SHANDRA ISASI S., APT
INFUS
Infus adalah sediaan steril yang berupa larutan yang diberikan melalui intravena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok Merupakan sediaan parenteral volum besar (Large Volume arenteral!LV"s#yang diberikan untuk menambah nutrisi$ cairan tubuh atau elektrolit$ volume %&' ml atau lebih
Infus tidak boleh mengandung at bakteriostatik
)ikemas dalam *adah besar dosis tunggal )apat +uga ditambahkan antibiotik atau obat lainnya ke dalam infus, enggunaan infus-
.# untuk terapi pemeliharaan pada pasien yang akan atau sudah dioperasi %# Untuk pasien yang tidak sadar dan tidak dapat menerima cairan$ elektrolit atau nutrisi secara oral /# Untuk terapi pengganti pada pasien yang mengalami banyak kehilangan cairan dan elektrolit yg berat
Pada terapi pemeliharaan$ pemilihan +enis bahan yg ada diinfus yang akan diberikan pada pasien tergantung pada lamanya infus diberikan$ misalnya.# untuk pemberian kurang dari / hari$ maka infus yg diberikan cukup dengan larutan sederhana yg mengandung air dan dektrosa secukupnya$ dan se+umlah kecil Na dan 0 %# ada pemberian /12 hari dapat diberikan infus dengan nilai kalori yang tinggi /# pada pemberian lebih dari satu minggu$ digunakan infus yang mengandung nutrisi lengkap parenteral utk menyediakan semua nutrisi esensial (untuk men+aga keadaan normal tubuh#$ dalam infus ini mengandungprotein$ karbohidrat$ vitamin$ mineral$ elektrolit$ dan air yg cukup
Untuk terapi pengganti$ misal pada diare berat$ muntah%3 Kebutuhan air, elektrolit, dan kalori
.# 0ebutuhan air$ normalnya adalah se+umlah yg hilang (air kemih$ keringat$ pernafasan#, Untuk org de*asa- kurang lebih %&14' mL5kg 66 atau % L per meterpersegi luas permukaan tubuh 1 anak1anak dan de*asa bertubuh kecil membutuhkan air lebih banyak dibandingkan org de*asa bertubuh besar$ kebutuhan air lebih erat kaitannya dengan luas permukaan tubuh drpd dgn 66
ada terapi pengganti air untuk orang de*asa$ dibtuhkan 7' mL air5kg 665hr disamping kebutuhan air utk pemeliharaan Misal untuk orang de*asa dengan 66 &' kg$ berarti untuk terapi pengganti memerlukan /&'' mL ditambah %4'' mL ada pasien dengan gangguan gin+al atau kardiovaskuler perlu monitoring tekanan darah ada terapi pengganti air secara iv dapat menimbulkn hemolisis osmotik sel darah merah sehingga perlu cek tonisitasnya
%# kebutuhan elektrolit 08 adalah kation utama intrasel (berperan dalam fungsi normal +antung dan otot polos#
0ebutuhan per harinya- krg lbh .'' m9:
dan kehilangan perharinya krg lbh 4' m9:$ shg untuk terapi pengganti diperlukan minimal 4' m9: ditambah yg diperlukan untuk pengganti
Na8 adalah kation utama ekstrasel$ penting dlm men+aga kenormalan cairan ekstra sel 0ebutuhan perharinya- ./&1.7' m9: (;1.' gNa
/#kebutuhan kalori dapat diberikan dekstrosa &= pada terapi pemeliharaan atau terapi pengganti
emberian larutan protein +angka pan+ang iv yg mengandung dekstrosa kadar tinggi (%'=#$ elektrolit$ vitamin$ atau dapt +uga mengandung insulin disebut hiperalimentasi parenteral
9N>>?L?N>@N S9)I@@N @A9NB9A@L V?LUM 69S@A 69A)@S@A0@N 0?M?SISI )@N 09>UN@@NNC@ ., Infus elektrolit )igunakan untuk mengatasi perbedaan atau penyimpangan +umlah normal elektrolit dalam darah, @da % kondisi plasma darah yang menyimpang.# @sidosis$ yaitu kondisi plasma darah yg terlalu asam akibatnya adanya ion
Sistem dapar darah adalah keseimbangan asam basa darah mengikuti sistem dapar$ yaitu-
Didrogen karbonat1karbonat
Didrogen fosfat1dihidrogenfosfat
Serum1protein
6eberapa istilah-
Dipovolemia- kehilangan natrium
)ehidrasi- kekurangan air
@sidosis metabolik- kekurangan asam karbonat
Dipokalemia- kekurangan kalium
@sidosis- berkaitan dengan proses Esiologis yg menyebabkan penurunan pD darah @sidemia- keadaan pD arteri 7$/&
(?BSU0@#
A5 Na8 08
./' m9: 4 m9: .'G m9: / m9: %; m9: ad .''' mL
%, INFUS 0@A6?DI)A@B Infus karbohidrat adalah sediaan infus yang berisi larutan glukosa atau dektrosa yang cocok untuk donor kalori
0egunaan - 1 untuk diuretik (%'=#
1 untuk terapi oedema (/'1&'=# 1 larutan manitol .&1%'= untuk mengu+i fungsi gin+al
/, INFUS 9L90BA?LIB )@N 0@A6?DI)A@B
lukosa /7$& m9: @:ua pi ad .''' mL
4, L@AUB@N IAI>@SI
Larutan irigasi adalah sediaan steril berupa larutan dalam +umlah yang besar (/ liter#, Larutan tidak disuntikkan di vena tapi digunakan di luar sistem peredaran darah$ umumnya menggunakan +enis tutup yang diputar atau plastik yg dipatahkan sehingga memungkinkan pengisian larutan dengan cepat )igunakan untuk merendam atau mencuci luka sayatan bedah atau +aringan tubuh$ dapat untuk mengurangi pendarahan
ersyaratan larutan irigasi1 isotonik 1 steril 1 tidak diabsorbsi 1bukan larutan elektrolit 1 tdk mengalami metabolisme 1 cepat dieksresi 1 mempunyai tekanan osmotik diuretik
Hacetic acid irrigation ('$%&=#- digunakan untuk irigasi kandung kemih$ pD dibuat %$G1/$/$ digunakan selama prosedur urologi, HNeomicyn dan polimiksin sulfat sol, For irrigation digunakan sebagai antibakteri topikal dalm irigasi kandung kemih yg terus menerus H ringer irrigation (mgd Na
&, L@AUB@N )I@LISIS 9AIB?N9@L
Merupakan suatu sediaan larutan steril dalam +umlah besar (% liter#, Larutan tidak disuntikkan ke vena tapi dibiarkan mengalir ke dalam ruangan peritoneal dan umumya menggunakan tutup plastik yang dipatahkan sehingga memungkinkan larutan dengan cepat turun ke ba*ah enggunaan untuk menghilangkan senya*a toksik yg secara normal diekskresikan oleh gin+al (misal digunakan pada keracunan gin+al$ atau gagal gin+al#
Larutan diabsorbsi dalam membran peritoneal mengikuti peredaran darah, Selan+utnya$ di dalam u+ung sel peritoneal ter+adi penarikan at toksin dari darah ke dalam cairan dialisis yang beker+a sebagai membran semipermeabel Syarat larutan dialisis peritoneal-
hipertonis$ steril$ dapat menarik toksin dalam ruang peritoneal
Larutan yg tersedia di perdagangan mengandung dekstrosa$ vitamin$ mineral$ elektrolit dan asam amino(peptida# Larutan dibuat hipertonik dengan tu+uan untuk mencegah absorbsi air dari larutan dialisis ke dalam sirkulasi
larutan )ianeal .$&= dan %$&=$ % liter pD &$% Na
&/; mg
&/; mg
Na Laktat
44; mg
44; mg
%&$7 mg
%&$7 mg
Mg
&$'; mg
&$'; mg
)ektrosa
.$& g
%$& g
@:ua pi
.'' ml
.'' ml
?smolarity
/42
/G2
2, INFUS L@SM@ 93@N)9A (9N@M6@D )@A@D#
Merupakan sediaan larutan steril yang digunakan untuk menggantikan plasma darah yang hilang akibat perdarahan$ luka bakar$ operasi$ dan lain1lain Macam1macamnya-
., hole 6lood (darah lengkap#$ darah yang diambil donor manusia$ yg dipilih dengan pencegahan pendahuluan aseptik yg ketat (darah ditambah heparin atau ion sitrat sebagai antikoagulan#
0ita menyimpan darah yang dikumpulkan pada suhu .1.' dera+at < dan mempertahankan tetap konstan pada suhu % dera+at <, Banggal kadalu*arsanya maksimal %. hari setelah pengambilan darah ( +ika digunakan sitrat sebagai antikoagulan#$ dan maksimal 4; +am +ika digunakan heparin sebagai antikoagulan 0emasan- . unit (&'' ml#
%, Duman @lbumin (minimal G2= protein harus albumin# adalah sediaan steril albumin serum yang diperoleh dari fraksinasi darah dari donor manusia sehat,
Setiap .'' ml mengandung %& g albumin serum yg sebanding atau ekuivalen keosmotikannya dengan &'' ml plasma manusia normal$ atau & g sebanding dgn .'' ml plasma manusia normal
emberian infus intravena sebagai penyokong volume darah$ yg ekuivalen dgn %&17& g albumin setiap harinya,
0adalu*arsa /1.' tahun
.G% g .%& mmol5L maJ % mmol5L maJ % mmol5L maJ .'' mmol5L .''' mL
/, lasma protein
merupakan larutan steril protein yg terpilih dari plasma darah donor manusia de*asa
lasma mengandung & g protein per .'' ml$ di mana ;/1G'= adalah albumin dan sisanya alfa dan beta globulin emberian plasma protein %&'1&'' ml$ tapi dapat sampai .&'' ml sebagai penyokong volum darah 0adalu*arsa /1& th$ tergantung penyimpanan
lasma protein Fraction (Duman# &=$ .'' ml US A5 plasma protein Na 0arbonat Na8 08
&g '$''4M .4& m9:5L '$%&m9:5L .'' m9:5L
4, Larutan >elatin (hidrolisis kolagen#$ senya*a polipeptida (sebagai cairan pengganti darah#
Larutan ini cocok untuk plasma eJpander (terdiri atas protein$ sehingga dapat memberikan efek osmotik yang sama dengan protein# ada suhu kamar gelatin dapat mengental$ sehingga perlu menghangatkan larutan$ sementara pada proses pemanasan gelatin dapat terurai
Untuk memperbaiki kelarutan dapat ditambahkan glioksal atau isosianat agar molekulnya bertambah pan+ang dan bercabang, Setelah %4 +am dieliminasi atau diurai secara enimatik$ gelatin hilang dari peredaran darah, )igunakan gelatin &= yg diisotonikan dengan Na
A5/$&= elatin dari polipeptides (bovine bone# /& g
.4& mmol &$. mmol 2$%& mmol .4& mmol
&, Larutan )ekstran
merupakan senya*a polisakarida yg tertersusun atas glukosa sebagai komponen monomer yg terikat secara glikosidik pd posisi alfa .$2,
)ekstran terbentuk di dalam media yg mengandung sakarosa di ba*ah pengaruh enim dekstran sakarase yg diproduksi oleh berbagai spesies leuconostoc
Sebagai pengganti plasma digunakan 2 atu.'= larutan dekstran 4' atau 7' dengan 6M 4',''' sampai 7',''' dengan penambahan Na
A5)ekstran 7' in normal salin
2=
)ekstran 7'
2$'=
Na
'$G=
a:ua pi
&'' ml
osmolaritas - /.2$& m?sm5L
2, Infus rotein (asam amino# Larutan terdiri atas- ; asam amino- L1isoleusin$ L1Leusin$ L1Lisine$ L1Metionin$ L1Fenilalanin$ L1Brionin$ L1Briptopan$ L1Valin, Semua asam amino tersebut harus ada dalam sediaan infus dalam +umlah dan perbandingan tertentu di dalam infus, Dilangnya satu komponen menyebabkan efek yg diinginkan tidak tercapai$ begitu pula dengan +umlah yg berlebihan,
Sebagai penyangga energi digunakan sorbitol$ dapat pula ditambahkan vitamin dan elektrolit D larutan dibuat 2 (berhubungan dengan stabilitas# Sterilisasi menggunakan autoclaf .%' der < disertai dengan pen+enuhan gas netral enambahan Na pirosulEt dalam +umlah kecil dapat mengusir oksigen
A5 L1Isoleusin L1Leucin L1Lisine monoD
.$&& g %$%' g %$&' g %$.' g %$%' g .$'' g '$4& g .$&' g 2$'' g
L1@rginin g
4$''
L1 >lutamic acid
G$'' g
>lisin
.'$'' g
L1Distidin g
.$''
L1rolin
7$'' g
Sorbitol
&'$'' g
3ylitol
&'$'' g
otasium Didroklorid
.$2; g
Mg asetat
.$'7 g
Sodium hidroksid
.$2' g
L1Malic acid
%$'. g
vitamin a:ua pi
.''' ml
SUS9NSI UNBU0 INK90SI
)igunakan +ika at aktif tidak larut dalam pemba*a
)apat digunakan sebagai depo
0adar partikel padat &=
)iameter partikel &1.' mikrometer
embuatan dilakukan mensterilkan masing1masing komponen sendiri1sendiri dan dibuat secara aseptik$ dan sterilisasi akhir tidak boleh menggunakan penyaring bakteri
Sterilisasi bahan padat dapat menggunakan sterilisasi panas kering atau gas erlu diperhatikan la+u sedimentasi partikel tersuspensi La+u endap partikel dapat dikurangi dengan meningkatkan viskositas medium suspensi
F@0B?A C> B9ALI6@B )@L@M L@KU 09<9@B@N M9N>9N)@ @ABI09L SUS9NSI 69ADU6UN>@N )9N>@N 9AS@M@@N DU0UM SB?09S )@N @LIA@N BI0S?BA?I ., Ukuran partikel dan bobot +enis bahan mempengaruhi kec sedimentasi$ kecepatan sedimentasi dapat ditekan +ika perbedaan 6K dua fase kecil dan viskositas medium ditingkatkan$ misal dengan membentuk struktur vehicle$ misal dengan penambahan gom$ atau bentonit (sifat alir pseudoplastik tiksotropi# %, sifat alir pseudoplastik tiksotropi$ adalah suatu keadaan di mana pada penyimpanan sedimentasi suspensi terbentuk lambat$ +ika akan digunakan dengan pengo+okan ringan
Viskositas medium cepat men+adi encer$ dan sedimen tidak cepat terbentuk kembali, Sehingga memudahkan dalam pengambilannya ke dalam +arum suntik (dosis tetap homogen#, Masalah yg sering muncul yaitu ter+adinya caking$ solusi- dengan penambahan agent pemokulasi seperti benil alkohol atau fenol etanol, erlu +uga ditambahkan suspending agent seperti
enambahan *etting agent +uga perlu seperti t*een ;'$ pluronik F12; (6@SF
Suspensi in+eksi dapat berupa suspensi in+eksi dalam air atau suspensi in+eksi dalam minyak
., Suspensi in+eksi dalam air Mengandung- bahan pembantu yang mengurangi sedimentasi$ pengisotoni$ dapar$ penga*et
A5 0ortison asetat
%& mg
B*een ;'
4 mg & mg G mg G mg ad . ml
F@0B?A1F@0B?A C@N> M9M9N>@AUDI 9M6U@B@N SUS9NSI INK90SI )@L@M @IA ., Ukuran partikel dan 6K %, Sifat alir sediaan /, 0er+a surfaktan (contoh surfaktan#$ t*een$ lechitin$ polisorbat ;'$ emulphor 9L 2%'$ luronic F 2' 4, 0ecepatan sedimentasi (>el1Form# untuk mengaturnya dapat ditambahkan koloid hidroElik (?M$ gelatin$
&,
;, sifat alir (reologi# pseudoplastis tiksotropi G, isotonis$ isohidris .', bahan antibakteri
B@D@ B@D@@N @N 09AK@ )@L@M )@L@M 9M6U@B 9M6U@B@N S9)I@@N SUS9NSI INK90SI )@L@M @IA ., Menghaluskan ukuran u kuran partikel partikel atau merekristalisasi bahan obat %, Sterilisasi bahan obat /, Sterilisasi pemba*a 4,
%, SUS9NSI INK90SI )@L@M MINC@0
Sebagai pemba*a dapat digunakan minyak seperti oleum arachidis$ ?leum olivarum$ ?leum sesami$ etil oleat#$ perlu diperhatikan sifat Esis dan stabilitas suspensi Cg perlu diperhatikan dalam pembuatan suspensi in+eksi dalam minyak-
.# perlu peningkatan viskositas dan pencegahan ter+adinya caking$ misal suspending agent$ misal aluminium monostearat %=
%# Ukuran partikel$ yg dikehendaki adalah & mikrometer$ perlu diperhatikan efek ukuran partikel terhadap afek obat dan +uga stabilitas suspensi$
inc i nc in insu suli lin n kri krist stal alin in
- onse onsett 412 412 +am$ +am$ dura durasi si %4 %41/ 1/2 2 +am +am
A5 prokain penisilin
/'',''' S,I5ml
@luminium monostearat %,' Minyak aitun netral steril ad .'' ml
9MULSI INK90SI
erlu emulgator (tidak boleh toksik#$ contoh- gelatin$ lecitin$ polisorbat ;'$ metilselulosa dan serum albumin In+eksi phytomenadione (vitamin 0# menggunakan lesitin sebagai emulgator, emulgator,
INK90SI 0lasiEkasi in+eksi .,Larutan se+ati dg pemba*a air$ contoh in+eksi vit c Formula Aesep vit c dg kadar %= Vit c
% $'
Natrium hidrogen karbonat
' $G
Biourium Nacl @ir pi
'$'.% ' $% ad .'' ml
%, Latutan se+ati dg pemba*a minyak$ contoh in+eksi kamfer FormulaIn+eksi kamfer dg kadar
.'=
0amfer
.'$'
Minyak aitun p,i
.'' ml
/, Larutan se+ati dg pemba*a campuran contoh in+eksi phenobarbital Formmula henobarbital
/$'
henobarbital natrium
2$7%
Uretan
%&$'
Spiritus G4= *5*
.&$'
>liserin steril @ir p,i
.%$& ad .'' ml
4, Suspensi dg pemba*a air$ contoh in+,calciferol(vit )# Formula Vit )%
.'
@lkohol
%&'
B*een ;' @ir pi
%'' .'''ml
& Suspensi steril dg pemba*a minyak$ contoh in+eksi bismuthsubsalisilat Formula 6imutsubsalisilat dg kadar '= 6ismutsubsalisilat Minyak aitun netral steril ad
.' .'' ml
2, 9mulsi steril$ contoh Ivelip %'= Aesep iv fat emulsi %'= Soybean oil
%&' mg
>lyserol
%& g
9gg hosphatide
.% g
Sodium oleat
'$/ g
Sodium hydroJide :s
pD!;
@:ua p,i
.''' ml
7, Serbuk kering dilarutkan dg air$ contoh in+ amoJicillin
F@0B?A C@N> M9M9N>@AUDI ?6@B SUNBI0
•
elarut dan pemba*a
•
Ukuran partikel
•
at penga*et
•
6entuk sediaan
•
Bonisitas
•
pD
•
Stabilitas
•
Volume
•
6iofarmasetika
•
>ravitasi
•
adah dan penutup
>UBB9@ Sediaan steril >uttea Betes
mata
Betes
hidung
Betes
telinga
>UBB@9 ?B@LMI<@ •
•
•
•
Betes mata digunakan sebagai efek diagnostik dan terapetik lokal, Betes mata harus efektif dan tersatukan secara Esiologis (bebas rasa nyeri dan tidak merangsang# dan steril, ?bat tetes mata adalah sediaan steril$ umumnya isotonis dan isohidris enggunaannya dengan cara meneteskan ke dalam lekuk mata atau ke permukaan selaput bening mata,
L@AUB@N )@L@M @IA Faktor1faktor yang harus diperhatikan sbg syarat membuat sediaan dalam air .,Steril angka kuman harus ! ', pembuatan dilakukan secara aseptik, %,0e+ernihan bebas partikel bertu+uan menghindari rangsangan akibat bahan padat, )isaring menggunakan Kenaer Fritten berukuran pori >/1>&,
L@NKUB@NO /, enga*etan (antimicrobial preservative# thiomersal '$''%=$ garam fenilmerkuri '$''%=$ garam alkonium dan garam benalkonium '$''%= 1 '$'.= kombinasi dgn natrium edetat '$.=$ klorhesidin '$''&1'$'.=$ klorbutanol '$&= dan benilalkohol '$&1.= 4, Bonisitas cairan air mata memiliki tekanan osmotik yang nilainya sama dengan darah dan cairan +aringan, 0onsentrasinya sesuai dengan larutan Na
&, Stabilitas (pendapar$ viskositas dan aktivitas permukaan# a, endapar - pD mata ! pD darah ! 7$4, Betes tanpa nyeri pD 7$/ P G$7, tapi pD &$& P ..$4 masih dapat diterima, Kika harga pD yang ditetapkan atas dasar stabilitas berada di luar daerah yang dapat diterima secara Esiologis$ maka *a+ib menambahkan larutan dapar dan melakukan pengaturan pD melalui penambahan asam atau basa,
6orat bufer (boric acid5boraJ# pD 2$; P G$.
Dypromellosa eye drop 6< .G7/ pD ;$4
hosphate bufer pD 4$& P ;$&
Neomycin eye drop 6< .G7/ pD 2$&
rednisolon sodium phospat eye drop 6< .G7/ pD 2$2
6enylpenicillin eye drop pD 2$'
IdoJuridine eye drop pD 2$'
b, Viskositas dan aktivitas permukaan Betes mata dalam air kelemahannya dapat ditekan keluar dari saluran kon+ungtiva oleh gerakan pelupuk mata, eningkatan viskositas dapat mencapai distribusi bahan aktif yang lebih baik di dalam cairan dan *aktu kontak lebih pan+ang, Untuk meningkatkan viskositas tetes mata digunakan metil selulosa dan polivinilpirolidon (V# dan sangat disarankan menggunakan polivinilalkohol (V@# . P %=,
Viskositas sebaiknya tidak melampaui 4G1&' ma detik sebab +ika tidak$ maka akan ter+adi penyumbatan saluran air mata, 6iasanya dipakai larutan dengan viskositas &1.& ma detik, @pabila at padat sulit larut$ maka dapat menggunakan B*een ;'$ polioksietilen 4'$ stearat$ dan benalkonium klorida atau benalkonium bromida,
9N>>?L?N>@N ?6@B B9B9S M@B@ 69A)@S@A0@N .# ?bat mata anti infeksi dan antiseptik F@AM@0?L?>I
.'= .= '$'%=
%# ?bat mata mengandung corticosteroid
/# ?bat mata sebagai antiseptik dan corticosteroid
'$.=
Neomycine sulfat
/$& mg5ml
olymyJin 6 sulfat
2''' iu5ml
4# ?bat mata mempunyai efek midriatik
'$&=
&# ?bat mata mempunyai efek miotik
2# ?bat mata mempunyai efek glaukoma
7# ?bat mata mempunyai efek lain
'$'7& g
0 iodida
'$'7& g
Na thiosulfat
'$''7& g
henylmercuri nitrate
'$/ mg
L@AUB@N )@L@M MINC@0 (SUS9NSI ?6@B M@B@# •
•
•
•
Larutan dalam minyak memiliki *aktu kontak pan+ang pada kornea mata,
L@AUB@N )@L@M MINC@0 (S@L9 M@B@# •
•
embuatan salep mata harus steril serta berisi at antimicrobial$ preservative$ antioksidan dan stabilier, 6atasan ukuran partikel yaitu setiap .' mikrogram at aktif tidak boleh mempunyai partikel QG' nm$ tidak boleh lebih dari % partikel Q&' nm$ dan tidak boleh lebih dari %'$%& nm,
6asis salep mata araRn li:uid
. bagian
Vaselin avum
. bagian
araEn kuning
; bagian
)isterilkan dengan suhu .2' < selama % +am o
aramycin eye ointment '$/= /$& gram,
?6@B B9B9S DI)UN> ?bat tetes hidung adalah larutan dalam air atau dalam pemba*a minyak, enggunaan obat tetes hidung untuk antibiotik$ sulfonamid$ vasokonstriktor$ germisida$ antiseptik dan lokal anestetika,
Faktor1faktor yang perlu diperhatikan dalm pembuatan obat tetes hidung .,Viskositas penambahan metil cellulose sebanyak '$&= untuk mendapatkan viskositas larutan yang sesuai dengan viskositas mukosa hidung, %,
Isotonis
larutan isotonis atau sedikit hipertonis agar tidak ter+adi iritasi mukosa hidung, Untuk tonisitas$ ditambahkan Na
/, Isohidris pD sekresi hidung orang de*asa antara &$& 1 2$&, anak antara &$' P 2$7, rhinitis akut menyebabkan pergeseran pD ke arah basa$ sedangkan peradangan akut menyebabkan pergeseran pD ke arah asam, menggunakan dapar phosphat pD 2$&,
4, @lat yang diperlukan
ipet tetes diteteskan ke dalam lubang hidung, 9J - @frin adult nasal drop
@tomier disemprotkan dalam bentuk tetesan kasar ke dalam lubang hidung, 9J - 6econase nasal spray
Nebulaeer disemprotkan dalam tetesan sangat halus$ sehingga mampu berpenetrasi ke dalam paru1paru, 9J - Ventolin nebules
?6@B B9B9S B9LIN>@ •
•
?bat tetes telinga adalah larutan at aktif dalam air atau dalam pemba*a lain yang digunakan dengan meneteskan ke dalam lubang telinga, enggunaan obat tetes telinga untuk -
@ntibiotik
(chloramphenicol#
Melunakkan
malam (hidrogen peroksida$ natrium
bikarbonat# Membersihkan
telinga setelah pengobatan (spritus#
Mengeringkan
permukaan telinga yang berair (astringen$ aluminium asetat#
@ntiseptik
dan anestesi (fenol#
Dal1hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tetes telinga .,emba*a air atau gliserol air dapat melunakkan malam dalam telinga dan meninggikan viskositas, %, Viskositas viskositas yg tinggi membantu memperkuat kontak antara sediaan dengan permukaan yang terkena infeksi,
9N>>?L?N>@N ?6@B B9B9S B9LIN>@ 69A)@S@A0@N ., ?bat tetes telina anti infeksi dan antiseptik F@AM@0?L?>I
%, ?bat tetes telinga antiseptik dan kortikosteroid
&'' mg
olymiJcin 6 sulfat
.,''',''' iu
Furaltadone D
4&' mg
Fludrocorpisone acetate
.'' mg
Lidocaine D
4g
/, ?bat tetes telinga lainnya
'$&=
