Kultum (Berbakti Kepada Kedua Orang Tua)Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Persiapan Menjadi Orang Tua, artilel, lsajkfbsdfb,ksadfkbaildfs,kjdsbfkbadkf,,hdsafvbdsf,adfffb
PeranDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
ortuDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Contoh Surat Persetujuan Orang TuaDeskripsi lengkap
perhatian orang tua merupakan skala pengukuran untuk perhatianDeskripsi lengkap
PeranFull description
Surat Izin Orang TuaFull description
contoh surat untuk memanggil siswa yang bermasalah di sekolahDeskripsi lengkap
leafletFull description
Tugas Perdagangan international
Saham, kamu tau gak saham itu apa? saham itu adalah apa yang kita ucapkan saat pertama bertemu orang atau masuk ke suatu ruanganFull description
bagan hak atas tanah menunjukan jenis2 hak atas tanah
lkFull description
Hak Atas Informasi LingkunganFull description
Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang TuaKesiapan Peningkatan Menjadi Orang TuaKesiapan Peningkatan Menjadi Orang TuaKesiapan Peningkatan Menjadi Orang TuaKesiapan Peningkatan Menjadi Orang TuaDeskripsi lengkap
.Full description
Hak kedua orang tua atas anaknya sangatlah agung. Bahkan hak mereka adalah hak terbesar setelah hak Allah dan Rasul-Nya. Allah mengingatkan kita tetnatng hak mereka langsung setelah Dia mengingatkan kita tentang Hak-Nya. Allah berfirman:
“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu nangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” sebaik-baiknya.” (QS. AlAl-Israa’: 23)
Berbuat baik kepada kedua orang tua adalah malan terbaik dan paling disukai setelah ibadah kepada Allah. Allah. Ibnu Mas’ud mengatakan: “Saya pernah bertanya kepada Rasulullah, ‘Amalan apa yang paling dicintai oleh Allah?’ Rasulullah menjawab. ‘Shalat pada waktunya.’ Aku bertanya l agi, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab, ‘Berbuat baik kepada orang tua.’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Allah.’” (HR. AlAl Bukhari dan Muslim)
Perhatikanlah bagaimana Rasulullah dalam hadits di atas menempatkan berbuat baik kepada kedua orang tua pada posisi setelah shalat dan sebelum jihad fi sabilillah. Hal itu menunjukkan, bahwa berbuat baik kepada orang tua memiliki kedudukan yang agung dalam Islam.
Hendaknya kita ingat bersama bahwa kedua o rang tua kita adalah wasilah (sebab) terwujudnya kita di dunia ini. Maka sudah barang tentu keduanya memiliki hak yang sangat besar dan wajib kita tunaikan, baik tatkala keduanya masih hidup atau telah meninggal. Dan termasuk bentuk pemenuhan terhadap hak mereka ketika masih hidup adalah:
1. Mempergauli mereka dengan baik dan bersemangat membimbing mereka ke jalan Allah bila keduanya belum mengetahui. Allah berfirman: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah k amu mengikuti keduanya. Dan tetap pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS. Luqman: 14-15) 2. Bersikap tawadhu’ (rendah hati) dan bertutur k ata sopan kepadanya. Allah berfirman: “Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya kedua -duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka. Dan ucapkanlah kepada mereka mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Rabbku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’” (QS. AlAl-Israa’: 23-24) 23-24)
Adapun yang termasuk bentuk pemenuhan hak keduanya ketika telah tiada adalah: 3. Mendoakan keduanya dan beristighfar untuk mereka. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya ada seseorang yang diangkat derajatnya di surga, kemudian ia akan bertanya, ‘Atas sebab apa derajatku dinaikkan?’ Maka dikatakan kepadanya, ‘Dengan istighfar yang dipanjatkan anakmu untukmu.’” (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih) 4. Memuliakan sahabat-sahabat keduanya. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baik bentuk bakti adalah seorang anak menyambung hubungan baik dengan sahabat bapaknya.” (HR. Muslim: 7583) 5. Bersedekah atas nama orang tua. Datang seseorang kepada Rasulullah dan bertanya: “Sesungguhnya ibuku meninggal dunia mendadak, tidak sempat berwasiat, dan aku menduga kalau seandainya dia sempat berwasiat, dia akan berwasiat sedekah. Apakah dia memperoleh pahala bila aku bersedekah atas namanya?” Rasulullah menjawab, “Ya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)