Nama : DIAH INTAN PERTIWI NIM
: 12613217
Tugas Farmasi Praktis 3 Kasus 1 "Apoteker A menjadi penanggungjawab penanggungjawab apotek B yang sekaligus sebagai PSA. Suatu saat saat ia mendap mendapatk atkan an tawara tawaran n untuk untuk menjad menjadii penang penanggun gungj gjawa awab b PBF C dan ia meneri menerima ma tawara tawaran n terseb tersebut. ut. Tanpa anpa melepa melepas s status status sebag sebagai ai AP APA, A, ia menjad menjadii penanggungjawab penanggungjawab PBF C. Untuk menapai target yang tela! ditetapkan perusa!aan PBF PBF C#, C#, apot apotek eker er A mela melak kukan ukan kerja erjasa sama ma deng dengan an apot apotek ek mili milikn knya ya untu untuk k mendistribusikan mendistribusikan obat ke klinik dan balai pengobatan atau ruma! sakit$ruma! sakit. Apotek Apotek akan akan mendapat mendapatkan kan %ee dari kerjasama kerjasama ini sebesar sebesar &' %aktur %aktur penjuala penjualan. n. Semua Semua admini administr stras asii dapat dapat ia kenda kendalik likan an dan lengk lengkap ap surat surat pesana pesanan, n, %aktur %aktur pengiriman, %aktur pajak, tanda terima, surat pesanan klinik dan balai pengobatan atau ruma! sakit ke apotek, pengiriman dari apotek ke sarana tersebut dll.#. Semua disiapkandengan rapi se!ingga setiap ada pemeriksaan Badan P() tidak terli!at adanya penyimpangan seara administrasi". administrasi". Permasala!an * + Seorang apoteker !arus memiliki iin Surat Tanda -egistrasi Apoteker ST-A#, yang yang mana mana meru merupa paka kan n tand tanda a bukt buktii ba!w ba!wa a yang yang bers bersan angk gkut utan an tela tela! ! resmi esmi teregistrasi sebagai sala! seorang tenaga ke%armasian yaitu apoteker. isamping ST-A, apoteker juga !arus memiliki iin lain ketika !endak melakukan pekerjaan ke%arm ke%armasia asian n di tempat tempat tertentu. tertentu. Surat Surat /in Praktek Praktek Apoteke Apotekerr S/PA#, S/PA#, diperluk diperlukan an apabila bekerja di tempat %asilitas pelayanan ke%armasian. Sedangkan Surat /in 0erja Apoteker S/0A#, wajib dimiliki ketika melakukan praktek di %asilitas produksi ataupun distribusi1penyaluran ke%armasian. alam kasus ini Apoteker A tidak !anya praktek di Apotek tetapi juga di PBF, se!ingga memiliki tidak !anya S/PA APA Apotek tetapi juga memiliki S/0A P2 PBF. Perbu erbuat atan an ini ini
dise disebu butt
pela pelang ngga gara ran n
kar karena ena
bert berten enta tang ngan an
deng dengan an
pera peratu tura ran n
perundangan yang berlaku, yang dalam !al ini diatur dalam Pasal *3 Permenkes 3341&5**. 3341&5**. iatur dalam dalam peratura peraturan n tersebut tersebut ba!wa S/PA S/PA atau S/0A !anya !anya bole! bole!
untuk satu %asilitas ke%armasian, artinya satu apoteker !anya bole! memiliki S/PA atau S/0A untuk satu tempat saja.
Permasala!an & : Perjanjian kerjasama antara Apotek dan PBF. asar dari pelanggaran tindakan ini adala! Pasal *6 UU 7144. Pasal tersebut melarang yang namanya integrasi 8ertikal, yaitu perbuatan pelaku usa!a yang membuat perjanjian dengan pelaku usa!a lain dengan tujuan menguasai produksi sejumla! produk dalam suatu rangkaian produksi baik berupa barang ataupun jasa yang mana rangkaian produksi tersebut adala! !asil dari pengola!an atau proses berkelanjutan, baik langsung atau tidak langsung, se!ingga membuat terjadinya persaingan usa!a tidak se!at ataupun juga merugikan masyarakat. Sebua! kasus yang melibatkan sebua! perjanjian, !arus diteliti isi dari perjanjian tersebut. Tapi disini ada perjanjian antara apotek dan pb% berupa %ee bagi apoteker, dimana apotek dan pb% merupakan bagian dari proses penyaluran 1 distribusi ke%armasian yang berkelanjutan !ingga ke klinik atau ruma! sakit sebagai tujuan ak!ir perjanjian tersebut. Se!ingga dapat menimbulkan persaingan usa!a tidak se!at, tergantung bagaimana %ee tersebut digunakan untuk menimbulkan kerugian ter!adap masyarakat. 2adi disimpulkan ba!wa pelanggaran yang terjadi adala! tindak pidana berupa integrasi 8ertikal.
Kasus 2 Akibat pelanggaran periinan pendistribusian serta pengelolaan obat$obatan k!ususnya narkotika, Balai Pengawasan (bat dan )akanan BP()# di kota S menutup
Apotek
P
serta
Pedagang
Besar
Farmasi
PBF#.
0epala
BP()
mengungkapkan, pemilik sarana apotik PSA# di tersebut menyala!i peran dalam pengadaan dan pendistribusian obat k!ususnya narkotika. 990ewenangan itu ada pada apoteker atau asisten apotekernya semua ada tata aranya. Bukan berarti PSA di P yang merupakan dokter a!li anestesi ber!ak atas pengelolaan utamanya narkotika,99 Prosedur administrasi dan pengelolaan yang dilanggar ini akan dikenai sanksi penutupan selama * pendistribusian
obat$obatan
bulan sampai si pemilik memperbaiki ini.
990alau
memang
yang
berwenang
sistem seperti
apotekernya ikut terlibat, sanksinya bisa diabut iin praktiknya.: Selain Apotek P,
BP() juga terpaksa menutup kantor Pedagang Besar Farmasi PBF#. Beberapa pelanggaran yang dilakukan adala! mendistribusikan obat kepada salesman tanpa tujuan jelas, pengadaan obat$obatan da%tar ; dalam jumla! besar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,seperti supertetra dan CT). Selain itu, tidak ada tugas dan tanggungjawab yang jelas ole! apoteker dan asisten apotekernya.