ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. S DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
Disusun oleh : 1.
Nunik Angelia
(1611040032) (1611040032)
2.
Cucu Sitawati
(1611040057) (1611040057)
3.
Taufik Ramdhani
(1611040075) (1611040075)
4.
Rizqi Supriyadi
(1611040025) (1611040025)
5.
Indra Setiyawan
(1611040074) (1611040074)
6.
Pipit Puspita Sari
(1611040020) (1611040020)
7.
Aminatus Syarifah
(16110400)
8.
Siti Nur Hikmah
(16110400)
9.
Puput Aji Tri Jayanto
(16110400)
10.
Puguh Dadi Dwi Pantara
(16110400)
11.
Prakosa Pamor Risdinata
(16110400)
12.
Sucipto Prasetyo Budi
(1611040115) (1611040115)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
1
2017 ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. S DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
I. Identitas Pasien
Inisial
: Ny. S
Umur
: 34 th
Informan
: Pasien
Tanggal pengkajian
: 23 Maret 2017
No. RM
:
II. Alasan Masuk
Pasien mengatakan dirumah mengamuk karena ibunya mengungkit masalah uang 50 juta yang digunakan untuk menebus pasien saat pasien berada dipenjara. Pasien mengatakan dulu pernah di penjara selama 3 tahun, karena membunuh anaknya pada tahun 2012 2012 dengan menggunakan parang saat anak berusia 3 tahun. Pasien menyesal dengan apa yang sudah dilakukan. Saat marah pasien membanting termos, dada rasanya nyesek dan berdebar, ada keinginan untuk ngomel-ngomel.
III. Faktor Predisposisi
Pasien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu, sebelumnya pasien pernah di rawat dirumah sakit pada tahun 2012 dengan observasi di ruang Sembodro RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta, pasien di rawat selama 1 minggu. Setelah itu pasien berobat jalan, obat di suntikkan selama 3 bulan sekali. Pasien mengatakan belum pernah mengalami aniaya fisik, ania ya seksual maupun kekerasan dalam rumah tangga. Namun, pasien menjadi pelaku
2
aniaya fisik yang membunuh anaknya dan di penjara selama 3 tahun. Dalam anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan pasien pernah di penjara selama 3 tahun sebagai pelaku pembunuhan.
IV. Fisik
-
-
Tanda - tanda vital : TD
: 110/70 mmHg
N
: 84 x/mnt
S
: 36,5 C
RR
: 19 x/mnt
Keluhan fisik : pasien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik yang berarti.
V. Psikososial
1. Genogram
Keterangan : : Laki-laki :Perempuan X
:Meninggal Dunia : Klien : Tinggal serumah
3
2. Konsep diri a. Gambaran diri Bagian tubuh yang tidak disukai oleh pasien adalah dada, karena pasien merasa bagian dada kurang besar. Penampilan pasien rapi dan bersih. b. Identitas Pasien seorang perempuan berusia 34 tahun, seorang janda, pendidikan terakhir SLTA, pasien ikut dan tinggal bersama orang tuanya. Pasien pernah bekerja di madiun selama 3 minggu di toko grosir, namun pasien keluar karena selalu di marahi oleh majikannya. c. Peran Peran sebagai anak yang ikut dengan orang tua, seorang istri yang tidak mampu mengasuh anak, merasa minder untuk bersosialisasi dengan tetangga atau kelompok masyarakat. d. Ideal diri Pasien mengatakan suka kangen dengan anaknya, ingin punya suami dan anak lagi. Namun jika sudah punya, pasien mengatakan anaknya akan dibunuh lagi dengan menggunakan parang. e. Harga diri Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik- baik saja.
3. Hubungan sosial a. Orang yang berarti Pasien mengatakan paling dekat dengan ibunya. b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok dalam masyarakat seperti, kerja bakti atau arisan. Pasien hanya dirumah, pasien merasa minder dan malu karena suka menjadi bahan pembicaraan para tetangga.
4
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena pasien merasa minder dan malu kepada para tetangga.
4. Spiritual a. Nilai dan keyakinan Pasien mengatakan bahwa dirinya beragama islam b. Kegiatan ibadah Selama di rumah sakit pasien tidak melakukan kegiatan ibadah seperti sholat.
VI. Status mental
1. Penampilan Penampilan pasien rapi, bersih, rambut disisir rapi. 2. Pembicaraan Pasien berbicara dengan normal, alur pembicaraan tidak berbelit- belit. 3. Aktivitas motorik Pasien tampak tegang. 4. Alam perasaan Pasien tampak sedih dan khawatir karena berada dalam rumah sakit, pasien merasa menyesal dengan apa yang sudah dilakukan kepada anaknya. 5. Afek Pasien bisa tersenyum dan sedih ketika di berikan stimulus. 6. Interaksi selama wawancara Saat diajak bicara pandangan mata melihat kearah lawan bicara. 7. Waham Pasien merasa tidak mampu mengasuh anaknya sehingga harus di lenyapkan dengan parang.
5
8. Tingkat kesadaran Pasien bisa menyebutkan waktu, tempat dan orang secara benar. 9. Memori Pasien mengatakan ingat bahwa dirinya dulu telah membunuh anaknya dan pernah di penjara selama 3 tahun. Tidak ada gangguan daya ingat, baik itu jangka panjang ataupun jangka pendek. 10. Isi pikir Pasien menceritakan semua yang di alaminya. 11. Tingkat konsentrasi dan berhitung Pasien mampu berhitung dalam bentuk sederhana ( menghitung angka ). 12. Daya tilik diri Pasien tidak mengingkari bahwa dirinya sakit gangguan jiwa.
VII.
Kebutuhan persiapan pulang
1. Makan , BAB/BAK, mandi, berpakaian Pasien melakukan perawatan diri dengan diarahkan oleh perawat, namun dilakukan secara mandiri. 2. Istirahat dan tidur Tidur siang
: antara jam 13.00- 15.00 WIB
Tidur malam : antara jam 18.30- 04.00 WIB 3. Penggunaan obat Pasien meminum obat dengan bantuan total dan dalam pemantauan perawat. 4. Pemeliharaan kesehatan Pasien pernah di rawat di RSJD dr. Arif Zainudin pada tahun 2012 selama 1 minggu dengan observasi diruang sembodro. Pengobatan di lanjutkan dengan obat yang di suntik setiap 3 bulan sekali. 5. Kegiatan di dalam rumah Didalam rumah pasien tidak menyiapkan makanan maupun mengatur makanan. Namun, pasien kadang merapihkan tempat tidur, menyapu lantai ataupun mencuci baju.
6
6. Kegiatan diluar rumah Diluar rumah pasien tidak melakukan aktivitas belanja untuk keperluan sehari-hari, kerja bakti ataupun kegiatan kelompok lainnya.
VIII. Mekanisme koping
Koping individu tidak efektif, saat mengalami masalah pasien tidak menceritakan pada siapapun, kurangnya sistem pendukung dari keluarga.
IX. Masalah psikososial dan lingkungan
Pasien tidak bekerja, hanya dirumah. Pasien merasa minder dan malu dengan tetangga karena suka dijadikan bahan pembicaraan.
X. Pengetahuan kurang tentang
Pasien
kurang
pengetahuan
tentang
penyakit
jiwa,
menanganinya, dan tentang cara minum obat yang benar.
7
bagaimana
cara
ANALISA DATA Tgl/Jam
Data Subjektif Dan Objektif
23/03/2017 DS : 17.00 WIB
-
Resiko Perilaku Kekerasan : Pasien mengatakan dirumah Mencederai orang lain mengamuk
karena
ibunya
mengungkit masalah uang 50jt yang digunakan untuk menebus pasien saat pasien dipenjara -
Pasien
pernaah
selama
3
dipenjara
tahun
karena
membunuh anaknya dengan parang -
Pasien
mengatakan
ingin
punya suami dan anak lagi, namun
jika
sudah
punya
akan dibunuh lagi dengan parang -
Saat
marah
pasien
membanting termos -
Pasien
mengatakan
saat
marah merasa dadanya sesak DO : -
Masalah Keperawatan
Pasien sebagai pelaku aniaya fisik
yang
membunuh
anaknya -
Raut wajah tegang
-
Verbal
baik
dan
kooperatif
8
pasien
-
Kontak
mata
fokus
dan
pandangan mata tajam 23/03/2017 DS : 17.00 WIB
-
Harga diri rendah Pasien mengatakan merasa menyesal dengan apa yang sudah
dilakukan
pada
anaknya -
Pasien mengatakan seorang istri
yang
mengasuh
tidak dan
mampu
menafkahi
anaknya -
Pasien merasa minder, malu dan
suka
jadi
bahan
pembicaraan tetangga -
Pasien
mengatakan
tidak
memiliki ketrampilan DO : -
Ekspresi wajah malu dan bersalah
-
Kotak mata fokus
-
Verbal
baik,
komunikasi
terarah -
Perhatian
fokus
pada
pembicaraan -
Penampilan bersih dan rapi
-
Mengungkapan
perasaan
tidak mampu 23/03/2017 DS : 17.00 WIB
-
Waham dosa Pasien merasa tidak mampu mengasuh anaknya sehingga
9
harus dilenyapkan dengan parang DO : -
Pasien
tampak
merasa
bersalah -
Pasien tampak yakin kalau dirinya
tidak
mampu
mengasuh anaknya
XI. Aspek Medik
Diagnosa medis : Terapi medis
:
XII. Daftar masalah keperawatan
1. Resiko perilaku kekerasan : mencederai orang lain 2. Harga diri rendah 3. Waham dosa
XIII. Daftar prioritas diagnosa keperawatan
1. Harga diri rendah 2. Resiko perilaku kekerasan : mencederai orang lain 3. Waham dosa
10
11
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
Nama Klien RM No. No Dx
: Ny. S :
Dx Keperawatan
Gangguan konsep harga rendah.
DX Medis Ruangan
: : Srikandi
Perencanaan
Tujuan TUM: Klien diri: memiliki konsep diri diri yang positif
TUK: 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. 2. . Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki 3. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki un-tuk
Kriteria Evaluasi Setelah … kali interaksi,
Intervensi SP 1 1. Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien ( buat daftar kegiatan) 2. Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini( pilih dari daftar kegiatan): buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat ini 3. Bantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat ini untuk dilatih 4. Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya) 5. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan 2 kali perhari
klien mimiliki konsep diri yang positif Dengan kriteria: 1. eskpresi wajah bersahabat, 2. menunjukkan rasa senang, 3. ada kontak mata, 4. mau berjabat tangan, 5. mau menyebutkan nama, 6. mau menjawab salam, 7. klien mau duduk berdampingan dengan perawat, Sp 2 8. mau mengutarakan 1. Evaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih masalah yang dihadapi. dan berikan pujian 2. Bantu pasien memilih kegiatan ke 2 yang akan dilatih
12
dilaksanakan 4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki 5. . Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat. 6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
3. Latih kegiatan ke 2 ( alat dan cara) 4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan : 2 kegiatan masing-masing 2 kali per hari SP 3 1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang telah dilatih dan berikan pujian 2. Bantu pasien memilih kegiatan ke tiga yang akan dilatih. 3. Latih nkegiatan ke tiga ( alat dan cara) 4. Masukkan pada jadwal untuk latihan: 3 kegiatan, masing – masing 2 kali perhari SP 4 1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua dan ketiga yang telah dilatih dan berikan pujian 2. Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih 3. Latih kegiatan ke empat ( alat dan cara) 4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan: 4 kegiatan, masing-masing 2 kali perhari SP 5 1. Evaluasi kegiatan latihan dan berikan pujian 2. Latih kegiatan dilanjutkan sampai tak terhingga 3. Nilai kemampuan yang telah mandiri 4. Nilai apakah harga diri pasien meningkat.
13
dilaksanakan 4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki 5. . Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat. 6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
3. Latih kegiatan ke 2 ( alat dan cara) 4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan : 2 kegiatan masing-masing 2 kali per hari SP 3 1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang telah dilatih dan berikan pujian 2. Bantu pasien memilih kegiatan ke tiga yang akan dilatih. 3. Latih nkegiatan ke tiga ( alat dan cara) 4. Masukkan pada jadwal untuk latihan: 3 kegiatan, masing – masing 2 kali perhari SP 4 1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua dan ketiga yang telah dilatih dan berikan pujian 2. Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih 3. Latih kegiatan ke empat ( alat dan cara) 4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan: 4 kegiatan, masing-masing 2 kali perhari SP 5 1. Evaluasi kegiatan latihan dan berikan pujian 2. Latih kegiatan dilanjutkan sampai tak terhingga 3. Nilai kemampuan yang telah mandiri 4. Nilai apakah harga diri pasien meningkat.
13
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
Nama Klien No RM
No Dx
1
: Ny. S :
Dx Keperawatan
DX Medis Ruangan
Perencanaan Kriteria Evaluasi
Tujuan Risiko Perilaku TUM: Klien tidak Kekerasan melakukan tindakan 1. Setelah dilakukan tindakan SP 1: kekerasan keperawatan selama 3 x 24 1. TUK: jam tidak terjadi resiko 1. Klien dapat prilaku kekerasan, dengan 2. membina kriteria: hubungan saling Wajah cerah, 3. o percaya tersenyum 2. Klien dapat Mau berkenalan 4. o mengidentifikasi Ada kontak mata o penyebab perilaku Bersedia menceritakan SP2 : o kekerasan yang perasaan 1. dilakukannya Menceritakan penyebab 2. o 3. Klien dapat perasaan jengkel/kesal mengidentifikasi baik dari diri sendiri tanda-tanda maupun lingkungannya perilaku klien menceritakan 3. o kekerasan penyebab perilaku
14
: : Srikandi
Intervensi
Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, akibat PK Jelaskan cara mengontrol PK: Fisik, Obat,verbal,spiritual. Latih mengkontrol PK secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur dan bantal. Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk kegiatan fisik. Evaluasi kegiatan latihan fisik.Beri pujian. Latih cara mengkontrol PK dengan obat(jelaskan enam benar: jenis,guna,dosis,frekwensi,cara,kontinuitas obat) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
Nama Klien No RM
No Dx
1
: Ny. S :
DX Medis Ruangan
Dx Keperawatan
Perencanaan Kriteria Evaluasi
Tujuan Risiko Perilaku TUM: Klien tidak Kekerasan melakukan tindakan 1. Setelah dilakukan tindakan SP 1: kekerasan keperawatan selama 3 x 24 1. TUK: jam tidak terjadi resiko 1. Klien dapat prilaku kekerasan, dengan 2. membina kriteria: hubungan saling Wajah cerah, 3. o percaya tersenyum 2. Klien dapat Mau berkenalan 4. o mengidentifikasi Ada kontak mata o penyebab perilaku Bersedia menceritakan SP2 : o kekerasan yang perasaan 1. dilakukannya Menceritakan penyebab 2. o 3. Klien dapat perasaan jengkel/kesal mengidentifikasi baik dari diri sendiri tanda-tanda maupun lingkungannya perilaku klien menceritakan 3. o kekerasan penyebab perilaku
: : Srikandi
Intervensi
Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, akibat PK Jelaskan cara mengontrol PK: Fisik, Obat,verbal,spiritual. Latih mengkontrol PK secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur dan bantal. Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk kegiatan fisik. Evaluasi kegiatan latihan fisik.Beri pujian. Latih cara mengkontrol PK dengan obat(jelaskan enam benar: jenis,guna,dosis,frekwensi,cara,kontinuitas obat) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat.
14
4.
Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
kekerasan dilakukannya
yang
SP 3: 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat. Beri pujian 2. Latih cara mengkontrol PK secara verbal (3 cara yaitu: mengungkapkan,meminta,menolak dengan benar) 3. Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan fisik,minum obat, dan verbal. SP 4: 1. Evaluasi kegiatan fisik dan obat dan verbal. Beri pujian 2. Latih cara mengkontrol spiritual(2 kegiatan) 3. Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan fisik,minum obat,verbal dan spiritual. SP 5. 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat dan verbal dan spiritual.Beri pujian. 2. Nilai kemampuan yang telah mandiri 3. Nilai apakah PK terkontrol.
15
4.
Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
kekerasan dilakukannya
yang
SP 3: 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat. Beri pujian 2. Latih cara mengkontrol PK secara verbal (3 cara yaitu: mengungkapkan,meminta,menolak dengan benar) 3. Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan fisik,minum obat, dan verbal. SP 4: 1. Evaluasi kegiatan fisik dan obat dan verbal. Beri pujian 2. Latih cara mengkontrol spiritual(2 kegiatan) 3. Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan fisik,minum obat,verbal dan spiritual. SP 5. 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat dan verbal dan spiritual.Beri pujian. 2. Nilai kemampuan yang telah mandiri 3. Nilai apakah PK terkontrol.
15
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM
Nama Klien No RM No Dx
: Ny. S :
Dx Keperawatan
Gangguan proses pikir: Waham …
DX Medis Ruangan
: : Srikandi
Perencanaan Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
TUM: Klien dapat 1.1.Setelah ... x interaksi SP 1 mengontrol wahamnya klien: 1. Identifikasi tanda dan gejala waham Mau menerima 2. Bantu orientasi realita: panggil nama, o TUK: kehadiran perawat di orientasi waktu, orang,dan tempat 1. Klien dapat sampingnya. /lingkungan membina hubungan Mengatakan mau 3. Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak o saling percaya menerima bantuan terpenuhi dengan perawat perawat 4. Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan 2. Klien dapat Tidak menunjukkan yang realistis o mengidentifikasi tanda-tanda curiga 5. Masukkan pada jadwal kegiatan perasaan yang Mengijinkan duduk pemenuhan kebutuhan o muncul secara disamping berulang dalam SP 2 pikiran klien 1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan 3. Klien dapat pasien dan berikan pujian mengidentifikasi 2. Diskusikan kemampuan yang dimiliki stressor / pencetus 3. Latih kemampuan yang dipilih, berikan wahamnya. pujian (Triggers Factor) 4. Masukkan pada jadwal pemenuhan
16
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM
Nama Klien No RM No Dx
: Ny. S :
Dx Keperawatan
Gangguan proses pikir: Waham …
DX Medis Ruangan
: : Srikandi
Perencanaan Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
TUM: Klien dapat 1.1.Setelah ... x interaksi SP 1 mengontrol wahamnya klien: 1. Identifikasi tanda dan gejala waham Mau menerima 2. Bantu orientasi realita: panggil nama, o TUK: kehadiran perawat di orientasi waktu, orang,dan tempat 1. Klien dapat sampingnya. /lingkungan membina hubungan Mengatakan mau 3. Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak o saling percaya menerima bantuan terpenuhi dengan perawat perawat 4. Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan 2. Klien dapat Tidak menunjukkan yang realistis o mengidentifikasi tanda-tanda curiga 5. Masukkan pada jadwal kegiatan perasaan yang Mengijinkan duduk pemenuhan kebutuhan o muncul secara disamping berulang dalam SP 2 pikiran klien 1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan 3. Klien dapat pasien dan berikan pujian mengidentifikasi 2. Diskusikan kemampuan yang dimiliki stressor / pencetus 3. Latih kemampuan yang dipilih, berikan wahamnya. pujian (Triggers Factor) 4. Masukkan pada jadwal pemenuhan
16
4. Klien dapat mengidentifikasi wahamnya 5. Klien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnya 6. Klien dapat melakukan teknik distraksi sebagai cara menghentikan pikiran yang terpusat pada wahamnya 7. Klien mendapat dukungan keluarga. 8. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
kebutuhan dan kegiatan yang telah dilatih SP 3 1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien, kegiatan yang dilakukan pasien dan beri pujian 2. Jelaskan tentang obat yang diminum ( 6 benar: jenis, guna, dosis, frekwensi, cara, kontinuitas minum obat) dan tanyakan manfaat yang dirasakan pasien 3. Masukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang telah dilatih dan obat SP 4 1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien, kegiatsn yang telah dilatih, dan minum obat. Berikan Pujian 2. Diskusikan kebutuhan lain dan cara memenuhinya 3. Diskusikan kemampuan yang dimiliki dan mimilih yang akan dilatih. Kemudian latih 4. Masukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang telah dilatih dan minum obat SP 5 1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan,
17
4. Klien dapat mengidentifikasi wahamnya 5. Klien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnya 6. Klien dapat melakukan teknik distraksi sebagai cara menghentikan pikiran yang terpusat pada wahamnya 7. Klien mendapat dukungan keluarga. 8. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
kebutuhan dan kegiatan yang telah dilatih SP 3 1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien, kegiatan yang dilakukan pasien dan beri pujian 2. Jelaskan tentang obat yang diminum ( 6 benar: jenis, guna, dosis, frekwensi, cara, kontinuitas minum obat) dan tanyakan manfaat yang dirasakan pasien 3. Masukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang telah dilatih dan obat SP 4 1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien, kegiatsn yang telah dilatih, dan minum obat. Berikan Pujian 2. Diskusikan kebutuhan lain dan cara memenuhinya 3. Diskusikan kemampuan yang dimiliki dan mimilih yang akan dilatih. Kemudian latih 4. Masukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang telah dilatih dan minum obat SP 5 1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan,
17
kegiatan yang dilatih dan minum obat. Beri pujian 2. Nilai kemampuan yang telah mandiri 3. Nilai apakah frekwensi munculnya waham berkurang, apakah waham terkontrol
18
kegiatan yang dilatih dan minum obat. Beri pujian 2. Nilai kemampuan yang telah mandiri 3. Nilai apakah frekwensi munculnya waham berkurang, apakah waham terkontrol
18
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN Hari 1
Tgl/jam
Implementasi
Evaluasi
23/03/2017 DS : 17.00 WIB
-
-
S: Pasien mengatakan merasa
Pasien
mengatakan
menyesal dengan apa yang
kegiatan
yang
sudah
pasien lakukan yaitu
dilakukan
pada
anaknya
tempat
Pasien menyatakan seorang
menyapu,
istri
mencuci baju
yang
tidak
mampu
mengasuh anak -
-
-
Pasien
bisa
tidur, dan
mengatakan
Pasien merasa minder, malu
kegiatan
dan
pilih untuk dilakukan
suka
jadi
pembicaraan tetangga
bahan
yang
dia
pertama kali adalah
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN Hari 1
Tgl/jam
Implementasi
Evaluasi
23/03/2017 DS : 17.00 WIB
-
-
S: Pasien mengatakan merasa
Pasien
mengatakan
menyesal dengan apa yang
kegiatan
yang
sudah
pasien lakukan yaitu
dilakukan
-
pada
anaknya
tempat
Pasien menyatakan seorang
menyapu,
istri
mencuci baju
yang
tidak
mampu
mengasuh anak -
-
tidur, dan
mengatakan
Pasien merasa minder, malu
kegiatan
dan
pilih untuk dilakukan
suka
jadi
bahan
pembicaraan tetangga -
Pasien
bisa
Pasien
mengatakan
yang
dia
pertama kali adalah tidak
merapikan
memiliki ketrampilan DO :
tempat
tidur O:
-
Kontak mata fokus
-
Ekspresi wsjah malu dan
tangan dan menjawab
rasa bersalah
salam
-
-
Verbal baik, komunikasi
-
-
Pasien
berjabat
Pasien
mampu
terarah
mengidentifikasi
Perhatian fokus pada
kemampuan
perbicaraan
masih dimiliki -
yang
-
Penampilan rapi dan bersih
Pasien tampak senang
-
Mengungkan perasaan tidak
dengan kegiatan yang
mampu
akan dilakukan yaitu merapikan
Dx : Harga diri rendah
tidur
19
tempat
A : masalah harga diri rendah Tindakan: SP 1
menetap
1. Membina hubungan saling percaya
-
2. Mengidentifikasi kemampuan
pasien
melakukan
(membuat
daftar
kegiatan) 3. Membantu kegiatan
pasien
menilai
yang
dapat
dilakukan saat ini (pilih dari daftar kegiatan) : buat daftar kegiatan
yang
dapat
dilakukan saat ini 4. Membantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dilakukan
saat
ini
untuk dilatih
RTL: -
Evaluasi latihan kemampuan yang dipilih : merapikan tempat tidur
-
Latih
Latih kegiatan yang dipilih : merapikan
kegiatan dan aspek positif
dapat
P:
kemampuan
berikutnya
20
tempat tidur (alat & cara melakukannya)
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN Hari 2
Tgl/jam
Implementasi
Evaluasi
24/03/2017 DS : 10.00 WIB
-
S: Pasien mengatakan masih merasa
tidak
-
memiliki
Pasien
mengatakan
merasa senang setelah
ketrampilan -
Pasien
merapikan tempat tidur
mengatakan
melakukan
mau
-
kegiatan
Pasien mengatakan ada perbedaan
merapikan tempat tidur
antara
sebelum dan sesudah
DO :
tempat tidur dirapikan,
-
Kontak mata fokus
jika sebelum dirapikan
-
Verbal baik, komunikasi
tempat
terarah
berantakan,
-
Penampilan rapi dan bersih
dirapikan tempat tidur
-
Pasien
jadi tampak bersih dan
mengungkapkan
pasien tidak mampu
tidur setelah
rapih O:
DX : Harga diri rendah
-
Tindakan : SP 1 1. Melatih
Pasien tampak mengerti saat dilatih merapikan
kegiatan
yang
dipilih : merapikan tempat
tempat tidur -
tidur
dan
2. Memasukkan pada jadwal kegiatan merapikan
Pasien mampu menilai
untuk
manfaat
latihan
tempat
2kali sehari
menyebutkan merapikan
tempat tidur
tidur A : masalah HDR menetap P : Lanjutkan intervensi -
RTL :
Evaluasi pertama
21
kegiatan yang
telah
-
-
Latih kegiatan yang kedua
dilatih
: menyapu lantai
pujian
Evaluasi kegiatan pertama
-
yang telah dilatih
dan
Anjurkan
berikan
untuk
membuat jadwal latihan merapikan tempat tidur sehari 2 kali Pagi jam 05.30 WIB Sore jam 18.00 WIB -
Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih : menyapu lantai
22
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN Hari 3
Tgl/jam
Implementasi
Evaluasi
25/03/2017 10.00 WIB
23