GRATE COOLER PABRIK SEMEN Februari 24, 2009 Gambaran Umum
Dalam Proses pembuatan semen, klinker yang sudah diproses dari awal sampai dipanaskan pada rotary kiln dengan temperatur 1800 C elan!utnya akan diturunkan dari suhu 14"0 C sampai klinker bersuhu 90 # 100 C untuk selan!utnya akan dipe$ahkan oleh hammer $rusher% &ntuk keperluan pendinginan klinker digunakan alat yang disebut grate $ooler% Pada grate $ooler proses pendinginan klinker dilakukan dengan mengalirkan udara dari 'an yang ber!umlah kurang lebih 14 buah yang selan!utnya dihembuskan pada plat yang bergerak mengantarkan klinker menu!u ke hammer $rusher untuk proses selan!utnya% &dara panas hasil pendinginan klinker akan masuk kembali ke kiln sebagai udara kedua (sekunder) , kemudian ke *+C dan +C ($al$iner) melalui saluran tersier (tertiery du$t) sebagai udara tersier% liran liran udara panas tersebut ter!adi oleh karena adanya adan ya 2 'an pengisap, yang selan!utnya akan diman'aatkan pada proses lain% &dara panas pada bagian u!ung grate $ooler akan dikeluarkan oleh $ooler -ent 'an melewati $y$lone dengan e'isiensi tinggi yang memungkinkan debu # debu pada udara tersebut dapat dipisahkan% ehingga aman untuk dilepaskan ke udara bebas dan tidak menimbulkan polusi% Prinsip operasi dan konstruksi
.rate $ooler re$ipro$ating berpendingin udara mempunyai beberapa 'ungsi dasar antara lain/ 1% emberikan pendinginan yang $epat pada klinker% 2% endinginkan klinker dengan $ara, panas material diserap oleh udara yang dihembuskan oleh 'an dimana udara ini kemudian disebut sebagai udara sekunder, hal ini e'ekti' se$ara ekonomi dan stabilisasi kiln atau operasi tungku ruang bakar% % endinginkan klinker hingga temperaturnya men!adi kurang lebih 100 C sehingga aman ketika material tersebut akan ditangani oleh hammer $rusher% 4% engantarkan klinker ke hammer $rusher dimana selan!utnya akan diteruskan ke $on-eyor bertemperatur rendah% "% engatur ukuran dari suatu material yang akan melalui hammer $rusher% .rate Cooler ebagai pendingin dengan berpendingin udara dilakukan dengan !alan melewatkan udara melalui $elah # $elah dari landasan (grate) dari klinker, kemudian panas akan ditrans'er dari klinker ke udara% ekanan udara yang tinggi mengakibatkan diperlukannya mempertahankan material 'low 'eed dan apabila hal ini tidak diperhatikan perpindahan panas rata3rata dapat lebih tinggi dari keluaran yang sebenarnya dan !uga dapat relati' lebih rendah% al ini disebabkan karena kondisi perubahan pan!ang pendingin yang dilalui klinker, undergrate dipisahkan kedalam beberapa kompartemen, yang mana setiap kompartemen mempunyai mempun yai 'an tersendiri untuk mensuplai udara pada suatu tekanan dan -olume yang kompatibel dengan kondisi pada setiap se$tion tersebut%
etelah melewati landasan material, udara pendingin akan masuk kedalam kiln atau ruang bakar yang mana akan digunakan sebagai udara sekunder untuk pemanasan awal pada proses pembakaran% elain itu !uga akan dialirkan ke $al$iner, $oal mills dan dryers% ebagian lagi dari udara hasil pendinginan akan dikeluarkan ke atmos'er% 5agian dalam suatu pendingin dibagi atas 2 area bagian besar dan dipisahkan oleh grateline (1) rea o-ergrate dimana klinker didinginkan dan gas panas ditangani, and (2) rea undergrate, dimana pendingin udara masuk % Fan dari masing3masing kompartemen undergrate terletak diluar dari struktur pendingin dan mengantar pendingin udara melalui pipa inter$onne$ting% Fan pendingin dilengkapi dengan sensor pie6ometer dan damper berpenggerak motor yang dapat diset se$ara manual atau -ariasi la!u motor yang dapat dikontrol se$ara otomatis% .rate Cooler dilengkapi dengan pintu untuk memberikan akses ke area o-ergrate dan ke masing3masing kompartemen undergrate% .rate $ooler membutuhkan sistem -ent yang beker!a sama sekurang3kurangnya dengan sebuah kolektor debu (dust $olle$tor) dan sebuah e7haust 'an untuk memindahkan kelebihan udara pendingin dari area o-ergrate% ebutuhan udara yang diperlukan untuk pendinginan pada setiap kompartemen grate $ooler akan berbeda sehingga !umlah 'an serta besar daya 'an yang dibutuhkan !uga berbeda%&ntuk kompartemen pertama di mana klinker baru keluar dari rotary kiln akan membutuhkan pendinginan yang lebih besar dibandingkan dengan kompartemen lain sesudahnya, oleh karena itu dibutuhkan suplai udara yang lebih besar sehingga !umlah 'an yang digunakan lebih banyak % linker yang didinginkan harus mendapatkan pendinginan se$ara merata pada setiap se$tion agar temperatur akhir yang diinginkan untuk setiap bongkahan klinker dapat ter$apai sehingga tidak merusak alat pada hammer $rusher% &ntuk udara panas hasil pendinginan klinker dialirkan di beberapa saluran dengan temperatur udara yang berbeda sebagai udara panas yang akan diman'aatkan pada alat atau bagian mesin yang lain% &ntuk mengoperasikan grate $ooler se$ara optimal maka seluruh -ariabel yang mempengaruhi proses pendinginan klinker harus dapat diukur dan diatur setiap saat agar terkendali% istem pengendalian dari grate $ooler dilakukan pada stasiun pengendali yang se$ara otomatis dapat mengukur atau mengetahui kondisi yang ter!adi pada grate $ooler% Pada stasiun pengendali ini kebutuhaan udara dan !umlah klinker yang dimasukkan diatur agar pendinginan yang dilakukan dapat lebih e'ekti'% Disamping itu kondisi alat dan kemungkinan kerusakan pada tiap bagian dapat segera terdeteksi pada stasiun pengendali ini sehingga !ika terdapat kerusakan pada bagian grate $ooler yang berbahaya maka dapat dengan segera dihentikan melalui stasiun pengendali ini% https://lachigau.wordpress.com/2009/02/24/grate-cooler-pabrik-semen/ Optimasi Grate Cooler di PT.Semen Baturaja
Proses yang digunakan oleh PT. emen !atura"a #Persero$ dalam menghasilkan semen yaitu proses kering. Proses kering yaitu proses yang produksinya dilakukan dengan pencampuran bahan baku utama berupa !atu kapur dan Tanah liat dengan bahan baku tambahan berupa pasir besi dan pasir silika di dalam vertical mill % dan kemudian mengalami proses penggilingan dan pengeringan% dilan"utkan dengan proses pembakaran dan pendinginan produk yang dihasilkan yang dinamakan terak
#clinker $. &alu terak tersebut kemudian ditambahkan gypsum sesuai dengan standar yang nantinya akan digiling dengan cement mill yang natinya akan menghasilkan produk utama berupa emen.
'ari beberapa proses diatas% salah satu proses yang dapat menentukan baik atau tidaknya kualitas semen yang dihasilkan yaitu proses pendinginan terak hasil keluaran kiln secara mendadak atau yang biasanya disebut dengan Quenching. Proses tersebut ter"adi didalam Grate Cooler dengan menggunakan (2 Fan untuk mendinginkan terak yang menggunakan udara ambient yang memiliki suhu )0 o*. Tu"uan dilakukannya proses Quenching itu sendiri agar menghasilkan semen dengan kandungan *) yang baik sehingga nantinya akan menghasilkan semen dengan kuat tekan yang baik.
+engingat pentingnya proses pendinginan tersebut maka diperlukan e,aluasi terhadap kiner"a alat Grate Cooler yaitu mengenai esiensi alat tersebut agar proses Qenching tetap ber"alan dengan baik. 'ari perhitungan neraca massa dan neraca energi di sistem Grate Cooler didapatkan nilai eseiensi dari alat tersebut yaitu sbesar 2%( . 1siensi tersebut masih belum terbilang baik karena masih menghasilkan suhu keluaran klinker dari Grate Cooler diluar range suhu yang diinginkan.
Pada Grate Cooler sediri ter"adi proses pendinginan klinker yang keluar dari kiln dengan menggunakan udara pendingin yaitu udara ambient yang dialirkan oleh dua belas Fan Draft Force yang ada di sekitar Grate Cooler . telah proses pendinginan tersebut% klinker akan melewati crusher yang akhirnya akan diolah lebih lan"ut untuk di"adikan semen dengan kualitas yang baik. Perhitungan "umlah udara pendingin yang diperlukan ini sangatlah penting dilakukan karena banyaknya udara pendingin yang masuk akan menentukan suhu keluaran klinker dari Grate Cooler. dari perhitungan neraca massa dapat diketahui bahwa untuk mendinginkan (90 kg klinker/"am dengan suhu (400 o* men"adi (0o* diperlukan sekitar )9090.9(( kg/"am udara pendingin denga suhu )0 o*.
Dari perhitungan nera$a massa, didapatkan perbandingan nera$a panas bahwa panas yang masuk ke sistem Grate Cooler dan yang keluar yakni sebesar 284"91,: k!;!am sehingga
menghasilkan
nilai
e'isiensi
alat
sebesar
Input
2%:1:
<%
Output
No Material
kJ/h
%
Material
kJ/h
%
1
= 1
22"89414%2 9"%89:412
=
11010":0%8 8%41928
2
= 2
11::4""%42 4%10":88"
= 4
8814"1"%02 0%8929
= "
"4409"04%"" 19%1411"89:
4
= :
1:"88:%4 "%820:8"48
"
=
1"12:0"0%9 "%211""88
:
> 8
19"4"%8:
0%0:8:0292
!"#$&'()
'**
Total
!"#$&'()
'**
asil diatas menun!ukan bahwa dengan nilai eisiensi sebesar 2%:1: < , kiner!a alat dari Grate
Cooler di
P% emen 5atura!a (Persero) masih terbilang kurang baik karena dengan nilai
e'isiensi 2%:1: < masih menghasilkan suhu keluaran klinker yang masih tinggi yakni sebesar 1:03C mengingat suhu klinker yang baik berkisar antara 80oC 3 120oC% &ntuk mengatasi besarnya suhu keluaran klinker yang keluar dari Grate Cooler , dapat dilakukan dengan mengubah -ariabel yang mempengaruhinya yaitu la!u alir massa dari udara pendinginnya sehingga dapat mengubah suhu keluaran klinker men!adi sebesar 80oC 3 120oC
PER+IT,NGAN OPTIMASI GRATE COOLER -
I( Peru.ahan Lau Alir Ma00a ,1ara Pen1in2in ,ntuk Men1apatkan 0uhu keluaran klinker 3an2 1iin2inkan
a%
enghitung persentase udara sekunder , udara tersier, udara RawMill , udara Electrospitatic precipitator (?P)
dengan menga$u pada nilai udara pendingin dari perhitungan pada lampiran 5%
< udara sekunder @ (udara sekunder ; udara pendingin) 7 100< @ 9991,004 ; 9090,8911 @ 2",": < < udara tersier
@ (udara tersier ; udara pendingin) 7 100< @ 12941",90: ; 9090,8911 @ ,10 <
< udara RawMill @ (udara RawMill ; udara pendingin) 7 100< @ 114040,988 ; 9090,8911 @ 29,1 < < udara ?P
@ (udara ?P ; udara pendingin) 7 100< @ 4"8,18:8: ; 9090,8911
@ 12,1 <
b% Ailai udara pendingin untuk tiap suhu keluaran klinker digunakan untuk menghitung besarnya la!u alir massa masing3masing komponen la!u alir udara yang keluar dari Grate Cooler / '( ,ntuk 0uhu keluaran klinker 0e.e0ar '*4C /
udara pendingin @ 40"::,09" kg;!am udara sekunder @ ( <udara sekunder 7 udara pendingin ) @ 40"::,09" 7 0,2"": @ 10:88,"09: kg;!am udara tersier @ (udara tersier 7 udara pendingin ) @ 40"::,09" 7 0,1 @ 142",808: kg;!am udara RawMill @ (udara RawMill 7 udara pendingin) @ 40"::,09" 7 0,291 @ 118,091 kg;!am udara ?P @ (udara ?P 7 udara pendingin) @ 40"::,09" 7 0,121 @ 49:9,:8"" kg;!am enghitung kapasitas panas dan la!u alir panas dari semua komposisi yang masuk kedalam ataupun keluar . >udara sekunder @ udara sekunder 7 Cp 7 (&sek # re' ) @ 10:88,"09: 7 1,088 7 (1012 30) @ 11421241 k!;!am >udara tersier
@ udara tersier 7 Cp 7 (&ter # re' )
@ 142",808: 7 1,0"4 7 (:",48 30) @ 92"28188, k!;!am >udara RawMill @ udara RawMill 7 Cp 7 (& B # re' ) @ 118,091 7 1,0" 7 (4:0,48 30) @ ":4""9,"9 k!;!am >udara ?P
@ udara ?P 7 Cp 7 (& ?P # re' )
@ 40"::,09" 7 1,024 7 (40,12 30)
@ 1200299 k!;!am >heat lose
@ 19"4",8: k!;!am otal >out tanpa >klinker keluar @ 280:"2:2,2 k!;!am
>klinker masuk @ 22"89414,2 k!;!am >udara pendingin @ 121001:,4" k!;!am otal >in @ 284:9240, k!;!am enerapkan persamaan energi pada suatu sistem pada kasus ini / otal >in # (otal >out tanpa >klinker keluar >klinker keluar ) @ 0 >klinker keluar @ 409::8,42 k!;!am ehingga / >klinker keluar @ klinker keluar 7 Cp 7 dt E Cp dt
@ >klinker keluar ; klinker keluar @ 409::8,42 ; 1890 @ 22,08
ehingga didapatkan udara pendingin sebesar / 40"::,09" kg;!am agar didapatkan suhu keluaran klinker sebesar 120C ( ,ntuk 0uhu keluaran klinker 0e.e0ar '**4C /
udara pendingin @ 40::99,4009 kg;!am udara sekunder @ ( <udara sekunder 7 udara pendingin ) @ 40::99,4009 7 0,2"": @ 109"2,::9 kg;!am udara tersier @ (udara tersier 7 udara pendingin ) @ 40::99,4009 7 0,1 @ 14:1,"01 kg;!am udara RawMill @ (udara RawMill 7 udara pendingin) @ 40::99,4009 7 0,291 @ 118:4,21"2 kg;!am udara ?P @ (udara ?P 7 udara pendingin) @ 40::99,4009 7 0,121 @ 4949",109 kg;!am
enghitung kapasitas panas dan la!u alir panas dari semua komposisi yang masuk kedalam ataupun keluar . >udara sekunder @ udara sekunder 7 Cp 7 (&sek # re' ) @ 109"2,::9 7 1,088 7 (1012 30) @ 114":2028 k!;!am >udara tersier
@ udara tersier 7 Cp 7 (&ter # re' )
@ 14:1,"01 7 1,0"4 7 (:",48 30) @ 92::4: k!;!am >udara RawMill @ udara RawMill 7 Cp 7 (& B # re' ) @ 118:4,21"2 7 1,0: 7 (4:0,48 30) @ "::01248 k!;!am >udara ?P
@ udara ?P 7 Cp 7 (& ?P # re' )
@ 4949",109 7 1,024 7 (40,12 30) @ 12440:9 k!;!am >heat lose
@ 19"4",8: k!;!am otal >out tanpa >klinker keluar @ 281::44" k!;!am
>klinker masuk @ 22"89414,2 k!;!am >udara pendingin @ 12181" k!;!am otal >in @ 2842229 k!;!am enerapkan persamaan energi pada suatu sistem pada kasus ini / otal >in # (otal >out tanpa >klinker keluar >klinker keluar ) @ 0 >klinker keluar @ ":84, k!;!am ehingga / >klinker keluar @ klinker keluar 7 Cp 7 dt E Cp dt
@ >klinker keluar ; klinker keluar @ ":84, ; 1890
@ 18,8 ehingga didapatkan udara pendingin sebesar / 40::99,4009 kg;!am agar didapatkan suhu keluaran klinker sebesar 100C $( ,ntuk 0uhu keluaran klinker 0e.e0ar !*4C /
udara pendingin @ 402",899 kg;!am udara sekunder @ ( <udara sekunder 7 udara pendingin ) @ 402",899 7 0,2"": @ 104214,9" kg;!am udara tersier @ (udara tersier 7 udara pendingin ) @ 402",899 7 0,1 @ 149",222 kg;!am udara RawMill @ (udara RawMill 7 udara pendingin) @ 402",899 7 0,291 @ 1189,:444 kg;!am udara ?P @ (udara ?P 7 udara pendingin) @ 402",899 7 0,121 @ 49:20,241 kg;!am enghitung kapasitas panas dan la!u alir panas dari semua komposisi yang masuk kedalam ataupun keluar . >udara sekunder @ udara sekunder 7 Cp 7 (&sek # re' ) @ 104214,9" 7 1,088 7 (1012 30) @ 1148""119 k!;!am >udara tersier
@ udara tersier 7 Cp 7 (&ter # re' )
@ 149",222 7 1,0"4 7 (:",48 30) @ 92999 k!;!am >udara RawMill @ udara RawMill 7 Cp 7 (& B # re' ) @ 1189,:444 7 1,0: 7 (4:0,48 30) @ ":44108 k!;!am >udara ?P
@ udara ?P 7 Cp 7 (& ?P # re' )
@ 49:20,241 7 1,024 7 (40,12 30) @ 128"92 k!;!am
>heat lose
@ 19"4",8: k!;!am otal >out tanpa >klinker keluar @ 2820:112 k!;!am
>klinker masuk @ 22"89414,2 k!;!am >udara pendingin @ 121:4440,"2 k!;!am otal >in @ 284"8"4, k!;!am enerapkan persamaan energi pada suatu sistem pada kasus ini / otal >in # (otal >out tanpa >klinker keluar >klinker keluar ) @ 0 >klinker keluar @ 2:42,"9 k!;!am ehingga / >klinker keluar @ klinker keluar 7 Cp 7 dt E Cp dt
@ >klinker keluar ; klinker keluar @ 2:42,"9 ; 1890 @ 1"%0"28
ehingga didapatkan udara pendingin sebesar 402",899 kg;!am agar didapatkan suhu keluaran klinker sebesar 80C "( ,ntuk 0uhu keluaran klinker 0e.e0ar #*4C /
udara pendingin @ 4101:,"2 kg;!am udara sekunder @ ( <udara sekunder 7 udara pendingin ) @ 4101:,"2 7 0,2"": @ 10480,949" kg;!am udara tersier @ (udara tersier 7 udara pendingin ) @ 4101:,"2 7 0,1 @ 1""",2"94 kg;!am udara RawMill @ (udara RawMill 7 udara pendingin) @ 4101:,"2 7 0,291 @ 119::,88" kg;!am udara ?P @ (udara ?P 7 udara pendingin) @ 4101:,"2 7 0,121 @ 4991,:40:8 kg;!am
enghitung kapasitas panas dan la!u alir panas dari semua komposisi yang masuk kedalam ataupun keluar . >udara sekunder @ udara sekunder 7 Cp 7 (&sek # re' ) @ 10480,949" 7 1,088 7 (1012 30) @ 11""0282 k!;!am >udara tersier
@ udara tersier 7 Cp 7 (&ter # re' )
@ 1""",2"94 7 1,0"4 7 (:",48 30) @ 9"4::4 k!;!am >udara RawMill @ udara RawMill 7 Cp 7 (& B # re' ) @ 119::,88" 7 1,0: 7 (4:0,48 30) @ "09:29 k!;!am >udara ?P
@ udara ?P 7 Cp 7 (& ?P # re' )
@ 4991,:40:8 7 1,024 7 (40,12 30) @ 189812 k!;!am >heat lose
@ 19"4",8: k!;!am otal >out tanpa >klinker keluar @ 2842841 k!;!am
>klinker masuk @ 22"89414,2 k!;!am >udara pendingin @ 122::,48 k!;!am otal >in @ 28482"81, k!;!am enerapkan persamaan energi pada suatu sistem pada kasus ini / otal >in # (otal >out tanpa >klinker keluar >klinker keluar ) @ 0 >klinker keluar @ 1082940,9" k!;!am ehingga / >klinker keluar @ klinker keluar 7 Cp 7 dt E Cp dt
@ >klinker keluar ; klinker keluar @ 1082940,9" ; 1890
@ :,08 ehingga didapatkan udara pendingin sebesar 4101:,"2 kg;!am agar didapatkan suhu keluaran klinker sebesar "0C
#( ,ntuk 0uhu keluaran klinker 0e.e0ar '*4C /
udara pendingin @ 41144:,8" kg;!am udara sekunder @ ( <udara sekunder 7 udara pendingin ) @ 41144:,8" 7 0,2"": @ 10"1:",:9:: kg;!am udara tersier @ (udara tersier 7 udara pendingin ) @ 41144:,8" 7 0,1 @ 1:188,"4 kg;!am udara RawMill @ (udara RawMill 7 udara pendingin) @ 41144:,8" 7 0,291 @ 120018,9112 kg;!am udara ?P @ (udara ?P 7 udara pendingin) @ 41144:,8" 7 0,121 @ "00,02": kg;!am enghitung kapasitas panas dan la!u alir panas dari semua komposisi yang masuk kedalam ataupun keluar . >udara sekunder @ udara sekunder 7 Cp 7 (&sek # re' ) @ 10"1:",:9:: 7 1,088 7 (1012 30) @ 11"899194 k!;!am >udara tersier
@ udara tersier 7 Cp 7 (&ter # re' )
@ 1:188,"4 7 1,0"4 7 (:",48 30) @ 984:82 k!;!am >udara RawMill @ udara RawMill 7 Cp 7 (& B # re' ) @ 120018,9112 7 1,0: 7 (4:0,48 30) @ "2:189: k!;!am >udara ?P
@ udara ?P 7 Cp 7 (& ?P # re' )
@ "00,02": 7 1,024 7 (40,12 30) @ 144"41 k!;!am >heat lose
@ 19"4",8: k!;!am otal >out tanpa >klinker keluar @ 284:482: k!;!am
>klinker masuk @ 22"89414,2 k!;!am
>udara pendingin @ 122"440,: k!;!am otal >in @ 2848:48"" k!;!am enerapkan persamaan energi pada suatu sistem pada kasus ini / otal >in # (otal >out tanpa >klinker keluar >klinker keluar ) @ 0 >klinker keluar @ 21:"88,191 k!;!am ehingga / >klinker keluar @ klinker keluar 7 Cp 7 dt E Cp dt
@ >klinker keluar ; klinker keluar @ 21:"88,191 ; 1890 @ 1,21"4
ehingga didapatkan udara pendingin sebesar 41144:,8" kg;!am agar didapatkan suhu keluaran klinker sebesar 10C )( ,ntuk 0uhu keluaran klinker 0e.e0ar *4C /
udara pendingin @ 411,800 kg;!am udara sekunder @ ( <udara sekunder 7 udara pendingin ) @ 411,800 7 0,2"": @ 10"249,8 kg;!am udara tersier @ (udara tersier 7 udara pendingin ) @ 411,800 7 0,1 @ 1:29,129 kg;!am udara RawMill @ (udara RawMill 7 udara pendingin) @ 411,800 7 0,291 @ 120114,41" kg;!am udara ?P @ (udara ?P 7 udara pendingin) @ 411,800 7 0,121 @ "0112,8149 kg;!am enghitung kapasitas panas dan la!u alir panas dari semua komposisi yang masuk kedalam ataupun keluar . >udara sekunder @ udara sekunder 7 Cp 7 (&sek # re' ) @ 10"249,8 7 1,088 7 (1012 30)
@ 11"991422 k!;!am >udara tersier
@ udara tersier 7 Cp 7 (&ter # re' )
@ 1:29,129 7 1,0"4 7 (:",48 30) @ 99210:1 k!;!am >udara RawMill @ udara RawMill 7 Cp 7 (& B # re' ) @ 120114,41" 7 1,0: 7 (4:0,48 30) @ "04: k!;!am >udara ?P
@ udara ?P 7 Cp 7 (& ?P # re' )
@ "00,02": 7 1,024 7 (40,12 30) @ 14"9224 k!;!am >heat lose
@ 19"4",8: k!;!am otal >out tanpa >klinker keluar @ 28484:2, k!;!am
>klinker masuk @ 22"89414,2 k!;!am >udara pendingin @ 1228"209,0 k!;!am otal >in @ 28484:2, k!;!am enerapkan persamaan energi pada suatu sistem pada kasus ini / otal >in # (otal >out tanpa >klinker keluar >klinker keluar ) @ 0 >klinker keluar @ 0,21:"8814 k!;!am ehingga / >klinker keluar @ klinker keluar 7 Cp 7 dt E Cp dt
@ >klinker keluar ; klinker keluar @ 0,21:"8814 ; 1890 @ 1,21" 7 103:
ehingga didapatkan udara pendingin sebesar 411,800 kg;!am agar didapatkan suhu keluaran klinker sebesar 0C
II(
Peru.ahan Lau Alir Ma00a ,1ara Sekun1er5 Ter0ier5 Raw Mill, Electrospitatic Precipitator 6EP7 ,ntuk Men1apatkan 0uhu keluaran klinker 3an2 1iin2inkan
etelah mendapatkan data mengenai la!u alir massa udara pada tiap keluaran suhu yang diinginkan diatas, tahap selan!utnya yaitu mendapatkan suhu keluar dari &dara ekunder, &dara ersier, &dara RawMill , &dara ?P dengan menggunakan sol-er pada mi$roso't ?7$ell% 1% &ntuk suhu keluaran klinker sebesar 120C / •
embuat constraint suhu untuk setiap keluaran udara yang keluar dari Grate Cooler / uhu udara sekunder uhu udara tersier uhu udara raw mill
@ 800C 3 1100C @ "00C 3 800 C @ 00C 3 "00C
uhu udara elctrospitatic precipitator •
@ 100C 3 2"0C
enggunakan data seperti perhitungan (1) diatas dan constraint suhu yang diolah dengan aplikasi solver , akan didapatkan suhu udara yag keluar dari masing3masing komponen sebagai berikut / uhu udara sekunder uhu udara tersier uhu udara raw mill uhu udara elctrospitatic precipitator
@ 91:,1481C @ :4",:4"4C @ 42:,120:91C @ 1"2,000:88C
2% &ntuk suhu keluaran klinker sebesar 100C / •
enggunakan data seperti perhitungan (1) diatas dan constraint suhu yang diolah dengan aplikasi solver , akan didapatkan suhu udara yag keluar dari masing3masing komponen sebagai berikut / uhu udara sekunder uhu udara tersier uhu udara raw mill
@ 949,:949C @ :8,2:28C @ 4:2,128C
uhu udara elctrospitatic precipitator
@ 1::,8828:C
% &ntuk suhu keluaran klinker sebesar 80C /
•
enggunakan data seperti perhitungan (1) diatas dan constraint suhu yang diolah dengan aplikasi solver , akan didapatkan suhu udara yag keluar dari masing3masing komponen sebagai berikut / uhu udara sekunder uhu udara tersier uhu udara raw mill uhu udara elctrospitatic precipitator
@ 9"4,80:08"C @ :9,"8849"C @ 4:,"99:"4C @ 1:9,141181C
4% &ntuk suhu keluaran klinker sebesar "0C / •
enggunakan data seperti perhitungan (1) diatas dan constraint suhu yang diolah dengan aplikasi solver , akan didapatkan suhu udara yag keluar dari masing3masing komponen sebagai berikut / uhu udara sekunder uhu udara tersier uhu udara raw mill uhu udara elctrospitatic precipitator
@ 9:0,"12:819C @ 01,2294C @ 44,2":48:"C @ 11,8880":C
"% &ntuk suhu keluaran klinker sebesar 10C / •
enggunakan data seperti perhitungan (1) diatas dan constraint suhu yang diolah dengan aplikasi solver , akan didapatkan suhu udara yag keluar dari masing3masing komponen sebagai berikut / uhu udara sekunder uhu udara tersier uhu udara raw mill uhu udara elctrospitatic precipitator
@ 91,089"1C @ 14,"4022C @ 48",89"C @ 1:,:2"0"C
:% &ntuk suhu keluaran klinker sebesar 0C / •
enggunakan data seperti perhitungan (1) diatas dan constraint suhu yang diolah dengan aplikasi solver , akan didapatkan suhu udara yag keluar dari masing3masing komponen sebagai berikut / uhu udara sekunder uhu udara tersier uhu udara raw mill uhu udara elctrospitatic precipitator
@ 9,:88"C @ 1,814:C @ 488,"4998C @ 1,841C
III( Gra8ik Per.an1in2an Lau Alir Ma00a ,1ara Pen1in2in Terha1ap Peru.ahan Suhu Keluaran Ma0in29Ma0in2 Ko:ponen 1i Grate Cooler
http://ardykristianto.blogspot.co.id/20(2/0/optimasi-grate-cooler-di-ptsemen.html