PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA PUSKESMAS RUMBIA JL. Poros Kasipute-Kendari No. ……. Telp. ………. Kode Pos ( 93771 ) Rumbia
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMBENTUKAN DESA SIAGA SEKECAMATAN RUMBIA TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Untuk mencapai Indonesia sehat dimana penduduknya hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan, maka seluruh desa dan kelurahan perlu diwujudkan menjadi Desa atau Kelurahan sehat olehnya itu seluruh Desa dan Kelurahan dikembangkan menjadi Desa atau Kelurahan Siaga. Sejak dikembangkannya Desa atau Kelurahan Siaga pada tahun 2006 samapai dengan tahun 2009 belum semua Desa dan Kelurahan Siaga mencapai kondisi Desa Atau Kelurahan Siaga Aktif yang sesungguhnya. Atas dasar pertimbangan tersebut diatas dipandang perlu untuk melaksanakan revitalisasi pengembangan Desa atau Kelurahan Siaga guna mengakselerasi pencapaian target 80 % Desa dan Kelurahan Siaga Aktif pada tahun 2015. Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif sudah menjadi Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan untuk Kabupaten/Kota karena itu dukungan semua pihak harus berjalan sesuai dengan harapan terutama petugas Puskesmas, Bidan di Desa/Kelurahan dan petugas Lintas Sektor lainnya perlu mendorong terbentuknya Desa dan Kelurahan Siaga Aktif .
B.
Dasar Hukum Pelaksanaan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
1. KEPMENKES RI. NO. 1529 / MENKES/SK/X/2010 2. UU NO. 17 Tahun 2007 Tentang PPJPN 2005-2025 (Visi dan Arah Pembangunan Kesehatan 3. UU NO. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan :
- Pasal 4 dan 9 : Hak dan kewajiban setiap orang atas kesehatan - Pasal 18 : Tanggung jawab pemerintah untuk memberdayakan mendorong Peran Aktif Masyarakat 4. KEPMENKES NO. 564 Tahun 2006 Tentang Desa Siaga
5. PERMENKES NO. 741 Tahun 2008 dan KEPMENKES NO. 828 Tahun 2008 Tentang - SPM Bidang Kesehatan KABUPATEN/KOTA - Salah Satu Indikator : Cakupan Desa Siaga Aktif (80 % Pada 2015)
C.
Tujuan Desa atau Kelurahan Siaga Aktif. a. Tujuan Umum
Percepatan terwujudnya masyarakat desa dan kelurahan yang peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri, sehingga derajat kesehatannya meningkat. b. Tujuan khusus
1. Mengembangkan kebijakan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di setiap tingkat Pemerintahan. 2. Meningkatkan komitmen dan kerjasama semua pemangku kepentingan dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan, Desa dan Kelurahan untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. 3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar di Desa dan Kelurahan. 4. Mengembangkan UKBM yang dapat melaksanakan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, survailans berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu, pertumbuhan anak, lingkungan, dan perilaku), serta penyehatan lingkungan. 5. Meningkatkan ketersediaan SDM, dana, maupun sumber daya lain, yang berasal dari Pemerintah, masyarakat dan swasta/dunia usaha, untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. 6. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga di desa atau kelurahan
BAB II KONSEP DASAR DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
A. Pengertian Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti, Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau sarana kesehatan lainnya. Memiliki
upaya
kesehatan
bersumberdaya
masyarakat
(UKBM)
yang
melaksanakan upaya survailans berbasis masyarakat (pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan, dan perilaku), penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, serta penyehatan lingkungan B. Manfaat Desa dan Kelurahan Siaga Aktif 1. Bagi Masyarakat :
Mudah mendapat pelayanan kesehatan dasar
Peduli,tanggap
dan mampu mengenali, mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan yan di hadapi.
Tinggal dilingkungan yang sehat
Mampu mempraktikan Prilaku Hidup Besrsih dan Sehat (PHBS).
Tokoh masyarakat dan kader berperan aktif memberdayakan dan menggerakan masayarakat.
2. Bagi Puskesmas Meningkatkan cakupan program kesehatan
Optimalisasi fungsi puskesmas
Menurunkan angka kesakitan dan kematian
Meningkatkan citra puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan
3. Bagi Pemerintah Kecamatan
Terciptanya pembangunan berwawasan kesehatan di Kecamatan
Alokasi dana pembangunan tidak banyak digunakan untuk pelayanan kuratif, melainkan untuk promotif dan preventif.
C. Komponen Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Tiga Komponen Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Antara lain : 1. Pelayanan Keshatan Dasar 2. Pengembangan UKBM dan mendorong upaya Survailans berbasis masyarakat, kedaruratan kesehatan,Penanggulangan Bencana serta penyehatan lingkungan 3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )
D. Kriteria Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Delapan Kriteria Desa dan Kelurahan Siaga Aktif antara lain : 1. Kepedulian Pemerintah Desa atau Kelurahan, pemuka masyarakat terhadap Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang tercermin dari keberadaan dan keaktifan Forum Desa dan Kelurahan 2. Keberadaan kader pemberdayaan masyarakat/kader kesehatan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. 3. Kemudahan akses masyarakat terhadapa pelayanan kesehatan dasar yang buka atau memberikan pelayanan setiap hari. 4. Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan : Surveilans berbasisis masyarakat, Kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, Penyehatan lingkungan. 5. Tercakupnya pendanaan untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dalam Anggaran pembangunan Desa atau Kelurahan serta dari msyarakat dan dunia usaha 6. Peran serta aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakatan dalam kegiatan kesehatan di Desa dan Kelurahan Siaga Aktif 7. Peraturan di Desa atau Kelurahan yang melandasi dan mengatur tentang pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif 8. Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) di Tatanan Rumah Tangga. Dari delapan criteria diatas untuk tahun 2012 cukup 3 Kriteria yang di penuhi sudah dapat dilaporkan bahwa Desa dan Kelurahan tersebut dikatakan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Pentahapan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif ada 4 Tahapan 1.
Desa/Kelurahan Siaga Aktif Pratama
2.
Desa/Kelurahan Siaga Aktif Madya
3.
Desa/Kelurahan Siaga Aktif Purnama
4.
Desa/Kelurahan Siaga Aktif Mandiri
E. Kegiatan Utama Desa atau Kelurahan Siaga Aktif
Kegiatan yang dilaksanakan dalam pengembangan Desa atau Kelurahan Siaga Aktif antara laian : 1. Pelayanan Kesehatan Dasar Meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil b. Pelayanan Kesehatan Ibu Menyusui c. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita d. Pelayan Surveilans ( Pengamatan Penyakit ) 2. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat a. Surveilans (Pengamatan) berbasis masyarakat antara lain :
- Pemantauan Penyakit Menular - Pemantauan Penyakit Tidak Menular - Pemantauan dan penyampaian informasi terhadapa kesehatan ibu dan anak - Pemantauan dan penyampaian informasi terhadap status gizi dan perkembangan anak.
b. Kedaruratan Kesehatan dan Penanggulangan Bencana
3. Penyehatan Lingkungan Meliputi :
a. Penyuluhan Pentingnya Sanitasi Dasar b. Penyuluhan kebutuhan sarana sanitasi dasar (air bersih, jamban keluarga yang sehat c. Bantuan fasilitas upaya pencegahan pencemaran lingkungan. 4. Terwujudnya Rumah Masyarakat yang sehat dengan syarat sebagai beikut : a. Tersedia air bersih b. Tersedia jamban sehat c. Halaman rumah selalu bersih d. Ruangan rumah harus cukup luas dan tidak padat huni e. Kamar-kamar harus berjendela dan ventilasi agar sinar matahari dapat masuk ruangan rumah f. Dinding dan lantai harus kering dan tidak lembab g. Dapur mempunyai ventilasi dan cerobong asap h. Tidak terdapat jentik nyamuk, kecoak dan tikus i. j.
Ruangan tidak Lembab dan pengap Ada tempat sampah tertutup dan kedap air
k. Ada saluran pembuangan air limbah rumah tangga 4. Perilaku Hidup Bersih danSehat (PHBS) yang harus di praktikan Meliputi :
1. Meloporkan segera kepada kader/petugas kesehatan, jika mengetahui dirinya, keluarganya, temannya atau tetangganya menderita penyakit menular. 2. Pemanfaatan halaman untuk tanaman obat keluarga (TOGA) dan warung hidup di halaman masing-masing rumah atau secara bersamam-sama (Kolektif) 3. Pergi berobat atau membawa orang lain berobat ke Poskesdes/Pustu/Puskesmas bila terserang penyakit. 4. 5. Memeriksakan Mengkonsumsi kehamilan makanan ecara yang teratur bergizikepada denganpetugas menu kesehatan seimbang terutama bagi ibu hamil dan menyusui 6. Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari 7. Menggunakan garam beryodium setiap kali memasak 8. Menyerahkan pertolongan persalinan kepada tenaga kesehatan 9. Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah semasa hamil dan nifas (Bagi Ibu) 10. Mengkonsumsi Kapsul vitamin A bagi ibu nifas 11. Memberi ASI Eksklusif kepada bayi ( 0-6 bulan ) 12. Memberi makanan pendamping ASI dan Kapsul vitamin A untuk balita 13. Menimbang berat badan bayi dan balita secara teratur menggunakan KMS untuk memantau pertumbuhannya. 14. Membawa bayi/anak, ibu dan wanita usia subur untuk imunisasi 15. Tidak merokok, minum minuman keras, penyalugunaan NAPZA serta bahan berbahaya lain
Sepuluh (10) Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 2. Memberi bayi ASI Eksklusif 3. Menimbang Berat Badan Balita Setiap Bulan 4. Menggunakan Air Bersih 5. Mencuci Tangan Dengan Air Bersih dan Sabun 6. Menggunakan Jamban Sehat 7. Memberantas Jentik Nyamuk 8. Mengkonsumsi Sayur dan Buah Setiap Hari 9. Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari 10. Tidak Merokok di Dalam Rumah.
BAB III TINDAK LANJUT TERWUJUDNYA DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
Dalam rangka mewujudkan terlaksananya desa dan kelurahan siaga aktif perlu adanya penguatan Koordinasi Lintas Sekter dengan pemerintah terkait agar pelaksanaan tahapan kegiatan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dapat terlaksana dengan baik. Langkah-langkah pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif merupakan
tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif sesuai dengan situasi dan kondisi Pemerintah Daerah. Langkah-langkah tersebut telah dilaksanakan di tingkat kecamatan Rumbia sebagai berikut :
1. Persiapan Tingkat Kecamatan
a. Pertemuan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di Kecamatan dilakukan 1 kali pada tanggal 30 Juni 2012. Pertemuan ini bertujuan untuk menyampaikan rencana pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dan membangun kesamaan, pemahaman dan kesepakatan untuk melakukan tindak lanjut pengembangan Desa dan kelurahan Siaga Aktif. Peserta pertemuan ini melibatkan Camat dan jajarannya, Kepala Puskesmas, Pejabat instansi terkait, Tim penggerak PKK Kecamatan dan Ormas lainnya. b. Lokakarya / Rapat Koordinasi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kecamatan yang dilaksanakan pada tanggal 02 Juli 2012. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertemuan antara Pokjanal Kecamatan dengan selurah Kepala Desa dan Lurah. Pertemuan ini Camat menyampaiakan Rencana Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga aktif, Kepala Puskesmas Memberi penjelasan tentang Desa/kelurahan Siaga Aktif sekaligus membentuk Forum Dan Struktur Organisasi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kecamatan serta kesepakatan bersama untuk membuat jadwal pembentukan Forum Desa dan Kelurahan Tingkat Desa dan Kelurahan Sekecamatan Rumbia. Dari Hasil pertemuan Lokakarya / Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan tersebut membentuk Forum dan penanggung jawab dalama Struktur Organisasi Desa dan kelurahan Siaga Aktif serta kesepakatan sebagai berikut : 1. Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kecamatan dilaksanakan 4 kali setahun 2. Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat Desa dan Kelurahan dilaksanakan setiap bulan dengan mengikuti jadwal posyandu masing-masing Desa/Kelurahan. 3.
Kepala Desa dan Lurah membuat jadwal pelaksanaan rapat pembentukan Forum Desa dan kelurahan Siaga Aktif. Adapun jadwalnya sebagai berikut : a. Kelurahan Lameroro tanggal 07 juli 2012 b. Kelurahan Lampopala tanggal 09 Juli 2012
c. Desa Lantawonua tanggal 10 Juli 2012 d. Kelurahan Doule tanggal 11 Juli 2012 e. Kelurahan Kasipute tanggal 12 Juli 2012 4. Struktur Organisasi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kecmatan Rumbia :
Ketua
: Camat Rumbia
Wakil Ketua Sekertaris
: Sekcam : Kepala Puskesmas
2. Persiapan Tingkat Desa dan Kelurahan
Melaksanakan Lokakarya / Rapat Koordinasi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Desa dan Kelurahan Sesuai jadwal yang telah disepakati
pada pertemun
lokakarya/ Rapat Koordinasi tingkat kecamatan, Pertemuan ini dihadiri oelh camat dan jajarannya, Kepala Puskesmas dan jajarannya, Kepala Desa dan lurah beserta jajarannya, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat, serta Ormas lainnya. dimana pertemuan ini Camat menyampaiakan Rencana Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga aktif, Kepala Puskesmas
Memberi
penjelasan tentang Desa/kelurahan Siaga Aktif
sekaligus
membentuk Forum Dan Struktur Organisasi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Desa dan kelurahan serta membuat kesepakatan bersama terkait pelaksanaan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif agar dapat berjalan sesuai harapan. Kegiatan yang dilakukan di Desa dan Kelurahan sekecamatan Rumbia dalam rangka mewujudkan Desa dan kelurahan Siaga Aktif sebagai Berikut :
A.
Kelurahan Lameroro Kegiatan yang dilakukan antara lain :
Melakukan RapatPertemuan yang dilaksnakan pada tanggal 07 Juli 2012 dimana pertemuan ini melakukan Pembinaan sekaligus membentuk Forum Kelurahan Siaga Aktif dengan susunan sebagai berikut
Ketua Wakil Ketua
: Lurah Lameroro
( Ahmad S.Pi )
: Kasi Pemerintahan ( Arwin Malik S.Hut )
Tim Pembina Kemasyarakatan
: Ketua LPM
( Iskandar )
: Ketua penggerak KK ( Eti Sudarti )
Sekertaris
: Seklur
Bendahara
( Sunardin, SP ) ( Ramla.D )
Pokja Pelayanan Kes Dasar Lingkungan : I
( Megawati )
Lingkungan II
( Hasmawati )
Lingkungan III
( Ratnawati, SKM )
Lingkungan IV
( Irmawati )
Pokja Pemberdayaan Masy :Lingkungan I
( Hadawia )
Lingkungan II
( Yerlianti )
Lingkungan III
( Nurmatun A,ma )
Lingkungan IV
( Ahmad Hasan )
Pokja Penyehatan Lingkungan
: Lingkungan I
( Janawia )
Lingkungan II Lingkungan III
( Gusmiati ) ( Sumartina )
Lingkungan IV
( Hasrawati )
: Lingkungan I
Pokja PHBS
( Fatmawati )
Lingkungan II
( Surianti )
Lingkungan III
( Hartati )
Lingkungan IV
( Hj. Darlianti )
Kesepakatan : Forum Kelurahan Siaga Aktif dilakukan Pertemuan setiap Tanggal 07 Bulan Berjalan untuk melaporkan hasil kegiatannya tingkat Kelurahan. : Adanya Dana Sehat seribu rupiah per KK per bulan B.
Kelurahan Lampopala Kegiatan yang dilakukan antara lain :
Melakukan Rapat Pertemuan yang dilaksnakan pada tanggal 09 Juli 2012 dimana pertemuan ini melakukan Pembinaan sekaligus membentuk Forum Kelurahan Siaga Aktif dengan susunan sebagai berikut
Ketua Wakil Ketua
: Lurah Lampopala : Kasi Pemerintahan
Tim Pembina Kemasyarakatan
( Amrun Siswadi, S.Ip ) ( Ridwan Nurdin, S.Si )
: Ketua LPM
( M. Tahir)
: Ketua penggerak KK
Sekertaris
: Seklur
( Warudin, S.Ip )
Bendahara
( Andi Musa )
Pokja Pelayanan Kes Dasar: Lingkungan I
( Hasiran)
Lingkungan II
( Yongkeng)
Lingkungan III
( Amja )
Pokja Pemberdayaan Masy Lingkungan : I
Kesepakatan :
( Nasir)
Lingkungan II
( H. Masnun)
Lingkungan III
( Abd. Rahim )
Pokja Penyehatan Lingkungan
Pokja PHBS
( Hj. Musdalifa )
: Lingkungan I
( Kurnia)
Lingkungan II
( Hj. Maemuna )
Lingkungan III
( Karlina )
: Lingkungan I
( Muliani )
Lingkungan II
( Rahmawati )
Lingkungan III
( Herawati)
-
Forum Kelurahan Siaga Aktif dilakukan Pertemuan setiap Tanggal 09 Bulan (setiap jadwal Posyandu) Berjalan untuk melaporkan hasil kegiatannya tingkat Kelurahan.
C.
Adanya Dana Sehat Rp. 100 (seribu rupiah) per KK per bulan
Kelurahan Doule Kegiatan yang dilakukan antara lain :
Melakukan Rapat Pertemuan yang dilaksnakan pada tanggal 12 Juli 2012 dimana pertemuan ini melakukan Pembinaan sekaligus membentuk Forum Kelurahan Siaga Aktif dengan susunan sebagai berikut
Ketua
: Lurah Doule
Wakil Ketua
( ……………………... )
: Kasi Trantib
Tim Pembina Kemasyarakatan
( ……………………... )
: Ketua LPM
(
………………………)
Sekertaris
: Ketua penggerak KK
( ……………………... )
: Kaur Pemrintahan
( Warudin, S.Ip )
Bendahara
( Roslia Tasman )
: I Pokja Pelayanan Kes Dasar Lingkungan
( Harwiah, Ama)
Lingkungan II
( Ninang)
Lingkungan III
( Marlina. LS )
Pokja Pemberdayaan Masy: Lingkungan I
Lingkungan II
( Toni)
Lingkungan III
( Harjono )
Pokja Penyehatan Lingkungan
Pokja PHBS
Kesepakatan :
(Sukardin)
: Lingkungan I
( Langadu)
Lingkungan II
( Abd. Mutalib )
Lingkungan III
( Ruslan )
: Lingkungan I
( Satar, AMK)
Lingkungan II
( Haswati)
Lingkungan III
( Maniati)
-
Forum Kelurahan Siaga Aktif dilakukan Pertemuan setiap Tanggal 12 Bulan (setiap jadwal Posyandu) Berjalan untuk melaporkan hasil kegiatannya tingkat Kelurahan.
D.
Adanya Dana Sehat Rp. 100 (seribu rupiah) per KK per bulan
Kelurahan Kasipute Kegiatan yang dilakukan antara lain :
Melakukan Rapat Pertemuan yang dilaksnakan pada tanggal 05 Juli 2012 dimana pertemuan ini melakukan Pembinaan sekaligus membentuk Forum Kelurahan Siaga Aktif dengan susunan sebagai berikut
Ketua Wakil Ketua
: Lurah Kasipute : Kasi Trantib
Tim Pembina Kemasyarakatan
Sekertaris
( ……………………... ) ( Juaniad Razal, S.Sos)
: Ketua LPM
: Ketua penggerak KK
( Dra. Hasnawati)
: Kaur Pemrintahan
( Hermayanti )
Bendahara
( Andi Arnianti )
: I Pokja Pelayanan Kes Dasar Lingkungan
( Jusmawati, AMK)
Lingkungan II
( Milawati)
Lingkungan III
( Harlina. S )
Lingkungan IV
( Ariadal)
Pokja Pemberdayaan Masy Lingkungan : I
(Andi Swandi)
Lingkungan II
( Taufik)
Lingkungan III
( Sampurno )
Lingkungan IV
( Sahrir )
Pokja Penyehatan Lingkungan
Pokja PHBS
( Nasir Nuali)
: Lingkungan I
( Widyawati, AMK)
Lingkungan II
( Feronika )
Lingkungan III
( Frans Bius )
Lingkungan IV
( Salahudin )
: Lingkungan I
(
…………………)
Lingkungan II
( …………………)
Lingkungan III
( …………………)
Kesepakatan :
-
Forum Kelurahan Siaga Aktif dilakukan Pertemuan setiap Tanggal 05 Bulan (setiap jadwal Posyandu) Berjalan untuk melaporkan hasil kegiatannya tingkat Kelurahan.
E.
Adanya Dana Sehat Rp. 100 (seribu rupiah) per KK per bulan
Desa Lantawonua Kegiatan yang dilakukan antara lain :
Melakukan Rapat Pertemuan yang dilaksnakan pada tanggal 10 Juli 2012 dimana pertemuan ini melakukan Pembinaan sekaligus membentuk Forum Desa Siaga Aktif dengan susunan sebagai berikut
: Kepala Desa Lantawonua
Ketua Wakil Ketua
:
( Asri)
Tim Pembina Kemasyarakatan
Sekertaris
: Ketua BPD
( AR. Ance)
: Ketua penggerak KK
( ………………….)
: Sekdes
( Asruddin )
Bendahara
( Niniartin )
Pokja Pelayanan Kes Dasar: Lingkungan I
( Megawati)
Lingkungan II
( Rosnia )
Lingkungan III
( Umiati )
Pokja Pemberdayaan Masy: Lingkungan I
(Sadiman)
Lingkungan II
( Muhdar)
Lingkungan III
( Amiri)
Pokja Penyehatan Lingkungan
Pokja PHBS
( M. Arsyad)
: Lingkungan I
( Birata)
Lingkungan II
( Donto )
Lingkungan III
( Losman )
: Lingkungan I
( Rasid)
Lingkungan II
( Mujur )
Lingkungan III
( Andi Lewai )
Kesepakatan :
-
Forum Kelurahan Siaga Aktif dilakukan Pertemuan setiap Tanggal 10 Bulan (setiap jadwal Posyandu) Berjalan untuk melaporkan hasil kegiatannya tingkat Kelurahan.
-
Adanya Dana Sehat Rp. 100 (seribu rupiah) per KK per bulan
BAB. IV PENUTUP
A. Kesimpulan Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif merupakan bagian dari pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan untuk Kabupaten dan Kota. Walaupun hanya merupakan salah satu dari indikator dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) tersebut, tetapi di dalamnya tercakup semua kegiatan yang akan menjamin tercapainya indikator-indikator lainnya dalam SPM tersebut. Tercapainya Indonesia Sehat atau target indikator-indikator kesehatan dalam Millenium Development Goals (MDGs) sebagian besar ditentukan oleh tercapainya indikator-indikator tersebut pada tingkat desa dan kelurahan. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa pencapaian Indonesia Sehat dan target indikator-indikator MDGs pada tahun 2015 sangat ditentukan oleh keberhasilan pengembangan dan pembinaan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Pelaksanaan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif merupakan tanggung jawab dari pimpinan dan perangkat Pemerintahan Desa dan Pemerintahan Kelurahan. Namun demikian, keberhasilannya tentu tidak hanya bertumpu pada kinerja perangkat Pemerintahan Desa dan Pemerintahan Kelurahan tersebut. Kontribusi dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dunia usaha dan unsur-unsur masyarakat lainnya di berbagai tingkat administrasi, juga memiliki andil yang bermakna. Untuk terselenggaranya pelaksanaan dari sektor terkait dalam rangka Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. B. Saran Demi tercapainya tujuan pelaksanaan Desa/Kelurahan siaga aktif maka penting sebagai saran sekaligus masukan sebagai berikut: 1. Kebijakan Kesehatan. Sangat penting ditetapkan kebijakan kesehatan tingkat kabupaten yang menjamin tersedianya tenaga profesional, dana, sarana dan prasarana yang mencukupi untuk program promosi kesehatan (advokasi, bina suasana, dan pemberdayaan masyarakat) yang diselenggarakan puskesmas, untuk peningkatan PHBS masyarakat. Berdasarkan pelaksanaan desentralisasi melalui Desa/Kelurahan Siaga Aktif 2. Pengelolaan Potensi Masyarakat dan Dunia Usaha . Puskesmas harus mampu mengelola potensi masyarakat dan dunia usaha yang ada di wilayah kerja puskesmas melalui pendekatan advokasi yang persuasif; yang dilakukan dengan cara menghimpun para pejabat dari beberapa instansi yang berkedudukan di kecamatan, pejabat desa, tokoh masyarakat (agama, pendidik, sosial atau adat, pemuda), dan pengusaha untuk berperan aktif dalam pembangunan kesehatan di wilayah kerja puskesmas.Adapun yang diharapkan dari para tokoh ini, adalah: dukungan dana, sarana dan prasarana, kesediaan menjadi tokoh dan kader penggerak pembangunan kesehatan, kontribusi ide dan pemikiran, dan membantu merekrut anggota masyarakat untuk kader kesehatan yang bertugas sebagai tenaga promosi kesehatan untuk PHBS. Jika diperlukan, maka para tokoh ini dapat dihimpun dalam satu wadah (misalnya)
Dewan Kesehatan Kecamatan, Paguyuban Kesehatan Desa, atau wadah yang sejenis.
3. Lintas sektor. Puskesmas sebaiknya meningkatkan kualitas kerjasama lintas sektor atau antar unit-unit organisasi pemerintah yang ada di tingkat kecamatan dan organisasi kemasyarakatan yang ada di masyarakat, yang bergerak dibidang kepemudaan, agama, sosial, pendidikan, kesehatan, dan lainya yang relevan. Kerjasama lintas sektor ini, diharapkan dapat memberi “payung “ pada pengelolaan potensi masyarakat dan dunia usaha, juga sebagai mitra dalam pelaksanaan strategi promosi kesehatan untuk PHBS di masyarakat.