Lampiran 1 Keputusan Direktur Nomor
: 009/RZ/DIR/SKSKP/VI 009/RZ/DIR/SKSKP/VI/2015 /2015
Tana! : 11 "#NI 2015
K$%I"&K&N DIR$KT#R T$NT&N' K$%I"&K&N P$L&( P$L&(&N&N )$DIK R#)&* S&KIT RIZ&NI P&IT+N PR+%+LIN''+
&, K$%I"&K&N P$L&( P$L&(&N&N #NIT %$D&*/ K&)&R K&)&R +P$R&SI No
Isi Ke-i.akan
, 1.
Unit Unit Kama Kamarr Oper Operasi asi dan Recovery Room Room (Unit Bedah) Rumah sakit Rizani
.
Paiton Probolinggo menyediakan fasilitas untuk pelayanan kasus pembedahan. Pelayanan di Unit Recovery Room Room termasuk termasuk pelay pelayana anan n intermediate intermediate untuk kasu asus post ope operas rasii basedow atau kasus pembed pembedaha ahan n lain lain yang yang memerlu memerlukan kan
".
obser!asi ketat paska bedah. Pela Pelaya yana nan n Unit Unit Bedah Bedah mempu mempuny nyai ai falsafa falsafah h dan dan tu#u tu#uan an yang yang men$er men$ermi mink nkan an pelayanan medis dan pelayanan kepera%atan serta mengutamakan keselamatan
&.
pasien dalam setiap tindakan pembedahan. 'emu 'emuaa pera pera%a %att %a#i %a#ib b memp mempun unya yaii lata latarr bela belaka kang ng pendi pendidi dika kan n dan dan peng pengal alam aman an yang yang sesuai sesuai dengan dengan persyar persyarata atan n di Unit Unit Bedah Bedah Rumah Rumah 'akit 'akit Rizani Rizani Paiton Paiton Probolinggo serta pendidikan berkelan#utan atau pelatihan baik internal maupun
.
eksternal. Prog Progra ram m pen$ pen$eg egah ahan an dan dan peng pengen enda dali lian an infe infeks ksii noso nosoko komi mial al di Unit Unit Beda Bedah h menga$u menga$u pada program program pen$egahan pen$egahan dan pen$egah pen$egahan an infeksi Rumah Rumah Rizani
.
Paiton Probolinggo Pelaya Pelayanan nan anest anestesi esi yang yang di berik berikan an di Ruma Rumah h 'akit 'akit Rizani Rizani Pait Paiton on Probo Probolin linggo ggo memenuhi standar di rumah sakit* standar nasional* Undang + Undang dan
,.
peraturan dan standar profesional. Pela Pelaya yana nan n anes aneste tesi si yan yang adek adeku uat* at* regu regula larr dan nyam yaman dib diberik erikan an untu untuk k
-.
memenuhi kebutuhan pasien. Pelaya Pelayanan nan aneste anestesi si untuk untuk keada keadaaan aan darur darurat at di luar luar #am ker#a ker#a diko dikoord ordina inasi si oleh oleh
.
dokter koordinator anestesi. Pela Pelaya yana nan n anes aneste tesi si yang yang diber iberik ikan an oleh leh sum sumber ber dari ari luar luar** disel iselek eksi si dan rekomendasikan oleh dokter koordinator pelayanan anestesi* dan disetu#ui oleh
1/.
direktur. Pelayanan Pelayanan anestesi anestesi di ba%ah ba%ah kepemi kepemimpina mpinan n satu orang yang kompeten* kompeten* melalui melalui
pelatihan bersertifikat* keahlian dan pengalaman* konsisten dengan Undang0 11.
Undang dan peraturan yang berlaku. Pelayanan anestesi yang diberikan meliputi anestesi lokal* anestesi regional dan
1.
anestesi general. Pelayanan sedasi termasuk
1".
diimplementasikan di rumah sakit. sesmen pra anestesi dan asesmen pra induksi dilakukan terhadap setiap pasien
1&.
yang akan men#alani operasi. Pemberian informasi tentang pembiusan diberikan kepada setiap pasien oleh
1.
dokter anestesi. 'ebelum tindakan
1.
menandatangani surat persetu#uan (informed concent ) pembiusan. 'etiap tindakan anestesi ditulis dalam rekam medis pasien termasuk di
1,.
dalamnya teknik anestesi yang digunakan. 'elama pemberian anestesi* status fisiologis setiap pasien terus dimonitor dan
1-.
dituliskan dalam rekam medis pasien. Pemulihan pasien setelah pembiusan dilakukan di ruang re$o!ery dan
1.
dipindahkan atau dipulangkan sesuai kriteria baku. sesmen pra bedah dilakukan terhadap setiap pasien yang akan men#alani
/.
operasi. 'ebelum tindakan pembedahan* semua pasien atau keluarganya harus
1.
menandatangani surat persetu#uan tindakan (informed concent ) pembedahan. 2aporan operasi harus ditulis se$ara lengkap dan #elas untuk setiap pasien yang
.
akan dilakukan pembedahan di 3R4. Penerimaan atau perpindahan pasien dari dan ke unit pelayanan intensif atau
sedasi moderat dan
pembiusan
semua
pasien
sedasi dalam*
atau
keluarga
tidak
harus
pelayanan khusus ditentukan dengan kriteria yang telah ditetapkan. ".
sesmen pasien pra bedah dilakukan oleh 3P5P Bedah sesuai dengan ke%enangan klinis yang telah ditetapkan dan semua hasil assesmen
&.
didokumentasikan pada 3R4 pasien. 6ntensi!e 7are Unit (67U) adalah unit pelayanan di rumah sakit bagi pasien dengan kondisi stabil dari fungsi respirasi* hemodinamik* dan kesadaran namun
.
masih memerlukan pengobatan* pera%atan dan pemantauan se$ara ketat. Pelayanan 67U diberkan kepada pasien dengan kondisi kritis stabil yang membutuhkan pelayanan* pengobatan dan pemantauan se$ara ketat sebelum dira%at di ruang ra%at inap* dan tanpa penggunaan alat bantu misalnya 8 9entilator.
.
Pelayanan 67U berfungsi menahan pasien untuk obser!asi yang meliputi 8 pemantauan pasien se$ara ketat* menganalisis hasil pemantauan dan melakukan tindakan medis dan asuhan kepera%atan yang diperlukan.
,.
:aktu penyelanggaraan pelayanan 67U berlangsung selama & #am sehari
selama , hari perminggu.
Keputusan Direktur Nomor
: 01/RZ/DIR/SKSKP/VI/2015
Tana! : 11 "#NI 2015 %&% I P$ND&*#L#&N
Pelayanan bedah telah men#adi komponen pelayanan kesehatan yang penting pada banyak negara. Komplikasi dan kematian akibat pembedahan men#adi salah satu masalah kesehatan global. :;O sebagai organisasi kesehatan dunia* memiliki inisiatif untuk men$iptakan suatu pembedahan yang aman ( surgical safety). Kemudian untuk memudahkan
pelaksanaannya dikeluarkan Guidelines for Safe Surgery yang disertai dengan Surgical Safety Checklist (:;O* //-). Rumah 'akit Rizani telah melaksanakan program Patient Safety. Surgical Safety ini merupakan tindak lan#ut dari suatu sistem pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien. 4emastikan tindakan yang benar* pada sisi tubuh yang benar dan pada pasien yang benar (tepat prosedur* tepat lokasi* tepat pasien operasi) adalah suatu kenis$ayaan untuk menghindari kesalahan yang seharusnya dapat di$egah. Kasus0kasus dengan prosedur yang keliru atau pembedahan sisi tubuh yang salah sebagian besar adalah akibat dari miskomunikasi dan tidak adanya informasi yang akurat. Kegagalan komunikasi adalah kausa umum untuk kesalahan di rumah sakit* terutama di ruang operasi* ra%at inap dan pra
ke#adian tidak diharapkan pada pasien* nis$aya dapat dikurangi. 6nilah yang
kemudian dikenal dengan proses !erifikasi8 Sign In, Time Out, Sign Out terhadap pasien yang akan mengalami pembedahan. Ke0tiga tahapan tersebut di atas sesuai dengan ketetapan :;O tahun //-* disebut sebagai >Surgical Safety Checklist ? sebagai alat untuk melakukan program Safe Surgery Save Lives. .
%&% II D$INISI
Panduan $he$klist keselamatan operasi (Surgical Safety Checklist ) adalah panduan untuk memastikan pembedahan yang aman. Pengertian Surgical Safety Checklist adalah proses pengisian data pasien hasil dari pengka#ian yang dilakukan oleh team bedah sebelum pasien masuk ke kamar operasi* sebelum insisi dan setelah operasi sesuai dengan apa yang tertera di formulir Surgical Safety Check List . Pada bulan 5uni //-* :;O melun$urkan kampanye >Safe Surgery Saves Lives? dengan memasyarakatkan Surgical Safety Checklist yang digunakan untuk memastikan bah%a seluruh tim operasi mempunyai pemahaman yang sama terhadap
tindakan operasi yang akan dilakukan* terhadap kondisi pasien* serta memastikan bah%a inter!ensi seperti antibiotik profilaksis dan pen$egahan deep !ein thrombosis sudah diberikan kepada pasaien. 7he$klist yang harus dilakukan8
sebelum masuk kamar operasi* sebelum induksi
anestesi ( sign in) sebelum insisi kulit (time out) dan sebelum pasien meninggalkan kamar operasi ( sign out ). ;al‐hal yang ter$antum dalam $he$klist ini harus dikonfirmasikan se$ara !erbal kepada pasien dan anggota tim operasi.
%&% III R#&N' LIN'K#P
1. @epat lokasi Penandaan operasi menggunakan suatu tanda yang #elas dan dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dengan melibatkan pasien. . @epat prosedur 4elakukan !erifikasi pra0operatif tepat prosedur bah%a pasien telah mengetahui dengan #elas tentang prosedur yang akan dilakukan kepadanya. ". @epat pasien 4elakukan identifikasi pasien untuk memastikan #ati diri pasien.
%&% IV I)PL$)$NT&SI
3alam Panduan ini* @im Operasi< @im Bedah adalah dokter bedah* dokter anestesi* pera%at dan personel operasi lain yang terlibat dalam pembedahan. 'emua anggota dari tim operasi berperan untuk memastikan keselamatan dan keberhasilan operasi. Untuk mengimplementasikan $eklis selama pembedahan* seseorang harus bertanggung #a%ab untuk melakukan penge$ekan $eklis. Oleh karenanya diperlukan seorang Koordinator 7eklis* yaitu seorang pera%at. 7eklis dibagi men#adi & fase* yaitu periode sebelum masuk kamar operasi* sebelum induksi anestesi* sebelum insisi kulit* dan sebelum meninggalkan kamar operasi. 3alam setiap fase* Koordinator 7eklis mengkonfirmasi bah%a tim sudah melengkapi tugasnya sesuai panduan $eklis.
Lanka!anka pe!aksanaan 3ek!is kese!amatan operasi 4 surgical safety checklist :
1.
'ebelum masuk kamar operasi 3ilakukan untuk pasien dengan lokal dan general anasthesi8 a. Pera%at bersama dokter men#elaskan ke pasien tentang tu#uan pelaksanaan surgical safety checklist b. Pera%at menanyakan ke pasien8 nama lengkap* tanggal lahir< alamat* lokasi operasi* prosedur operasi* #enis alergi c. 3okter memberi tanda pada lokasi operasi (menggunakan marker permanen? merupakan tanda yang ambigu) Penandaan lokasi operasi dengan bentuk panah (arro%) dan lingkaran pada kasus tertentu. d. =orm penandaan lokasi operasi disesuaikan sesuai #enis kelamin pasien* laki0laki atau perempuan. e. =orm penandaan diisi oleh dokter sesuai lokasi operasi* form ditanda tangani oleh dokter dan pasien f. 4embubuhkan tanda tangan dan nama petugas (pera%at di ruang premedikasi) g. 7ek kelengkapan persetu#uan operasi
. Sign In (sebelum induksi anestesi) 3ilakukan untuk pasien dengan general anestesi a. Pera%at mengkonfirmasi8 identitas pasien* lokasi operasi* prosedur operasi b. Pera%at konfirmasi ke dokter anestesi8 pulse oksimeter* elektroda !CG* manset @3 sudah terpasang* ada kesulitan nafas< risiko aspirasi* risiko kehilangan darah dan antisipasi ".
Time Out (sebelum pasien dilakukan insisi kulit)
Pada fase ini semua kegiatan di kamar operasi harus berhenti ke$uali ada keadaan emergency. Pera%at mengkonfirmasi kepada seluruh @im Operasi a. Pera%at mengkonfirmasi8 identitas pasien* diagnosis* lokasi operasi* prosedur operasi b. Konfirmasi semua anggota @im Operasi telah memperkenalkan diri (nama dan perannya).
5ika
sudah
selalu
bersama
dalam
operasi*
@im Operasi
dapat
mengkonfirmasi bah%a sudah saling mengenal c. 4engkonfirmasi ke dokter bedah8 kemungkinan timbul kesulitan operasi dan antisipasinya* estimasi lama operasi* antisipasi bila perdarahan d. 4engkonfirmasi ke dokter anestesi8 antibiotik profilaksis masalah khusus dan antisipasi e. 4engkonfirmasi ke pera%at instrumen8 sterilitas alat* apakah perlu alat khusus f. 7ek hasil imaging &. Sign Out (sebelum pasien meninggalkan kamar operasi) a. 4engkonfirmasi dokter bedah* dokter anestesi* pera%at8 nama prosedur operasi* perhatian khusus pasien post operasi b. Konfirmasi ke pera%at instrumen8 kelengkapan #umlah instrumen* kasa dan #arum* masalah alat c. 4emastikan pada tempat spesimen sudah diberi8 label identitas (nama pasien* tanggal lahir* nomor reg* usia)* diagnosis* lokasi operasi d. 4embubuhkan tanda tangan dan nama petugas (dokter bedah* dokter anestesi pera%at sirkuler)
5,
6ek!is Instrumen
Pengisian $eklis instrumen dilakukan oleh pera%at sirkuler. 7eklis ini untuk memastikan #umlah alat yang disiapkan ( pre operative) dan #umlah akhir adalah sama* sehingga bisa men$egah instrumen tertinggal terutama operasi pada rongga besar (abdomen). 2angkah0langkah pengisian8 a. Pemberian label identitas pasien* pengisian tanggal operasi dan diagnosis b. 5umlah instrumen8 diisi #umlah a%al alat pada kolom pre op* penambahan alat intra operatif pada kolom (C) dan #umlah akhir alat pada kolom post op. Petugas yang melaksanakan membubuhkan paraf dan men$antumkan nama petugas 7,
Penitunan .um!a kasa8 -ena ta.am
7eklis ini untuk memastikan kelengkapan #umlah kasa* benda ta#am (#arum* surgical blade) sebelum dilakukan penutupan luka. 2angkah0langkah pengisian8 a. 'ebelum insisi dan sebelum penutupan luka* pera%at instrumen menghitung8 #umlah kasa* #arum* surgical blade kemudian mengkonfirmasi kepada pera%at sirkuler untuk di$atat b. Pera%at melaporkan ke dokter anestesi #umlah kasa yang yang telah terpakai untuk menghitung perdarahan $. 4embubuhkan tanda tangan dan nama petugas (pera%at sirkuler* pera%at instrumen* dokter bedah* dokter anestesi
%&% V P$N#T#P
Pada hakekatnya implementasi $eklis keselamatan operasi memberi dampak keselamatan pasien selama penyelenggaraan pembedahan. 3engan adanya $eklis* maka pasien diamati se$ara sistematis sesuai tahapan yang dilalui. Surgical safety merupakan tindak lan#ut dari sistem pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien ( patient safety) mengingat keberhasilan implementasi $eklis keselamatan pasien sangat tergantung pada kepatuhan pelaksanaannya* maka dipandang perlu untuk membuat panduan surgical checklist sebagai a$uan implementasi di lapangan
36RDK@UR R' R6EF6
GGGG..
D&T&R P#ST&K&
Peraturan 4enteri Kesehatan Republik 6ndonesia nomor 11<4enkes
Peraturan 4enteri Kesehatan Republik 6ndonesia nomor /
Guidelines for Safe Surgery. "orld #ealth $rgani%ation. &''(
L&)PIR&N orm Suri3a! Saet; 6e3k!ist
P$N&ND&&N L+K&SI +P$R&SI
'@F3R PRO'D3UR OPDR'6OF2
Fo. 3okumen
Fo. Re!isi
5umlah ;alaman
34/<'PO
0
1<
@anggal terbit
3itetapkan oleh 8 3irektur R'. Rizani
/1
dr.;.;ariyadi 'antosa* 44 Prosedur penandaan lokasi dilakukannya operasi pada pasien atas satu tanda yang dapat dikenali. 3ibuat oleh operator atau petugas yang akan melakukan tindakan. 3ilaksanakan saat pasien sadar* dan harus PDFADR@6F
terlihat sampai akan di sayat. Penandaan lokasi operasi dilakukan pada semua termasuk sisi (laterasi)* multipel struktur (#ari tangan* #ari kaki)* multipel le!el (tulang belakang)* atau multipel lesi yang penger#aanya bertahap. 1) Untuk memastikan tepat lokasi bagian tubuh pasien yang akan
@U5UF
KDB65KF
dioperasi ) Pasien dan atau keluarga memahami lokasi bagian tubuh yang akan dioperasi 1) 'emua tindakan kedokteran operatif harus atas sepengetahuan pasien dan atau
keluarga pasien terhadap bagian tubuh yang akan
dilakukan operasi ) Penandaan lokasi operasi dilakukan oleh operator atau petugas yang akan melakukan tindakan. ") Aunakan tanda yang tidak ambigu ($ontoh8 tanda >? merupakan tanda yang ambigu). Penandaan lokasi operasi dengan bentuk panah (arro%) dan lingkaran pada kasus tertentu. &) 3aerah yang tidak di operasi* #angan ditandai ke$uali sangat diperlukan. ) Aunakan penanda yang tidak mudah terhapus ($ontoh8 Aentian 9iolet) ) 2akukan !erifikasi pada pasien dan atau keluarga bah%a mereka telah memahami dan mengetahui lokasi yang akan dilakukan operasi
,) U$apkan terimakasih* dan semoga semuanya dapat ber#alan dengan baik
P$N&ND&&N L+K&SI +P$R&SI
'@F3R PRO'D3UR OPDR'6OF2
Fo. 3okumen
Fo. Re!isi
5umlah ;alaman
34/<'PO
0
1<
@anggal terbit
3itetapkan oleh 8 3irektur R'. Rizani
/1
dr.;.;ariyadi 'antosa* 44 UF6@ @DRK6@
1.6nstalasi Ra%at 6nap