hubungan filsafat dengan pendidikan hubungan filsafat dengan agama hubungan filsafat dengan kebudayaan
hubungan filsafat dengan pendidikan hubungan filsafat dengan agama hubungan filsafat dengan kebudayaanDeskripsi lengkap
korelasi singkat antar ilmu filsafat dan ilmu matematika
Deskripsi lengkap
educationFull description
Hubungan PKn Dgn Filsafat adalah tugas PKn anak mesin smt. 6 UMMFull description
PERKEMBANGAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAMFull description
Full description
Deskripsi lengkap
SEJARAH dan PERIODENISASI FILSAFAT BARAT dan TIMURFull description
Metodologi Filsafat Islam MAKALAH PEMIKIRAN ISLAM ( FILSAFAT ISLAM, ILMU KALAM DAN TASAWUF) Oleh Oleh: Kelompok 1 : Ardiansyah Mirdayanti Zelviati Nursayang Zakiatun Nabila Deta Vrinda Ad...
HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN FILSAFAT YUNANI
Suatu kebenaran yang tidak dapat ditolak tentang pengaruh peradaban Yunani, Persia dan India Ilmu hitung, astronomi, Ilmu kedokteran, dan
India
matematika Ilmu bumi, logika, filsafat, astronomi, ilmu ukur,
Persia
kedokteran, sastra dan seni. Menurut Harus Nasution peranan besar dalam hal ini adalah keluarga Barmak yang turun temurun menjadi menteri, yang dimulai dari zaman al-Saffah sampai al-Makmun (813-833) Yunani
Akan tetapi menurut Ahmad Amin pengaruh yang terbesar diterima ummat Islam di bidang ilmu dan filsafat adalah dari Yunani karena kontak Islam dengan Yunani bersamaan dengan penulisan ilmuilmu Islam. Yunani memberikan corak tertentu terhadap ilmu-ilmu Islam terutama bentuk dan isi.
Perlu ditegaskan bahwa pengaruh bukan berarti menciplak. Betapa banyaknya para filosof (Islam dan Non Muslim) terpengaruh oleh filosof sebelumnya, namun mereka tidak menyandang prediket penciplak. Misalnya Ibnu Sina; walaupun terpengaruh berat oleh Aristoteles, tetapi ia juga
1
memiliki pemikiran filsafat tersendiri yang tidak dimiliki Aristoteles, Almu`allim al-Awwal itu sendiri. Dalam rekaman sejarah cara terjadinya kontak Islam dan filsafat Yunani melalui daerah Suria, Mesopotamia, Persia dan Mesir. Filsafat Yunani datang ke daerah-daerah ini ketika penaklukan Alexander Agung ke Timur pada abad ke-4 SM. Ia mempersatukan Yunani dan Persia dalam satu Negara dengan cara: 1. Ia meng mengang angkat kat pembes pembesar ar dan dan pemb pembant antuny unyaa dari dari orang Yunani dan Persia 2. Ia mend mendor oron ong g perk perkaw awin inan an camp campur uran an 3. Ia send sendiri iri kawin kawin dengan dengan anak anak raja raja Persia Persia 4. Ia mendir mendirika ikan n kota-ko kota-kota ta dan dan pemuki pemukiman man-pem -pemuki ukiman man dan yang dihuni oleh Yunani dan Persia Setelah Alexander Agung mangkat tahun 323M, kerajaan besar yang ditinggalkannya terpecah menjadi tiga: 1. Mase Mased doni onia di di Er Eropah opah 2. Ptolem Ptolemeus eus di di Mesir Mesir dengan dengan ibu ibu kota kota Alex Alexand andria ria 3. Selama Selama di Per Persia sia dengan dengan ibu kota kota Sele Seleuse useaa Warisan Alexander ini dilanjutkan pewarisnya yang mengakibatkan timbulnya pusat-pusat kebudayaan Yunani di Timur. Pusat-Pusat Hellenisme yang terkenal adalah Alexandria di Mesir, Antiok di Suria dan Harran di Jundisyapur dekat Bagdad serta Baktra di Persia.
2
Pada sisi lain seperti yang diungkapkan sejarah telah terjadi pelenyapan semua akademi filsafat dan pengusiran para filosof oleh Kaeser Justinianus dari Bizantyum tahun 529 M, karena filsafat dianggap bertentangan dengan agama Masehi. Filosof Yunani lari ke Jundisyapur dan diterima baik oleh maharaja Persia. Kantong-kantong kebudayaan Yunani inilah dimasuki oleh pemikir-pemikir Islam. Akan tetapi pada zaman Khalifah Rasyidin dan Umaiyah pengaruh filsafat Yunani belum kelihatan. Barulah pada zaman Abbasiyah mulai tertarik pada filsafat Yunani. 1.
Bani Umaiyah sudah ada penerjemahan yang
disponsori Khalid bin Yazig 2.
Abbasiyah, pe penghujung ab abad IH IH Um Umar Bi Bin
Abdul Aziz 3.
Kegiatan penerjemahan yang se sesungguhnya
terjadi pada masa khalifah al-Mansur 4.
Puncaknya pada masa al-Makmun dengan
Baitul Hikmah Kegiatan penerjemahan telah menjadikan ummat Islam mampu menguasai intelektual dari tiga negara: Yunani, Persia dan India. Intelektual Islam bukan hanya mampu menguasai filsafat dan sains, tetapi mereka juga mampu mengembangkan dan menambahkan hasil observasi mereka ke dalam sains dan filsafat.