Drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfun…Deskripsi lengkap
Drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi unt...
Panduan drainase perkotaan.
Panduan drainase perkotaan.
Perencanaan Drainase PerkotaanDeskripsi lengkap
Makalah ini berisikan tentang perancangan drainase perkotaan
KAK Database Drainase PerkotaanFull description
Full description
hhhhhhDeskripsi lengkap
Perencanaan Drainase PerkotaanFull description
Makalah ini berisikan tentang perancangan drainase perkotaanFull description
Buku Ajar Drainase PerkotaanDeskripsi lengkap
Full description
Full description
Pengamatan Sistem Drainase PerkotaanFull description
KAK Database Drainase PerkotaanDeskripsi lengkap
Perencanaan Drainase Perkotaan
hhhhhhFull description
karya ilmiahDeskripsi lengkap
karya ilmiah saya sewaktu masih duduk di kelas 1 sma http://yuniorusop.blogspot.comDeskripsi lengkap
contoh karya ilmiahDeskripsi lengkap
Karya IlmiahDeskripsi lengkap
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Latar Belaka Belakang ng
Hujan Hujan adalah adalah komponen komponen masukan masukan penting dalam dalam proses proses hidrologi. hidrologi. Karakteristi Karakteristik k hujan di antarany antaranyaa adalah adalah intensitas intensitas,, durasi, durasi, kedalaman kedalaman,, dan frekuensi frekuensi.. Intensitas Intensitas berhubungan berhubungan dengan dengan durasi durasi dan frekuens frekuensii dapat dieksp diekspres resika ikan n dengan dengan kurva kurva Inten Intensity sity-D -Dura uratio tion-F n-Fre reque queny ny !IDF !IDF". ". Kurva Kurva IDF IDF dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk menghitung banjir renana dengan mempergunakan metode rasional. Dalam penelitian ini urah hujan harian dihitung dengan analisis frekuensi yang dimulai dengan menentukan urah hujan harian maksimum rerata, kemudian kemudian menghitung menghitung parameter parameter statistik statistik untuk memilih distribusi distribusi yang paling paling ook. ook. Intensita Intensitass dihitung dihitung dengan mempergunakan metode mononobe.
#anjir adalah aliran$genangan air yang menimbulkan kerugian ekonomi atau bahkan menyebabkan kehilangan ji%a. &liran$genangan &liran$genangan air ini dapat terjadi karena adanya luapan-luapan pada daerah di kanan atau kiri sungai$saluran akibat alur sungai tidak memiliki kapasitas yang ukup bagi debit aliran yang le%at.
'ebab-sebab terjadinya banjir$genangan, pada dasarnya dapat dibagi dua, yaitu akibat kondisi alam setempat misalnya urah hujan yang relatif tinggi, kondisi topografi yang landai, dan adanya pengaruh pengempangan !bak %ater" dari sungai atau laut. 'edang yang termaksud akibat dari tingkah laku manusia misalnya masih adanya adanya kebias kebiasaan aan membu membuang ang sampah sampah ke dalam dalam salura saluran$s n$sung ungai, ai, hunian hunian di bantar bantaran an sungai sungai,, dan adanya adanya penyempitan saluran$sungai saluran$sungai akibat adanya suatu bangunan misalnya misalnya gorong-gorong gorong-gorong atau jembatan.
'elain dari itu masalah banjir$genangan dapat pula disebabkan oleh karena belum tertatanya dengan baik sistem drainase yang diperlukan, atau karena kurang terpeliharanya sistem drainase yang telah ada. #enana banjir selain akibat kerusakan ekosistem ataupun aspek lingkungan yang tidak terjaga tetapi juga disebabkan karena benana alam itu sendiri seperti urah hujan yang tinggi. Dalam perenanaan bangunan pengendali banjir !saluran drainase, drainase, tanggul, dll" data masukan urah hujan sangat sangat diperlukan. (erhitungan debit banjir renana dengan metode rasional untuk peranangan bangunan keairan memerlukan data intensitas hujan dalam durasi dan periode ulang tertentu yang dapat diperoleh dari kurva IDF. Hasil penelitian berupa kurva IDF dapat dimanfaatkan dimanfaatkan untuk menghitung menghitung debit debit banjir banjir renana renana yang digunakan digunakan dalam perenanaan perenanaan bangunan bangunan pengendali banjir.
1.2 .
Maksud dan Tujuan
Maksud : )ugas ini merupakan bagian dari mata kuliah Drainase (erkotaan. Tujuan : )ujuan dari tugas Drainase (erkotaan ini adalah sebagai berikut *
• • • •
1 .3
&nalisa data urah hujan dari stasiun %ilayah yang direnanakan. +enghitung intensitas urah hujan. +enghitung debit renana. +enghitung kemampuan saluran menampung debit hujan periode ulang
Ruang Lingkup
uang ingkup dari laporan ini adalah membatasi area yang ditinjau yaitu Kelurahan (etisah Hulu, ingkungan I pada alan abu dan menggunakan data urah hujan +edan dan sekitarnya.
BAB II
Teori Menghitung ebit Ren!ana
Dalam menghitung atau merenanakan Debit enana ada beberapa metode yang dapat digunakan * /.
+eto +etode de asi asion onal al
umus umum dari +etoda asional adalah * 0 1 2,345 6 7 6 I 6 & Dimana * 0 1 debit punak punak limpasan permukaan permukaan !m8 $ det" 7 1 angka angka pengaliran pengaliran & 1 luas daerah daerah pengaliran !Ha" !Ha" I 3.
#eberapa data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan debit renana yaitu * /. 3. 8. <. >.
Data 7ura urah Huj Hujan an uas uas ?ilay ilayah ah yang yang diti ditinj njau au (eta (eta situa situasi si drain drainase ase %ilay %ilayah ah yang yang ditinj ditinjau au Dime Dimens nsii sal salur uran an drai draina nase se Koef Koefis isie ien n tat tatag agun unaa lah lahan an
(ada pembahasan kali ini, untuk menghitung debit renana pada %ilayah Kelurahan (etisah Hulu, kami menggunakan +etode asional yang merupakan salah satu metode yang umum digunakan untuk memperkirakan laju aliran punak !debit banjir atau debit renana". +etode ini digunakan untuk daerah yang luas pengalirannya kurang dari 822 ha !@oldman et.al., /A5=, dalam 'uripin,
322<". +etode asional dikembangkan berdasarkan asumsi bah%a urah hujan yang terjadi mempunyai intensitas seragam dan merata di seluruh daerah pengaliran selama paling sedikit sama dengan %aktu konsentrasi. Analisa "urah #ujan 1.
Analisa $rekuensi
&nalisa Frekuensi adalah analisa kejadian yang diharapkan terjadi rata-rata sekali B tahun atau dengan kata lain periode berulangnya sekian tahun. +etode analisa frekuensi yang diterapkan pada perenanaan sistem drainase adalah dengan ara “Eksterm Value” dari %. &. &u'bel, yakni suatu metode distribusi frekuensi yang mendasarkan pada
karakteristik dari penyebaran dengan menggunakan suatu koreksi yang veriabel dan menggunakan distribusi dari harga-harga maksimum. umus umum untuk menghitung analisa frekuensi adalah * x
Ctr
1
k.'d
− Yn
Ytr
Sn
k
1
Tr Tr
Etr
1 - !2,58< 3,828 log.log
−/ "
dimana * Ctr
1 besar aliran$urah hujan untuk periode ulang tr tahun
x
1 urah hujan maksimum rata-rata selama pengamtan 'd
1 'tandar Deviasi
k
1 faktor frekuensi
'n )n merupakan fungsi dari besarnya data Etr
1 edued Gariate
)abel 3-/ * edued Gariate !E)"
eturn (eriode !years" 1 )
edued Gariate 1 Er
3 > /2 32 3> >2 /22
2,8==> /,23 3,A423 8,/A5> 8,A2/A <,=22/
322
>,3A>5
Keterangan *
ntuk setiap perhitungan yang mempergunakan )abel 3-/ dapat pula dipakai rumus
Intensitas "urah #ujan
Intensitas urah hujan adalah urah hujan yang terjadi pada satu satuan %aktu. Intensitas 7urah hjan diperhitungkan terhadap lamanya hujan !durasi" dan frekuensinya atau dikenal dengan engkung Intensitas Durasi frekuensi !IDF 7urve". Intensitas urah hujan diperlukan untuk menentukan besar aliran permukaan !run off".
(ada perhitungan intensitas urah hujan diperlukan data urah hujan jangka pendek !>-=2 menit", yang mana data urah hujan jangka pendek ini hanya didapat dari data pengamatan urah hujan otomati dari kertas diagram yang terdapat pada peralatan penatatan. &pabila data urah hujan yang tersedia hanya merupakan data penatatan urah hujan rata-rata maksimum harian ! 3<" maka dapat digunakan rumus #ell.
presipitasi$intensitas urah hujan t menit dengan periode ulang ) tahun
(=2 !)"
1
perkiraan urah hujan jangka %aktu =2 menit dengan periode ulang ) tahun
(erhitungan intensitas urah hujan dengan data pengamatan jangka pendek sesuai durasi dipakai rumus-rumus sbb *
a.
$or'ula Talbot
a t
+b
I =
dimana *
!it "!i 3 " − !i 3t "!i " N !i
a =
3
" − !i"!i "
!i "!it " − N !i 3t " N !i
3
" − !i "!i "
b =
b.
$or'ula (her'an
a n
t
I =
dimana *
!log i "!log t " 3 N !log t "
3
− !log t . log i"!log t " − !log t "!log t "
log a =
!log i"!log t " − N !log t . log i" !log t " 3
− !log t "!log t "
n =
!.
$or'ula Ishiguro
a t
+b
I =
dimana *
!i
t "!i
3
" − !i
N !i
3
" − !i "!i "
t "!i "
a =
− N !i 3t " 3 N !i " − !i "!i "
!i "!i
t "
b =
I
1intensitas urah huajn !mm$menit"
t
1lamanya urah hujan atau durasi !menit"
I
1presipitasi$intensitas urah hujan jangka pendek t menit
a, b, n
1konstanta yang bergantung pada lamanya urah hujan
B
1jumlah pengamatan
'eandainya data urah hujan pengamatan janga pendek tidak didapat pada daerah perenanaan, maka analisa intensitas urah hujan dapat dilakukan dengan menggunakan data urah hujan pengamatan maksimum selama 3< jam dan selanjutnya dihitung dengan memakai )or'ula r. Mononobe.
3
R3<
3<
3< 8 t
.
I =
dimana * I
1
intensitas urah hujan !mm$jam"
t
1
%aktu hujan atau durasi !menit"
3<
1
urah hujan maksimum dalam 3< jam !mm"
#ubungan Antara Intensitas* urasi* dan $rekuensi
Data dasar yang dipakai untuk menurunkan hubungna antara intensitas, durasi, dan frekuensi hujan adalah data rekaman urah hujan dengan hasil akhir disajikan dalam bentuk tabel dan kurva. Data tersebut sangat dipengaruhi oleh letak serta kerapatan stasiun urah hujan, ketepatan mengukur dan lamanya$panjang pengamatan.
7ara &nalisa 'eri ?aktu
7ara ini dapat dilakukan apabila semua data lengkap, pertama setiap durasi hujan tertentu dengan intensitas maksimum tahunannya diatat dan ditabulasikan, satu data me%akili satu tahun. Disusun seara berurut dan dihitung analisa frekuensinya, susun durasi hujan menurut frekuensi. )urunkan intensitas urah hujan !mm$jam" kemdian diplot dalam salib sumbu dengan durasi sebagai a6is dan intensitas sebagai ordinat
Periode +lang
(eriode ulang ditetapkan berdasarkan kebutuhan drainase pada suatu daerah sesuai 7athment &rea seperti pada tabel di ba%ah ini *
)abel 3-3 * (eriode lang 7&)7H+JB) &J& !Ha" /2 /2 - /22 +etropolitan /3 3> Kota #esar /3 3> Kota 'edang /3 3> Kota Keil /3 /3 Kota 'angat Keil / / 'umber * rban Drainage @uidelines and Design 'tandards JBI' K;)&
/22 - >22 > /2 3> 3> /3 /
>22 /2 3> > /> /2 3> -
(ada tahun /AA8 +akasar masuk kategori kota metropolitan denganjumlah penduduk kurang lebih / juta ji%a. Bamun dalam perhitungan desain masih dianggap kota besar. Karena keterbatasan dana dan lahan serta sistem pengaliran yang ada adalah gravitasi.
Metode Analisa "urah #ujan
'etelah di analisa kemudian digunakanlah metode analisa urah hujan yang ada seperti metode Bormal, metode og Bormal, metode @umbel, dan metode og (earson )ype III.
+aam pengukuran dispersi antara lain sebagai berikut * 1.
(tandart eGiasi -(d/
∑ ! C i − C rerata " 3 n −/
33A83,A=5 > −/
'd 1 1 =oe)isien (ke9ness -"s/1H234560C
2.
n
n ∑ !! C i " i =/
!n
− C rerata " 8
− /"!n − 3"'d
3.
1
> × -/A>3 − /"!> − 3"! 4>,4/53 " 8
8
7s 1
4>,4/53
1
- /,54<2 1
=oe)isien =urtois -"k/
n !n
<
n
∑ ! C i − C rerata " <
'd
7v 1
1
4>,4/53 <>=,A
C rerata 1
× 8258>>=5<, /
!> − /"!> − 3"!< − 8"!4>,4/53" <
− /"!n − 3"! n − 8"'d <
7k 1 =oe)isien 7ariasi -"G/
.
>3
i =/
8,43=8 1
2,/=>4 1
Analisis !urah hujan ren!ana dengan periode ulang T tahun
&nalisis urah hujan renana digunakan untuk mengetahui besarnya urah hujan maksimum dengan periode ulang tertntu yang akan digunakan dalam perhitungan debit renana. +etode yang digunakan untuk perhitungan urah hujan yaitu ara statistik atau metode distribusi pada urah hujan harian maksimum rata rata D&'. &nalisis urah hujan renana dapat dilakukan dengan beberapa jenis distribusi diantaranya *
Distribusi normal atau kurva normal disebut pula distribusi @auss. Fungsi densitas peluang normal$(DF !(robability Density Funtion" yang paling dikenal adalah sebagai distribusi normal. (DF distribusi normal dalam bentuk rata rata dan simpangan bakunya, sebagai berikut *
!6 − Q" 3 e − 3 3P 3R
/ P (O!C" 1
Dimana * (O!C" 1 fungsi densitas peluang normal !ordinat kurva normal" C 1 variabel aak kontinu Q 1 rata rata nilai C P 1 simpangan baku C e 1 bilangan alam !3,4/535"
Dalam analisa distribusi normal parameter parameter statistik yang diperlukan adalah harga rata-rata !Crerata" dan standard deviasi !P".
∑ ! C i − C rerata " 3 n −/
∑ Ci n Crerata 1
P1
&pabila suatu populasi data hidrologi mempunyai distribusi berbentuk distribusi normal, maka bentuk persamaan kurva frekuensi dari distribusi normal dapat ditentukan dengan rumus * C) 1 Crerata K ). P Dimana * C) 1 perkiraan nilai urah hujan pada ) tahun Crerata 1 urah hujan rata rata K ) 1 faktor frekuensi P 1 standard deviasi 2.
istribusi Log ,or'al
Distribusi log normal merupakan hasil transformasi dari distribusi normal, yaitu dengan mengubah nilai variat C menjadi nilai logaritmik varian C. ika variabel aak E 1 og C terdistribusi seara normal, maka C dikatakan mengikuti distribusi og Bormal. (DF untuk distribusi normal dalam bentuk rata rata dan simpangan baku, sebagai berikut *
!E − Qy" 3 e − C>2 3 3 P y 3R
/ P
(O!C" 1 Dimana * (O!C" 1 peluang log normal C 1 nilai varian pengamatan Qy 1 nilai rata rata populasi E Py 1 standard deviasi untuk varian E e 1 bilanga alam !3,4/535" Ini dapat dinyatakan dengan model matematik dengan persamaan * E) 1 Ererata K ). P Dimana * E) 1 perkiraan nilai urah hujan pada ) tahun Ererata 1 urah hujan rata rata K ) 1 faktor frekuensi P 1 standard deviasi 3.
istribusi &u'bel
Distribusi gumbel biasa digunakan untuk distribusi nilai ekstrim pada analisa frekuensi urah hujan dan analisa banjir. +enurut gumbel data banjir punak tahunan tidak lain adalah harga harga ekstrim dari berbagai tahun pengamatan. ;leh karena itu harus mengikuti dalil distribusi harga ekstrim. umus umum yang digunakan dalam metode gumbel adalah sebagai berikut * C 1 Crerata K ). P Faktor K untuk nilai nilai ekstrim gumbel ditulis dengan rumus *
E)r − En 'n K1 Dimana * En 1 re#uce# mean yang tergantung jumlah sampel$data !n" 'n 1 re#uce# stan#ar# deviation yang juga tergantung jumlah data )r 1 fungsi %aktu balik !tahun"
− ln − ln .
)r
− /
)r
E)r 1 re#uce# $ariate, dengan rumus * E)r 1 istribusi Log Pearson III +etode pearson telah dikembangkan sekitar /3 maam fungsi probabilitas untuk menookkan sebaran distribusi hujan. Dari /3 tipe sebaran distribusi hujan yang dikembangkan oleh (earson hanya tipe ketiga yang paling banyak digunakan dalam menganalisa hidrologi.
Bamun bentuk distribusi yang dipakai sekarang ini adalah transformasi distribusi (earson III dengan menggantikan data menjadi nilai logaritmik. (arameter penting dalam og pearson III yaitu harga rata rata, standad deviasi dan koefisien ske%ness !7s". ika koefisien kemenengan sama dengan nol, maka distribusi kembali ke distribusi og Bormal. )idak seperti konsep yang melatar belakangi pemakaian distribusi normal untuk debit punak, maka probabilitas distribusi og (earson III masih tetap dipakai karena fleksibilitasnya.
∑ ogC i n
og Crerata 1
∑ ! ogC i − ogC rerata " 3 n −/ P1
ogC i − ogC rerata n ∑ ! n − /"! n − 3" P
8
7s 1
umus umum yang digunakan dalam metode log pearson adalah sebagai berikut * E 1 ogCrerata k. N ntuk menentukan distribusi yang tepat dalam menghitung urah hujan renana dengan periode ulang ) tahun, maka perlu diperhatikan syarat syarat yang ada. (?arat E(?arat Penentuan (ebaran I(TRIB+(I