Mgg 5.
JEMBATAN
SUB POKOK BAHASAN
RANGKA
BAJA
:
7.1. Pendahuluan 7.2. Jembatan Gelagar Rangka Baja 7.3. Bagian – bagian Jembatan Baja 7.4. Kriteria Teknis Jembatan Rangka Baja 7.5. Aplikasi dan perhitungan jembatan Baja
1. Tujuan Pembelajaran Umum
:
Mampu mengenal Jenis-jenis jembatan dan mengidentifikasi bagian-bagian struktur dari masing - masing Jenis Jembatan serta dapat merencanakan dan menghitung Bangunan Atas Struktur jembatan, Bangunan Bawah jembatan sesuai dengan kondisi stuktur tanah yang ada.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
:
a. Mampu menjelaskan menjelaska n bentuk, bagian jembatan rangka baja dan b. kriteria perencanaan perencanaan jembatan beton c. Mampu melakukan analisa perencanaan jembatan baja
7.1. Pendahuluan
Jembatan ini menggunakan menggunakan rangka rangka baja sebagai gelagar gelagar induk. Baja mempunyai kekuatan, kekuatan, daktilitas, dan kekerasan yang lebih tinggi dibanding bahan lain seperti beton atau kayu, sehingga menjadikannya bahan yang penting untuk struktur jembatan. Pada baja konvensional, terdapat beberapa tipe kualitas baja (high/HPS) yang dikembangkan untuk diaplikasikan pada jembatan. HPS mempunyai performance steel /HPS) keseimbangan yang optimal seperti kekuatan, kemampuan di las, kekerasan, daktilitas, ketahanan korosi dan ketahanan bentuk, untuk tampilan maksimum struktur jembatan dengan mempertahankan biaya yang efektif. Perbedaan utama dengan baja konvensional terletak pada peningkatan kemampuan di las dan kekerasan. Aspek yang lain seperti seperti ketahanan, korosi dan daktilitas, daktilitas, dll. penggantung kabel Jembatan baja sendiri berbentuk deck, girder, rangka batang, pelengkung, penahan dan penggantung Jembatan dapat dibagi sebagai berikut: a.
Menurut pemakainnya, jembatan dibagi atas:
1
Jembatan jalan orang Jembatan jalan raya Jembatan rel kereta api Jembatan saluran air
b.
Menurut letak lantai kendaraan, jembatan dapat dibagi atas: Jembatan dek yaitu jembatan dengan lantai kendaraan terletak di atas segala bentangan gelagar utama. Strukur baja pada jembatan ini keseluruhan rangka berada dibawah deck atau rangka baja dibawah lantai jembatan. Batang rangka bagian bawah akan mengalami gaya tarik sehingga tidak t idak memerlukan pengaku lateral untuk menahan tekuk. Lantai jembatan yang berada di atas struktur rangka dapat berguna sebagai pengaku untuk bagian atas yang mengalami gaya tekan. Jembatan jenis ini biasanya dibangun pada daerah pegunungan dan lembah-lembah yang curam serta pada jalan yang dilintasi kendaraan berat untuk kebutuhan ruang kendaraan yang memadai. Tipe gelagar yang sering digunakan untuk menahan deck lantai adalah profil I, karakteristik dan potongan memanjang jembatan rangka baja lantai atas adalah sebagai berikut: 1.
Jembatan digunakan untuk bentang 60-100 m.
2.
Konstruksi Konstruk si pemikul utama berupa rangka baja yang dipasang dibawah pelat lantai Jembatan.
3.
Lantai kendaraan berada diatas.
4.
Memiliki gelagar memanjang dan melintang sebagai pembagi beban
5.
Ikatan angin ditempatkan dibawah lantai jembatan jembatan yang yang disatukan dengan dengan gelagar gelagar melintang jembatan
6.
Bangunan bawah terdiri dari kepala kepala Jembatan (abutment) dan pilar pier.
2
Gambar 1.9 : Jembatan Baja rangka bawah
Through bridge, yaitu jembatan jembatan dengan lantai kendaraan terletak pada bagian bawah dari bentanganbetangan atau gelagar-gelagar pemikul. Jembatan ini memiliki struktur rangka pemikul utama yang berada diatas lantai jembatan, batang atas akan mengalamai gaya tekan sehingga akan diperlukan pengaku untuk mengatasi bahaya tekuk pada batang atas. Biasanya pengaku lateral ini memiliki fungsi ganda g anda karena dapat juga untuk menyalurkan beban angin kepada struktur rangka utama (ikatan angin). Jembatan jenis ini biasanya dibangun di sungai, di daerah perkotaan, dan dijalur lintas kendaraan sedang dan ringan. Karena struktur rangka berada diatas lantai kendaraan jenis ini sangat cocok digunakan untuk sungai yang uka airnya rendah sehingga tidak mengganggu aliran sungai. Karakteristik dan potongan memanjang Jembatan rangka baja lantai bawah adalah sebagai berikut : 1.
Dapat digunakan untuk bentang sampai 60-100m.
2.
Memiliki gelagar memanjang dan melintang sebagi pembagi beban
3.
Lantai kendaraan berupa pelat beton biasanya komposit dengan gelagar melintang.
4.
Ikatan angin dapat dapat ditempatkan ditempatkan dibawah dibawah latai latai kendaraan kendaraan dan pada rangka bagian atas
5.
Untuk bentang jembtan jembtan lebih dari 100m dapat dapat menggunakan menggunakan penopang penopang (pier) (pier) ditengah bentang.
Gambar 1-10 : Jembatan Rangka atas
7.2. Jembatan Gelagar/ Rangka Ba ja Baja mempunyai kekuatan, daktilitas, dan kekerasan yang lebih tinggi dibanding bahan lain seperti beton atau kayu, sehingga menjadikannya bahan yang penting untuk struktur jembatan. Pada baja konvensional, terdapat beberapa tipe kualitas baja (high-performance steel /HPS) /HPS) yang dikembangkan untuk diaplikasikan pada jembatan. HPS mempunyai keseimbangan yang optimal seperti kekuatan, kemampuan di
3
las, kekerasan, daktilitas, ketahanan korosi dan ketahanan bentuk, untuk tampilan maksimum struktur jembatan dengan mempertahankan mempertahankan biaya yang efektif. Perbedaan utama dengan baja konvensional konvensional terletak pada peningkatan kemampuan di las dan kekerasan. Aspek yang lain seperti ketahanan, korosi dan daktilitas, dll. Jembatan gelagar merupakan struktur yang sederhana dan umum digunakan. Terdiri dari slab lantai (floor slab), gelagar (girder), dan penahan (bearing), yang akan mendukung dan menyalurkan beban gravitasi ke sub struktur. Gelagar menahan momen lendut dan gaya geser dengan menggunakan jarak bentang yang pendek. Gelagar baja dibedakan menjadi plat dan gelagar kotak. Gambar 2.6. menunjukkan komposisi struktur plat dan gelagar jembatan serta bagian penyaluran beban. Pada jembatan gelagar plat, beban hidup didukung oleh langsung oleh slab dan kemudian oleh gelagar utama. Pada jembatan gelagar kotak, pertama kali beban diterima oleh slab, kemudian didukung oleh balok melintang (stringer) dan balok lantai yang terangkai dengan gelagar kotak utama, dan akhirnya diteruskan ke substruktur dan pondasi melalui penahan. Gelagar dibedakan menjadi non komposit dan komposit dilihat dari apakah gelagar baja bekerja sama dengan slab beton (menggunakan sambungan geser) atau tidak. Pilihan penggunaan perlengkapan yang terbuat dari baja dan beton pada gelagar komposit sering merupakan suatu keputusan yang rasional dan ekonomis. Bentuk I non komposit jarang digunakan untuk jembatan bentang pendek non komposit.
Keuntungan
Keuntungan memakai material besi/ baja daripada beton Selain kapasitas baja untuk menahan beban berat selama masa layan, perencanaan juga harus memasukkan faktor arsitektur. Berdasarkan pertimbangan itu, jembatan baja menawarkan beberapa keuntungan daripada daripada beton.Ada beton.Ada beberapa pertimbangan pertimbangan mengapa jembatan baja mempunyai mempunyai nilai ekonomis ekonomis daripada jembatan jembatan beton anatara lain : 1. Besi baja mempunyai mempunyai kuat tarik dan dan kuat tekan yang yang tinggi, sehingga sehingga dengan dengan materialyang materialyang sedikit bisa memenuhi kebutuhan struktur. 2. Keuntungan lain bisa menghemat menghemat tenaga tenaga kerja karena besi baja diproduksi diproduksi di pabrik dilapangan dilapangan hanya ereksi pemasangannya saja 3. Setelah selesai masa layan, besi baja bisa dibongkar dengan mudah dan dipindahkan ke tempat lain, setelah masa layan, jembatan baja bisa dengan mudah diperbaiki dari karat. dll yang menyebabkan penurunan
kekuatan
strukturnya.
4
4. Pemasangan jembatan baja di lapangan lebih cepat dibandingkan dengan jembatan beton.dan memerlukan suatu ruang yang relatif kecil di lokasi konstruksi. Ini adalah salah satu keuntungan dari jembatan baja ketika lokasi itu berhubungan dengan lokasi proyek padat dan sempit. Pembangunan Jembatan Besi / Baja (Sumber : http://untarconstruction.com) Ke rugian
Kelemahan memakai material besi/ baja daripada beton Tapi baja juga memiliki kelemahan seperti 1. bisa berkarat 2. lebih berisik jika dilewati beban seperti kereta api. Karena itu ada penelitian dan pengembangan untuk masalah ini yaitu mengembangkan baja mutu tinggi tahan korosi yang sangat berguna jika jembatan berada di daerah laut yang kadar garamnya tinggi. Utnuk mengatasi kebisingan, maka dikembangkan beton komposit dengan baja di atas permukaannya, sehingga bisa menurunkan tingkat kebisingan.mengenai harga, Penelitian di dalam kualitas baja yang digunakan di dalam pembangunan jembatan, bersamaan dengan metoda-metoda konstruksilainnya , sudah membuat produksi dan pemasangan jembatan baja bentang yang panjang. Dan komponen struktur baja dapat dibuat sepanjangnya-panjangnya dan pemasangan dapat dibagi menjadi beberapa blok-blok, Sedangkan pengiriman komponen dan pemasangan di lapangan dapat bekerja dengan cepat dan mudah. Jembatan baja dapat dikhususkan untuk dibengkokkan atau disesuaikan dengan kondisi-kondisidi lapangan dengan sempurna. Di mana lokasi berisi sebagian besar dari lumpur dan bumi lemah, konstruksi dari suatu jembatan baja dapat dilakukan dengan mudah dan aman karena berat baja hanya 25 – 35 % dari bobot mati struktur beton yang setara. Salah satu keuntungan besi baja dalam masalah keamanan strukturnya adalah besi baja mempunyai kekuatan struktur yang pasti bila dibandigkan dengan beton yang kekuatan strukturnya berubah berdasarkan campuran semen dan airnya. Karena diproduksi di pabrik, besi baja mempunyai kualitas yang seragam dan ketelitian ukuran yang tinggi daripada beton. beban angin juga menjadi lebih kecil dalam
5
jembatan yang memakai material baja. Ini dikarenakanmaterial struktur dengan memakai baja lebih kecil daripada jembatan dari beton. Besi itu juga sangat keras, sehingga walaupun sudah mencapai titik leleh karena beban jembatan, besi baja masih bisa kembali ke bentuk asalnya, berbeda dengan beton yang sangat rapuh, sekali dia meregang akan retak. Bila beton meregang dalam waktu lama, beton cenderung untuk menyusut dan deformasinya akan menghasilkan retak. Baja juga tidak bermasalah seperti beton yang punya kecenderungan untuk retak sewaktu masa pengecoran karena efek pengeringan. Dalam hal ini jembatan baja lebih bagus dari beton dari sisi penampilan . Dalam hal gempa baja juga menunjukkan daya tahannya daripada beton.
7.3. Komponen Jembatan Baja Semua jembatan terdiri dari dua bagian utama, yaitu yang pertama apa yangdikenal dengan namanya jembatan atau superstructure dan yang kedua adalah pondasi atau substructure. Diktat ini disusun hanya mengenai superstructure saja. Superstructure terdiri dari empat bagian utama yang masing-masing mempunyai fungsi tersendiri: A. Sistem lantai kendaraan (floor system) B. Gelagar utama C. Perletakan D. Ikatan-ikatan (bracings)
6
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 7
7.4. Kriteria Jembatan Baja A Sistem lantai kendaraan (floor system) Sistem lantai kendaraan adalah jalur lalu lintas dan bagian-bagian pemikul yang meneruskan beban ke sistem konstruksi utama. Sistem lantai dari suatu jembatan biasanya terdiri dari suatu lantai kendaraan/deck, balok lantai/gelagar melintang dan stinger/gelagar memanjang. Deck secara langsung mendukung beban hidup. Balok lantai sama seperti stinger, ditampilkan pada Gambar 7, bentuk dari grillage dan meneruskan beban dari deck ke gelagar utama. Balok lantai dan stinger digunakan pada jembatan rangka, seperti tipe jembatan truss, tipe jembatan Rahmen dan tipe jembatan lengkung, di mana spasi dari gelagar utama atau rangkanya besar. Pada tipe deck di atas, deck langsung ditumpu oleh gelagar utama, dan sering tidak memakai sistem lantai karena gelagar utama searah paralel dan saling berdekatan. Material lantai kendaraan yang digunakan dapat diklasifikasikan menggunakan beton, baja ataupun kayu.
(Gambar 7) Sistem lantai kendaraan Sistem lantai kendaraan ini terbagi atas 3 bagian: 1. Lantai Kendaraan/Deck Jalur lalu lintas mempunyai lebar minimum 2.75 meter dan lebar maksimum 3.75. Untuk lalu lintas dua jalur, lebar lantai kendaraan sekurang-kurangnya adalah 5,50 m. Lantai kendaraan ini dapat terdiri dari plat baja, beton atau kayu. Sebagai lapisan penutup biasanya diberi aspal. Pemilihan sistem lantai kendaraan ini dipengaruhi oleh faktor: kualitas permukaan jalan, drainage, berat lantai, lamanya pembuatan
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
dan
overall
cost
termasuk
pemeliharaannya.
John H. Frans, ST || 8
Lantai kendaraan harus mempunyai drainase yang baik untuk meneruskan air secepat mungkin. Biasanya permukaan jalan diberi kemiringan. Harus dijaga agar air dari drainase tidak merembes ke bagian-bagian yang terbuat dari baja. Lantai kendaraan umumnya dipikul oleh gelagar utama yang diletakkan searah dengan bentang jembatan. Gelagar memanjang ini dipikul oleh gelagar melintang yang disambungkan atau diletakkan di atas gelagar utama. Adakalanya lantai kendaraan itu langsung dipikul oleh gelagar melintang tanpa memakai gelagar melintang. Deck untuk jembatan jalan raya didisain untuk beban roda dari truk menggunakan teori lentur plat dua arah. Untuk through bridge, di samping lebar bersih dari lantai jembatan, tinggi ruang bebas minimum (clearance) harus diperhatikan pula. Untuk jembatan jalan raya 4,50 m dan untuk jembatan jalan kereta api 5,50 m.
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 9
Penyebaran tekanan roda a) Lantai kayu
:
Penyebaran tekanan roda di sini dianggap membentuk sudut 45 0 sampai ke sumbu lantai.
b). Lantai beton
:
Suatu deck dari beton bertulang sudah sangat umum digunakan pada jembatan jalan raya. Tipe deck ini sangat rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh aliran lalu lintas, yang mana secara terus menerus meningkat. Lalu lintas pada daerah perkotaan terbuka terhadap beban lalu lintas yang berat dan harus diperbaiki secara berkala. Baru-baru ini suatu deck komposit telah dikembangkan untuk meningkatkan kekuatan, daktilitas, dan durabilitas deck tanpa meningkatkan beratnya atau pengaruh ongkos dan durasi dari konstruksi. Pada lantai komposit, plat baja bawah melayani kedua sebagai bagian dari lantai dan formwork untuk pelimpahan beton. Hal ini banyak cara untuk menggabungkan antara plat baja dan tulangan. Contohnya dapat dilihat pada Gambar 8. Lantai ini di buat perbagian di lapangan dan beton
dituangkan
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
di
lapangan
setelah
gelagar
sudah
diletakkan.
John H. Frans, ST || 10
c). Lantai baja
:
Untuk bentang yang panjang, lantai baja digunakan untuk meminimumkan beratdari beban lantai. Lantai plat baja dikakukan dengan rib/tulangan longitudinal dan transversal seperti ditunjukkan pada Gambar 9. Lantai plat baja juga bekerja di atassayap dari gelagarnya. Pavement pada lantai baja harus diselesaikan dengan Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 11
sangat hati hati untuk menahan air dari penetrasi yang melalui pavement sehingga menyebabkan lantai baja berkarat
2. Stinger/Gelagar Memanjang Stinger/gelagar memanjang mendukung deck secara langsung dan menyalurkan beban ke balok lantai/gelagar melintang seperti ditampilkan pada Gambar 7. Stinger ini diletakkan pada arah longitudinal sama seperti gelagar utama. Stinger harus memenuhi kekakuan untuk lentur untuk menahan retak pada deck atau pada permukaan pavement. Standar desain biasanya batasi untuk perpindahan vertikal yang disebabkan oleh berat dari truk. Sebuah roda yang ditempatkan pada slab beton tepat di atas suatu gelagar memanjang, akan menyebabkan terjadinya lendutan tidak saja pada gelagar itu sendiri, tapi juga pada gelagar-gelagar memanjang yang berada di sebelahnya. Hal ini disebabkan karena adanya kekakuan dari slab beton dalam arah melintang. Jadi jelas bahwa beban tersebut sebagian dipikul juga oleh gelagar yang lain. Besarnya penyebaran tekanan roda ini tergantung Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
pada
kekakuan
dari
lantai
kendaraan.
John H. Frans, ST || 12
Menurut peraturan muatan dari Binamarga, besarnya beban hidup yang dipikul oleh gelagar memanjang yang terletak dengan jarak S pada satu dengan yang lainnya adalah:
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 13
3. Balok Lantai/Gelagar Melintang Balok lantai/gelagar melintang diletakkan pada arah transversal dan dihubungkan dengan baut mutu tinggi pada rangka atau parabola, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7. Balok lantai mendukung stinger dan menyalurkan beban ke gelagar utama, rangka atau parabola. Dengan kata lain bahwa rangka utama atau parabola menerima beban secara tidak langsung melalui balok lantai. Balok lantai juga menyediakan kekakuan transversal pada jembatan sehingga meningkatkan tahanan torsi secara keseluruhan. Gelagar melintang biasanya terdiri dari suatu profil I atau profil tersusun. Tapi untuk suatu jembatan yang lebar, gelagar melintang itu dapat pula suatu rangka batang. Dalam merencanakan gelagar melintang suatu jembatan jalan raya, beban hidup pada jalur lalu lintas dianggap seolah-olah bekerja langsung pada gelagar tersebut. Besarnya beban hidup yang dipikul oleh sebuah gelagar melintang yang terletak sejarak B satu sama lain adalah:
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 14
Sambungan antara gelagar melintang dengan gelagar induk selalu dibuat sekaku mungkin, yaitu untuk mendapatkan kekakuan jembatan dalam arah melintang. Oleh karena itu, sebetulnya gelagar melintang tersebut tidaklah simply supported pada gelagar induk, tapi untuk memudahkan perhitungan dianggap ditumpu sendi rol. Dalam menghitung sambungannya dengan gelagar induk, kita pakai momen yang besarnya 25% dari momen maksimum gelagar melintang itu. Gelagar melintang itu dapat pula diletakkan di atas gelagar induk seperti pada deck bridge. Konstruksi macam ini ada untung ruginya bila dibandingkan dengan yang di atas, di mana gelagar melintang disambungkan pada gelagar induk seperti pada through bridge.
Keuntungan: Bentang gelagar melintang itu dapat diperkecil dengan mendekatkan jarak gelagar induk, sehingga momen maksimumnya akan berkurang, apalagi dengan timbulnya overstek kiri kanan. Konstruksi lebih sederhana. Kerugian: Jembatan kurang kaku dalam arah melintang, sehingga diperlukan pengaku lateral (swaybracings) yang lebih berat. Tinggi konstruksi bertambah, dan ini merupakan faktor pula apabila ia terbatas.
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 15
B. Gelagar Induk Gelagar induk itu dapat berbentuk single-plane truss atau double-plane truss. Umumnya ia berupa double-plane truss, kecuali untuk bentang-bentang yang relatif pendek. Apabila plat pertemuan hanya terletak pada suatu bidang saja, dinamai single - plane, tapi apabila ia rangkap dua dalam dua bidang, dinamai double-plane. Batangbatang dari suatu single-plane truss dapat berupa plat, baja siku tunggal atau rangkap dan baja kanal. Plat-plat pertemuan dari double-plane truss mempunyai jarak yang tetap untuk memudahkan sambungan-sambungan. Bentuk dari batang-batang yang dipergunakan tergantung dari besarnya gaya batang. Bentuk yang uniform kadang-kadang lebih disukai, misalnya seluruh batang tepi atas (upper chord) berbentuk U terbalik, batang - batang tepi bawah (lower chord) berbentuk kotak, sedangkan batang-batang dinding (vertikal dan diagonal) berbentuk I dan sepasang baja kanal.
Profil-profil batang dapat dipasang baik di sebelah luar maupun di sebelah dalam dari plat pertemuan, tapi jarak "a" (lihat gambar) harus tetap. Bentuk yang umum dari gelagar rangka adalah rangkaian dari segitiga. Batangbatang horizontal berfungsi untuk memikul momen; batang-batang diagonal untuk menahan geser; sedangkan batang-batang vertikal
adalah
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
untuk
memikul
gaya-gayavertikal
langsung.
John H. Frans, ST || 16
(Gambar 8) J enis-jenis jembatan rangka dan lokasi lantai
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
kendaraan
John H. Frans, ST || 17
Batang-batang tepi atas dan bawah dapat pula dibuat melengkung untuk menahan sebagian dari gaya lintang, dan dengan demikian mengurangi beban pada batang diagonal. Caranya yang umum adalah dengan menetapkan tingginya di tengah dan di tepi (hip), kemudian membuat parabola melalui kedua titik itu. Jarak antara gelagar melintang ( panel length) pada jembatan rangka berkisar antara 4 m - 8 m.
C. Perletakkan Pada jembatan-jembatan yang relatif kecil, yaitu dengan bentang yang kurang dari 15 m, gelagar induk dapat langsung diletakkan di atas plat landasan ( bearing plate). Cara perletakkan seperti ini sudah dapat dianggap cukup untuk menyebarkan tekanan reaksi pada luas tertentu dari fungsi fondasi (pier atau abutment). Tapi untuk jembatan yang lebih panjang cara ini tidak dapat lagi dipakai karena: 1.
Lendutan pada jembatan dapat mengakibatkan bearing plate sebelah luar terangkat ke atas, sehingga tidak terdapat lagi tekanan yang terbagi rata.
2.
Meskipun lubang yang berbentuk elips ( slotted hole) pada perletakkan yang berfungsi sebagai rol dapat menyesuaikan diri dengan perubahan temperatur atau perpanjangan/perpendekkan dari gelagar induk, tapi
pergerakannya
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
sedikit
banyaknya
terhalang
oleh
adanya
geseran
John H. Frans, ST || 18
Oleh karena itu, untuk jembatan y ang lebih panjang, selalu dipakai rocker antara gelagar dan bearing plate (lihat gambar 1, dan 3). Tipe gambar 2 han y a untuk perletakkan di mana
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
tidak
ada
uplift.
John H. Frans, ST || 19
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 20
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 21
D. Bracings ( Ikat an-ikatan) Sebuah jembatan yang merupakan suatu struktur ruang yang tidak hanya memikul beban-beban vertikal yang kemudian diteruskan pada fondasi, tapi juga menahan gaya-gaya lateral dan longitudinal yang disebabkan oleh angin, gaya rem,traksi, dll. Untuk mendapatkan kekakuan dalam arah melintang dan untuk menjaga kemungkinan timbulnya torsi, maka diperlukan adanya ikatan-ikatan (bracings) Meskipun jembatan dalam keseluruhannya merupakan struktur ruang, tapi dalam perhitungan setiap komponennya dihitung sendiri-sendiri sebagai suatu komponen yang linier dan sebidang. Top lateral bracings (ikatan angin atas) akan memberikan kekakuan pada jembatan, stabilisasi
terhadap batang tepi atas yang tertekan, dan juga untukmeneruskan sebagian besar dari beban angin pada end post (portal ujung) yangkemudian meneruskannya pada landasan. Sway bracings diperlukan untuk mendapatkan kekakuan terhadap torsi, dan ia biasanya dipasang
pada bidang vertikal di sebelah atas jembatan. Sway bracings ini bukanlah untuk menambah kekuatan suatu jembatan, tetapi terutama adalah untuk menambah kekakuannya.
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 22
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 23
7.5. Aplikasi dan perencanaan Jembatan Ba ja
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 24
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 25
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 26
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 27
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 28
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 29
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 30
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 31
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 32
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 33
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 34
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 35
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 36
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 37
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 38
Jurusan Teknik Sipil Fak. Sains dan Teknik UNDANA KUPANG
John H. Frans, ST || 39