Oleh : Andar Retnowati 1014051002 Febilian Adiwinata 1014051024 Religia Islamayanda 1014051011 Trio Utomo 1014051055 unversitas lampung
Deskripsi lengkap
Perencanaan Bendung dan bangunan airDeskripsi lengkap
laporankuuDeskripsi lengkap
permohonan observasiFull description
BUDIDAYA KARET 1. PENDAHULUAN
2. 3. 4. 5.
SYARAT TU TUMBUH KARET KLON-KLON KARET FIS FI SIO IOLO LOFI FI TA TANA NAM MAN KA KARE RET T BAHA HAN N TANAM AM//BIBIT
6. PERSIAPAN TA TANAM DA DAN PENANAMAN 7. PEMELIHARAAN TA TANAMAN 8. PANEN 9. PEREMAJAAN KARET
4. FISIOLOGI TAN KARET
Tujuan Budidaya karet 1. Pertumbuhan tanaman baik (indicator: pertambahan lilit batang + 0.75 cm/bln) 2. Produksi tinggi 3. Umur produksi panjang, yaitu 25-30 tahun
Penyebaran akar karet Dipengaruhi oleh: 1. klon 2. Umur 3. Jarak tanam 4. Lingkungan tumbuh ARAH JELAJAH AKAR: a. Tanah datar sampai landai ke arah gawangan
Tanaman
3m 7m
b. Tanah miring, mengarah ke dalam barisan 2/3 dan 1/3 ke punggung bukit
DISTRIBUSI AKAR KARET DI DALAM TANAH Kedalaman (cm)
% konsentrasi akar
0-12
26
13-20
37
20-30
22
30-40
13
40-50
2
> 50
~0
85%
Kerapatan akar hara tertinggi pada jarak 180-270 cm dari pangkal pohon, yaitu ditengah gawang yg ditumbuhi legume (Cover Crop)
Faktor yg mempengaruhi perkembangan akar 1. Energi yg tersedia (biji, hsl fotosintesis dan respirasi) 2. Fisika dan kimia tanah 1. Kegemburan, porositas (fisika) 2. Unsur hara dan toksik (kimia) (BO, KTK, Hara, Air)
3. Akar cenderung berkembang ke Carbon Org dan KTK tinggi
) MUmur (bln) B T ( 34 n 36 u h 38 a t 40 6 - 42 3 r 44 u m46 u t 48 e r 50 a k 52 g n 54 a t a 56 b 58 t i l i l 60 r a 62 d n 64 a t S 66 68
Populasi tan
Lilit btng (cm) 25 = 34 x 0.75
450
27 28 30
•
32 •
33 34 430
36 38 39 42 43 44
420
46 48 49
Mulai disadap
51 52
•
Populasi awal + 476 batang Batang siap sadap bila diameter 50 cm Diukur 1,5 m dari sambungan
T E R A K I S K U D O R P R O T K A F
RUBBER IS DECIDUOUS PLANT Tanaman yang menggugurkan daun minimal sekali setahun diakhir musim pertumbuhan DAUN
KARET ADALAH TRIFOLIATE
Setelah
tan karet dewasa (5 tahun)
o
Menggugurkan daunnya
o
Memerlukan 2 minggu untuk bersemi kembali
o
Produksi turun pada periode ini
Penyebab
lain defoliasi :
o
Kemarau panjang (kekeringan)
o
Dingin ekstrem dan hari penyinaran pendek (non tropis)
PEMBUNGAAN PADA KARET
JALUR LATEKS
Lokasi Penyadapan o o o o o
Laticiferous
Kulit luar Jaringan lateks Phloem Cambium xylem Jaringan Tempat Sintesis Dan Transport Lateks
PENYADAPAN
Dijaga tidak merusak jaringan phloem atau kambium
STRUKTUR KULIT KARET
LATEKS • Karet adalah polimer dari satuan isoprena (politerpena) yang tersusun dari 5000 hingga 10.000 satuan dalam rantai tanpa cabang. Diduga kuat, tiga ikatan pertama bersifat trans dan selanjutnya cis. Senyawa ini terkandung pada lateks pohon penghasilnya. Pada suhu normal, karet tidak berbentuk (amorf). Pada suhu rendah ia akan mengkristal. Dengan meningkatnya suhu, karet akan mengembang, searah dengan sumbu panjangnya. Penurunan suhu akan mengembalikan keadaan mengembang ini. Inilah al asan mengapa karet bersifat elastik.
• Lateks dibentuk pada permukaan benda-benda kecil (disebut "badan karet") berbentuk bulat berukuran 5 nm sampai 5 μm yang banyak terdapat pada sitosol sel-sel pembuluh lateks (modifikasi dari floem). Sebagai substratnya adalah isopentenil difosfat (IPD) yang dihasilkan sel-sel pembuluh lateks. Dengan bantuan katalisis dari prenil-transferase, pemanjangan terjadi pada permukaan badan karet yang membawa suatu polipeptida berukuran 14kDa yang disebut "rubber elongation factor" (REF). Sebagai bahan pembuatan starter, diperlukan pula 3,3—dimetilalil difosfat sebagai substrat kedua. Suatu enzim isomerase diperlukan untuk tugas ini.
HARGA KARET • Harga lateks per kg Rp. 9.000,- (per Maret 2010) • Hasil sadap kebun karet petani per hari 30 kg • Buruh sadap mendapatkan 60% dan pemilik dapat 40% (buruh sadap termasuk pemeliharaan kebun atau sistem bagi hasil) • Pendapatan buruh sadap 18 kg x Rp. 9000 = Rp.162.000 per hari • Harga kebun karet per ha Rp.70.000.000,• Produksi lateks per pohon per 3 hari = 0,5 kg
SISTEM BAGI HASIL KARET • Kewajiban pemilik lahan · ·
Menyediakan lahan Menyediakan pupuk dan pertisida
• Kewajiban penggarap ·
·
Menyediakan bibit tanaman • Penggarap memilih bibit seedling (alam) – Kelemahan: umur mulai panen 10 tahun – Kelebihan usia produktif sampai 40 tahun • Pemilik lahan memilih bibit unggul (okulasi) – Kelemahan: usia produktif hanya 25 tahun – Kelebihan : mulai panen umur 7 tahun, produksi tinggi Memelihara kebun menderes