RIJALUL IMAM QUANTUM BISNIS KING SULAIMAN (Rahasia 31 Hari yang Menjadikan Setiap Orang Pantas Kaya)
Ilmu Marketing dari Burung Hudhud: Ciptakan Penasaran Rijalul Imam Diambil dari buku Quantum Bisnis King Sulaiman as (Rahasia 31 Hari yang Menjadikan Setiap Orang Pantas Kaya)
Akibat kesalahan yang membuat Bos atau klien marah besar Dalam kondisi di bawah ancaman masih bisa lepas Promosi Tanpa Promosi Bagaimana Copywriting yang Membuat Bos/Klien Anda mau bertindak atas informasi Anda
Menarik sekali, kisah terpanjang Nabi Sulaiman di surat An-Naml ini berawal dari berita burung Hudhud hingga berujung masuk Islamnya Ratu Balqis. Penasaran bagaimana caranya? Inilah yang dilakukan burung Hudhud. Bisa dilihat di surat An-Naml: 20-28.
Ketika Nabi Sulaiman as Marah Besar Nabi Sulaiman as marah besar ketika mengetahui bahwa burung Hudhud tidak hadir dalam rapat koordinasinya. Dan dia memeriksa burung- burung lalu berkata, “Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir? Lalu beliau mengancam keras jika Hudhud datang, Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yan g jelas.”
Kekuatan Pilihan Kata-kata Di situasi yang tidak enak seperti itu, inilah yang dilakukan burung Hudhud, dia menggunakan kekuatan kata-kata yang multiefek. 1|Quantum Bisnis King Sulaiman AS
Bukan bahasa sastra, tapi bahasa realita yang tepat sasaran. Mari kita simak awalnya, Maka tidak lama kemudian (datanglah Hud-hud), lalu ia berkata, “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba' membawa suatu berita yang meyakinkan. Wow… Simaklah apa yang dikatakan Hudhud kepada Nabi Sulaiman as. “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui…”
Apa yang tidak diketahui oleh seorang Nabi? Bukankah beliau dekat dengan Malaikat yang bisa mengabarkan apapun. Tapi burung Hudhud dengan penuh percaya diri menyampaikan “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui …” Kalimat pertama ini yang membuat Nabi Sulaiman terdiam, menahan amarah, dan merendahkan hati untuk mau mendengarkan penjelasan sekalipun dari pegawainya yang telah berbuat kesalahan. Kalimat yang digunakan burung Hudhud pun bukan kalimat orang yang sombong, “aku tahu yang tidak kamu ketahui” atau dalam bahasa arabnya ana a’lam maa lam ta’lam. Melainkan ahathtu bimaa lam tuhith bihi (harfiahnya: aku melakukan liputan apa yang belum engkau liput). Karena hewan memiliki insting, maka instingnya bisa menangkap apa yang tidak bisa ditangkap oleh indera manusia.
Kalimat Berpola Di ayat 22 surat An-Naml ini, Hudhud memberikan 2 kalimat yang jitu. 1. Copywriting yang membuat penasaran 2. Prolog informasi yang meyakinkan Dua kalimat ini memiliki multiefek: 1. Efek penasaran 2. Memuat Informasi penting bagi Raja 3. Secara tidak langsung merupakan permintaan maaf atau alasan ketidakhadirannya karena berkaitan dengan pekerjaan intelijen yang merupakan tugas dia. Jadi ketidakhadirannya dalam rakor bukan karena kemalasan.
2|Quantum Bisnis King Sulaiman AS
Jeda-jeda Kalimat Lalu, setelah 2 kalimat itu meluncur kalimat-kalimat berikutnya yang ditampilkan di dalam AlQuran dalam beberapa ayat (bukan dalam satu ayat). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya membuat jeda-jeda kalimat sebagai pengkondisian psikologis pendengar agar pendengar bisa mendengarkan informasi secara seksama. Seperti tulisan ini, kalimat-kalimat penting tidak dikumpul dalam satu paragraph, melainkan dalam potongan-potongan paragraph agar mudah dicerna. Begitu juga dalam membuat iklan, jangan ditumpuk dalam satu paragraph, tapi pecah pada beberapa alinea agar mata tidak suntuk membacanya. Dalam halnya pidato atau presentasi pun jangan mengucapkan 1 paragrap dalam satu tarikan nafas. Buat jeda dan intonasi yang membuat pendengar dapat mencerna informasi yang kita sampaikan.
Kalimat Yang Mengondisikan Pilihan kalimat burung Hudhud pun disampaikan sangat sistematis yang dalam bahasa marketing sesuai urutan psikologis market dari cold buyer -> warm buyer -> hot buyer . Dalam hal burung Hudhud ini, klien yang dihadapinya adalah seorang nabi yang membawa misi ajakan pada Tauhid, maka kalimat yang meluncur pun dalam konteks meyakinkan Nabi Sulaiman untuk mendakwahi satu segmen market yang belum kenal Islam agar tunduk pada kebenaran Islam. Dimulai dari kalimat pertama yang membuat penasaran: “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba' membawa suatu berita yang meyakinkan.
“ Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. “ Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat petunjuk,
Burung Hudhud bukan seorang wartawan yang menyampaikan informasi tanpa pisau analisa. Beliau menyampaikan informasi dengan kacamata dakwah Tauhid yang sesuai misi kenabian Nabi Sulaiman as. "Mereka tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan yang kamu nyatakan.
3|Quantum Bisnis King Sulaiman AS
Dan sebagai closing statement, di informasi awal yang semula Hudhud mengagungkan kebesaran singgasana ratu itu pun dikecilkan Hudhud karena ada singgasana yang lebih agung dan mulia. “Allah, tidak ada tuhan melainkan Dia, Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang agung.” (QS. AnNaml 22-26)
Copywriting seperti di atas inilah yang membuat kemarahan Nabi Sulaiman as reda dan mau take action atas informasi penting tersebut.
Kuasai 3 Hal Penting Burung Hudhud mengusai 3 hal penting ini yang dalam bahasa marketing adalah: 1. Produk Knowledge 2. Kondisi prospek 3. Cara efektif mengkomunikasikannya “Produk knowledge” ini adalah temuannya di Saba, y akni Ratu Balqis dan kaumnya. Berikut hasil temuannya: 1. Perempuan yang merajai kaumnya 2. Kekayaan Negara yang melimpah 3. Kerajaan Besar 4. Mereka menyembah Matahari 5. Syetan menyesatkan mereka terlena dalam kemaksiatan
Lihat tiga point di atas: perempuan yang jadi raja, kekayaan, dan kerajaan yang besar. Hal ini menekankan adanya “BIG CASE” . Bahwa temuannya bukan sembarangan. Temuannya menunjukan kelasnya sama-sama kepala negara, kaya raya, dan memiliki istana megah. Ini menjadi informasi menarik bagi Nabi Sulaiman as. “Kondisi prospek” adalah orang yang dihadapi Hudhud yakni Nabi Sulaiman. Klien yang dihadapi burung Hudhud pun kelasnya bukan sembarangan, “BIG KING” , Maha Raja, lebih kaya raya, memiliki istana lebih megah, dan dia seorang Utusan Allah yang memiliki misi Tauhid.
Beruntungnya, Hudhud sudah kenal lebih dekat siapa Nabi Sulaiman as. Kedekatan ini yang membuatnya tahu karakter dan bagaimana mengomunikasikan pesan penting kepadanya. Seandainya Hudhud tidak kenal siapa Nabi Sulaiman as, kemungkinan besar dia tidak tahu bagaimana cara yang tepat mengomunikasikan pesan penting ini. Karena itu setelah menyampaikan “produk knowledge” hasil temuannya, Hudhud menyampaikan komentar dalam framework kenabian yakni Tauhid. “Mereka tidak menyembah Allah. Allah-lah pemilik ‘Arsy Yang Besar” .
4|Quantum Bisnis King Sulaiman AS
Tiga hal penting, produk, kelas klien, dan cara mengomunikasikannya yang menjadikan Hudhud terlepas dari ancaman siksaan dan kematian serta menjadikan Nabi Sulaiman mau bertindak atas informasi yang dia sampaikan dengan tanpa menyuruhnya bertindak. Dia (Sulaiman) berkata, “Akan kami lihat, apa kamu benar, atau termasuk yang berdusta.
Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikan lah apa yang mereka bicarakan.” (QS. An-Naml: 2728)
Take Action for Bussiness Pelajaran apa yang didapatkan dari ilmu burung Hudhud ini? 1. Dalam kondisi negatif, pastikan mindset dan mental setting kita tetap positif . 2. Dalam kondisi terancam, pastikan pikiran kita merdeka dan kreatif tidak terbelenggu. 3. Gunakan kekuatan kata-kata. The Power of Words. Latih diri Anda untuk belajar bahasa marketing yang menarik dan meyakinkan. 4. Gunakan POLA atau SCRIPT marketing yang menggiring prospek secara bertahap dari penasaran hingga berujung closing. 5. Kuasai 3 hal penting: product knowledge, psikologis prospek, dan bahasa atau pola komunikasi yang tepat. 6. Jangan malas melakukan riset produk dan riset profiling calon buyer kita. Burung Hudhud saja ga malas nyari info akurat sampai keluar negeri. 7. Bangun kedekatan dengan calon buyer kita. Maintenance buyer kita hingga terjadi repeat order. Bila kita loyal pada mereka, mereka pun akan bersedia melakukan apa yang kita inginkan tanpa memerintahnya. 8. Lakukan berbagai uji coba copywriting atau bahasa iklan untuk setiap produk Anda 9. Lakukan Story Telling, berceritalah. Sebagaimana Hudhud mengalir bercerita. Tapi cerita yg pakai pola itulah cerita yang membuat cold buyer jadi warm buyer atau hot buyer. Cerita bisa berupa testimoni atau apa yang anda alami/rasakan. 10. Latih ciptakan penasaran dan gunakan bahasa yang tidak melulu jualan tapi orang mau beli atau join. Ya, belajarlah ilmu covert selling (jualan tapi tersembunyi).
5|Quantum Bisnis King Sulaiman AS
Cara Hudhud Menemukan BIG CASE/BIG PROSPEK
Istilah Big Case sering digunakan dalam bidang asuransi, yakni nasabah yang membeli premi besar. Dalam bisnis Big Case adalah Big Prospek. Tidak semua orang bisa menemukan atau bahkan mengclosing Big Case/BIG PROSPEK. Masalahnya bukan tidak ada prospek besar. Belajarlah pada Burung Hudhud. Bagaimana dia menemukan Big Prospek/BIG Case yakni Ratu Balqis.
1. Bayangkan manfaat dan keuntungan yang akan Anda peroleh bila Anda dapat Closing Big Case Secara materi tentunya akan dapat benefit dan profit besar. Misal, jika Anda closing Big Case yang ambil premi Rp. 500 juta. Maka profit Anda sekali Closing dapat Rp. 100 juta. Wow..lumayan kan. Big Case ini bisa juga berupa member premium atau tim penjualan/distributor yang hebat. Bayangkan jika Anda memiliki mereka yang akan selalu repeat order. Secara spiritual betapa besar pahala yang akan didapat bila kita berhasil membantu persoalan mereka bahkan menjadi jalan hidayah bagi mereka. Jika kita beramal sholeh, dan mereka yang mendapat hidayah melalui kita juga beramal sholeh maka kita akan mendapatkan pahala yang mengalir terus menerus. Jangan dikira mereka yang sudah mapan tidak membutuhkan keberadaan Anda. Setiap orang pasti punya masalah, jadilah jalan solusi bagi mereka. Bayangkan pahala yang akan mengalir pada neraca amalan kita kelak. 2. ON-kan pikiran kita bahwa kita bisa menemukan Big Case/Big Prospek Masih ingat dengan Hukum Daya Tarik (The Low of Attraction)? Hukum ini menjelaskan bahwa pikiran kita akan menarik pada apa yang kita pikirkan. Misal pikiran kita takut pada anjing yang lewat, maka diri kita akan jadi ketakutan dan si anjing akan berani menggonggong kita. Begitu juga jika kita berpikir bahwa produk kita mahal, maka orang yang akan datang kepada kita akan mengatakan produk Anda mahal. Tapi coba pikirkan produk kita terjangkau, maka orang-orang yang memiliki keterjangkauan yang merapat ke kita dan siap beli produk kita karena harganya menurut mereka terjangkau. Dalam hadits qudsi dikatakan, Allah berfirman "Aku tergantung prasangka hamba-Ku" . Maka selalulah berprasangka baik dan positif. 6|Quantum Bisnis King Sulaiman AS
Yakinlah kita bisa menemukan Big Case/Big Prospek. Dan hilangkan pikiran bahwa Big Case hanya dapat ditemukan oleh senior kita atau oleh mereka yang sudah kaya. Oh iya hewan memiliki keunggulan insting, mereka peka terhadap sinyal baik maupun buruk. Makanya hewan terkadang jadi indikator terhadap berbagai kejadian alam yang akan terjadi. Misal, ketika akan terjadi Tsunami banyak hewan yang berlarian seperti akan terjadi sesuatu yang berbahaya. Burung Hudhud pun demikian dia peka terhadap sinyal yang tidak tertangkap manusia. Dia mendeteksi adanya kaum yang berbuat maksiat dan rasa penasaran ini menghantarkan dia mendeteksi hingga ke pusat kejadian dan ditemukanlah kaum penyembah matahari dan mereka terbiasa berbuat maksiat. Beruntung Hudhud bisa segera laporan pada Nabiyullah Sulaiman as. Kajian mengenai penangkapan sinyal negatif dan positif oleh hewan ini lengkap dibahas di buku penulis yg berjudul Quantum Leadership King Sulaiman as. 3. Keluarlah dari zona nyaman. Jangan betah dengan lingkungan yang sudah mapan. Jangan merasa cukup dengan teman-teman yang ada. Cari teman baru. Jangan merasa cukup dengan prospek yang ada di sekitar sekalipun kita tinggal di lingkungan istana. Keluarlah hingga temukan istana lain yang prospek untuk diclosing. Burung Hudhud menemukan Ratu Balqis dan kaumnya tidak di tempat yang dekat. Mereka berada di luar negeri. Hingga sejauh itulah perjalanan Hudhud menemukan Big Prospek. Jadi jangan puas dengan hanya memprospek daerah kita saja, pergilah keluar kota bahkan keluar negeri hingga menemukan para ekspatriat, orang-orang kaya yang ada di luar negeri. Jadi pastikan diri Anda punya jadwal dan alokasi dana untuk memprospek mereka yang ada di luar sana. 4. Gunakan Bird View (pandangan burung) Jika kita punya rencana atau masalah, jangan langsung susun solusinya. Tapi lakukan pemetaan (mapping). Ibarat peta, kita melihat denah dari atas, sebagaimana burung melihat bumi dari atas. Dengan cara melihat dari atas, maka kita jadi tahu titik masalah di mana, pintu keluar di mana. Jadi lakukan pemetaan dengan cara Bird View.
7|Quantum Bisnis King Sulaiman AS
Bagaimana Cara Mengclosing Big Prospek? Belajarlah pada Burung Hudhud. Dia mengawalinya dengan menemukan Big Case lebih dulu, setelah itu dia laporkan pada Nabi Sulaiman as hasil temuannya itu. Dalam konteks bisnis, temukan dulu calon prospeknya, lalu setelah itu ajak Bos/Upline/Leader Anda untuk bantu closing dia. Biasanya kelas kakap bisa ditaklukkan oleh kelas kakap di atasnya. Jadi kalau kita tidak bisa mengclosing dengan diri kita, maka ajaklah leader kita yang lebih paham dan setara dalam berkomunikasi dengan mereka. Selamat mencoba!
8|Quantum Bisnis King Sulaiman AS