha.
3.
Jurus Lipan Lipan menggambarkan binatang berkaki banyak. Kalau kakinya patah 1 atau 2, Lipan masih lancar berjalan. Artinya, hindari memusatkan seluruh potensi di 1 tempat. Tapi mengembangkan jangkauan usaha hingga daerah lain. Contoh : dalam bisnis restoran, tidak perlu meningkatkan jumlah meja hingga 100 buah. Tapi, buatlah cabang 5 cabang ditempat lain berkapasitas rerata 20 meja. Kalau salah satu cabang bangkrut, cabang yang lain bisa membantu sehingga secara keseluruhan usaha tidak berhenti.
4.
Jurus Pohon Kelapa Kelapa menggambarkan multipotensi yaitu seluruh bagian dari pohon dapat digunakan. Batang untuk kayu, daun untuk ketupat, lidi untuk sapu, sabut untuk pengikat, tempurung untuk arang aktif dan air buah untuk minuman menyegarkan. Artinya, pergunakan seluruh potensi produk dan hindari sisa produk tak berguna. Pilihlah karyawan yang mengusai lebih dari 1 ketrampilan.
5.
Jurus Semut Semut menggambarkan kerjasama tim. Artinya, pengusaha harus bisa membangun budaya kerjasama dalam tim, komunikasi dua arah dan distribusi tugas yang tepat dan jelas.
6.
Jurus Onta Onta menggambarkan kemampuan antisipasi dan persiapan yang mantap. Onta mampu berjalan teramat jauh pada lingkungan panas terik tanpa meneguk air setetes pun. Kuncinya ada pada cadangan air berlimpah dipunuknya. Artinya, pengusaha harus mempersiapkan diri dalam finansial dan mental pada perjalanan bisnis. Antisipasi hal-hal yang diluar rencana. Hindari menggunakan seluruh uang untuk pengembangan usaha. Selalu sediakan uang cadangan jika terjadi peristiwa tidak diinginkan misal bangkrut. Asuransi merupakan salah satu contoh antisipasi.
7.
Jurus Ular Ular menggambarkan perbaikan. Ular senantiasa mengganti kulitnya ketika volume tubuh kian membesar. Proses pergantian kulit ini membutuhkan waktu, melelahkan bahkan menyakitkan bagi ular. Artinya, pengusaha harus terus memperbaiki diri terutama ketika usaha kian berkembang. Jagalah penampilan diri, perusahaan dan produk tetap prima dan dan menawan.
8.
Jurus Cicak Cicak menggambarkan pengorbanan. Cicak akan memutus ekor ketika dalam kondisi berbahaya atau menjumpai pemangsa demi menyelamatkan diri. Artinya, pengusaha mengorbankan keuntungan dan kenyamanan jangka pendek demi kepuasan jangka panjang. Misal : Kita berpromosi produk baru dan mengeluarkan biaya supaya dikenal konsumen meski belum mendapatkan keuntungan sepeser pun.
9.
Jurus Kucing Kucing menggambarkan profesional. Falsafah Cina mengajarkan tidak penting kucing hitam atau kucing putih, yang penting kucing menakuti tikus. Artinya, pengusaha bekerja professional meski dia yang diajak di ajak berbisnis ialah saudara, teman atau koleganya.
10. Jurus Bunglon Bunglon menggambarkan adaptasi dan kamuflase. Kulit Bunglon berubah warna secara otomatis dan cepat sesuai se suai warna dominan lingkungan. Artinya, pengusaha harus bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi dunia bisnis meski harus bernafas dalam lumpur hitam pekat sekalipun. Pengusaha dengan licin mampu mengatasi beragam permasalahan dilapangan. 11. Jurus Pohon Pisang Pisang menggambarkan kaderisasi. Tanaman pisang akan melahirkan anakan setelah berbuah. Juga aktif bertunas ketika dalam kondisi cekaman lingkungan. Artinya, pengusaha membangun sistem kaderisasi yang bagus. Kaderisasi ditujukan mengantisipasi pergantian karyawan baik karena keluar maupun pensiun. Kaderisasi mempersiapkan karyawan baru ketika usaha kian berkembang. 12. Jurus Jemput Bola Jurus Jemput Bola menggambarkan antusias dan proaktif. Pemain bola memperebutkan sebuah bola dengan tetap menjaga kerja tim. Bola bukan ditunggu
tetapi harus dijemput. Artinya, pengusaha harus jeli mencari, melihat dan memanfaatkan peluang usaha menjadi bisnis yang mendatangkan profit. 13. Jurus Zebra Aplikasi jurus Zebra dalam menjalankan bisnis adalah jika kita tidak bisa menjadi yang pertama maka tampilah menjadi yang terbaik. Namun apabila tak mampu hadir sama dengan keduanya maka tampillah berbeda. Untuk tampil beda harus memiliki beberapa syarat diantaranya ialah unik dan sulit ditiru orang, syarat kedua adalah dibutuhkan oleh orang atau konsumen dan ketiga menguntungkan usaha itu sendiri. 14. Jurus Tupai Jurus tupai memiliki arti memulai berusaha dari nol. Contohlah tupai, walaupun tupai ahli melompat dan suatu saat jatuh dari pohon, setelah dia jatuh, pasti dia akan bangkit kembali dan terus melompat. Pepatah pun mengatakan "Sepandai pandai t upai melompat, akhirnya jatuh juga ke tanah. Artinya Merintis usaha berawal dari kecilkecilan membuat menambah pengalaman hidup. Dan ketika terjatuh, mudah untuk bangkit kembali. 15. Jurus Jerapah Jerapah tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Kalau terjadi sesuatu, jerapah akan mendengar dan melihat apa yang terjadi. Leher panjang jerapah digunakan untuk mengidentifikasi masalah. Selanjutnya diputuskan akan lari kemana sesuai kode dari pemimpin kelompok. Itulah mengapa dalam berwirausaha kita harus memiliki kualitas diri untuk mengidentifikasi suatu masalah. 16. Jurus Pohon Bambu Di tengah tumbangnya pohon-pohon lain akibat serangan angin puting beliung, bambu tetap kokoh tak bergeming. Pohon-pohon Pohon-pohon lain dengan batang lebih besar, justru tidak kuat menghadapi ganasnya hembusan angin dan juga kita perlu fleksibel dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. 17. Jurus Bunga Anggrek Bunga anggrek berbeda dengan bunga-bunga lainnya, karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menampakkan mahkotanya. Bunga anggrek terkenal bunga yang cantik dan awet, meski proses pemekarannya lebih lama. Anggrek mengandung filosofi bunga bahwa proses menuju keindahan bukanlah hal yang mudah. Perlu adanya perjuangan yang panjang dan proses yang tak sebentar untuk
meraih keindahan itu. Seperti halnya kehidupan, proses menuju kesuksesan bukanlah hal mudah. Selalu dibutuhkan perjuangan dan kesabaran untuk memperolehnya. Sama seperti didalam bisnis kita harus menjadi seperti bunga anggrek dimana untuk menjadi sesuatu yang indah harus menjalani jalan yang sulit. 18. Jurus Bunga Matahari Arti bunga matahari – matahari – Bunga Bunga ini dinamakan bunga matahari karena selalu setia mengikuti kemana arah matahari bergulir. Jika anda memperhatikan bunga matahari pada pagi hari maka dia akan menghadap ke timur, dimana matahari terbit dan kemudian akan terus mengikutinya seiring pergerakan matahari kearah barat, dimana matahari terbenam. Artinya pebisnis dimanapun ada peluang bisnis harus mengikuti bisnis tersebut. 19. Jurus Buah Manggis Buah manggis dianggap sebagai lambang kejujuran. Maksud dari lambang kejujuran adalah buah manggis selalu memberikan kebenaran, kesamaan antara apa yang
ada
dalam
penampilan
(perkataan)
dengan
isi
(kenyataan).
Untuk
membuktikannya, hitunglah bagian bawah dari manggis, maka jumlah ruas manggis yang ada akan menunjukkan jumlah isi buah manggis yang terkandung di tiap buah. Dan hasilnya pasti akan sama. Maka dari itu, manggis dianggap lambang kejujuran. Maka guna menjadi seorang interprener kita harus memiliki sebuah kejujuran yang akan melandasi diri kita dalam memulai bisnis. 20. Jurus Arjuna Memanah Dalam cerita, Drona mengajarkan pandawa agar fokus kepada sasaran, baru kemudian memanah. Namun hanya Arjuna yang sanggup melihat satu sasaran dan memanahnya dengan tepat. Jadi, bisa dikatakan memanah yang efektif itu ya seperti Arjuna. Selama kita belum fokus, maka tindakan (memanah) kita akan sia-sia atau tidak mengenai sasaran. Bekal fokus juga sangat diperlukan bagi pebisnis, agar bisa membidik sasaran yang ingin dituju dengan tepat dan juga memiliki intuisi tajam untuk membidik sasaran bisnis dengan tepat. 21. Jurus Kunang-kunang Kunang-kunang Kunang-kunang merupakan hewan yang dapat mengeluarkan cahaya dari tubuh mereka. Keunikan tersebut yang menjadikan kunang-kunang berseda dengan hewan lainnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa kita harus mempunyai keunikan tersendiri agar menjadi wirausaha yang beda dari yang lainnya.
22. Jurus Ikan Hiu Hiu merupakan hewan aktif di lautan. Hiu merupakan predator yang kuat di laut. Sebelum menjadi preditor yang kuat, hiu harus melewati tekanan hidup yang berat sehingga dia harus terus bergerak untuk menjadi hiu yang kuat. Jadi, kita bisa simpulkan bahwa sebelum kita menjadi orang sukses atau wirausaha yang sukses maka segala tekanan hidup, tekanan dalam pekerjaan dan lainnya harus kita takhlukan terlebih dahulu.
2.2 RAMBU-RAMBU RAMBU-RAMBU WIRAUSAHA
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dan pertimbangkan sebelum memutuskan untuk memilih dan menjalankan sebuah usaha. 1.
Persiapan Modal Sebelum kita menjalankan sebuah usaha, tentu kita perlu modal untuk memulainya. Modal ini bisa berasal dari banyak sumber, misalnya dari tabungan sendiri, modal pinjaman, atau dari investor. Mengetahui besar kebutuhan modal akan lebih baik karena kita telah memperkirakan pengeluaran awal dan biaya operasioanl usaha, sehingga Anda tidak keteteran dalam mengatur keuangan bisnis.
2.
Mempersiapkan Tenaga Kerja Memilih tenaga kerja yang tepat pada masing-masing posisi adalah hal yang sangat penting karena salah dalam menempatkan tenaga kerja pada posisi tertentu akan
mengakibatkan
masalah.
Sebagai
pemilik
usaha,
Anda
juga
harus
mempersiapkan budget yang memadai untuk gaji yang pantas pada masing-masing posisi tenaga kerja. 3.
Pengadaan Bahan Baku Bagi kebanyakan jenis bisnis, bahan baku untuk produk yang dibuat adalah sesuatu yang sangat krusial. Bahan baku untuk produk utama ataupun bahan baku tambahan harus dapat tersedia dengan baik dan tepat waktu, memiliki kualitas yang baik, kontinuitas, dan biaya biaya pengadaan bahan baku yang terjangkau. terjangkau.
4.
Hal Teknik dalam Menjalankan Usaha Sebagai seorang pemilik usaha, kita wajib memahami hal-hal yang teknis untuk masing-masing pekerjaan. Tidak harus mendetail, tapi setidaknya kita paham apa yang dilakukan dan apa yang ingin dicapai untuk setiap pekerjaan tersebut. Jika Anda kurang memahami atau terbatas untuk hal-hal teknis tertentu, maka sangat disarankan untuk menyewa jasa orang yang punya keahlian tersebut.
5.
Pemasaran Usaha secara Optimal Sebaik apapun produk Anda, bila tidak didukung oleh sistem pemasaran yang baik, maka hasil penjualan Anda tidak akan memuaskan. Karena itu, bisnis Anda harus punya strategi marketing yang efektif dalam memasarkan produk-produk yang Anda jual. Kita bisa mempertimbangkan banyak opsi, namun pastikan hanya memilih strategi pemasaran yang efektif, baik secara offline maupun secara online.
6.
Keuntungan Sebuah Bisnis Setiap usaha tentu punya tujuan yang jelas, yaitu untuk mendapatkan profit. Memang sebagian bisnis tidak mengutamakan profit, namun jika bisnis Anda tidak untung tentunya bisa beresiko pada bisnis yang dibangun. Mungkin saja seseorang salah dalam menilai sebuah bisnis, dan jika Anda menyadari bahwa bisnis yang Anda jalankan ternyata tidak menguntungkan, mungkin Anda bisa mempertimbangkan jenis usaha yang lain.
7.
Resiko Sebuah Bisnis Kita harus menyadari bahwa masing-masing jenis bisnis memiliki resiko tersendiri, dan resiko bisnis ini pasti akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan sebuah usaha. Biasanya bisnis yang puna resiko tinggi menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi, dan begitu sebaliknya. Karena itu seorang pengusaha juga harus mempertimbangkan resiko saat menjalankan sebuah bisnis dengan memperhatikan kemampuan yang ada. Selain itu, kita juga harus punya antisipasi jika sewaktu-waktu resiko tersebut terjadi.
8.
Memperhatikan Persaingan Bisnis Bisnis apa yang tidak punya pesaing? Tidak ada. Semua model bisnis pasti punya pesaing masing-masing. Yang membuat sebuah bisnis dapat bertahan dalam persaingan adalah kelebihan atau keunikan yang mereka miliki. Karena itu, Anda harus menawarkan sesuatu yang berbeda dengan pesaing, misalnya produk Anda lebih murah, kemasan lebih menarik, pelayanan pela yanan lebih baik, dan keunggulan lainnya.
9.
Memperhatikan Manajemen Bisnis Sekecil apapun sebuah bisnis, tentu membutuhkan sebuah manajemen yang baik karena sangat berhubungan dengan cara kita mengelola sebuah bisnis. Beberapa orang memang memiliki kemampuan alami dalam hal manajemen bisnis, namun bila Anda merasa perlu untuk belajar lebih banyak tidak ada salahnya belajar dari orang lain atau menyewa jasa orang lain untuk membangun sebuah manajemen bisnis yang baik.
10. Fasilitas dan Lingkungan Ini sangat erat hubungannya dengan fasilitas dalam menjalankan usaha, misalnya peralatan untuk operasional bisnis. Sedangkan faktor lingkungan adalah yang berhubungan dengan masyarakat atau at au pemerintah setempat. Hal ini akan berhubungan b erhubungan dengan masalah perijinan usaha, pajak, budaya sosial masyarakat setempat, dan hal lain yang berkaitan dengan lingkungan.
BAB III PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1.
Agar langkah kita untuk berwirausaha menjadi mudah dan terang, maka perlu melakukannya dengan langkah-langkah yang mudah sebagai jurus yang akan membimbing dan mengarahkan kita sebelum memulai usaha, yaitu: jurus elang, jurus kuda, jurus lipan, jurus pohon kelapa, jurus semut, jurus onta, jurus ular, jurus cicak, jurus kucing, jurus bunglon, jurus pohon pisang, jurus jemput bola, jurus bunga, jurus zebra, jurus tupai, jurus jerapah, jurus pohon bambu, jurus bunga anggrek, jurus bunga matahari, jurus buah manggis, jurus arjuna memanah, jurus kunang-kunang, dan jurus ikan paus. Selain 23 jurus di atas, berikut ini ada beberapa jurus awal yang harus segera dilakukan jika mau berwirausaha, yaitu : berani memulai, berani menanggung risiko (tidak takut rugi), penuh perhitungan, memiliki rencana yang jelas, tidak cepat puas dan putus asa, optimistis dan penuh keyakinan, memiliki tanggung jawab dan memiliki etika dan moral.
2.
Terdapat beberapa hal yang perlu kita perhatikan dan pertimbangkan sebelum memutuskan untuk memilih dan menjalankan sebuah usaha, yaitu persiapan modal, mempersiapkan tenaga kerja, pengadaan bahan baku, hal teknik dalam menjalankan usaha, pemasaran usaha secara optimal, keuntungan sebuah bisnis, resiko sebuah bisnis, memperhatikan persaingan bisnis, memperhatikan manajemen bisnis, dan fasilitas dan lingkungan.
3.2 SARAN
Sebelum memulai berbisnis atau berwirausaha, ada baiknya untuk mengetahui jurus dan juga rambu-rambu dalam berwirausaha. Jurus-jurus dalam berwirausaha yang penulis paparkan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan usaha sehingga usaha tersebut diharapkan dapat berjalan dengan baik. Rambu-rambu dalam berwirausaha penting untuk membatasi, mengendalikan dan mengevaluasi usaha yang dijalankan, sehingga kita berani mengambil langkah dan mampu mengantisipasi resiko-resiko yang mungkin terjadi ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2007. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta Kasmir. 2011. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Nitisemito, Alex S. 2005. 21 Jurus Entrepreneur Sukses. Yogyakarta: Bridge Publishing. Publishing.