KAJIAN BUKU “EDUCATIONAL TECHNOLOGY” Chapter III “Improving Performance”
MATA KULIAH: EDUCATIONAL TECHNOLOGY DOSEN: Dr. HARIANTO G.P., D.Th.
Oleh: EDY SISWOKO Nim: 01.15.015 Email:
[email protected]
STT BETHANY SURABAYA Februari, 2016
I. PENDAHULUAN
Definisi Teknologi Pendidikan 2008 menurut AECT (Association of Educational and Communication Technology) adalah: “Educational Technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological process and resources”. Teknologi pendidikan adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, pemanfaatan, dan pengelolaan proses-proses teknologi dan sumbersumber daya yang tepat. Definisi ini terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut: 1. Study (Studi) 2. Etichal Practice (Etika praktek)
4. Improving Performance (Peningkatan kinerja) 5. Creating (Penciptaan)
3. Fasilitating Learning (Fasilitasi pembelajaran)
6. Using (Pemanfaatan / penggunaan)
7. Managing (Pengelolaan / pengaturan) 8. Appropriate Technological Process (Proses-proses teknologi yang tepat) 9. Appropriate Resources (Sumber-sumber daya yang tepat)
Pembahasan pada bab 3 yaitu mengenai “Improving Performance” atau “Peningkatan Kinerja.” Elemen “Peningkatan Kinerja” dalam definisi 2008 adalah sebagai salah satu tujuan Teknologi Pendidikan, dan dapat digambarkan sebagai berikut:
1
II. DEFINISI PENINGKATAN KINERJA Peningkatan atau improving, adalah proses atau cara atau usaha atau kegiatan meningkatkan atau mempertinggi kualitas produk. Kinerja atau performance, adalah kemampuan kerja peserta didik untuk menggunakan atau mengaplikasikan kecakapan baru yang diperoleh. Definisi tersebut menyiratkan suatu proses tahapan yang dapat digambarkan sebagai berikut:
n :tc a k ig e /m rh s U u l p d o
t D fk ih jrn la b m e P lh d /ju in rb :e k p m a t s
Jadi Peningkatan Kinerja ialah: usaha atau cara atau kegiatan mempertinggi kualitas produk sehingga pembelajaran lebih efektif dan membawa perbaikan atau kemajuan dalam hal kemampuan kerja/kapabilitas/kecakapan kerja peserta didik yang dapat diaplikasikan pada kehidupan sebenarnya.
III.
OBYEK PENINGKATAN KINERJA:
Obyek peningkatan kinerja adalah perorangan maupun organisasi, sebab teknologi pendidikan memiliki kekuatan untuk meningkatkan produktivitas di tingkat individu (peserta didik, guru, perancang pembelajaran), serta organisasi. A. Meningkatkan Kinerja Belajar Seseorang (Improving Individual Learner Performance) Teknologi pendidikan dapat meningkatkan kinerja belajar seseorang karena: 1) TP Membuat Pengalaman Belajar Lebih Bernilai (More Valuable Learning) Teknologi pendidikan dapat meningkatkan kinerja belajar seseorang dengan cara: membuat peserta didik mengalami pengalaman belajar yang lebih bernilai. Dan pengalaman belajar yang lebih bernilai ini dapat dialami peserta didik bila pembelajaran difokuskan pada tujuan, bukan pada tes/ujian yang kurang berbobot seperti tes tertulis. Sebab tes/ujian semacam itu memang berguna untuk mengukur aspek kognitif/pengetahuan, tetapi kurang tepat untuk digunakan mengukur kemampuan peserta didik dalam hal aplikasi dan pemecahan masalah. Jadi penilaian hasil belajar tidak dapat berdasarkan hasil tes/ujian tertulis saja, namun harus mempertimbangkan “bagaimana tujuan pembelajaran dapat tercapai” sehingga pengajar dapat berkreasi merancang penilaian yang tepat. Dengan cara demikian, peserta didik akan lebih termotivasi dan kinerja belajar mereka akan meningkat. 2) TP Mengadaptasi Kecerdasan Majemuk/Ganda (Multiple Intelligences) 2
Teknologi pendidikan dapat meningkatkan kinerja belajar seseorang dengan cara: mengukur kemampuan peserta didik tidak hanya secara akademis (yang berkaitan dengan kecerdasan linguistik dan logika), tetapi juga diimbangi dengan kecerdasan lainnya, seperti: kecerdasan musik, spasial (kecerdasan visual dan gambar), kinestetik (ketangkasan gerak tubuh), interpersonal (kecerdasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain), dan intrapersonal (kecerdasan emosional). Kecerdasan linguistik dan logika sebagai acuan hasil belajar saat ini dipandang sebagai acuan yang sempit dan terbatas. Teknologi pendidikan meyakini bahwa peserta didik mempunyai kecerdasan ganda, sehingga guru harus mengadaptasi kecerdasan ganda sebagai referensi/acuan hasil belajar. Dengan cara demikian kinerja belajar seseorang pasti akan meningkat. 3) TP Memperhatikan Area/Domain Sasaran dan Tingkat Sasaran Teknologi pendidikan dapat meningkatkan kinerja belajar seseorang dengan cara: setiap kegiatan pembelajaran harus memperhatikan area/domain di mana pembelajaran itu berlangsung. Ada 3 klasifikasi/taksonomi dari domain pembelajaran: Domain kognitif. Area kognitif berhubungan dengan kognisi atau pengetahuan. Tingkatan yang diharapkan dari peserta didik: mengingat, lalu memahami, kemudian aplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan membuat. Domain afektif. Area afektif berhubungan dengan sikap dan perasaan. Tingkatan yang diharapkan dari peserta didik: dimulai dengan sikap menerima, lalu melanjutkan ke tingkat lebih dalam yakni merespon/menanggapi, menilai, organisasi atau bekerjasama, dan karakterisasi/internalisasi dalam karakter. Domain Psikomotorik. Area psikomotorik berhubungan dengan keterampilan fisik dan mental. Tingkatan yang diharapkan dari peserta didik: diawali dengan tanggapan terhadap bimbingan, lalu lanjut kepada ketrampilan mekanik/gerak, kemudian mengkombinasi keterampilan, dan akhirnya pada kemampuan untuk beradaptasi dan ketrampilan fisik baru. 4) TP Menganjurkan Transfer Pembelajaran dalam Pendidikan Formal (Transfer of Learning in Formal Education) Teknologi pendidikan dapat meningkatkan kinerja belajar seseorang dengan cara: memberi kesempatan pada peserta didik untuk melatih pengetahuan baru mereka di luar kelas, di situasi yang baru, atau di lingkungan nyata. Ini disebut transfer belajar. Pengetahuan yang dipelajari di kelas bersifat terbatas bila peserta didik tidak mempraktekkan keterampilan baru dalam konteks dunia nyata. 3
“Lingkungan nyata” tempat peserta didik mempraktekkan pengetahuan barunya ini, bisa berupa: lingkungan yang benar-benar ada bisa juga sebuah laboratorium yang didesain khusus untuk menempatkan peserta didik seolah-olah sedang menghadapi situasi sebenarnya, dan bisa juga berupa simulasi berbasis komputer yang memungkinkan peserta didik masuk ke dalam situasi yang diharapkan guru.
5) TP Menganjurkan Transfer Pelatihan dalam Pengelolaan Lembaga (Transfer of Training in Corporate Settings) Teknologi pendidikan dapat meningkatkan kinerja belajar seseorang dengan cara yang disebut transfer pelatihan, yaitu : a. Memanfaatkan teknologi lunak (Soft-tech) yakni: pendekatan sistematis dalam desain pembelajaran. Dalam pendekatan ini, guru atau perancang pembelajaran tidak hanya fokus pada kegiatan setelah pembelajaran, tetapi juga kegiatan sebelum pembelajaran dan selama pembelajaran. Sebelum pelatihan: Fokus pada tujuan pelatihan, menganalisis kebutuhan dengan, dan melibatkan peserta didik serta pihak ketiga dalam mengembangkan rencana pelatihan. Selama pelatihan: Fokus pada kegiatan berorientasi aplikasi; menggabungkan pengalaman ke dalam instruksi; dan melibatkan peserta dalam mengembangkan rencana pelatihan untuk mereka sendiri. Setelah pelatihan: Menindaklanjuti dengan mengamati respon peserta didik setelah pelatihan, atau tindak lanjut berupa lokakarya pemecahan masalah. b. Memanfaatkan teknologi keras (Hard-tech) yakni: penciptaan dan penggunaan lingkungan (tempat latihan) mana peserta didik dapat berlatih menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi nyata.
B. Meningkatkan Kinerja Guru dan Perancang Pembelajaran (Improving Performance of Teachers and Designers) Teknologi pendidikan dapat meningkatkan kinerja guru atau pihak-pihak yang merancang pembelajaran, karena: 1) Teknologi Pendidikan Menghemat Waktu Pembelajaran Dengan desain dan strategi pembelajaran yang tepat akan membawa peserta didik mencapai tujuan belajar dengan lebih cepat sehingga, hal ini menghemat waktu pembelajaran dan meningkatkan efektifitas pembelajaran. 4
2) Teknologi Pendidikan Menghemat Pengeluaran Pembelajaran / Menguntungkan dari Segi Biaya (Creating More Cost-Beneficial Instruction) Dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, maka lembaga pendidikan mampu melakukan instruksi lebih banyak dan mendapat hasil yang baik dengan sumber daya yang terbatas atau minim, sehingga keuangan dapat dialokasikan untuk hal-hal lainnya. 3) Teknologi Pendidikan Membuat Pembelajaran Lebih Manusiawi/Menarik (Creating More Humane Instruction) Teknologi pendidikan membantu menciptakan instruksi yang lebih menghormati nilai-nilai kemanusiaan sehingga lebih menarik bagi peserta didik. Pembelajaran yang menarik memiliki sifat-sifat berikut ini: - Memberi sesuatu yang menantang peserta didik, - Membangkitkan harapan - Relevan dengan pengalaman masa lalu peserta didik dan kebutuhan masa depan mereka - Memiliki unsur humor atau menyenangkan - Memberi sesuatu yang baru untuk menarik perhatian peserta didik - Melibatkan intelektual dan emosional - Menggunakan beberapa bentuk presentasi (misalnya audio dan visual)
4) Teknologi Pendidikan Menghormati Nilai-Nilai Kemanusiaan (Respectful of Human Values) Teknologi pendidikan menganjurkan inovasi-inovasi yang memajukan nilai kemanusiaan dan membebaskan orang dari cara-cara mendidik yang tidak manusiawi seperti pemberian hukuman, dan cara mendidik yang membosankan. Inovasi-inovasi tersebut memberikan peran yang lebih besar kepada peserta didik, contohnya: - Menerapkan sistem “Dunia mikro” (microworlds) berbasis komputer dan permainan simulasi. “Dunia mikro” adalah model lingkungan mini yang dikondisikan seperti lingkungan sebenarnya sehingga peserta didik dapat melakukan eksperimen dalam rangka mempelajari dan menguasai pengetahuan baru. - Menerapkan penyelidikan berdasarkan sumber daya Web. Metode ini merangsang rasa ingin tahu peserta didik, dan menempatkan peserta didik sebagai subyek yang menguasai tindakan, sehingga mereka dapat menentukan sendiri urutan eksperimen mereka. .
C. Meningkatkan Kinerja Organisasi Teknologi pendidikan dapat meningkatkan kinerja organisasi, karena: 1) Teknologi Pendidikan Mengenalkan Efisiensi dan Efektivitas (Promoting Efficiency and Effectiveness) Efektif artinya tepat. Efisien artinya hemat waktu, tenaga, dan biaya. Jadi, dengan desain, pengembangan, dan instruksi yang tepat, maka organisasi 5
dapat menggunakan sumber daya yang terbatas untuk mendapat hasil lebih baik. 2) Teknologi Pendidikan Meningkatkan Peran Seseorang dalam Organisasi (Individual Learning in Organizations) Beberapa contohnya: - Fungsi-fungsi pembelajaran dapat disajikan melalui teknologi karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi - Teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengelola pekerjaan guru/pendidik dalam organisasi, contohnya: adanya pembagian kerja, spesialisasi, dan kerjasama tim. - Banyak lembaga pendidikan memanfaatkan teknologi dengan membuat dan menawarkan modul pembelajaran online 3) Teknologi Terbukti Memajukan Bisnis Peran teknologi dalam bisnis tidak diragukan lagi sebab teknologi dapat menggantikan kerja manusia. Demikian pula teknologi akan mendatangkan manfaat bagi organisasi pendidikan, khususnya teknologi informasi. 4) Teknologi Terbukti Berperan dalam Program Nasional Pendidikan Dasar 12 Tahun (K-12 Education) Dalam program pendidikan dasar 12 tahun, teknologi berperan menjalankan fungsi-fungsi administrasi. Demikian pula teknologi akan meningkatkan kinerja organisasi pendidikan dalam fungsi administrasi. Untuk fungsi yang lain yaitu menyediakan pendidikan. 5) Teknologi Memungkinkan Adanya Sekolah-sekolah Virtual (Virtual School) Sekolah Virtual adalah sekolah yang mengajarkan mata kuliahnya melalui metode online. Dalam sekolah ini siswa berhubungan dengan guru dan siswa lain melalui alat komunikasi web, telepon, email, dan praktik komunikasi teknologi lainnya. Jadi, teknologi dapat membantu meningkatkan kinerja organisasi sekolah dengan menyediakan perangkat lunak dan perangkat keras sehingga organisasi dapat memperluas jangkauan mereka. 6) Teknologi Pendidikan Terbukti Memajukan Pendidikan Tinggi (Technology In Higher Education) Banyak lembaga pendidikan tinggi yang mampu menjangkau peserta didik yang jauh dengan biaya yang sedikit dengan bantuan teknologi berbasis internet. 7) Teknologi Pendidikan Meningkatkan Peran Kelompok dalam Berorganisasi (Group Learning by Organizations) Teknologi membantu penyelesaian tugas masing-masing seksi sehingga, memperlancar kegiatan organisasi. Hal ini akan menyebabkan kinerja organisasi meningkat. D. Kesimpulan
6
a. TP meningkatan kinerja peserta didik karena TP memiliki komitmen untuk mempromosikan "belajar mendalam," yaitu pembelajaran yang didasarkan pada pengalaman dan yang dapat diterapkan dalam konteks dunia nyata. Hal itu dilakukan dengan transfer pembelajaran & pelatihan. Transfer pembelajaran dapat dilakukan melalui dunia mikro, sebuah lingkungan virtual di mana peserta didik memiliki kesempatan untuk mengalami konsekuensi sebuah keputusan. Transfer pelatihan dilakukan dengan merekomendasikan aktivitas sebelum, selama, dan setelah pelatihan yang membuat peserta didik dapat menggunakan keterampilan baru mereka. b. TP meningkatan kinerja guru karena TP menganjurkan pendekatan sistem, yang membantu guru fokus pada tujuan sehingga menghemat waktu pembelajaran, dan sumber daya pendidik. TP menganjurkan proses yang sistematis yang menghasilkan hasil belajar yang lebih efektif, lebih meningkatkan produktivitas. TP juga peka terhadap kebutuhan untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan manusiawi. c. TP meningkatan kinerja organisasi karena memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Proses belajar dalam organisasi dapat ditingkatkan melalui teknologi keras dan lunak. Teknologi juga dapat menghemat waktu dan biaya yang diperlukan organisasi dalam mendistribusikan bahan-bahan serta segala macam tugas-tugas administrasi.
7