JURNAL INTERNASIONAL FARMAKOLOGI TENTANG SISTEM PELAPORAN PEMBERIAN OBAT
Disusun untuk memenuhi Tugas Akhir Semester II mata kuliah Farmakologi Prodi DIV Keperawatan Semarang Tingkat I semester II Tahun Akademi 2016/2017
Disusun oleh : NAMA
: WIDYA AGUSTIANI
NIM
: P1337420616004
POPDI DIV KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG 2017
Menurut buku yang saya baca Procyshyn. R, Ric. M, Barr. A. M, Brickell. T, et al. (2010) dalam penelitianya menyebutkan bahwa 12,5% sampai 23,7% kesalahan dalam peresepan obat berfokus pada kesalahan mengambil keputusan, 76,3% sampai 87,5% berfokus pada kesalahan penulisan resep obat. Kesalahan penulisan resep obat yang paling umum adalah tidak leng kapnya catatan resep seperti tidak dicantumkan tanggal pemberian, dosis, frekuensi dan tidak dicantumkan tanda-tangan dalam resep serta pemberian resep yang sama. Dan menurut jurnal yang saya baca juga, hasil penelitian Jayaram, G (2011), menunjukkan bahwa sistem komputerisasi ini dapat meminimalkan kesalahan dan kejadian fatal dalam pemberian medikasi di unit psikiatri. Dari 27, 89 kasus yang terjadi menurun menjadi 2,003-3,43 kasus kesalahan medikasi pada Rumah Sakit Johns Hopkins Baltimore. Selama penelitiannya, dilaporkan tidak ada kesalahan medikasi yang menyebabkan kematian/ kejadian fatal, cacat permanen. Dengan digunakannya sistem berbasis komputer di unit psikiatri dan rumah sakit dapat memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan untuk menentukan jenis obat, pemilihan dosis obat, peringatan alergi obat, interaksi obat, pengidentifikasian dan monitoring pasien sehingga pelaporan kesalahan dalam pemberian medikasi dapat dikotrol kejadiannya. Perawat juga mempunyai pengetahuan yang cukup tentang psikofarmaka dan digunakan sebagai satu bagian dari pendekatan holistik pada asuhan pasien. Peran perawat meliputi: 1. Pengkajian pasien: memberikan landasan pandangan tentang masing – masing pasien. 2. Koordinasi modalitas terapi mengintegrasikan berbagai terapi pengobatan dan sering kali membingungkan bagi pasien. 3. Pemberian psikofarmakologi Program pemberian obat dirancang secara professional dan bersifat individual. 4. Pemantauan efek obat Pemantauan terhadap efek yang diinginkan maupun efek samping yang dapat dialami pasien. 5. Penyuluhan pasien Memungkinkan pasien untuk meminum obat dengan aman dan efektif. 6. Program pengobatan Dirancang untuk mendukung pasien di suatu tatanan perawatan tindak lanjut dalam jangka panjang.
7. Partisipasi dalam penelitian klinis antardisiplin Perawat merupakan anggota tim dalam penelitian obat yang digunakan untuk mengobati pasien gangguan jiwa. 8. Kewenangan untuk memberi resep. persyaratan pendidikan dan pengalaman perawat jiwa sesuai dengan undang – undang praktik yang berlaku dapat memberi resep farmakologis untuk mengobati gejala dan memperbaiki status fungsional pasien yang mengalami gangguan jiwa. Klasifikasi tingkat kesalahan, berdasarkan data yang digunakan oleh NPSA (2004):
Level 1 (resiko) kejadian atau kelalaian yang menyebabkan tidak ada cedera atau kerusakan tetapi berpotensi terjadi kesalahan, misalnya deteksi adanya kesalahan pada resep sebelum pasien menerima obat.
Level 2 (kecil) kejadian atau kelalaian yang mengakibatkan cedera atau kerusakan sangat kecil, misalnya kesalahan dalam pemberian obat yang mengakibatkan kerugian minimal.
Level 3 (moderat) kejadian atau kelalaian yang mengakibatkan cedera yang cukup serius, misalnya kesalahan dalam pemberian obat yang mengakibatkan perlu mendapat tindakan medis
Level 4 (serius) kejadian atau kelalaian yang mengakibatkan cedera serius atau kerusakan, misalnya kesalahan yang mengakibatkan harus mendapatkan perawatan medis lebih lanjut (dirawat di RS)
Level 5 (mengancam jiwa) kejadian atau kelalaian yang menyebabkan kematian atau penyakit yang mencancam jiwa
Sumber : C. Haw & C. Cahill. (2011). A computerized system for reporting medication events in psychiatry. Journal of Psychiatric and Mental Health Nursing, 2011, 18, 308 – 315 Procyshyn. R, Ric. M, Barr. A. M, Brickell. T, et al. (2010). Medication errors in psychiatry. http://search.proquest.com/docview/366561869/97CC041F8E9A47F4PQ/1?accountid=1 7242. Diakses tanggal 4 April 2014