Vol…, No…., Bulan…20xx
ANALISIS PENENTUAN WAKTU PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN PRODUKSI DI PT. KHARISMA ABADI SEJATI Ade Nuryana, Nury ana, Agu A gu !u"#ar, !u "#ar, $ayang $ayang Ca%a W, $ud"n $ud"n Wa&yud"n Wa&yud"n 13210717189,13210717192,13210717217 13210717189,13210717192,13210717217,, 13210717218 E-mail:
[email protected]
Diterima: xxxxx
Diperbaii: xxxxx
Di!etujui: xxxxx
ABSTRAK Sistem Sistem peraw perawata atan n mesin mesin yang yang selam selamaa ini ditera diterapk pkan an pada pada PT. PT. Kharis Kharisma ma Abadi Abadi Sejati Sejati bersi bersifa fatt "orrecti#e $ai%te%a%ce $ai%te%a%ce sehingga aktivitas produksi sering mengalami gangguan karena mesin– mesin produksi tidak dapat berfungsi. berfungsi. Mesin produksi yang digunakan digunakan dalam proses proses produksi produksi adalah mesin !la%&er potong potong mesin gergaji besi mesin mesin gerinda gerinda tangan tangan mesin bor magnet magnet mesin las mesin roll plate plate dan mesin bubut. bubut. Mesin bor magnet magnet merupakan mesin yang memiliki frekuensi kerusakan terbesar yaitu !!"# $ dan kehilangan jam kerja pada saat perbaikan perbaikan mesin yaitu %#&' $. (leh sebab itu penelitian dilakukan dengan menggunakan menggunakan metode 'rey 'rey )M*A dalam dalam pener penerap apan an (eliability "e%tere& "e%tere& $ai%te%a%ce $ai%te%a%ce +,-M./asi +,-M./asill pengol pengolahan ahan dan analisis analisis diperole diperoleh h bahwa bahwa komponen !pi%&le komponen !pi%&le motor 0)A1!234155 #4belt dan ra&ial ball beari%g merupakan merupakan komponen komponen kritis. Kegagalan Kegagalan komponen mesin bor magnet termasuk dalam kategori kategori 6 + outage problem problem sebesar 78 $ dan kategori - +eco%omic + eco%omic problem problem sebesar sebesar &8 $. Pemiliha Pemilihan n tindakan tindakan perawatan perawatan yang tergolong tergolong co%&itio% &irecte& &irecte& +-9 sebanya sebanyak k % kompon komponen en dan time &irecte& +T9 sebanyak % komponen. :nterval pergantian komponen yang optimal dengan meminimalkan &o)%time untuk &o)%time untuk komponen !pi%&le komponen !pi%&le adalah adalah !! hari komponen motor 0)A1!234155 adalah !# hari komponen #4belt adalah adalah %& hari dan komponen ra&ial ball beari%g adalah adalah %! hari. 9engan diterapkannya sistem perawatan (eliability perawatan (eliability "e%tere& "e%tere& $ai%te%a%ce $ai%te%a%ce +,-M maka terjadi penurunan &o)%time penurunan &o)%time yang ;ukup signifikan yaitu sebesar &18# $. Kata Kunci : (elability "e%tere& "e%tere& $ai%te%a $ai%te%a%ce %ce +,-M 'rey )M*A co%&itio% &irecte&, time &irecte&, &o)%time
ABSTRACT *ngine maintenan;e system whi;h has been applied to the PT. Kharisma Abadi Sejati is -orre;tive Maintenan;e that produ;tion a;tivities are often subje;t to interferen;e from the engine 4 the produ;tion ma;hine ;an not fun;tion. Produ;tion ma;hinery used in the produ;tion pro;ess is slander ;utting ma;hine ha;ksaw ma;hine hand grinding ma;hine magneti; drilling ma;hine ma;hine welding ma;hine plate roll ma;hines and lathes. Magneti; drilling ma;hine is a ma;hine that has the greatest damage fre
ith >ith the implementat implementation ion of ,eliability ,eliability -entered -entered Maintenan;e Maintenan;e treatment treatment system system +,-M +,-M then there is a signifi;ant redu;tion in downtime that is e
'. PENDAHULUAN
9engan semakin meningkatnya persaingan dalam bidang manufaktur maka perusahaan harus melakukan perbaikan se;ara berkala untuk mendukung kelan;aran proses produksinya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah sistem perawatan di dalam perusahaan. Perawatan merupakan kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas pabrik dan mengadakan perbaikan atau pergantian yang memuaskan sesuai dengan apa yang diren;anakan.Keandalan mesin dan fasilitas produksi merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kelan;aran proses produksi serta produk yang dihasilkan sehingga peralatan dan mesin produksi perlu dijaga dan ditingkatkan keandalannya guna mendukung kelan;aran proses produksi. ,-M merupakan suatu proses yang digunakan untuk menentukan langkah yang harus dilakukan untuk menjamin setiap asset fisik dapat berfungsi sesuai dengan yang diinginkan oleh penggunanya Keuntungan metode ,-M adalah meminimasi peluang kegagalan mesin se;ara mendadak memfokuskan kegiatan perawatan pada komponen – komponen kritis dan meningkatkan reliability komponen. Kerusakan yang terjadi pada mesin – mesin produksi perusahaan mengakibatkan tingginya angka &o)%time &e%ga% rata-rata 13.*3+ perbula%.6erdasarkan pada uraian tersebut maka penelitian ini di;oba diselesaikan dengan menggunakan metode ,-M yang mengaplikasikan 'rey )M*A.Metode ,-M digunakan untuk meningkatkan kehandalan mesin dan menentukan interval perawatan mesin.9engan menggunakan metode ,-M diharapkan dapat mengurangi waktu &o)%time yang terjadi pada PT. KAS.
(. METODE PENELITIAN Penelitian diawali dengan peninjauan dan pengumpulan data di PT. KAS. 9ata yang diambil adalah data kerusakan mesin dan waktu perbaikan mesin. 9ata tersebut diperoleh dengan melakukan kegiatan tanya jawab dan wawan;ara dengan operator supervisor dan mekanik se;ara langsung dilapangan dan men;atat dari dokumen yang terdapat di perusahaan.Pemilihan mesin yang paling kritis digambarkan dengan diagram pareto. Metode ,-M digunakan untuk menentukan komponen kritis yang terdapat pada mesin – mesin di PT. KAS. Metode ini terdiri dari tujuh langkah yakni seleksi sistem dan pengumpulan informasi pendefinisian batasan sistem deskripsi sistem fungsi sistem dan kegagalan fungsi 'rey ailure mo&e a%& Eect %aly!i! +'rey )M*A /ogic ree %aly!i! +2TA dan pemilihan tindakan. Pada langkah 3rey )M*A terdiri dari enam langkah yakni membangun seri perbandingan menetapkan seri standar men;ari perbedaan antara seri standar dan seri perbandingan menghitung koefisien relasional grey dan derajat hubungan grey menghitung derajat hubungan grey dan mengurutkan tingkat resiko berdasarkan prioritas. ?adwal pergantian komponen kritis diperoleh berdasarkan perhitungan waktu otal $i%imum Do)%time +TM9.
Terdapat beberapa langkah dalam tahapan ,-M yaitu @ a. Seleksi sistem dan pengumpulan informasi. 6erdasarkan hasil pengumpulan data maka sistem yang dipilih adalah sistem yang memiliki kriteria total frekuensi kerusakan dan &o)%time terbesar yang ditunjukkan pada 3ambar 5. 5&1
%1 !8
511 !1
'1 &8
#1
&1 58
%1 51
&1 8 1
1
Gambar 1. Diagram Pareto Kerusakan Mesin PT. KAS
6erdasarkan 3ambar 5. mesin bor magnet memiliki persentase frekuensi kerusakandan &o)%time terbesar yaitu !!."# dan 8#.7# $. Karena mesin bor magnet memiliki persentase &o)%time tertinggi maka sistem yang dipilih adalah mesin bor magnet. b.
Pendefinisian 6atasan Sistem 6atasan – batasan sistem mesin bor magnet dapat di lihat pada Tabel 5 yang menunjukkan bahwa batasan sistem komponen terdiri dari !tart )it dan termi%ate )it . Ketika saklar magnet diaktifkan maka mesin bor magnet dapat menempel pada benda kerja. /asil dari putaran !pi%&le yang terdapat di dalam !pi%&le !lee#e dapat menggerakkan mata bor yang terpasang pada &rilli%g cuc . Tansmisi daya motor yang diperoleh dari pasangan pulley dan v4belt dapat menggerakan !pi%&le. ;. 9eskripsi sistem Penyusunan y!tem or 4rea&o)% y!tem +S>6S bertujuan untuk mempermudah dalam membedakan komponen yang satu dengan komponen lainnya. Penyusunan S>6S dapat dilihat pada Tabel & yang menunjukkan bahwa subsistem kaki atau dasar terdapat komponen saklar magnet. Subsistem &rilli%g ea& terdapat komponen !pi%&le &rilli%g cuc dan !pi%&le !lee#e. Subsistem po)er tra%!mitio% terdapat komponen motor 0)A1!234155 v4belt pulley dan ra&ial ball beari%g .
6atasan )isik Primer
Komponen 2tart 3it1
). HASIL DAN PEMBAHASAN
Saklar magnet
ermi%ate it 6or magnet
menepel pada
Saklar magnet
d.
dinyalakan Spindle Drilli%g c1uc
benda kerja Putaran /asil putaran !pi%&le !pi%&le diteruskan ke menggerakkan
2pi%&le !lee#e
mata bor
&rilli%g c1uc Transmisi daya motor
Motor 0)A1!234155
/asil transmisi 5ulley
0)A1!234155 motor
6 4 4elt
ditransmisikan
)ungsi sistem dan kegagalan fungsi 6erdasarkan kode – kode yang terdapat pada y!tem or 4rea&o)% y!tem +S>6S maka dibuat fungsi sistem dan kegagalan fungsi yang dapat dilihat pada Tabel ! yang menunjukkan bahwa perekatan mesin dengan bagian – bagian lori tidak dapat dilakukan karena saklar magnet tidak dapat diaktifkan. Proses pengeboran tidak dapat dilakukan karena !pi%&le tidak terpasang dalam !pi%&le !lee#e dan &rilli%g cuc tidak dapat mengenggam mata bor. pi%&le tidak dapat berputar disebabkan oleh tidak adanya daya yang dit ransmisikan oleh pasangan v4belt dan pulley.
0)A1!234155 dengan
0o.
menggerakkan (a&ial ball
0o.
menggunakan
Kerusakan
!pi%&le
beari%g
raian )ungsi B Kegagalan
)ungsi
pulley dan #4 belt
)ungsi )ungsi
A.5.
Tabel 1. Batasan Sistem
A.5.5
6.&. Kode
Subsistem Kaki atau
Kode
A.5
A
dasar Drilli%g
Komponen
6.&.5
Saklar magnet
6.&.& 6.&.!
2pi%&le
6.5
6
-.!.
ea&
6.&
-.!.5
Drilli%g c1uc pi%&le !lee#e
-.!.&
6.! Motor
-.!.!
5o)er
-
-.5
0)A1!234155
0ra%!mitio%
-.!.%
6-belt
-.& 5ulley -.! (a&ial ball
-.%
Perekatan mesin dengan bagian – bagian lori Magnet tidak bereaksi terhadap benda kerja Proses pembuatan lubang pada bagian – bagian lori Drilli%g cuc tidak dapat menggenggam mata bor pi%&le tidak dapat berputar pi%&le tidak terpasang didalam !pi%&le !lee#e pi%&le tidak dapat berputar dapat Motor tidak menggerakan !pi%&le 6 4 4elt tidak dapat mentransmisikan daya yang diberikan motor 5ulley dapat tidak mentransmisikan daya yang di berikan oleh 6 4 4elt Terjadi gesekan terhadap pulle poros y yang menyebabkan poros pulley terkikis
Tabel $. %ungsi Sistem dan Kegagalan %ungsi
beari%g
Tabel . Penyusunan System !ork Breakdown System " S!BS #
e.
'rey ailure $o&e a%& Eect %aly!i! +'rey )M*A ailure $o&e a%& Eect %aly!i! +)M*A merupakanproses mengidentidikasi kegagalan dari suatu komponen yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi dari sistem. Penerapan 'rey eory dalam )M*A dilakukan terlebih dahulu dengan men;ari nilai !e#erity occura%ce dan &etectio%. Penentuan nilai !e#erity occura%ce dan &etectio% berdasarkan hasil ou! 'rup Di!cu!io% +)39 dengan mekanik mesin bor magnet. Penentuan rating !e#erity occura%ce dan &etectio% dapat dilihat pada Tabel %.Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah nilai !e#erity occura%ce dan &etectio% didapatkan
adalah menghitung besarnya nilai (i! 5riority umber +,P0.,P0 merupakan produk matematis dari keseriusan eect !e#erity cau!e kemungkinan terjadinya akan menimbulkan kegagalan yang berhubungan dengan eect occurre%ce dan kemampuan untuk mendeteksi kegagalan sebelum terjadi +&etectio%.
Komponen
)ailure Mode Saklar
Saklar magnet Magnet ,usak Spindle ,usak Drilli%g c1uc
2pi%&le
Drilli%g c1uc
S
(
9
7
&
!
'
!
#
'
&
%
7
&
8
51
!
#
'
&
#
'
!
#
'
!
#
%.
Menghitung koefisien relasional grey ntuk menghitung koefisien relasional faktor keputusan dari model kegagalan dibandingkan dengan seri standar. 2angkah – langkah untuk perhitungan pada langkah keempat ini adalah sebagai berikut @ a. -arilah nilai maFimum dan minimum pada langkah ketiga 1i min E 1 1i maF E ' b. adalah berupa identifikasi hanya mempengaruhi nilai relatif dari resiko tanpa mengubah prioritas. 0ilai yang biasanya digunakan adalah 18. ,umus yang digunakan dalam menghitung koefisien relasi grey adalah @ GGG5
8.
Menentukan derajat hubungan 2angkah kelima dilakukan untuk mengetahui nilai prioritas untuk masing – masing komponen. ,umus yang digunakan dalam menentukan derajat hubungan yaitu @
au! pi%&le !lee#e pi%&le !lee#e
reta Motor 0)A1!234 Motor 155
terbakar Poros Pulley
5ulley
,etak C46elt Putus Tidak dapat memutar as
6 4belt
(a&ial ball beari%g
penggerak
Tabel &. Penentuan 'ating Se(erity) *ccurance) dan Detection
Penentuan nilai ,P0 menggunakan metode 'rey )M*A yang kemudian dirangking mulai dari nilai ,P0 terbesar hingga terke;il. 2angkah – langkah penentuan ,P0 dengan menggunakan metode 'rey )M*A yaitu @ 5. Membangun seri perbandingan Pada tahap ini nilai !e#erity occura%ce dan &etectio% dimasukkan pada masing – masing tipe kegagalan. Tampilannya adalah @
&.
Menetapkan seri standar Standar yang ditetapkan adalah nilai terke;il yang terdapat pada !e#erity occura%ce dan &etectio% yaitu &. DoE & & &
!.
Men;ari perbedaan antara seri standar dan seri perbandingan
Pada tahap ini dilakukan pengurangan nilai dari seri perbandingan dengan seri standar. GGG&
17'%
18%!
18#7
1#!!
E 1#'"
18##
1#7&
1887
+eco%omic problem karena ailure mo&e kedua komponen tersebut tidak berdampak pada !aety operatio%alpla%t maupun dan hanya menyebabkan proses pengeboran menjadi lebih lama. Komponen !pi%&le &rilli%g cuc motor 0)A1!234155 pulley v4belt dan ra&ial ball beari%g tergolong kategori 6 +outage problem karena ailure mo&e komponen – komponen tersebut mempunyai konsekuensi terhadap operatio%al pla%t yang menyebabkan proses pengeboran tidak dapat dilakukan.
#.
Mengurutkan tingkat resiko berdasarkan prioritas Pada langkah ini diurutkan tingkat resiko dengan mengurutkan nilai dari terke;il hingga terbesar. Prioritas pertama merupakan prioritas dengan derajat hubungan terke;il. Tingkat resiko berdasarkan prioritas dapat dilihat pada Tabel 8. 0ilai
9erajat
9erajat /ubungan
/ubung an
,anking 5
18%!
&
18#7
!
18#7
g. Pemilihan Tindakan Pemilihan tindakan merupakan tahap terakhir dari proses ,-M. 9ari tiap mode kerusakan dibuat daftar tindakan yang mungkin untuk dilakukan dan selanjutnya memilih tindakan yang paling efektif. 6erdasarkan langkah – langkah sebelumnya yang telah dilakukan maka diperoleh % komponen yang tergolong co%&itio% &irecte& dan % komponen yang tergolong time &irecte& . Komponen yang tergolong co%&itio% &irecte& adalah saklar magnet !pi%&le !lee#e &rilli%g cuc dan pulley. Komponen yang tergolong time &irecte& adalah !pi%&le motor 0)A1!234155 ra&ial ball beari%g dan v4belt . ).'.Pengu*"an D"%+r"u%"
%
18#7
8
1#!!
#
1#7&
7
1#'"
'
17'%
Tabel +. Tingkat 'esiko berdasarkan ,rioritas
f. /ogicree%aly!i!+2TA Tujuan /ogic ree %aly!i! +2TA adalah mengklasifikasikan ailure mo&e ke dalam beberapa kategori sehingga nantinya dapat ditentukan tingkat prioritas dalam penanganan masing – masing ailure mo&e berdasarkan kategorinya. Tabel #.Menunjukkan Kategori /ogic ree %aly!i! mesin bor magnet.
Perhitungan reliability dilakukan pada komponen yang termasuk dalam pemilihan tindakan ime &irecte& +T9.Komponen tersebut adalah !pi%&le motor 0)A1!234155 ra&ial ball beari%g dan v4belt . Parameter – parameter yang terdapat pada tiap komponen digunakan untuk perhitungan total mi%imum &o)%time.ji pola distribusi untuk masing4masing komponen menggunakan !ot)are Ea!yit 8.8 5roe!!io%al . Parameter – parameter komponen yang dihasilkan !ot)areEa!yit 8.8 5roe!!io%al digunakan untuk perhitungan total mi%imum &o)%time. /asil pengujian distribusi dengan menggunakan !ot)are Ea!yit 8.8 5roe!!io%al dapat dilihat pada Tabel 7. No Komponen
"aklar magnet Spindle Drilling chuck Spindle sleeve #otor N$0%&'( 0)) Pulley V (belt Radial ball bearing
Critical nal!sis Categor! C
2
B B C
%
B B B B
Tabel -.ogic Tree Analysis Mesin Bor Magnet
6erdasarkan Tabel # Komponen saklar magnet dan !pi%&le !lee#e tergolong kategori -
Parameter + -,)/)
)
Komponen
Pola *istribusi
-
Spindle
Weibull
#otor Gamma N$0%&'(0))
Radial ball bearing
V (Belt
1 2,%/) + %),/2% 1 ),% 3 ,/
Normal 4 5,0+ 2,65 Weibull 1 /%,%)
Tabel /.0asil 2i Distribusi
).(.Per&"+ungan Total Minimum Downtime -TMD
Komponen !pi%&le diambil sebagai ;ontoh perhitungan total mi%imum &o)%time dengan langkah – langkah @ a. Perhitungan fungsi distribusi kumulatif komponen !pi%&le 4
4
GGG!
perawatan usulan yang dihasilkan mengalami penurunan &o)%time sebesar &1.8# $ jika dibandingkan dengan pergantian komponen perawatan sekarang.
0o
b.
Menghitung interval kerusakan tiap waktu GG G.% /+1 selalu ditetapkan E 1
SP
9t49
+/ari 81
+/ari !!
+$ !7.
%%
!#
57.7"
87
%&
5&.&'
%"
%!
5%.'"
Komponen
5 9an seterusnya sampai )+!!
SPS
2pi%&le Motor & 0)A1!234155
C4belt
!
%
(a&ial ball 4eari%g
4 T0+a# Penurunan D+
4 9an seterusnya sampai /+!! ;.
Perhitungan total mi%imum &o)%time GGG..8
9an seterusnya sampai 9+!!
).).Jad/a# Pergan+"an K010nen Kr"+"%
:nterval perawatan terhadap komponen yang sering mengalami ailure mo&e pada mesin bor magnet dapat dilihat pada Tabel '.
No. ) 2 % -
7ad8al Komponen Pergantian 9 :ari ; "pindle %% #otor % N$0%&'(0))
Ra+a(
&1.8#
SPS E Sistem Perawatan Sekarang SP E Sistem Perawatan sulan 9t49 E Penurunan 9owntime
2. KESIMPULAN
Kegiatandan interval perawatan berdasarkan (eliability "e%tere& $ai%te%a%ce memiliki % komponen dengan perawatan terjadwal dan % komponen dengan perawatan tidak terjadwal. Komponen – komponen yang memiliki jadwal perawatan adalah spindle dengan jadwal perawatan !! hari motor 0)A1!234155 dengan jadwal perawatan !# hari ra&ial ball beari%g dengan jadwal perawatan %! hari dan v4belt dengan jadwal perawtan %& hari. 9engan menerapkan metode (eliability "e%tere& $ai%te%a%ce maka PT. KAS dapat menurunkan rata4rata &o)%time sebesar &1.8# $.
4. DA5TAR PUSTAKA Tabel 3. 4adwal Pergantian Kom,onen Kritis Mesin Bor Magnet
Pada Tabel ' terlihat bahwa komponen !pi%&le dilakukan pergantian setiap !! hari komponen motor 0)A1!234155 dilakukan pergantian setiap !# hari komponen ra&ial ball beari%g dilakukan pergantian setiap %! hari dan komponen v4belt dilakukan pergantian setiap %& hari. ).2.Penurunan Downtime S"%+e Pera/a+an Se3arang dan U%u#an
Sistem perawatan usulan yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan penurunan &o)%time terhadap proses produksi produk. /asil penurunan downtime sistem perawatan sekarang dan usulan dengan melakukan simulasi terhadap distribusi kerusakan dapat dilihat pada Tabel " yang menunjukkan bahwa pergantian komponen
A. K. 3ovil. ,eliability *ngineering. M;. 3raw /ill Publishing -o. Assauri Sofjan. 5""". Manajemen Produksi dan (perasi. *disi Keempat. ?akarta @ 2embaga )akultas *konomi niversitas :ndonesia. -order
Antony. 5""&. Teknik Manajemen Pemeliharaan. ?akarta @ *rlangga.
9yadem *ngineering -orporation. &11!. 'ui&eli%e! or ailure $o&e a%& Eect! %aly!i!, or utomoti#e, ero!pace a%& 'e%eral $a%uacturi%g ;%&u!trie! . Kanada@ -, 5re!!.
)rampton -oby dkk. 6en;hmarking >orld -lass Maintenan;e. 3aspers= Cin;ent. &111. Analisis Sistem Terapan 6erdasarkan Pendekatan Teknik :ndustri. 3oble >illiam M. 5""'. -ontrol Systems Safety *valuation H ,eliability. 2indley ,./iggins.5"7#. Maintenan;e *ngineering /andbook. M;.3raw /ill Publishing -o. >.3rant
:reson.5"##. /andbook (f ,ealibility *ngineering and Management. M;.3raw /ill Publishing -o.