BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hemo Hemoth thor orak akss meru merupa paka kan n kump kumpul ulan an dara darah h di dala dalam m rong rongga ga pleu pleura ra yang yang disebabkan disebabkan karena trauma tajam atau tumpul pada dada namun jarang terjadi karena kondisi suatu penyakit. (Wim G 2010). Menurut Diane (2000)! hemothoraks adalah akumulasi darah dalam ruang pleura yang sering kali timbul pada trauma dada yang hebat tetapi tidak selalu disertai pneumothora". Hemothoraks dapat disebabkan oleh #edera dari $askular dinding dada! pembuluh%pembuluh darah besar atau ogan%organ intrathora" seperti paru!jantung dan eso&agus. 'erdarahan di dalam rongga pleura dapat terjadi akibat #idera eekstrapleural atau intrapleural. Menuru Menurutt rgan rganisa isasi si eseha esehatan tan Dunia Dunia (WH) (WH) angka angka penderi penderita ta hemato hematotho thora" ra" selama 10 tahun terakhir ini mengalami peningkatan! dari 1** juta penduduk dunia yang yang mend mender erit itaa
Hema Hemato toth thor orak ak!!
seki sekita tarr *+, *+, dian dianta tara rany nyaa
bera berada da di nega negara ra
berkembang! dan +2 , disebabkan karena trauma. 'ada tahun 200+ penduduk -merika -merika erikat erikat yang menderita hematothora" hematothora" sebanyak sebanyak *!/ juta orang. ingkat mortal mortalita itass pada pada kasus kasus trauma trauma tumpul tumpul men#ap men#apai ai *!1, *!1, dan tingkat tingkat morbid morbidita itass padatrauma dada yang menembus men#apai /!1,. Di -sia! pre$alensi penduduk ina! angka penderita hematothora" sebanyak 1!,! di hongkong !3, dan untuk ina ina inga ingapu pura ra seban sebanya yak k +!2, +!2,.. 'ada 'ada tahu tahun n 2000 2000 pende penderi rita ta hema hemato toth thor ora" a" di 4ndonesia men#apai 1!+ juta adapun pre$alensi kejadian hematothora" ini tersebar diberbagai kota di 4ndonesia. 5esp 5espon on perda perdara raha han n dari dari dalam dalam rongg ronggaa pleur pleuraa bisa bisa terj terjadi adi se#a se#ara ra resp respon on hemo hemodi dina nami mik k dan dan resp respon on pern perna& a&as asan an.. 'erd 'erdar araha ahan n akan akan meny menyeb ebabk abkan an pasi pasien en mengal mengalami ami syok syok yang ditanda ditandaii dengan dengan penurun penurunan an tekanan tekanan darah. darah. 'enatal 'enatalaks aksaan aan pasien
hemothoraks
harus
mendapat
prioritas
thor thora# a#os osto tomy my tabun tabung. g. 'enat 'enatal alak aksa saan an lebi lebih h
utama
dengan
menerapkan
lanj lanjut ut ter tergantu gantung ng pada pada stabi stabili lita tass
hemodinamik pasien serta $olume darah yang dikeluarkan. indakan bedah dengan
1
6- atau thora#ostom thora#ostomy y diperlukan diperlukan jika darah yang terakumulas terakumulasii 7100ml 7100ml atau produksi darah 7200ml tiap jam. Melihat dari tingkat keparahan yang dapat diseabkan oleh hemothoraks! oleh karena itu kami menyusun makalah ini agar berman&aat untuk memberikan edukasi bagi masyarakat khususnya bagi pemba#a. Gambaran makalah ini juga dapat dija dijadi dika kan n seba sebaga gaii e$al e$alua uasi si agar agar kual kualit itas as pera pera8a 8att dala dalam m pemb pember eria ian n asuh asuhan an kepera8atan dapat ditingkatkan.
1.2 Rumusan Masalah
1) -pa yang yang dimak dimaksud sud denga dengan n hemotho hemothorak raks9 s9 2) -pa saja saja etiol etiologi ogi dari dari hemo hemotho thorak raks9 s9 3) :agaimana :agaimana pato&isiol pato&isiologi ogi dari hemothoraks hemothoraks99 ) -pa saja saja mani&e mani&estasi stasi klinis klinis dari dari hemothor hemothoraks9 aks9 ) -pa saja saja klasi& klasi&ika ikasi si dari dari hemotho hemothorak raks9 s9 +) -pa saja saja pemeri pemeriksaan ksaan diagnostik diagnostik sari hemothoraks hemothoraks99 *) :agaim :agaimana ana penatala penatalaksa ksaan an dari hemothor hemothoraks aks99 /) -pa saja saja kompli komplikas kasii dari hemo hemotho thorak raks9 s9 ;) :agaim :agaimana ana prognos prognosis is dari dari hemothor hemothoraks aks99 10) :agaimana proses asuhan kepera8atan kepera8atan dari hemothoraks9
1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan asuhan kepera8atan pada klien dengan hemothoraks. hemothoraks. 1.3.2 Tujuan Khusus Khusus
1) Menjel Menjelask askan an de&ini de&inisi si hemoth hemothora oraks. ks. 2) Menjel Menjelask askan an etiolo etiologi gi hemoth hemothora oraks. ks. 3) Menyus Menyusun un pato&is pato&isiol iologi ogi hemoth hemothora oraks. ks. ) Menjelaskan Menjelaskan mani&estas mani&estasii klinis klinis hemothoraks. hemothoraks. ) Menget Mengetahu ahuii klasi&ik klasi&ikasi asi hemoth hemothora oraks. ks. +) Mengetahui Mengetahui pemeriksaan pemeriksaan diagnostik diagnostik hemothoraks. hemothoraks.
2
6- atau thora#ostom thora#ostomy y diperlukan diperlukan jika darah yang terakumulas terakumulasii 7100ml 7100ml atau produksi darah 7200ml tiap jam. Melihat dari tingkat keparahan yang dapat diseabkan oleh hemothoraks! oleh karena itu kami menyusun makalah ini agar berman&aat untuk memberikan edukasi bagi masyarakat khususnya bagi pemba#a. Gambaran makalah ini juga dapat dija dijadi dika kan n seba sebaga gaii e$al e$alua uasi si agar agar kual kualit itas as pera pera8a 8att dala dalam m pemb pember eria ian n asuh asuhan an kepera8atan dapat ditingkatkan.
1.2 Rumusan Masalah
1) -pa yang yang dimak dimaksud sud denga dengan n hemotho hemothorak raks9 s9 2) -pa saja saja etiol etiologi ogi dari dari hemo hemotho thorak raks9 s9 3) :agaimana :agaimana pato&isiol pato&isiologi ogi dari hemothoraks hemothoraks99 ) -pa saja saja mani&e mani&estasi stasi klinis klinis dari dari hemothor hemothoraks9 aks9 ) -pa saja saja klasi& klasi&ika ikasi si dari dari hemotho hemothorak raks9 s9 +) -pa saja saja pemeri pemeriksaan ksaan diagnostik diagnostik sari hemothoraks hemothoraks99 *) :agaim :agaimana ana penatala penatalaksa ksaan an dari hemothor hemothoraks aks99 /) -pa saja saja kompli komplikas kasii dari hemo hemotho thorak raks9 s9 ;) :agaim :agaimana ana prognos prognosis is dari dari hemothor hemothoraks aks99 10) :agaimana proses asuhan kepera8atan kepera8atan dari hemothoraks9
1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan asuhan kepera8atan pada klien dengan hemothoraks. hemothoraks. 1.3.2 Tujuan Khusus Khusus
1) Menjel Menjelask askan an de&ini de&inisi si hemoth hemothora oraks. ks. 2) Menjel Menjelask askan an etiolo etiologi gi hemoth hemothora oraks. ks. 3) Menyus Menyusun un pato&is pato&isiol iologi ogi hemoth hemothora oraks. ks. ) Menjelaskan Menjelaskan mani&estas mani&estasii klinis klinis hemothoraks. hemothoraks. ) Menget Mengetahu ahuii klasi&ik klasi&ikasi asi hemoth hemothora oraks. ks. +) Mengetahui Mengetahui pemeriksaan pemeriksaan diagnostik diagnostik hemothoraks. hemothoraks.
2
*) Menget Mengetahu ahuii penatal penatalaks aksanaa anaan n hemoth hemothora oraks. ks. /) Menget Mengetahu ahuii komplik komplikasi asi hemoth hemothora oraks. ks. ;) Menget Mengetahu ahuii prognos prognosis is hemoth hemothora oraks. ks. 10) Menyusun proses asuhan kepera8atan dari hemothoraks.
1. Man!aat
-dapun man&aat yang ingin di#apai dengan adanya makalah ini adalah sebagai berikut< 1) Maha Mahasi sis8 s8aa Mahasis8a Mahasis8a mampu menjelaskan menjelaskan dan memahami memahami tentang tentang hemothoraks hemothoraks serta mapu membuat asuhan kepera8atan pada kasus hemothoraks. 2) Dosen Makala Makalah h ini dapat dijadi dijadikan kan tolak tolak ukur sejauh sejauh mana mana mahasi mahasis8a s8a mampu mampu meng menger erjjakan akan tuga tugass
yang yang dibe diberrikan ikan oleh oleh dose dosen n
pertimbangan dosen dalam menilai mahasis8a.
3
dan dan
seba sebaga gaii
baha bahan n
BAB 2 T"N#AUAN PU$TAKA
2.2.1 Hem%th%raks 2.1.1 De!&n&s& Hemothoraks adalah adanya darah dalam rongga pleura. umber mungkin
darah dinding dada! parenkim paru=paru! jantung atau pembuluh darah besar . kondisi diasanya merupakan konsekuensi dari trauma tumpul atau tajam. 4ni juga mungki mungkin n merupak merupakan an kompli komplikas kasii dari dari beberap beberapaa penyaki penyakit. t. ('upone ('uponegor goro! o! 2001). 2001). Hemoth Hemothora oraks ks adalah adalah adanya adanya darah darah yang masuk masuk ke areal areal pleura pleura (antar (antaraa pleura pleura $isera $iseralis lis dan pleura pleura pariet parietali alis). s). :iasan :iasanya ya disebab disebabkan kan oleh oleh trauma trauma tumpul tumpul atau atau trauma trauma tajam tajam pada pada dada! dada! yang yang mengaki mengakibat batkan kan robekn robeknya ya membra membran n serosa serosa pada pada dindin dinding g dada bagian dalam dalam atau atau selapu selaputt pembun pembungkus gkus paru. 5obekan 5obekan ini akan akan mengaikibatkan darah mengalir ke dalam rongga pleura! yang akan menyebabkan penekanan pada paru. Hemoth Hemothora oraks ks merupa merupakan kan kemun#u kemun#ulan lan darah darah pada pada rongga rongga pleura pleura.. umber umber darah bisa berasal dari dinding dada! parenkim paru! jantung! atau pembuluh darah besar (Mary Man#ini! 201). Hemothoraks biasanya merupakan suatu kons konsek ekue uens nsii
dari dari trau trauma ma tump tumpul ul maup maupun un trau trauma ma taja tajam. m. edi ediki kitt
bany banyak ak
Hemothoraks juga dapat disebabkan oleh penyakit baik diinduksi se#ara iatrogenik maupun berkembang se#ara spontan (Mary Man#ini! 201).
2.1.2 Et&%l%g& ejauh ini! penyebab utama hemothoraks adalah trauma (>ight 5W! 5W! >ee ?G!
2010). 'erlukaan yang menembus paru%paru! jantung! pembuluh darah besar! atau dinding dada! merupakan penyebab jelas dari hemothoraks. Hal%hal tersebut bisa disbebkan karena ke#elakaan! disengaja! atau karena komplikasi dari penanganan atau pengobatan (iatrogenik). Hemothoraks dapat juga disebabkan oleh #edera dari $askul $askular ar dind dindin ing g dada dada!! pembul pembuluh uh%pe %pemb mbul uluh uh dara darah h besar besar atau atau organ organ%o %org rgan an intrat intratora oraks ks sepert sepertii paru! paru! jantun jantung g atau atau eso&ag eso&agus. us. Hemato Hematorak rakss yang besar besar dapat dapat
menimbulkan syok hipo$olemik dan hipoksia akibat terganggunya ekspansi dari paru. Hemothoraks juga bisa disebabkan oleh ke#elakaan lalu lintas yang akan menyebabkan ruda paksa tumpul pada rongga thorak (Hemothoraks) dan rongga -bdomen. 'enyebab lain dari hemothoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari pembuluh darah inter#ostal atau arteri mammaria internal yang disebabkan oleh #edera tajam atau #edera tumpul. Hematoraks juga disebabkan karena traumatik dan non tramatik.
1) raumatik a) rauma tumpul b) rauma tembus 2) @on raumatik a) elainan $askular intratoraks nonpulmoner b) Amboli paru dengan in&ark #) @eoplasma d) Bistula ata $ena pulmonal 2.1.3 Pat%!&s&%l%g& 'ada trauma tumpul dada! tulang rusuk dapat menyayat jaringan paru%paru
atau arteri yang menyebabkan darah berkumpul di ruang pleura. :enda tajam seperti pisau atau peluru yang menembus paru%paru mengakibatkan pe#ahnya membran serosa yang melapisi atau menutupi thoraks dan paru%paru. 'e#ahnya membran ini memungkinkan masuknya darah ke dalam rongga pleura. etiap sisi toraks dapat menahan 30%0, dari $olume darah seseorang. Ditandai dengan perdarahan jaringan interstitium! pe#ahnya usus sehingga perdarahan intra al$eoler! kolaps sehingga terjadi pendarahan arteri dan kapiler% kapiler ke#il! takanan peri&er pembuluh darah paru naik! aliran darah menurun! tekaa darah! suhu! nadi! Hb menurun! anemia! syok hipo$alemik! sesak napas! takipnea! sianosis! takikardi. Gejala atau tanda klinis hemothoraks tersebut tidak menimbulkan nyeri selain dari luka yang berdarah didinding dada. >uka di pleura $iseralis umumnya juga tidak menimbulkan nyeri. adang%kadang anemia dan syok hipo$olemik merupakan keluhan dan gejala yang pertama mun#ul. e#ara klinis pasien menunjukan distress pernapasan berat! agitasi! sianosis! takipnea berat! takikardi dan peningkatan a8al tekanan darah! di ikuti dengan hipotensi sesuai dengan penurunan #urah jantung.
2.1. '() *'e+ (! )aut&%n, erlampir. 2.1.- Klas&!&kas& Hemothoraks dibagi berdasarkan klasi&ikasi sebagai berikut < a) Hemothoraks ke#il (minimal ) Hemothoraks minimal dide&inisikan sebagai kehilangan
darah
tanpa
perubahan hemodinamik yang signi&ikan. ampak sebagian bayangan kurang dari 1 , pada &oto rontgen! perkusi pekak sampai iga 4C. umlah darah sampai 300 ml! sehingga tidak memerlukan pera8atan karena darah biasanya diserap kembali selama beberapa minggu. ika pasien stabil dan mengalami gangguan perna&asan minimal! inter$ensi operasi tidak diperlukan. b) Hemothoraks sedang (moderate) ampak 1%3 , tertutup bayangan pada &oto rontgen! perkusi pekak sampai iga 64. umlah darah sampai /00 ml. #) Hemothoraks besar (massive) Hemothoraks massive dide&inisikan sebagai kehilangan darah lebih dari 30, $olume darah (100%2000 ml) dan biasanya berhubungan dengan syok hemoragik. ampak lebih dari 3, pada &oto rontgen! perkusi pekak iga 46. Hemothoraks ini sering berkembang setelah trauma tumpul atau tembus. 'enyebab paling umum dari trauma tumpul adalah ke#elakaan lalu lintas. atuh! #edera tekan dan trauma toraks langsung adalah penyebab trauma tumpul lainnya. 'rosedur pilihan dalam situasi kritis dengan hemothoraks massive dan ke#urigaan adanya #edera jantung dan pembuluh darah hebat adalah thoracotomy.
am+ar 1. lasi&ikasi Hemothoraks
Hemothoraks berdasarakan derajat perdarahannya dibagi menjadi ! yaitu<
+
a) 'erdarahan derajat 4 (kehilangan darah 0%1,) idak ada komplikasi! hanya terjadi takikardi minimal. :iasanya tidak terjadi perubahan
tekanan
darah!
tekanan
nadi!
dan
&rekuensi
pernapasan.
'erlambatan pengisian kapiler lebih dari 3 detik sesuai untuk kehilangan darah sekitar 10, b) 'erdarahan derajat 44 (kehilangan darah 1%30,) Gejala klinisnya! takikardi (&rekuensi nadi7100 kali permenit)! takipnea! penurunan tekanan nadi! kulit teraba dingin! perlambatan pengisian kapiler! dan an"ietas ringan. 'enurunan tekanan nadi adalah akibat peningkatan kadar katekolamin! yang menyebabkan peningkatan resistensi pembuluh darah peri&er dan selanjutnya meningkatkan tekanan darah diastolik. #) 'erdarahan derajat 444 (kehilangan darah 30%0,) 'asien biasanya mengalami takipnea dan takikardi! penurunan tekanan darah sistolik! oliguria! dan perubahan status mental yang signi&ikan! seperti kebingungan atau agitasi. 'ada pasien tanpa #edera yang lain atau kehilangan #airan! 30%0, adalah jumlah kehilangan darah yang paling ke#il yang menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik. ebagian besar pasien ini membutuhkan trans&usi darah! tetapi keputusan untuk pemberian darah seharusnya berdasarkan pada respon a8al terhadap #airan. d) 'erdarahan derajat 46 (kehilangan darah 70,) Gejala%gejalanya berupa takikardi! penurunan tekanan darah sistolik! tekanan nadi menyempit (atau tekanan diastolik tidak terukur)! berkurangnya (tidak ada) urine yang keluar! penurunan status mental (kehilangan kesadaran)! dan kulit dingin dan pu#at. umlah perdarahan ini akan mengan#am kehidupan se#ara #epat. 2.1./ Man&!estas& Kl&n&s
Mani&estasi klinis yang ditemukan pada hematotoraks sesuai dengan besarnya perdarahan atau jumlah darah yang terakumulasi. 'erlu diperhatikan adanya tanda dan gejala dari instabilitas hemodinamik dan depresi pernapasan. 'ada penderita hematotoraks keluhannya nyeri dan sesak napas. :ila ada keluhan yang progresi&! #urigai adanya tension pneumothorax. 'ada inspeksi biasanya tidak tampak kelainan! mungkin gerakan napas tertinggal atau pu#at karena perdarahan. Bremitus
*
sisi yang terkena lebih keras dari sisi yang lain. 'ada perkusi didapatkan pekak dengan batas seperti garis miring atau mungkin tidak jelas! tergantung pada jumlah darah yang ada di rongga toraks. :unyi napas mungkin tidak terdengar atau menghilang. edangkan menurut :arbara (2010) se#ara klinis! pasien menunjukkan distres perna&asan berat. -gitasi! sianosis! dan takipnea berat. akikardi dan peningkatan a8al tekanan darah diikuti dengan hipotensi sesuai dengan penurunan #urah jantung. Dalam pemeriksaan &isik yang dilakukan pada pasien dengan hemothoraks biasanya ditemukan interpretasi hasil meliputi adanya bunyi dullness saat perkusi! suara na&as yang berkurang se#ara unilateral! 8heeEing. (:astos! 2010). Dari beberapa pendapat diatas! dapat disimpulkan bah8a mani&estasi klinis yang timbul pada pasien dengan hemothoraks antara lain< 1) 2) 3) ) ) +) *)
@yeri pleuritik akipnea ianosis akikardi dan peningkatan tekanan darah yang diikuti dengan hipotensi. :unyi perkusi dullnes uara na&as berkurang WheeEing
2.1.0 Pemer&ksaan D&agn%st&k 'emeriksaan yang utama pada kondisi akut untuk e$aluasi hemothoraks ialah
radiogra&i dada (Mo8ery! 2011). Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan ini adalah adanya bayangan putih pada sisi toraks yang sakit! sudut kostoprenikus menjadi tumpul! gambaran normal sudut kostoprenikus adalah tajam! dan permukaan dia&ragma yang terlihat samar. elain radiogra&i dada! ultrasonogra&i dada dan s#an juga dijadikan sebagai e$aluasi diagnostik yang pertama pada pasien dengan hemothoraks. 'emeriksaan radiogra&i dada juga dilakukan setelah tindakan pemasangan selang dada guna membantu mengidenti&ikasi posisi selang dada! membantu menentukan apakah e$akuasi darah dari pleura sudah menyeluruh! dan dapat memberikan gambaran masalah patologi intratoraks lain. (Mo8ery! 2011). 5eddy (200/) menyatakan bah8a 6- (6ideo%assited hora#os#opy) dapat digunakan
/
sebagai pemeriksaan untuk menge$aluasi hemothoraks yang menetap. s#an thoraks dengan atau tanpa kontras lebih dapat menjelaskan apakah bayangan putih yang terdapat pada radiogra&i dada merupakan indikasi kolaps paru sekunder atau adanya hemothoraks yang menetap. 'enegakan diagnosis hemothoraks berdasarkan pada data yang diperoleh dari anmnesa! pemeriksaan &isik! dan pemeriksaan penujang. Dari anamesa didapatkan penderita hemothoraks mengeluh nyeri dada dan sesak na&as. 'ada pemeriksaan &isik dari inspeksi biasanya tidak tampak kelainan! mungkin didapatkan gerakan na&as yang tertinggal atau adanya pu#at karena perdarahan ke#uali hemothoraks akibat trauma. 'ada perkusi didapatkan pekak dengan batas tidak jelas! sedangkan pada auskultasi didapatkan bunyi na&as menurun atau bahakan menghilang. 'emeriksaan penunjang untuk diagnosti#! antara lain< 1) Chest X-Ray -danya gambar hipodense pada rongga pleura di sisi yang terkena dan adanya mediastinum shi&t. Chest X-Ray sebagai penegak iagnostik yang paling utama dan lebih sensiti& dibandingkan lainnya.
am+ar 2. Hasil hest C%5ay pada Hemothoraks
2) CT-Scan Diindikasikan untuk pasien dengan hemothoraks yang untuk e$aluasi lokasi clotting (bekuan darah) dan untuk menentukan kuantitas atau jumlah bekuan darah di rongga pleura.
;
am+ar 3. Hasil %#an pada Hemothoraks
3) Fltrasonogra&i FG yang digunakan adalah jenis B- ( Focused Assessment Sonography for Trauma) dan diindikasikan untuk pasien yang tidak stabil dengan hemothoraks minimal.
am+ar . Hasil Fltrasonogra&i pada Hemothoraks
) @ilai :GHipoksemia mungkin disertai hiperkarbia yang menyebabkan asidosis respiratori. aturasi 2 arterial mungkin menurun pada a8alnya tetapi biasanya kembali ke normal dalam 8aktu 2 jam. ) ek darah lengkap Menurunnya Hb menunjukkan jumlah darah yang hilang pada hemothoraks. Diagnosis Banding
K%n&s& ension pneumothora"
Pen&la&an 1) De$iasi ra#heal
2) Distensi $ena leher 3) Hipersonor 4) :ising na&as (%)
Massi$e hemothoraks
1) De$iasi ra#heal
10
2) 6ena leher kolaps 3) 'erkusi < dullness ardia# tamponade
) :ising na&as (%) 1) Distensi $ena leher 2) :unyi
jantung
jauh
dan
lemah 3) AG abnormal 2.1. Penatalaksanaan erapi a8al hemotoraks massi& adalah dengan penggantian $olume darah
yang dilakukan bersamaan dengan dekompresi rongga pleura. Dimulai dengan in&us #airan kristaloid se#ara #epat dan kemudian pemberian darah dengan golongan spesi&ik sesuai dengan yang diperlukan klien se#epatnya. Darah dari rongga pleura dapat dikumpulkan dalam penampungan yang #o#ok untuk autotrnas&usi. :ersamaan dengan pemberian in&use! sebuah selang dada dipasang setinggi putting susu! anterior dari garis midaksilaris lalu dekompresi eongka pleura selengkapnya. ika pasien sudah ditegakkan diagnose hemotoraks massi&! maka pertimbangkan untuk melakukan autotrans&usi. ika pada a8alnya sudah keluar 100m>! kemungkinana besar pasien membutuhkan torakotomi segera. eputusan torakotomi diambil bila didapatkan kehilangan darah terus menerus sebanyak 200##jam dalam 8aktu 2% jam! tetapi status &isiologi pasien tetap lebih diutamakan. orakotomi harus dilakukan oleh ahli bedah atau dokter yang sudah berpengalaman dan sudah mendapat latihan. :eberapa penderita yang pada a8alnya darah yang keluar I100 ##! tetapi perdarahan tetap berlangsung. 4ni juga membutuhkan torakotomi. eputusan torakotomi diambil bila didapatkan kehilangan darah terus%menerus sebanyak 200##jam dalam 8aktu 2% jam!tetapi status &isiologi penderita tetap lebih diutamakan. rans&usi darah diperlukan selama ada indikasi untuk torakotomi. 'ada hemotoraks dapat ditatalaksanai dengan sucking ound . >uka dada terbuka dapat menyebabkan udara akan terhisap ke rongga pleura 8aktu inspirasi dan bila rongga dada berkontraksi 8aktu ekspirasi maka udara akan terdorong ke luar. ehingga udara yang masuk melalui jalan napas normal akan berkurang akibat
11
tidak adekuatnya $entilasi dan ekspansi paru. >uka tembus perlu segera ditutup dengan pembalut darurat atau balutan tekan dibuat kedap udara dengan petroleum jelly atau plastik yang bersih. 'embalut plastik yang steril meupakan alat yang baik! namun plastik pembungkus kotak rokok (selo&an) dapat juga digunakan. 'ita selo&an
dibentuk
segitiga
salah
satu
ujungnya
dibiarkan
terbuka
untuk
memungkinkan udara yang terhisap dapat dikeluarkan. elah ke#il dibiarkan terbuka sebagai katup agar udara dapat keluar dan paru%paru akan mengembang. etiap pasien dengan luka tembus dada harus dia8asi sepanjang 8aktu terhadap kega8atan sistem pernapasan yang mengan#am ji8a. 'asien tidak boleh ditinggalkan sendirian. :isa juga diobati dengan selang dada yang dihubungkan dengan WD atau bila perlu inter$ensi bedah untuk memperbaiki kerusakan struktur dinding dada. ika tidak ditangani maka akan mengalami hipoksia yang mengakibatkan
kehilangan
kesadaran
dan
koma.
elanjutnya
pergeseran
mediastinum ke arah berla8anan dari area #edera dapat menyebabkan penyumbatan aliran $ena ka$a superior maupun in&erior dan mengurangi #ardia# preload serta menurunkan #ardia# output. ika ini tidak ditangani! maka akan semakin berat dan dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit. 'enatalaksanaan hemothoraks terdiri dari &ase a8al misalnya syok hemoragik! kompromi perna&asan atau bekuan darah dan &ase akhir misalnya &ibrotoraks dan empiema. umpulan darah minimal (I 300 ml) di rongga pleura tidak memerlukan pera8atan karena darah biasanya diserap kembali selama beberapa minggu. ika pasien stabil dan mengalami gangguan perna&asan minimal! inter$ensi operasi tidak diperlukan. elompok pasien ini dapat diobati dengan analgesia sesuai kebutuhan dan diamati dengan radiogra&i dada berulang pada %+ jam dan 2 jam. Dalam kasus &istula parenkim paru setelah penyisipan tabung torakostomi kemungkinan pendekatan thora#os#opi# harus die$aluasi dan dipertimbangkan. Menurut pedoman Advanced Trauma !ife Support (->)! 100 ml drainase darah dalam 2 jam atau 720 ml drainase darah per jam selama tiga jam berturut%turut setelah penyisipan tabung dada adalah kriteria untuk eksplorasi bedah setelah menembus trauma dada. 4ndikasi lain yang diterima untuk eksplorasi bedah adalah penanganan dan pen#egahan komplikasi akhir seperti &ibrotoraks dan empiema. ika thora#otomy
12
mun#ul ditunjukkan eksposur yang adekuat dari keseluruhan rongga pleura diperlukan. ujuan
utama
terapi
dari
hemothoraks
adalah
untuk
menstabilkan
hemodinamik pasien! menghentikan perdarahan! dan mengeluarkan darah serta udara dari rongga pleura. >angkah pertama untuk menstabilkan hemodinamik adalah dengan resusitasi seperti diberikan oksigenasi! #airan in&use! trans&use darah! dilanjutkan pemberian analgetik dan antibioti#. >angkah selanjutnya untuk penatalaksanaan pasien dengan hemothoraks adalah mengeluarkan darah dari rongga pleura yang dapat dilakukan dengan #ara< "# Chest tu$e Merupakan terapi utama untuk pasien dengan hemothoraks. 4nsersi chest tu$e melalui dinding dada untuk drainase darah dan udara. 'emasangannya selama beberapa hari untuk mengembangkan paru%paru ke ukuran normal. 4ndikasi untuk pemasangan thora" tube antara lain< a) -danya udara pada rongga dada (pneumothoraks). b) 'erdarahan di rongga dada (hemothoraks). #) 'ost operasi ata trauma pada rongga dada. d) -bses paru atau pus di rongga dada (empyema).
am+ar -. Chest tu$e
2) %ideo-Assisted Thoracoscopy (6-) hora#os#opy dibantu 6- memberikan keseluruhan penglihatan rongga pleura lengkap dengan kemungkinan untuk memperbaiki penempatan tabung dada! kontrol perdarahan dan pemindahan bekuan darah. ebagian besar ahli menyarankan 6- dalam kasus hemothoraks dengan lebih dari 300 ml karena hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pasien yang tidak menerima 6-.
13
am+ar /. %ideo-Assisted Thoracoscopy (6-)
Thoracotomy Merupakan prosedur pilihan untuk operasi eksplorasi rongga dada ketika hemothoraks masi& atau terjadi perdarahan persisten. Thoracotomy juga dilakukan ketika hemothoraks parah dan #hest tube sendiri tidak dapat mengontrol
perdarahan
sehingga
thoracotomy
diperlukan
untuk
menghentikan perdarahan. 'erdarahan persisten atau berkelanjutan yang segera memerlukan tindakan operasi untuk menghentikan sumber perdarahan diantaranya seperti rupture aorta pada trauma berat. :ila diperlukan adanya thoracotomy darurat dalam keadaan darurat! pilihan sayatan dipengaruhi oleh banyak &aktor termasuk indikasi operasi! mekanisme #edera dan temuan radiogra&i. 4ndikasi untuk thoracotomy antara lain< a) Drainase dada 7100 ml a8al atau 7200 mljam. b) Hemothoraks besar yang belum die$akuasi. #) Mengembangkan tamponade jantung. d) erusakan dinding dada. e) edera pembuluh darah yang besar. &) edera akibat esophagus. g) edera dia&ragma. h) edera jantung (trauma septal atau #edera katup).
1
am+ar 0. hora#otomy
) rombolitik agen rombolitik agen digunakan untuk meme#ahkan bekuan darah pada #hest tube atau ketika bekuan telah membentuk massa di rongga pleura! tetapi hal ini sangat beresiko karena dapat memi#u terjadinya perdarahan dan perlu tindakan operasi segera. 2.1. K%m4l&kas& etidakadekuatan dan kesalahan dalam penempatan tabung dada dapat
menyebabkan drainase hemothoraks yang tidak memadai. ontaminasi bakteri pada bekuan darah yang tertahan dalam tabung thoracostomy atau hemothoraks yang tidak didrainase dapat mendorong terjadinya empiema. Bibrotoraks berkembang sebagai komplikasi akhir karena lapisan in&lamasi pleura $iseral dan parietal dan mengurangi &ungsi $entilasi. alah satu komplikasi yang akan timbul pada pasien dengan hemothoraks ialah syok hipo$olemik. yok hipo$olemik merupakan tipe syok yang ditandai dengan penurunan $olume intra$askular. yok hipo$olemik pada pasien dengan hemothoraks ini terjadi karena adanya perdarahan sehingga tubuh kehilangan banyak #airan eksternal. yok hipo$olemik dimulai dengan penurunan dalam $olume intra$askular. Hal ini diakibatkan oleh penurunan arus balik darah $ena ke jantung dan akibat lanjut penurunan pengisian $entrikular. etika pengisian $entrikular menurun! maka jumlah darah yang dipompakan ke jantung akan menurun ($olume sekun#up menurun) dan terjadi penurunan #urah jantung. Hal ini mengakibatkan tekanan darah juga menurun! dam per&usi pada jaringan tidak adekuat. (meltEer! 2001). 'ada keadaan syok hipo$olemik karena adanya hemoragi! upaya dilakukan untuk menghentikan perdarahan! penggantian #airan dan juga darah.
1
elain itu komplikasi yang dapat terjadi adalah pleural sepsis atau pleural empyema. ejadian pleural empyema ini biasanya disebabkan oleh adanya hemothoraks yang menetap dan terus%menerus atau karena kontaminasi bakteri dari luka insisi saat torakotomi. 'ada hemothoraks yang masi&! sulitnya pengeluaran darah se#ara menyeluruh menimbulkan kemungkinan adanya bekuan darah yang menetap di area pleura sehingga lama%lama menyebabkan timbulnya pleural empyema. @amun pen#egahan akan kejadian ini bisa dilakukan dengan menjaga tekhnik steril saat tindakan operasi thoraks! penggunaan antibiotik sebagai pen#egahan sebelum dan sesegera mungkin setelah pemasangan selang dada. elain itu komplikasi lain yang dapat ditimbulkan ialah &ibrosis atau parut dari membran pleura! kegagalan perna&asan akut akibat kerusakan $entilasi dan per&usi. :ahkan dalam keadaan yang parah dan tidak ditangani dengan tepat dan #epat! hemothoraks dapat menyebabkan kematian.. elain itu! terdapat kemungkinan komplikasi lainnya yang dapat terjadi meliputi < a) 'aru%paru kolaps sehingga terjadi gagal na&as dan meninggal! b) Bibrosis atau skar pada membrane pleura! #) -telektasis! d) ho#k! e) 'neumothoraks! &) 'neumonia! g) eptisemia. 2.1.15 Pr%gn%s&s 'rognosis berdasarakan pada hemothora dan seberapa #epat penanganan
diberikan. -pabila penanganan tidak dilakukan segera maka kondisi pasien dapat bertambah buruk karena akan terjadi akumulasi darah di rongga thora" yang menyebabkan paru%paru klaps dan mendorong mediastinum serta trakea ke sisi yang sehat.
2.2 Asuhan Ke4era6atan Umum Hem%th%raks 2.2.1 Pengkaj&an 7 Anamnesa
1+
'engkajian adalah tahap a8al dari proses kepera8atan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk menge$aluasi dan mengidenti&ikasi status kesehatan klien (@ursalam! 2001). -) 4dentitas pasien! meliputi< 1) @ama 2) Fmur! biasanya sering terjadi pada usia 1/ = 30 tahun akibat trauma in'ury. 3) enis kelamin ) -gama ) tatus perka8inan +) 'endidikan *) uku:angsa /) 'ekerjaan :) eluhan utama Meliputi sesak na&as! bernapas terasa berat pada dada dan keluhan susah untuk melakukan pernapasan (-ri&! 200/). ) 5i8ayat 'enyakit ekarang eluhan sesak mendadak dan semakin lama semakin berat. @yeri dada dirasakan pada sisi yang sakit! rasa berat! tertekan dan terasa lebih nyeri pada gerakan pernapasan. aji apakah ada ri8ayat trauma yang mengenai rongga dada seperti peluru yang menembus dada dan paru! ledakan yang menyebabkan peningkatan tekanan udara dan terjadi tekanan pada dada yang mendadak menyebabkan tekanan di dalam paru meningkat! ke#elakaan lalu lintas biasanya menyebabkan trauma tumpul pada dada atau masukan benda tajam langsung menembus pleura. D) 5i8ayat 'enyakit Dahulu 'erlu ditanyakan apakah klien pernah merokok! terpapar polusi udara yang berat. 'erlu ditanyakan apakah ada ri8ayat alergi pada keluarga. A) 5i8ayat 'enyakit eluarga
1*
-pakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang mungkin menyebabkan hemothoraks.
B) 'sikososial Meliputi perasaan klien terhadap penyakitnya! bagaimana #ara mengatasinya serta bagaimana perilaku klien pada tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya.
2.2.2 Pemer&ksaan !&s&k
1) :1 ( (reathing ) !ook < pergerakan dinding dada (asimetrissimetris). !isten < $esikular paru! suara jantung! suara tambahan. Feel
< nyeri tekan.
esulitan bernapas! terdengar hiperresonan pada perkusi! pada bagian yang sakit bunyi napas jauh atau tidak terdengar! gerakan dada asimetris! takipnea. a) 4nspeksi 'ada hematothoraks! akumulasi darah dan adanya udara akan memberikan tekanan yang positi& dari rongga pleura! sehingga berdampak pada peningkatan usaha dan &rekuensi pernapasan! erta penggunaan otot bantu pernapasan. 'engkajian gerakan pernapasan berupa ekspansi dada yang asimetris (pergerakan dada tertinggal pada sisi yang sakit)! iga melebar! dan rongga dada asimetris (#embung pada sisi yang sakit).'engkajian batuk yang produkti& dengan sputum purulen. rakhea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat dan terdapat retraksi kla$ikuladada. b) 'alpasi aktil &remitus menurun pada sisi yang sakit. Disamping itu! pada palpasi juga ditemukan pergerakan dinding dada yang tertinggal pada dada yang sakit. 'ada sisi yang sakit! ruang antar =iga bisa saja normal atau melebar.
1/
#) 'erkusi uara ketuk pada sisi yang sakit mulai pekak dan semakin ke atas akan didapatkan unti hiperresonan karena adanya darah dan udara di rongga pleura. :atas jantung terdorong ke arah thoraks yang sehat apabila tekanan intrapleura tinggi. d) -uskultasi uara napas menurun sampai menghilang pada sisi yang sakit. 2) :2 ( (lood ) yok hipo$olemik! takikardia! hipotensi dan pu#at. 'era8at perlu memonitor dampak hemothoraks pada status kardio$askular yang meliputi keadaan hemodinamik seperti nadi! tekanan darah dan pengisian kapiler5. 3) :3 ( (rain) @yeri pada bagian dada yang sakit! tingkat kesadaran perlu dikaji! pemeriksaan G! apakah #ompos mentis! somnolen atau koma. ) : ( (ladder ) 'engukuran $olume output urine berhubungan dengan intake #airan. 'era8at perlu memonitor adanya oliguria yang merupakan tanda a8al dari syok. ) : ( (oel ) 'era8at perlu mengkaji bentuk! turgor! nyeri! serta tanda%tanda in&eksi karena dapat merangsang asma! meningkatkan &rekuensi pernapasan! serta konstipasi. -kibat sesak napas! klien biasanya mengalami mual dan muntah! penurunan na&su makan dan penurunan berat badan. +) :+ ( (one) 'ada trauma di rusuk dada! sering didapatkan adanya kerusakan otot dan jaringan lunak dada sehingga meningkatkan risiko in&eksi. lien sering dijumpai mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan sehari%hari disebabkan adanya sesak napas! kelemahan dan keletihan &isik se#ara umum.
2.2.3 Pemer&ksaan Penunjang
1) inar C dada hest%5ay
1;
Menyatakan akumulasi udara #airan pada area pleural! data menunjukkan penyimpangan struktur mediastinal (jantung). Jadanya gambaran hipodense pada rongga pleura disisi yang terkena dan adanya mediastinum shi&t. hest% 5ay digunakan sebagai penegak diagnostik yang paling utama dan lebih sensiti& dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya. 2) #an Diindikasikan untuk pasien dengan hemothoraks yang untuk e$aluasi lokasi #lotting (bekuan darah) dan untuk menentukan kuantitas atau jumlah bekuan darah di rongga pleura. 3) FG FG yang digunakan adalah jenis B- dan diindikasikan untuk pasien yang tidak stabil dengan hemothoraks minimal. ) @ilai :GHipoksemia mungkin disertai hiperkarbia yang menyebabkan asidosis respiratori. aturasi 2 arterial mungkin menurun pada a8alnya tetapi biasanya kembali ke normal dalam 8aktu 2 jam. 6ariable tergantung pada derajat &ungsi paru yang dipengaruhi! gangguan mekanik pernapasan dan kemampuan mengkompensasi. 'a2 kadang%kadang meningkat. 'a2 mungkin normalmenurun! saturasi oksigen biasa menurun. ) ek darah lengkap Dilakukan berdasarkan nilai kadar Hb yang menunjukkan jumlah darah yang hilang pada hemothoraks. +) orasentesis Menyatakan darah#airan serosanguinosa (hemothoraks).
'rimary ur$ey pada keadaan kega8atan pada klien dengan hematotoraks sebagai berikut< 1) Airay Assessment < a) 'erhatikan patensi air8ay < 'aten
20
b) bstruksi
< pada jalan na&as
#) Dengar suara napas
< Menuruntidak ada
d) eluhan >ain
<%
2) (reathing Assesment < a) 'eriksa &rek8ensi napas
< akipnea
b) 'erhatikan gerakan respirasi
< -simetris
#) 'alpasi toraks
<%
d) -uskultasi dan dengarkan bunyi napas
< Menurun tidak ada
3) Circulation Assesment < a) 'eriksa &rek8ensi denyut jantung dan denyut nadi b) 'eriksa tekanan darah
< HipertensiH4potensi
#) 'emeriksaan pulse o"ymetri
<%
d) 'eriksa $ena leher dan 8arna kulit (adanya sianosis)
< akikardi
< -da ianosis
e) eluhan >ain < anda Homan (nyeri pada betis dengan posisi dorso&leksi) ) )isa$ility Assessment < a) 5espon
< -lert
b) esadaran
< ompos Mentis
#) G
< +
d) 'upil
< 4sokor
e) 5e&leks ahaya
< -da
&) eluhan >ain
<%
g) Management
<%
) *xposure Assessment < a) De&ormitas
< idak
b) ontisio
< ?a
#) -brasi
< idak
21
d) 'enelitian
< idak
e) >aserasi
< idak
&) Adema
< idak
g) eluhan lain
< idak -da
2.2. D&agn%sa Ke4era6atan
-) 're%operasi < 1) etidake&ekti&an pola napas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru sekunder terhadap adanya darah didalam rongga pleura. 2) @yeri akut berhubungan trauma jaringan sekunder dengan adanya darah didalam rongga pleura. 3) 'enurunan per&usi jaringan berhubungan dengan penurunan Hb sekunder dengan ketidak adekuatan oksigen. :) 'ost operasi < 1) 4ntoleransi akti$itas berhubungan ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan 2 sekunder terhadap pemasangan WD 2) 5esiko tinggi in&eksi yang berhubungan dengan adanya port de entree akibat luka penusukan tindakan WD
2.2.- "nter8ens& Ke4era6atan
-) 're%operasi etidake&ekti&an pola na&as berhubungan dengan penurunan ekspansi paru sekunder terhadap adanya darah di dalam rongga pleura. N() ujuan <
1) 4denti&ikasi
etelah dilakukan tindakan kepera8atan pola
trauma!
napas kembali e&ekti&
pernapasan.
N") &aktor penyebab
in&eksi
komplikasi
kolaps< mekanik
2) aji kualitas! &rekuensi dan kedalaman napas! laporkan setiap perubahan yang riteria hasil <
terjadi
22
1) eluhan sesak napas berkurang! ringan! 3) :aringkan tidak nyeri saat melakukan pernapasan
klien
dalam
posisi
yang
nyaman! atau dalam posisi duduk.
2) idak tampak sesak napas dan nyeri saat ) bser$asi tanda $ital. melakukan pernapasan
) >akukan auskultasi tiap 1%2 jam
3) :entuk dada simetris
+) atat pengembangan dada dan posisi
) Gerakan dada saat bernapas simetris ) idak
menggunakan
otot
trakhea < bantu
pernapasan
b) aji adanya area nyeri tekan bila
+) 'ola napas normal
batuk! napas dalam.
*) 6 dalam batas normal
#) 'ertahankan
/) 'erkusi sonor simetris
'aru
yang
posisi
nyaman
(peninggian kepala tempat tidur)
;) -uskultasi $esikuler simetris 10) 5adiologi<
a) aji &remitus.
kolaps
d) 'ertahankan perilaku tenang! :antu sudah
ekspansi
klien
untuk
kontrol diri
dengan
gunakan pernapasan lambatdalam. *) :ila selang dada dipasang < a) 'eriksa pengontrol pengisap untuk jumlah hisapan yang benar (batas air! pengatur dindingmeja disusun tepat). b) 'eriksa
batas
#airan
pada
botol
pengisap. #) 'ertahankan
pada
batas
yang
ditentukan. d) bser$asi gelembung udara botol penampung. /) :erikan posisi yang nyaman! biasanya dnegan peninggian kepala tempat tidur. :alik ke sisi yang sakit. Dorong klien untuk duduk sebanyak mungkin. ;) olaborasi < a) Mengkaji &oto thorak klien.
23
b) bser$asi :G- dan nadi oksimetri! kaji
kapasitas
$italpengukuran
$olume tidal. #) :erikan oksigen tambahan melalui kanulmasker sesuai indikasi.
@yeri berhubungan dengan trauma jaringan sekunder terhadap adanya darah didalam rongga pleura. N()
N") 1) elaskan dan bantu klien dengan tindakan
ujuan < etelah dilakukan tindakan kepera8atan
pereda nyeri non&armakologi dan non
kenyamanan pasien terpenuhi.
in$asi&.
riteria hasil<
2) -jarkan 5elaksasi < eknik%teknik untuk
1) @yeri berkurang bahkan hilang
menurunkan ketegangan otot rangka!
2) 6 kembali normal
yang dapat menurunkan intensitas nyeri
3) kala nyeri nol
dan juga tingkatkan relaksasi masase 3) -jarkan metode distraksi selama nyeri akut. ) :erikan kesempatan 8aktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi yang nyaman K misal 8aktu tidur! belakangnya dipasang bantal ke#il. 5) ingkatkan pengetahuan tentang < sebab%
sebab nyeri! dan menghubungkan berapa lama nyeri akan berlangsung. 'enurunan per&usi jaringan berhubungan dengan penurunan Hb sekunder dengan ketidak adekuatan oksigen. N()
N") 1) aji perubahan tiba%tiba (misalnya <
ujuan < etelah dilakukan tindakan kepera8atan
#emas! bingung! letargi! pingsan).
2
per&usi jaringan klien kembali ke normal
2) bser$asi adanya pu#at! sianosis! belang!
riteria Hasil <
kulit dinginlembab! #atat kekuatan nadi
1) lien tampak tidak lemas
peri&er
2) Hb dalam rentang normal
3) aji tanda Homan (nyeri pada betis
3) lien tidak mengalami sianosis
dengan
) Akstremitas hangat dan merah
edema.
posisi
dorso&leksi)!
eritema!
) Membantu dan mengajarkan latihan kaki akti&pasi& ) 'antau perna&asan. +) aji
&ungsi
anoreksia!
G4!
#atat
apakah
penurunan
mualmuntah!
bising
distensi
ada usus!
abdomen!
konstipasi *) 'antau intake dan output #airan :) 'ost%operasi 4ntoleransi akti$itas berhubungan ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan 2 sekunder terhadap pemasangan WD. N() ujuan <
1) Monitor
etelah dilakukan tindakan kepera8atan
N") respon emosi!
dan
spiritual terhadap akti$itas.
pasien tidak menunjukkan kelelahan saat
2) 'antau asupan nutrisi.
melakukan akti$itas
3) 'antaudokumentasikan
riteria Hasil<
sosial!
pola
istirahat
pasien dan lamanya 8aktu tidur.
1) Menyadari keterbatasan energi.
) :antu dengan akti$itas &isik teratur.
2) Menyeimbangkan akti$itas dan istirahat.
) olaborasikan dengan ahli terapi okupasi!
3) ingkat
daya
tahan
adekuat
untuk
berakti$itas.
&isik. +) -jarkan tentang pengaturan akti$itas dan teknik manajemen 8aktu. *) elaskan
pentingnya
ren#ana
pengobatan
istirahat dan
dalam perlunya
keseimbangan akti$itas dan istirahat.
2
5esiko tinggi in&eksi yang berhubungan dengan adanya port de entree akibat luka penusukan tindakan WD. N()
ujuan <
N") 1) 'antau tanda%tanda $ital.
etelah dilakukan tindakan kepera8atan
2) aji tanda%tanda in&eksi dan lakukan
klien bebas dari in&eksi pada lokasi insersi
pera8atan
terhadap
prosedur
selama pemasangan WD
>akukan pera8atan luka dengan teknik
riteria Hasil<
aseptik.
1) idak ada tanda%tanda in&eksi
3) Monitor >eukosit dan >AD.
2) 6 dalam batas normal
) olaborasi
dengan
pemberian antibiotik .
2+
dokter
in$asi&.
untuk
BAB 3 A$UHAN KEPERA'ATAN KA$U$ HEM(TH(RAK$
3.1 Kasus $emu
n. M tahun mengalami ke#elakaan mobil! dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri! pasien juga mengeluh sulit berna&as! pada pemeriksaan &isik didapatkan terlihat adanya ketinggalan gerak dada sebelah kiri dan pada palpasi terdapat tanda krepitasi pada #la$i#ula dan #osta! dan juga didapatkan redup pada perkusi bagian basal paru kiri! pada auskultasi dada kiri lebih redup dari dada kanan. 'ada pemeriksaan penunjang dengan &oto rontgen didapatkan gambaran &raktur #la$i#ula sinistra! &raktur s#apula sinintra! &raktur #osta !!+ sinistra! dan hemothoraks sinistra 3 ,. Diputuskan pemasangan Water eal Drainage. aat ini klien terpasang WD! in&us! ksigen 2 4t menit! posisi tidur semi Bo8lerLs. eluhan nyeri saat bernapas. 'ernapasan 32 " mnt! nadi ;0 " mnt! D 100 *0 mmHg. ebagian besar akti$itas dibantu ditempat tidur! dan pasien masih belum boleh turun dari tempat tidur.
3.2 Pengkaj&an A, "ent&tas Pener&ta
1) @ama >engkap
< n. M
2) Fmur
< tahun
3) enis elamin
< >aki%laki
) -gama
< 4slam
) 'endidikan +) 'ekerjaan
< amat >< arya8an
*) tatus 'erka8inan< a8in B, Keluhan Utama
@yeri pada dada sebelah kiri.
2*
), R&6a9at Kesehatan $ekarang
Mobil pasien menabrak truk yang sedang berhenti. Dadanya membentur stir mobil. emudian diba8a ke 4GD! mengeluh sesak! tampak laserasi dan lebam pada dada! lebam lebih hitam diarea kanan! mengeluh nyeri saat bernapas! dan pada palpasi terdapat tanda krepitasi pada #la$i#ula dan #osta! pergerakan dada kiri tertinggal dari kanan sehingga gerakan dada tidak simetris. D, R&6a9at Kesehatan Dahulu
'asien tidak pernah menderita penyakit seperti yang diderita sekarang sebelumnya. E, R&6a9at Kesehatan Keluarga
eluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita pasien. :, R&6a9at Ps&k%s%s&al
'asien merasa bersyukur karena masih dapat selamat dari ke#elakaan. lien menerima setiap pengobatan yang diberikan oleh tim medis.
3.3 Pemer&ksaan :&s&k
1) tatus esehatan Fmum a) eadaan umum < >emas b) 6ital sign < @ < ;0 " mnt! D < 100 *0 mmHg! 55 < 32"menit! suhu < 3+ o
2) epala dan leher a) epala
< onjungti$a anemis ()! s#lera ikterik (%)
b) >eher
< >im&ono di leher tidak teraba! pembesaran kelenjar tiroid (%)
3) istem 4ntergumen elapak tangan basah (%)! berkeringat (%) ) istem perna&asan esak
napas!
nyeri
saat
berna&as!
terdapat
retraksi
kla$ikuladada!
pengambangan paru tidak simetris! pada perkusi ditemukan adanya suara
2/
hipersonor! hematotraks (redup)! pada auskultasi suara na&as dada sebelah kiri lebih redup disbanding kanan. ) istem ardio$askuler < D < 100 *0 mmHg +) istem gastrointestinal < idak ada kelainan *) istem Frinary < idak ada kelainan /) istem muskuloskeletal < >emah! kemampuan sendi terbatas! tirah baring. ;) istem neurologis < idak ada kelainan 10) istem Andokrin < idak ada ri8ayat diabetes melitus
3. Analisa Data N%.
1.
Data D$ ;
'asien
mengeluh
na&as!
sulit
Et&%l%g&
Masalah Ke4era6atan
rauma pada horaks
'ola na&as tidak e&ekti&
O
sesak dalam
'endarahan jaringan interstitium! perdarahan intraal$eolar
melakukan perna&asan
O
5eabsorpsi darah oleh pleura
D( ;
1) 'asien
@ampak
tidak optimal
sesak
O
na&as! dan menggunakan
-kumulasi darah di kantong
otot bantu na&as.
pleura
2) 6 < 55N 32 " mnt!
O
@N ;0 " mnt! DN 100 *0 mmHg! N 3+o 3) 'alpasi
<
getaran
Gangguan $entilasi < pengembangan paru tidak optimal
menurun di dada kiri
O
) -uskultasi < redup di dada sebelah kiri ) 5adiologi< &oto thora"
'ulmo distusisi kolaps O
Hipoksia! akipnea! dyspnea
2;
O
kolaps pada paru kiri 2.
etidake&ekti&an pola napas rauma pada toraks
D$ ;
'asien
mengeluh
nyeri
pada dada sebelah kiri
@yeri -kut
O edera jaringan lunak! #ederahilangnya kontinuitas struktur tulang
D( ;
1) 'asien
@ampak
meringis sambil
O
kesakitan
-danya luka pas#atrauma!
memegangi
pergerakan &ragmen tulang
dada kirinya.
O
2) ' < trauma dada akibat
@yeri -kut
ke#elakaan 3) P < seperti tertekan atau tertimpa
benda
yang
berat ) 5 < dada sebelah kiri ) < * +)
<
hilang
meningkat 3.
timbul!
jika
ada
akti$itas. D$ ;
rauma pada toraks
1) lien merasa lemah 2) esak
O edera jaringan lunak! #ederahilangnya kontinuitas struktur tulang
D( ;
1) 'asien sesak 2) 'asien tirah baring
O -danya luka pas#a trauma dan pemasangan WD O 4ntoleransi -kti$itas
30
4ntoleransi akti$itas
.
D$ ; %
rauma pada toraks
D( ;
O
1) -danya
pemasangan
edera jaringan lunak!
WD
#ederahilangnya kontinuitas
2) 6 < 55N 32 " mnt!
struktur tulang
@N ;0 " mnt! DN 100 *0
5esiko tinggi in&eksi
O
mmHg! N
-danya luka pas#a trauma
3+o
dan pemasangan WD
3) -rea pemasangan WD
O
kemerahan.
etidak adekuatan pera8atan luka dan WD O 5esiko tinggi in&eksi
3.- D&agn%sa Ke4era6atan
1) @yeri berhubungan dengan trauma jaringan dan re&lek spasme otot sekunder terhadap adanya darah di rongga pleura. 2) etidake&ekti&an pola na&as berhubungan dengan ekspansi paru yang tidak maksimal karena trauma. 3) 4ntoleransi akti$itas berhubungan dengan pemasangan WD. ) 5esiko tinggi in&eksi yang berhubungan dengan adanya port de entree akibat luka penusukan tindakan WD.
3./ "nter8ens& Ke4era6atan
1) @yeri berhubungan dengan trauma jaringan dan re&lek spasme otot sekunder terhadap adanya darah di rongga pleura. Domain 12 enyamanan elas 1 enyamanan Bisik
etelah
N() dilakukan tindakan
N") asuhan Manajemen N9er& *155,
31
kepera8atan selama 3"2 jam! nyeri dapat 1) >akukan
pengkajian
nyeri
berkurang dengan kriteria hasil<
komprehensi& yang meliputi lokasi!
K%ntr%l N9er& *1/5-,
karakteristik!
1) 1+001
Menggambarkan
&aktor
penyebab ()
onsetdurasi!&rekuensi!
kualitas! intensitas atau beratnya nyeri atau &aktor pen#etus.
2) 1+002 Mengenali kapan nyeri terjadi 2) bser$asi adanya petunjuk non$erbal ()
mengenai ketidaknyamanan terutama
3) 1+00 Menggunakan analgesik yang direkomendasikan ()
pada
mereka
yang
tidak
dapat
berkomunikasi se#ara e&ekti&.
) 1+00* Melaporkan gejala yang tidak 3) 'astikan pera8atan analgesik bagi terkontrol pada pro&esional kesehatan ()
pasien dilakukan pera8atan yang ketat
) 1+00; Mengenali apa yang terkait ) A$aluasi pengalaman nyeri di masa dengan gejala nyeri ()
lalu yang meliputi ri8ayat nyeri kronik indi$idu atau keluarga atau nyeri yang
N9er&; E!ek 9ang Mengganggu *2151,
menyebabkan
1) 210113 Gangguan pergerakan &isik ()
ketidaknyamanan
2) 21012* etidaknyamanan ()
dengan tepat.
3) 21013 Gangguan akti&itas &isik (3)
disa$ility
) A$aluasi bersama kesehatan
atau
atau
ke#a#atan
pasien dan tim
lainnya!
mengenai
T&ngkat N9er& *2152,
e&ekti&itas tindakan pengontrolan nyeri
1) 210201 @yeri yang dilaporkan
yang pernah digunakan sebelumnya.
2) 21020 'anjangnya episode nyeri
+) :erikan in&ormasi mengenai nyeri!
3) 21020+ Akspresi nyeri 8ajah
seperti penyebab nyeri! berapa nyeri! akan dirasakan dan antisipasi dari ketidaknyamanan. *) 'ilih dan implementasikan tindakan yang beragam (misalnya &armakologi! non&armakologi! interpersonal) untuk mem&asilitasi penurunan nyeri! sesuai dengan kebutuhan.
32
Tera4&
Lat&han
;
M%+&l&tas
*Pergerakan, $en& *522,
1) entukan batasan pergerakan sendi dan e&eknya terhadap &ungsi sendi 2) Monitor lokasi dan ke#enderungan adanya nyeri dan ketidaknyamanan selama pergerakanakti$itas 3) :antu
pasien
mendapatkan
posisi
tubuh yang optimal untuk pergerakan sendi pasi& maupun akti& ) :antu untuk melakukan pergerakan sendi yang ritmis dan teratur sesuai kadar nyeri yang bisa ditoleransi! ketahanan dan pergerakan sendi ) entukan
perkembangan
terhadap
pen#apaian tujuan Tera4& Lat&han ; K%ntr%l (t%t *522/,
1) olaborasikan dengan ahli terapi &isik! okupasional dan rekreasional dalam mengembangkan
dan
menerapkan
program latihan sesuai kebutuhan 2) 4nisiasi
pengukuran
kontrol
nyeri
sebelum memulai latihan atau akti$itas 3) Flangi instruksi yang dilakukan pada pasien mengenai #ara yang tepat dalam melakukan meminimalkan
latihan #edera
untuk dan
memaksimalkan e&eknya ) >atih
pasien
se#ara
$isual
untuk
melihat bagian tubuh yang sakit ketika
33
melakukan -D> (kegiatan sehari%hari) atau latihan jika diindikasikan ) :antu pasien untuk membuat protokol latihan
(meningkatkan)
kekuatan!
ketahanan dan kelenturan 2) etidake&ekti&an pola na&as berhubungan dengan ekspansi paru yang tidak maksimal karena trauma. )omain + , ActrivityRest Class +. Cardiovascularulmonary Responses N() N") etelah dilakukan tindakan kepera8atan D%ma&n 2 Ps9=h%l%g&=al ; )%m4le> 2"2 jam diharapkan pola na&as pasien )lass K. Res4&rat%r9 Management menjadi e&ekti& dengan kriteria hasil <
33-5 Res4&rat%r9 M%n&t%r&ng
553 Res4&rat%r9 $tatus;
1) Monitor rate! ritme! kedalaman napas.
1) 00301 respirasi rate
2) atat jika ada perubahan bentuk dada.
2) 00302 ritme respirasi
3) Monitor adanya gangguan pola napas
3) 0032 kapasitas tidal
seperti hiper$entilasi! napas kusmaul.
) 0030; penggunaan otot bantu napas
) Monitor
kelemahan
dari
otot
dia&ragma. ) Monitor le$el saturasi oksigen. D%ma&n . $a!et9
kala 1 < Severe deviation from normal )lass <. R&sk Management range
//5 <&tl $&gns M%n&t%r
kala 2 < Su$stantial deviation from normal 1) Monitor range
darah!
nadi!
temperatur daan 55.
kala 3 < /oderate deviation from normal 2) Monitor range
adanya
tanda
maupun hipertermi.
kala < /ild deviation from normal range kala < 0one
tekanan
deviation from normal
range
3
3) Monitor 8arna kulit! suhu.
hipotermi
3) 4ntoleransi akti$itas berhubungan dengan pemasangan WD. )omain + , ActrivityRest Class +. Cardiovascularulmonary Responses N() N") etelah dilakukan tindakan kepera8atan D%ma&n 2 Ps9=h%l%g&=al ; )%m4le> 2"2 jam diharapkan pasien bertoleransi )lass K. Res4&rat%r9 Management terhadap akti$itas dengan kriteria hasil <
3325 (>9gen Thear49
D%ma&n " :un=t&%nal Health
1) 'astikan kepatenen jalan napas.
)lass A?Energ9 Ma&ntenan=e
2) 4nstruksikan
555- A=t&8&t9 T%leran=e <
pasien
untuk
mendapatkan terapi oksigen.
1) 00002 nadi saat akti$itas
3) bser$asi tanda%tanda $ital.
2) 0000/ Mudah untuk bernapas
) Monitor kemampuan pasien untuk
3) 0000
tekanan
darah
systole
saat
akti$itas
mengembalikan
kemampuan
oksigenasi.
) 0000 tekanan darah diastole saat ) bser$asi adanya pembatasan klien akti$itas
dalam melakukan akti$itas. +) :antu klien untuk mengidenti$ikasi
5550 :at&gue Le8el <
akti$itas yang mampu dilakukan.
1) 000*0/ sakit kepala
*) Monitor
respon
kardio$askuler
2) 000*11 nyeri otot
terhadap akti$itas (takikardi! distrimia!
3) 000*12 nyeri sendi
sesak
) 000*13 malaise
perubahan hemodinamik).
) 00301 respirasi rate +) 00302 ritme respirasi *) 0032 kapasitas tidal /) 0030; penggunaan otot bantu napas
kala 1 < Severe compromised kala 2 < Su$stantial compromised
3
na&as!
diaporesis!
pu#at!
kala 3 < /oderate compromised kala < /ild compromised kala < 0one compromised ) 5isiko tinggi in&eksi yang berhubungan dengan adanya port de entree akibat luka penusukan tindakan WD. )omain ""
, Safetyrotection
1elas "
, 2nfection N() etelah dilakukan inter$ensi kepera8atan selama
3"2
jam
klien
N") Wound Care (3660):
mendapatkan 1) Monitor karakteristik luka termasuk
tindakan penyembuhan luka (1103) dengan kriteria hasil<
drainase! 8arna! ukuran dan bau 2) Membersihkan luka dengan normal
1) lien dapat menjaga drainase purulen dengan baik ()
saline 3) Menggunakan dressing sesuai dengan
2) erlihat penurunan ukuran luka ()
tipe luka
3) Granulasi tampak pada luka ()
) Mempertahankan teknik steril ketika
) 'eradangan luka berkurang ()
pera8atan luka ) Merubah posisi klien setiap 2 jam +) Memberi in&ormasi kepada klien dan keluarganya
mengenai
tanda
dan
gejala in&eksi *) Menggunakan alat pengurang tekanan pada tumpuan luka seperti pemberian gel! bantalan tangan dan kaki
3+
BAB PENUTUP .1 Kes&m4ulan
Hemothoraks adalah adanya darah yang masuk ke areal pleura (antara pleura $iseralis dan pleura parietalis). :iasanya disebabkan oleh trauma tumpul atau trauma tajam pada dada! yang mengakibatkan robeknya membran serosa pada dinding dada bagian dalam atau selaput pembungkus paru. 5obekan ini akan mengaikibatkan darah mengalir ke dalam rongga pleura! yang akan menyebabkan penekanan pada paru. Hemothoraks dibagi berdasarkan klasi&ikasi menjadi hemothoraks ke#il (minimal)! hemothoraks sedang (moderate)! dan hemothoraks besar (massi$e). Gejala yang ditemukan pada hematotoraks sesuai dengan besarnya perdarahan atau jumlah darah yang terakumulasi. 'emeriksaan dapat dilakukan untuk e$aluasi hemothoraks ialah radiogra&i dada. elain radiogra&i dada! ultrasonogra&i dada dan #t%s#an juga dijadikan sebagai e$aluasi diagnostik yang pertama pada pasien dengan hemothoraks. omplikasi yang akan timbul pada pasien dengan hemothoraks ialah syok hipo$olemik dan pleural sepsis atau pleural empyema. 'enatalaksanaan pasien dengan hemothoraks adalah dengan mengeluarkan darah dari rongga pleura yang dapat dilakukan dengan #ara chest tu$e! video-assisted thoracoscopy ($ats)! thoracotomy! dan trombolitik agen. 'enting bagi seorang pera8at melakukan penanganan se#ara tepat dan #epat dengan memperhatikan tanda%tanda kega8atan perna&asan pada trauma dada! sehingga diharapkan pera8at mampu se#ara pro&esional men#egah akibat buruk dari hemothoraks. elain itu! pera8at dapat memberikan asuhan kepera8atan yang tepat untuk pasien dengan hemothoraks.
.2 $aran
Diharapkan dengan penulisan makalah ini! mahasis8a mampu memahami dan mengaplikasikan asuhan kepera8atan pada pasien hemothoraks se#ara komprehensi&! sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup pasien.
3*
DA:TAR PU$TAKA
:oersma! Wim G. 2010. Treatment of 3aemothorax. Alse$ier! 6olume 10 4ssue 11. http<888.s#ien#edire#t.#oms#ien#earti#lepii0;+1111000313
(diakses
tanggal ; eptember 201*). Diane . :aughman! o-nn . Ha#kley. 2000. 1eperaatan /edikal (edah. akata< AG. Gloria M. :ule#hek et al. 2013. 0ursing 2ntervention Classification (@4). t >ouis! Missouri. Mosby. ohn Wiley Q ons. 201. 0ursing )iagnosis, )efinitions and Classification 45"645"7 . F< Wiley :la#k8ell. hos#hnau! et al. 2012. )elayed ost Traumatic 3aemothorax. Hamad! 6ol. 10. http<888.Rs#ien#e.#omdoipd&10.33;jemta#.2012.109#ookieetN1. (diakses 10 eptember 201*). MahooEi! Hamid 5eEa! et al 201+. /odern /anagement of Traumatic 3emothoraks. rauma reat! 6ol. 4ssue 3. https<888.omi#sonline.orgopen%a##essmodern% management%o&%traumati#%hemothoraks%21+*%1222%100032+.pd& (diakses tanggal 10 eptember 201*). Man#ini!
Marry
.
201*.
3aemothorax.
http<emedi#ine.meds#ape.#omarti#le20*;1+%o$er$ie8Sa/ (diakses tanggal ; eptember 201*). MuttaRin! -ri&. 200/. (uku A'ar Asuhan 1eperaatan 1lien dengan 8angguan Sistem ernapasan. akarta< alemba Medika. n#el! et al. 201*. Recognition and /anagement of Traumatic /assive 3aemothorax, *valuation of 97 Cases. 5emedy 'ubli#ations >>! 6ol. 2 -rti#le
3/
1. https<888.#lini#sinsurgery.#ompd&sT&older#is%$2%id1.pd& (diakses tanggal 10 eptember 201*). 5odol&o! 6alentin! et al. 2013. Thoracoscopy and /assive 3aemothorax in 3emodynamically
Sta$le
atients.
rauma
reat!
6ol.
2
4ssue
1.
https<888.omi#sonline.orgopen%a##essthora#os#opy%and%massi$e% hemothoraks%in%hemodynami#ally%stable%patients%21+*%1222.10001+1.pd& (diakses tanggal 10 eptember 201*). ue Moorhead et al . 2013. 0ursing :utcomes Classification (@) < Measurement o& Health ut#omes. t >ouis! Missouri. Mosby.
3;