Jumat, 13 Maret 2013
KALIBRASI ALAT UKUR KADAR AIR
Oleh :
Hendra Franata
F14110005
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
KALIBRASI ALAT UKUR KADAR AIR
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Air sebagai salah satu faktor utama dalam kehidupan ini mengambil
peranan penting dalam pengolahan hasil pertanian. Jumlah air yang
terdapat dalam suatu bahan dinyatakan sebagai kadar air. Untuk
mempertahankan mutu suatu produk hasil pertanian diperlukan komposisi
kadar air yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
Kadar air suatu bahan dapat dinyatakan dalam dua macam metode, yaitu
dalam basis basah (% bb) dan basis kering (% bk). Kadar air dalam basis
basah ditentukan dengan membagi berat air dalam bahan dengan berat total
(berat padatan dan air). Sedangkan kadar air dalam basis kering
ditentukan dengan membagi berat air dengan berat padatan bahan tersebut.
Salah satu hasil pertanian yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat kita
adalah padi. Padi termasuk dalam tanaman serealia (biji-bijian) dimana
untuk mempertahankan mutunya harus diperhatikan kadar airnya. Padi diolah
lebih lanjut menjadi gabah dan pada kondisi inilah baru diukur kadar
airnya. Agar mutunya tetap terjaga baik, kadar airnya harus relatif
rendah yaitu antara 23- 27% sampai 14 – 16 % bb.
Pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengeringan
alami dan pengeringan secara buatan. Namun sekarang pengeringan buatan
lebih sering digunakan, karena waktu yang diperlukan lebih sedikit
sehingga lebih efisien.
2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah:
a. Mengetahui metode pengukuran kadar air biji-bijian
b. Mengetahui cara penggunaan alat ukur kadar air biji-bijian
c. Mengetahui kandungan kadar air biji-bijian
d. Membandingkan hasil pengukuran kadar air beras antara yang diukur
menggunakan Oven dengan Kett Moisture Tester
Alat dan bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum adalah:
a. oven
b. timbangan analitik
c. grain moisture tester
d. cera tester
e. kett moisture tester
f. cawan
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
a. gabah kadar air rendah
b. gabah kadar air tinggi
GRAIN MOISTURE TESTER
Prosedur Percobaan
Masing-masing bahan percobaan (gabah) disediakan pada 2 tingkat kadar
air, yaitu kadar air rendah (13-17%) dan kadar air tinggi (20-30%). Sebelum
pengukuran kadar air, bahan dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran (benda
asing dan gabah hampa) untuk mengurangi pengyimpanan pengukuran. Pada
praktikum ini pengukuran kadar air bahan serealia (pangan) dilakukan dengan
dua metode, yaitu :
A. Metode primer
Masing – masing bahan percobaan disediakan dalam 2 tingkat kadar air
yaitu kadar air tinggi dan kadar air rendah. Pengukuran kadar air dengan
metode ini dilakukan dengan mengambil bahan secara acak dari masing –
masing bahan percobaan sebanyak kira – kira 5 – 10 gr, kemudian
dibersihkan dari benda asing dan gabah hampa. Sebelum bahan dimasukkkan
ke dalam cawan, terlebih dahulu cawan diberi label dengan jelas,
selanjutnya ditimbang sebagai berat A gram. Bahan yang sudah dibersihkan
dimasukkan ke dalam cawan tersebut dan ditimbang sebagai berat B gram
(berat awal). Proses selanjutnya dioven selama 72 jam pada suhu 100 0 C
sampai berat bahan konstan. Pada akhir pengamatan, contoh dikeluarkan
dari oven dan ditimbang sebagai berat C gram (berat akhir). Perubahan
kadar air contoh dihitung dengan persamaan :
%bb = {(berat awal – berat akhir)/(berat awal)} x 100% atau
= [{( B – A ) – ( C – A )} / ( B – A )] x 100 % dan
%bk = ((Berat awal – berat akhir)/(berat akhir) x 100% atau
= [{( B – A ) – ( C – A )} / ( C – A )] x 100 %
B. Metode sekunder
Dari lot yang sama, diambil contoh bahan kemudian diukur secara acak
kemudian diukur dengan Grain Moisture Tester, Cera Tester dan Kett
Moisture Tester. Ketiga alat tersebut memiliki prinsip pendeteksian kadar
air yang berbeda. Berat contoh disesuaikan dengan spesifikasi instrumen
yang digunakan. Kadar air yang terukur dinyatakan dengan basis basah.
C. Tingkat Ketelitian
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kadar air bahan yang
diukur dengan menggunakan metode primer dan sekunder. Prosenya dengan
mencari pola sebaran data menggunakan analisis regresi linear. Tingkat
ketepatan dan ketelitian ditunjukkan dengan melihat nilai korelasi garis
regresi (kecenderungan data). Nilai pengukuran yang baik jika nilai
korelasinya lebih dari 95%, analisisnya dilakukan dengan perhitungan
berikut:
y = ax + b dengan nilai r2 0.95
dimana; x = kadar air bahan dengan oven dryer
y = kadar air bahan dengan grainer
a = slope garis regresi
b = nilai kadar air bahan pada kondisi garis regresi berpotongan
dengan sumbu y.
Hasil dan Pembahasan
1. Buat pengukuran sebanyak 5 ulangan dan masukkan dalam table berikut :
Berdasarkan resistansi
Nama bahan : gabah
Kelompok kadar air : KA rendah
Metode : sekunder
Alat ukur : kett grain moisture tester
"Ulangan "1 "2 "3 "4 "5 "Rata-rata "
" " " " " " "(%) "
"Kadar air "14.59"14.625"14.7 "14.6 "14.62 "14.627 "
Berdasarkan tahanan
Nama bahan : gabah
Kelompok kadar air : KA rendah
Metode : sekunder
Alat ukur : Gramer PM II-300
"Ulangan "1 "2 "3 "4 "5 "Rata-rata "
" " " " " " "(%) "
"Kadar air "12.2 "13.3 "11.3 "12.5 "13.0 "12.46 "
Berdasarkan resistansi
Nama bahan : gabah
Kelompok kadar air : KA tinggi
Metode : sekunder
Alat ukur : kett grain moisture tester
"Ulangan "1 "2 "3 "4 "5 "Rata-rata "
" " " " " " "(%) "
"Kadar air "20.7 "21 "20.9 "20.9 "21.2 "20.94 "
Berdasarkan tahanan
Nama bahan : gabah
Kelompok kadar air : KA tinggi
Metode : sekunder
Alat ukur : Gramer PM II-300
"Ulangan "1 "2 "3 "4 "5 "Rata-rata "
" " " " " " "(%) "
"Kadar air "21.8 "18.9 "20 "20.4 "21.4 "20.5 "
Nama bahan : gabah
Kelompok kadar air : KA rendah
Metode : primer
Alat ukur : Librar AEG230 G
"Ulang "No "Berat "Berat "Berat "Kadar air "Kadar air "
" "cawan "cawan "cawan + "cawan +" " "
" " " "bahan "bahan " " "
" " " "(sebelum "(setela" " "
" " " "oven) "h oven)" " "
" " "(g) "(g) "(g) "(%BK) "(%BB) "
"1 "51 "4,6862 "9,8201 "9,07 "14,61072479 "17,1107259 "
"2 "52 "4,4148 "9,6925 "8,9181 "14,67305834 "17,1962783 "
"3 "53 "4,0259 "9,7318 "8,8843 "14,85304685 "17,4440145 "
"4 "54 "4,2409 "9,3478 "8,5879 "14,87986841 "17,4810214 "
"5 "55 "4,1596 "9,3038 "8,5359 "14,92749116 "17,5467861 "
"Rata-rata "14,78883791 "17,3557652 "
Nama bahan : gabah
Kelompok kadar air : KA tinggi
Metode : primer
Alat ukur : Librar AEG230 G
"Ulang "No "Berat "Berat "Berat "Kadar air "Kadar air "
" "cawan "cawan "cawan + "cawan +" " "
" " " "bahan "bahan " " "
" " " "(sebelum"(setela" " "
" " " "oven) "h oven)" " "
" " " " " " " "
" " "(g) "(g) "(g) "(%BK) "(%BB) "
"1 "56 "3,626 "8,7244 "7,5045 "23,92711439"31,4528813 "
"2 "57 "4,0678 "9,5771 "8,2351 "24,35881146"32,2031051 "
"3 "58 "4,1929 "9,9748 "8,5669 "24,35012712"32,1879287 "
"4 "59 "4,3348 "9,4343 "8,198 "24,24355329"32,0019673 "
"5 "60 "3,9559 "9,7161 "8,2317 "25,76993854"34,7163104 "
"Rata-rata "24,52990896"32,5124385 "
Pembahasan
Kadar air yang terkandung pada suatu produk pertanian terkait dengan
mutunya. Produk pertanian yang bermutu baik mengandung kadar air yang
sesuai dengan standar mutu yang ada. Untuk beberapa produk pertanian yang
bermutu baik dengan kadar air yang rendah biasanya dilakukan proses
pengeringan. Sedangkan untuk beberapa jenis produk pertanian yang lain
digunakan teknologi untuk mempertahankan kadar airnya.
Untuk mengetahui besarnya kadar air yang terdapat pada produk
pertanian dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat bantu. Alat-alat
untuk mengukur besarnya kadar air diantaranya adalah Grain Moisture Tester,
Kett Moisture Tester, Cera Tester dan oven.
Pada pembahasan kali ini dibandingkan keempat jenis alat ukur yaitu
Grainer I, Grainer II, dan Kett Moisture Tester, dan Cera Tester dengan
Oven. Pengukuran dilakukan sampai dengan lima kali ulangan. Pada grafik 1
bahwa perbandingan pengukuran kadar air gabah dengan Oven dan Kett Moisture
tester mempunyai persamaan regresi y = 0.4133x – 3.3498 dengan R2 = 0.994.
Pada grafik 2 perbandingan pengukuran kadar air gabah dengan Oven dan
Grainer PM II 300 mempunyai persamaan regresi y = 0.5266x – 3.3498 dengan
R2 = 0.9513. Dari perbandingan kedua jenis alat ukur kadar air dengan Oven,
range square Kett moisture tester paling besar. Hal ini berarti bahwa Kett
moisture tester lebih akurat dalam mengukur kadar air gabah.
KESIMPULAN
Pengukuran terhadap kadar air hasil pertanian yang akan disimpan
sangatlah penting karena akan ikut menentukan masa simpan dari bahan
pertanian tersebut. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan Oven
Dryer, Kett Moisture Tester, Cera Tester atau Grain Moistur Tester. Semua
alat ukur kadar air tersebut harus dikalibrasikan terlebih dahulu dengan
alat ukur kadar air standar untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran.
Pengkalibrasian dilakukan dengan membandingkan data yang terbaca pada Kett
Moisture Tester, Cera Tester, dan Grain Moisture Tester dengan alat ukur
standar yang dalam hal ini digunakan Oven Dryer.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran, Grainer PM II 300 kurang
akurat bila digunakan dalam pengukuran kadar air suatu bahan karena
mempunyai nilai R2 = 0.9513, paling kecil bila dibandingkan dengan alat
ukur lainnya, dan Kett Moisture tester mempunyai nilai R2 = 0.994, yang
berarti alat ini lebih baik untuk mengukur kadar air gabah.
-----------------------
%bb = ((berat air) / (berat padatan + berat air)) x 100%
%bk = ((berat air) / (berat padatan)) x 100%