Hubungan antara pergerakan lempeng tektonik dengan bentang alam vulkanik
Pergerakan lempeng terjadi akibat aktivitas arus konveksi pada mantel atasyang menggerakan kerak bumi. Pergerakan dapat berupa lempeng-lempeng salingmenjauh (divergen), saling mendekat (konvergen), dan berpapasan (transform). Bataskonvergen sendiri terbagi atas subduksi (menujam), obduksi (anjakan), dan kolisi(tumbukan). Aktivitas vulkanisme terjadi pada batas subduksi, hal ini disebabkankarena batas subduksi dapat membuat proses agar magma keluar dari permukaan.Batas subduksi adalah batas antar lempeng, dimana kerak samudera menujamkebawah kerak benua. Hal ini terjadi akibat lempeng samudera yang komposisinyasillisium-magnesium lebih besar berat jenisnya daripada lempeng benua yang terdiridari sillisium-alumunium. Penujaman yang dalam menyebabkan naiknya temperatur dan tekanan pada lempeng samudera sehingga lempeng tersebut mencair dan bercampur materialnya dengan lempeng benua akibatnya lempeng samudera yangcair menjadi asam dan berkurang besar berat jenisnya. Karena berat jenis lempengsamudera cair ini berkurang maka material ini akan bergerak ke atas mencari jalanmenuju permukaan lempeng benua. Lava yang terupsi lalu akan membeku sedikitdemi sedikit ataupun dapat berlangsung cepat yang pada akhirnya membentuk bentang alam vulkanik (bentang alam yang dikontrol oleh aktivitas lava).
Hubungan Gejala Tektonik dengan Gempa dan Gunung Api
Aktivitas gerakan lempeng tektonik menyebabkan terjadi nya peristiwa magmatisme, yaitu pelelehan dan peleburan batuan penyususn kerak bumi. Magma yang keluar keatas permukaan bumi disebut gejala vulkanisme atau gunung api
GUNUNG API
Aktivitas Gunung Api di Indonesia banyak menyebabkan terbentuknya sistem panas bumi atau geotermal yang dapat dimanfaatkan sebagai energi pembangkit tenaga listrik.
Dalam sistem panas bumi . Intrusi magma akan menjadi sumber panas yang dapat mendidihkan air yang kemudian uap panas (steam) akan tersimpan pada batuan yang poros sebagai reservoar dan ditutup oleh batuan tudung yang impermeabel atau dapat menahan uap sehingga tidak keluar ke permukaan
Beberapa daerah sumber panas bumi yang 0pembentukannya berkaitan dengan proses diatas, antara lain Gedongsongo (Ungaran jawa tengah), Kamojang-Darajat (Jawa Barat), Kaldera Dieng (Wonosobo-Jawa Tengah), Gunung Seulawah Agam (Aceh), Lahendong (Sulawesi Utara), dan Gunung Sibayak (Sumatera Utara)
GEMPA BUMI
Gempa Bumi ialah sentakan asli dari bumi dan bersumber didalam bumi yang merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi.
Kerak bumi terdiri atas blok-blok batuan yang bentuknya tidak tentu.Blok-blok batuan ini terdiri atas massa yang ukurannya sampai ratusan ribu mil.Batuan ini satu sama lain dipisahkan oleh celah-celah dan retakan-retakan
Berdasarkan Penyebabnya Gempa Bumi dapat Dikelompokkan
1.Gempa Tektonik
Gempa ini terjadi akibat perisgtiwa tenaga endogen yang menggerakkan lempeng tektonik
2.Gempa Vulkanik
Gempa ini diakibatkan ileh aktivitas gunung api, baik berupa letusan atau menerobos nya magma kepermukaan bumi
3.Gempa Runtuhan
Gempa ini merupakan gempa lokal, yaitu terjadi jika suatu gua didaerah topografi karst atau didaerah pertambangan runtuh
Berdasarkan kedalaman fokus gempa dari permukaan bumi, gempa dapat dikelompokkan
1.Gempa dangkal adalah gempa yang hiposentrumnya kurang dari 60 km dari permukaan bumi
2.Gempa menengah adalah gempa yang hiposentrumnya antara 60-300 km dibawah permukaan bumi
3.Gempa dalam adalah gempa yang sumbernya berada lebih dari 300 km dibawah permukaan bumi
Alur gempa didunia mempunyAi pola yang sama dengan jalur pertemuan lempeng yang menunjam dan juga dari pergerakan lempeng yang saling menjauh. Indonesia merupaKan daerah pertemuan tiga lempeng yang saling bergerak sehingga Indonesia merupakan tempat yang rawan terkena gempa
PERSEBARAN GUNUNG BERAPI DI INDONESIA
Pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia,lempengan tersebut longsor jauh kedalam bumi.suhu yang sangat tinggi telah melelehkan pinggiran lempeng sehingga menghasilkan magma.Kemudian magma ini muncul melalui retakan di permukaan bumi dan membentuk gunung-gunung api
Lempeng India-Australia sedang didorong ke bawah lempengan Eurasia. proses ini dinamakan penujaman. Tabrakan kedua lempeng tersebut membentuk pegunungan Himalaya, yakni busur gunung api di Indonesia, parit Sunda dan Jawa, serta tanah tinggi Nugini. Australia bagian utara telah didorong ke arah bawah sehinga membentuk teluk Carpentari dan Laut Timor serta Laut Arafuru.
Ketika pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia, lempengan tersebut longsor jauh ke dalam bumi, di bawah Indonesia. suhu yang sangat tinggi melelehkan pinggiran lempengan sehingga menghasilkan magma. kemudian magma muncul melalui retakan di permukaan bumi dan membentuk gunung-gunung api. Busur gunung api di Indonesia terbentuk dengan cara seperti itu.
Di indonesia terdapat 400 gunung berapi, tapi yang masih aktif kira-kira 80 gunung saja. gunung-gunung tersebut di golongkan atas 3 barisan :
1. sumatra-jawa-nusa tenggara-sekitar laut banda
2. halmahera dan pulau-pulau disebelah baratnya
3. sulawesi utara-pulau sangihe-pulau Mindanao
Lempeng Indonesia
ndonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusatenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan Maluku utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan terkumpul sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan energi sehingga lepas berupa gempa bumi. Pelepasan energi sesaat ini menimbulkan berbagai dampak terhadap bangunan karena percepatan gelombang seismik, tsunami, longsor, dan liquefaction. Besarnya dampak gempa bumi terhadap bangunan bergantung pada beberapa hal; diantaranya adalah skala gempa, jarak epicenter, mekanisme sumber, jenis lapisan tanah di lokasi bangunan dan kualitas bangunan.
Peristiwa tektonik yang cukup aktif, selain menimbulkan gempa dan tsunami, juga membawa berkah dengan terbentuknya banyak cekungan sedimen (sedimentary basin). Cekungan ini mengakomodasikan sedimen yang selanjutnya menjadi batuan induk maupun batuan reservoir hydrocarbon. Kadungan minyak dan gas alam inilah yang kini banyak kita tambang dan menjadi tulang punggung perekonomian kita sehingga tahun 1990-an.
Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia. Garis biru melambangkan batas antar lempeng tektonik, dan segitiga merah melambangkan kumpulan gunung berapi. Sumber: MSN Encarta Encyclopedia
Indonesia, juga merupakan negara yang secara geologis memiliki posisi yang unik karena berada pada pusat tumbukan Lempeng Tektonik Hindia Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian Utara dan Lempeng Pasifik di bagian Timur laut. Hal ini mengakibatkan Indonesia mempunyai tatanan tektonik yang komplek dari arah zona tumbukan yaitu Fore arc, Volcanic arc dan Back arc. Fore arc merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan zona tumbukan atau sering di sebut sebagai zona aktif akibat patahan yang biasa terdapat di darat maupun di laut. Pada daerah ini material batuan penyusun utama lingkungan ini juga sangat spesifik serta mengandung potensi sumberdaya alam dari bahan tambang yang cukup besar. Volcanic arc merupakan jalur pegunungan aktif di Indonesia yang memiliki topografi khas dengan sumberdaya alam yang khas juga. Back arc merupakan bagian paling belakang dari rangkaian busur tektonik yang relatif paling stabil dengan topografi yang hampir seragam berfungsi sebagai tempat sedimentasi. Semua daerah tersebut memiliki kekhasan dan keunikan yang jarang ditemui di daerah lain, baik keanegaragaman hayatinya maupun keanekaragaman geologinya.
Indonesia merupakan negara yang secara geologis memiliki posisi yang unik karena berada pada pusat tumbukan Lempeng Tektonik Hindia Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian Utara dan Lempeng Pasifik di bagian Timur laut. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusatenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan Maluku utara. Hal ini mengakibatkan Indonesia mempunyai tatanan tektonik yang komplek dari arah zona tumbukan yaitu Fore arc, Volcanic arc dan Back arc. Fore arc merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan zona tumbukan atau sering di sebut sebagai zona aktif akibat patahan yang biasa terdapat di darat maupun di laut. Pada daerah ini material batuan penyusun utama lingkungan ini juga sangat spesifik serta mengandung potensi sumberdaya alam dari bahan tambang yang cukup besar.
Divergen
PENGARUH KONDISI TEKTONIK LEMPENG DIVERGENTERHADAP SEBARAN SALINITAS SAMUDERA
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki seismisitas tinggi, dengankata lain daerah yang sangat sering terjadi gempa. Gempa terjadi karena terjadinyatumbukan (tabrakan) antara dua lempeng tektonik
baik itu oceanic crust (lempengsamudera) dengan continet crust (lempeng benua) maupun antara crust yang sama. Disamping itu Untuk dapat memahami mengapa dan bagaimana salinitas samudera dapatterjadi kita perlu paling tidak sedikit mengerti tentang konsep tektonik . Mempelajarikonsep tektonik atau istilah yang sering dipakai para geologist yaitu Teori Tektonik Lempeng
yang berarti mempelajari mekanisme bumi itu sendiri.Keberlangsungan hidup suatu ekosistem tidak bisa lepas dari perngaruhlingkungan atau habitat yang mengelilinginya. Pengaruh tersebut antara laindikarenakan oleh adanya gejala alam seperti terjadinya pergerakan tektonik divergenyang nantinya dari gejala alam ini akan terbentuk perbedaan sebaran salinitaslingkungan (samudera). Dalam paper ini tujan pembahasan utamanya adalahmempelajari pengaruh akibat terjadinya kedaan tektonik divergen lempeng terhadapsebaran salinitas samudra.
Pergerakan Lempeng (Plate Movement)
Pergerakan lempeng kerakbumi ada 3 macam yaitu :
Pergerakan lempeng saling mendekati akan menyebabkan tumbukan dimana salahsatu dari lempeng akan menunjam ke bawah yang lain. Daerah penunjamanmembentuk suatu palung yang dalam, yang biasanya merupakan jalur gempa bumiyang kuat. Dibelakang jalur penunjaman akan terbentuk rangkaian kegiatanmagmatik dan gunungapi serta berbagai cekungan pengendapan. Salah satucontohnya terjadi di Indonesia, pertemuan antara lempeng Ind0-Australia danLempeng Eurasia menghasilkan jalur penunjaman di selatan Pulau Jawa dan jalurgunungapi Sumatera, Jawa dan Nusatenggara dan berbagai cekungan sepertiCekungan Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan dan CekunganJawa Utara.
Lempeng
Adapun pergerakan lempeng bumi ini memiliki beberapa jenis. Jenis pergerakan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Divergen
Divergen adalah pergerakan lempeng tektonik yang saling menjauh satu sama lainnya (break apart) atau terpecah. Ketika lempeng tektonik terpecah, lapisan lithosfer menipis dan akan terbelah membentuk batas divergen. Bila pergerakan ini terjadi pada lempeng samudra, akan menyebabkan pemekaran lempeng samudra yang menghasilkan palung laut. Namun bila pergerakan terjadi pada permukaan lempeng benua, maka akan menghasilkan lembah retakan akibat kedua lempeng saling berjauhan. Kedua bentuk pergerakan tersebut pada akhirnya akan membuahkan benua dan samudra yang baru.
Gambar 4:
Divergen yang terjadi di permukaan bumi, awal terbentuknya pulau atau benua baru
Gambar 5:
Divergen yang terjadi di bawah permukaan laut, awal terbentuknya lautan atau samudra baru
2. Konvergen
Konvergen adalah pergerakan lempeng tektonik yang saling mendekat. Biasanya ketika lempeng benua dan lempeng samudra saling berdekatan, akan terjadi tumbukan yang menyebabkan lempeng samudra melesak masuk ke bawah lempeng benua. Hal ini terjadi akibat lempeng samudra yang terbentuk dari SiMa(Silikon + Megnesium) relatif lebih lemah dibandingkan lempeng benua yang kuat karena terbentuk dari SiAl(Silikon + Alumunium). Daerah dimana lempeng benua dan lempeng samudra saling bertumbukan itu disebut sebagai Zona Subduksi(Subduction Zone).
Gambar 6:
Zona subduksi, tempat meleksaknya lempeng samudra ke bawah lempeng benua
3. Transform
Transform terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di California.
Gambar 7:
Patahan San Andreas California, USA
Pergerakan lempeng tektonik di atas tadi, merupakan pergerakan yang akan terus terjadi selama bumi memiliki tenaga endogen. Bahkan kelak mungkin akibat pergerakan yang terus terjadi, sebuah negara atau pun benua bisa saja hilang dari permukaan bumi digantikan oleh laut atau samudra. Ini merupakan sebuah siklus atau sunnatullah yang telah Alloh beritakan kepada kita dalam firman-Nya berikut ini:
vvvvvvAdapun pergerakan lempeng bumi ini memiliki beberapa jenis. Jenis pergerakan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Divergen
Divergen adalah pergerakan lempeng tektonik yang saling menjauh satu sama lainnya (break apart) atau terpecah. Ketika lempeng tektonik terpecah, lapisan lithosfer menipis dan akan terbelah membentuk batas divergen. Bila pergerakan ini terjadi pada lempeng samudra, akan menyebabkan pemekaran lempeng samudra yang menghasilkan palung laut. Namun bila pergerakan terjadi pada permukaan lempeng benua, maka akan menghasilkan lembah retakan akibat kedua lempeng saling berjauhan. Kedua bentuk pergerakan tersebut pada akhirnya akan membuahkan benua dan samudra yang baru.
Gambar 4:
Divergen yang terjadi di permukaan bumi, awal terbentuknya pulau atau benua baru
Gejala yang terjadi di daerah konvergen dan divergen
> Gejala yang terjadi di daerah konvergen
- terjadi gerak relatif lempeng-lempeng bumi saling mendekat
- terjadi tumbukan lempeng
- lempeng samudra saling bertumbukan akan menimbulkan pegunungan berapi
di dasar samudra
- Tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua akan menyebabkan
lempeng samudra menggeser ke bawah dan terbentuk palung laut
- Bila dua lempeng benua saling bertumbukan, maka pada ujung kedua lempeng
akan terbentuk lekukan membentuk suatu jalur pegunungan,
misalnya pegunungan Himalaya.
> Gejala yang terjadi di daerah divergen
- terjadi gerak relatif lempeng-lempeng bumi saling menjauh
- terjadi pelebaran dasar samudra
-
Gambar 5:
Divergen yang terjadi di bawah permukaan laut, awal terbentuknya lautan atau samudra baru
2. Konvergen
Konvergen adalah pergerakan lempeng tektonik yang saling mendekat. Biasanya ketika lempeng benua dan lempeng samudra saling berdekatan, akan terjadi tumbukan yang menyebabkan lempeng samudra melesak masuk ke bawah lempeng benua. Hal ini terjadi akibat lempeng samudra yang terbentuk dari SiMa(Silikon + Megnesium) relatif lebih lemah dibandingkan lempeng benua yang kuat karena terbentuk dari SiAl(Silikon + Alumunium). Daerah dimana lempeng benua dan lempeng samudra saling bertumbukan itu disebut sebagai Zona Subduksi(Subduction Zone).
Gambar 6:
Zona subduksi, tempat meleksaknya lempeng samudra ke bawah lempeng benua
3. Transform
Transform terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di California.
Gambar 7:
Patahan San Andreas California, USA
Pergerakan lempeng tektonik di atas tadi, merupakan pergerakan yang akan terus terjadi selama bumi memiliki tenaga endogen. Bahkan kelak mungkin akibat pergerakan yang terus terjadi, sebuah negara atau pun benua bisa saja hilang dari permukaan bumi digantikan oleh laut atau samudra. Ini merupakan sebuah siklus atau sunnatullah yang telah Alloh beritakan kepada kita dalam firman-Nya beri