JENIS JEIS ALAT BOR BERDASARKAN CARA KERJA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam sejarah penyelidikan lapangan khususnya pengeboran, telah banyak jenis bor yang dipakai. Berikut adalah adalah penggolongan penggolongan jenis bor eksplorasi yang biasa digunakan di lapangan : 1. Bor Mesin tumbuk ( cable tool ) 2. Bor Mesin Putar 3. Bor Tangan
2.1
Mesin bor tumbuk Mesin bor tumbuk yang biasanya disebut cable tool atau spudder rig . Jenis
mesin pemboran ini sudah jarang dipakai lagi dalam eksplorasi. Pemboran dengan jenis ini umumnya digunakan dalam eksplorasi dasar pada soil, gravel, endapan pasir. Dimana sebagian besar batuan yang dihasilkan telah mengalami gangguan, karena proses pemborannya dilakukan dengan menumbuk tanpa menimbulkan moment putar. Hasil dari pemboran tersebut kemudian dibawa ke laboratorium. Mesin bor tumbuk diopersikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara berulang-berulang ke dalam lubang bor. Mata bor akan memecahkan batuan terkosolidasi menjadi kepingan kecil,atau akan melepaskan butiran-butiran pada lapisan. Kepingan atau hancuran tersebut merupakan campuran lumpur dan fragmen batuan pada bagian dasar lubang, jika di dalam lubang tidak dijumpai air, perlu ditambahkan air guna membentuk fragmen batuan (slurry ).Pertambahan ).Pertambahan volume slurry sejalan dengan kemajuan pemboran yang pada jumlah terentu akan menguran mengurangi gi daya tumbuk bor. Bila kecepata kecepatan n laju pemboran sudah sangat lambat, slurry diangkat ke permukaan dengan menggunakan timba (bailer ) atau sand pump. pump.
Beberapa factor yang mempengaruhi kecepatan laju pemboran (penetrasi) dalam pemboran tumbuk diantaranya adalah: a) Kekerasan lapisan batuan b) Diameter kedalam lubang bor. c) Jenis mata bor. d) Kecepatan dan jarak tumbuk. e) Beban pada alat bor. Adapun beberapa kelebiha kelebihan n dan kekurangan mesin bor tumbuk jika dibandingkan denngan mesin bor putar dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kelebihannya:
Harga lebih murah sehingga depresiasi lebih kecil
Biaya transportasi lebih murah
Biaya operasi dan pemeliharaannya lebih rendah
Penyiapan rig untuk pemboran lebih cepat
Menghasilkaaan contoh pemboraan yang lebih baik
Tanpa sistem sirkulasi.
Lebih mempermudah pengenalan lokasi akifer
Kemungkinan kontaminasi karena pemboran relative lebih kecil.
Kekurangannya:
Kecepatan laju pemboran rendah
Sering terjadi sling putus
Tidak bisa mendapatkan core
Tidak memiliki saran pengontrol kestabilan lubang bor
Terbatasnyaa personil yang berpengalaman
Pada formasi yang mengalami swelling clay akan menghadapi banyak hambatan
2.2
Mesin Bor Putar Mesin bor putar merupakan jenis mesin bor yang mempuyai mekanisme
yang paling sederhana, untuk memecahkan batuan menjadi kepingan kecil, mata bor hanya mengandalkan putaran mesin dan beban rangkaian stang bor. Jika pemboran dilakukan pada formasi batuan yang cukup keras, maka rangkain stang bor dapat ditambah dengan stang pemberat. Kepingan batuan yang hancur oleh gerusan mata bor akan terangkat ke permukaan karena dorongan fluida. Contoh yang populer dari jenis ini adalah meja putar dan elektro motor.Pada jenis meja putar, putaran vertical yang dihasilkan oleh mesin penggerak dirubah menjadi putaran horizontal oleh sebuah meja bulat yang ada pada bagian bawahnya terdapat alur – alur yang berpola konsentris, sedangkan pada elektro motor, energi mekanik yang digunakan untuk memutar rangkaian stang bor berasal dari generator listrik yang dihubungkan pada sebuah elektro motor. Komponen-komponen utama dari mesin bor putar adalah: Swivel
Kelly bar
Stabilizer
Mata bor
Stang bor
Stang pemberat Berdasarkan kemampuan yang di miliki mesin bor putar, dapat di bagi
sebagai berikut:
Bor mesin ringan (portable drilling rig)
Bor mesin inti (diamond drilling rig)
Bor mesin rotari (rotary drilling rigs)
Bor mesin alir-balik (counterfl (counterflush ush drilling rig)
2.3
Bor Mesin Tangan Metoda ini dipakai untuk eksplorasi dangkal seperti placer deposit dan
residual deposit . Metoda ini digunakan pada umumnya pada tahapan eksplorasi rinci, namun adakalanya secara acak dan dilakukan pada tahap eksplorasi tinjau, terutama pada subtahap prospeksi umum. Ada 2 jenis alat ini, yaitu: a) Bor tangan spiral ( Auger drilling drilling ) Seperti penarik tutup botol, diputar dengan tangan. Contoh melekat pada spiral, dicabut pada interval tertentu (tiap 30-50 cm). Hanya sampai kedalaman beberapa meter saja, baik untuk residual deposit ( bauxite, lateritic nickel ) dan sebagainya. b) Bor bangka (BBB). Suatu alat bor tangan dikembangkan di Indonesia. Suatu alat selubung (casing) diberi platform, di atas beberapa orang bekerja. Pada prinsipnya sama dengan bor spiral dan tumbuk. Batang bor terdiri dari pipa masif yang disambung-sambung,dengan berbagai bit.