Makalah mengenai pengangkutan barang berbahaya (dangerous goods) melalui angkutan lautFull description
6Full description
Deskripsi lengkap
SOP PENGANGKUTAN LIMBAHDeskripsi lengkap
Hukum pengangkutanFull description
Full description
tambang bawah tanahDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
Teknik Pengangkutan Dengan Menggunakan Tandu
skipsi jurusan t.pertambangan (pemindahan tanah mekanis)
Klaim kehilangan barang, Siapa Yang Yang Bertanggung jawab Era kontainerisasi di dalam pengangkutan laut telah banyak manfaat yang diberilkan termasuk di dalamnya adalah meminimalisir kerusakan dan atau kerugian terhadap kargo yang diangkut di dalamnya. Akan tetapi seringkali terjadi kerugian (loss) yang berupa kehilangan barang (shortage claim). Sering kali consignee sebagai buyer tidak menerima barang dalam jumlah yang disepakati di dalam sales and purchase contract atau seperti yang dideklarasikan oleh seller sebagai shipper kepada pengangkut di dalam packing list. Dasar Hukum yang digunakan dalam kasus kerugian yang berupa kehilangan barang adalah perjanjian pengangkutan Bill of ading! Ha"ue #ules $%&'$%*! Sales and purchase contract jika kerugian yang berupa kekurangan barang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian dari penjual (seller). +enentukan ,ihak yang bertanggung ja-ab ntuk dapat menentukan pihak yang bertanggung ja-ab maka harus ditentukan pertama! pihak/ pihak yang terlibat di dalam pengangkutan. 0edua! apakah kondisi seal kontainer dalam keadaan utuh (seal intact) 0etiga! Bagaimanakah perjanjian yang disepakati oleh pengirim barang dengan pihak pengangkut yang berkaitan dengan klaim kehilangan barang. ,roses pengangkutan adalah sebagai berikut pertama! Eksportir akan memuat (stu1ng) kargonya ke dalam kontainer digudangnyagudang 23S pihak yang terlibat disini adalah eksportir atau 4arehousing! 0edua! 0argo diba-a dengan truk ke container yard pelabuhan muat (port of loading) pihak yang terlibat adalah ,erusahaan 5rucking dan ,ihak ,elabuhan muat! 0etiga! 0argo dimuat ke atas kapal dan dibongkar di container yard pelabuhan bongkar bongkar (port of discharge) yang terlibat adalah perusahaan pelayaran (Shipping ine) dan ,ihak ,elabuhan Bongkar ! 0eempat! 0argo diba-a ke 6udang dengan truk ke gudang 7mportir 6udang 23S pihak yang terlibat adalah ,erusahaan 5rucking dan 7mportir4arehousing. ntuk melaksanakan pengangkutan tsb maka pihak eksportirimportir biasanya akan mensubkontrakan ke satu pihak yaitu freight for-arder dan freight for-arder akan mensubkontrakan ke pihak/pihak yang terlibat dalam proses pengangkutan seperti disebut dalam tahap pertama sampai dengan tahap keempat. +elihat dari proses tersebut maka potensi terjadinya kehilangan kargo ada pada setiap tahap tersebut dan pihak/pihak yg terlibat tersebut adalah pihak yang berpotensi untuk bertanggung ja-ab. ntuk memperjelas memperjelas proses di atas maka sebagai contoh adalah sebagai berikut berikut Eksportir pada saat stu1ng ia mendeklarasikan jumlah yang dimuat adalah $8 bale dengan per bale '99pcs kemudian setelah dimuat didalam kontainer maka kontainer kemudian diseal dan diangkut dengan trucking ke container yard pelabuhan muat seterusnya sampai kontainer tersebut dibongkar di gudang consignee atau :ika shipment dari shipper adalah 2 ((muatan ess than container load) dimana konsolidasi di 23S (2ontainer 3reight Station) maka ada kemungkinan proses transhipment dimana kargo akan destu1ng dan direstu1ng lagi ke kontainer baru sesuai dengan tujuandestination dari kargo tersebut sehingga potensi terjadinya kehilangan kargo ada pada proses destu1ng dan restu1ng tersebut. Apabila ketika dilakukan destu1ng di gudang consignee atau 23S pelabuhan bongkar jumlah barang berkurang tidak seperti yang dideklarasikan misal hilang ; bale maka timbullah hak tuntutan ganti rugi dari importer atau penerima barang. 5erhadap 5 erhadap contoh contoh kasus kasus diatas siapakah siapakah yang harus harus bertanggung bertanggung ja-ab untuk untuk menentukan menentukan hal hal tersebut harus diperoleh bukti dalam kondisi seperti apakah seal kontainer tersebut beralih dari satu pihak ke pihak lainnya. Apabila kondisi seal dalam penguasaan pihak trucking dalam keadaan sudah rusak kemudian diadakan sur
barang yang ia muat ke dalam kontainer. Dalam contoh kasus di atas shipper sengaja dan atau lalai tidak memuat atau menstu1ng ; bale sehingga consignee hanya menerima $& bale. Apabila shipment dari shipper adalah 2 dan terjadi proses transshipment dimana barang didestu1ng kemudian direstu1ng ke kontainer baru bersama kargo/kargo shipper lainnya untuk dikapalkan sesuai tujuannya (destinasinya) maka ada kemungkinan kargo hilang pada saat proses destu1ng dan restu1ng tersebut dengan kemungkinanan karena kesengajaan dan atau kelalaian pihak consolidator di transhipent port atau karena faktor diluar itu misal tindak pencurian (pilferage). Apabila terhadap hal tersebut bisa dibuktikan maka pihak shipper atau 23S ditranshipment port adalah pihak yang bertanggung ja-ab. 5erhadap kasus seperti tersebut apakah tuntutan ganti rugi bisa diajukan ke pelayaran (shipping ine) sebagai carrier. 5erhadap hal tersebut tentu harus mengacu pada clausul/clausul yang diatur di dalam bill of lading. ,ada umumnya ,ihak pelayaran menerapkan ketentuan Shipper load! count and seal yang menentukan bah-a pihak shipperlah yang memuat! menghitung dan memasang seal terhadap muataanya sehingga carrier tidak bertanggung ja-ab apabila jumlah yang dikirim berkurang karena yang melakukan pemuatan! penghitungan dan pemasangan seal adalah pihak shipper sendiri dan ,ihak pelayaran tidak mengetahui hal tersebut. Didalam clause shipper! load! count and seal maka ,elayaran membebaskan diri dari tanggung ja-ab tersebut termasuk didalamnya karena pihak pelayaran tidak mengetahui tentang tanda/tanda dan jumlah! jenis pengepakan! kualitas! kuantitas! ukuran! berat! sifat dst dari kargo tersebut. ,ihak pelayaran sebagai pengangkut hanya mengetahui dan mengakui telah menerima sejumlah barang dari pengirim! dalam keadaan baik dilihat dari luar( in apperant good order and condition) sesuai jumlah partai kemasan barang yang dimuat ke atas kapal atau sejumlah kontanier yang ia terima seperti yang disebutkan di dalam bill of lading! dimana pengangkut secara nyata tidak mengetahui isi yang sebenarnya dari barang dalam kemasan (,rima 3acie Eang harus dilakukan jika terjadi kehilangan atau jumlah kargo berkurang? ,ertama! +engadakan joint sur
http?hukumpengangkutan.blogspot.com&9989klaim/kehilangan/barang/ siapa/yang.html