FARMAKOLOGI NEUROLOGI DAN NEUROMUSKULARFull description
obat anestesiDeskripsi lengkap
FARMAKOLOGI NEUROLOGI DAN NEUROMUSKULARDeskripsi lengkap
kasusDeskripsi lengkap
kasusFull description
kasusDeskripsi lengkap
kasus farmokotrerapi
bronkopneumoniaFull description
pernafasan
kasusFull description
pernafasan
kasusDeskripsi lengkap
forensikDeskripsi lengkap
con toh kas us so apFull description
Kasus Kasus TerakhirDeskripsi lengkap
A. DEFI DEFINI NISI SI Drop Foot (DF) merupakan gangguan yang melibatkan pergelangan kaki seseorang dan otototot kaki (James, !!"). Seseorang dengan DF memiliki kontrol terbatas ter#adap gerakan kaki yang yang terkena terkena.. $al ini ditanda ditandaii ole# ole# ketida ketidakma kmampu mpuan an atau atau kesuli kesulitan tan dalam dalam mengger menggerakka akkan n pergelangan kaki dan %ari kaki ke atas (& (&a#id, a#id, !!'). ingkat kepara#an dapat berkisar dari seme sement ntar araa untuk untuk kondi kondisi si perma permane nen, n, ter tergantu gantung ng pada pada se%a se%au# u# mana mana kele kelema ma#a #an n otot otot atau atau kelumpu#an (argaret, !!'). Diantara beberapa *aktor yang menyebabkan DF adala# kerusakan sara* peri*er. Dimana sara* peri*er yang terkena adala# +ommon peroneal nere. ani*estasi klinis yang ditimbulkan sangat k#as yaitu #ilangnya *ungsi motorik dari gerakan eersi dan ekstensi %ari-%ari kaki dan dorsi*lei se+ara keseluru#an ataupun sebagian dapat ter%adi pada ketiga gerakan ataupun sala# satu satu dianta diantaran ranya. ya. Fungsi Fungsi sensor sensoris is yang yang tergan terganggu ggu pada pada area area inera inerasi si sensor sensoris is dari dari +ommon +ommon peroneal nere yaitu pada bagian area dorso lateral tungkai baa# dan maleolus lateralis serta punggung kaki dan kelima %ari kaki (/iyanto, !0!). 1. EI EI223 223II
Cedera saraf. erupakan penyebab yang paling sering ter%adi, drop *oot disebabkan ole# +edera pada sara* peroneal. 4edera pada sara* peroneal %uga dapat dikaitkan dengan rasa sakit atau mati rasa di sepan%ang tulang kering atau bagian atas kaki.
1eberapa +ara umum sara* peroneal rusak atau dikompresi meliputi 5
4edera ola#raga
Diabtes elitus
$ip or knee repla+ement surgery
Duduk bersila atau %ongkok dalam aktu yang lama
6ersalinan
7e#ilangan se%umla# besar berat badan
4edera pada akar sara* di tulang belakang %uga dapat menyebabkan drop *oot.
8esi sara* yang paling sering ter%adi pada ekstremitas baa# adala# lesi pada nerus *ibularis *ibularis +ommunis. 6enyebab tersering tersering ter%adinya ter%adinya lesi nerus *ibularis *ibularis +ommunis adala# sebagai berikut5
7eseringan menyilangkan kaki
Fraktur *ibula proksimal
emakai sepatu bot untuk ski atau gips yang ketat
Gangguan otak atau tulang belakang . 7ondisi neurologis yang dapat berkontribusi untuk drop *oot5
Stroke
ultiple s+lerosis ( S )
4erebral palsy
4#ar+ot 9 arie 9 oot# disease Gangguan otot. 7ondisi yang menyebabkan otot-otot lema# se+ara progresi* atau memburuk yang dapat menyebabkan drop *oot.
4. 6A2FISI2823I 6enyebab neurologi dari *oot drop meliputi mononeuropati nerus peroneus yang sering disebabkan ole# trauma yang ter%adi pada kaput *ibula. 7elu#an yang ter%adi berups drop *oot (parsial atau komplit), parestesia pada bagian lateral tungkai baa# atau kedua ge%ala motoris dan sensoris tersebut D. TANDA DAN GEJALA 7etidakmampuan untuk menun%ukkan %ari-%ari kaki ke ara# tubu# (dorso*leksi) Nyeri 7elema#an ati rasa (pada s#in atau atas kaki) $ilangnya *ungsi kaki $ig#-stepping alk (disebut steppage gait atau *ootdrop g ait).
E. 6ENAN3ANAN FISI2E/A6I 6roblematika *isioterapi yang ditemukan yang meliputi permasala#an kapasitas *isik dan permasa#an kapasitas *ungsional yang meliputi 5 a. Impairment5 penurunan kekuatan otot tibialis anterior sinistra, keterbatasan 83S pada gerakan dorsi *lei, inersi dan eersi sinistra, atro*i tungkai baa# sinistra, %uga berpotensial ter%adi kontraktur. b. Fun+tional 8imitation5 keterbatasan pasien saat ber%alan lebi# dari 0:! meter. +. Disability 5 pasien terganggu dalam sosialisasi di masyarakat terutama saat akan arisan atau penga%ian Adapun penatalaksanaan terapinya
erapi 8ati#an 0. For+ed passie eer+ise
6osisi pasien 5 tidur telentang
6osisi terapis 5 berada disebela# kanan tungkai baa# pasien.
eknik tangan kiri terapis mem*iksasi pada atas ankle sedangkan tangan kanan memegang tumit. 8alu setela# pasien rileks dilakukan gerakan ke ara# dorsi plantar *lei tetapi pada ak#ir gerakan diberikan penekanan. Dosis 5 ' pengulangane.
. Isometri+ eer+ise dengan teknik #old rela
6osisi pasien 5 tidur telentang
6osisi terapis 5 berada disebela# kanan tungkai baa# pasien
eknik 5 angan kiri terapis mem*iksasi atas ankle lalu kanan terapis berada dibaa# tumit kaki pasien dengan lengan baa# berada ditelapak kaki pasien sebagai ta#anan. Setela# siap pasien melakukan gerakan ke ara# dorsi *lei. Setela# itu pasien diminta untuk melaan ta#anan ke ara# plantar *lei lalu terapis memberikan aba-aba ;perta#ankan disini< setela# itu rileks dan erapis berusa#a menamba# gerakan ke ara# dorsi *lei. Dilakukan pula pada gerakan ekstensi %ari-%ari.
Dosis 5 ' gerakan
=. /esisted a+tie eer+ise
6osisi pasien 5 tidur telentang
6osisi terapis 5 berada disebela# kanan tungkai baa# pasien
eknik5 sebelum melakukan gerakan terapis memberikan +onto# terlebi# da#ulu kepada pasien dengan menggunakan anggota gerak yang se#at. angan kiri mem*iksasi atas ankle sedangkan tangan kanan sebagai ta#anan. >ntuk gerakan eersi-inersi ta#anan berada dipunggung kaki dan telapak kaki. a#anan disesuaikan dengan kemampuan pasien.
?.
Dosis 5 berat beban tinggi dan pengulangan yang renda#
Assisted a+tie eer+ise
6osisi pasiem 5 tidur telentang
6osisi terapis 5 berada disebela# kanan tungkai baa# pasien eknik sebelum melakukan gerakan terapis memberikan +onto# terlebi# da#ulu kepada pasien dengan menggunakan anggota gerak yang se#at. Dengan bantuan terapis pasien diminta menggerakkan kaki kanannya keara# dorsi *lei dan ekstensi %ari-%ari.
Dosis 5 ' #itungan
F. odalitas 0. Ele+tri+al Stimulation
6osisi pasien 5 tidur telentang diatas tempat tidur
6osisi terapis 5 di sebela# kiri atau pada sisi yang lesi
6elaksanaan 6eriksa alat, tombol menu dan intensitas #arus dalam keadaan nol dan periksa pad yang digunakan kemudian pemasangan alat dengan menaru# anode pada bagian lateral knee dan anode diletakkan pada motor point dari dorsi *lei, dalam pelaksanaan setiap titik motor point yang ditu%u arus intensitas dapat direnda#kan atau dalam posisi nol saat menaikkan intensitas pelan-pelan sampai terli#at kontraksi yang ter%adi, tanyakan pasien suda# pas, terlalau renda# atau tinggi. Juga dapat digerakkan sepan%ang area nerus peroneus dengan +atatan pen tidak bole# terangkat. Setela# selesai matikan alat dan tata kembali. Dosis ! kontraksi dilakukan -= pengulangan.