Indikasi suntikan ATS (Anti Tetanus Serum) •
Luka cukup besar (dalam lebih dari 1 cm)
•
Luka berbentuk bintang
•
Luka berasal dari benda yang kotor dan berkarat
•
Luka gigitan hewan dan manusia
•
Luka tembak dan luka bakar
•
•
Luka terkontaminasi, yaitu: luka yang lebih dari !am tidak ditangani, atau luka kurang dari !am namun terpapar banyak kontaminasi, atau luka kurang dari !am namun timbul karena kekuatan yang cukup besar (misalnya luka tembak atau ter!epit mesin) "enderita tidak memiliki riwayat imunisasi tetanus yang !elas atau tidak mendapatbooster mendapatbooster selama selama #tahun atau lebih
b. Pemberian Pem berian Tetanus Toksiod Toksiod
("ro$ilaksis the american college o$ surgeon committee on Trauma •
•
•
•
Imunisasi pasi$ dengan human immune globulin tidak diindikasikan !ika pasien tersebut sudah mendapat suntikan toksoid minimal % kali sebelumnya& "asien dengan imunisasi lengkap yaitu, pasien yang sudah mendapat booster dalam 1' tahun terakhir, tidak memerlukan penatalaksanaan tambahan untuk lukaluka non tetanus biasa& ika luka dicurigai mengandung tetanus, in!eksi ',# ml toksoid tetanus booster yang dapat diabsorbsi harus diberikan !ika pemberian pemberian terakhir telah lebih dari # tahun yang lalu& "asien dengan riwayat imunisasi lengkap tetapi booster yang didapat sudah melewati masa 1' tahun harus harus mendapat toksoid tetanus untuk semua luka tembus& "asien dengan riwayat imunisasi pernah mendapat sekali in!eksi atau kurang, atau riwyatnya tidak diketahui harus mendapat toksoid tetanus untuk luka nontetanus& *ntuk luka yang dicurigai tetanus dapat diberikan ATS& ATS&
Imunisasi tetanus to+oid (TT) enis imunisasi ini minimal dilakukan lima kali seumur hidup untuk mendapatkan kekebalan penuh& Imunisasi TT yang pertama bisa dilakukan kapan sa!a, misalnya sewaktu rema!a& Lalu TT% dilakukan sebulan setelah TT1 (dengan perlindungan tiga tahun)& Tahap Tahap berikutnya adalah TT, dilakukan enam bulan s etelah TT% (perlindungan enam tahun), kemudian TT- diberikan satu tahun setelah TT (perl indungan 1' tahun), dan TT# diberikan setahun setelah TT- (perlindungan %# tahun)&
Imunisasi tetanus sebelumny a (dosis)
Luka kecil dan basah
Lukaluka lainnya
Toksoid
TI.
Toksoid
TI.
Tidak !elas
Td
Td
/a
'1
Td
Td
/a
%
Td
Td
(+)
lebih
(++)
(++)
0eterangan TI.
: Tetanus Imun .lobulin (manusia)
Td
: Tetanus di$teri toksoid
: Tidak diberikan
/a
: 2iberikan
+
: 0ecuali luka lebih dari %- !am
++
: 0ecuali telah lebih dari 1' tahun pemberian toksoid yang terakhir
+++
: 0ecuali telah lebih dari # tahun pemberian toksoid yang terakhi
tetanus toksoid
Karakteristik Penyakit
0e!ang 3 ke!ang bertambah beram selama tiga hari pertama, menetap selama # 3 4 hari& Setelah 1' hari, $rekuensi ke!ang mulai berkurang, setelah % minggu ke!ang menghilang& 2an kaku otot hilang paling cepat mulai minggu ke-&
Stadium Tetanus
5erdasarkan ge!ala klinisnya maka stadium klinis tetanus dibagi men!adi stadium klinis pada anak dan stadium klinis pada orang dewasa& Stadium klinis pada anak. Terdiri dari :
Stadium 1, dengan ge!ala klinis berupa trisnus ( cm) belum ada ke!ang rangsang, dan belum ada ke!ang spontan& Stadium %, dengan ge!ala klinis berupa trismus ( cm), ke!ang rangsang, dan belum ada ke!ang spontan&
Stadium , dengan ge!ala klinis berupa trismus (1 cm), ke!ang rangsang, dan ke!ang spontan& Stadium klinis pada orang dewasa& Terdiri dari :
Stadium 1
:
trisnus
Stadium %
:
opisthotonus
Stadium
:
ke!ang rangsang
Stadium -
:
ke!ang spontan
Prinsip – prinsip Umum Profilaksis Pertimbangan individual penderita. "ada setiap penderita luka harus ditentukan apakah perlu tindakan pro$ilaksis terhadap tetanus dengan mempertimbangkan keadaan 6 !enis luka, dan riwayat imunisasi& Debridemen& Tanpa memperhatikan status imunisasi& 7ksisi !aringan yang nekrotik dan benda asing harus diker!akan untuk semua !enis luka& Imunisasi aktif. Tetanus toksoid (T8T 9 ST 9 ;aksin serap tetanus) diberikan dengan dosis sebanyak ',# cc I<, diberikan 1 + sebulan selama bulan berturut 3 turut&
2"T ( Dephteri Pertusis Tetanus) terutama diberikan pada anak& 2iberikan pada usia % 3 bulan dengan dosis sebesar ',# cc I<, 1 + sebulan selama bulan berturut 3 turut& 5ooster diberikan pada usia 1% bulan, 1 + ',# cc I<, dan antara umur # 3 tahun 1 + ',# cc I<& Tetanus toksoid & Imunisasi dasar dengan dosis ',# cc I<, yang diberikan 1 + sebulan selama bulan berturut 3 turut& 5ooster (penguat) diberikan 1' tahun kemudian setelah suntikan ketiga imunisasi dasar, selan!utnya setiap 1' tahun setelah pmberian booster di atas&
Setiap penderita luka harus mendapat tetanus toksoid I< pada saat cedera, baik sebagai imunisasi dasar maupun sebagai booster, kecuali bila penderita telah mendapatkan booster atau menyelesaikan imunisasi dasar dalam # tahun, terakhir& Imunisasi Pasif & ATS ( Anti Tetanus Serum), dapat merupakan antitoksin bovine (asal lembu) maupun antitoksin equine (asal kuda)& 2osis yang diberikan untuk orang dewasa adalah 1#'' I* per I<, dan untuk anak adalah 4#' I* per I<&
Human Tetanus Immunoglobuline (asal manusia) , terkenal di pasaran dengan nama =ypertet& 2osis yang diberikan untuk orang dewasa adalah %#' I* per I< (setara dengan 1#'' I* ATS), sedang untuk anak 3 anak adalah 1%# I* per I<& =ypertet diberikan bila penderita alergi terhadap ATS yang diolah dari hewan& "emberian imunisasi pasi$ tergantung dari si$at luka, kondisi penderita, dan status imunisasi& "asien yang belum pernah mendapat imunisasi akti$ maupun pasi$, merupakan keharusan untuk diimunisasi& "emberian imunisasi secara I<, !angan sekali 3 kali secara I& 0erugian hypertet adalah harganya yang mahal, sedangkan keuntungannya pemberiannya tanpa didahului tes sensiti;itas& Tindakan profilaksis
endapat IA yang lengkap
Jenis Luka
Belum IA atau sebagian
>ingan, bersih
5erat, bersih, atau cenderung tetanus ?enderung tetanus, debrimen terlambat,m atau tidak bersih
!–" ta#un
" – !$ ta#un
% !$ ta#un
Toks& ',# cc
Toks& ',# cc ATS 1#'' I*
ATS 1#'' I* Toks& ',# cc
Toks& ',# cc
Toks& ',# cc
ATS 1#'' I*
ATS 1#'' I* Toks& ',# cc =ingga lengkap A5T
Toks& ',# cc
Toks& ',# cc
Toks& ',# cc
Toks& ',# cc
A5T
A5T
0eterangan : ATS 1#'' I* setara dengan =TI. ( Humane Tetanus Immunoglobuline) %#' I*& "ada anak 3 anak dosis ATS IA
9
9
dosis dewasa
Imunisasi akti$ (dengan toksoid)
Toks
9
Toksoid (;aksin serap tetanus)
A5T
9
antibiotika dosis tinggi yang sesuai untuk ?lostridium tetani
Penatalaksanaan tetanus
Terdiri atas
:
1&
"emberian antitoksin tetanus
%&
"enatalaksanaan luka
&
"emberian antibiotika
-&
"enanggulangan ke!ang
#&
"erawatan penun!ang
&
"encegahan komplikasi
Pemberian antitoksin tetanus & "emberian serum dalam dosis terapetik untuk ATS bagi orang dewasa adalah sebesar 1'&''' 3 %'&''' I* I< dan untuk anak 3 anak sebesar 1'&''' I* I<, untuk hypertet bagi orang dewasa adalah sebesar '' I* 3 ''' I* I< dan bagi anak 3 anak sebesar ''' I* I<& "emberian antitoksin dosis terapetik selama % 3 # hari berturut 3 turut& Penatalaksanaan luka& 7ksisi dan debridemen luka yang dicurigai harus segera diker!akan 1 !am setelah terapi sera (pemberian antitoksin tetanus)& ika memungkinkan dicuci dengan perhydrol& Luka dibiarkan terbuka untuk mencegah keadaan anaerob& 5ila perlu di sekitar luka dapat disuntikan ATS& Pemberian antibiotika& @bat pilihannya adalah "enisilin, dosis yang diberikan untuk orang dewasa adalah sebesar 1,% !uta I*6 !am I<, selama # hari, sedang untuk anak 3 anak adalah sebesar #'&''' I*6kg 556hari, dilan!utkan hingga hari bebas panas&
5ila penderita alergi terhadap penisilin, dapat diberikan tetrasiklin& 2osis pemberian tetrasiklin pada orang dewasa adalah - + #'' mg6hari, dibagi dalam - dosis& "engobatan dengan antibiotika ditu!ukan untuk bentuk ;egetati$ clostridium tetani, !adi sebagai pengobatan radikal, yaitu untuk membunuh kuman tetanus yang masih ada dalam tubuh, sehingga tidak ada lagi sumber eksotoksin& ATS atau =TI. ditu!ukan untuk mencegah eksotoksin berikatan dengan susunan sara$ pusat (eksotoksin yang berikatan dengan susunan sara$ pusat akan menyebabkan ke!ang, dan sekali melekat maka ATS 6 =TI. tak dapat menetralkannya& *ntuk mencegah terbentuknya eksotoksin baru maka sumbernya yaitu kuman clostridium tetani harus dilumpuhkan, dengan antibiotik& Penaggulangan Ke&ang. 2ahulu dilakukan isolasi karena suara dan cahaya dapat menimbulkan serangan ke!ang& Saat ini prinsip isolasi sudah ditinggalkan, karena dengan pemberian anti ke!ang yang memadai maka ke!ang dapat dicegah&
Jenis 'bat
8enobarbital (Luminal) 0lorpromaBin (Largactil)
2iaBepam (alium)
(osis Anak – anak
(osis 'rang (e)asa
+ 1'' mg I<
- 3 mg6kg 556hari, mula 3 mula I<, kemudian per oral
+ %# mg I<
+ 1' mg I<
0lorhidrat
+ #'' 3 1'' mg per rectal
5ila ke!ang belum !uga teratasi, dapat digunakan pelemas otot ( muscle relaxant ) ditambah alat bantu pernapasan (;entilator)& ?ara ini hanya dilakukan di ruang perawatan khusus (I?* 9 Intesive are !nit ) dan di bawah pengawasan seorang ahli anestesi& Pera)atan penun&ang. /aitu dengan tirah baring, diet per sonde, dengan asupan sebesar %'' kalori 6 hari untuk orang dewasa, dan sebesar 1'' kalori6kg 556hari untuk anak 3 anak, bersihkan !alan na$as secara teratur, berikan cairan in$us dan oksigen, awasi dengan seksama tanda 3 tanda ;ital (seperti "esadaran, "eadaan umum, te"anan darah, den#ut nadi, "ecepatan pernapasan), trisnus (diukur dengan cm setiap hari), asupan 6 keluaran (pemasukan dan pengeluaran cairan), temperatur, elektrolit (bila $asilitas pemeriksaan memungkinkan), konsultasikan ke bagian lain bila perlu& Pen*ega#an komplikasi.
0omplikasi yang mungkin timbul adalah : pneumonia, terutama karena aspirasi : as$i"si, terutama pada saat ke!ang, status "onvulsivus, $ra"tur vertebra, akibat ke!ang&
https:66herrysetyayudha&wordpress&com6tag6algoritmatetanus6