Iklim Koppen
Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan berkebangsaan Jerman membagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim :
Gambar : Iklim Koppen
1. Iklim A, yaitu iklim hujan tropis, dengan ciri temperatur bulanan rata-rata lebih dari o o o 18 C, suhu tahunan 20 C – 25 C dengan curah hujan bulanan lebih dari 60 mm.
2. Iklim B, yaitu iklim kering/gurun Dengan ciri curah hujan lebih kecil daripada penguapan, daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa dan gurun.
3. Iklim C, yaitu iklim i klim sedang basah o o Dengan ciri temperatur bulan terdingin -3 C - 18 C, daerah ini terbagai menjadi : Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering) Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering) Cf (iklim sedang darat darat dengan hujan dalam semua bulan)
4. Iklim D, yaitu iklim dingin o Dengan ciri temperatur bulan terdingin terdingin kurang dari dari 3 C dan temperatur bulan o terpanas lebih dari 10 C, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df o
Dw adalah iklim sedang (darat) (darat) dengan musim dingin dingin yang kering
o
Df adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
5. Iklim E, yaitu iklim kutub. o Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 C Daerah ini terbagi menjadi : o
ET Iklim tundra
o
DF Iklim salju
Vladimir Kopp en merupakan seorang ahli meterologi dan klimatologi kelahiran 25 September 1846 di Saint Petersburg Rusia di besarkan di Jerman dan Austria, meninggal pada tanggal 22 Juni di Graz Austria. Koppen terlahir sebagai ahli geografi, meteorologi, klimatologi dan botani. Karyanya yang sangat berharga ialah karya di bidang klimatologi. Pembagian iklim yang disusunya secara sistematis disebut menurut namanya, yakni penggolongan iklim Koppen ( Koppen Climate Classification) yang hingga sekarang masih umum dipakai.
Tulisannya antara lain : Klimate de Erder (1923); Handra lain Klimate der Erder (1923); Handbuch der Klimatologie – 5 jilid (1930).
Klasifikasi Iklim Menurut Koppen (Koppen Climate Classification)
Pembagian ini disusun berdasarkan temperatur, curah hujan, vegetasi, dan jenis tanah (soil distribution ). Sistem klasifikasi iklim Koppen disusun dengan memakai kode huruf -huruf besar dan kecil. Untuk menentukan pembagian atas golongan dengan satu huruf, lalu sub-golongan dengan dua huruf. Seterusnya di buat subdivisi untuk mengadakan perbedaan atau variasi berdasarakan temperatur unsur cuaca lainnya dengan simbol (kode) tiga huruf. Ada lima golongan iklim yang pokok, yaitu sebagai berikut: 1. Tropical Climates –Iklim Tropis Temperatur bulanan rata-rata di atas 18 0C. Tidak ada musim dingin. Curah hujan tahunan besar, lebih besar dari penguapan tahunan. Af = Iklim hutan tropis (tropical rainforest ) Aw = Iklim savana tropis (tropical savana ) 2. Climates Dry – Iklim Kering Sepanjang tahun, rata-rata penguapan lebih besar dari curah hujan. Tidak terdapat surplus air. Dalam zona iklim ini tidak terdapat sumber sungai yang permanen. Bs = Iklim stepa (steppe climate ) Bw = Iklim gurun (desert climate ) 3. Warm Temperature Climates – Iklim Sedang Panas Bulan terdingin mempunyai temperatur rata-rata di bawah 18 0C, tetapi di atas -30C. Paling sedikit satu bulan mempunyai temperatur rata-rata di atas 100C. Pada iklim terdapat musim panas dan musim dingin Cw = Iklim sedang basah (humid mesothermal ) dengan musim dingin yang kering Cf = Iklim sedang basah dengan hujan dalam semua bulan. Cs = Iklim sedang basah dengan musim panas yang kering. 4. Snow Climates - Iklim Dingin (salju)
Bulan terdingin memiliki temperatur rata-rata di bawah -3C. Temperatur rata-rata bulan terpanas di atas 10 0 yang berbatasan kira-kira sama derngan ishoterm 10 0, yakni batas pohon paling utara. Df = Iklim hutan salju dingin, lembab pada semua bulan. Dw = Iklim hutan salju dingin, dengan musim dingin yang kering. 5. Ice Climates – Iklim Es Temperatur rata-rata bulan terpanas di bawah 10 0C dan tidak terdapat musim panas. Et = iklim tundra Ef = iklim salju abadi Sebagai contoh kode yang memakai tiga huruf; Bwk = iklim gurun yang dingin (cool desert climate ). Kemudian sistem Koppen direvisi, anatara lain dengan menambah simbol H = Higland climates untuk iklim pegunungan tinggi. Sistem yang direvisi itu disebut Sistem Koppen Geiger. Klasifikasi Iklim Menurut W. Koppen Pada tahun 1918, seorang berkebangsaan Jerman bernama W. Koppen membagi iklim berdasarkan temperatur udara, banyaknya curah hujan, dan penguapan. Dengan dasar itulah W. Koppen membagi seluruh permukaan bumi menjadi 5 daerah iklim dengan diberi simbol A, B, C, D, dan E.
1) Iklim A atau Iklim Hujan Tropik (Tropical Rainy Climates) Golongan iklim ini dibagi menjadi tiga, sebagai berikut. a) Tropik Basah (Af) Pada bulan terkeringnya mempunyai curah hujan yang rata-rata lebih besar 60 mm. b) Tropik Basah (Am)
Jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering, sehingga pada daerah ini masih terdapat hutan yang sangat lebat. c) Tropik Basah Kering (Aw) Jumlah hujan pada bulan-bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering, sehingga vegetasi yang ada hanyalah padang rumput dengan pohon-pohon yang jarang. 2) Iklim B atau Iklim Kering (Dry Climates) Jumlah curah hujan sedikit, sedangkan penguapannya tinggi. Golongan iklim ini dibagi menjadi dua, sebagai berikut. a) Iklim Stepa (Bs) Daerah setengah kering yang terletak antara daerah sabana dan daerah padang pasir pada lintang rendah. b) Iklim Padang Pasir (Bw) 3) Iklim C atau Iklim Sedang (Humid Climates) Golongan iklim ini dibagi menjadi tiga, sebagai berikut. a) Iklim Sedang dengan Musim Panas yang Kering (Cs) Daerah yang mempunyai musim panas yang kering, pada bulan terkering curah hujannya lebih kecil dari 30 mm pertahun. b) Iklim Sedang dengan Musim Dingin yang Kering (Cw) Daerah yang mempunyai musim panas yang lembap serta mempunyai musim dingin yang kering. c) Iklim Sedang yang Lembap (Cf) Daerah yang selalu lembap sepanjang tahun. 4) Iklim D atau Iklim Dingin (Humid Microthermal Climates) Golongan iklim ini dibagi menjadi dua, sebagai berikut. a) Iklim Dingin dengan Musim Dingin yang Kering (Dw) dan b) Iklim Dingin Tanpa Periode Kering (Df). 5) Iklim E atau Iklim Kutub (Polar Climates) Golongan iklim ini dibagi menjadi dua, sebagai berikut. a) Iklim Tundra (Ef) Bulan terpanas dengan rata-rata temperatur lebih besar dari 0 °C (32 °F), tetapi lebih kecil dari 10 °C (5 °F), pada daerah ini vegetasi yang ada hanya lumut. b) Iklim Es atau Salju Abadi (Ef) Bulan terpanas rata-rata temperatur lebih kecil dari 0 °C (32 °F). Tipe iklim ini bercirikan adanya es dan salju abadi.