EFEKTIFITAS HIPNOTERAPI TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRAOPERATIF APENDISITIS DI RUANG BEDAH WANITA RUMAH SAKIT TINGKAT II 03.05.01 DUSTIRA CIMAHI
Bobi Ahmad Sahid, Achmad Setya Roswendi, R. Acep Hasan
Program Studi Ilmu Keperawatan (S1), Sekolah Tinggi Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yani Cimahi
ABSTRAK
Penelitian efektifitas hipnoterapi untuk penanganan kecemasan psikoanalisa dengan 600 sesi untuk perbaikan 32%, Behavior Therapy dengan 22 sesi untuk perbaikan 73% dengan hipnoterapi dan 6 sesi untuk perbaikan 93% Purwanto (2013). Hal ini diperjelas oleh Gunawan (2009), hipnoterapi merupakan salah satu cara yang sangat mudah, cepat, efektif, dan efisien dalam menjangkau pikiran bawah sadar dengan cara memberi sugesti positip pada pasien. Pengaruh pikiran bawah sadar terhadap diri kita adalah 9 kali lebih kuat dibandingkan pikiran sadar. Kecemasan pada pasien praoperatif dapat dikurangi dengan hipnoterapi. Pasien praoperatif apendisitis di Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit Dustira berjumlah 18 pasien. Peneliti melakukan wawancara dengan 10 orang pasien 6 orang mengatakan merasa tegang, gelisah, dan sulit tidur. 3 orang mengatakan jantungnya berdebar-debar, khawatir, dan sakit kepala. 1 orang mengatakan mudah marah dan sensitif. Desain penelitian Quasi-Experiment dengan rancangan one group pretest-posttest design jumlah responden 15 orang, pengambilan sampel dengan menggunakan teknik nonprobability sampling dengan rancangan purposive sample. sample. Data diperoleh dengan uji t-test dengan alpha = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata (mean)/ tingkat tingkat kecemasan sebelum (pre-test) hipnoterapi adalah 50,27, hal ini termasuk tingkat kecemasan ringan-sedang. Sedangkan nilai rata-rata (mean)/ tingkat tingkat kecemasan sesudah dilakukan hipnoterapi (post-test) adalah 44,07, hai ini termasuk tidak cemas. cemas. Dapat disimpulkan bahwa hipnoterapi efektif terhadap perubahan perubahan tingkat kecemasan pada pasien pasien praoperatif apendisitis apendisitis dengan P = 0,000 atau atau p- value < α (α = 0,05), artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang efektifitas hipnoterapi terhadap perubahan tingkat nyeri pada pasien praoperatif, karena kecemasan yang dialami oleh pasien praoperatif bisa terkalahkan dengan rasa nyeri yang dialaminya. Kata Kata kun kunci ci : Hipn Hipnot oter erap api, i, Tin Ting gkat kat Kece Kecema masa san, n, Quasi-Experiment Kepu Kepust stak akaa aan n : 31, 31, 2002 2002-2 -201 013 3 ABSTRACT
Research efectivity of hypnotheraphy to handle the anxiety than psichoanalyze and behavior theraphy. Psichoanalise Psichoanalise with 600 session theraphy for reapaired 32%, behavior theraphy with 22 session theraphy with repaired 73% with hypnotheraphy hypnotheraphy and 6 session for repaired 93% Purwanto (2013). This has been clearly by Gunawan (2009), Hypnotherapy is a one method that’s has proven eficien to handle anxiety and operation surgery with entering positive suggestion to patient reduction and heal sick mind. The influence of subconscious to our self is 9
times more powerful than conscious.anxiety to patien praoperatif dan decrease by hypnotheraphy. praoperatif appendicitis appendicitis to women pasien with with 18 paient. Researcher Researcher make interview interview with 10 patient on 01 April 2013. from 10 patient will implement operation apendicitis, 6 patien say feel stress, worrie, and hard to sleep. 3 patien say heart beat, worrie, and headache. 1 patien say irritability and sensitive before operation. Research Research desig design n Quasi-Expe Quasi-Experimen rimentt with one group group pretes pretest-pos t-posttest ttest desig design n with amoun amountt of responden 15 people, sample collecting technique with nonprobability sampling do purposive sample. Data get from t-test with alpha = 0,05. Research result show (mean)/anxiety (mean)/anxiety level before (pre-test) (pre-test) hypnotera hypnoteraphy phy is 50,27, 50,27, this including including mild and and moderate moderate anxiety. anxiety. whereas whereas (mean)/anxiety level after hypnoteraphy (post-test) is 44,07, this include not anxiety. It can conclude that hypnotheraphy hypnotheraphy efective with anxiety level change change with patient praoperatif praoperatif apendicitis to women with P = 0,000 or p-value p-value < α (α = 0,05), mean Ha accept dan Ho refus e. Suggested for the next research how many efective hypnotheraphy to change pain level with pra operatif patient apendicitis can stand to decrease of pain because anxiety can defeated by pain Keyw Keywor ords ds Literature
: Hypn Hypnot oter erap aphy hy,, anx anxie iety ty level level,, Qua Quasisi-Ex Expe peri rime ment nt : 31, 2002-2013
Pendahuluan
P
embedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunakan teknik invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani melalui sayatan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka (Sjamsuhidajat, 2010). Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien. Oleh karena itu, segala bentuk prosedur pembedahan selalu didahului dengan suatu reaksi emosional tertentu oleh pasien, apakah reaksi tersebut jelas atau tersembunyi, normal atau abnormal. Sebagai contoh, kecemasan praoperatif kemungkinan merupakan suatu respon antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dapat dianggap pasien sebagai suatu ancaman terhadap perannya dalam hidup, integritas tubuh, atau bahkan kehidupan itu sendiri. Sudah diketahui bahwa pikiran yang bermasalah secara langsung mempengaruhi fungsi tubuh. Karenanya, penting untuk mengidentifikasi kecemasan yang dialami pasien (Smeltzer, 2002). Peran perawat sangat penting dalam menghadapi pasien yang cemas ketika akan dilakukan tindakan operasi. Salah satu tindakan yang dapat di berikan kepada pasien
1
praoperatif untuk mengurangi tingkat kecemasan dalam menghadapi operasinya yaitu dengan hipnoterapi yang efektif dan efisien. Hipnoterapi ini, sebelumnya belum pernah dilakukan penelitian di Ruang Bedah Wanita. Hipnoterapi diberikan dengan cara memberi sugesti positif pada pasien (Gunawan, 2009). Penelitian efektifitas hipnoterapi untuk penanganan kecemasan dibandingkan psikoanalisis dan behavior therapy. Psikoanalisis dengan 600 sesi terapi untuk perbaikan 32%, Behavior Therapy dengan 22 sesi terapi untuk perbaikan 73% dengan hipnoterapi dan 6 sesi untuk perbaikan 93% (Purwanto, 2013). Tujuan hipnoterapi adalah mempengaruhi pikiran pikiran alam alam bawah bawah sadar sadar dan menjelaska menjelaskan n masalah atau meningkatkan kemampuan diri, yang mana hasil hipnoterapi diharapkan bisa bertahan. Menghipnoterapi pada pasien praoperatif tidak hanya duduk diam dan mendengarkan mendengarkan sugesti dari peneliti, melainkan bekerja sama untuk meraih tujuan dan keinginannya. Pasien tidak akan dibuat tidak sadar atau tidak berdaya, melainkan pasien akan dibimbing supaya pasien bisa menyadari bahwa kekuatan dirinya sendiri sehingga masalah yang dialami bisa diatasi sendiri dengan menggunakan kebijaksanaan dan
Efektifitas Hipnoterapi Terhadap Perubahan Tingkat.... | Bobi Ahmad Sahid | Stikes A. Yani Cimahi
kekuatan pikiran alam bawah sadar pasien (Gunawan, 2009). Pikiran sadar kita hanya berpengaruh sekitar kurang lebih 12%, sementara pengaruh pikiran bawah sadar memegang kendali hidup manusia sekitar 88%. Pikiran bawah sadar mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam proses kegiatan hidup manusia. Pikiran bawah sadar ini akan diberikan sugesti untuk dapat menyelesaikan kecemasan yang dihadapi sehingga kecemasannya dapat berkurang bahkan terselesaikan terselesaikan (Wong & Hakim, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan angka kejadian operasi di Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit Tingkat II 03.05.01 Dustira Cimahi pada bulan Januari-Maret 2013 terjadi sebanyak 187 kasus yang dilakukan pembedahan. pembedahan. Dari berbagai kasus pembedahan yang terjadi, pembedahan apendisitis merupakan kasus pembedahan yang terbanyak dilakukan di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Adapun perincian kasus pembedahan di Rumah Sakit Dustira dapat dilihat pada tabel 1.1
Metode Penelitian
Kategori Tahun 2013 Penyakit 1. Apendisitis 52 2. Tumor Mamae 33 3. Fraktur 21 4. 19 Soft Tissue Tumor 5. Hil 13 6. Urolithiasis 11 7. Choletiasis 11 8. Ganglion 10 9. SNNT 10 10. ORIF 7 Jumlah 187 Sumber : Rekam Medik Medik Rumah Rumah Sakit Sakit Tingkat Tingkat II 03.05.01 Dustira Cimahi Tahun 2013.
Metode penelitian merupakan cara yang akan dilakukan dalam proses penelitian (Hidayat, 2009). Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu rancangan penelitian yang bertujuan menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian keperawatan yang terjadi (Hidayat, 2009). Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan Quasi experiment dengan rancangan one group pretest-posttest pretest-posttest design, yaitu untuk melihat efektif, hipnoterapi pada saat sebelum dilakukan (pretest) dengan sesudah dilakukan (posttest) . Dalam penelitian ini peneliti ingin melakukan penelitian tentang Efektifitas Hipnot Hipnotera erapi pi Terha Terhadap dap Perub Perubaha ahan n Tingk Tingkat at Kecemasan Pada Pasien Praoperatif Apendisitis di Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit Tingkat Tingkat II 03.05.01 03.05.01 Dustira Cimahi. Dari konsep di atas, peneliti membuat suatu konsep peneliti sesuai dengan rancangan penelitian quasi eksperiment dengan rancangan one group pretest-posttest design seperti bagan berik berikut ut ini :
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi secara langsung pada tanggal 01 April 2013 dengan 10 (sepuluh) orang pasien yang akan menjalani operasi apendisitis, 6 (enam) orang pasien mengatakan merasa tegang, gelisah, dan sulit tidur. 3 (tiga) orang pasien mengatakan jantungnya berdebardebar, khawatir, dan sakit kepala. 1 (satu) orang pasien mengatakan mudah marah dan sensitif sebelum menghadapi operasi.
Gambar 3.2. Rancangan Penelitian Quasi Eksperimen Dengan Rancangan One Group Test Pretest-Posttest Design (Sugiyono, 2012).
Tabel 1.1.
Jumlah Pa Pasien ien di di Ru Ruang Be Bedah Wanita Rumah Sakit Tingkat II 03.05.01 Dustira Cimahi Pada bula bulan n Janu Januar arii - Mare Marett 2013 2013
No
2
Dilihat dari fenomena di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Efektifitas Hipnoterapi Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Praoperatif Apendisitis Di Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit Tingkat II 03.05.01 Dustira Cimahi. Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk Mengetahui Efektifitas Hipnoterapi Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Praoperatif Apendisitis Di Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit Tingkat II 03.05.01 Dustira Cimahi.
Efektifitas Hipnoterapi Terhadap Perubahan Tingkat.... | Bobi Ahmad Sahid | Stikes A. Yani Cimahi
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Adapun yang menjadi sampel adalah seluruh pasien yang akan menjalani bedah apendiksitis di Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit Tingkat II 03.05. 03.05.01 01 Dustira Dustira Cimahi Cimahi yang yang terhip terhipnot notis. is. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik nonprobability sampling dengan rancangan purposive sample. Purposive sample adalah teknik penentuan sampel yang didasarkan atas pertim pertimba banga ngan n terten tertentu tu yang yang dibuat dibuat oleh oleh peneliti sendiri dengan tujuan tertentu, berdasarkan ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu. Sampel yang diambil merupakan sampel yang paling banyak mempunyai ciri-ciri yang ditetapkan oleh peneliti dalam waktu satu bulan (Arikunto, 2010). Karena dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian quasi experiment dengan rancangan one group pretest-posttest pretest-posttest design, maka jumlah sampel yang harus terpenuhi 15 responden (Sugiyono, 2012). Sampel yang diambil selama bulan Mei 2013. Sampel diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu : a. Kriteria Inklusi 1) Pasien Pasien deng dengan an tingk tingkat at kesad kesadara aran n penuh 2) Berse Bersedia dia menjad menjadii respo responde nden n 3) Menger Mengerti ti bah bahasa asa indone indonesia sia 4) Tidak Tidak mempu mempunya nyaii gangg ganggua uan n pendengaran 5) Akan Akan menjal menjalani ani opera operasi si apendi apendisit sitis is 6) Pasien Pasien denga dengan n kecema kecemasa san n akibat akibat operasi 7) Pasien Pasien yang yang bisa bisa dilakuk dilakukan an hipnoterapi dengan tingkat ringan, sedang (moderat), dan berat b. Kriteria Ekslusi 1) Tida Tidak k teri terind nduk uksi si
Hasil Penelitian
Hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari hasil analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis
3
univariat untuk mengetahui nilai rata-rata (mean)/ tingkat tingkat kecemasan pasien praoperatif sebelum dilakukan hipnoterapi dan untuk mengetahui distribusi nilai rata-rata tingkat kecemasan pasien praoperatif (mean)/ tingkat sesudah dilakukan hipnoterapi, sedangkan analisis bivariat untuk membandingkan nilai rata-rata (mean) sebelum dan nilai rata-rata (mean) sesudah dilakukan hipnoterapi dan pvalue untuk menentukan hipotesis dalam penelitian. a. Nila ilai rata rata-r -raata (mean)/ tingkat tingkat kecemasan sebelum dilakukan hipnoterapi pada pasien praoperatif apendisitis pada wanita Tabe Tabell 4.1 4.1 Nilai Nilai RataRata-Ra Rata ta (Mean)/ Tingkat Tingkat Kecema Kecemasan san Sebel Sebelum um Dilakukan Hipnoterapi
Variabel
Kecemasan Sebelum Hipnoterap i (Pre-Test)
Nilai RataRata (Mean)/ Rata (Mean)/ Tingkat Kecemasan
MinimalMaksimal
Std. Deviation
95% Confidence Interval (CI)
50,27 Cemas RinganSedang
46-61
4,079
48,0152,53
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang terdapat pada tabel 4.1 untuk tingkat kecemasan sebelum dilakukan hipnoterapi mempunyai nilai rata-rata (mean) 50,27, hal ini termasuk tingkat t ingkat kecemasan ringan-sedang. Kecemasan pada pasien praoperatif dapat disebabkan disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya pasien mengalami ketakutan terhadap anestesi, takut terhadap nyeri atau kematian, takut terhadap ancaman lain terhadap citra tubuh. Selain ketakutan-ketakutan di atas, pasien sering mengalami kecemasan antara lain seperti masalah finansial, tanggung jawab terhadap keluarga dan kewajiban pekerjaan atau ketakutan akan prognosa yang buruk dan probabilitas kecacatan di masa datang (Smeltzer, 2002). Kecemasan pada pasien praoperatif harus diatasi karena dapat menimbulk menimbulkan an perubaha perubahan-per n-perubah ubahan an fisiologis fisiologis yang akan menghambat dilakukannya tindakan operasi (Suliswati, 2005). Pasien yang mengalami kecemasan ringansedang hanya terfokus pada hal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal lain. Sehingga pasien mengalami perhatian yang
Efektifitas Hipnoterapi Terhadap Perubahan Tingkat.... | Bobi Ahmad Sahid | Stikes A. Yani Cimahi
selektif dengan melakukan sesuatu yang terarah, ciri respon fisiologis pada pasien yang mengalami kecemasan ringan-sedang antara lain : sesak napas, nadi cepat, tekanan darah meningkat, muka mengkerut, bibir bergetar, mulut kering, anoreksia, diare, gangguan pencernaan, konstipasi, sakit kepala, sering berkemih, cepat letih. Sedangkan respon perilaku dan emosi pada pasien kecemasan ringan-sedang antara lain : tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada tangan, gerakan tersentak-sentak, tegang, banyak bicara dan lebih cepat, susah tidur, dan perasaan tidak aman (Suliswati, 2005). b. Nila Nilaii rata rata-r -rat ataa (mean)/ tingkat tingkat kecemasan sesudah dilakukan hipnoterapi pada pasien praoperatif apendisitis pada wanita Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata (Mean)/ Ting Tingka katt Ke Kece cem masan asan Sesu Sesuda dah h Dilakukan Hipnoterapi Variabel
Kecemasan Sesudah Hipnoterap i (PostTest)
Nilai Rata-Rata (Mean) / Tingkat Tingkat Kecemasa n
Minimal Maksim al
44,07 Tidak Cemas
38-48
Std. Deviati on
2,604
95% Confidence 95% Confidence Interval (CI) Interval (CI)
42,62-45,51
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang terdapat pada tabel 4.2 untuk tingkat kecemasan sesudah dilakukan hipnoterapi mempunyai nilai rata-rata (mean) 44,07, hal ini termasuk tidak cemas setelah dilakukan hipnoterapi. Hipnoterapi ialah salah satu metode yang terbukti sangat mudah, cepat, efektif, dan efisien untuk mengatasi kecemasan dalam menghadapi operasi/ pembedahan dengan cara memasukan sugesti positif pada pasien. Hipnoterapi merupakan terapi yang menggunakan hipnosis sebagai sarana untuk menjangkau alam pikiran bawah sadar pasien. Pengaruh alam pikiran bawah sadar sebesar 88%, sedangkan pikiran sadar 12%. Dengan menggunakan hipnoterapi hipnoter api mampu menjangkau pikiran bawah sadar pasien, karena pasien pada saat itu sedang berada dalam situasi yang nyaman dan menyenangkan. Tujuan dilakukan hipnoterapi adalah untuk mempengaruhi pikiran alam
4
bawah sadar pasien dengan menjelaskan masalah masalah yang dihadapin dihadapinya ya dan meningka meningkatkan tkan kemampuan diri pada pasien (Gunawan, 2009). c. Efektif Efektifita itass Hipno Hipnoter terap apii Terha Terhadap dap Peru Peruba baha han n Ting Tingka katt Kece Kecema masa san n Pada Pada Pasien Praoperatif Apendisitis Di Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit Tingkat II 03.05.01 Dustira Cimahi Tabel Tabel 4.3 Efektif Efektifitas itas Hipnot Hipnotera erapi pi Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan Pada Pa Pasien Praoperatif Apendisitis Di Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit Tingkat II 03.05.01 Dustira Cimahi Variabe l Tingkat Kecema san
Sebelum Hipnote rapi (PreTest) Sesudah Hipnote rapi (PostTest)
Nilai RataRata (Mean) /Tingka t Kecema san 50,27 Cemas RinganSedang 44,07 Tidak Cemas
Perbe daan RataRata (Mean )
Std. Deviat ion
4,079
95% Confidence Interval Lower Upper
48,01
PValu e
52,53
6,2
N
15 0,000
2,604
42,62
45,51
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang terdapat pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 untuk perubahan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan hipnoterapi mengalami penurunan 6,2 dari 50,27 menjadi 44,07 atau dari cemas ringan-sedang turun menjadi tidak cemas. Kecemasan adalah gangguan alam perasaan (afektif yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan (Hawari, 2004). Kecemasan pada pasien praoperatif dapat mengalami ketakutan. Ketakutan terhadap anestesi, takut terhadap nyeri atau kematian, takut tentang ketidaktahuan atau takut tentang deformitas atau ancaman lain terhadap citra tubuh. Selain ketakutan-ketakutan di atas, pasien sering mengalami kecemasan antara lain seperti masalah finansial, tanggung jawab terhadap keluarga dan kewajiban pekerjaan
Efektifitas Hipnoterapi Terhadap Perubahan Tingkat.... | Bobi Ahmad Sahid | Stikes A. Yani Cimahi
15
atau ketakutan akan prognosa yang buruk dan probabilitas kecacatan di masa datang (Smeltzer, 2002). Kecemasan pada pasien praoperatif harus diatasi karena dapat menimbulkan perubahan-perubahan fisiologis yang akan menghambat dilakukannya tindakan operasi (Suliswati, 2005). Dalam penelitian ini membantu mengatasi kecemasan yang dialami pasien praoperatif dengan hipnoterapi. Hipnoterapi dapat mengurangi tingkat kecemasan. Beberapa bukti telah menunjukkan bahwa individu dengan tingkat kecemasan yang tinggi dapat menunjukkan efek fisiologis positif melalui hipnoterapi. Hipnoterapi adalah terapi yang menggunakan hipnosis sebagai sarana untuk menjangkau pikiran bawah sadar pasien. Peran dan penga pengaruh ruh pikir pikiran an sada sadarr terhada terhadap p diri diri kita adalah sebesar 12%, sedangkan pikiran bawah sadar mencapai 88%. Pikiran sadar dan bawah sadar saling mempengaruhi dan bekerja dengan kecepatan yang sangat tinggi. Hipnoterapi merupakan salah satu cara yang sangat mudah, cepat, efektif, dan efisien dalam menjangkau pikiran bawah sadar, melakukan reduksi dan menyampaikan pikiran yang sakit (Wong & Hakim, 2010). Menuru Menurutt Gunawan Gunawan (2009 (2009), ), sekita sekitarr 75% dari semua penyakit fisik yang diderita banyak pasien sebenarnya bersumber dari masalah mental dan emosi. Namun, kebanyakan pengobatan atau terapi sulit menjangkau sumber masalah ini, yaitu pikiran, atau lebih tepatnya, pikiran bawah sadar. penelitian lain tentang efektifitas hipnoterapi untuk penanganan stress/kecemasan dibandingkan behavior therapy. psikoanalisis dan Psikoanalisis dengan 600 sesi terapi untuk perbaikan 32%, Behavior Therapy dengan 22 sesi terapi untuk perbaikan 73% dengan hipnoterapi dan 6 sesi untuk perbaikan 93% (Purwanto, 2013). Pengaruh pikiran bawah sadar terhadap diri kita adalah 9 kali lebih kuat dibandingkan dibandingkan pikiran sadar. Dari Dari has hasil il pene penelit litai ain n pada pada pas pasie ien n praoperatif apendisitis sebelum hipnoterapi mengalami tanda dan gejala kecemasan yang paling banyak sebagai berikut : gelisah/gugup, gelisah/gugup, jantung berdebar-debar dengan d engan kencang, tidak ti dak bisa istirahat, tangan dan kaki gementar, dan
5
mudah marah. Sedangkan setelah hipnoterapi tanda dan gejala kecemasan yang dirasakan oleh pasien berkurang. Hal ini berarti sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Gunawan (2009), bahwa hipnoterapi efektif terhadap penanganan kecemasan pada pasien yang mengalami kecemasan. Simpulan
Berda Berdasa sarka rkan n hasil hasil peneli penelitia tian n tentang tentang “Efektifitas Hipnoterapi Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Praoperatif Apendisitis Di Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit Tingkat II 03.05.01 Dustira Cimahi”, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Rata-rata (mean)/ tingkat tingkat kecemasan pada pasien praoperatif apendisitis sebelum dilakukan hipnoterapi (pre-test) adalah 50,27, hal ini termasuk tingkat kecemasan ringan-sedang. b. Rata-rata (mean)/ tingka tingkatt kecem kecemas asan an pad padaa pasien praoperatif apendisitis sesudah dilakukan hipnoterapi (post-test) adalah 44,07, hal ini termasuk tidak cemas. c. Hipnoterapi efektif terhadap perubahan tingkat kecemasan pada pasien praoperatif apendisitis dengan perbedaan nilai ratarata (mean) antara kecemasan pada pasien praoperatif apendisitis sebelum dan sesudah dilakukan hipnoterapi, dengan perbedaan rata-rata (mean) nilai yaitu : 6,2 dan nilai P = 0,000 atau p- value < α (α = 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang hipnoterapi efektif terhadap perubahan tingkat kecemasan pada pasien praoperatif apendisitis di Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit Tingkat II 03.05.01 Dustira Cimahi, memberikan saran sebagai sebagai berikut : a. Bagi agi Teor Teorit itik ik Bagi teoritik dapat dibuktikan bahwa hipnoterapi merupakan salah satu cara yang sangat mudah, cepat, efektif, dan efisien dalam menjangkau alam pikiran bawah sadar untuk mengatasi pasien yang
Efektifitas Hipnoterapi Terhadap Perubahan Tingkat.... | Bobi Ahmad Sahid | Stikes A. Yani Cimahi
mengalami kecemasan yang akan menjalani pembedahan. pembedahan. b. Bagi agi Prakt raktik ik Bagi institusi kesehatan di Rumah Sakit Dustira Cimahi mengetahui efektifitas hipnoterapi terhadap perubahan tingkat kecemasan pada pasien preoperatif apendisitis di Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit Tingkat II 03.05.01 Dustira Cimahi dan dijadikan standar program kecemasan. c. Bagi Bagi penel penelitia itian n Selanj Selanjutn utnya ya Saran untuk penelitian selanjutnya intervensi dilakukan lebih dari satu kali saat pre-test pre-test dan post-test, post-test, dengan melihat jeda waktu seberapa efektif hipnoterapi terhadap responden yang di teliti. Dengan demikian diharapkan penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian tentan tentang g efekti efektifita fitass hipnoter hipnoterapi api terha terhadap dap perubahan tingkat nyeri pada pasien praoperatif apendisitis seperti melihat jeda waktu lamanya hipnoterapi dapat bertahan pada penurunan nyeri pada pasien praoperatif apendisitis. Karena kecemasan yang dialami oleh pasien praoperatif bisa terkalahkan dengan rasa nyeri yang dialaminya Daftar Pustaka Arikunto. Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka Cipta. Asmiah. (2008). Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Klien Pra Bedah Mayor di Ruang Rawat Inap Medikal Bedah Gedung D Lantai 3 RSU Cibabat Cimahi. Cimahi. Care, Indonesian. (2012). Pelatihan Hypnoterapy Dalam Aplikasi Kesehatan-IBC Training Module. Indonesian Hypnocare International Board Of Hypnoterapy. Format referensi elektronik direkomendasikan oleh Makmuri (2007). Tersedia http://www.journal.stikestelogorejo.ac.id , diperoleh 20 Maret 2013. Format referensi elektronik direkomendasikan oleh Mursyidi (2010). Tersedia http://digilib.unimus.ac.id, diperoleh tanggal 16 Juni 2013. Gunawan, Adi W. (2005). Hypnosis : The Art Of Subconscious Communication. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
6
_________ _____________. ____. (2009). (2009). Hypnoterapy : The Art Of Subconscious Restructuring. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. _____________. (2010). Hypnoterapy For Children. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Hawari, D. (2004). Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta : FKUI. Hidayat. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Kaplan & Sadock. (2010). Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : EGC. Komisi Nasional Etik Kesehatan Depkes RI. Pedoman National Etik (2004). Penelitian Kesehatan. Jakarta. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Kuswandi, Riki. (2008). Hubungan Mekanisme Koping Dengan kecemasan Yang dialami Oleh Pasien Preoperasi Bedah Sedang Di Ruang Bedah RSU Cibabat Cimahi. Notoatmodjo. Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nurikhtiar, Retni. (2011). Efektifitas Hipnoterapi Terhadap Perubahan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (S-1) Tingkat 1 di Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Cimahi (Skripsi). Program Studi Ilmu Ilmu Keper Keperawa awatan. tan. STIKES STIKES Achmad Achmad Yani. Cimahi. Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan : Panduan Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian. Jakarta : Slemba Medika. Purwanto, Budhi. (2013). Herbal dan keperawatan Komplementer : Teori, Praktik, Hukum dalam Asuhan Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika. Ristanto, Hester. (2011). Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kecemasan Klien Pre Operasi Appendiksitis Di Ruang Perawatan Bedah Rumah Sakit Dustira Cimahi. Riyanto. (2011). Pengolahan Dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta Yogyakarta : Nusa Medika. Medika. Sastroasmoto. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Sjamsuhidajat. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta : EGC. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Efektifitas Hipnoterapi Terhadap Perubahan Tingkat.... | Bobi Ahmad Sahid | Stikes A. Yani Cimahi
Smel Smeltz tzer er,, S. (200 (2002) 2).. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Volume 1 Edisi 8. Jakarta : EGC. _________ _____________. ____. (2002). (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta : EGC. Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC. STIKES Achmad Yani. (2013). Pedoman Penulisan dan Petunjuk Karya Tulis Ilmiah, Laporan Tugas Akhir, dan Skripsi. Cimahi : STIKES Achmad Yani. Stuart & Sundeen. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC. Susana, Sarka. (2012). Terapi Modalitas Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC. Suteja. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Pasien Preoperatif Di Ruang Rawat Inap E2 RSUD Cibabat Cimahi. Syamsudin, A. (2011). The Power Of Mind, Body & Soul-MHt Training Module. Hypnometafisik Indonesia. Wong, Willy & Hakim, Andri. (2009). (2009). Dahsyatnya Hipnosis. Jakarta : Visimedia
7
Efektifitas Hipnoterapi Terhadap Perubahan Tingkat.... | Bobi Ahmad Sahid | Stikes A. Yani Cimahi