Investasi Menurut Siklus Ekonomi Seiring dengan kejatuhan pasar saham dan semakin kuatnya tanda-tanda bahwa perekonomian global akan segera memasuki resesi, mungkin terbersit pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan terhadap portofolio investasi kita. Kinerja instrumen investasi bervariasi mengikuti pergerakan siklus ekonomi. Sebelum kita membahas hal ini lebih lanjut, mari kita bahas dulu mengenai siklus ekonomi. Siklus ekonomi didefinisikan dengan mengacu pada output gap dan kegiatan ekonomi. Secara garis besar, siklus ekonomi terbagi atas 4 fase: (1) slowdown atau perlambatan ekonomi, (2) recession atau resesi, (3) recovery atau perbaikan ekonomi dan (4) expansion/boom atau ekspansi ekonomi. Setiap fase memiliki karakteristik tingkat suku b unga, inflasi dan kegiatan ekonomi yang berbeda. Output gap merupakan faktor penentu inflasi dan siklus moneter, serta menjadi faktor penentu pula bagi siklus laba perusahaan (corporate earnings cycle). Output gap merupakan selisih antara output ekonomi aktual dengan output potential. Output potensial adalah output maksimum yang dihasilkan d ihasilkan ekonomi tanpa menimbulkan inflasi. Output potensial bergantung pada ketersediaan tenaga kerja dan modal dan meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan pertumbuhan kedua sumber daya tersebut serta tingkat produktivitas. Output gap mempengaruhi laju inflasi, pergerakan suku bunga dan kegiatan ekonomi karena output gap mengukur tekanan terhadap sumber daya, tenaga kerja dan modal pada suatu periode. Jadi jika aktivitas ekonomi berada di bawah trend, maka tercipta ada slack dalam pasar tenaga kerja (di mana tingkat pengangguran lebih tinggi dari normal) maka perusahaan akan beroperasi dengan kapasitas ekstra. Hal ini cenderung mengakibatkan penurunan harga barang dan inflasi gaji karena tenaga kerja bersaing mendapatkan pekerjaan dan perusahaan berusaha memanfaatkan kapasitas ekstra yang dimilikinya dengan menawarkan barang produksinya dengan harga yang lebih kompetitif. Kebijakan bank sentral juga dipengaruhi oleh tingkat aktivitas ekonomi. Pada masa resesi, pertumbuhan ekonomi akan berada di bawah trend dan output gap akan melebar. Pada situasi ini bank sentral hampir dapat dipastikan akan menurunkan suku bunga dan memperlonggar kebijakan moneter seiring dengan penurunan inflasi. Pada saat pemulihan (recovery) di mana ekonomi mulai menguat, inflasi mungkin masih menurun, tapi bank sentral cenderung untuk tidak melonggarkan kebijakan moneternya karena output gap sudah mengecil. Kebijakan moneter yang diberlakukan akan tetap longgar tapi stabil. Sebaliknya jika ekonomi beroperasi di atas trend, maka faktor-faktor tersebut akan berbalik sehingga tekanan inflasi dan suku bunga akan naik; pada gilirannya kebijakn moneter menjadi lebih ketat. Pertumbuhan ekonomi akan menentukan apakah output gap akan melebar atau mengecil. Untuk mengoptimalkan kinerja portofolio investasi anda, p ilihan asset class sebaiknya disesuaikan dengan fase dalam siklus ekonomi:
Slowdown: cash is king
Fase slowdown adalah fase terburuk bagi saham dan obligasi, sedangkan kas adalah asset class dengan kinerja terbaik. Pada fase ini biasanya saham dan obligasi mencatat kinerja negatif karena pada fase ini inflasi dan suku bunga naik sedangkan pertumbuhan ekonomi dan laba perusahaan melemah. Recession: memilih antara obligasi dan saham
Pada fase resesi kinerja saham dan obligasi ob ligasi biasanya bervariasi, meskipun data historis mengenai 11 fase resesi sejak tahun 1950 di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kinerja saham sedikit lebih unggul dibandingkan kinerja obligasi. Kinerja yang bervariasi ini mencerminkan fakta bahwa fase resesi ditandai dengan turunnya tingkat suku bunga dan melemahnya laba perusahaan – kedua faktor ini membuat obligasi menjadi lebih menarik, sementara kinerja saham mencerminkan antisipasi dari titik balik seiring dengan melonggarnya kebijakan moneter. Analisa lebih mendalam menunjukkan bahwa pada paruh pertama resesi kinerja obligasi mengungguli saham sementara pada paruh kedua saham berbalik mengungguli obligasi. Perlu dicatat pula bahwa pasar saham biasanya bergerak 6-9 bulan lebih cepat dari sektor riil, sehingga begitu mulai ada tanda-tanda perbaikan ekonomi maka pasar saham akan segera mengalami rally, dan ini biasanya dimulai pada paruh kedua resesi. Recovery: baik untuk saham Pada fase pemulihan (recovery), kebijakan moneter biasanya tetap longgar meskipun pertumbuhan ekonomi mulai menguat. Selain itu inflasi juga terkendali, sehingga kedua hal ini membuat kinerja saham unggul. Hal ini bahkan juga berlaku untuk volatilitas saham yang tinggi. Karena itu fase recovery sering disebut sweet spot bagi saham. Expansion: melanjutkan pilihan di saham
Pada fase ekspansi, saham kembali mengungguli obligasi dan kas. Ini disebabkan karena pada fase ini potensi laba perusahaan tetap tinggi, ditopang oleh tingginya permintaan dan kuatnya daya beli konsumen. Kesimpulannya, investor sebaiknya menitikberatkan porsi portofolionya di saham pada fase recovery dan ekspansi, di mana pada kedua fase tersebut pertumbuhan ekonomi berada di atas trend. Sebaliknya, saat pertumbuhan ekonomi berada di bawah trend, investor sebaiknya memilih kas pada fase slowdown kemudian beralih ke obligasi begitu memasuki fase resesi sebelum akhirnya kembali ke saham pada paruh kedua resesi. Mungkin sebagian pembaca kemudian bertanya-tanya apakah strategi investasi ini kemudian menjadi bertolak belakang dengan strategi rebalancing yang pernah dibahas penulis beberapa waktu lalu. Memang investasi menurut siklus ekonomi menyebabkan alokasi aset berubah-ubah menurut siklus ekonomi sehingga eksposur investor terhadap berbagai asset class juga menjadi berubah-ubah. Penulis tidak mengatakan bahwa strategi ini jelek lho, tapi strategi ini mungkin lebih pas untuk investor yang punya waktu wak tu dan resources (terutama informasi pasar) yang lengkap karena strategi ini menyiratkan timing
the market dan pengelolaan portofolio secara aktif (active portfolio management). Menurut hemat penulis, strategi ini lebih cocok bagi sophisticated investor seperti manajer investasi atau mereka yang memang punya akses ke informasi pasar secara lengkap. Di sisi lain, strategi rebalancing dengan mengembalikan komposisi portofolio ke rasio tertentu setiap tahun lebih praktis dan mudah bagi investor perorangan karena dengan strategi tersebut investor bisa mengelola resikonya (yaitu dengan membatasi eksposur terhadap setiap asset class dalam portofolionya). Selain itu, investor perorangan rata-rata tidak punya cukup waktu dan jarang yang memiliki akses untuk mendapatkan informasi pasar secara lengkap (berbeda dengan manajer investasi, misalnya) sehingga sulit baginya untuk timing the market. Jadi pada strategi rebalancing, alokasi assetnya bertumpu pada profil resiko sang investor, bukan pada siklus ekonomi. Jadi mana strategi mana yang bagus? Dua-duanya sama bagus, tinggal anda sebagai investor yang menimbang dan memilih mana yang pas. Yang paling penting adalah, pilihlah strategi yang bisa memenuhi kebutuhan investasi anda dan sesuai dengan profil resiko anda. Selamat berinvestasi!
nvestasi Menurut Siklus Ekonomi Wed, 12/03/2008 - 08:24
Seiring dengan kejatuhan pasar saham dan semakin kuatnya tanda?tanda bahwa perekonomian global akan segera memasuki resesi, mungkin terbersit pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan terhadap portofolio investasi kita. Kinerja instrumen investasi bervariasi mengikuti pergerakan siklus ekonomi. Sebelum kita membahas hal ini lebih lanjut, mari kita bahas dulu mengenai siklus ekonomi. Siklus ekonomi didefinisikan dengan mengacu pada output gap dan kegiatan ekonomi. Secara garis besar, siklus ekonomi terbagi atas 4 fase: (1) slowdown atau perlambatan ekonomi, (2) recession atau resesi, (3) recovery atau perbaikan ekonomi dan (4) expansion/boom atau ekspansi ekonomi. Setiap fase memiliki karakteristik tingkat suku b unga, inflasi dan kegiatan ekonomi yang berbeda. Output gap merupakan faktor penentu inflasi dan siklus moneter, serta menjadi faktor penentu pula bagi siklus laba perusahaan (corporate earnings cycle). Output gap merupakan selisih antara output ekonomi aktual dengan output potential. Output potensial adalah output maksimum yang dihasilkan d ihasilkan ekonomi tanpa menimbulkan inflasi. Output potensial bergantung pada ketersediaan tenaga kerja dan modal dan meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan pertumbuhan kedua sumber daya tersebut serta tingkat produktivitas.
Output gap mempengaruhi laju inflasi, pergerakan suku bunga dan kegiatan ekonomi karena output gap mengukur tekanan terhadap sumber daya, tenaga kerja dan modal pada suatu periode. Jadi jika aktivitas ekonomi berada di bawah trend, maka tercipta ada slack dalam pasar tenaga kerja (di mana tingkat pengangguran lebih tinggi dari normal) maka perusahaan akan beroperasi dengan kapasitas ekstra. Hal ini cenderung mengakibatkan penurunan harga barang dan inflasi gaji karena tenaga kerja bersaing mendapatkan pekerjaan dan perusahaan berusaha memanfaatkan kapasitas ekstra yang dimilikinya dengan menawarkan barang produksinya dengan harga yang lebih kompetitif. Kebijakan bank sentral juga dipengaruhi oleh tingkat aktivitas ekonomi. Pada masa resesi, pertumbuhan ekonomi akan berada di bawah trend dan output gap akan melebar. Pada situasi ini bank sentral hampir dapat dipastikan akan menurunkan suku bunga dan memperlonggar kebijakan moneter seiring dengan penurunan inflasi. Pada saat pemulihan (recovery) di mana ekonomi mulai menguat, inflasi mungkin masih menurun, tapi bank sentral cenderung untuk tidak melonggarkan kebijakan moneternya karena output gap sudah mengecil. Kebijakan moneter yang diberlakukan akan tetap longgar tapi stabil. Sebaliknya jika ekonomi beroperasi di atas trend, maka faktor?faktor tersebut akan berbalik sehingga tekanan inflasi dan suku bunga akan naik; pada gilirannya kebijakn moneter menjadi lebih ketat. Pertumbuhan ekonomi akan menentukan apakah output gap akan melebar atau mengecil. Tabel 1: Ringkasan karakteristik 4 fase dalam siklus ekonomi
Untuk mengoptimalkan kinerja portofolio investasi anda, p ilihan asset class sebaiknya disesuaikan dengan fase dalam siklus ekonomi: Slowdown: cash is king
Fase slowdown adalah fase terburuk bagi saham dan obligasi, sedangkan kas adalah asset class dengan kinerja terbaik. Pada fase ini biasanya saham dan obligasi mencatat kinerja negatif karena pada fase ini inflasi dan suku bunga naik sedangkan pertumbuhan ekonomi dan laba perusahaan melemah. Recession: memilih antara obligasi dan saham
Pada fase resesi kinerja saham dan obligasi biasanya bervariasi, meskipun data historis mengenai 11 fase resesi sejak tahun 1950 di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kinerja saham sedikit lebih unggul dibandingkan kinerja obligasi. Kinerja yang bervariasi ini mencerminkan fakta bahwa fase resesi ditandai dengan turunnya tingkat suku bunga dan melemahnya laba perusahaan – kedua faktor ini membuat obligasi menjadi lebih menarik,
sementara kinerja saham mencerminkan antisipasi dari titik balik seiring dengan melonggarnya kebijakan moneter. Analisa lebih mendalam menunjukkan bahwa pada paruh pertama resesi kinerja obligasi mengungguli saham sementara pada paruh kedua saham berbalik mengungguli obligasi. Perlu dicatat pula bahwa pasar saham biasanya bergerak 6?9 bulan lebih cepat dari sektor riil, sehingga begitu mulai ada tanda?tanda perbaikan ekonomi maka pasar saham akan segera mengalami rally, dan ini biasanya dimulai pada paruh kedua resesi. Recovery: baik untuk saham Pada fase pemulihan (recovery), kebijakan moneter biasanya tetap longgar meskipun pertumbuhan ekonomi mulai menguat. Selain itu inflasi juga terkendali, sehingga kedua hal ini membuat kinerja saham unggul. Hal ini bahkan juga berlaku untuk volatilitas saham yang tinggi. Karena itu fase recovery sering disebut sweet spot bagi saham. Expansion: melanjutkan pilihan di saham
Pada fase ekspansi, saham kembali mengungguli obligasi dan kas. Ini disebabkan karena pada fase ini potensi laba perusahaan tetap tinggi, ditopang oleh tingginya permintaan dan kuatnya daya beli konsumen. Kesimpulannya, investor sebaiknya menitikberatkan porsi portofolionya di saham pada fase recovery dan ekspansi, di mana pada kedua fase tersebut pertumbuhan ekonomi berada di atas trend. Sebaliknya, saat pertumbuhan ekonomi berada di bawah trend, investor sebaiknya memilih kas pada fase slowdown kemudian beralih ke obligasi begitu memasuki fase resesi sebelum akhirnya kembali ke saham pada paruh kedua resesi. Diagram 1: Titik berat pilihan asset class menurut fase dalam siklus ekonomi
Lebih lanjut, Merrill Lynch menciptakan pedoman yang disebut Asset Allocation Clock untuk memetakan pilihan asset class sesuai dengan fase dalam siklus ekonomi. Diagram 2: Siklus investasi menurut fase dalam siklus ekonomi
Mungkin sebagian pembaca kemudian bertanya?tanya apakah strategi investasi ini kemudian menjadi bertolak belakang dengan strategi rebalancing yang pernah dibahas penulis beberapa waktu lalu. Memang investasi menurut siklus ekonomi menyebabkan alokasi aset berubah?ubah menurut siklus ekonomi sehingga eksposur investor terhadap berbagai asset class juga menjadi berubah?ubah. Penulis tidak mengatakan bahwa strategi ini jelek lho, tapi strategi ini mungkin lebih pas untuk investor yang punya waktu dan resources (terutama informasi pasar) yang lengkap karena strategi ini menyiratkan timing the market dan pengelolaan portofolio secara aktif (active portfolio management). Menurut hemat penulis, strategi ini lebih cocok bagi sophisticated investor seperti manajer investasi atau mereka yang memang punya akses ke informasi pasar secara lengkap. Di sisi lain, strategi rebalancing dengan mengembalikan komposisi portofolio ke rasio tertentu setiap tahun lebih praktis dan mudah bagi investor perorangan karena dengan strategi tersebut investor bisa mengelola resikonya (yaitu dengan membatasi eksposur terhadap setiap asset class dalam portofolionya). Selain itu, investor perorangan rata?rata tidak punya cukup waktu dan jarang yang memiliki akses untuk mendapatkan informasi pasar secara lengkap (berbeda dengan manajer investasi, misalnya) sehingga sulit baginya untuk timing the market. Jadi pada strategi rebalancing, alokasi assetnya bertumpu pada profil resiko sang investor, bukan pada siklus ekonomi. Jadi mana strategi mana yang bagus? Dua?duanya sama?sama bagus, tinggal anda
sebagai investor yang menimbang dan memilih mana yang pas. Yang paling penting adalah, pilihlah strategi yang bisa memenuhi kebutuhan investasi anda dan sesuai dengan profil resiko anda. Selamat berinvestasi! :) •
• •
Tips mnwiria's blog Login or register to post comments
Comments Submitted by NewBeginning on Sat, 05/23/2009 - 19:45.
Output gap???
Maaf sis Mel msh kurang paham ttg output gap.maaf krn aku newbie bgt dlm hal ini. Bisa tlg jelaskan hal ini dlm bahasa yg lbh awam/lbh mudah dimengerti? Trus dlm o utput gap ini indikator apa saja yg mesti kita lihat ya? •
Login or register to post comments
Submitted by sitrun88 on Thu, 12/11/2008 - 13:12.
salut & nanya
wow... salut nih buat penulisnya. bisa menjabarkan hubungan makroekonomi dgn masalah mikro seperti pemilihan alternatif investasi secara gamblang & jelas. sekarang jadi lebih ngerti garis besar hubungan keduanya. by the way, boleh tau ga referensi buku yang dipake buat bikin tulisan ini. atau ini semua berdasarkan pengamatan & pengalaman di dunia investasi? soalnya kebetulan saya lagi bikin penelitian ttg perilaku berinvestasi dan saya juga melihat dari sisi hubungannya makroekonomi dgn perubahan alternatif2 investasi kalau indikator makro berubah. saya bingung nyari referensi nya. saya sudah cari2 di textbook macroeconomics, tapi ga ada yang langsung menghubungkan dengan alternatif investasi.
trimakasih atas jawabannya. really appreciate it.. :] •
Login or register to post comments
Submitted by mnwiria on Thu, 12/11/2008 - 13:22.
referensi
Terima kasih atas comment anda. Saya menulis artikel ini berdasarkan berbagai referensi dan dari pengalaman bekerja di perusahaan manajer investasi. Kalau buku ekonomi/keuangan terus terang saya tidak lengkap koleksinya, dan yang saya punya tidak ada yang membahas topik ini. Mungkin anda bisa cari di www.amazon.com dan kalau ketemu bisa diinformasikan di Portal Reksadana supaya anggota lain juga tahu? •
Login or register to post comments
Submitted by Passion4U on Thu, 12/04/2008 - 15:44.
red thin line
Bravo untuk sis mel yang telah berani menulis artikel yang sulit ini dan membaginya ke Portal Reksadana. Artikel yang mengajak kita u ntuk berfikir lebih broad untuk menyelaraskan tujuan financial kita secara pribadi (individual investing plan) dengan keadaan ekonomi makro di luar sana (macro environment). Sungguh sebuah pandangan yang sangat cerdas dan layak kita beri perhatian lebih. Walaupun terkesan njelimet ... sebenarnya semua artikel yang ditulis akhir-akhir ini mempunyai benang merah yang sama. TUJUANnya tetap MENCAPAI TARGET FINANCIAL kita masing-masing. Namun mengingat untuk mencapai tujuan kita itu, kita akan melalui beberapa hal (siklus ekonomi, pergerakan market, kebutuhan yang berbeda sejalan dengan umur yang bertambah, dsb) kita disarankan melakukan apa yang disebut sebagai STRATEGIC ASSET ALLOCATION, terminologi ini dikumandangkan oleh beberapa kontributor disini, dengan bahasa dan tools yang berbeda-beda, ane coba merecall beberapa ide : •
Rule of thumb [ 100 - usia ], sebagai pedoman kasar untuk mengalokasikan berapa persen alokasi ke investment high risk (semakin tua semakin banyak alokasi investasi low risk)
•
•
•
•
Alokasi low risk portfolio dan high risk portfolio berdasarkan usia investor (idenya sama seperti rule of thub 100 - usia ... semakin tua semakin low risk) Membuat pedoman dasar alokasi berdasarkan risk profile investor misalnya 60% di high risk, 40 % di low risk ... dan melakukan adjustment pada akhir periode tertentu sehingga persentasenya menjadi tetap seperti sedia kala (secara tidak langsung menerapkan konsep buy low, sell high) Melakukan alokasi portfolio melalui analisa terhadap ekonomi makro (masuk pada portfolio yang paling menguntungkan pada situasi ekonomi tertentu ... sebenarnya juga merupakan pelaksanaan buy low, sell high) Melakukan alokasi portfolio melalui analisa terhadap pergerakan harga dan volume (Technical Analysis) ... juga sebenarnya ingin menggapai apa yang disebut sebagai buy low, sell high dengan cara intrepetasi yang lain
So anda bisa lihat khan ... sebenarnya kita semua bergerak pada thin red line yang sama ... cuma memang butuh kearifan dan keinginan untuk melihat esensi dasar dari setiap pemikiran untuk bisa melihat gerakan besar ini. Yang membedakan antara satu pemikiran dan pemikiran yang lain adalah tuntutan atas spesifikasi investor terhadap masing-masing strategi itu. Ada yang bisa diaplikasikan oleh investor dengan kadar pemahaman rata-rata, ada strategi yang menuntut perhatian dan pemahaman yang lebih extra. Tugas anda sebagai investor ... sesuatu yang selalu ditekankan berkali-kali di portal ini adalah mencari tools yang paling tepat dengan karakteristik anda, sehingga anda bisa mencapai tujuan financial anda nantinya. Sesuatu yang mudah diucapkan tapi susah diterapkan. Sementara anda terus mencari jati diri, teruslah terbuka pad a segala ilmu yang tidak henti-hentinya dicurahkan di portal ini dan berterima kasihlah pada kontributor seperti sis mel yang tanpa pamrih sudah bersedia menulis & membantu anda tanpa kenal lelah. Kepada beliau-beliau inilah sebenarnya Indonesia bersandar untuk menciptakan investor cerdas (yang tidak sekadar bisa mem"beo") yang bisa menjadi tuan di rumah sendiri. Mudah-mudahan ada teman-teman dari organisasi APRDI (Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia) yang melihat artikel-artikel di sini dan sudi menjadikan PortalReksadana.com sebagai salah satu channel untuk pembelajaran investor. Wuihhhh ... kenapa ya kok bahasa ane hari ini serius banget ya ... kayaknya ada yang salah ama ane nich hehehe ... Passion4U kayaknya udah mulai miring nech ... hehehe Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U Don't walk in front of me, I may not follow. Don't walk behind me, I may not lead. Walk beside me and be my friend.
•
Login or register to post comments
Submitted by mnwiria on Fri, 12/05/2008 - 10:05.
thanks Bro :)
Thanks Bro atas rangkuman strategi yang komprehensif. Kebetulan institusi di mana saya bekerja saat ini selalu mengedepankan edukasi investor dalam menjalankan misinya, jadi hobi menulis saya b isa tersalurkan. Kualitas tulisan saya pasti masih perlu perbaikan dan akan terus demikian karena saya masih akan terus belajar sambil berbagi pengetahuan dan pengalaman. Karena itu saya sangat senang jika rekan sesama kontributor dan member PRD bisa memberikan masukan bagi saya supaya saya bisa berkembang lebih baik lagi. Iya nih, koq tumben gaya bahasanya serius banget, Bro? Ga apa2 lah, sekali2 bikin kejutan ;) Again thanks a lot! :) •
Login or register to post comments
Submitted by autogebet on Thu, 12/04/2008 - 16:21.
aih aih... dalem banget...
aih aih... dalem banget... saya akan make sure semua untaian petuah berharga ini tidak tenggelam ditelan oleh diskusi yg berkembang. mungkin nanti sy merge jadi satu dg artikelnya, jadi ada tambahan note dari Passion4U begitu... ngga papa ya sis Mel. untuk semua kontributor, terima kasih atas dedikasinya tanpa pamrih untuk mengedukasi kita semua. •
Login or register to post comments
Submitted by mnwiria on Fri, 12/05/2008 - 10:09.
merger artikel
Bro autogebet, Silakan gabungkan komentar Bro Passion4U ke dalam artikel saya supaya member bisa memetik lebih banyak manfaat. Atau mungkin Bro Passion4U dan saya bisa menulis lagi 1 artikel bersama-sama (coauthoring) berisi rangkuman berbagai strategi investasi? What do you think, Bro Passion4U? •
Login or register to post comments
Submitted by Passion4U on Fri, 12/05/2008 - 16:53.
kolaborasi with Sis Mel & Bro Dunkz
Sis mel ngajakin kolaborasi ... siapa takut hehehe ... i will be more than happy to create article together ... Saya malahan punya ide yang lebih gede ... mari kita duduk bersama membahas materi untuk KDR (lagi) ... Dulu materi KDR khan disusun ane bareng bro Eko Endarto ... , sekarang ada kolaborasi sama bro Dunkz, kenapa enggak kita susun bersama saja : bareng bro Dunkz, pasti hasilnya lebih ok ... Gimana sis ... berani terima tantangan yang lebih besar lagi ? saya bermimpi suatu saat nanti KDR bisa menjadi referensi utama orang yang ingin mendapatkan materi komprehensif tentang reksadana dengan dukungan penuh dari APRDI dan pihak terkait lainnya ... so semacam white paper reksadana indonesia lach ... Bro Dunkz ... setuju nggak hehehe ... Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U Don't walk in front of me, I may not follow. Don't walk behind me, I may not lead. Walk beside me and be my friend. •
Login or register to post comments
Submitted by dunkz on Thu, 12/11/2008 - 16:27.
@Passion4U & Melinda
Saya setuju aja. Kapan mau diomongin?
A.Pentingnya letak perusahaan Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan,yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari.Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan. Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan,maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba.Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing;disamping waktu harus berpacu,juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian.Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap. B.Jenis Letak Ada 4 jenis letak perusahaan : • • • •
Perusahaan
Letak perusahaan yang terkait pada alam Letak perusahaan berdasarkan sejarah Letak perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi.
1.Letak perusahaan yang terkait pada alam Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam,jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia;misalkan,usaha pertanian,pertambangan. 2.Letak perusahaan berdasarkan sejarah Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah dilokasi itu.Misalkan kerajinan batik di daerah surakarta dan jogjakarta.Hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam kraton. 3.Letak perusahaan yang ditentukan pemerintah Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan menjalankan aktivitasnya.Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi itu tidak merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu.
4.Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi. Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri.Disini ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan: • • • • • • •
Dekat dengan bahan baku Dekat dengan pasar Dekat dengan pemasok tenaga kerja Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi Iklim Ongkos trnsport Besarnya suplai modal
C. Cara penentuan letak perusahaan Secara umum terdapat 2 macam cara untuk menentukan lokasi perusahaan yaitu :
1. Cara kualitatif 2. Cara kuantitatif 1.Cara kualitatif Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi. 2.Cara kuantitatif Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor(niali)pada masing-masing kriteria. Sedangkan menurut teori Alfred Weber,dalam teorinya mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi penetapan lokasi perusahaan,yaitu : • •
Biaya pengangkutan Biaya tenaga kerja
Sumber buku,pengantar bisnis .John soeprihanto.edisi k
"invest your time before invest your money" visit my blog at http://warung-reksadana.blogspot.com dan http://parahita.wordpress.com •
Login or register to post comments
Submitted by mnwiria on Thu, 12/11/2008 - 17:52.
kapan mau diomongin?
Anytime. Mau nulis artikel bareng ttg apa nih? Kayaknya topik behavioral finance seru tuh..:) •
Login or register to post comments
Submitted by dunkz on Thu, 12/11/2008 - 18:44.
@Sis Mel
Behavioral finance, hmmm. Menarik Sis. "invest your time before invest your money" visit my blog at http://warung-reksadana.blogspot.com dan http://parahita.wordpress.com •
Login or register to post comments
Submitted by mnwiria on Thu, 12/11/2008 - 19:53.
behavioral finance
Bro Dunkz dan Bro Passion4U, Gimana? Mau nulis artikel bareng dengan topik behavioral finance? Topik ini sudah jadi disiplin ilmu sendiri kalau tidak salah jadi kalau mau kita angkat mungkin harus sedikitsedikit ya, mulai dari apa itu behavioral finance sebelum masuk ke subtopik yang lebih spesifik dan mendalam. Saya terpikir untuk membuat artikel dalam beberapa bagian supaya tidak terlalu panjang dan malah mungkin jadi seru karena seperti cerita bersambung (biar para member penasaran dan pengin ngikutin terus lanjutannya) ;) So, what do you guys think? •
Login or register to post comments
Submitted by Passion4U on Tue, 12/16/2008 - 18:03.
@sis mel & bro dunkz
Kirain sis mel udah dicontact sama bro dunkz via japri ternyata belon toch ... ok lewat jarum dulu dech ... sis mel nulis artikel behaviour finance boleh aja ... asal ane dibimbing sama sis mel huahahaha ... kita pan orang awam (btw ane setuju berat kalo mo nulis tentang behaviour finance soanye technical analysis yang ane tekuni itu sebenarnya penerapan langsung dari behaviour finance ...) Btw selain nulis artikel bareng sebenarnya ada gawe semacam "next KDR" yang mo diomongin sama bro dunkz dan ane ... tapi sepertinya lebih cocok lewat japri ya ... jangan dibahas disini soalnya ada Nyak Galak yang udah wanti-wanti tentang confidentiality dari acara ini (takutnya nanti nggak suprise gitchu ...) hehehe ... Peace Nyak N Seorang Newbie - P a s s i o n 4 U Don't walk in front of me, I may not follow. Don't walk behind me, I may not lead. Walk beside me and be my friend. •
Login or register to post comments
Submitted by mnwiria on Tue, 12/16/2008 - 18:26.
Iya nih, blm kontak japri
Iya nih, blm kontak japri sama Bro Dunkz soalnya ga tau e-mail addressnya :p Behavioral finance itu luas sekali cakupannya jadi hrs dirundingkan dulu mau bahas subtopik apa. Kapan rencana KDR II? •
Login or register to post comments
Submitted by dunkz on Tue, 12/16/2008 - 18:52.
@sis Mel
email bisa cek soalnya bro Passion baru aja broadcast :)
Member Login Username: *
þÿ
Password: * Log in
• •
Create new account Request new password
Recent comments •
•
•
•
•
•
•
•
•
sudah diterima 47 min ago sudah diterima...thank you 20 hours 19 min ago Sudah dibales 1 day 37 min ago Rame banget IHSG Jumat kemaren 2 days 45 min ago Thanks banget. 4 days 9 hours ago Saham dan IHSG. 4 days 9 hours ago pemula 4 days 18 hours ago Re: Gambar itu sebenarnya hasil 4 days 19 hours ago Gambar itu sebenarnya hasil 4 days 21 hours ago
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Tidak usah di redeem Pak, 4 days 22 hours ago kebun emas 5 days 23 hours ago Traktir 1 week 10 hours ago Re: Sampai Pertengahan Tahun 1 week 18 hours ago active risk management 1 week 19 hours ago ikut ngupi 1 week 19 hours ago Sampai Pertengahan Tahun 1 week 20 hours ago 2008 1 week 22 hours ago Sampai Pertengahan Tahun 1 week 1 day ago keadaan saat ini 1 week 1 day ago makasih... 1 week 2 days ago
Search Search this site:
þÿ
Search
Copyright Adityo Hidayat St. Majo Kayo © 2007. Data Reksadan a Bersumber dari Badan Pengawasan Pasar Modal Indonesia. ← RUANG LINGKUP BISNIS BENTUK-BENTUK BADAN USAHA →
PERUSAHAAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN Posted on November 1, 2010 by dannysulistiyano11 BAB 2 2. 1. Pengertian perusahaan
Berikut ini adalah beberapa pengertian perusahaan dari berbagai literatur, antara lain:
a. Menurut pemerintah Belanda, yang pada waktu membacakan “memorie van toelichting ” rencana undang-undang “Wetboek van Koophandle” di muka Parlemen, menerangkan bahwa yang disebut “perusahaan” ialah keseluruhan perbuatan, yang dilakukan secara tidak terputus-putus, dengan terang-terangan, dalam kedudukan tertentu dan untuk mencari laba (bagi diri sendiri). b. Menurut Prof. Molengraff, perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar, untuk mendapatkan penghasilan, dengan cara memperniagakan barang-barang, menyerahkan barang-barang, atau mengadakan perjanjian-per janjian per dagangan. Di sini Molengraff memandang perusahaan dari sudut “ekonomi”. c. Menurut Polak, baru ada perusahaan, bila diperlukan adanya perhitungan-perhitungan tentang laba-rugi yang dapat diperkirakan, dan segala sesuatu itu dicatat dalam pembukuan. Di sini Polak memandang perusahaan dari sudut “komersiil”. d. Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi. 2. 2. Tempat kedudukan dan letak perusahaan 2. 2. 1. Pentingnya letak perusahaan Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan, yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari. Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan. Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan, maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba. Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing. Disamping waktu harus berpacu, juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap. 2. 2. 2. Jenis Letak Perusahaan Ada 4 jenis letak perusahaan :
1. Letak perusahaan yang terkait pada alam Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia; misalkan, usaha pertanian, pertambangan. 1. Letak perusahaan berdasarkan sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah dilokasi itu. Misalkan kerajinan batik di daerah surakarta dan jogjakarta. Hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam kraton. 1. Letak perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi itu tidak merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu. 1. Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi. Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri. Disini ada bebe rapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan: • • • • • • •
Dekat dengan bahan baku Dekat dengan pasar Dekat dengan pemasok tenaga kerja Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi Iklim Ongkos transport Besarnya suplai modal
2.2.3. Cara penentuan letak perusahaan
Secara umum terdapat 2 macam cara untuk menentukan lokasi perusahaan yaitu : 1. Cara kualitatif Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi. 1. Cara kuantitatif Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor (nilai) pada masing-masing kriteria. Sedangkan menurut teori Alfred Weber, dalam teorinya mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi penetapan lokasi perusahaan, yaitu : • •
Biaya pengangkutan Biaya tenaga kerja
2. 3. Perusahaan dan lembaga sosial
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh PIRAC (Public Interst Research and Advocacy Center ) tentang potensi sumbangan perusahaan-perusahaan dalam kegiatan sosial. Pada tahun 2001 ditemukan angka sebesar 115,3 milliar rupiah dana yang disumbangkan dari 180 perusahaan baik perusahaan lokal, nasional, maupun multinasional di Indonesia. Dana tersebut bisa menjadi alternatif pembiayaan program-program pengentasan kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya, karena selama ini berbagai kegiatan sosial banyak bergantung dari dana yang dikucurkan pemerintah seperti Jaring Pengaman Sosial (JPS) maupun dana swadaya masyarakat melalui Lembaga Swadaya Masyarakat yang ada. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa perusahaan bisa menjadi salah satu sumber lembaga sosial yang memiliki kepedulian dalam mendanai kegiatan kegiatan sosial. Bahkan sumber dana perusahaan ini relatif cukup besar jika dibandingkan dengan dana perorangan atau pemerintah. Bagi perusahaan itu sendiri, sumbangan dalam aktivitas sosial yang dilakukan merupakan manifestasi dari tanggung jawab sosialnya (CSR / Corporate Social Responsibility), yaitu: 1. Tanggung jawab ekonomi dengan menghasilkan laba. 2. Tanggung jawab legal dengan menaati hukum dalam kegiatan usahanya. 3. Tanggung jawab etika dengan menghindarkan diri dari praktek-praktek yang bertentangan dengan nilai nilai yang tumbuh di masyarakat. 4. Tanggung jawab filantropis dengan memberikan kontribusi dana sosial kepada masyarakat. Tanggung jawab filantropis inilah yang mendorong perusahaan untuk memberikan sumbangan terhadap aktivitas-aktivitas sosial. Menurut hasil penelitian PIRAC, selama ini kontribusi dana sosial perusahaan disalurkan melalui empat model kedermawanan. Pertama, keterlibatan secara langsung. Perusahaan menjalankan kegiatan kedermawanannya secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial dan menyerahkan sumbangannya kepada masyarakat tanpa perantara pihak lain. Kedua, melalui yayasan/organisasi sosial yang dibentuk dan dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan menyediakan dana awal, dana abadi ataupun dana rutin bagi aktivitas yayasan tersebut. Ketiga, perusahaan berpartner atau bermitra dengan pihak lain. Biasanya yang menjadi mitra dalam kegiatan-kegiatan tersenut adalah LSM, instansi pemerintah, universitas, dan media masa. Keempat, bergabung dala konsorsium. Perusahaan ikut mendirikan dan menjadi anggota serta mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan. Adapun benefit yang diperoleh perusahaan dalam melaksanakan CSR, adalah: Pertama, kontribusi perusahaan dalam kegiatan kedermawanan akan membangun image sosial positif perusahaan sebagai entitas bisnis. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan yang bisa mendongkrak tingkat penjualan produkproduknya sehingga pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan. Selain itu keberadaan perusahaan akan mendapat simpati dan dukungan masyarakat penerima manfaat dana sosial perusahaan tersebut, terutama masyarakat yang berada di sekitar perusahaan paling menantikan adanya program-program sosial yang menyentuh mereka.
Kedua, bermitra dengan pihak lain khususnya LSM yang kompeten, lewat kerja sama ini perusahaan tidak banyak direpotkan dengan hal-hal teknis pelaksanaan programprogram kegiata sosial yang diselenggarakan sehingga akan lebih optimal hasilnya karena ditangani oleh pihak yang dianggap lebih kompeten dan profesional. Selain itu juga akan menimbulkan korelasi positif antara perusahaan dengan lembaga-lembaga swadaya masyar akat Ketiga, jika mitra kerjasamanya adalah LSM yang berbentuk LAZ (Lembaga Amil Zakat) yang mendapatkan pengesahan resmi dari pemerintah, maka perusahan akan lebih diuntungkan lagi dengan diberlakukannya UU No 38/1999 tentang Pengelolaan Zakat dan UU No 17/2001 tentang Pajak Penghasilan. Karena dana sosial perusahaan yang berupa zakat secara legal bisa dijadikan sebagai biaya yang dapat dikurangkan atas penghasilan kena pajak dalam penghitungan dan pembayaran pajak penghasilan badan (perusahaan). 2. 4. Berbagai macam lingkungan perusahaan dan pengaruh terhadap perusahaan
Jenis jenis lingkungan perusahaan Lingkungan eksternal : Faktor faktor diluar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan . lingkungan eksternal ini dapat dibedakan menjadi : Lingkungan eksternal makro : Lingkungan yang berpengaruh tidak langsung kepada kegiatan usaha . Lingkungan eksternal mikro : Lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung kepada kegiatan usaha . Lingkungan Internal : Faktor faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi . This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink . ← RUANG LINGKUP BISNIS BENTUK-BENTUK BADAN USAHA → Like Be the first to like this post.
Leave a Reply Your email address will not be published. Required fields are marked * Name * Email *
þÿ
þÿ
Website
þÿ
Comment You may use these HTML tags and attributes:
href="" title="">
Post Comment
Notify me of follow-up comments via email. Subscribe to this site by email ← Perlukah mengikuti seminar Options? Perlukah kita tahu “Mengapa”? →
12.TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN 1.Keuangan Perusahaan laporan keuangan perusahaan dagang dengan laporan keuangan perusahaan jasa hampir sama, hanya ada perbedaan pada Contoh laporan laba ruginya. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena dalam perusahaan dagang terdapat transaksi jual beli barang dagangan yang di dalamnya ada kaitan dengan harga pokok barang yang dijual. Sedangkan untuk laporan neraca dan perusahaan model baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang adalah sama. Dalam Contoh laporan keuangan perusahaan dagang sama halnya dengan perusahaan jasa terdapat tiga laporan pokok yaitu: 1.laporan laba/rugi. 2.laporan perubahan modal. 3.laporan neraca. 2.Estimasi Penjualan
Menganalisa dan mengestimasi penjualan (sales forecasting) merupakan kegiatan pemasaran yang sangat penting bagi keberhasilan suatu usaha. Perencanaan-perencanaan perusahaan, seperti perencanaan strategis, bisnis, pemasaran, anggaran, dan produksi disusun berdasarkan estimasi penjualan ini. Ketidaktepatan estimasi penjualan atau penetapan target penjualan yang dilakukan tanpa melihat proyeksi pertumbuhan pasar jelas akan mengakibatkan
pemborosan dan menimbulkan kerugian. Apabila prediksi penjualan terlalu besar, biaya produksi akan membengkak dan seluruh investasi yang ditanamkan menjadi kurang efisien. Sebaliknya, jika prediksi penjualan terlalu kecil, perusahaan akan kehilangan penjualan, mengalami stock out (kehabisan persediaan), dan menghadapi tekanan persaingan akibat menurunnya pangsa pasar. Estimasi Estimasi adalah sebuah proses pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi , yaitu ketika anda menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan karena anda membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang , anda harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek. Ada 3 teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi , yaitu : • • •
Keputusan profesional Sejarah Rumus - rumus
Estimasi penjualan Estimasi penjualan memiliki hubungan yang sangat erat dengan anggaran penjualan. Selain menentukan anggran penjualan yang terdiri dari anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran atau biaya penjualan , perlu juga menentukan anggaran produksi , biaya material , tenaga kerja dan harga pokok penjualan. Akhir dari ini adalah penentuan anggaran laporan laba rugi. Dengan demikian proses estimasi ini memiliki peran yang sangat strategis bagi manajemen perusahaan. Upah langsung Upah yang diberikan secara langsung kepada para pekerja. Estimasi Kas Estimasi kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan. Sumber : • •
http://pksm.mercubuana.ac.id http://ayudyashinta.web.ugm.ac.id
•
http://repository.binus.ac.id
Diposkan oleh Rahman blog's di 07:39 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
0 komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama iklus Ekonomi | mafiaforex.com . Siklus ekonomi secara teratur terus berulang dalam pengembangan ekonomi pasar. Kecenderungan keseluruhan pertumbuhan ekonomi disertai dengan fluktuasi periodik dalam kegiatan e konomi: Alternatif kontraksi dan ekspansi produksi, mengurangi investasi, dan meningkatkan tingkat pendapatan, pekerjaan, harga, suku bunga, tingkat efek. Siklus kegiatan ekonomi terdiri dari empat tahap: Ekspansi, Puncak, Resesi dan Bawah.
Ekspansi Setelah mencapai titik terendah dari siklus terdapat tahap pemulihan, yang dicirikan oleh pertumbuhan lapangan kerja dan produksi. Banyak ekonom percaya bahwa tahap ini memiliki inflasi yang rendah sampai perekonomian mulai b eroperasi pada kapasitas penuh atau, dengan kata lain, sampai mencapai puncaknya.
Puncak Sebuah puncak, atau puncak siklus bisnis, adalah titik tertinggi pemulihan ekonomi. Pada titik ini, pengangguran mencapai tingkat terendah atau menghilang seluruhnya dan ekonomi yang beroperasi dengan beban maksimal (atau dekat dengan itu), yaitu seluruh ibukota negara dan sumber daya tenaga kerja yang terlibat dalam produksi. Biasanya, meskipun tidak selalu, selama peningkatan tekanan puncak inflasi.
Resesi Resesi adalah periode dari mengurangi output dan kegiatan usaha. Sebagai hasil dari kontraktor pasar, penurunan biasanya ditandai dengan menumbuhkan pengangguran. Sebagian besar ekonom percaya bahwa penurunan ekonomi atau resesi hanya penurunan dalam kegiatan usaha, yang berlangsung setidaknya enam bulan.
Bawah Bawah siklus ekonomi adalah titik terendah dari produksi dan kerja. Hal ini diyakini bahwa pencapaian bawah adalah akhir dari resesi karena fase siklus tidak panjang.
Namun sejarah tahu dan pengecualian aturan ini. Depresi Besar 1930-an berlangsung selama hampir sepuluh tahun. siklus panjang adalah siklus ekonomi dengan durasi lebih dari 10 tahun. Kadang-kadang mereka disebut dengan nama-nama peneliti mereka. • Siklus Investasi (7-11 tahun) yang dipelajari oleh Clement Jug lar; • Siklus investasi Infrastruktur (15-25 tahun) yang dipelajari oleh Simon Kuznets; • Seri Kondratieff (45-60 tahun) yang digambarkan oleh ekonom Rusia Nikolai Kondratiev; • Siklus Forrester (200 tahun) dijelaskan oleh insinyur Amerika Jay Forrester. Siklus kegiatan ekonomi bervariasi dan berbeda dalam durasi, durasi fase individu, ketinggian maksimum dan kedalaman minimum’s. Dalam kondisi saat ini, siklus fluktuasi smoothing dan kegiatan usaha adalah tanda dan interval antara krisis menjadi lebih lama, mengurangi kedalaman dan kekuatan destruktif . Paling sering, krisis ini digantikan oleh resesi ringan. Meskipun dianggap bahwa perubahan dalam kegiatan usaha secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan siklus ekonomi, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi perekonomian. Yang paling penting dari ini adalah fluktuasi musiman dan tren jangka panjang. Pengaruh variasi musiman diamati pada waktu tertentu, misalnya, tak lama sebelum Natal atau Paskah ketika kegiatan usaha meningkat secara dramatis, terutama dalam perdagangan ritel. Dalam industri lainnya seperti pertanian, industri mobil dan konstruksi ada juga variasi musiman. Sekuler menentukan tren peningkatan jangka panjang atau penurunan pertumbuhan ekonomi. Siklus ekonomi sering dikaitkan dengan perubahan volume output. Banyak ekonom percaya bahwa output biasanya diukur dengan produk domestik bruto (PDB) dan indikator yang paling dapat diandalkan perekonomian. Penting untuk dicatat bahwa siklus ekonomi dalam fase pemulihan ini terbukti tidak mengurangi peningkatan PDB, tetapi langkah dari peningkatan tersebut. Nilai negatif dari laju pertumbuhan selama periode waktu tertentu, biasanya enam bulan atau lebih, dianggap sebagai tanda perlambatan dalam perekonomian. Sebaliknya, konsisten tinggi, dari bulan ke bulan, tingkat pertumbuhan menunjukkan bahwa ekonomi sedang booming. Siklus kegiatan ekonomi berhubungan dengan siklus ekonomi kecil sepanjang 10 tahun. Dikembangkan dengan latar belakang sebuah siklus besar pembangunan ekonomi hingga 50-60 tahun. siklus besar diidentifikasi oleh Kondratyev seorang e konom Rusia. Mereka terdiri dari fluktuasi ke atas dan ke bawah dalam kondisi ekonomi, yang masing-masing berlangsung selama 30 tahun. siklus besar didasarkan pada perubahan revolusioner dalam teknologi, desain dan kebutuhan produksi. Transisi ke masyarakat pasca-industri di negara maju bertepatan dengan gelombang terpanjang kelima dari siklus Kondratyev. Awal fase ke atas dikaitkan dengan restrukturisasi ekonomi berdasarkan profil tinggi dan ilmu pengetahuan teknologi intensif.
Tags From Search Engine: siklus ekonomi, pengaruh siklus kegiatan perusahaan terhadap perekonomian sebuah negara, siklus ekonomi indonesia, pengaruh siklus kegiatan perusahaan terhadap perekonomian negara, siklus perekonomian, perubahan siklus ekonomi, siklus perekonomian indonesia, siklus bisnis indonesia, siklus ekonomi di indonesia, pengaruh siklus kegiatan perusahaan terhadap perekonomian, Siklus kegiatan ekonomi, durasi siklus dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, pengertian siklus ekonomi, siklus bisnis tahap pertumbuhan, siklus ekonomi di negara maju, siklus ekonomi makro, penjelasan tentang siklus ekonomi, siklus ekonomi adalah, tahapan siklus bisnis, tahap pemulihan perekonomian, sirklus ekonomi, ekspansi (siklus ekonomi), pengaruh siklus kegiatan perusahaan terhadap prekonomian sebuah negara, siklus dalam forex, Siklus ekonomi negara maju, pengaruh siklus kegiatan perusaan ekonomi negara, gambar siklus ekonomi, pengaruh siklus ekonomi, siklus usaha produksi, sirklus ekonomi makro, pengaruh siklus perusahaan terhadap perekonomian negara, pengaruh siklus kegiatan perusahan terhadap perekonomian sebuah negara, tahap siklus bisnis, siklus ekonomi jangka pendek , siklus aktifitas ekonomi, siklus ekonomi perusahaan, siklus ekonomi/bisnis, siklus ekonomi amerika, TAHAP-TAHAP SIKLUS EKONOMI, siklus perekonomian indonesia selama 2010, siklus perekonomian resesi, siklus dalam ekonomi, siklus pertumbuhan ekonomi, siklus bisnis, siklus aktivitas bisnis, mengapa produksi sangat penting bagi siklus ekonomi, Faktor yang mempengaruhi siklus ekonomi, faktor siklus bisnis, beban dinamis dan efek siklus kegiatan ekonomi, durasi siklus ekonomi, Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus ekonomi, apa pengaruh siklus kegiatan perusahaan terhadap perekonomian sebuah negara ?, awal ekspansi pada siklus ekonomi, faktor siklus ekonomi, Gambar siklus ekonomi makro, siklus kegiatan ekonomi gambar dan penjelasan, siklus kegiatan ekonomi/perusahaan, siklus juglar , siklus kegiatan tentang ekonomi, siklus krisis ekonomi dunia, siklus legiatan ekonomi, Siklus oleh nikolai d Kondratief , siklus perdagangan dalam ekonomi, artikel tentang siklus ekonomi, siklus perekonomian dalam jangka panjang, siklus investasi, siklus faktor ekonomi, siklus ekonomi dunia, siklus ekonomi durasi, siklus ekonomi ekspansi, devenisi siklus ekonomi, siklus ekonomi indonesia saat ini, siklus ekonomi jangka panjang, dampak siklus ekonomi, siklus ekonomi mafia forex, bukti pembayaran dalam ekonomi, siklus ekonomi negara, Siklus ekonomi pada negara maju, beban dinamik siklus kegiatan ekonomi, siklus ekonomi terhadap faktor produksi, bagaimana kondisi siklus bisnis saat ini, durasi siklus dan faktor yang mempengaruhi, siklus perekonomian di Indonesia, artikel siklus perekonomian di indonesia, Arti siklus dari siklus ekonomi, apakah siklus dalam ekonomi, sirklus makro ekonomi, sirklus produksi, tahap dalam perekonomian berdasarkan fluktuasinya, Tahap ekspansi siklus ekonomi, Tahap krisis di Indonesia, tahap krisis ekonomi di indonesia, apa pengaruh siklus kerja perusahaan terhadap perekonomian sebuah negara, tahap puncak dalam tahapan siklus bisnis, tahap siklus bisnis indonesia, tahap siklus ekonomi, tahap-tahap pemulihan ekonomi, TAHAPAN PERTUMBUHAN EKONOMI MULAI DARI PUNCAK HINGGA PEMULIHAN, siklus-siklus investasi, Siklus yang berhubungan dengan ekonomi This post is also available in: English
gembangan ekonomi pasar. Kecenderungan keseluruhan pertumbuhan ekonomi disertai dengan fluktuasi periodik dalam kegiatan ekonomi: Alternatif kontraksi dan ekspansi produksi, mengurangi investasi, dan meningkatkan tingkat pendapatan, pekerjaan, harga, suku bunga, tingkat efek. Siklus kegiatan ekonomi terdiri dari empat tahap: Ekspansi, Puncak, Resesi dan Bawah.
Ekspansi Setelah mencapai titik terendah dari siklus terdapat tahap pemulihan, yang dicirikan oleh pertumbuhan lapangan kerja dan produksi. Banyak ekonom percaya bahwa tahap ini memiliki inflasi yang rendah sampai perekonomian mulai b eroperasi pada kapasitas penuh atau, dengan kata lain, sampai mencapai puncaknya.
Puncak Sebuah puncak, atau puncak siklus bisnis, adalah titik tertinggi pemulihan ekonomi. Pada titik ini, pengangguran mencapai tingkat terendah atau menghilang seluruhnya dan ekonomi yang beroperasi dengan beban maksimal (atau dekat dengan itu), yaitu seluruh ibukota negara dan sumber daya tenaga kerja yang terlibat dalam produksi. Biasanya, meskipun tidak selalu, selama peningkatan tekanan puncak inflasi.
Resesi Resesi adalah periode dari mengurangi output dan kegiatan usaha. Sebagai hasil dari kontraktor pasar, penurunan biasanya ditandai dengan menumbuhkan pengangguran. Sebagian besar ekonom percaya bahwa penurunan ekonomi atau resesi hanya penurunan dalam kegiatan usaha, yang berlangsung setidaknya enam bulan.
Bawah Bawah siklus ekonomi adalah titik terendah dari produksi dan kerja. Hal ini diyakini bahwa pencapaian bawah adalah akhir dari resesi karena fase siklus tidak panjang. Namun sejarah tahu dan pengecualian aturan ini. Depresi Besar 1930-an berlangsung selama hampir sepuluh tahun. siklus panjang adalah siklus ekonomi dengan durasi lebih dari 10 tahun. Kadang-kadang mereka disebut dengan nama-nama peneliti mereka. • Siklus Investasi (7-11 tahun) yang dipelajari oleh Clement Jug lar; • Siklus investasi Infrastruktur (15-25 tahun) yang dipelajari oleh Simon Kuznets; • Seri Kondratieff (45-60 tahun) yang digambarkan oleh ekonom Rusia Nikolai Kondratiev; • Siklus Forrester (200 tahun) dijelaskan oleh insinyur Amerika Jay Forrester. Siklus kegiatan ekonomi bervariasi dan berbeda dalam durasi, durasi fase individu, ketinggian maksimum dan kedalaman minimum’s. Dalam kondisi saat ini, siklus fluktuasi smoothing dan kegiatan usaha adalah tanda dan interval antara krisis menjadi
lebih lama, mengurangi kedalaman dan kekuatan destruktif . Paling sering, krisis ini digantikan oleh resesi ringan. Meskipun dianggap bahwa perubahan dalam kegiatan usaha secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan siklus ekonomi, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi perekonomian. Yang paling penting dari ini adalah fluktuasi musiman dan tren jangka panjang. Pengaruh variasi musiman diamati pada waktu tertentu, misalnya, tak lama sebelum Natal atau Paskah ketika kegiatan usaha meningkat secara dramatis, terutama dalam perdagangan ritel. Dalam industri lainnya seperti pertanian, industri mobil dan konstruksi ada juga variasi musiman. Sekuler menentukan tren peningkatan jangka panjang atau penurunan pertumbuhan ekonomi. Siklus ekonomi sering dikaitkan dengan perubahan volume output. Banyak ekonom percaya bahwa output biasanya diukur dengan produk domestik bruto (PDB) dan indikator yang paling dapat diandalkan perekonomian. Penting untuk dicatat bahwa siklus ekonomi dalam fase pemulihan ini terbukti tidak mengurangi peningkatan PDB, tetapi langkah dari peningkatan tersebut. Nilai negatif dari laju pertumbuhan selama periode waktu tertentu, biasanya enam bulan atau lebih, dianggap sebagai tanda perlambatan dalam perekonomian. Sebaliknya, konsisten tinggi, dari bulan ke bulan, tingkat pertumbuhan menunjukkan bahwa ekonomi sedang booming. Siklus kegiatan ekonomi berhubungan dengan siklus ekonomi kecil sepanjang 10 tahun. Dikembangkan dengan latar belakang sebuah siklus besar pembangunan ekonomi hingga 50-60 tahun. siklus besar diidentifikasi oleh Kondratyev seorang e konom Rusia. Mereka terdiri dari fluktuasi ke atas dan ke bawah dalam kondisi ekonomi, yang masing-masing berlangsung selama 30 tahun. siklus besar didasarkan pada perubahan revolusioner dalam teknologi, desain dan kebutuhan produksi. Transisi ke masyarakat pasca-industri di negara maju bertepatan dengan gelombang terpanjang kelima dari siklus Kondratyev. Awal fase ke atas dikaitkan dengan restrukturisasi ekonomi berdasarkan profil tinggi dan ilmu pengetahuan teknologi intensif.
Tags From Search Engine: siklus ekonomi, pengaruh siklus kegiatan perusahaan terhadap perekonomian sebuah negara, siklus ekonomi indonesia, pengaruh siklus kegiatan perusahaan terhadap perekonomian negara, siklus perekonomian, perubahan siklus ekonomi, siklus perekonomian indonesia, siklus bisnis indonesia, siklus ekonomi di indonesia, pengaruh siklus kegiatan perusahaan terhadap perekonomian, Siklus kegiatan ekonomi, durasi siklus dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, pengertian siklus ekonomi, siklus bisnis tahap pertumbuhan, siklus ekonomi di negara maju, siklus ekonomi makro, penjelasan tentang siklus ekonomi, siklus ekonomi adalah, tahapan siklus bisnis, tahap pemulihan perekonomian, sirklus ekonomi, ekspansi (siklus ekonomi), pengaruh siklus kegiatan perusahaan terhadap prekonomian sebuah negara, siklus dalam forex, Siklus ekonomi negara maju, pengaruh siklus kegiatan perusaan ekonomi negara, gambar siklus ekonomi, pengaruh siklus ekonomi, siklus usaha produksi, sirklus ekonomi makro, pengaruh siklus perusahaan terhadap perekonomian negara, pengaruh siklus kegiatan perusahan terhadap
perekonomian sebuah negara, tahap siklus bisnis, siklus ekonomi jangka pendek , siklus aktifitas ekonomi, siklus ekonomi perusahaan, siklus ekonomi/bisnis, siklus ekonomi amerika, TAHAP-TAHAP SIKLUS EKONOMI, siklus perekonomian indonesia selama 2010, siklus perekonomian resesi, siklus dalam ekonomi, siklus pertumbuhan ekonomi, siklus bisnis, siklus aktivitas bisnis, mengapa produksi sangat penting bagi siklus ekonomi, Faktor yang mempengaruhi siklus ekonomi, faktor siklus bisnis, beban dinamis dan efek siklus kegiatan ekonomi, durasi siklus ekonomi, Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus ekonomi, apa pengaruh siklus kegiatan perusahaan terhadap perekonomian sebuah negara ?, awal ekspansi pada siklus ekonomi, faktor siklus ekonomi, Gambar siklus ekonomi makro, siklus kegiatan ekonomi gambar dan penjelasan, siklus kegiatan ekonomi/perusahaan, siklus juglar , siklus kegiatan tentang ekonomi, siklus krisis ekonomi dunia, siklus legiatan ekonomi, Siklus oleh nikolai d Kondratief , siklus perdagangan dalam ekonomi, artikel tentang siklus ekonomi, siklus perekonomian dalam jangka panjang, siklus investasi, siklus faktor ekonomi, siklus ekonomi dunia, siklus ekonomi durasi, siklus ekonomi ekspansi, devenisi siklus ekonomi, siklus ekonomi indonesia saat ini, siklus ekonomi jangka panjang, dampak siklus ekonomi, siklus ekonomi mafia forex, bukti pembayaran dalam ekonomi, siklus ekonomi negara, Siklus ekonomi pada negara maju, beban dinamik siklus kegiatan ekonomi, siklus ekonomi terhadap faktor produksi, bagaimana kondisi siklus bisnis saat ini, durasi siklus dan faktor yang mempengaruhi, siklus perekonomian di Indonesia, artikel siklus perekonomian di indonesia, Arti siklus dari siklus ekonomi, apakah siklus dalam ekonomi, sirklus makro ekonomi, sirklus produksi, tahap dalam perekonomian berdasarkan fluktuasinya, Tahap ekspansi siklus ekonomi, Tahap krisis di Indonesia, tahap krisis ekonomi di indonesia, apa pengaruh siklus kerja perusahaan terhadap perekonomian sebuah negara, tahap puncak dalam tahapan siklus bisnis, tahap siklus bisnis indonesia, tahap siklus ekonomi, tahap-tahap pemulihan ekonomi, TAHAPAN PERTUMBUHAN EKONOMI MULAI DARI PUNCAK HINGGA PEMULIHAN, siklus-siklus investasi, Siklus yang berhubungan dengan ekonomi This post is also available in: English Siklus bisnis adalah pola rentetan peristiwa ekonomi yang terjadi berulang-ualang pada periode tertentu yang sifatnya lebih dinamis daripada pertumbuhan normal atau rata-rata. Karena itu terjadinya siklus bisnis ini sering disebut sebagai fase ekspansioner. Siklus ini biasanya terhenti setelah mencapai puncak, diikuti oleh fase penurunan pertumbuhan ekonomi rata-rata atau resesi, yang adakalanya disusul oleh periode pertumbuhan negatif atau depresi yang merupakan titik terendah dalam siklus bisnis. Dalam kepustakaan pasca perang, siklus bisnis biasanya diasumsikan berlangsung selama 40 hingga 60 bulan, dan siklus ini dibedakan dari siklus-siklus berjangka lebih panjang yang telah dibahas secara luas dalam literatur ekonomi seperti siklus perdagangan berjangka enam hingga delapan tahun yang dirumuskan oleh Major, siklus Kuznets yang berjangka 15 hingga 25 tahun, serta gelombang ekonomi Kondratieff yang berjangka 40 hingga 60 tahun. Siklus bisnis dipandang sebagai suatu kecenderungan pertumbuhan jangka panjang sejak usainya Perang Dunia Kedua, dan keunikan inilah yang kemudian memunculkan pemikiran tersendiri yang kemudian lazim disebut sebagai "teori siklus bisnis". Teori ini mencoba menjelaskan fluktuasi-fluktuasi diseputar kecenderungan jangka panjang itu, yang
gagasannya diambil dari khazanah teori pertumbuhan yang mencoba menjelaskan hubungan-hubungan logis yang terkandung dalam pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Pada dekade 1970-an, minat untuk memahami gelombang ekonomi jangka panjang bangkit kembali dan muncullah pandangan altematif yang mengatakan bahwa siklus bisnis sesungguhnya adalah fluktuasi-fluktuasi jangka pendek atas kegiatan ekonomi yang ada dalam gelombang atau siklus ekonomi yang berjangka lebih panjang. Karena itu, dalam konteks ini siklus bisnis seringkali dianalisis sebagai suatu siklus pertumbuhan ekonomi agregat yang terdiri dari fase ekspansioner dan fase kontraksioner (atau resesi) selama berlangsungnya gelombang-gelombang jangka panjang yang dapat pula dibagi berdasarkan periode pertumbuhan positif (ekspansioner) kemudian disusul oleh periode pertumbuhan nol atau bahkan negatif pada fase konstraksioner (depresi). Terdapat perdebatan mengenai apakah siklus bisnis itu merupakan fluktuasi-fluktuasi ekonomi yang sistematis ataukah hal itu hanya sekedar fluktuasi acak dalam keseluruhan kegiatan ekonomi. Jelas bahwa siklus bisnis itu tidak teratur karena jangkauan dan periodenya selalu berubah-ubah. Namun ada bukti-bukti yang menunjukkan (yang terkumpul dari serangkaian studi yang dilakukan oleh Biro Riset Ekonomi Nasional Amerika Serikat) bahwa pola siklus bisnis itu cukup seragam, sehingga kecenderungannya perlu dan layak untuk dikaji melalui suatu studi yang serius. Penyusunan model siklus bisnis pada periode pasca perang biasanya menggunakan pendekatan yang dirumuskan oleh Frisch (1966 [1933]) dan Slutsky (1937 [19271) yang memandang sifat sistem ekonomi pada dasarnya bersifat stabil namun acapkali terguncang oleh kejutan atau peristiwa yang tak terduga. Para ekonom pada umumnya mencoba merumuskan suatu "model propagasi" (propagation model) ekonomi untuk mengkonversikan berbagai kejutan (dari model impuls) menjadi suatu siklus. Dengan memakai strategi ini maka selanjutnya berhasil disusun berbagai model mulai dari yang mengasumsikan stabilitas seperti halnya dalam "model propagasi", model serangkaian kejutan yang bersumber dari model impuls", sampai dengan model mernen-tingkan kajian atas sumber kejutan dan sektor-sektor ekonomi yang tersentuh oleh model propagasi. Hampir semua model tersebut menggunakan sistem persamaan stokastik tingkat kedua. Asumsi linear digunakan untuk menyederhanakan analisis dan memungkinkan dipisahkannya siklus bisnis dari teori pertumbuhan karena pertumbuhan dapat dinyatakan sebagai suatu kecenderungan linier atau siklus bisnis yang berupa garis lurus. Ada beberapa perkecualian dari strategi penyusunan model umum ini yang mernakai sistem persamaan non-linear guna memunculkan generalisasi batasan siklus Oika tidak terjadi kejutan). Dalam model itu perekonomian diperlihatkan dapat bertahan stabil dan adakalanya terus mampu bertahan ketika kejutan terjadi. Sejak akhir tahun 1970-an, teori gangguan dan teori gejolak telah digunakan untuk mengembangkan model-model siklus di mana diskontinuitas linear memainkan peranan kunci. Sementara itu teori kekacauan (chaos theory), yang menjelaskan kekacauan latar belakang ketidakteraturan siklus bisnis dengan menggunakan prinsip non-linear, juga berkembang dan memperoleh perhatian yang cukup luas. Model-model ini relatif langka namun belakangan ini mulai berkembang biak ketika para ekonom kian akrab dengan teknik-teknik matematika nonlinear dan analisis statistik. Kemungkinan penyusunan model siklus bisnis sebagai siklus terbatas yang merupakan alternatif dari pendekatan Frisch-Slutsky, memunculkan
pertanyaan mengenai apakah siklus bisnis itu sesuatu yang akan hilang seandainya tidak terjadi kejutan atau hal itu bersifat endogen atau inheren dalam sistem ekonomi yang bersangkutan. Model-model non linear juga diterapkan untuk memahami siklus bisnis yang tetap dipisahkan dari teori pertumbuhan. Di samping itu masih ada pandangan alternatif yang mencoba menjelaskan siklus bisnis dalam pertumbuhan secara bersamaan, yang mengisyaratkan adanya suatu teori pembangunan ekonomi dinamis. Pandangan ini sering dikaitkan dengan karya Schumpeter (1989). Pada tahun 1975, muncul makalahmakalah Nordhaus (1975) dan Lucas (1975) yang mem-bahas teori-teori politik dan ekuilibrium siklus bisnis yang selanjutnya memberi pengaruh besar. Teori politik siklus bisnis menyatakan bahwa siklus bisnis itu sesungguhnya adalah naik turunnya kegiatan ekonomi yang dipengaruhi oleh kegiatan pemilihan umum karena pada periode itu para politisi dan pejabat pemerintah senantiasa memanipulasi ekonomi sedemikian rupa untuk menampilksan kesan positif demi memenangkan pemilu. Ini kontras dengan pandangan ala Keynes yang muncul pada pertengahan 1960-an yang menyatakan bahwa pemerintah meskipun cenderung anti siklus, lebih berkepentingan untuk meredam siklus dan bukannya menciptakannya. Teori ekuilibrium siklus bisnis mengasumsikan bahwa agen-agen ekonomi dikaruniai kemampuan untuk nrienyusun harapan rasional namun mereka harus membuat keputusan atas dasar informasi yang tidak memadai mengenai apakah perubahan-perubahan harga yang ada bersifat inflasioner murni atau tidak Oika mumi maka tidak ada tanggapan tertentu yang harus diberikan, ataukah perubahan harga itu meng-isyaratkan terciptanya suatu peluang investasi yang menguntungkan (sehingga perlu ada respon tertentu). Dalam model-model yang didasarkan pada teori-teori ini, penerapan kebijakan moneter anti-siklus tidak akan berhasil. Dan satu-satunya kontribusi yang dapat diberikan pemerintah guna meredam kejutan itu adalah dengan memperlakukan kebijakan moneter yang sistemik. Teori ekuilibrium yang mencoba mengulas siklus bisnis ini kontras dengan sebagian besar teori lainnya, yang memandang siklus bisnis pada dasarnya merupakan suatu fenomena disekuilibrium. Meskipun teori politik dan teori ekuilibrium dalam banyak hal saling berlawanan, keduanya memunculkan pertanyaan yang sama mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi siklus bisnis. Pandangan ala Keynes menyatakan bahwa pemerintah seharusnya berusaha meredam siklus itu secara eksogen atau terlebih dahulu dipisahkan dari perkembangan ekonomi. Sebaliknya teori ekuilibrium dan teori politik menyatakan bahwa pemerintah haruslah dilibatkan dalam model-model siklus bisnis itu. Ada pendekatan baru yang cukup menjanjikan mengenai siklus bisnis ini, yakni analisis atau teori permainan (game theory), yang lazimnya menyoroti proses pembuatan kebijakan pemerintah. Baik teori politik maupun teori ekuilibrium mengenai siklus bisnis memiliki akar pada literatur yang sudah muncul jauh sebelumnya. Hanya saja, data-data yang mereka gunakan tidak memadai untuk menarik kesimpulan yang kuat. Betapapun teori-teori moderen ini telah berhasil membangkitkan kembali minat untuk mempelajari dan haki-kat sebab-sebab siklus bisnis yang kemudian memunculkan literatur yang sangat besar mengenai "siklus bisnis riil" yakni siklus-siklus ekuilibrium yang terdorong oleh kejutan-kejutan di sektor riil, ketimbang disektor moneter. Teori-teori itu juga mendorong ditinjaunya kembali kebijakan yang paling tepat oleh pemerintah dalam menghadapi fluktuasi ekonomi