GERAKAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK)
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Program Gizi Does Doesen en peng pengam ampu pu
: Nur Nury yanto anto,, S.G S.Gz, z, M.Gi M.Gizi zi
disusun oleh: Evi Kartini
!"!##"#!!!$
Nur %o&hmah
!"!##"#!!'$
(nnisa Nur )ath athin
!"!##"#!!*
Desti stio D+iyan )
!"!##"#"!!$
Nurlina Puspadani
!"!##"#!!"' !"!##"#!!"'
Monika Sari
!"!##"#*!#!! !"!##"#*!#!!
%osi %osita ta %ima %imaha hard rdik ikaa
!" !"!# !## #"#! "#!!!-' '
(i (iah ah )itr )itrii Nury Nuryan anti ti !" !"!# !## #"#*! "#*!# ##
/lara /lara %ash %ashin inta ta D
!" !"!# !##" #"# #!! !!-$ -$
0anty nty
Sudirman
!"!####*!!$$
!" !"!# !##" #"#" #"!# !#$ $
PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016
A. GERAKAN 1000 HARI KEHIDUPAN Sasaran pem1angunan pangan dan gizi adalah menurunkan prevalensi kekurangan
gizi pada 1alita, termasuk stunting. 2e1erapa program dan kegiatan pem1angunan nasional telah dilakukan untuk mendukung sasaran terse1ut. Gerakan per1aikan gizi okus terhadap kelompok #!!! hari pertama kehidupan yang pada tataran glo1al dise1ut Scalling Up Nutrition 3S4N5 dan di 6ndonesia dise1ut dengan Gerakan Nasional Sadar Gizi dalam %angka Per&epatan Per1aikan Gizi Pada #!!! 7ari Pertama Kehidupan 3Gerakan #!!! 7ari Pertama Kehidupan dan disingkat Gerakan #!!! 7PK5.
S4N
3Scaling Up Nutrition5 Movement merupakan upaya glo1al dari 1er1agai negara dalam rangka memperkuat komitmen dan ren&ana aksi per&epatan per1aikan gizi, khususnya penanganan gizi se8ak #.!!! hari dari masa kehamilan hingga anak usia tahun. Gerakan ini merupakan respon negara9negara di dunia terhadap kondisi status gizi di se1agian 1esar negara 1erkem1ang dan aki1at kema8uan yang tidak merata dal am men&apai tu8uan pem1angunan. Seri1u hari pertama kehidupan adalah periode seri1u hari mulai se8ak ter8adinya konsepsi hingga anak 1erumur tahun. Seri1u hari terdiri dari, ! hari selama kehamilan dan "! hari kehidupan pertama se8ak 1ayi dilahirkan. Periode ini dise1ut periode emas 3 golden periode5 atau dise1ut 8uga se1agai +aktu yang kritis, yang 8ika tidak dimanaatkan dengan 1aik akan ter8adi kerusakan yang 1ersiat permanen. Gerakan #!!! 7PK 1ukanlah inisiati, institusi maupun pem1iayaan 1aru melainkan meningkatkan eektivitas dari inisiati yang telah ada yaitu meningkatkan koordinasi termasuk dukungan teknis, advokasi tingkat tinggi, dan kemitraan inovati, dan partisipasi
untuk meningkatkan keadaan
gizi
dan kesehatan
masyarakat,
dan
pem1angunan. 7al ini perlu didukung dengan kepemimpinan nasional dan daerah yang &ukup kuat, meningkatkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan, 1ukan hanya dari pemerintah tetapi 8uga dunia usaha, organisasi proesi dan lem1aga kemasyarakatan. Dengan adanya Gerakan Nasional Sadar Gizi Dalam %angka Per&epatan Per1aikan Gizi pada #!!! 7ari Pertama Kehidupan 3Gerakan #!!! 7ari Pertama Kehidupan5 diharapkan semua pemangku kepentingan mempunyai persepsi, komitmen dan langkah nyata yang terkoordinasi dalam penyusunan peren&anaan dan penganggaran untuk gerakan #!!! 7PK ini di 1er1agai tingkat administrasi 1aik di pusat, provinsi, ka1upaten dan kota. B. PENTINGNYA GERAKAN 1000 HPK Pada kenyataannya, masalah kegagalan tum1uh kem1ang anak 1ukan dise1a1kan
terutama oleh aktor genetik melainkan karena aktor lingkungan yang dapat diper1aiki
dengan okus pada masa #!!! 7PK. Menga&u pada pentingnya #!!! 7PK, P22 telah melun&urkan gerakan S&aling 4p Nutrition 3S4N Movement5 pada tahun !#! dan hingga kini telah diikuti oleh -* Negara termasuk 6ndonesia. Gerakan ini dilakukan se1agai 1entuk upaya kola1orati pemerintah dan masyarakat untuk me+u8udkan penguatan kesadaran dan komitmen yang men8amin akses masyarakat terhadap makanan yang 1ergizi. Se1agai tindak lan8ut di level nasional, Pemerintah telah 1erkomitmen melalui Gerakan Nasional Per&epatan Per1aikan Gizi dalam %angka #!!! 7ari Pertama Kehidupan 3Gerakan #!!! 7ari Pertama Kehidupan dan disingkat Gerakan #!!! 7PK5 se8ak tahun !# yang diinisiasi oleh Kemenko PMK 3dh Kemenkokesra5. Gerakan ini kemudian diperkuat melalui ter1itnya Peraturan Presiden Nomor * tahun !#" tentang Gerakan Nasional Per&epatan Per1aikan Gizi. Perpres nomor * tahun !#" ini mengamanatkan adanya upaya 1ersama antara pemerintah dan masyarakat melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan se&ara teren&ana dan terkoordinasi untuk per&epatan per1aikan gizi masyarakat dengan prioritas pada #!!! 7PK. Penggalangan gerakan ini pun diamanatkan untuk meli1atkan seluruh pemangku kepentingan termasuk Pemerintah Daerah, ormas;SM, proesi, akademisi, media massa, hingga dunia usaha. Gerakan ini dapat dilakukan melalui 1er1agai kegiatan, termasuk kampanye nasional dan daerah< advokasi dan sosialisasi lintas sektor hingga pelatihan dan kegiatan intervensi. Gerakan Nasional Per&epatan Per1aikan Gizi dalam rangka Seri1u 7ari Pertama Kehidupan yang sesungguhnya 1ukan hal 1aru. Pada era tahun -!9an gerakan per1aikan gizi ditandai oleh slogan =Empat Sehat, ;ima Sempurna>. Kemudian tahun ?!9an, seiring perkem1angan ilmu pengetahuan dan masalah gizi di 6ndonesia, per1aikan gizi ditandai dengan kampanye gizi seim1ang dan keluarga sadar gizi. Pada era tahun !# ini, se8alan dengan kema8uan 6P@EK gizi, masalah gizi yang ada, dan untuk menyempurnakan per1aikan gizi se1elumnya, maka diperlukan gerakan yang 1ersiat nasional yang kemudian di1eri nama Gerakan Nasional Per&epatan Per1aikan Gizi dalam rangka Seri1u 7ari Pertama Kehidupan. Gerakan Nasional Per&epatan Per1aikan Gizi dalam %angka Seri1u 7ari Pertama Kehidupan
sangat penting dalam upaya kita men&iptakan sum1er daya manusia
6ndonesia yang sehat, &erdas, dan prdukti. Permasalahan gizi telah lama men8adi perhatian dunia. Di dalam tu8uan pem1angunan millennium 3MDGs5, per1aikan gizi men8adi salah satu indikator dari tu8uan pertama yaitu mengatasi masalah kemiskinan dan kelaparan. Pada tu8uan pertama MDG, terdapat " 3tiga5 indikator ke1erhasilan, yaitu
peningkatan pendapatan, peningkatan konsumsi energi, dan peningkatan status gizi. Ketiga indikator ini memiliki keterkaitan yang sangat kuat, per1aikan pendapatan akan memper1aiki asupan gizi, dan selan8utnya akan memper1aiki status gizi. Selain itu gizi yang 1aik akan men8adi dasar yang sangat kuat untuk men&apai MDGs lainnya. %umusan per1aikan gizi yang digagas oleh 2adan Dunia 3P225 ini telah menim1ulkan peru1ahan pandangan yang signiikan. Masalah gizi tidak sa8a dipandang se1agai masalah kesehatan, tetapi telah men8adi tanggung 8a+a1 1ersama. Ke1erhasilan per1aikan gizi merupakan lan8utan dari ke1erhasilan 1idang penyediaan makanan, peru1ahan perilaku dan peningkatan pengetahuan, per1aikan lingkungan dan penyediaan sarana air 1ersih, penyediaan lapangan ker8a dan peningkatan pendapatan, serta 1er1agai aktor determinan lainnya. C. DAMPAK GANGGUAN GIZI GERAKAN 1000 HPK Sasaran utama dalam per1aikan gizi #!!! 7PK adalah dari periode 8anin dalam
kandungan sampai periode 1aduta 31a+ah dua tahun5. Gangguan gizi yang ter8adi pada masa #!!! 7PK yang tidak dapat ditangani dengan 1aik akan mendatangkan dampak negati yang luas 1agi anak, sampai nanti men&apai kehidupan de+asa. Dampak yang ter8adi dapat 1erupa gangguan 8angka pendek dan 8angka pan8ang. Di a+ali dari masa 8anin dalam kandungan. Gangguan gizi yang ter8adi pada 8anin diaki1atkan oleh kurangnya asupan zat gizi dari i1u. Dalam istilah medis dise1ut konsep =Developmental Plasti&ity> artinya
adalah 8anin memiliki siat plastisitas atau
leksi1ilitas pada periode perkem1angan dalam kandungan. Aanin akan menyesuaikan diri dengan apa yang ter8adi pada i1unya dan apa yang diasup oleh i1unya selama masa kehamilan. Aika asupan zat i1u kurang maka 8anin pun akan mengurangi sel9sel perkem1angan tu1uhnya. Selain itu Developmental Plasti&ity akan menye1a1kan system 1ersiat plastis dan sensiti terhadap lingkungan dan 8ika zat gizi yang di1utuhkan 8anin tidak terpenuhi makan plastisitas dan kapasitas ungsional yang menetap pada 8anin akan hilang. Plastisitas tidak hanya untuk keadaan kekurangan gizi, tetapi 8uga men&akup semua kerentanan lingkungan. @ermasuk lingkungan dengan keadaan gizi 1erle1ih yang 1erhu1ungan dengan o1esitas maternal dan dia1etes gestasional. Setelah 8anin dalam kandungan yang kekurangan zat gizi, pada masa setelah kelahiran, 1ayi pun akan tetap menyesuaikan mekanisme tu1uhnya menerima zat gizi sesuai apa yang ter8adi selama masa kehamilan. Bleh karena itu, 8ika gangguan gizi ini 1erlangsung selama masa di1a+ah dua tahun, akan menye1a1kan gangguan gizi kronis 1erupa 1ayi stunting 3pendek5. Eek 8angka pendek yang akan ter8adi adalah pada anak
akan ter8adi gangguan perkem1angan otak. Karena masa 1aduta adalah masa periode emas perkem1angan otak anak. Selain itu 8uga akan ter8adi gangguan pertum1uhan. Aika hal terse1ut tidak tertangani dengan 1aik, eek 8angka pan8ang yang akan dihadapi adalah rendahnya kemampuan kogniti anak dan prestasi pendidikan diaki1atkan karena adanya perkem1angan
otak
yang
terganggu.
Kemudian
gangguan
pertum1uhan
akan
menye1a1kan rendahnya daya tahan tu1uh anak dan kemampuan ker8a atau produktiitas yang tidak optimal. Selain gangguan gizi kronis, gangguan gizi #!!! 7PK 8uga akan menye1a1kan gangguan gizi akut, yaitu 1erupa kele1ihan gizi 3kegemukan5 dan kekurangan gizi 3kurus5. 2ayi yang kekurangan zat gizi se&ara akut akan menye1a1kan 1ayi men8adi kurus atau +asting. (pa1ila kekurangan zat gizi ini 1erlangsung lama maka akan menye1a1kan adanya KEK 3Kekurangan Energi Kronis5 dan KEP 3Kekurangan Energi Protein5. 2ayi akan men8adi 1ayi yang menderita marasmus dan kh+ashirkor. Aika gangguan gizi ini tidak ditangani dengan 1aik akan 1eraki1at pada kematian 1ayi karena mekanisme tu1uhnya sudah tidak sanggup untuk mengpertahankan diri dalam keadaan kelaparan yang 1erlangsung lama. Karena keadaan terse1ut 8uga mengaki1atkan turunnya keke1alan tu1uh sehingga 1ayi dengan +asting akan sering mengalami penyakit ineksi. !C kematian 1ayi gizi 1uruk diaki1atkan oleh penyakit ineksi terutama ineksi paru9paru atau pneumonia. Gangguan kele1ihan gizi 3kegemukan5 pada 1ayi 8uga akan mengaki1atkan ter8adinya gangguan meta1olism dalam tu1uh 1ayi. Seperti diketahui, kele1ihan gizi mengaki1atkan ter8adinya kegemukan aki1at penumpukan lemak di8aringan adiposa. 7al terse1ut dapat mempengaruhi
aktiitas
meta1olisme
dalam
tu1uh,
diantaranya
ter8adi
aki1at
meningkatnya resitensi insulin. 2ayi dengan keadaan kegemukan akan &enderung men8adi gemuk 8uga pada masa anak9anak, rema8a dan de+asa. (pa1ila tidak diperhatikan pola makan dan asupan zat gizinya akan meningkatkan resiko ter8adinya penyakit degenerati seperti dia1etes mellitus, penyakit 8antung koroner, Stroke, hipertensi, kanker dan disa1ility pada saat lansia. Mengingat 1anyaknya gangguan9gangguan yang akan ter8adi, maka pengoptimalan #!!! 7PK sangat penting. (gar dapat men&iptakan generasi yang 1erkualitas . D. PEMBERIAN PERHATIAN KHUSUS PEREMPUAN Perempuan perlu di1erikan perhatian khusus karena perempuan sangat memegang
peranan penting pada program #!!! 7ari Pertama Kehamilan 37PK5. Peranan penting perempuan dalam #!!! 7PK. Perempuan de+asa yang kurang gizi 31erat 1adan kurang dan postur pendek5 1erisiko melahirkan 1ayi dengan 2erat 2adan ;ahir %endah 322;%5.
2ayi 22;% 1erisiko gagal tum1uh selama usia anak, rema8a dan pada saat de+asa 1erisiko melahirkan generasi kurang gizi selan8utnya. Kehamilan dini dari rema8a yang kurang gizi akan menam1ah risiko lahirnya 1ayi dengan 22;% dan rema8a terse1ut akan tum1uh men8adi perempuan de+asa dengan 1erat 1adan rendah dan postur pendek. (pa1ila masalah ini tidak diper1aiki, maka akan ter8adi masalah anak pendek intergenerasi. Pada kondisi etal yang undernutrisi akan ter8adi suatu enomena yang dise1ut se1agai Developmental
Plasti&ity, yaitu
suatu
enomena
dimana satu genotipe dapat
meningkatkan status isiologis dan morologis dalam rentang yang 1er1eda, se1agai respons terhadap kondisi lingkungan yang 1er1eda selama masa perkem1angan. Esensi dari Developmental plasticity adalah suatu periode kritis saat suatu sistem 1ersiat plastis dan sensiti terhadap lingkungannya, diikuti dengan hilangnya plastisitas dan kapasitas ungsional yang menetap. Se1agian 1esar organ dan sistem, masa kritisnya ter8adi saat periode di dalam kandungan. Pada proses pertum1uhan dan perkem1angan nya, respons 8anin terhadap peru1ahan gizi i1u 3melalui mekanisme developmental plasticity), menye1a1kan 1ayi mem1utuhkan lingkungan yang sama dengan saat dalam kandungan. (pa1ila lingkungan pas&a9salin 1er1eda 3kurang saat dalam kandungan, dan 1erle1ih setelah lahir5, maka akan menye1a1kan situasi = Mismatch> antara apa yg sudah dipersiapkan oleh 8anin dalam kandungan 3kekurangan5 untuk menghadapi situasi pas&a9salin 31erle1ih5, sehingga meningkatkan risiko ter8adinya penyakit tidak menular 3P@M5. Pada salah satu penelitian menun8ukan 1ah+a adanya maniestasi interaksi genetik dan lingkungan dini.35 Kesehatan dan Penyakit merupakan hasil interaksi antara gen, keterpaparan terhadap aktor risiko lingkungan dan 8uga kondisi gizi, meta1olik dan hormonalnya pada priode kritis pada a+al kehidupannya. Eek gizi kurang di dalam kandungan dapat meman8ang ke " generasi, seperti diindikasikan oleh hu1ungan antara ukuran @2 nenek dan 1erat 1adan lahir 1ayi yg dilahirkan oleh +anita dalam studi kohort. Penelitian yang dilakukan di 6ndia, mengemukakan 1ah+a anak yang gizi nya kurang, &enderung men8adi de+asa yang pendek, selan8utnya &enderung melahirkan 1ayi yang memiliki 1erat 1adan lahir rendah, yang 1erisiko mempunyai prestasi pendidikan yg rendah yang pada akhirnya mempunyai status ekonomi yang rendah. Stunting pada usia dini 8uga dapat memprediksikan kiner8a kogniti dan risiko ter8adinya Penyakit Aantung Koroner pada masa de+asa.3"5 Memper1aiki gizi pada masa dini 3!9"' 1ulan5 dapat
meningkatkan penghasilan se&ara 1ermakna dan ungsi kogniti ter1aik 8ika intervensi dilakukan pada usia pra9sekolah. (nalysis dari penelitian kohort di - negara mem1erikan 1ukti kuat 1ah+a gizi yg &ukup di dalam kandungan dan di usia tahun pertama kehidupan sangat kritis untuk pem1angunan
SDM.
7u1ungan
antara
ham1atan
pertum1uhan
8anin,
yang
direpresentasikan oleh 22; nya, dengan risiko yg le1ih tinggi untuk ter8adinya &oronary heart disease 3/7D5, stroke, hipertensi dan dia1etes tipe semakin meyakinkan. 7u1ungan tidak ter1atas pada 1erat 1adan lahir -!! gram. 2ukti menun8ukkan 1ah+a risiko terse1ut 8uga meluas pada 1ayi yg mempunyai 22; -!! gram. 7u1ungan terse1ut diasumsikan merupakan konsekuensi dari =developmental plasticity>. 0anita yang Overweight dapat melahirkan 1ayi makrosomik 3sangat 1esar5 yg seringkali tidak 1isa memproduksi insulin dengan 1aik, sehingga 1erisiko mengalami o1esitas dan dia1etes type . (nak9anak dari i1u o1ese atau dia1etes mempunyai risiko le1ih tinggi menderita dia1etes dan komplikasi &ardiometa1oli& lainnya. Fakta mengenai eek o1esitas maternal dan dia1etes gestasional se1agai aktor risiko terhadap penyakit meta1olik dan penyakit pem1uluh darah 8antung di kemudian hari pada 1ayi yg dilahirkannya semakin meyakinkan, yang mengindikasikan adanya kelan8utan antar9 generasi dari penyakit terse1ut. E. GAMBARAN MASALAH GIZI DI INDONESIA 2ukti Epidemiologis, negara 6ndonesia merupakan salah satu negara dari # negara
yang memiliki 1e1an ganda yang mempunyai " masalah gizi yang tinggi pada 1alita yaitu stunting 3pendek5, +asting 3kurus5 dan over+eight 3gemuk5. (sesmen terkini yang dilakukan pada tahun !# oleh BE/D P6S( 3 the Organisation for conomic !o"operation and Development 9 #rogramme for $nternational Student %ssessment 5, suatu organisasi glo1al 1ergengsi, terhadap kompetensi -#!.!!! pela8ar usia #- tahun di '- negara, termasuk 6ndonesia, dalam 1idang mem1a&a, matematika, dan science menun8ukkan hasil yang rendah. Kompetensi pela8ar 6ndonesia dalam ketiga 1idang terse1ut ternyata 1erada 8auh di 1a+ah rata9rata negara9negara O!D yang keanggotaannya diikuti 8uga oleh 1e1erapa negara (sia @enggara yaitu Singapura, Fietnam, @hailand, dan Malaysia. Posisi Singapura, Fietnam, @hailand, dan Malaysia 1erturut9turut adalah pada urutan ke , #, -!, dan -. Sedangkan 6ndonesia 1erada di urutan ke '* dari '- negara yang mengikuti a8ang 1ergengsi terse1ut. F. INTERVENSI GIZI PADA 1000 HPK Sesuai dengan Pedoman Peren&anaan Program Gerakan #!!! 7ari Pertama Kehidupan
@ahun !#", terdapat dua pola intervensi untuk memutus rantai kekurangan gizi pada #!!
7PK, yaitu intervensi spesiik dan intervensi sensiti. Kedua pola intervensi memiliki kesamaan yaitu sama sama memiliki upaya per1aikan gizi dimaksudkan untuk men&apai pertum1uhan anak yang optimal. Meski 1egitu, kedua intervensi ini 8uga memiliki pola intervensi yang 1er1eda. 6ntervensi gizi spesiik memiliki &iri &iri se1agai 1erikut: #5 4paya yang dilakukan adalah men&egah gangguang gizi se&ara langsung< 5 4mumnya dilakukan oleh sektor kesehatan, "5 Sasaran dalam intervensi spesiik meliputi i1u hamil, i1u menyusui, dan anak usia ! " 1ulan 3kelompok #!!! 7PK5. Sedangkan pada intervensi gizi sensiti, terdapat &iri &iri se1agai 1erikut: #5 4paya men&egah gangguan gizi se&ara tidak langsung< 5 2er1agai kegiatan pem1angunan, yang pada umumnya 1ukan dilakukan oleh sektor kesehatan< "5 Memiliki sasaran masyarakat umum selain kelompok #!!! 7PK, dengan meli1atkan 1er1agai sektor 3multisektoral5. #. 6ntervensi Spesiik Seperti yang sudah dise1utkan, intervensi spesiik merupakan tindakan atau kegiatan yang dalam peren&anaannya ditu8ukan khusus untuk kelompok #!!! 7Pk, yang pada umumnya kegiatan ini dilakukan oleh sektor kesehatan. 6ntervensi spesiik 1ersiat 8angka pendek, artinya hasil kegiatan dapat di&atat dalam +aktu yang relati pendek. 2erikut 8enis 8enis intervensi gizi spesiik yang cost efektif menurut Pedoman Peren&anaan Program Gerakan Nasional #!!! 7PK @ahun !#" dan 2ooklet (ksi Gizi: a5 61u 7amil Pada kelompok i1u hamil, kegiatan kegiatan intervensi yang dilakukan meliputi: #5 Suplementasi 1esi minimal ?! ta1let dan olat 5 Pem1erian makanan tam1ahan pada i1u hamil KEK 3Kekurangan Energi Kronis5 "5 Penanggulangan ke&a&ingan pada i1u hamil *5 Pem1erian kelam1u 1erinsektisida dan pengo1atan 1agi i1u hamil yang positi malaria -5 Makan # porsi le1ih 1anyak per hari '5 Periksa kehamilan minimal * kali 5 6munisasi @@ 3@etanus @oksoid5 15 Kelompok 4sia ! ' 2ulan #5 Persalinan ditolong 1idan atau dokter 5 2egitu 1ayi lahir, langsung dilakukan 6nisiasi Menyusui Dini 36MD5 "5 Promosi menyusui (S6 Eksklusi ' 1ulan 3konseling individu dan kelompok5 *5 Pem1erian - imunisasi dasar -5 Memantau tum1uh dan kem1ang 1ayi se&ara rutin '5 Men&egah dan menangani 1ayi yang sakit se&ara tepat
&5 Kelompok 4sia " 2ulan #5 Promosi menyusui, meneruskan pem1erian (S6 sampai usia tahun 5 Konseling 6normasi Edukasi 3K6E5 peru1ahan perilaku untuk per1aikan MP (S6, memulai pem1erian MP (S6 pada usia 1ulan. "5 Suplementasi Hink *5 Hink untuk mana8emen diare -5 Pem1erian kapsul vitamin ( dua kali setahun pada 1ulan )e1ruari dan (gustus dan pem1erian ta1ur gizi '5 Pem1erian o1at &a&ing 5 Penerapan Perilaku 7idup 2ersih dan Sehat 3P72S5 $5 )ortiikasi 1esi ?5 Pem1erian kelam1u 1erinsektisida dan malaria #!5 Memantau tum1uh dan kem1ang 1ayi se&ara rutin ##5 Men&egah dan menangani 1ayi yang sakit se&ara tepat . 6ntervensi Sensiti Sama seperti yang sudah di8elaskan se1elumnya, intervensi sensiti merupakah kegiatan pem1engunan yang dilakukan di luar sektor kesehatan. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk #!!! 7PK. Namun, apa1ila dilakukan peren&anaan se&ara khusus dan terpadu dengan kegiatan spesiik, dampaknya akan sensiti terhadap keselamatan proses pertum1uhan dan perkem1angan #!!! 7PK. Dampak kom1inasi dari kegiatan spesiik dan sensiti 1ersiat sustaina&le dan 8angka pan8ang. 6ntervensi sensiti ini meliputi: #5 Penyediaan air 1ersih dan sanitasi 3penerapan Perilaku 7idup 2ersih dan Sehat 3P72S55 5 Ketahanan pangan dan gizi "5 Keluarga 2eren&ana *5 Aaminan Kesehatan Masyarakat -5 Aaminan Persalinan Dasar '5 )ortiikasi Pangan 5 Pendidikan gizi masyarakat $5 6ntervensi untuk rema8a perempuan ?5 Pengentasan Kemiskinan penyedian lapangan ker8a #!5 Kesetaraan gender ##5 Stimulasi psikososial 1agi 1ayi dan anak #5 Per1aikan inrastruktur 3per1aikan akses masyarakat: 8alan, pasar5
7al hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan ren&ana kegiatan kegiatan, yaitu se1agai 1erikut: #5 5 "5 *5
Pendataan Pengadaan Pelatihan Komunikasi, 6normasi, dan Edukasi 3K6E5
-5 Pemantauan '5 2im1ingan teknis 3supervisi5 5 %egulasi
". Kegiatan 4tama @iap Pemangku Kepentingan Selain kegiatan yang terkandung dalam intervensi gizi spesiik dan intervensi gizi sensiti, dalam rangka meningkatkan kemitraan dan pen&apaian target tu8uan Gerakan #!!! 7PK, harus disusun ren&ana kegiatan utama dari tiap pemangku kepentingan. Kegiatan utama untuk setiap pemangku kepentingan akan di8elaskan seperti 1erikut: a. Pemerintah Kegiatan utama pemerintah yang memiliki peran se1agai inisiator, asilitator, dan motivator meliputi kegiatan dari proses inisiasi dasar dasar Gerakan #!!! 7PK seperti dasar hukum, dokumen pendukung hingga pelaksanaan dan evaluasi Gerakan #!!! 7PK. 2erikut &ontoh ren&ana kegiatan pemerintah: #5 Menetapkan Perpres Gerakan #!!! 7PK 38angka pendek5 5 Sosialisasi Gerakan 7PK tingkat nasional dan daerah 38angka pendek5 "5 Mo1ilisasi sum1er dana dalam (P2N dan (P2D 38angka pan8ang5 *5 Melakukan monitoring evaluasi pen&apaian tu8uan dan sasaran pelaksanaan kegiatan 38angka pan8ang5 -5 dls. 1. Mitra Pem1angunan Kegiatan utama mitra pem1angunan yang meliputi kegiatan dari proses inisiasi dasar dasar Gerakan #!!! 7PK seperti dasar hukum, dokumen pendukung hingga pelaksanaan dan evaluasi Gerakan #!!! 7PK. 2erikut &ontoh ren&ana kegiatan mitra pem1angunan: #5 Memperkuat dan memperluas 8aringan antarmitra pem1angunan, untuk mendukung Gerakan #!!! 7PK 38angka pendek5 5 Mendukung gizi se1agai isu prioritas nasional dan daerah 38angka pendek5 "5 2eker8asama dengan pemerintah untuk mengem1angkan ren&ana pem1iayaan Gerakan #!!! 7PK 38angka pendek5 *5 Meningkatkan skala dan kualitas 1antuan kepada pemerintah 38angka pan8ang5 -5 dls.
&. ;em1aga Sosial Kemasyarakatan Kegiatan utama ;em1aga Sosial Kemasyarakatan yang meliputi kegiatan dari proses inisiasi dasar dasar Gerakan #!!! 7PK seperti dasar hukum, dokumen
pendukung hingga pelaksanaan dan evaluasi Gerakan #!!! 7PK. 2erikut &ontoh ren&ana kegiatan ;em1aga Sosial Kemasyarakatan: #5 Memperkuat
keterkaitan
antara
;SK
dengan
pemerintah
dengan
menggunakan mekanisme yang 1erlaku 38angka pendek5 5 Melakukan mo1ilisasi dalam rangka meningkatkan demand masyarakat 38angka pendek5 "5 Melakukan evaluasi dan penelitian yang mengaitkan antara gizi dengan gender, ketenagaker8aan, pertanian, pangan, kesehatan, kemiskinan, 8aminan sosial, dan pendidikan 38angka pan8ang5 *5 (dvokasi kepada pemerintah untuk mo1ilisasi sum1erdana yang le1ih 1esar untuk menangani kekurangan gizi 38angka pan8ang5 -5 dls.
d. Dunia 4saha Kegiatan utama Dunia 4saha yang meliputi kegiatan dari proses inisiasi dasar dasar Gerakan #!!! 7PK seperti dasar hukum, dokumen pendukung hingga pelaksanaan dan evaluasi Gerakan #!!! 7PK. 2erikut &ontoh ren&ana kegiatan Dunia 4saha: #5 Memasilitasi keterli1atan dunia usaha dalam Gerakan #!!! 7PK 38angka pendek5 5 2eker8a se&ara nyata untuk mendukung strategi Gerakan #!!! 7PK 38angka pendek5 "5 2eker8a se&ara nyata untuk mendukung Gerakan #!!! 7PK Nasional 38angka pan8ang5 *5 dls. e. Mitra Pem1angunan 3Brganisasi P225 Kegiatan utama Mitra Pem1angunan 3Brganisasi P225 yang meliputi kegiatan dari proses inisiasi dasar dasar Gerakan #!!! 7PK seperti dasar hukum, dokumen pendukung hingga pelaksanaan dan evaluasi Gerakan #!!! 7PK. 2erikut &ontoh ren&ana kegiatan Mitra Pem1angunan 3Brganisasi P225: #5 Mem1angun 8aringan dan memperluas ker8asama 4N System diluar * organisasi utama 34N6/E), 0)P, )(B dan 07B5 38angka pendek5 5 2eker8asama dengan pemerintah dan mitra pem1angunan untuk mendukung ren&ana pem1iayaan Gerakan #!!! 7PK 38angka pendek5
"5 Melakukan sinergitas agenda kegiatan nasional dan glo1al dalam rangka menyelaraskan dan menghindari duplikasi kegiatan 38angka pan8ang5 *5 2antuan teknis dan e'perties untuk memperkuat Gerakan #!!! 7PK 38angka pan8ang5 -5 dls.
DAFTAR PUSTAKA
#. 6ndonesia
D.
PE;(@67(N
GE%(K(N
D4@(
#!!!
7(%6
PE%@(M(
KE76D4P(N. !#-<!#". . Men8adi ;, 7arapan S. Penentu %i1uan 7ari 2erikutnya. ". Pengantar K. PEDBM(N PE%EN/(N((N P%BG%(M. !#< *. Se&ond %eport on the 0orld Nutrition Situation. 6n: 07B !!?. #st ed. Geneva: 4N Standing /ommitte on Nutrition< #??. -. Eriksson AG. @he 0indo+s o Bpportunity: Pre9pregnan&y to * Months o (ge. 6n: 2arker, DABP, %; 2ergmann, P; Bgra. Fol '#. Nestle Nutrition 0orkshop Series Pediatri& Program< !!$. '. ; /. @he ;an&et Series and 6ndian Perspe&tive. 6ndian Pediatr. !!$<*-. . 7anson M(. Early ;ie Meeting )orum. Aakarta< !##. $. Goldrey, KM, ;illy&rop, K(, 2urdge, G7, et al. Epigeneti& Me&hanism and the Mismat&h /on&ept o the Developmental Brigins o 7ealth and Disease. Pediatr %es. !!<'#3-5. ?. 2adan Penelitian dan Pengem1angan Kesehatan. %iset Kesehatan Dasar. !#"<"!'. #!. Men8adi ;, 7arapan S. Penentu %i1uan 7ari 2erikutnya. ##. @im Penyusun. Pedoman peren&anaan program gerakan nasional per&epatan per1aikan gizi dalam rangka seri1u hari pertama kehidupan 3Gerakan #!!! 7PK5. !#"<