Nama
: Hapsari Kurnia Putri
NIM
: 115020307111054 11502030711105 4
Mata Kuliah
: Praktikum Auditing
Kelas
: CH
KASUS 9
Pertanyaan Diskusi 1.
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 330 (PSA No. 07) mengatur mengenai Proses Konfirmasi dalam pelaksanaan audit. Paragraf 4 mendefinisikan konfirmasi sebagai proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi langsung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas suatu permintaan informasi tentang unsur tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan. SA Seksi 326 mendefinisikan asersi sebagai pernyataan yang dibuat oleh satu s atu pihak yang secara implisit implisi t dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain (pihak ketiga). Untuk laporan keuangan historis, asersi merupakan pernyataan dalam laporan keuangan oleh manajemen sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia .
Konfirmasi dilaksanakan untuk memperoleh bukti dari pihak ketiga mengenai asersi laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Pada dasarnya, bukti audit yang berasal dari pihak ketiga dianggap lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan bukti yang berasal dari dalam perusahaan yang sedang diaudit. SA Seksi Seks i 326 (PSA No.07) tentang Bukti Audit menyatakan bahwa, pada umumnya, dianggap bahwa “ Bukti “ Bukti audit yang diperoleh dari sumber independen di luar entitas memberikan keyakinan yang lebih besar atas keandalan untuk tujuan audit independen dibandingkan dengan bukti audit yang disediakan hanya dari dalam entitas tersebut .” .”
Dalam paragraf 7 SA Seksi 330 dijelaskan bahwa semakin besar gabungan tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian yang ditetapkan, semakin besar keyakinan yang diperlukan auditor dari pengujian substantif yang bersangkutan dengan asersi laporan keuangan. Sebagai konsekuensinya, dengan kenaikan gabungan tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian, auditor mendesain pengujian substantif untuk memperoleh lebih banyak bukti atau ata u bukti yang berbeda mengenai asersi laporan keuangan. Dalam keadaan kead aan ini, auditor kemungkinan menggunakan prosedur konfirmasi, bukan pengujian terhadap
dokumen dari dalam entitas tersebut, atau menggunakan prosedur konfirmasi bersamaan dengan pengujian terhadap dokumen atau pihak dari dalam entitas itu sendiri. Jadi, dalam pelaksanaan audit, jika gabungan tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian besar/tinggi, auditor harus mempertimbangkan untuk melaksanakan prosedur tambahan seperti misalnya melakukan pengujian terhadap dokumen internal perusahaan, di samping prosedur konfirmasi. Secara umum, terdapat dua bentuk permintaan konfirmasi yaitu bentuk positif dan bentuk negatif.
Konfirmasi bentuk positif mengharuskan penerima konformasi untuk memberikan jawaban baik setuju maupun tidak setuju.
Sedangkan konfirmasi negatif meminta penerima konfirmasi untuk memberikan jawaban hanya jika ia tidak setuju dengan informasi yang disebutkan dalam permintaan konfirmasi.
Jadi, agar prosedur konfirmasi efektif dan efisien, auditor harus merancang formulir dan informasi di dalamnya sedemikian rupa. Misalnya, (1) jika gabungan risiko bawaan dan risiko pengendalian terhadap transaksi penjualan akhir tahun yang tidak biasa tinggi, auditor harus mempertimbangkan konfirmasi terhadap syarat-syarat penjualan tersebut, (2) formulir konfirmasi ditujukan kepada pihak yang tepat yang diyakini oleh auditor memiliki pengetahuan mengenai informasi yang dikonfirmasi misalnya kepada manajer keuangan, (3) sebelum pengiriman konfirmasi, auditor harus memperoleh pemahaman memadai tentang substansi transaksi dan informasi lainnya seperti perjanjian klien agar dapat menentukan informasi semestinya yang harus dicantumkan dalam permintaan konfirmasi. Auditor juga harus mempertimbangkan perlunya permintaan konfirmasi tentang syarat-syarat perjanjian atau transaksi yang tidak biasa sebagai tambahan konfirmasi terhadap jumlah rupiah.
2.
Akun piutang dagang dianggap penting bagi perusahaan dagang semacam PT Maju Makmur karena dalam transaksi jual beli perusahaan umumnya dilakukan secara kredit tidak secara tunai. Ketika melakukan penjualan kepada pelanggannya PT Maju Makmur akan mencatat penjualan pada piutang dagang. Selain itu akun piutang dagang juga rawan akan kesalahan maupun kecurangan yang terjadi di dalamnya, oleh karena itu akun piutang dagang dianggap penting dan harus selalu diperiksa ketepatan dan akuntabilitasnya.
Pada Siklus penjualan tedapat beberapa transaksi yaitu secara tunai maupun kredit, secara tunai berupa kas, retur dan diskon penjualan, sedangkan apabila penjualan tersebut dilakukan secara kredit yaitu berupa piutang yang bias mengakibatkan timbulnya kerugian piutang sehingga perusahaan harus menyediakan cadangan kerugian piutang. Terdapat 3 jenis kesalahan pada saat pemesanan / penjualan : o
Adanya pencatatan penjualan tetapi tidak ada pengiriman barang.
o
Pencatatan penjualan lebih dari satu kali.
o
Pengiriman pada konsumen palsu.
Kemungkinan kecurangan yang terjadi dalam akun piutang adalah gali lubang tutup lubang dalam piutang usaha. Kesederhanaan teknik kecurangan ini adalah kunci keberhasilannya. Satu-satunya bukti dalam kecurangan ini dalam datanya adalah pada perbedaan waktu, antara saat pembayaran diterima dengan datang pembayaran tersebut dicatat. Masalah ini dijelaskan dengan membandingkan dua metode umum untuk mengelola piutang usaha.
Metode pemindahal saldo ke periode berikutnya Gali lubang tutup lubang akan sulit dideteksi dalam sistem ini. Contohnya, asumsikan bahwa pelaku kecurangan menggelapkan pembayaran pelanggan senilai $500. Jumlah ini tidak akan dicatat kedalam rekening pelanggan tersebut dalam periode sekarang dan saldo yang akan dipindahkan ke periode berikutnya dinyatakan terlalu tinggi sebesar $500. Dalam periode berikutnya, uang yang diambil dari pelanggan lain akan digunakan untuk menutup sejumlah tersebut. Akan tetapi pelanggan akan mengeluh karena pembayarannya tidak tercatat. Apabila pelaku itu sendiri yang menangani hal tersebut maka ia akan mengatakan bahwa pembayaran terlambat diterima sehingga kan muncul di laporan berikutnya.
Metode faktur terbuka Untuk menggambarkan situasi gali lubang tutup lubang pada metode faktur terbuka ini asumsikan pelanggan A mengirim sebuah cek senilai $3000 untuk membayar sebuah faktur terbuka dengan jumlah yang sama. Pelaku kecurangan akan mengantongi cek tersebut tanpa mencatatnya pada periode sekarang. Kemudian pelanggan B membayar $5000 yang kemudian dipotong sebesar $3000 untuk membayar pelanggan A yang sudah dikantongi sebelumnya. Sisanya ($2000) akan
dimasukkan dalam faktur pelanggan B yang tetap terbuka. Saldo sebesar $3000 akan dipindahkan ke dalam pariode berikutnya. Jika auditor mencurigai adanya teknik gali lubang tutup lubang, maka auditor tersebut dapat menggunakan uji ACL berikut ini :
Gunakan expression builder ACL untuk memilih penjualan dari tiap versi field dan file jumlah dikirimnya lebih besar dari nol dan kurang dari nilai faktur. Contohnya, barang yang ruak, kelebihan tagihan, dan penolakan kiriman barang yang mengakibatkan si pelanggan hanya melakukan pembayaran sebagian
Gabungan file pindahan yang dihasilkan ke dalam sebuah file yang mencerminkan aktivitas untuk sebuah pariode terkait
Buatlah field terhitung untuk nilai yang dipindahkan (nilai faktur – jumlah uang dikirim)
Gunakan perintah Duplicates untuk mencari dalam file tersebut, nilai pindahan yang memiliki nilai yang sama dengan nilai pindahan yang sudah dihitung.
3.
Sampling adalah metode penelitian, yang kesimpulan terhadap populasi yang diteliti didasarkan pada hasil pengujian terhadap sampel. Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari kelompok data yang menjadi objek penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi, yang di pilih untuk diteliti, berfungsi sebagai perwakilan dari seluruh anggota populasi. Auditor melakukan sampling dalam audit yang dilakukan karena dengan melakukan review secara keseluruhan proses dalam pengumpulan bukti dirasa kurang efektif dan
efisien karena akan memakan banyak waktu dan biaya. Oleh karena itu dilakukan sampling dalam pengumpulan bukti dengan metode dan prosedur tertentu yang ada dalam PSA No. 26 Menurut PSA No. 26 Sampling Audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang dari seratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut. Ada alasan lain bagi auditor untuk memeriksa kurang dari 100% unsur yang membentuk saldo akun atau kelompok transaksi. Sebagai contoh, auditor mungkin hanya memeriksa beberapa transaksi dari suatu saldo akun atau kelompok untuk memperoleh pemahaman atas sifat operasi entitas atau memperjelas pemahaman atas pengendalian intern entitas. Audit sampling ini dapat dilakukan dengan dua pendekatan umum, yaitu :
o
Tidak menggunakan statistik (nonstatistik)
o
Menggunakan statistik.
Kedua
pendekatan
tersebut
mengharuskan
auditor
menggunakan
pertimbangan
profesionalnya dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian sampel, serta dalam menghubungkan bukti audit yang dihasilkan dari sampel dengan bukti audit lain dalam penarikan kesimpulan atas saldo akun atau kelompok transaksi yang berkaitan. Audit sampling yang menggunakan statistk adalah audit yang menggunakan matematika sebagai sarana untuk menentukan perencanaan, pemilihan dan evaluasi sampel. Dalam hal ini statistik sangat membantu kerana statistik menyediakan beberapa metode yang dapat digunakan oleh auditor untuk memilih dan mengunakan sampel-sampel tersebut untuk kemudian membuat kesimpulan yang menyeluruh mengenai populasi yang diaudit. Sampling Audit dapat diterapkan baik untuk melakukan pengujian pengendalian, maupun pengujian subtantif. Sampling audit banyak diterapkan auditor dalam prosedur pengujian yang berupa voucing, tracing, dan konfirmasi . Sampling dipergunakan kalau waktu dan biaya tidak memungkinkan untuk memeriksa seluruh transaksi/kejadian dalam suatu populasi. Populasi adalah seluruh item yang harus diperiksa. Sub dari populasi disebut dengan istilah sampel. Kedua pendekatan ini dapat di gunakan dalam audit, karena tidak ada satu pihakpun yang dapat menjamin bahwa salah satu di antara keduanya lebih baik dari yang lain. Sampling dipergunakan untuk menginferensi karakteristik dari populasi. sampling itu sendiri adalah: 1)
Menghemat sumber daya: biaya,waktu, tenaga
2)
Kecepatan mendapatkan informasi (up date)
3)
Ruang lingkup (cakupan) lebih luas
4)
Data/informasi yang diperoleh lebih teliti dan mendalam
5)
Pekerjaan lapangan lebih mudah disbanding cara sensus.
Keuntungan dari