http://nurkayat.wordpress.com/ratna/menghitung-balance-cairan/
Rumus Balance Cairan Inteake / cairan masuk = Output / cairan keluar + IWL (Insensible Water Loss) Intake / Cairan Masuk : : mulai dari cairan infus, minum, kandungan cairan dalam makanan makanan pasien, volume obat-obatan, termasuk obat suntik, obat obat yang di drip, albumin dll. Output / Cairan keluar : urine dalam 24 jam, jika pasien dipasang kateter maka hitung dalam ukuran di urobag, jka tidak terpasang maka pasien harus menampung urinenya sendiri, biasanya ditampung di botol air mineral dengan ukuran ukuran 1,5 liter, kemudian kemudian feses. IWL (insensible water loss(IWL) : jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan sulit diitung, yaitu jumlah keringat, uap haa nafa.
RUMU IWL
!"# $ %15 & '' ( 24 jam )th: *n.+ '' kg kg dengan dengan suhu suhu tubuh tubuh / ⁰) %suhu normal(
!"# $ %15 & ( $ /,5 cc0jam 24 jam kalo dlm 24 jam -3 /,5 & 24 $ cc024 jam *Rumus IWL Kenaikan Suhu
%16 & )7(& jumlah kenaikan suhu8 9 !"# normal 24 jam
)th: *n.+ '' kg, suhu$ ⁰), )7$ 2cc
!"# $ %16&2 %1 6&2(& (&% % ⁰)-/ ⁰)(8 9 /,5cc 24 jam $ %22( 9 /,5cc
24 $ 1,/ 9 /,5 $ cc0jam )7 : )airan 7asuk 7enghitung balance cairan seseorang harus diperhatikan berbagai faktor, diantaranya 'erat 'adan dan ;mur..karena penghitungannya antara usia anak dengan deasa berbeda. 7enghitung balance cairanpun harus diperhatikan mana yang termasuk kelompok !ntake cairan dan mana yang output cairan. 'erdasarkan kutipan dari !asa 7.
luid *herapy do %?*. @tsuka !ndonesia( penghitungan wajib per 24 jam bukan pershift. !"#$%I&U#$'# B'L'#C" C'IR'# U#&U "W'' !nput cairan: +ir %makan97inum( $ AAcc )airan !nfus $ AAcc *herapi injeksi $ AAcc +ir 7etabolisme $ AAcc %Bitung +7$ 5 cc0kg''0hari(
@utput cairan: ;rine $ AAcc >eses $ A..cc %kondisi normal 1 '+' feses $ 1 cc( 7untah0perdarahan cairan drainage luka0 cairan CD* terbuka $ A..cc !"# $ A..cc %hitung !"#$ 15 cc0kg''0hari( %!nsensible "ater #oss( )ontoh
!nfus
$ 2 cc
*ranfusi "' $ cc @bat injeksi $
1 cc
+7
cc %5 cc & kg(
$
2/ cc
9
@utput cairan:
Hrainage
$
1 cc
CD* $ 2 cc ;rine $ 1/ cc !"# $ cc %15 cc & kg( 9 2 cc Madi 'alance cairan *n E dalam 24 jam : !ntake cairan N output cairan 2/ cc N 2 cc N 2 cc. 'agaimana jika ada kenaikan suhuO maka untuk menghitung output terutama !"# gunakan rumus : !"# 9 2 %suhu tinggi N ,J .K)(, nilai ,J K) adalah konstanta +ndaikan suhu *n E adalah J,5 K), berapakah 'alance cairannyaO berarti nilai !"l *n E$ 9 2 %J,5 K) N ,J .K)( $ 9 2 %1,/( $ 9 4 cc $ 124 cc 7asukkan nilai !"# kondisi suhu tinggi dalam penjumlahan kelompok @utput : Hrainage $ 1 cc CD* $ 2 cc ;rine $ 1/ cc !"# $ 124 cc 9 N 24 cc Madi 'alance cairannya dalam kondisi suhu febris pada *n E adalah : 2/ cc N 24 cc $ -54 cc 7enghitung 'alance cairan anak tergantung tahap umur, untuk menentukan 'ir Metabolisme, menurut Iwasa M* oos,i -alam .lui- &e,rap Bunko -o (0112) -ari !&3 Otsuka In-onesia yaitu: ;sia 'alita %1 N tahun(
: J cc0kg''0hari
;sia 5 N / tahun
: J N J,5 cc0kg''0hari
;sia / N 11 tahun
: N / cc0kg''0hari
;sia 12 N 14 tahun
: 5 N cc0kg''0hari
;ntuk IWL (Insensible Water Loss) pada anak $ (30 – usia anak dalam tahun) x cck!""ha#i $ika anak men!om%ol men!hitun! u#ine 0&' cc – cck!""ha#i
+,- :
+n P % tahun( '' 14
In%ut cai#an. Minum
4 0555 cc
In6us
4 0555 cc
'M
4 007 cc
+
(8 cc 9 0: k)
;;;;;;;;< 7007 cc
ut %ut cai#an. Munta,
4 055 cc
Urin
4 0555 cc
IWL
4 >8 cc +
(5< ta,un) 9 0: k
;;;;;;;;;? 0:>8 cc
Balance cairan = Intake cairan ? Output Cairam 7007 cc ? 0:>8 cc + @: cc
ekaran ,itun balance cairanna Aika su,u 'n 9 1*8 K)
yang perlu diperhatikan adalah penghitungan IWL pada kenaikan suhu gunakan rumus: IWL + 755 ( u,u &ini ? @*8 C) @*8 C a-ala, konstanta3
IWL 'n D = >8 + 755 (1*8 C ? @*8 C) >8 + 755 () >8 + @55 1>8 cc Maka output cairan 'n D = Munta,
4 055 cc
Urin
4 0555 cc
IWL
4 1>8 cc +
;;;;;;;;< 75>8 cc
Ea-i Balance cairanna = 7007 cc ? 75>8 cc + : cc3 .aktor an Berpenaru, pa-a eseimbanan Cairan -an "lektrolit
.aktor<6aktor an berpenaru, pa-a keseimbanan cairan -an elektrolit tubu, antara lain 4 a3Umur 4
e3on-isi akit 4
masala, anuan keseimbanan cairan -an elektrolit tubu, $anuan eseimbanan Cairan -an eletrolit tubu,
1. Hehidrasi 2. =yok hipovolemik Dangguan , gangguan ginjal dan sindroma nefrotik, hipotiroid, penyakit +ddison *anda dan Dejala : •
Mika Ca plasma turun 1 mSU0# dalam beberapa jam, pasien mungkin mual, muntah, sakit kepala dan keram otot.
•
Mika Ca plasma turun 1 mSU0# dalam satu jam, bisa terjadi sakit kepala hebat, letargi, kejang, disorientasi dan koma.
•
7ungkin pasien memiliki tanda-tanda penyakit dasar %seperti gagal jantung, penyakit +ddison(.
•
Mika hiponatremia terjadi sekunder akibat kehilangan cairan, mungkin ada tanda-tanda syok seperti hipotensi dan takikardi.
2. Bipernatremia Hefinisi : Ca9 serum di atas normal %3145 mSU0#( )ausa :
•
Hiuretik
•
+supan <9 yang tidak cukup dari diet
•
Skskresi berlebihan melalui ginjal
•
7aldistribusi <9
•
Biperaldosteron
*anda dan Dejala : #emah %terutama otot-otot proksimal(, mungkin arefleksia, hipotensi ortostatik, penurunan motilitas saluran cerna yang menyebabkan ileus. Biperpolarisasi myokard terjadi pada hipokalemia dan dapat menyebabkan denyut ektopik ventrikel, reentry phenomena, dan kelainan konduksi. S
4. Biperkalemia Hefinisi : kadar <9 serum di atas normal %3 5,5 mSU0#( Stiologi : •
Skskresi renal tidak adekuatF misalnya pada gagal ginjal akut atau kronik, diuretik hemat kalium, penghambat +)S.
•
beban kalium dari nekrosis sel yang masif yang disebabkan trauma %crush injuries(, pembedahan mayor, luka bakar, emboli arteri akut, hemolisis, perdarahan saluran cerna atau rhabdomyolisis. =umber eksogen meliputi suplementasi kalium dan pengganti garam, transfusi darah dan penisilin dosis tinggi juga harus dipikirkan.
•
?erpindahan dari intra ke ekstraselulerF misalnya pada asidosis, digitalisasi, defisiensi insulin atau peningkatan cepat dari osmolalitas darah.
•
!nsufisiensi adrenal
•
?seudohiperkalemia. =ekunder terhadap hemolisis sampel darah atau pemasangan torniket terlalu lama
•
Bipoaldosteron
*anda dan Dejala : Sfek terpenting adalah perubahan eksitabilitas jantung. Sibrilasi ventrikel dan asistole cenderung terjadi pada <9 3 1 mSU0#. *emuan-temuan lain meliputi parestesi, kelemahan, arefleksia dan paralisis ascenden. ?enanganan Dangguan
•
•
+noreksia
•