LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIK I PERCOBAAN I KELARUTAN INTRINSIK OBAT
OLEH :
NAMA
:
LA LIO
NIM
:
O1A1 14 019
KELAS
:
A
KELOMPOK
:
V(LIMA)
ASISTEN
:
SARLAN, S.si
JURUSAN FARMASI FAKULTAS FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALUOLEO KENARI !01"
KELARUTAN INTRINSIK OBAT
A. TUJU TUJUAN AN PERC PERCOB OBAA AAN N Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan konsep dan proses
pendukung sistem kelarutan obat dan menentukan menentukan parameter kelarutan zat. B. LAN LANAS ASAN AN TE TEOR ORII
Parameter kelarutan merupakan suatu konsep yang penting, yang dapat digunankan digunankan
sebagai sebagai
parameter parameter
pemilihan pemilihan
kelarutan kelarutan dalam pemilihan pemilihan pelarut adalah
pelarut. pelarut. Penggunaa Penggunaan n
parameter parameter
berdasarkan berdasarkan aturan kimia kimia yang
telah dikenal yakni “like dissolved like” jika gaya antar molekul pelarut dan solut memiliki memiliki
kekuatan kekuatan yang mirip,maka mirip,maka pelarut pelarut tersebut tersebut merupakan merupakan
pelarut yang baik bagi solute (hartati,2!2". #elarutan #elarutan merupakan merupakan salah satu si$at $isikokimia $isikokimia yang penting penting untuk diperhatikan pada tahap pre$ormulasi sebelum mem$ormula bahan obat menjadi sediaan. %eberapa metode dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan obat, antara antara lain& lain& melalu melaluii pemben pembentuk tukan an garam, garam, peruba perubahan han struktu strukturr intern internal al kristal kristal (po (polim limor$i or$i""
atau atau
pen penamb ambahan ahan
suat suatu u
bahan ahan
peno penolo lon ng,
misal isalny nyaa
bahan ahan
pengompleks, sur$aktan dan kosolven ('rindyah dan nita, nita, 2)". #elarutan #elarutan intrinsik intrinsik merupakan merupakan kelarutan kelarutan dari suatu senya*a senya*a dalam bentuk bentuk molekulnya (tidak terion" di dalam larutan. +alam melihat kelarutan intrinsik suatu obat pertama dilihat kelarutan obat di dalam ,! -l, ,! a/- dan air. Peningkata Peningkatan n kelarutan kelarutan obat pada asam menyatakan menyatakan obat tersebut tersebut basa lemah dan peningkatan peningkatan kelarutan obat pada basa menyatakan menyatakan obat tersebut tersebut asam lemah (ovita, et al., 2!2".
+aya kelaru kelarutan tan suatu zat berkh berkhasiat asiat memeg memegang ang perana peranan n penti penting ng dalam $ormulas $orm ulasii sua suatu tu sed sediaan iaan $armasi. $armasi. 0eb 0ebih ih dari )1 senya*a senya*a kim kimia ia bar baru u yan yang g ditemukan saat ini bersi$at hidro$obik. #egunaan secara klinik dari obatobat hidro$obik hidro $obik menjadi tidak e$isien dengan rendahnya rendahnya daya kelarutan, dimana akan mengakibatkan kecilnya penetrasi obat tersebut di dalam tubuh. #elarutan suatu zat berkhasiat yang kurang dari ! mg3ml mempunyai tingkat disolusi yang kecil karena kelarutan suatu obat dengan tingkat disolusi obat tersebut sangat berkaitan (4u$ri, et al., 25".
C. ALA ALAT AN AN BAH BAHAN AN
!. lat lat yang digunakan pada percobaan ini adalah& a. %atang %atang pengad pengaduk uk b. %otol semprot c. uvet d. 'rlenm 'rlenmeye eyerr 6 buah buah e. 7ille ller $. 8ela 8elass kim kimia ia g. 0abu 0abu taka takar r h. Pipet Pipet ukur ukur ! ml ml i. 9end 9endok ok tand tanduk uk besi besi j. 9pekto$otometer 2. %ahan %ahan yang digunakan pada percobaan ini adalah& a. lkohol :)1 b. kuades c. Teo$ili $ilin n ! ! ppm ppm d. Tissu
. PROS PROSE EUR UR KE KERJ RJA A 1. P#$% P#$%&' &'' ' L'*& L'*&' '
8elas #imia
+isia isiapk pkan an alat alat dan dan bahan ahan +ist +ister eril ilka kan n deng dengan an alko alkoho holl +imas imasu ukan kan sam sampel pel ke dala dalam m gelas elas kim kimia lalu lalu ditambahkan akuades sebanyak 2 ml dan diaduk
hingga homogen +imas imasu ukan kan sam sampel pel ke dala dalam m gelas elas kim kimia lalu lalu dita ditam mbahk bahkan an akua akuade dess seba sebany nyak ak !) ml dan dan alk alkohol ohol seb sebany anyak ) ml dan dad daduk hing ingga
homogen +imas imasu ukan kan sam sampel pel ke dala dalam m gelas elas kim kimia lalu lalu dita ditam mbahk bahkan an akua akuade dess seba sebany nyak ak ! ml dan dan alko alkoho holl seba sebany nyak ak ! ml dan dan diad diaduk uk hing hingga ga
homogen +imas imasu ukan kan sam sampel pel ke dala dalam m gelas elas kim kimia lalu lalu ditambahkan alkohol 2 ml dan diaduk hingga
homogen +imas imasu ukkan kkan 5 sist sistem em laru laruta tan n diata iatass ke dala dalam m botol gelap dan diberi label
Hasil pengamatan…??? pengamatan…???
!. P#+& P#+&i' i' K#-'* K#-'*&' &' I*i I*isi si O%' O%'
8elas #imia
+ien +ience cerk rkan an teo teo$ili $ilin n ! ppm seb sebany anyak ,) ,) ml
dengan a;uades dalam labu takar ) ml +ima +imasu sukk kkan an ked kedala alam m gelas gelas kimi kimiaa seba sebany nyak ak ) ml ml
dan tambahkan larutan a;uades 2 ml +ima +imasu sukk kkan an ke dal dalam am gela gelass kimia kimia seba sebany nyak ak ) ml dan dan tamba tambahk hkan an larut larutan an a;ua a;uade dess !) ml <
alkohol ) ml +iulan +iulangi gi percob percobaan aan diatas diatas untuk untuk laruta larutan n a;ua a;uades des
! ml < alkohol ! ml dan larutan akohol 2 ml +i uji uji kela kelarut rutan anny nyaa deng dengan an men mengg ggun unak akan an spektro$otometer =>>?9 =>>?9
-asil pengamatan@AAA
E. HAS HASIL IL PEN PEN/AM /AMA ATAN 1. '' '' P#+ P#+' '$'' $'' '. /*'i !. Panj Panjan ang g gel gelom omba bang ng Smoo Smooth th:: 0
0.50 ABS
Deri. Deri.: 0
0.45
0.40
0.35
0.30
0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00
nm 1 90 90
2 00 00 2 10 10
2 20 20
2 30
2 40 40
2 50 50
2 60
2 70 70
2 80
2 90 90
3 00
3 10
3 20 20
3 30
3 40 40
3 50 50
3 60 60
3 70
3 80
3 90 90
4 00
4 10 10
4 20 20
4 30
4 40 40
4 50 50
2. Tabel bel absor absorba bans nsii stand standar ar No.
Std. Name
1 2 3 4 5
B. 8ra$i 8ra$ik k kurv kurvaa stan standa dar r
WL1[2 1[273. 73.5 nm] 0 .3 7 6 0 .1 1 8 0 .1 7 8 0 .0 8 7 0 .2 4 3
ABS 0.376 0.118 0.178 0.087 0.243
Conc(pp m) 0 .1 0 .2 0 .3 0 .4 0 .5
ABS
1. 0
0. 5
0. 0
pp m 0 .0
0 .1
0 .2
0 .3
0 .4
0 .5
0 .6
S td. C al. P aram e ters K 1:
1.0657
K 0:
0.0000
R:
0.1660
R2:
0.0276
5. Tabel abel absrob absrobansi ansi dan dan konsent konsentrasi rasi samp sampel el No. 1
Sample Name Aquadest
WL1[198. nm] 0 . 7 16
ABS 0.716
2
1:01
0 .9 5 3
0.953
3
1:03
0 .6 7 6
0.676
4
Al!h!l
0 .3 81
0.381
5
aqudest a
0 . 3 99
0.399
!
1:1a
0 .4 0 3
0.403
7
1:3a
0.55
0.55
8
al!h!l a
0 . 4 98
0.498
Conc(pp m) 0.7638 High 1.0164 High 0.7208 High 0.4065 High 0.4258 High 0.4304 High 0 0..5865 High 0.5315 High
!. P#* P#*i i& &+' +' a. Pembu Pembuatan atan Teo Teo$ili $ilin n dengan dengan konsent konsentrasi rasi terten tertentu tu C!.>! D C2.>2 ! ppm. > ! D ,! ppm. ) ml ppm × 50 ml 0,1 ppm× 0,5 ml >! D 10 ppm =
C!.>! D C2.>2 ! ppm. > ! D ,2 ppm. ) ml ppm × 50 ml 0,2 ppm× = 1 ml >! D 10 ppm
C!.>! D C2.>2 ! ppm. > ! D ,B ppm. ) ml ppm × 50 ml 0,3 ppm× >! D 10 ppm
C!.>! D C2.>2 ! ppm. > ! D ,5 ppm. ) ml 0,4 ppm × 50 ml >! D 10 ppm
=
1,5 ml
=
2 ml
C!.>! D C2.>2 ! ppm. > ! D ,) ppm. ) ml ppm × 50 ml 0,5 ppm× = 2,5 ml >! D 10 ppm
F. PEM PEMBAHAS AHASAN AN
#elarutan merupakan banyaknya solute yang dapat dilarutkan pada pelarut tertentu pada kondisi tertentu. 9enya*a yang terlarut disebut solute dan cairan yang melarutkan disebut dengan pelarut (solven", yang bersamasama membentuk larutan. Proses melarutkan disebut dengan pelarutan dan interaksi antara spesies terlarut dengan molekulmolekul solven merupakan suatu solvasi.
Pelaru Pelarutt dapatdi dapatdibag bagii menjad menjadii dua golong golongan an yaitu yaitu kelomp kelompok ok polar polar dan kelompok non polar. Perbedaan dari kedua golongan tersebut adalah potensial dielektrik, dimana golongan non polar tidak mempunyai potensial dielektrik pada molekulnya, sedangkan pada golongan polar memiliki potensial dielektrik pada molekulny molekulnya. a. %esarnya %esarnya polaritas polaritas dari zat pelarut pelarut proporsion proporsional al dengan dengan besarnya besarnya konstanta dielektriknya. 9emakin tinggi konstanta dielektrik, semakin polar suatu pelarut. #elarutan molekul dijelaskan dengan mendasarkan polaritas molekul. Colekulmo Colekulmolekul lekul polar akan melarutkan melarutkan senya*aseny senya*asenya*a a*a polar dan sebaliknya sebaliknya (like dissolved like". like". 9pektro$otometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan ber*arna pada panjang gelombang spesi$ik dengan mengguankan monokromator prisma atau kisid kisidi$r i$rak aksi si deng dengan an detector detector Fototube Fototube.. +alam +alam analisi analisi scara scara spektr spektro$o o$otom tometri etri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah => (2BE nm", daerah >isible (BE6 nm", daerah ?n$ramerah (6 B nm". Prinsip kerja spektro$otometri berdasarkan hukum 0ambert%eer, bila cahaya monokromatik (?", melalui suatu media (larutan", maka sebagian cahaya tersebut diserap (?a", sebagian dipantulkan (?r", dan sebagian lagi dipancarkan (?t". Transmitans adalah perbandingan intensitas cahaya yang di transmisikan ketika mele*a mele*ati ti sampel sampel (?t" dengan dengan intens intensitas itas cahaya cahaya mulam mulamula ula sebelu sebelum m mele*a mele*ati ti sampe sampell (?o" (?o".. Persy Persyara aratan tan hoku hokum m 0amb 0ambert ert%e %eer er antar antaraa lain lain & Fadi Fadiasi asi yang digunakan harus monokromatik, rnergiradiasi yang di absorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia, sampel (larutan" yang mengabsorpsi harus homogeny,
tida tidak k
terj terjad adii
$lou $loure rese sens nsii
atau atau
phos phosph phor ores esen ensi si,,
dan dan
inde indeks ksre re$r $rak aksi si
tida tidak k
berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan harus pekat (tidak encer". 0aru 0aruta tan n blan blanko ko adal adalah ah laru laruta tan n tida tidak k beri berisi sian anal alit it.. 0aru 0aruta tan n blan blanko ko biasanyadigunakan untuk tujuan kalibrasi sebagai larutan pembanding dalam anal analis isis is
$oto $otome metr tri. i.
0aru 0aruta tan n
blan blanko ko dapa dapatd tdib ibag agii
menj menjad adii
B
jeni jenis, s,
yaitu aitu
kalibrasiblanko (larutan yang digunakan untuk membuat titik nol konsentrasi dari gra$ik kalibrasiG larutan ini hanya berisi pengencer digunakan untuk membuat laru larutan tan standa standar" r",, reagenblanko (larut (larutan an berisi berisi reagen reagen yang yang diguna digunakan kan untuk untuk melarutkan sampel, pembacaan absorbansi untuk larutan ini biasanya dikurangi dari pembacaan sampel", metode blanko (larutan blanko (larutan yang diperlakukan diperlakukan sama dengan sampel, ditambah dengan reagen yang sama, mengalamai kontak dengan alat yang sama dan diperlakukan dengan prosedur yang sama". Percobaan Percobaan dilakukan dilakukan dengan dengan melarutkan melarutkan teo$ilinke teo$ilinke dalamempat dalamempat tabung tabung yang yang berb berbed edaa dan dan deng dengan an volu volume me air air yang yang sama. sama. Cengi Cenging ngat attt eo$il eo$ilin in tida tidak k larutd larutdalam alam air maka maka ditamb ditambahk ahkan an lagi lagi pelaru pelarutt alcoho alcoholl dan a;uade a;uadess dengan dengan perbandingan yang berbeda tiap gelas kimia. 'rlenmeyer 'rlenmeyer pertama pertama yaitu menggunakan menggunakan a;uades a;uades dengan dengan perbandinga perbandingan n !& , erlenme erlenmeye yerr kedua kedua dengan dengan perban perbandin dingan gan B&), B&), erlenme erlenmeyer yer ketiga ketiga dengan dengan perbandingan !&! serta erlenmeyer keempat dengan menggunakan alcohol dengan perbandingan !& . 8ra$ik dari data tersebut menunjukkan semakin rendah volume alkohol yang yang ditamb ditambahk ahkan an maka maka semakin semakin tinggi tinggi konsen konsentras trasii teo$ili teo$ilin n yang yang diperol diperoleh. eh. %ertambah %ertambah tingginya tingginya nilai konsentrasi konsentrasi teo$ilin berbanding berbanding lurus dengan dengan besar
konstan konstanta ta dielekt dielektrik rik campu campuran ran yang yang diperol diperoleh. eh. -al ini menun menunjuk jukkan kan bah*a bah*a semak semakin in besar besar konst konstan anta ta diele dielekt ktrik rikny nyaa dilarutkan (solutnya".
maka maka semak semakin in laru larutt juga juga zat yang yang
/. KE KESI SIMP MPUL ULAN AN
%erdas %erdasark arkan an percob percobaan aan yang yang telah telah dilaku dilakukan kan,, dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bah*a semakin rendah konstanta dielektrik pelarut campur yang digunakan, semakin semakin besar besar konsen konsentras trasii asam salisil salisilat at yang yang dapat dapat larut larut di dalamny dalamnya, a, seba sebali likn kny ya sema semaki kin n besa besarr kons konsta tant ntaa diel dielek ektr trik ik pela pelaru rutt camp campur ur yang yang digunakan, semakin sedikit asam salisilat yang dapat larut di dalam pelarut tersebut.
AFTAR PUSTAKA
'rind rindy yah
F.
H.
dan nita ita
Pen Pentaga tagam mavu avunon non! !
9ukm 9ukma* a*at ati. i.
Cela Celalu luii
2) 2)..
Pembe embent ntu ukan kan
Pen Pening ingkata katan n
#ela #elaru ruta tan n
#omp #omple lek ks
+eng +engan an
Polivinilp Polivinilpirolid irolidon. on. Jurnal Penelitian Sains & Te Teknologi. knologi. V2-. 3, N2. !. =niversitas Cuhammadiyah. 9urakarta. -artati.,!!2.,prediksi kelarutan theobromine pada berbagai pelarut menggunakan parameter kelarutan -ildebrand.., jurnal -ildebrand.., jurnal momentum., momentum.,2-.5(1). 4u$ri, Cahdi., snimar %inu, +an 4ulia Fahma*ati. 25. 7ormulasi 8ameksan +alam %entuk %entuk Cikroemulsi. Cikroemulsi. Majalah Ilmu Kefarmasian. Kefarmasian. >ol. !, o. B. ?ssn & !I:B:EEB. =? +epok. 4akarta. ovita, 8ressy., 8ressy., #amal Fullah +an n*ar 9yahadat. 2!2. 9tudi Pre$ormulasi 9enya*a 9intesis Turunan #alkon B(Bitrophenil"!Phenilprop2'n! /n & #elarutan ?ntrinsik +an #onstanta ?onisasi. SI!"TI#. SI!"TI#. V2-. ! N2. 1, ?99 & 2E6)5). Fiau.