PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS GAJI Jalan. Raya Nomor. 01 Gaji Email :
[email protected] K E RE K 6 2 35 6 KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYULUHAN KADARZI
PUSKESMAS GAJI TAHUN 2017
I.
PENDAHULUAN
Gambaran keadaan gizi masyarakat di Indonesia sampai saat ini belum memuaskan. Pada tahun 2000 diperkirakan ada 25 % anak Indonesia yang mengalami gizi gizi kurang, 7 % diantaranya gizi buruk, dan sekitar 50 % Bumil menderita anemia gizi. Masalah gizi disebabkan oleh banyak factor yang saling terkait. Secara langsung keadaan gizi dipengaruhi oleh kecukupan asupan makanan dan keadaan kesehatan individu. Kedua factor tersebut selain dipengaruhi oleh masalah ekonomi dan pelayanan kesehatan, juga dipengaruhi oleh pola asuh anak yang tidak memadai. Oleh karena itu masalah gizi harus dipecahkan melalui pendekatan keluarga dan pendekatan terpadu, tidak hanya dari masalah kesehatan saja, melainkan harus melibatkan sector lain yang terkait. Untuk menanggulangi masalah tersebut, di dalam Undang - Undang No. 25 tahun 2000 tentang Program Pemberdayaan Nasional ( Propenas ) dan didalam Visi Indonesia Sehat 2010, ditetapkan bahwa 80 % keluarga di Indonesia menjadi keluarga mandiri sadar gizi ( Kadarzi ), karena keluarga mempunyai nilai yang amat strategis dan menjadi inti dalam pembangunan seluruh masyarakat serta menjadi tumpuan dalam pembangunan manusiai seutuhnya. Kadarzi adalah kekuarga yang seluruh anggota keluarganya melakukan perilaku gizi seimbang, mampu mengenali masalah kesehatan dan gizi bagi setiap anggota keluarganya dan mampu mengambil langkah – langkah untuk mengatasi masalah gizi yang dijumpai oleh anggota keluarganya. Untuk mencapai Kadarzi diperlukan serangkaian kegiatan pemberdayaan diberbagai tingkatan mulai dari keluarga, masyarakat, dan petugas yang diarahkan untuk meningkatkan kepedulian terhadap perbaikan gizi masyarakat melalui gerakan nasional.
II. LATAR BELAKANG
Pada umumnya masyarakat telah memiliki pengetahuan dasar mengenai gizi. Namun demikian, sikap dan ketrampilan serta kemauan untuk bertindak memperbaiki gizi keluarga masih rendah. Sebagian masyarakat menganggap asupan makanannya selama ini cukup memadai karena tidak ada dampak buruk yang mereka rasakan. Sebagian masyarakat juga mengetahui bahwa ada jenis makanan yang lebih berkualitas, namun mereka tidak ada kemauan dan tidak mempunyai keterampilan untuk penyiapannya. Gambaran perilaku gizi yang belum baik juga ditunjukkan dengan masih rendahnya pemanfaatan fasilitas pelayanan oleh masyarakat. Saat ini baru sekitar 50 % anak balita yang yan g
dibawa ke Posyandu untuk ditimbang sebagai upaya deteksi dini gangguan pertumbuhan. Bayi dan balita yang telah mendapat Kapsul Vitamin A baru mencapai 74 % dan ibu hamil yang mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) baru mencapai 60 %. Sementara itu perilaku gizi lain yang belum baik adalah masih rendahnya ibu yang menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif yang baru mencapai 39%, sekitar 28 % rumah tangga belum menggunakan garam beryodium yang memenuhi syarat dan pola makan yang belum beraneka ragam. Masalah lain yang menghambat penerapan perilaku KADARZI adalah adanya kepercayaan, adat kebiasaan dan mitos negatif pada keluarga. Sebagai contoh masih banyak keluarga yang mempunyai anggapan negatif dan pantangan terhadap beberapa jenis makanan yang justru sangat bermanfaat bagi asupan gizi.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum Tercapainya keadaan gizi yang optimal untuk seluruh anggota keluarga. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatnya pengetahuan dan perilaku anggota keluarga dalam mengatasi masalah gizi. b. Meningkatnya kepedulian masyarakat dalam menanggulangi masalah gizi keluarga. c. Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan petugas dalam memberdayakan masyarakat / keluarga dalam mencegah dan mengatasi masalah gizi.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
a. Kegiatan Pokok Pendataan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). b. Rincian Kegiatan : 1.
Koordinasi
dengan
Bidan
Desa/Kader
Posyandu
tentang
kegiatan
pendataan
KADARZI. 2.
Petugas Gizi Puskesmas melakukan kunjungan rumah ke sasaran untuk pendataan KADARZI.
3.
Mencatat data responden (Nama KK, alamat).
4.
Mencatat hasil wawancara sesuai dengan kuesioner pendataan KADARZI.
5.
Merekap hasil pendataan.
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh Tenaga Pelaksana Gizi
Puskesmas. Dilakukan di rumah respponden dengan menggunakan pendataan kadarzi.
kuesioner
2. Responden yang diwawancarai adalah ibu rumah tangga atau anggota keluarga lainnya yang dianggap paling mengetahui keadaan rumah tangga serta perilaku giz anggota keluarga. 3. Data yang dikumpulkan adalah data Indikator kadarzi yang digunakan untuk menilai perubahan perilaku gizi anggota keluarga, antara lain : a.
Kebiasaan makan beraneka ragam makanan.
b.
Kebiasaan memantau pertumbuhan berat badan bayi dan balita.
c.
Kebiasaan mengkonsumsi garam beryodium.
d.
Kebiasaan memberikan ASI eksklusif.
e.
Kebiasaan memberikan suplemen gizi.
VI. SASARAN PROGRAM
Seluruh kepala keluarga pada setiap wilayah harus mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel.
No
1
Indikator KADARZI
Karakteristik Keluarga
Bila keluarga mempunyai ibu hamil, bayi 0-6 bulan, balita 6-59 bulan
Keterangan
yang berlaku*) 1
2
3
4
5
v
v
v
v
v
Indikator ke 5 yang digunakan adalah balita mendapat kapsul vitamin A.
2
Bila keluarga mempunyai bayi 0-6 bulan, balita 6-59 bulan
v
v
v
v
v
3
Bila keluarga mempunyai ibu hamil, balita 6-59 bulan
v
-
v
v
v
Indikator ke 5 yang digunakan adalah balita mendapat kapsul vitamin A.
-
-
v
v
v
Indikator ke 5 yang digunakan adalah bumil mendapat TTD 90 tablet. Indikator ke 5 yang digunakan adalah bufas mendapat suplement gizi
4
Bila keluarga mempunyai ibu hamil
5
Bila keluarga mempunyai bayi 0-6 bulan
v
v
v
v
v
6
Bila keluarga mempunyai balita 6-59 bulan
v
-
v
v
v
7
Bila keluarga tidak mempunyai bayi, balita dan ibu hamil
-
-
v
v
-
*) Keterangan : v : berlaku - : tidak berlaku
-
-
-
VII. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Petugas Gizi Puskesmas dibantu dengan Kader Posyandu. Kegiatan ini dilaksanakan di 7 desa dengan jumlah sampel 154. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Mei 2017.
NO.
BULAN
KEGIATAN Jan
1.
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Pendataan Keluarga √
Sadar Gizi (Kadarzi)
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pendataan
Keluarga
merupakan
kegiatan
yang
sangat
penting
dalam
rangka
memperoleh data mengenai kondisi keluarga di suatu wilayah, yang terdiri dari 5 indikator kadarzi.. Hasil Pendataan Keluarga menjadi basis dalam perencanaan kegiatan di lapangan maupun dalam penyusunan program di tingkat Puskesmas/ kabupaten. Masih ada masyarakat yang belum melakukan perubahan perilaku menuju keluarga sadar gizi. Dalam hal ini indikator pemantauan pertumbuhan dan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan.
IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan pelaporan dan evaluasi hasil pendataan kadarzi direkap serta dievaluasi dari masing – masing desa/kelurahan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban serta di analisa sesuai dengan indikator kadarzi, yang selanjutnya dapat ditindak lanjuti sebagai usulan program gizi untuk tahun yang akan datang, agar selalu memberikan KIE tentang manfaat dari kadarzi.
Tuban, 1 Agustus 2017 Kepala UPT Puskesmas Gaji
drg. NURUL HIKMAH, M. Kes. NIP. 19770226 200312 2 006