PELAYANAN GIZI INSTITUSI Tutorial #2 Analisis Beban Kerja Dosen: Tim Tutorial Dian dan Fahda
Cara menghitung beban kerja dapat digunakan metode work sampling. sampling. Metode ini mudah dan praktis untuk mengetahui beban kerja dalam waktu tetapi tidak dapat mengetahui kualitas kerjanya. Untuk mengetahui kualitas kerja dapat menggunakan teknik time and motion study. Dalam melakukan perhitungan ketenagaan, perlu diketahui hal-hal yang perlu dipertimbangkan seperti penyesuaian libur atau cuti, produktivitas dan pola kedatangan pasien/klien. Metode perhitungan kebutuhan ketenagaan antara lain: 1) Berdasarkan rasio tempat tidur pasien, yaitu menggunakan SK SK Menkes No 363/Menkes/Per/VII/1979 tentang perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan perbandingan antara jumlah tempat tidur yang tersedia di kelas rumah sakit tertentu dengan kategori tenaga tertentu 2) Indicator staffing needs (ISN): needs (ISN): beban kerja dalam 1 tahun/waktu kerja yang tersedia per 1 tahun 3) Recommendation Full Time Equivalents= Equivalents= FTE x jumlah tenaga 4) Workload indicator staffing need 5) US Department of health and human service, service , ada 3 metode : a. Berdasarkan jumlah klien b. Berdasarkan jumlah unit kerja/posisi c. Berdasarkan menit kerja/porsi hidangan
Diskusi : Mahasiswa diminta melakukan latihan perhitungan analisa beban kerja sesuai scenario berikut ini : 1. Aman adalah seorang tenaga pemasak di Rumah Sakit Segar Waras. Waktu kerja yang tersedia untuknya adalah 365 hari, 90 hari kerja tidak efektif yang terdiri dari 12 hari cuti, 14 hari libur nasional, 12 hari ijin sakit dan 52 hari minggu selama satu tahun. Setiap hari Aman bekerja selama 7 jam. Di tempat Aman bekerja terdapat tenaga pemasak 16 orang termasuk Aman. Instalasi gisi RS Segar Waras melayani klien sebanyak 180.000
porsi per tahun atau 150 pasien sehari. Instalasi gizi ini menerapkan system konvensional (jarak produksi dan distribusi makanan dekat). Hitunglah kebutuhan tenaga pemasak berdasarkan ISN. Apakah kesimpulan anda?” Jawab : Hari kerja yang efektif adalah 365 hari. Hari kerja yang tidak efektif adalah 90 hari Hari kerja = 365 – 90 = 275 hari Waktu kerja setiap hari 7 jam, dalam 1 tahun = 275 hari x 7 jam = 1925 jam Beban kerja per tahun = jumlah karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari = 16 orang x 7 hari x 365 hari = 40.880 jam
1 ℎ = 40880 =21,23 () = 1 ℎ 1925 ≈21 2. Sebuah penyelenggaraan makanan di Resto Sehat merekomendasikan FTE adalah 1.5 full time ekivalent per shift. Saat ini tenaga pencucian alat di resto tersebut ada 2 orang per shift. Pengelola memperkirakan kebutuhan tenaga untuk pencucian alat tersebut adalah 5 orang. Menurut anda berapakah kebutuhan tenaga yang sebenarnya apabila dihitung dengan RFTE ? Jawab : Kebutuhan tenaga sebenarnya
= 2 orang x 1,5= 3 orang
3. Sebuah instansi gizi memiliki rasio tenaga pemasak dan klien adalah 1: 25 orang. Melayani selama 7 hari per minggu dan hari kerja efektif adalah 5 hari per minggu. Koreksi factor cuti 0.2. selama sehari bekerja selama 8 jam dengan 1 jam istirahat. Dalam sehari melayani 1000 pasien dan waktu yang diperlukan untuk pemorsian hidangan adalah 14 menit per porsi. Tenaga ahli gizi yang dibutuhkan adalah 1 orang per ruang rawat inap dengan 5 hari kerja efektif dan factor libur 0.2. berdasarkan cara US Department of Health and Human Service berapakah jumlah tenaga pemasak yang dibutuhkan berdasarkan jumlah klien, jumlah menit kerja/porsi hidangan dan jumlah unit kerja/posisi ahli gizi untuk 10 ruang rawat inap? Diketahui :
Rasio masak : klien
= 1: 25
Melayani 7 hari/minggu
Kerjaefektif 5 hari/minggu
Koreksi factor cuti 0,2
Lamanya kerja 8 jam/hari dengan 1 jam istirahat
Banyaknya pasien dalam 1 hari = 1000 pasien
Setiap porsi dilakukan selama 14 menit/porsi
Tenagaahligizi 1 orang/ruang rawat inap
Ditanya : a. Jumlah tenaga pemasak berdasarkan pasien? b. Jumlah tenaga pemasak berdasarkan jumlah menit kerja/porsi hidangan? c. Jumlah unit kerja/posisi ahli gizi untuk 10 ruang rawat inap?
Jawab: a. Jumlah tenaga berdasarkan jumlah klien:
ℎ = 1000 25 = Koreksi faktor hari kerja: Pengkoreksian ini menunjukkan kebutuhanpemasak/minggu
ℎ 1 ×ℎ . ℎ = 75 × 40 = Jika dikoreksi oleh faktor cuti libur:
∑/× +∑/ = (56×0,2) + 56 = , Jika dikoreksi oleh faktor istirahat 1 jam:
×ℎ = 87 ×67,2=76,8 ≈ Jadi dalam seminggu RS memerlukan 77 orang pemasak.
b. Berdasarkan jumlah menit kerja/porsi:
ℎ × () ℎ = 1000 × 14 = 1400 = 233,33 Jumlah pekerja:
( ) = 233,33 ∶ 7 = 33,33 Faktor koreksi hari kerja:
ℎ ℎ ×∑/ ℎ = 75 × 33,33 = 46,62 Koreksi cuti:
∑/× +∑/ = (46,62 ×0,2) + 46,62 = 55,94 Koreksi istirahat:
ℎ = 87 ×55,94=63,93 ≈ Jadi, jumlah tenaga pemasak berdasarkan jumlah menit kerja/porsi adalah 64 orang.
c. Berdasarkan posisi
ℎ × ℎℎ =10 × 75 = 14
Jika faktor cuti diperhitungkan: Koreksi cuti:
∑/× +∑/ = (14 ×0,2) + 14 = 2,8 + 14 = 16,8 ≈ Jadi jumlah posisi ahli gizi yang dibutuhkan adalah 17 orang.
4. Diketahui sebuah rumah sakit di Yogyakarta yang bernama “Harapan Sehat” akan menghitung kebutuhan tenaga di Instalasi Gizi, adapun berikut kriterianya: a. Waktu kerja tersedia tenaga instalasi Gizi setahun sebesar 257 hari x 6,2 jam/ hari = 1655 jam/th b. Faktor kelonggaran tenaga Instalasi Gizi adalah 307 jam / tahun c. Kuantitas kegiatan pokok seorang ahli gizi adalah 792.133,73 x / tahun d. Standar beban kerja tenaga Instalasi gizi dalam satu tahun didapatkan sebesar 60.422,1 volume/tahun e. Hitunglah kebutuhan tenaga Instalasi Gizi di RS “Harapan Sehat” ini dengan menggunakan metode WISN Ditanya: berapa kebutuhan ahli gizi berdasarkan WISN? Jawab:
Standar Kelonggaran
/ℎ 307 =0,18 = 1665
Kebutuhan ahli gizi (Rumus WISN)
+ = 792.133,73 60.422,1 + 0,18 = 13,28 ≈ Standar Depkes untuk Pembulat an tenaga kerja. Kita dapat mempergunakan petunjuk dibawah ini dalam membulatkan keatas atau kebawah hasil perhitungan jumlah staf yang dibutuhkan dalam perhitungan WISN Kita. • 1.0 – 1.1 dibulatkan kebawah menjadi 1 dan >1.1 – 1.9 dibulatkan keatas menjadi 2
• 2.0 – 2.2 dibulatkan kebawah menjadi 2 dan >2.2 – 2.9 dibulatkan keatas menjadi 3 • 3.0 – 3.3 dibulatkan kebawah menjadi 3 dan >3.3 – 3.9 dibulatkan keatas menjadi 4 • 4.0 – 4.4 dibulatkan kebawah menjadi 4 dan >4.4 – 4.9 dibulatkan keatas menjadi 5 • 5.0 – 5.5 dibulatkan kebawah menjadi 5 dan >5.5 – 5.9 dibulatkan keatas menjadi 6