BAB I PENDAHULUAN
Manusia dalam kehidupannya selalu berinteksi dan berinteralasi dengan manusia lainnya. Hal tersebut manusia lakukan sebagai upaya untuk memenuhi berbagai berbagai kebutuhan kebutuhan atau kepentingan kepentingan dalam hidupnya. hidupnya. Interaksi dan interelasi interelasi tersebut begitu penting bagi manusia, sehingga pada akhirnya dia menggabungkan dirinya dengan suatu kelompok yang kemudian disebut masyarakat. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya. Predikat tersebut menimbulkan potensi yang mencakup cipta (kemampuan berpikir yang menimbulkan ilmu pengetahuan), rasa (karya seni /kesenian), dan karsa (kehendak untuk hidup sempurna, mulia dan bahagia yang menimbulkan kehi kehidu dupa pan n berag beragam amaa dan dan kesu kesusi sila laan an). ). Kebu Kebuda daya yaan an itu itu hany hanyaa dimi dimili liki ki oleh oleh masyarakat masyarakat manusia, manusia, kebudayaan kebudayaan itu tidak diturunkan diturunkan secara biologis melainkan dipero diperoleh leh melalu melaluii proses proses belaja belajar; r; dan kebuda kebudayaa yaan n itu didapa didapat, t, diduku didukung ng dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebud Kebudaya ayaan an sebaga sebagaii sebuah sebuah interak interaksi si dan interel interelasi asi manusi manusiaa terseb tersebut ut memi memilik likii kara karakt kter eris isti tik k anta antarr satu satu masy masyara araka katt deng dengan an masy masyara araka katt lain lainny nya. a. Kebudayaan memiliki fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Kebudayaan juga dapat menjadi pertanda dan penanda bagi suatu masyarakat tertentu. Kebudayaan sebagai penciptaan dan perkembangan nilai meliputi segala apa yang ada dalam alam fisik, personal dan sosial yang disempurnakan untuk realisasi tenaga manusia dan masyarakat. Setiap interaksi antarmanusia yang menghasilkan kebudayaan pasti akan berbeda berbeda antara berbagai kelompok kelompok masyarakat. masyarakat. Perbedaan tersebut tersebut didasarkan didasarkan kepada kepada kondis kondisii demogr demografis afis,, karakt karakter er masyar masyaraka akatt serta serta tingka tingkatt perkem perkemban bangan gan kebutuhan kebutuhan hidup. hidup. Namun demikian setidaknya setidaknya terdapat terdapat beberapa beberapa unsur-uns unsur-unsur ur 1
serta wujud-wujud kebudayaan yang sifatnya universal dan pasti ada di setiap kelompok masyarakat manapun. Oleh karenanya pengkajian mengenai berbagai hal mengenai kebudayaan sangat menarik untuk dikaji. Hal ini sebagai upaya mengenali dan mendalami berbagai berbagai fenomena fenomena kesosial-bud kesosial-budayaan ayaan yang terjadi terjadi dalam kehidupan kita sehariseharihari. hari. Selai Selain n itu, itu, kaji kajian an-ka -kaji jian an meng mengen enai ai manu manusi siaa dan dan kebu kebuda daya yaan anny nyaa akan akan memberikan memberikan gambaran gambaran mengenai mengenai dinamika dinamika kehidupan kehidupan manusia yang memiliki hubung hubungan an erat dengan dengan lingku lingkunga ngan n tempat tempatnya nya hidup hidup dan segala segala sesuat sesuatu u yang yang melekat padanya.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Wuju Wujud d Kebudayaan Kebudayaan
Talcot Talcottt Parson Parson dan A.L Kroebe Kroeberr dalam dalam Koentj Koentjaran araning ingrat rat (1997: (1997:195 195)) membedakan wujud kebudayaan sebagai suatu sistem dari ide-ide dan konsepkonsep dari wujud kebudayaan sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusi manusiaa yang yang berpol berpola. a. Koentj Koentjara aranin ningrat grat berpen berpendap dapat at bahwa bahwa kebuda kebudayaa yaan n terdiri atas 3 wujud yaitu: 1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-i ide-ide de,, gaga gagasa san, n, nilai nilai-n -nil ilai ai,, norm norma-n a-nor orma ma,, dan dan seba sebaga gain inya ya.. 2. Wuju Wujud d kebuda kebudayaa yaan n sebaga sebagaii suatu suatu komple kompleks ks aktivi aktivitas tas serta serta tindak tindakan an berpol berpolaa dari dari manusia dalam masyarakat. masyarakat. 3. Wujud kebudayaan sebagai benda- benda hasil hasil karya karya manusia. manusia.
Wujud Wujud kebudaya kebudayaan an merupa merupakan kan sistem sistem sosial sosial mengen mengenai ai
tind tindak akan an berp berpol olaa dari dari manu manusi siaa itu itu send sendiri iri.. Sist Sistem em sosi sosial al ini ini terd terdir irii atas atas aktivitas-akt aktivitas-aktivitas ivitas manusia yang berinteraksi berinteraksi dan berhubung berhubungan an antara yang satu dengan yang lain. Menurut J.J. Honingmann terdapat tiga gejala kebudayaan, yaitu ideas,
activities dan artifacts (dalam Koentjaraningrat, 2005 : 74). Koentjaraningrat sendiri sendiri menawarkan menawarkan empat wujud wujud kebudayaan, kebudayaan, yaitu: kebudayaan kebudayaan sebagai nilai nilai ideolo ideologis gis;; kebuda kebudayaa yaan n sebaga sebagaii sistem sistem gagasa gagasan; n; kebuda kebudayaa yaan n sebaga sebagaii sistem tingkah laku dan tindakan yang berpola; dan kebudayaan sebagai benda fisik
(artifak).
Kerangka
Konsentris
Kebudayaan
menurut Koentjaraningrat (2005: 92) dapat digambarkan sebagai berikut :
3
Dari Dari empa empatt
wuju wujud d
yang yang dita ditawa wark rkan an dala dalam m
ling lingka kara ran n
kera kerang ngka ka
kebudayaan kebudayaan di atas, masing-masing masing-masing memiliki memiliki kecenderun kecenderungan gan bentuk bentuk yang berbeda satu dengan lainnya. 1.
Nilai Nilai-n -nil ilai ai buda budaya ya meru merupa paka kan n tahap tahap filo filoso sofi fiss atau atau ideo ideolo logi giss yang yang terbentuk karena pengalaman manusia, tahap ini merupakan hasil pemikiran yang biasanya memiliki bentuk tekstual tersurat maupun tersirat dalam norma, aturan adat, cerita rakyat atau karya seni.
2.
Sist Sistem em buday udayaa beru erupa gagas agasan an dan konse onsep p juga juga meru erupaka pakan n manifestasi hasil pemikiran. Tahap wujud ini juga memiliki bentuk tert tertul ulis is ters tersur urat at dan dan bebe bebera rapa pa dapa dapatt berb berben entu tuk k gamb gambar ar atau atau konfigurasi.
3.
Sistem Sistem sosia sosiall sebagai sebagai tahap tahap wujud wujud selanju selanjutny tnyaa merupaka merupakan n tindaka tindakan n dala dalam m rangk rangkaa “mew “mewuj ujud udka kan” n” kons konsep ep.. Taha Tahap p wuju wujud d
ini ini dapa dapatt
berbentuk tulisan, gambar, konfigurasi maupun kegiatan. 4.
Kebuda Kebudayaa yaan n fisik merup merupaka akan n wujud wujud hasil hasil dalam sebua sebuah h kebuday kebudayaan aan.. Sehing Sehingga ga pada pada wujud wujud terakh terakhir ir ini kebuda kebudayaa yaan n memilik memilikii bentuk bentuk pal palin ing g nyat nyataa dian dianta tara ra bent bentuk uk yang yang lain lain.. Pada Pada wuju wujud d inil inilah ah kebudayaan seringkali sudah memiliki bentuk benda, sehingga dapat dilihat, disentuh dan dirasakan.
Wujud kebudayaan sebagai ide merupakan sesuatu yang kompleks dari ideide-id ide, e,
gaga gagasa san, n,
nila nilaii-ni nila lai, i,
norm normaa-no norm rma, a,
pera peratu tura rann-pe pera ratu tura ran n
dan dan 4
sebagainya, yang sifatnya abstrak. Lokasinya ada dalam kepala-kepala, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan itu hidup. Kebudayaan ini kita sebut sebagai adat-istiadat yang berfungsi sebagai tata kelakuan yang mengat mengatur, ur, mengen mengendal dalii dan member memberii arah kepada kepada kelaku kelakuan an dan perbua perbuatan tan manusia dalam masyarakat. Wujud sistem sosial mencakup kelakuan berpola dari manusia. Sistem sosi sosial al
ini ini
terd terdir irii
dari dari
akti aktifi fita tass-ak akti tifi fita tass
manu manusi siaa
yang yang
beri berint nter erak aksi si,,
berhubungan serta bergaul satu dengan lain yang selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat tata-kelakuan. Sistem sosial bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita, bias diobservasi, difoto dan didokumentasikan. Wujud kebudayaan fisik merupakan seluruh total dari hasil fisik dan aktifitas perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat, yang sifatnya paling konkret dan berupa benda-benda yang dapat diraba, dilihat dan difoto. Kebudayaan fisik yang dimiliki atau dihasilkan suatu bangsa harus terlebih dahulu digolongkan menurut tingkatnya masing-masing.
B. Unsur-uns Unsur-unsur ur Kebu Kebudaya dayaan an
Kebuda Kebudayaa yaan n dari dari setiap setiap masyar masyaraka akatt terdiri terdiri dari dari beberap beberapaa unsur, unsur, baik baik unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian-bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Menurut Soekanto (1988 : 157-158) unsur kebudayaan tersebut oleh para ahli dibedakan menjadi dua, yakni yang bersifat universal ( cultural universale ) dan unsurunsur yang lebih kecil. Unsur Unsur univer universal sal menuru menurutt Kluckh Kluckhokn okn (dalam (dalam Soekan Soekanto, to, 1988 1988 : 158) 158) meliputi : 1. Peral Peralat atan an dan dan perl perlen engk gkap apan an hidu hidup p manu manusi siaa (pak (pakai aian an,, peru peruma maha han, n, alat-ala alat-alatt rumah rumah tangga tangga senjat senjata, a, alat-ala alat-alatt produk produksi, si, transpo transport rt dan sebagainya). 2. Mata Mata penc pencah ahari arian an hidu hidup p dan dan sist sistem em-si -sist stem em ekon ekonom omii (pert (pertan ania ian, n, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya). 5
3. Sist Sistem em kema kemasy syar arak akat atan an (sis (siste tem m keke kekera raba bata tan, n, orga organi nisa sasi si poli politi tik, k, sistem hukum, sistem perkawinan). 4. Bahasa Bahasa (lisan (lisan maupun maupun tertul tertulis) is).. 5. Kesenian Kesenian (seni (seni rupa, rupa, seni seni suara, suara, seni gerak dan dan sebagain sebagainya). ya). 6. Sist Sistem em peng penget etah ahua uan. n. 7. Religi Religi (siste (sistem m keperca kepercayaa yaan). n). Sedangkan unsur-unsur yang lebih kecil dijabarkan oleh Lincoln (dalam Soekanto, 1988 : 158) sebagai kegiatan-kegiatan kebudayaan ( cultural activity ) yang dirincinya sebagai trait-complex . Misalnya kegiatan pertanian menetap meliputi unsur-unsur irigasi, sistem mengolah tanah dengan bajak, sistem hak milik atas tanah dan sebagainya. Di lain pihak, Koentjaraningrat (1990 : 2-3) mengemukakan unsur-unsur kebudayaan yang sifatnya universal (pasti ditemukan dalam seluruh budaya di dunia) dunia) yang yang tersusu tersusun n berdas berdasark arkan an kemung kemungkin kinan-k an-kemu emung ngkin kinann annya ya untuk untuk berubah dalam perkembangannya. Unsur-unsur tersebut ialah : 1) Sist Sistem em reli religi gi dan dan upa upaca cara ra keag keagam amaan aan ; a. sistem sistem keperc kepercaya ayaan an b. sistem nilai dan pandan pandangan gan hidup hidup c. komuni komunikas kasii keag keagama amaan an d. upacara upacara keagam keagamaan aan 2) Sistem Sistem dan organi organisas sasii kema kemasya syarak rakata atan n; a. keke kekera raba bata tan n b. asosia asosiasi si dan perkumpu perkumpulan lan c. sist sistem em keneg kenegara araan an d. sistem sistem kesa kesatua tuan n hidup hidup e. perk perkum umpu pula lan n 3) Sist Sistem em peng penget etah ahua uan n; a. flor floraa dan dan faun faunaa b. waktu, waktu, ruang ruang dan dan bilanga bilangan n c. tubuh tubuh manusia manusia dan perilaku perilaku antar antar sesama sesama manusia manusia 4)
Bahasa ; 6
a. lisan b. b. tuli tulisa san n 5)
Kesenian ; a. seni seni patung patung/pa /pahat hat b. b. reli relief ef c. luki lukiss dan dan gamb gambar ar d. rias e. vokal f.
musik
g. bang bangun unan an h. kesu kesusa sast straa raan n drama 6) Sist Sistem em mata mata penc pencah ahari arian an hid hidup up ; a. berburu berburu dan dan mengum mengumpulk pulkan an makanan makanan b. b. berc bercoc ocok ok tanam tanam c. pete petern rnak akan an d. peri perika kana nan n e. perd perdag agan anga gan n 7) Sist Sistem em tek tekno nolo logi gi dan dan mas masya yarak rakat at ; a. produksi, produksi, distribusi distribusi,, transpo transportasi rtasi b. perala peralatan tan komuni komunikas kasii c. peralatan peralatan konsum konsumsi si dalam dalam bentuk bentuk wadah d. pakaian pakaian dan perhia perhiasan san e. tempat tempat berlindu berlindung ng dan perumahan perumahan f.
senjata
1. Bahasa Bahasa merupakan merupakan alat atau perwujudan perwujudan budaya yang digunakan digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, lisan, ataupu ataupun n geraka gerakan n (bahas (bahasaa isyarat isyarat), ), dengan dengan tujuan tujuan menyam menyampai paikan kan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui 7
bahasa, bahasa, manusia manusia dapat menyesuaikan menyesuaikan diri dengan dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bahasa bukan bukan satu-satuny satu-satunyaa alat untuk mengadakan mengadakan komunikas komunikasi. i. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan dengan memperguna mempergunakan kan cara-cara tertentu yang telah disepakati disepakati bersama. bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat Dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutu kebutuhan han seseor seseorang ang,, yakni yakni sebaga sebagaii alat untuk untuk mengek mengekspr spresi esikan kan diri, diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi beradaptasi sosial sosial dalam lingkungan lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial. komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah. Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan komple kompleks ks daripa daripada da yang yang dapat dapat dipero diperoleh leh dengan denganmem memper pergun gunaka akan n media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat berekspresi, alat komu komuni nika kasi si,, alat alat untu untuk k meng mengad adak akan an integ integra rasi si dan dan adap adapta tasi si sosi sosial al.. Seda Sedang ngka kan n fung fungsi si baha bahasa sa seca secara ra khus khusus us adal adalah ah untu untuk k meng mengad adak akan an hubungan dalam pergaulan sehari-hari (fungsi praktis), mewujudkan seni (fungsi artistik), mempelajari naskah-naskah kuno (fungsi filosofis), untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
8
2. Sist Sistem em Pen Penge geta tahu huan an Ilmu Ilmu
peng penget etah ahua uan n
bert bertuj ujua uan n
untu untuk k
meng mengon onse sept ptua uais isas asik ikan an
fenomenon-fenomenon alam dalam sebab-sebabnya, dalam urutan-urutan sebab akibat dan mencari asas-asas umum. Bakker (1984 : 39) mengatakan bahwa bahwa ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an melipu meliputi ti science (ilmu-il (ilmu-ilmu mu eksakt eksakta) a) dan (sastra, filsafat, filsafat, kebudayaan, kebudayaan, sejarah dan lain-lain). lain-lain). Nilai-nilai humanities (sastra, masi masing ng-m -mas asin ing g
dite ditent ntuk ukan an
buka bukan n
saja saja
oleh oleh
mutu mutu
masi masing ng-m -mas asin ing g
melainkan juga oleh kedudukan dalam seluruh pola kebudayaan. Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimi dimili liki ki oleh oleh semu semuaa suku suku bang bangsa sa di duni dunia. a. Mere Mereka ka memp memper erol oleh eh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error) . Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi : 1) Pengetahuan tentang alam. 2) Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya. 3) Pengetahuan tentang tubuh manusia. 4) Pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia. 5) Pengetahuan tentang ruang dan waktu.
3. Orga Organi nisa sasi si Sosi Sosial al Seba Sebaga gaii makh makhlu luk k yang yang selal selalu u hidu hidup p bers bersam ama-s a-sam ama, a, manu manusi siaa membentuk membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujua tujuan-tujuan n tertentu tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang yang tida tidak k berb berbad adan an huku hukum, m, berfu berfung ngsi si seba sebaga gaii sara sarana na parti partisi sipa pasi si masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Bakker (1987 : 42) mengatakan bahwa kesosialan meliputi fungsi dalam institusi-institusi asasi sebagai keluarga monogam, masyarakat adil dan makmur makmur,, desa desa dan kota, kota, bangsa bangsa dan negara. negara. Sedang Sedangkan kan Soeka Soekanto nto (1988 : 104) mengatakan bahwa suatu kelompok sosial selalu berkembang 9
serta serta mengal mengalami ami peruba perubahan han-per -peruba ubahan han,, baik baik dalam dalam aktifit aktifitas as maupun maupun bentuknya. Lebih lanjut Soekanto (1988 : 106-108) mengklasifikasikan berbagai organisasi sosial dalam hubungan individu dengan individu yang lainnya yang meliputi kategori wilayah, kepentingan yang sama dengan organisasi yang tidak tetap, serta kepentingan yang sama dengan organisasi yang tetap. Pembeda daripada organisasi-organisasi sosial tersebut didasarkan pada factor kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial, dan orientasi pada tujuan yang sudah ditetapkan. Klasifikasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : No 1
2
Kategori Kriteria Kateg ategor orii uta utam ma : kesa kesatu tuan an-k -kes esat atu uan Kriteria utama : wilayah. 1. Kepe Kepent ntin inga gan n Tipe umum : community 2. Bert Bertem empa patt ting tingga gall di suatu suatu Tipe khusus : suku, bangsa, daerah, wilayah tertentu kota, desa, rukun tetangga. Kateg ategor orii uta utam ma : kesa kesatu tuan an-k -kes esat atu uan Kriteria utama : atas dasar kepentingan yang sama, 1. Sikap yang sama dari tanpa organisasi yang tetap. anggota-ang anggota-anggota gota kelompok kelompok yang bersangkutan. 2. Organi Organisas sasii sosial sosial yang tidak tidak tetap (temporer). 1. a. Tipe Tipe umum umum : kela kelass b.Tipe khusus ; kasta, elit, kela kelass dasar asar persa ersain inga gan n, kelas atas dasar kerjasama.
a. Tipe umum ; kelompok etnis dan ras. b. Tipe khusus : kelompok atas dasar perbe rbedaan warna kulit, kulit, kelompok-k kelompok-kelomp elompok ok imigran, kelompokkelompok nasional.
Kriteri Kriteriaa tambah tambahan an untuk untuk tipetipetipe khusus : 1. Ke K emampuan untuk berpindah dari satu kelo elompok pok ke kelo elompok pok lainnya (mobilitas). 2. Pe Perbedaan dalam kedudukan, prestise, kese kesemp mpat atan an dan dan ting tingka katt ekonomis. Krite Kriteri riaa tamb tambah ahan an untu untuk k tipe tipe-tipe tipe khu khusus sus : asal asal kelo kelomp mpok ok,, golong golongan an (stock (stock), ), luas luas wilaya wilayah h tempat tinggal, ciri-ciri badaniah.
10
3
a. Tipe umum : kerumunan Krite Kriteri riaa tamb tambah ahan an untu untuk k tipe tipe- b.T b.Tip ipee khus khusus us : keru kerumu muna nan n tipe khusus : dengan dengan kepent kepenting ingan an yang yang 1. Kepent Kepenting ingan-k an-kepe epenti ntinga ngan n sama dan dengan yang sementara. kepentingan umum. 2. Sifat Sifat kelompo kelompok k sementara sementara.. Kateg ategor orii uta utam ma : kesa kesatu tuan an-k -kes esat atu uan Kriteria utama : atas dasar kepentingan yang sama 1. Kepent Kepenting ingan-k an-kepe epenti ntinga ngan n deng dengan an orga organi nisa sasi si yang yang teta tetap p : yang terbatas. 2. Organisasi sosial yang associations . tertentu a. Tipe um umum : primary group Krite Kriteri riaa tamb tambah ahan an untu untuk k tipe tipe-Tipe Tipe khus khusus us : Kelu Keluar arga ga,, tipe khusus : kelompok permainan, 1. Juml Jumlah ah kean keangg ggot otaa aan n yang yang terbatas. clique, club . 2. Organisasi sosial yang formal. 3. Pentingnya hubunganhubungan yang tidak bersifat pribadi. 4. Jeni enis kepe epentingan yang dikejar. b. Tipe umum : association Kriteria tambahan : yang besar. 1. Jumla Jumlah h anggota anggota yang yang secara secara Tipe khusus : negara, relatif terbatas. gerej gereja, a, perk perkum umpu pula lan n atas atas 2. Organisasi sosial yang dasa dasarr ekon ekonom omi, i, pers persat atua uan n formal. buruh dan sebagainya. 3. Pentingnya hubunganhubungan yang tidak bersifat pribadi. 4. Jeni enis kepe epentingan yang dikejar.
Soek Soekan anto to
juga juga
meng mengut utip ip
berb berbag agai ai
pend pendap apat at
ahli ahli
meng mengen enai ai
organisasi-organisasi sosial seperti yang dikatakan oleh Cooley ( primary
group dan secondary group), Tonnies ( gemeinschaft dan gesellscahft ), sert sertaa Merto Merton n (membership group dan reference group ). Sedang Sedangkan kan ia sendiri sendiri mengklasifi mengklasifikasika kasikan n organisasi organisasi sosial sosial kedalam kedalam formal group dan
informal group serta in-group dan out-group .
11
G.P. G.P. Murdoc Murdock k mengat mengataka akan n bahwa bahwa suatu suatu kelomp kelompok ok adalah adalah suatu suatu kesatuan individu yang terikat oleh unsur : 1. Suat Suatu u sist sistee norm normaa-no norm rmaa yang yang meng mengat atur ur kela kelaku kuan an warg wargaa kelompok 2. Suat Suatu u
ras rasa
kep keprib ribadia adian n
kelom elompo pok k
yang ang
dis disadar adarii
semu emua
anggotanya 3. Kegi Kegiat atan an-k -keg egia iata tan n berk berkum umpu pull dari dari angg anggot otaa kelo kelomp mpok ok secar secaraa berulang-ulang 4. Suatu Suatu sistem sistem hak dan kewajiba kewajiban n yang yang mengat mengatur ur intera interaksi ksi antara antara anggota kelompok 5. Suatu Suatu pimpin pimpinan an atau pengurus pengurus yang yang mengor mengorgan ganisa isasi si kegiat kegiatan an kelompok 6. Suatu Suatu sistem sistem hak dan kewajiba kewajiban n bagi bagi para para indivi individun dunya ya terhada terhadap p sejuml sejumlah ah harta harta produk produktif tif,, harta harta konsum konsumtif tif atau atau harta harta pusaka pusaka tertentu. Selain itu organisasi sosial juga dalam masyarakat yang berbudaya menghasilkan sebuah sistem kekerabatan. Sistem kekerabatan merupakan bag bagia ian n
yang ang
sang sangat at
penti entin ng
dalam alam
stru strukt ktu ur
sosial sial..
M,
Fortes rtes
meng mengem emuk ukak akan an bahw bahwaa sist sistem em keke kekera raba bata tan n suat suatu u masy masyar arak akat at dapa dapatt dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bers bersan angk gkut utan an.. Keke Kekerab rabata atan n adal adalah ah unit unit-un -unit it sosi sosial al yang yang terd terdir irii dari dari beb bebera erapa pa kelu keluar arga ga yang yang memi memilik likii hubu hubung ngan an darah darah atau atau hubu hubung ngan an perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu cucu,, kaka kakak, k, adik adik,, pama paman, n, bibi bibi,, kake kakek, k, nene nenek k dan dan sete seteru rusn snya ya.. Di masyar masyaraka akatt umum umum kita kita juga juga mengen mengenal al kelomp kelompok ok kekera kekerabat batan an sepert sepertii keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral. Koenja Koenjaran raning ingrat rat (1992 (1992 : 108) 108) mengat mengataka akan n bahwa bahwa rumah rumah tangga tangga (household ) terjadi akibat dari adanya perkawinan. Sedangkan keluarga inti (nuclear family ) terjadi juga akiba dari perkawinan dengan anggota terdiri dari seorang suami, seorang istri dan anak-anak mereka yang belum
12
kawin. Keluarga-keluarga inti itu merupakan suatu kesatuan manusia yang disebut kingroup atau kelompok kekerabatan. G.P. G.P.
Murd Murdo ock
(dal (dalam am
Koen Koentj tjar aran anin ing gat, at,
1992 1992
:
113-1 13-11 14)
mengkatego mengkategorikan rikan kelompok kelompok kekerabatan kekerabatan berdasarkan berdasarkan fungsi fungsi sosial sosial dari kelompok kekerabatannya menjadi : 1. Corporate kingroup atau kelompok kelompok kekerabatan kekerabatan berkorpora berkorporasi. si. Kelompok ini biasanya bersifat eksklusif, jenis anggotanya tidak banyak. 2. Occasional kingroup atau kelompok kelompok kekerabatan kekerabatan kadangkala kadangkala.. Kelompok ini biasanya dengan anggota banyak sehingga tidak mungkin terjadi pergaulan terus-menerus dan intensif. 3. Circumsciptive atau kelomp kelompok ok kekera kekerabat batan an menuru menurutt Circumsciptive kingroup atau adat.
4. Sist Sistem em Tekn Teknol olog ogii Tekn Teknol olog ogii
meny menyan angk gkut ut
caracara-car caraa
atau atau
tekn teknik ik
memp mempro rodu duks ksi, i,
memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-car cara-caraa mengek mengekspr spresi esikan kan rasa rasa keinda keindahan han,, atau atau dalam dalam mempro memproduk duksi si hasil-hasil kesenian. Bakker (1984 : 40) mengaitkan antara kondisi alam, penggunaan teknol teknologi ogi dan kebuda kebudayaa yaan n suatu suatu masyar masyaraka akat. t. Menuru Menurutny tnyaa teknol teknologi ogi terhitung antara sikap dan hasil budaya yang penting. Teknik bertujuan untuk untuk memfaedahka memfaedahkan n sumber-sum sumber-sumber ber alam agar terjaminlah terjaminlah makanan, makanan, perumahan, komunikasi dan lain-lain hal yang perlu untuk derajat hidup yang yang layak. layak. Penerap Penerapan an hukum hukum alam alam dapat dapat mengha menghasil silkan kan teknik teknik,, yaitu yaitu keperluan dan dorongan idealisme bersama-sama dalam creative vision . Masyarakat Masyarakat kecil yang berpindah-pind berpindah-pindah ah atau masyarakat masyarakat pedesaan pedesaan yang yang hidu hidup p dari dari perta pertani nian an pali paling ng sedi sediki kitt meng mengen enal al dela delapa pan n macam macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu sebagai berikut. 13
1) Alat-alat produktif. 2) Senjata. 3) Wadah. 4) Alat-alat untuk menyalakan api. 5) Makanan. 6) Pakaian. 7) Tempat berlindung dan perumahan. 8) Alat-alat transportasi.
5. Sis Sistem tem Ekon Ekonom omii Ekon Ekonom omii meli melipu puti ti pola pola kela kelaku kuan an dan dan lemb lembag aga-l a-lem emba baga ga yang yang melaks melaksana anakan kannya nya dalam dalam bidang bidang produk produksi, si, dan konsum konsumsi si keperlu keperluanankeperlu keperluan an hidup hidup serta serta pelaya pelayanan nannya nya.. Ekonom Ekonomii bersif bersifat at ambiva ambivalen len dan merugikan bila tujuan yang dikejar tidak mengindahkan nilai-nilai budaya. Menurut Bakker (1987 : 45) lapangan ekonomi dibagi ke dalam tiga sector yang mencerminkan corak sesuatu kebudayaan dan orientasi pokoknya.
Sektor primer mencurahkan tenaga ekstraksi, yaitu menghasilkan bah bahan an ment mentah ah dari dari alam alam bumi bumi dan dan dari dari kehi kehidu dupa pan n di bumi bumi,, laut laut dan dan angk angkas asa. a. Peke Pekerj rjaa aan n ekst ekstrak raksi si terdi terdiri ri atas atas pert pertam amba bang ngan an,, perta pertani nian an,, peternakan dan perikanan. mengolah ah bahan bahan menah menah yang yang diprod diproduks uksii dalam dalam Sektor Sektor sekunder sekunder mengol sekt sektor or prim primer er dan dan meli melipu puti ti indu indust stri, ri, keraj kerajin inan an dan dan pemb pemban angu guna nan. n. Keduanya menuntut kerja tangan.
Sektor tersier meliputi segala macam pelayanan kepada masyarakat. Secara optimal terdiri dari sixservice sixservice standard yaitu pencaharian, distribusi dan dan komu komuni nika kasi si,, huku hukum m dan dan keam keaman anan an,, pend pendid idik ikan an dan dan perg pergur urua uan, n, kesehatan, kesenian dan hiburan.
6. Sis Sistem tem Reli Religi gi Ada Ada kala kalany nyaa peng pengeta etahu huan an,, pema pemaha hama man, n, dan dan daya daya taha tahan n fisi fisik k manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat 14
terbat terbatas. as. Secara Secara bersam bersamaan aan,, muncul muncul keyaki keyakinan nan akan akan adanya adanya pengua penguasa sa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta. Hal tersebut di atas ditegaskan oleh Koentajaraningrat (1987 : 78) yang menyatakan bahwa keyakinan yang paling awal yang menyebabkan terj terjad adin inya ya reli religi gi dala dalam m masy masyara araka katt adal adalah ah keya keyaki kina nan n akan akan adan adanya ya keku kekuat atan an sakt saktii dala dalam m hal-h hal-hal al yang yang luar luar bias biasaa dan dan gaib gaib.. Lebi Lebih h lanj lanjut ut Koenja Koenjaran raning ingrat rat (1987 (1987 : 80) menyeb menyebutk utkan an lima lima kompon komponen en religi religi yang yang meliputi emosi keagamaan, sistem keyakinan, sistem ritus dan upacara, peralatan ritus dan upacara, umat agama. Agam Agamaa atau atau reli religi gi menu menuru rutt Havi Havila land nd dapa dapatt dipa dipand ndan ang g seba sebaga gaii keperca kepercayaa yaan n dan pola pola perila perilaku ku yang yang diusah diusahaka akan n oleh oleh manusi manusiaa untuk untuk menangani masalah-masalah peting yang tidak dapat dipecahkan dengan menggunakan teknologi dan teknik organisasi yang diketahuinya. Untuk mengatasi keterbatasan itu orang berpaling kepada kekuatan supernatural. Anthony F.C Wallace mendefinisikan agama sebagai seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi mitos dan yang menggerakkan kekuatan-kekuatan supernatural dengan maksud untuk mencapai atau untuk menghindarkan suatu perubahan keadaan pada manusia atau alam. Kelompok Kelompok keagamaan keagamaan menurut menurut Koentjaranin Koentjaraningrat grat merupakan merupakan suatu kesatuan sosial yang berwujud sebagai : (1) Keluarga Keluarga inti atau atau kelompok kelompok-kelom -kelompok pok kekeraba kekerabatan tan yang lain, (2) Kelomp Kelompok ok kekeraba kekerabatan tan yang lebih besar, besar, seperti seperti keluarga keluarga luas, klen, suku, marga, dan lain-lain, (3) Kesatuan Kesatuan komunita komunitas, s, seperti seperti desa, gabunga gabungan n desa, dan lain-lai lain-lain, n, (4) (4) Orga Organi nisa sasi si atau atau gera geraka kan n reli religi gi,, sepe sepert rtii orga organi nisa sasi si peny penyia iaran ran agama, organisasi gereja partai politik yang berideologi agama, gerakan agama, orde-orde rahasia dan lain-lain.
15
7. Sis Sistem tem Kes Kesenia enian n Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspre ekspresi si hasrat hasrat manusi manusiaa akan akan keinda keindahan han yang yang dinikm dinikmati ati dengan dengan mata mata ataupu ataupun n teling telinga. a. Sebaga Sebagaii makhlu makhluk k yang yang mempun mempunyai yai cita cita rasa rasa tinggi tinggi,, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks. Kesenian mewujudkan nila rasa dalam arti luas dan wajib diwakili dalam kebudayaan lengkap. Kedwisatuan manusia yang terdiri atas budi dan badan badan tak dapat dapat mengun mengungka gkapka pkan n pengal pengalama amanny nnyaa secara secara memada memadaii dengan akal murni saja. Rasa mempunyai kepekaan terhadap kenyataan yang tidak ditemukan oleh akal. Kesenian selalu melukiskan sebuah unsur atau aspek alam kodrat ditambah tanggapan atau pengolahan manusia. Berdasarkan jenis nilai estetika yang ditampilkan kesenian (budaya seni) dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu: 1)
Seni Seni
rupa rupa,,
yait yaitu u
bend bendaa-be bend ndaa
seni seni
yang yang
mena menamp mpil ilka kan n
kein keinda daha hann nnya ya dalam dalam bent bentuk uk wuju wujud d atau atau bent bentuk uk misa misaln lnya ya lukisan, seni patung, seni lukis, atau seni fotografi. 2)
Seni suara, yaitu seni yang menampilkan keindahannya dalam ben bentu tuk k suar suara, a, seni seni suar suaraa ini ini terd terdir irii dari dari seni seni suar suaraa voka vokall (manusia), seni suara instrumental (alat musik), dan seni suara campuran (perpaduan antara suara manusia dengan alat musik).
3)
Seni gerak , yaitu seni yang menampilkan keindahannya dalam bentu bentuk k geraka gerakan n atau atau aktivi aktivitas tas.. Misaln Misalnya ya seni seni tari, tari, gerak gerak dan lagu, senam berirama dan sebagainya.
4)
menampilkan keindahannya keindahannya dalam Seni drama, yaitu seni yang menampilkan bentuk visualisasi pementasan adegan cerita. Misalnya ketoprak, wayang orang, lenong, ludruk, dan sebagainya.
Benda-benda seni memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Mengan Mengandun dung g nilai nilai estetik estetika. a. 2) Berfun Berfungsi gsi membe memberik rikan an penghi penghibur buran. an.
16
3) Meleka Melekatt dengan dengan unsur-u unsur-uns nsur ur kebudaya kebudayaan an yang lain seperti seperti seni seni rupa melekat pada model rumah, model mobil, sepeda motor, dan lain-lain. 4) Berfun Berfungsi gsi sebagai sebagai alat alat komuni komunikas kasii untuk untuk menyampa menyampaika ikan n pesan pesan atau atau hara harapa pan n dari dari kelo kelomp mpok ok masy masyara araka katt yang yang satu satu kepa kepada da kelompok masyarakat yang lain.
17
BAB III KESIMPULAN
Dari berbagai pemaparan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai kebudayaan sebagai suatu sistem yakni mencakup : 1. Kebuda Kebudayaa yaan n terdiri terdiri atas 3 wujud yaitu: yaitu: 1. Wujud Wujud kebudaya kebudayaan an sebagai sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan sebagainya. 2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta serta tindakan tindakan berpola berpola dari manusia manusia dalam dalam masyar masyaraka akat. t.
3. Wujud Wujud
kebudayaan sebagai benda- benda hasil karya manusia. 2. Nilai Nilai-n -nil ilai ai buda budaya ya meru merupa paka kan n taha tahap p filo filoso sofi fiss atau atau ideo ideolo logi giss yang yang terbent terbentuk uk karena karena pengal pengalama aman n manusi manusia, a, tahap tahap ini merupa merupakan kan hasil hasil pemikiran pemikiran yang biasanya biasanya memiliki bentuk bentuk tekstual tekstual tersurat tersurat maupun maupun tersirat dalam norma, aturan adat, cerita rakyat atau karya seni. 3. Sistem budaya budaya berupa berupa gagasan gagasan dan konsep konsep juga merupak merupakan an manifestas manifestasii hasil pemikiran. Tahap wujud ini juga memiliki bentuk tertulis tersurat dan beberapa dapat berbentuk gambar atau konfigurasi. 4. Sistem Sistem sosial sosial sebagai sebagai tahap wujud wujud selanj selanjutn utnya ya merupa merupakan kan tindaka tindakan n dala dalam m rangk rangkaa “mew “mewuj ujud udka kan” n” kons konsep ep.. Taha Tahap p wuju wujud d
ini ini dapa dapatt
berbentuk tulisan, gambar, konfigurasi maupun kegiatan. 5. Kebuda Kebudayaa yaan n fisik fisik merupaka merupakan n wujud wujud hasil dalam dalam sebuah sebuah kebuday kebudayaan aan.. Sehingga pada wujud terakhir ini kebudayaan memiliki bentuk paling nyata nyata dian diantar taraa bent bentuk uk yang yang lain. lain. Pada Pada wuju wujud d inil inilah ah kebu kebuda daya yaan an sering seringkal kalii sudah sudah memili memiliki ki bentuk bentuk benda, benda, sehing sehingga ga dapat dapat diliha dilihat, t, disentuh dan dirasakan. 6. Unsu Unsurr kebu kebuda daya yaan an ters terseb ebut ut oleh oleh para para ahli ahli dibe dibeda daka kan n menj menjad adii dua, dua, yakni yakni yang yang bersif bersifat at univer universal sal (cultural universale unsur-unsur ur universale ) dan unsur-uns yang lebih kecil. 7. Unsu Unsurr univ univer ersa sall meli melipu puti ti :
18
1. Peralat Peralatan an dan perlen perlengka gkapan pan hidup hidup manusi manusiaa (pakai (pakaian, an, peruma perumahan han,, alat-ala alat-alatt rumah rumah tangga tangga senjat senjata, a, alat-ala alat-alatt produk produksi, si, transpo transport rt dan sebagainya). 2. Mata pencah pencahari arian an hidup hidup dan sistem sistem-si -siste stem m ekonom ekonomii (perta (pertania nian, n, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya). 3. Sistem Sistem kemasy kemasyara arakata katan n (siste (sistem m kekera kekerabat batan, an, organi organisas sasii politi politik, k, sistem hukum, sistem perkawinan). 4. Bahasa Bahasa (lisan (lisan maupun maupun tertulis). tertulis). 5. Kesenian Kesenian (seni rupa, rupa, seni suara, suara, seni gerak dan sebagain sebagainya). ya). 6. Sistem Sistem peng pengetah etahuan uan.. 7. Religi (sistem (sistem kepercayaan kepercayaan). ). 8. Seda Sedang ngka kan n unsu unsur-u r-uns nsur ur yang yang lebi lebih h keci kecill seba sebaga gaii kegi kegiat atan an-k -keg egia iata tan n kebuda kebudayaa yaan n (cultural activity yang diri dirinc ncii seba sebaga gaii trait-complex . activity ) yang Misalnya Misalnya kegiatan kegiatan pertanian pertanian menetap menetap meliputi meliputi unsur-uns unsur-unsur ur irigasi, irigasi, sistem sistem mengolah mengolah tanah dengan dengan bajak, sistem hak milik atas tanah dan sebagainya. 9. Unsu Unsur-u r-uns nsur ur kebu kebuda daya yaan an yang yang sifat sifatny nyaa univ univers ersal al (pas (pasti ti dite ditemu muka kan n dala dalam m
selu seluru ruh h
bud budaya aya
di
dunia unia))
kemungkinan-kemungkinannya
yang ang
untuk
ters tersus usun un berubah
berd erdasar asarka kan n dalam
perke perkemba mbanga nganny nnya. a. UnsurUnsur-un unsur sur tersebu tersebutt ialah ialah : Siste Sistem m reli religi gi dan
upacara keagamaan, Sistem dan organisasi kemasyarakatan, Sistem pengeta pengetahuan huan,, Bahasa, Bahasa, Kesenian Kesenian,, Sistem Sistem mata pencahar pencaharian ian hidup, hidup, Sistem teknologi dan masyarakat .
19
DAFTAR PUSTAKA
Bakker, Bakker, J.W.M. J.W.M. 1984. 1984. Filsafat Kebudayaan, Sebuah Pengantar . Yogyakarta : Kanisius. Jhonson, Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid 1. Jakarta : Gramedia. Kaplan, D dan Robert A. Manners. 2002. Teori Budaya . Yogyakarta : Pustaka Pelajar Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Antropologi I . Jakarta : Rineka Cipta. Koentjarani Koentjaraningrat. ngrat. 1990. 1990. Kebuday Kebudayaan aan Mentali Mentalitas tas dan Pembangu Pembangunan nan. Jakarta : Gramedia. Koentjaraningrat. 1987. Sejarah teori Antropologi 1 . Jakarta : UI Press. Soekanto, Soerjono. 1988. Sosiologi Suatu Pengantar . Jakarta : Rajawali Press. Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi . Jakarta : UI Press.
20