METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA
KEGIATAN : Peningkatan Jalan
PAKET : Peningkatan Jalan SP3. Banjar Asem - Pangkung Paruk -
Lebah Mantung
KONTRAKTOR : CV. GENTENG ANGKASA
Metode Pelaksanaan :
Sebelum dimulai pekerjaan ini yang harus diperhatikan adalah
perencanaan pengaturan pekerjaan dan pengaturan lalu lintas dengan
cermat.
Pada tahap awal pelaksanaan proyek setelah SPMK dikeluarkan, pekerjaan
pendahuluan yang dapat dilakukan adalah :
Perencanaan pelaksanaan lapangan yang dimuat dalam Rencana Jadwal
Pelaksanaan dengan uraian sebagai tersebut diatas dan dikoordinasikan
kepada Direksi dan Instansi terkait untuk dimintakan persetujuannya.
Sambil menunggu proses dari kami sudah melakukan penjajagan ke lapangan
dengan mengirim Surat Pemberitahuan kepada Pimpro/Instansi terkait untuk
permakluman. Setelah administrasi / Rencana jadwal pelaksanaan proyek
disetujui oleh Pimpro dan penyerahan lapangan sudah diserahkan maka
kami langsung mengadakan pembersihan lapangan dengan pengukuran
kelapangan sesuai dengan petunjuk Direksi lapangan. Metode pelaksanaan
dari masing – masing pekerjaan adalah sebagai berikut :
DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi
Mobilisasi dilaksanakan sesuai dengan dokumen tender, yang selanjutnya
diikuti dengan:
1. Menyewa lahan untuk gudang dan fasilitas lainnya untuk kegiatan
pelaksanaan
2. Pembuatan kantor lapangan dan fasilitas lainnya
3. Mobilisasi alat dan personil lapangan baik staf supervisi maupun
semua pekerja
4. Survey lapangan
5. Rekayasa lapangan
6. Pemasangan papan nama proyek
7. Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan pengaman
8. Kegiatan rekayasa lapangan dan pembuatan job mix formulanya
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Penyediaan Fasilitas seperti :
1. Direksikeet/Kantor Lapangan
2. Gudang
3. Bengkel
4. Laboratorium
5. Mobilisasi
6. Papan Nama Proyek
7. Rambu-rambu Lalulintas
2. Pra Konstruksi
Kegiatan Pra Konstruksi dilakukan sebelum pekerjaan-pekerjaan
konstruksi dilakukan. Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu diantaranya
:
a. PCM (Pre Construction Meeting)
b. Field Engineering (FE)
DIVISI 2. DRAINASE
1. Pekerjaan Galian untuk Selokan ,Saluran Drainase dan Saluran Air.
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui. Galain dilakukan dengan menggunakan
excavator ukuran bucket 0,3 m3.
Tanah hasil galian diangkut dengan menggunakan dump truck untuk
dibuang
kelokasi yang telah ditentukan. Para pekerja melakukan perapihan
hasil galian
sehingga bentuk drainase yang diinginkan bisa terbentuk
Galian ini dikerjakan pada pembuatan saluran-saluran yang ada
pasangan maupun tidak ada pasangannya
Tanah yang digali pada umumnya berada pada saluran atau sisi-sisi
jalan lainnya
Penggalian dilakukan menggunakan manual tenaga manusia dengan
menggunakan alat Bantu
Selanjutnya bekas galian dinaikan ke Dum truck dan
selanjutnya dibuang ketempat pembuangan
2. Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran harus dibuat gambar request dan
diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui.
Memilih pasangan batu yang akan dibongkar.
Pembongkaran dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dengan
menggunakan alat bantu.
Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi pekerjaan.
Survey lapangan yang telah dikerjakan segera diikuti pembentukan
profil untuk galian dan pasangan
1. Pasir , Semen dan Air secukupnya di campur sesuai dengan job mix
dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan alat Bantu,skop dan
cangkul.
2. Sebelum dipasang batu dibersihkan dari kotoran yang menempel dan
dibasahi terlebih dahulu
3. Setelah pasangan selesai diadakan perapian atau finising
4. Pekerjaan ini dikerjakan setelah galian untuk saluran rapi dan
elevasinya sudah sesuai dengan rencana
Pekerjaan Pasangan Batu Dengan Mortar
1. Pasangan batu dengan mortar dilaksanakan untuk pembuatan
saluran drainase.
2. Bahan matrial yang digunakan batu belah, pasir pasang dan
semen.
3. Lokasi pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.
4. Prosedur pekerjaan :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request
dan dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
Menyerahkan hasil pengujian material (mix design)
mortar yang akan digunakan dan harus sesuai Spesifikasi Teknik
yang disyaratkan.
Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi
apakah lokasi pekerjaan sudah me memenuhi syarat untuk
dilaksanakan pekerjaan tersebut.
5. Tahapan Pekerjaan :
Bahan material yang digunakan batu belah yang sudah
dicuci/dibersihkan , pasir pasang dan semen.
Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan
semen.
Matrial tersebut dicampur dengan mengunakan concerte
mixer dan diberi air bersih dengan alatn water tank truck.
Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan
spesifikasi teknik.
Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih
dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai dengan gambar.
Pemasangan dilakuan oleh tukang batu yang dibantu oleh
para pekerja.
membuat benda uji kubus mortar untuk dilakukan
pengetesan dilaboratorium untuk mengetahui karakteristik yang
disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1 Galian Biasa
Survay lapangan yang telah dikerjakan segera dilakukan penggalian secara
manual dengan tenaga manusia menggunakan alat bantu dan diusahakan tidak
mengganggu pemakai jalan
Selanjutnya bekas galian dinaikan ke Dump truck dan selanjutnya dibuang
ketempat pembuangan
Hasil galian dirapikan dengan tenaga orang
Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
diklarifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan
dan galian perkerasan beraspal. Pekerjaan pada paket ini dilakukan untuk
pekerjaan perataan dan perapihan pada permukaan bahu jalan dan pekerjaan
lainnya.
Adapun asumsi pekerjaan, bahan dan alat yang digunakan beserta metoda
pelaksanaannya adalah sebgai berikut :
1. Asumsi pekerjaan secara manual. Faktor pengembangan bahan adalah
1,20.
2. Bahan yang digunakan : tidak ada bahan yang dipergunakan.
3. Alat yang digunakan : penggalian menggunakan alat bantu biasa
berupa cangkul, singkup, belincong dan roda dorong dan untuk
pembuangan hasil galian menggunakan Dump Truck kap. 3-4 m3.
4. Metoda pelaksanaannya sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran harus
dibuat gambar request dan diserahkan kepada direksi untuk
diketahui dan disetujui
Tanah digali dengan menggunakan alat bantu biasa
berupa cangkul, singkup, belincong dan roda dorong.
3.1.7 Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine
Pada awal pelaksanaan kegiatannya juga dapat dilaksanakan pekerjaan Galian
Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine dimana pekerjaan ini
merupakan galian pada perkerasan lama.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer &
Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu berupa cangkul, singkup,
belincong dan lain sebagainya.
Sisa hasi galian dibersihkan dengan menggunakan Air
Compressor.
Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan
diangkut ke luar lokasi pekerjaan.
Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan
ukuran gambar rencana.
3.2.1 Timbunan Biasa
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai timbunan dasar sebelum
timbunan pilihan dilaksanakan yang mana diperlukan untuk mengisi celah
pada pekerjaan pasangan batu atau pekerjaan TPT selesai dilaksanakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui.
Material dihampar dengan tenaga manusia.
Hamparan timbunan disiram air dengan menggunakan Water Tank
Truck (sebelum pemadatan) dan dipadatkan lapis demi lapis dengan
menggunakan stamper.
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan
dan level permukaan dengan menggunakan alat Bantu.
Gambar detil penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang
telah dipersiapkan untuk penghamparan timbunan;
Urugan didatangkan dan diurug ke Pasangan Batu Kali/DPT
Tanah Urug Diratakan dan dipadatkan,diisi air dengan menggunakan
water thank
Urugan diratakan dengan menggunakan tenaga orang
DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.1(1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair
Persiapan :
Aspal emulsi reaksi sedang (medium setting) atau reaksi lambat
(slow setting) yang memenuhi AASHTO M140 atau Pd S-01-1995-03
(AASHTO M208). Umumnya hanya aspal emulsi yang dapat menunjukkan
peresapan yang baik pada lapis pondasi tanpa pengikat yang
disetujui. Aspal emulsi harus mengandung residu hasil penyulingan
minyak bumi (aspal dan pelarut) tidak kurang dari 50 % dan mempunyai
penetrasi aspal tidak kurang dari 80/100. Aspal emulsi untuk
Lapis Resap pengikat ini tidak boleh diencerkan di lapangan.
Distributor aspal harus dilengkapi dengan Grafik Penyemprotan dan Buku
Petunjuk
Pelaksanaan yang harus disertakan pada alat semprot, dalam keadaan
baik, setiap saat.
Buku petunjuk pelaksanaan harus menunjukkan diagram aliran pipa dan
semua
petunjuk untuk cara kerja alat distributor.
Grafik Penyemprotan harus memperlihatkan hubungan antara kecepatan dan
jumlah
takaran pemakaian aspal yang digunakan serta hubungan antara kecepatan
pompa dan
jumlah nosel yang digunakan, berdasarkan pada keluaran aspal dari
nosel. Keluaran
aspal pada nosel (liter per menit) dalam keadaan konstan, beserta
tekanan
penyemprotanya harus diplot pada grafik penyemprotan.
Grafik Penyemprotan juga harus memperlihatkan tinggi batang semprot
dari
permukaan jalan dan kedudukan sudut horisontal dari nosel semprot,
untuk menjamin
adanya tumpang tindih (overlap) semprotan yang keluar dari tiga nosel
(yaitu setiap
lebar permukaan disemprot oleh semburan tiga nosel).
Pengerjaan :
Untuk pekerjaan lapis perkerasan jalan hotmix dapat dilaksanakan
setelah pekerjaan perbaikan pondasi agregat pada badan jalan selesai
dilaksanakan. Lapisan pondasi agregat ini ditutup dengan menggunakan
material hotmix laston lapis pondasi (AC-Base) dimana untuk perekatan ke
agregat antara lapis pondasi agregat dengan laston lapis pondasi (AC-Base)
menggunakan Lapis Resap Pengikat yang disiramkan dengan menggunakan aspal
sprayer.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan
kotoran dengan Air Compressor.
Bahan dasar berupa aspal dan kerosene dicampur dan
dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair.
Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer
ke atas permukaan yang akan dilapisi.
Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan
paper test dilokasi pekerjaan
6.1(2) Lapis Perekat - Aspal Cair
Aspal dan minyak dicampur sesuai komposisi atau petunjuk direksi dan
dipanaskan hingga menjadi campuran Emulsi
Permukaan yang akan dilapis harus sudah dibersihkan dengan Air compresor
dari debu atau kotoran lain dan dibantu dengan manusia bila diperlukan atau
petunjuk direksi
Campuran Aspal cair dengan suhu yang sudah ditetapkan disemprotkan dengan
menggunakan aspal sprayer
Angkutan Aspal menggunakan Dump Truck
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan
kotoran dengan Air Compressor.
Bahan dasar berupa aspal dan kerosene dicampur dan
dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair.
Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer
ke atas permukaan yang akan dilapisi.
Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan
paper test dilokasi pekerjaan
6.3.2 Agregat Penutup BURDA /Laburan Permukaan Aspal Dua Lapis ( Burda )
Pekerjaan ini diawali dengan membersihkan areal lokasi pekerjaan
Menyiapkan material dan Peralatan yang akan dipakai
- Distributor / penyemprotan aspal bertekanan.
- Alat untuk memanaskan aspal.
- Mesin gilas roda pneumatik.
- Mesin gilas baja rata (penggunaan terbatas).
- Truck ungkit yang dipasang pintu dibelakang untuk menaburkan agregat
- Sejumlah truck yang cukup untuk pengangkutan bahan.
- Loader
- Sapu, garu, roda dorong.
Menyemprotkan Aspal yg Sudah dimasak/ dipanaskan dengan ukuran
sesuai dengan syarat teknis pekerjaan
Menaburkan agregat/ batu pecah lapis pertama lalu digilas dengan
tendem/ walles
Menyemprotkan kembali aspal lalu di hampar dengan split penutup
6.8(1) Laston Lapis Alus (AC) (Gradasi halus/kasar)
Sebelum pekerjaan pengaspalan dimulai dipersiapkan Job mix Formula
terlebih dahulu untuk menentukan composisi dan prosentase masing -
masing material yang diperlukan yang dibarengi dengan kalibrasi AMP
11. Campuran dipanaskan ke Driyer dengan suhu tertentu dan dicampur di
mexer dengan komposisi berat sesuai job mix dicampur dengan aspal
langsung dimuat dalam dump truk dan diangkut kelokasi pekerjaan
12. Campuran panas AC dihampar dengan Finisher dan dipadatkan dengan
Tandem Dan Tire Roller dengan batas - batas suhu yang telah
ditentukan dan dibantu dengan tenaga manusia dengan alat bantu
13. Sambil menunggu pemadatan dibantu orang untuk merapikan bagian tepi
hamparan dengan alat bantu
14. Dengan pemadatan yang sesuai dengan trial lapangan,hasil hamparan
tersebut ditest dengan cor drail untuk menentukan ketebalan dan
kepadatan yang disesuaikan dengan rencana
Jenis Alat di Pusat Pencampuran Aspal :
Asphalt Mixing Plant (AMP) dapat berupa pusat pencampuran
dengan penakaran
(batching) atau pusat pencampuran menerus (continuous).
AMP harus memiliki kapasitas yang cukup melayani mesin
penghampar secara
menerus (tidak terhenti-henti) sewaktu menghampar campuran
pada kecepatan
normal dan ketebalan yang disyaratkan. AMP harus dirancang,
dan dioperasikan
sedemikian rupa untuk menghasilkan campuran dalam batas
toleransi sesuai dengan
Campuran Kerja.
Wheel Loader : alat untuk memindahkan agregat batu pecah dan
pasir (abu batu) dari
tumpukan material ke dalam hoper cold bin.
Dump Truck : untuk mengangkut campuran aspal, tiap muatan
harus ditutup dengan
kanvas/terpal atau bahan lainnya yang cocok, dengan ukuran
yang sedemikian rupa
agar dapat melindungi campuran terhadap cuaca.
Peralatan Pemadat :
Mesin gilas roda baja (Tandem Roller) dan mesin gilas roda ban
bertekanan angin
(Pneumatic Tire Roller) diperlukan untuk setiap mesin
penghampar (Asphalt Finisher).
Pneumatic tire roller harus yang mempunyai tidak kurang dari
pada 7 roda dengan
ban-ban pemadat bertapak halus yang ber-ukuran dan ber-
konstruksi sama, dapat
beroperasi dengan suatu tekanan ban sebesar 8,50 kg/cm2.
Mesin gilas harus mampu menghasilkan suatu tekanan beban roda
belakang tidak
kurang dari pada 400 kg per 0,1 m meliputi tidak kurang dari
0,5 m lebar mesin gilas.
Sekurang-kurangnya salah satu dari mesin gilas harus mampu
menghasilkan suatu
tekanan gilas sebesar 600 kg per 0,1 m lebar.
Setelah pekerjaan lapis perekat- aspal cair dilaksanakan maka
dilanjutkan dengan penghamparan Laston Lapis Alus (AC) (Gradasi
halus/kasar)setebal 4 cm. Lapisan ini digunakan sebagai lapisan penutup
permukaan pada struktur lapis Exsiting Jalan
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
Menyerahkan hasil pengujian m aterial (Job Mix design)
material hot mix laston –Lapis Pondasi (AC-Base) yang akan
digunakan dan komposisi harus sesuai Spesifikasi teknik yang
disyaratkan.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-Base dilakukan trial
agar bisa diketahui ketebalan dan densitynya.
Pencampuran maretial hotmix AC-Base di olah menggunakan
AMP.
Material hot mix AC-Base dimuat langsung kedalam dump
truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan.
Material AC-Base dihampar dengan alat asphalt finisher
dan dipadatkan dengan alat tandem roller dengan lintasan minimum
sesuai spesifikasi teknik, kemudian dipadatkan kembali dengan
menggunakan alat pneumatic tire roller dengan lintasan sesuai
hasil trial dan dipadatkan finishing dengan alat tandem roller.
Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan
tepi hamparan dengan menggunakan alat bantu.
Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan
pengambilan sample dengan core driil untuk ditest dilab agar
diketahui ketebalan dan densitynya.
6.6.1 Lapis Permukaan Penetrasi Macadam
Menyiapkan material dan Peralatan yang akan dipakai
- Distributor / penyemprotan aspal bertekanan.
- Alat untuk memanaskan aspal.
- Mesin gilas roda pneumatik.
- Mesin gilas baja rata (penggunaan terbatas).
- Truck ungkit yang dipasang pintu dibelakang untuk menaburkan agregat
- Sejumlah truck yang cukup untuk pengangkutan bahan.
- Loader
- Sapu, garu, roda dorong.
Menyemprotkan Aspal yg Sudah dimasak/ dipanaskan dengan ukuran
sesuai dengan syarat teknis pekerjaan
Menaburkan agregat/ batu pecah lapis lalu digilas dengan tendem/
walles
Menyemprotkan kembali aspal lalu di hampar dengan split penutup
DIVISI 7. STRUKTUR
PERSIAPAN KONSTRUKSI BETON
a) Kontraktor harus mengangkut tulangan ke tempat kerja dalam ikatan,
diberi
label, dan ditandai dengan label logam yang menunjukkan ukuran batang,
panjang dan informasi lainnya sehubungan dengan tanda yang ditunjukkan
pada diagram tulangan.
b) Kontraktor harus menangani serta menyimpan seluruh baja tulangan
sedemikian untuk mencegah distorsi, kontaminasi, korosi, atau
kerusakan.
Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang
ditunjukkan pada Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan,
terkecuali ditunjukkan pada Gambar, tidak akan diijinkan tanpa
persetujuan
tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap penyambungan yang dapat
disetujui
harus dibuat sedemikian hingga penyambungan setiap batang tidak
terjadi
pada penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada titik dengan
tegangan tarik minimum.
C) Pasangan Batu
Sebelum pekerjaan dimulai dipersiapkan job mix yang di sesuaikan
dengan matreial yang dipakai.
Survay lapangan yang telah dikerjakan segera diikuti pembentukan
propil untuk galian dan pasangan.
Pasir , Semen dan Air secukupnya di campur sesuai dengan job mix dan
diaduk menjadi mortar dengan alat bantu.
Sebelum dipasang batu dibersihkan dari kotoran yang menempel dan
dibasahi terlebih dahulu
Setelah pasangan selesai diadakan perapian atau finising
1. Baja Tulangan U 24
Pekerjaan ini mencangkup pengadaan dan pemasangan baja tulangan
untuk jalan masuk ke jalan desa.
Tahapan Pekerjaan :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request
dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
b. Baja tulangan dipotong dengan alat berbanding set dan
dirangkai sesuai gambar rencana.
c. Baja Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga
beton yang menutupi bagian luar baja tidak terekspos langsung
dengan udara atau terhadap air tanah atau yang lainnya.
2. Beton K-250
Pekerjaan ini untuk Plat Dekert (Plat pada saluran) untuk jalan
masuk desa. Pelaksanaannya adalah sebagai berikut : Agregat Kasar
dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih
dari ¾ dari jarak minimum antara baja tulangan dengan kayu acuan.
1. Beton K-250 dilaksanakan untuk plat deker (pada saluran).
2. Bahan material yang digunakan adalah agregat kasar,
agregat halus dan air.
3. Lokasi pekerjaan disesuiakan dengan gambar rencana.
Prosedur pekerjaan :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request
dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
b. Menyerhakan hasil pengujian material (mix design) Beton K-
250 yg akan digunakan dan harus sesuai dengan Spesifikasi Teknik
yang disyaratkan.
c. Menyerahkan daftar peralatan yang akan
digunakan.
Tahapan Pekerjaan :
Bahan material yang akan digunakan Agregat Kasar,
Agregta Halus dan Semen.
Material tersebut dicampur dengan menggunakan
concrete mixer dan diberi air yang telah disediakan dengan
alat water tank truck.
Komposisi campuran sesuai dengan spesifikasi teknik
Sebelum pemasangan harus dibuatkan bekisting dengan
menggunakan kayu perancah dan profil terlebih dahulu untuk
memudahkan pemasangan sesuai dengan gambar.
Setelah bekisting dan tulangan ssudah dipasang, maka
pengecoran dilaksanakan dan pemadatannya menggunakan alat
concrete vibrator agar beton padat dan karakteristik (kuat
tekan) beton tercapai.
Dalam proses pengecoran harus dibuatkan benda uji
kubus beton untuk dilakukan pengetesan dilaboratorium.
9. Pasangan Batu
Survay lapangan yang telah dikerjakan segera diikuti pembentukan propil
untuk galian dan pasangan.
Pasir , Semen dan Air secukupnya di campur sesuai dengan job mix dan
diaduk menjadi mortar dengan alat bantu.
Sebelum dipasang batu dibersihkan dari kotoran yang menempel dan dibasahi
terlebih dahulu
Setelah pasangan selesai diadakan perapian atau finising
Pekerjaan Pasangan Batu
a. Pasangan batu dilaksanakan untuk pembuatan tembok penahan
tanah (TPT) pada lokasi-lokasi tertentu untuk mencegah kelongsoran.
b. Bahan material yang digunakan batu belah, pasir pasang dan
semen.
c. Lokasi pekerjaan dilokasi-lokasi tertentu disepanjang jalan
penanganan.
d. Prosedur pekerjaan :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar
request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
Menyerahkan hasil pengujian material (job mix design) yang
akan digunakan harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah
lokasi pekerjaan sudah memenuhi syarat untuk dilaksanakan pekerjaan
tersebut.
e. Tahapan Pekerjaan :
Sebelum pemasangan, galian pondasi dilakukan terlebih
dahulu.
Kedalaman galian sesuai dengan gambar pelaksanan.
Bahan material yang digunakan batu belah, pasir pasang
dan semen.
Matrial tambahan yaitu suling-suling dari pipa PVC dan
ijuk untuk saringan suling-suling.
Bahan material untuk pembuatan adukan pasir dan semen.
Material tersebut dicampur menggunakan concerte mixer
dan diberi air.
Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan
spesifikasi.
Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih
dahulu untuk memudahkan pamasangan sesuai dengan gambar.
Pemasangan dilakuan oleh tukang batu yang dibantu oleh
para pekerja.
DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
8.1.2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B utk Pekerjaan Minor
Pekerjaan ini terdiri dari pengembalian kondisi dari perkerasan aspal dan
pondasi yang telah rusak. Ukuran dari pekerjaan minor ini adalah kurang
dari 40 x 40 cm dan dengan total volume setelah penggalian kurang dari 10
m3 per kilometer. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk perbaikan lapis pondasi
pada perkerasan jalan sebelum pekerjaan perkerasan jalan hotmix
dilaksanakan. Lapis pondasi agregat kelas B merupakan lapisan pondasi bawah
dari lapis pondasi pada perkerasan jalan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
Lokasi perbaikan pondasi dibentuk dan di gali sesuai
dengan ukuran rencana perbaikan pondasi.
Material agregat kelas B dihampar dengan tenaga manusia
dan dengan ketebalan bervariasi.
Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan
Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan di padatkan dengan
menggunakan stamper.
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi
hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN
DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
10.1.2 Pemeliharaan Rutin Bahu Jalan
Lapis Pondasi Agregat Kelas B (untuk bahu jalan)
Setelah pekerjaan perkerasan aspal maupun perkerasan jalan beton selesai
dilaksanakan, selanjutnya dilaksanakan pekerjaan pelapisan pondasi agregat
kelas B untuk pekerjaan bahu jalan. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk
meningkatkan daya dukung pada bahu jalan dan keamanan bagi pengguna jalan.
Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melaksanakan pekerjaan ini dilakukan terlebih
dahulu pengujian material (Quality control) Agregat klas B yang
akan digunakan dan pada saat pelaksanaan sesuai Spesifikasi
Teknik yang disyaratkan.
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
Material Agregat Kelas B dicampur di Base camp dengan
menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai Quality
control yang telah disetujui kemudian mater agregat B dibawa ke
lokasi pekerjaan menggunakan dump truck.
Material agregat kelas B dihampar secara manual oleh
pekerja dengan lebar dan ketebalan padat sesuai gambar rencana.
Hamparan pondasi agregat disiram air dengan
menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan dipadatkan
dengan menggunakan vibratory roller dan finishing dengan
Pneumatic Tyre Roller.
Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan
tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat
bantu.
Setelah dilaksanakan pekerjaan ini dilakukan pengetesan
kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui
kepadatan yang disyaratkan dalam Spesifikasi teknis
Hasil - hasil pekerjaan dan kemajuan pekerjaan selalu dimonitor secara
akurat melalui opname pekerjaan secara bersama -sama, yang bobotnya selalu
dituangkan dalam laporan yang dibuat secara periodik harian , mingguan
maupun dalam bentuk MC dan didukung dengan back up data dan quality
qontrol.
Singaraja, 10 Juni 2014
CV. GENTENG ANGKASA
KETUT ARIANTA
Direktur