BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g Sayuran bermanfaat dalam peningkatan gizi karena mengandung vitamin,
serat, dan mineral. mineral. Sayuran daun yang umum dikonsumsi dikonsumsi masyarakat antara lain kangkung, caisin, dan kailan. Produksi sayuran nasional mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 0.15 dari produksi sebelumnya pada tahun 2011, 2011, namu namun n kons konsum umsi si perk perkap apit itaa hany hanyaa sebesa sebesarr !".# !".# kg masih masih $auh $auh dari dari stan standa dar r konsumsi yang direkomendasikan oleh %ood and &griculture 'rganization (%&') yaitu aitu "# kg per per kapi kapita ta per per tahu tahun n (*PS (*PS 201# 201#). ). +enu +enuru rutt +ar +aran an (200 (200-) -) peningkatan $umlah konsumsi harus diiringi dengan $umlah produksi untuk mengim mengimban bangi gi permint permintaan aan sayuran sayuran yang yang menunt menuntut ut adany adanyaa pengad pengadaan aan sayuran sayuran bermutu. Petani tradisional menanam sayuran tersebut di lingkungan terbuka, akibatnya saat musim hu$an banyak tanaman yang rusak terpukul air hu$an dan terserang penyakit sedangkan saat musim kemarau, kualitasnya menurun karena bagian daun dimakan serangga. 'leh karena itu sebaiknya petani menggunakan metode yang lebih baik untuk budidaya sayuran agar serangan hama dan penyakit berkurang dan penggunaan pestisida dapat diminimalkan sehingga produksi sayuran meningkat dan lebih berkualitas. idroponik merupakan salah satu alternatif budidaya untuk peningkatan kualitas kualitas sayuran sayuran yang dihasilkan. dihasilkan. +enurut +enurut /esh (1) budidaya budidaya hidroponik hidroponik mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan budidaya ditanah, yaitu hara hara tanam tanaman an lebi lebih h homo homoge gen n dan dan dapa dapatt dike dikend ndali alika kan, n, tida tidak k diba dibatas tasii oleh oleh keterse ketersedia diaan an unsur unsur hara hara dalam dalam tanah, tanah, tidak tidak memerl memerluka ukan n pengol pengolaha ahan n tanah, tanah, penggunaan pupuk lebih efisien, media tanam lebih permanen karena dapat digu diguna naka kan n untu untuk k $angk $angkaa akt aktu u yang yang lama, lama, dan dan hama hama peny penyak akit it cende cenderu rung ng berkurang. *agi masyarakat umum teknologi hidroponik ini dinilai terlalu terl alu mahal. 'leh sebab itu perlu adanya pengembangan dari teknologi hidroponik ini agar men$adi lebih mudah, murah, dan sederhana. idrop idroponi onik k merupa merupakan kan teknol teknologi ogi budiday budidayaa yang yang dapat dapat mening meningkat katkan kan produktivitas tanpa diiringi oleh perluasan lahan. /ahimah (2010) menyatakan budidaya secara hidroponik mampu meningkatkan produktivitas bayam hingga
1
dua kali dibandingk dibandingkan an penanaman penanaman secara konvension konvensional. al. idroponik idroponik memiliki sepul sepuluh uh sistem sistem,, sepert sepertii siste sistem m sumb sumbu, u, siste sistem m raki rakitt apun apung, g, siste sistem m Nutrient Filament Technique Technique ( ( %3), sistem sistem Deep sistem Deep Flow Technique Technique (4%3), (4%3), sistem pasang surut, sistem aeroponik, sistem auaponik, sistem air menggenang, vertical vertical garden garden dan dan siste sistem m tetes tetes atau atau drip drip.. *erc *ercoc ocok ok tanam tanam deng dengan an siste sistem m hidrop hidroponi onik k memilik memilikii banyak banyak keungg keunggula ulan n diband dibanding ing bercoc bercocok ok tanam tanam secara secara konvensional. *eberapa keunggulan system hidroponik adalah sterilisasi media yang relatif bersih, bersih, sanitasi sanitasi lingkungan lingkungan yang terkendali, aktu panen dapat lebih aal dan kualitas, kuantitas serta kontinuitas hasil ter$amin. Sistem hidroponik dapat dapat mengap mengaplik likasik asikan an pertan pertanian ian semi semi organ organik. ik. Pupuk Pupuk organi organik k merupa merupakan kan alternatif potensial untuk mengurangi pemakaian pupuk inorganik. 3anaman bukan leguminosae yang potensial di$adikan pupuk hi$au adalah tana tanama man n dari dari $enis $enis gulm gulma. a. 6ulm 6ulmaa $eni $eniss Imperata cylindrica dapat di$adikan di$adikan alternatif pupuk hi$au. +enurut 7ubis (15) kadar hara yang terdapat pada alang8 alang adalah 1." , 0.1# P, 1.95 :, 0.2" ppm ;a, 0.1 ppm +g, -."! ppm ;u, dan #0.10 ppm
pupuk pada beberapa varietas kangkung( kangkung( Ipomoea sp! secara sp! secara hidroponik 1.3 Rumusan Rumusan Masalah Masalah 2
8
=arietas apa yang memiliki respons terbaik terhadap pemberian berbagai
8
$enis pupuk> &pakah salah satu kombinasi pupuk efektif menggantikan peran &* mi?
8
dalam budidaya kangkung secara hidroponik> &pakah terdapat interaksi antara $enis pupuk dengan beberapa varietas
tanaman kangkung> 1. H!"#tes!s 8 3erdapat salah satu varietas yang memiliki respons terbaik dengan 8
pemberian pupuk hi$au 3erdapat kombinasi pupuk terbaik dalam budidaya tanaman kangkung
8
secara hidroponik 3erdapat interaksi antara kombinasi $enis pupuk dengan beberapa varietas kangkung
#
BAB II TIN$AUAN PU%TA&A 2.1 Tanaman &angkung :angkung (@pomoea sp.) merupakan salah satu sayuran daun yang
tergolong ke dalam famili ;onvolvulaceae. *erdasarkan tempat tumbuhnya, secara umum kangkung dibagi men$adi kangkung air (@pomoea auatic %orssk.) dan kangkung darat (@pomoea reptans Poir.) +eskipun demikian, kangkung darat tetap membutuhkan pengairan yang cukup agar dapat tumbuh secara baik. :angkung darat memiliki beragam varietas di antaranya kangkung 6rand, *angkok 7P81, *isi, Serimpi, Sutera dan /a$aali. Amumnya, varietas8varietas tersebut memiliki ciri morfologi yang serupa yaitu pertumbuhan tanaman tegak, seragam, arna daun dan batang hi$au, bentuk daun lon$ong atau lancip, tinggi tanaman mencapai 208#0 cm (Bahyudi 2010). Syarat tumbuh bagi tanaman kangkung tidaklah sulit. %aktor pembatas yang penting dalam budidaya sayuran tersebut ialah kecukupan air. :angkung darat dapat ditanam baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. 3idak ada $enis tanah yang khusus bagi budidaya kangkung namun p tanah optimum untuk pertumbuhan adalah sekitar 5.58 9.5. Baktu tanam yang baik adalah pada musim hu$an (Pusat Perpustakaan dan Penyebaran 3eknologi Pertanian 2012). 3anaman yang merupakan sumber provitamin & ini sebaiknya ditanam pada lokasi terbuka dan memperoleh sinar matahari langsung, namun $uga dapat ditanam di tanah raa yang drainase airnya tidak lancar. :angkung dapat dipanen setelah berumur 208#0 hari yang biasanya dengan cara dicabut beserta akarnya. Produksi kangkung dilaporkan dalam nilai bervariasi yang umumnya dari 9 tonCha hingga 20 tonCha. urtika et al . (1") melaporkan hasil panen kangkung darat varietas Sutera mencapai 1#.--81-.5# tonCha pada musim tanam pertama dengan aplikasi pupuk kandang dan pada musim berikutnya hanya mencapai 9.!8 -.11 tonCha tanpa pemberian pupuk kandang lagi. *erdasarkan laporan 4irektorat Denderal ortikultura (201#) rata8rata hasil panen kangkung dalam negeri hanya 9.#- tonCha di tahun 2011. +asih kecilnya hasil panen kangkung dalam negeri dibandingkan
potensi
produksinya
menandakan
perlu
dilakukan
upaya
peningkatan produksi sayuran ini yang salah satunya dapat dicapai dengan penambahan pupuk maupun bahan pembenah tanah. Pemberian pupuk organik
!
diketahui dapat meningkatkan hasil panen kangkung darat (urtika et al . 1") dan keuntungan yang lebih besar (Bahyudi 2010). 2.2 H!'r#"#n!k idroponik dapat didefinisikan sebagai sistem budidaya tanaman dengan menggunakan media selain tanah, tetapi menggunakan media bersifat inert seperti kerikil, pasir, gambut, vermikulit, rockoll, perlite, batu apung atau serbuk gerga$i dan ditambahkan larutan hara yang berisi seluruh unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman (/esh 200!). Susila dan :oerniaati (200!) mengatakan idroponik merupakan salah satu cara budidaya yang menggunakan prinsip penyediaan larutan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pada aalnya istilah hidroponik hanya ditu$ukan untuk menggambarkan cara menumbuhkan tanaman dalam sistem air, akan tetapi saat ini mencakup semua sistem yang menggunakan larutan hara dengan atau tanpa penambahan medium inert (seperti pasir, kerikil, rockool, vermikulit) untuk dukungan mekanis. Sistem budidaya hidroponik biasanya diusahakan pada rumah kaca dengan lingkungan yang terkendali. +edia tanam yang banyak digunakan untuk tanaman sayur system hidroponik adalah arang sekam. +enurut Ermina (2010) arang sekam dipilih karena mempunyai porositas yang tinggi, berstruktur gembur, subur dan dapat menyimpan air yang cukup untuk pertumbuhan tanaman, tidak mengandung garam laut atau kadar salinitas rendah, keasaman tanah netral hingga alkalis, yakni pada p 9 F ", tidak mengandung organisme penyebab hama dan penyakit, mengandung bahan kapur atau kaya unsur kalsium. &rang sekam dicampur dengan pupuk kandang agar bahan organik dari pupuk kandang dapat melepaskan bahan kimia yang dapat menstimulir makro dan mikroorganisme tanah yang berguna untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk kandang $uga dapat memperkecil tingkat porositas arang sekam agar tidak terlalu mudah meloloskan air. Dika arang sekam terlalu mudah meloloskan air akan ter$adi kehilangan hara, karena pemberian hara dilakukan melalui cara fertigasi. +enurut urtika dan &bidin (15) penambahan unsur makro seperti nitrogen, fosfor dan kalium dilakukan melalui pupuk buatan. Ansur nitrogen dapat merangsang pertumbuhan vegetative tanaman, fosfor dapat mempercepat pertumbuhan akar dan kalium dapat memperbaiki kualitas tanaman. 5
%ertigasi merupakan sistem irigasi bersamaan dengan pemberian hara yang umum digunakan pada sistem budidaya secara hidroponik. &plikasi fertigasi dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk baik dalam bentuk pupuk padat yang dilarutkan dalam air maupun pupuk cair yang dicampurkan dalam air irigasi.Antuk dapat memenuhi kebutuhan pupuk bagi tanaman perlu diketahui kebutuhan pupuk optimal tanaman pada setiap tahap pertumbuhan untuk memperoleh kualitas tanaman yang baik (ermantoro 200#). 2.3 Pu"uk (rgan!k
4efinisi pertanian organik sangat beragam dan yang paling mudah dikenal adalah salah satu sistem pertanian yang tidak menggunakan pupuk dan pestisida buatan. +elati
dan &ndriyani (2005) menyebutkan definisi pertanian organic
yang paling banyak diadopsi adalah definisi yang dikembangkan oleh International Federation o" #rgani$ %griculture ovement (@%'&+). Pertanian organik menekankan pada penggunaan input yang mendorong proses biologi untuk ketersediaan hara dan ketahanan terhadap 'rganisme pengganggu tanaman. al ini dapat tercapai dengan memanipulasi sumber daya alam untuk mendorong proses yang dapat meningkatkan dan mempertahankan produktivitas lahan. Pupuk merupakan komponen penting dalam sistem budidaya tanaman. Pupuk merupakan sumber nutrisi yang berperan dalam tumbuh dan kembang tanaman hingga mencapai akumulasi biomassa tertantu. Pengembangan system pertanian organik secara hidroponik mustahil dilakukan $ika tanpa pemberian pupuk. Pemberian pupuk organik sa$a tidak mungkin dilakukan karena pupuk organik tidak mengandung unsur8unsur hara yang penting bagi tanaman (;ahyadi 2011). Pengembangan sistem pertanian saat ini baru diarahkan pada system pertanian organik. Salah satu cara dilakukan dengan mengkombinasikan antara pupuk organik dan pupuk anorganik. *eberapa sumber hara yang digunakan pada sistem pertanian organik adalah bahan organik yang berasal dari pupuk kandang, pupuk hayati, limbah pertanian, limbah rumah tanggaCperkotaan dan pupuk hi$au. Pupuk kandang tidak dapat digunakan untuk sistem budidaya secara hidroponik karena dapat menyumbat emiter, kecuali $ika diberikan dalam bentuk *okashi. Pangaribuan et al . (2012) melaporkan baha *okhasi pupuk kandang ayam yang
9
dikombinasikan dengan setengah dosis pupuk rekomendasi dapat meningkatkan hasil tanaman tomat. Pupuk hayati mempunyai kemungkinan yang kecil untuk digunakan pada sistem hidroponik karena pupuk hayati lebih berfungsi untuk mereklamasi lahan, sedangkan hidroponik adalah sistem budidaya yang tidak menggunakan tanah atau menggunakan sedikit tanah (soilless) untuk media.
2. Pu"uk H!jau
Pupuk hi$au merupakan pupuk organik yang potensial untuk digunakan pada sistem hidroponik. Pupuk hi$au merupakan salah satu sumber bahan organik yang berasal dari bahan tanaman. Amumnya tanaman yang digunakan sebagai pupuk hi$au mempunyai kandungan yang tinggi. *eberapa $enis tanaman dari leguminosae seperti Calopogonium mucunoides, Centrosema pubescens dan Pueraria javanica dapat digunakan sebagai pupuk hi$au. 4easa ini, 7egum ;over ;rop (7;;) yang banyak digunakan adalah ucuna bracteata. &ulia (2011) menyebutkan baha ucuna bracteata berumur 1" +S3 memiliki tingkat penutupan tanah sebesar #9. @P* (201#) melaporkan rata8rata kandungan hara yang dimiliki oleh ucuna bracteata adalah !.!9 , 0.#5 P dan 1.52 :. Pupuk hi$au tidak hanya berasal dari family leguminosae. 6ulma dari keluarga 6raminae seperti @mperata cylindrica 7. atau lebih dikenal dengan alang8 alang berpotensi dimanfaatkan sebagai pupuk hi$au. +enurut Syokron (2000) pupuk hi$au alang8alang tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan bibit tanaman lada perdu. Penggunaan pupuk hi$au yang umum adalah dengan dikomposkan terlebih dahulu. al ini dilakukan untuk menurunkan rasio ;C pada bahan pupuk hi$au. Proses pengomposan umumnya membutuhkan aktu yang relatif lama tergantung metoda penanganannya. 7ama proses pengomposan tergantung pada beberapa faktor yaitu faktor lingkungan, metoda pengomposan dan faktor komposisi kimia bahan organik. isbah ;C yang lebih dari 20 memberi pengaruh yang kurang baik karena masih ter$adi proses dekomposisi yang dapat mengakibatkan suhu sekitar perakaran tinggi sehingga mengganggu penyerapan hara pada tanaman (Gani 200!).
"
Pemberian pupuk hi$au dalam sistem hidroponik dapat dilakukan dengan membuat cairan pupuk hi$au. Pembuatan cairan pupuk hi$au bisa dengan difermentasi dengan bioaktivator (*okashi) seperti yang dilakukan Pangaribuan et al . (2011) atau dengan menghancurkan $aringan tanaman yang dilarutkan dalam air (blender) seperti tahap pertama pada metode ekstraksi yang dilakukan oleh aryadi (2012). 3u$uan pemberian pupuk hi$au dalam bentuk larutan adalah agar kandungan hara yang terdapat pada pupuk hi$au lebih mudah diserap oleh tanaman.
2.) Penel!t!an %e*elumn+a
Pupuk hi$au yang diaplikasikan dengan pupuk &* +i? setengah dosis dapat menghasilkan pertumbuhan dan hasil yang setara dengan pupuk &* +i? satu dosis rekomendasi pada peubah tinggi tanaman, pan$ang akar, bobot basah tanaman, ratio bobot basah tanaman, *iomassa tanaman, ratio bobot kering akar dan ta$uk serta arna daun. Perlakuan paling baik ditun$ukkan oleh perlakuan pupuk &* +i? 0.5 dosis yang dikombinasikan ekstrak Imperata cylindrica pada peubah tinggi tanaman, pan$ang akar, bobot basah tanaman, ratio bobot basah, biomassa tanaman, ratio bobot kering dan arna daun. (&ndriani, 201#). Penambahan pupuk hi$au 5 tonCha pada budidaya selada yang dipupuk urea dapat meningkatkan indeks luas daun, bobot segar, bobot kering tanaman pada saat panen dan la$u pertumbuhan tanaman. asil tertinggi dicapai pada penambahan Tithonia 15 tonCha
yang meningkatkan hasil selada sebear 9",1 g
per tanaman atau meningkat -- dari pemupukan urea. Selain itu penambahan pupuk hi$au 5 ton.ha81 pada bubidaya selada yang dipupuk urea dapat meningkatkan :3: tanah dan ; organic tanah setelah panen. asil tertinggi dicapai pada Cromolaena 15 tonCha yang dapat meningkatkan :3: tanah sebesar !,! me.100g atau meningkat 1!,"5 dan ; organik tanah sebesar 1,0# atau meningkat 5#,1. (ugroho et al& 201#). Pupuk hi$au yang terbaik adalah ucuna bracteata. @nteraksi perlakuan berpengaruh nyata terhadap $umlah umbi per sampel dan diameter umbi baang per sampel. Dumlah umbi per sampel terbanyak terdapat pada baang merah varietas +edan dengan pupuk hi$au ucuna bracteata. (7aila et al& 2015).
-
Penggunaan bakteri &zotobacter dan hi$auan &bracteata sampai akhir pengomposan tandan kosong kelapa sait mampu meningkatkan kandungan nitrogen kompos sebesar 2.2# dengan aktu perlakuan terbaik pada 2 minggu setelah pengomposan, perlakuan komposisi bahan kompos sebesar 15,20, serta interaksi antara inokulasi %'otobacter dengan formulasi bahan berdasarkan komposisi 100 3::S H -0 3::S I 20 +.bracteata H 90 3::S I !0 &bracteata berturut8turut sebesar ",2" H -,2! H 0. (asibuan et al& 2012)
BAB III MET(DE PENELITIAN 3.1 ,aktu 'an Tem"at Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Danuari sampai &pril 201" dan
berlokasi di 3.2 Alat 'an Bahan &lat yang digunakan dalam penelitian adalah alat budidaya pertanian
seperti tray semai, timbangan analitik, penggaris, alat tulis, gelas plastik berukuran 250 ml sebagai adah, :it hidroponik, gelas ukur, bagan arna daun (*B4), kertas saring dan blender. *ahan yang digunakan adalah benih kangkung varietas *angkok 7P81, /a$aali dan Serimpi, media tanam berupa arang sekam, pupuk &* mi? dan Pupuk hi$au berbahan Imperata cylindrical dan ucuana pruriens. 4osis pupuk &* mi? yang digunakan adalah satu dosis dan setengah dosis. Pupuk &* +i? terdiri dari perekat & dan perekat *. Perekat & terdiri dari 950 gkalsium amonium nitrat, 920 g kalium nitrat, #0 g 7ibrel *+J yang dilarutkan dalam 5 liter air. Perekat * terdiri dari 2"0 g kalium di8hidro fospat, 1!0 g amonium sulfat, "0 g kalium sulfat dan -20 g magnesium sulfat dilarutkan dalam 5 liter air. Satu dosis rekomendasi pupuk &* +i? merupakan 250 ml perekat & dan 250 ml perekat * yang dilarutkan dalam 50 liter air. Perlakuan pupuk hi$au dilakukan dengan memberikan 50 ml ekstrak pupuk hi$au kedalam masing8masing gelas plastik berukuran 250 ml sebagai adah tanam. 3.3 Ran-angan Per-#*aan Penelitian dilaksanakan secara terpisah untuk masing8masing ulangan.
/ancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah /ancangan &cak :elompok (/&:) %aktorial dengan dua faktor. %aktor pertama merupakan komposisi hara, yaitu P0 :ontrol (&* +i?) dengan satu dosis rekomendasi P1 0.5 rekomendasi &* mi? I pupuk hi$au Imperata cylindrica P2 0.5 rekomendasi &* mi? I pupuk hi$au ucuana pruriens %aktor kedua merupakan berbagai varietas kangkung, yaitu :1 =arietas *angkok 7P81 :2 =arietas /a$aali :# =arietas Serimpi
10
*erdasarkan hal tersebut maka ada kombinasi percobaan dengan tiap kombinasi diulang sebanyak # kali maka $umlah satuan percobaan pada penelitian ini ber$umlah 2" satuan percobaan dengan setiap satuan percobaan ditanami # tanaman. 3otal tanaman yang digunakan pada percobaan ini adalah -1 tanaman. Sampel tanaman diambil dari 15 satuan percobaan dengan total sampel sebanyak !5 tanaman.
3. Ran-angan Anal!s!s
Gi$k K L I Mi I N$ I (MN) i$ I Ok I i$ :eterangan Gi$k
K ilai pengamatan pada $enis pupuk ke8i, varietas keF$, dan kelompok ke8k
L
K ilai rata8rata pengamatan
M
K Pengaruh komposisi pupuk ke8i
N$
K Pengaruh varietas ke8$
(MN)i$ K Pengaruh interaksi komposisi pupuk ke8i dan varietas ke8$ Ok
K Pengaruh kelompok ke8k
i$
K Pengaruh galat percobaan pada perlakuan kontrol ke8i ulangan ke8$. &pabila analisis ragam untuk perlakuan pemupukan dan frekuensi aplikasi
menun$ukkan pengaruh yang nyata, maka dilakukan u$i lan$ut dengan u$i $arak berganda ( Duncan ultiple (ang Test C4+/3).
3.) Pelaksanaan Penel!t!an Persema!an
*enih kangkung disemai terlebih dahulu pada adah semai yang berisi media berupa arang sekam. Persemaian dilaksanakan selama 1! S3. Pemupukan tidak dilakukan pada saat penyemaian. Penyiraman dilakukan dua hari sekali. Penanaman Pemindahan bibit dilakukan setelah umur semai 1! S3. ;ara pemindahan bibit dilakukan dengan memindahkan secara perlahan tanaman kangkung beserta sedikit media dari persemaian.Badah tanam pada system hidroponik berupa kemasan gelas plastik berukuran 250 ml yang berisi media dasar arang sekam. ara akan diabsorbsi oleh tanaman melalui lubang8lubang
11
yang terdapat pada adah tanam. Penanaman akan dilakukan pada setiap aal bulan tanam selama tiga periode tanam berturut8turut, karena ulangan dalam penelitian ini adalah bulan tanam. Perlakuan "emu"ukan
Pemupukan dilakukan setelah transplanting. Pemupukan terdiri atas # taraf yaitu pemupukan satu dosis rekomendasi dan 2 taraf perlakuan pemupukan yang dikombinasikan dengan setengah dosis rekomendasi. Perlakuan dilakukan dengan cara melarutkan 5 g daun pupuk hi$au kedalam 50 ml air dengan perbandingan 110 (bCv) (aryadi 2012). ;ampuran pupuk hi$au dan air kemudian diblender hingga daun hi$auan hancur dan dapat disaring. i$auan yang telah hancur disaring dengan menggunakan kertas saring dan diambil cairannya kemudian ampas hi$auan dibuang. 4osis yang digunakan adalah 50 ml per adah tanam. Pemel!haraan
:egiatan pemeliharaan mencakup pengendalian pemupukan pengendalian 'rganisme Pengganggu 3anaman
dan
('P3). Pengendalian manual
dilakukan dengan cara penyiangan gulma dan eradikasi pada tanaman yang sakit dengan cara membuang daun yang terkena penyakit atau busuk. Pengendalian kimia tidak dilakukan pada budidaya hidroponik. Pemanenan
Pemanenan tanaman bayam pada masing8masing ulangan dilakukan pada saat berumur 1- S3 setelah transplanting. ;ara pemanenan dengan mencabut seluruh tanaman beserta akarnya. Pemanenan dilakukan setiap akhir bulan tanam, selama tiga periode tanam.
3./ Ran-angan Res"#ns Pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman dilakukan pada 5 satuan
percobaan dalam satu ulangan yang ber$umlah 15 tanaman sampel dimulai dari umur 1 hingga ! +S3. Pengamatan meliputi 8 Pengamatan komponen tumbuh 1. 3inggi tanaman diukur dari pangkal batang hingga titik tumbuh. Pengamatan dilakukan setiap satu minggu sekali dari 1 sampai ! +S3. 2. Dumlah daun diamati satu minggu sekali dari 1 sampai ! +S3. 12
#. Pan$ang akar diukur mulai dari pangkal akar sampai dengan u$ung akar terpan$ang dengan menggunakan penggaris pada saat panen. 8 Pengamatan komponen hasil 1. *obot basah akar, ta$uk dan total. 2. /asio basah akar dan ta$ukH dilakukan dengan menimbang bobot basah ta$uk dan bobot basah akar saat panen menggunakan timbangan digital. #. *obot kering akar, ta$uk, dan total. !. /asio bobot kering akar dan ta$ukH dilakukan dengan mengoven akar maupun ta$uk pada suhu -0 0; selama tiga hari kemudian ditimbang menggunakan timbangan digital. 5. Barna daun diamati pada tanaman umur ! +S3 dengan metode *agan Barna 4aun (*B4).
1#
DA0TAR PU%TA&A
&ndriani E, B. 201#. Peran pupuk hi$au terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam ( %maranthus tricolor ) secara hidroponik. QskripsiR. *ogor (@4). @nstitut Pertanian *ogor &ulia . 2011. 7a$u penutupan tanah oleh pertumbuhan +ucuna bracteata 4; dan ;entrosema pubescens *E3. Pada EJ8*orro P@3 Dabung 3imur, Dambi. QskripsiR. *ogor (@4). @nstitut Pertanian *ogor. Q*PSR *adan Pusat Statistik. 201#. Statistik @ndonesia. Dakarta (@4) *adan Pusat Statistik @ndonesia. ;ahyadi 4. 2011. Efektivitas pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman caisim (*rassica chinensis 7.). QskripsiR. *ogor (@4). @nstitut Pertanian *ogor. 4irektorat Denderal ortikultura. 201#. Produksi 3anaman Sayuran di @ndonesia Periode 200"82011. Dakarta (@4) 4epartemen Pertanian. %;& *iofertilizer Pro$ect 6roup. 2009. *iofertilizer +anual. %orum for uclear ;ooperation in &sia (%;&). 3okyo Dapan &tomic @ndustrial %orum. aryadi 4. 2012. Senyaa fitokimia dan sitotoksisitas ekstrak daun surian (Toona sininsis) terhadap sel vero dan +;%8".QskripsiR. *ogor (@4). @nstitut Pertanian *ogor. asibuan < , Sabrina 3, +ariani * S. 2012. Potensi bakteri azotobacter dan hi$auan mucuna bracteata dalam meningkatkan hara nitrogen kompos tandan kosong kelapa sait. D &groekoteknologi 1(1) 2#"825#. ASA. +edan. ermantoro. 200#. Efektivitas sistem fertigasi kendi kasus pada tanaman lada perdu QdisertasiR. *ogor (@4) Program Pasca Sar$ana, @nstitut Pertanian *ogor. Q@P*R @nstitut Pertanian *ogor, 4epartemen @lmu 3anah dan Sumber 4aya 7ahan . 201#. asil &nalisis Daringan 4aun +ucuna bracteata. *ogor (@4) @P*. 7aila , 7isa +, =aya . 2015. /espons Produksi 4ua =arietas *aang +erah ( %llium ascalonicum 7.) 3erhadap &plikasi *eberapa Denis Pupuk i$au. D online &groekoteknologi #(2) !2"8!#2. +edan. ASA. 7ubis /. 15. Pemanfaatan beberapa $enis hi$auan untuk penyubur tanah QskripsiR. *ogor (@4). @nstitut Pertanian *ogor.
1!
+aran +. 200-. :a$ian Permasalahan Penerapan +ana$emen +utu 3erpadu (:asus ;=. Putri Segar 7embang, Daa *arat) QSkripsiR. *ogor (@4) @nstitut Pertanian *ogor. +elati +, &ndriyani B. 2005. Pengaruh pupuk kandang ayam dan pupuk hi$au Calopogonium mucunoides terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai panen muda yang dibudidayakan secara organik. *ul &gron. #2(2) -815. ugroho G &, Gogi S, 7ili &, Soemarno. 201#. :a$ian Penambahan 4osis *eberapa Pupuk i$au dan Pengaruhnya 3erhadap Pertumbuhan 3anaman Selada ( )actuca sativa 7.). D.E?p. 7ife Sci. #(2) !585#. Aniversitas *rai$aya. +alang. urtika , idayat &, %atchullah 4. 1". Pendayagunaan pupuk kandang domba pada tanaman kangkung. D ort. "(#) "--8"!. Pangaribuan 4, +uhammad G, ovisha :A.2012. 4ampak bokashi kotoran ternak dalam pengurangan pemakaian pupuk anorganik pada budidaya tanaman tomat. D. &gron. !0(#) 20!8210 Pusat Perpustakaan dan Penyebaran 3eknologi Pertanian. 2012. 3eknologi *udidaya Sayuran. Dakarta (@4) *adan Penelitian dan Pengembangan Pertanian :ementerian Pertanian. /ahimah, 4S. 2010. Pengolahan bayam ( %maranthus sp) dengan system hidroponik di Parung %arm, *ogor, Daa *arat.QskripsiR. *ogor (@4). @nstitut Pertanian *ogor. /esh +. 1-. *ydroponic Food Production. Santa *arbara (AS) Boodbridge Press Publ. ;o. /esh +. 200!. *ydroponic Food Production + th dition % De"initi"e -uide .oo$ "or The %dvance *ome -ardener and The Comercial *ydroponic -rower& +ahah, e Dersey e ;oncept Press. Sugiyanta. 200". Peran $erami dan pupuk hi$au Crotalaria juncea terhadap efisiensi dan kecukupan hara varietas padi saah. QdisertasiR. *ogor (@4).@nstitut Pertanian *ogor. Susila &4, :oerniaati G . 200!. Pengaruh volume dan $enis media tanam pada pertumbuhan dan hasil tanaman selada ( )actuca sativa) dalam teknologi hidroponik sistem terapung. *ul.&gron.#2(#) 19821.
15
Sutiya *, @stikoati B3, /ahmadi &, Sunardi. 2012. :andungan kimia dan sifat serat alang8alang ( Imperata cylindrica) sebagai gambaran bahan baku pulp dan kertas. *ioscientia.(1) -81. Suahyono, A. 2011. Petun$uk penggunaan pupuk organik secara efektif dan efisien. Penebar Sadaya. Dakarta. Syukron.2000. Pengaruh Perlakuan pupuk hi$au terhadap pertumbuhan bibit stek cabang buah tanaman lada ( Piper nigrum.7inn) QsripsiR. *ogor (@4).@nstitut Pertanian *ogor. Bahyudi. 2010. Petun$uk Praktis *ertanam Sayuran. Dakarta (@4) &gromedia Pustaka. Bidyasunu, P. 2010. Peranan %'olla microphylla untuk 6o Padi'rganik. Proceeding Seminar ari 7ingkungan idup Sedunia Program +agister 7ingkungan. Aniversitas Denderal Soedirman, Purokerto. Gani, . 200!. Pemanfaatan mikroba, biokompos, dan
19
LAMPIRAN
Lam"!ran 1 Deskr!"s! ar!etas
4ES:/@PS@ :&6:A6 4&/&3 =&/@E3&S 7P81 &sal tanaman
introduksi dari 3hailand, hasil seleksi galur :: !"00
6olongan
bersari bebas
Amur panen
20 F #0 hari setelah sebar
3inggi tanaman
#0 cm (saat panen dicabut)
*entuk batang
silindris berlobang
4iameter batang
0,5 F 1 cm
Barna batang
hi$au muda
*entuk daun
segitiga menyempit
Barna daun
hi$au muda
A$ung daun
runcing
Barna mahkota bunga putih /asa 3ekstur
renyah dan manis tidak berserat
/asa keseluruhan
empuk dari pangkal batang hingga u$ung daun
Produksi daun
#0 tonCha
4aya simpan
2 F # hari
:etahanan terhadap penyakit tahan terhadap penyakit embun tepung 4aerah adaptasi
direkomendasikan untuk dataran rendah baik tanah saah atau tegalan
PengusulCPeneliti
P3. East Best Seed @ndonesia
1"
4ES:/@PS@ :&6:A6 =&/@E3&S /&D&B&7@
&sal
4alam negeri
Silsilah
:: 0".92.5!.0#.15.2-.02." 47
6olongan varietas
*ersari bebas
Amur panen
#- F !# hari setelah tanam
3inggi tanaman
#- F !2 cm
*entuk penampang batang
*ulat berongga
4iameter batang
0,5 F 0,- cm
Barna batang
i$au muda (/S 1!5 &)
*entuk daun
+ata tombak meman$ang
Barna daun
i$au muda (/S 1!# *)
*entuk bunga
3erompet
Barna kelopak bunga
i$au muda (/S 1!! ;)
Barna mahkota bunga
Putih (/S 155 4)
/asa kangkung
3idak langu
*entuk bi$i
'val persegi
Barna bi$i
;oklat gelap (/S 152 4)
asil kangkung per hektar
2#,#! F 2!,5! ton
Populasi kangkung per hektar
2"0.000 F 2-0.000 tanaman
:ebutuhan benih per hektar
12 F 1# kg
Penciri utama
*entuk daun mata tombak meman$ang, bentuk u$ung daun meruncing
Bilayah adaptasi
Sesuai di dataran rendah di :abupaten :ediri pada musim penghu$an
Pemohon
;=. +ahatani Pertii
Peneliti
@r. Badudi Biboo, 4idit %itriaan, SP, &rif Gustian, SP, dan +aulana oor, SP
1-
4ES:/@PS@ :&6:A6 4&/&3 =&/@E3&S SE/@+P@
&sal
hasil seleksi galur :: 090
Amur (setelah tanam)
dapat dipanen pada umur 20 F #0 hari
*entuk batang
bulat berongga (tabung) dengan diameter 0,5 cm
Barna batang
hi$au tua
Dumlah cabang
tidak bercabang
3ipe tumbuh
tegak
*entuk daun
pita seperti daun bamboo, u$ung runcing
Akuran daun
pan$ang 15,0 cm dan lebar 1,5 cm
Barna daun
hi$au tua
Pan$ang tangkai daun
!,0 cm
Dumlah daun per batang
helai
3ekstur daun
berserat
Barna bunga
putih
Barna mahkota bunga
putih
Barna benang sari
putih
/asa
renyah dan manis
Produksi
2" ton Cha
:eterangan
direkomendasikan untuk dataran rendah atau raa
PengusulCPeneliti
P3. E&S3 BES3 SEE4 @4'ES@&
1
P0:1 P2:2 P2:1
P2:# P0:# P1:2
Lam"!ran 2
P1:# P1:1 P0:2
Denah Per-#*aan
A1
P1:2 P0:# P2:1
P2:# P1:1 P0:2
P0:1 P2:2 P1:#
P2:# P1:1 P0:2
P0:1 P2:2 P1:#
P1:2 P0:# P2:1
A2
A#
Atara
20