GANGGUAN IDENTITAS GENDER, PARAPHILIAdan GANGGUAN SEKSUAL Dalam lingkup perilaku seksual, konsep yang kita miliki tentang apa yang normal dan apayang tidak normal sangat dipengaruhi oleh faktor sosiokultural. Misalkan saja berbagai perilakuseksual yang dianggap normal di Inis Beag seperti masturbasi, hubungan seks premarital, dan seksoral-genital dikatakan normal pada masyarakat Amerika (Jeffrey S. Nevid et al ).P e r i l a k u s e k s u a l d a p a t d i a n g g a p a b n o r m a l j i k a h a l t e r s e b u t b e r s i f a t self-defeating ,menyimpang dari norma sosial, menyakiti orang lain, menyebabkan distress personal , a t a u memengar memengaruhi uhi kemampua kemampuan n seseo seseorang rang untuk untuk berfungsi berfungsi secara secara normal. normal. Gangguan Gangguan yang akan dibahasdalam da lam mak ala h ini in i ada lah gan gguan gg uan ide ntitas nti tas gen der , pa p a r ap h il ia , d an d is fu n g s i s ek s u al ya n g mempunyai satu atau lebih kriteria kriteria abnormalitas. abnor malitas. Dalam mengeksplora mengek splorasi si gangguan-g ganggua n-gangguan angguan ini,kit ini,kita menye enyent ntuh uh per pertany tanyaa aan n yang ang mengg enggal alii bata atas antara norm ormal dan dan abnorm ormal GANGGUAN IDENTITAS GENDER ( GENDER IDENTITY DISORDER )1.Pengertian Gang Gangguan guanIdentitasGender Identitas gender ( gender identity ) adalah bagaimana seseorang merasakan bahwa ia adalahseorang pria atau wanita. Identitas gender secara normal didasarkan pada anatomi gender. Namun pada gangguan identitas gender ( gender identity disorder ) terjadi konflik antara anatomi gender seseorang dengan identitas gendernya. 2.KarakteristikGangguanIdentitasGender Gangguan identitas gender muncul bila gender fisik seseorang tidak konsisten dengan sense identitas orang itu. Orang-orang dengan gangguan ini terperangkap dalam tubuh orangdengan jenis kelamin yang salah. Orang-orang yang mengalami gangguan identitas gender, yangkadang disebut transeksualisme, merasa jauh didalam dirinya, biasanya sejak awal masa kanak-kanak, mereka adalah orang yang berjenis kelamin berbeda dengan dirinya saat ini. Mereka tidak menyukai pakaian dan aktivitas yang sesuai dengan jenis kelamin mereka.
Bukt Buktii-bu bukt ktii anat anatom omimereka, imereka, alat kela min n ormal , d an k arak teri stik jenis kelami ke lami n seku se kund nder er yan g umu m, s eper ep erti ti tumb tumbuhn uhnya ya camban cambang g pad padaa lak lakii-la laki ki dan membesarnya payudara pada perempuan tidak membuatmereka merasa bahwa mereka adalah orang dengan gender yang dilihat orang lain pada mer me reka ek a.Orang yang mengalami mengalami seperti ini bisa bisa mencoba berpindah berpindah ke kelompok kelompok gender yang yang berb berbed edaa dan dan bahkan dapat menginginkan mengingin kan operasi operas i untuk un tuk mengubah mengub ah tubuhnya tu buhnya agar sesuai dengan identitasgendernya. Umumnya bila seorang perempuan transeksual merasa tertarik secara seksual pada perempuan lain, ia menganggap ketertarikan tersebut pada dasarnya heteroseksual, dan jugamenginginkan perempuan tersebut tertarik padanya sebagai laki-laki. Situasi Situasi tersebut sama padase padas e b ag ia n b e s a r l ak i - la ki ya n g ya k in b a h wa d ir in ya p ad a d a s ar n ya adala ad ala h seor se orang ang perem pe rempu puan an (Carroll, 2000).Ket ika gan gguan gg uan ide nti tas gender bermula dimasa kanak-kanak, hal itu dihubungkandengan ba b a n ya k n ya p e r il a k u li n t as g e n d er , s ep er ti b e r p ak ai an s ep er t i la wa n je n i s , le b ih s uk a bermain dengan teman-teman dari lawan jenis, jenis, dan melakukan permainan yang secara umumdianggap sebagai permainan lawan jenisnya, misalnya anak laki-laki bermain dengan boneka bar barbie bie , dan anak perempuan bermain mobil-mobilan. Gangguan identitas gender pada anak-anak biasanya teramati oleh orang tua ketika si anak berusia antara 2 dan 4 tahun (Green&Blanchard 1995). Gangguan ini nampaknya sekitar enam kali lebih banyak terjadi pa p a d a a n a k l ak i - la ki dar daripada pada anak nak perem erempu puaan (Zu (Zucker, ker, Bardl rdley, ey, Sanikhan hani, 1997). 97). Meskipun demikian, sebagian besar anak yang mengalami gangguan identitas gender ketika dewasa tidak tumbuh sebagai orang yangterganggu, sekalipun tanpa intervensi profesional (Zucker dkk, 1984). 3.PenyebabGangguanIdentitasGender Adapun penyebab dari gangguan identitas gender ini adalah sebagai berikut: 1.Faktor-faktor Biologis Secara spesifik, bukti menunjukkan bahwa identitas gender dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh horm hormon on.Pene .Pene lit ian men un juk kan bah wa ana k anak manusia dan primata, yang lahir dari ibu yangmengonsumsi hormon seks selama hamil sering kali berperilaku seperti lawan jenis dan mengalamiabnormalitas anatomis. Contohnya, anak perempuan yang ibunya mengonsumsi progestin sintesisyang merupakan cikal bakal hormon seks lakilaki, untuk mencegah perdarahan rahim ra him selamahamil, memiliki perilaku tomboy . Anak laki-laki yang ibunya mengonsumsi hormon ho rmon perempuansemasa hamil, kurang atletis sebagai anak laki-laki dan kurang terlibat dalam permainan lakilakisebaya mereka. Meskipun anak-anak tersebut tidak selalu memiliki identitas gender yang tidak normal, namun hormon seks yang dikonsumsi oleh sang ibu semas se masaa hamil hamil tampa tampakn knya ya meman mem angmeni gmenimb mbulk ulkan an mina minatt dan dan peri perilak laku u linta lintass gender gender dalam tingkat yang lebih tinggi dari normal.
2.Faktor-faktor Sosial dan Psikologis Dalam beberapa keluarga, perilaku lintas gender terlalu banyak mendapat perhatian dan penguatan dari orang tua dan para kerabat. Wawancara dengan orang tua yang anak-anaknyamenunjukkan tanda-tanda gangguan identitas gender mengungkap bahwa mereka tidak mencegah, bahkan mendorong perilaku memakai pakaian lawan jenis pada anak-anak mereka. Banyak ibu, bibi, nenek, yang menganggap lucu bila anak laki-laki memakai pakaian lama dan sepatu hak tinggi milik ibunya, dan sering mengajari si anak cara memakai rias wajah. Selain itu, pasien laki-la ki yang me ngala mi ganggua n id enti ta s gen der menutu rkan bahwa merek a ti dak memi li kihubungan dekat dengan ayah mereka, sedangkan para perempuan menuturkan riwayat penyiksaanfisik atau seksual (Bardley&Zucker, 1997). Suatu hipotesis awal menyatakan bahwa peril aku feminim pada anak laki-laki didorong oleh si ibu yang sangat ingin memiliki anak perempuansebelum si anak lahir 4.TerapiGangguanIdentitasGender Terapi gangguan identitas gender adalah intervensi yang ada untuk membantu orangorangyang mengalami gangguan identitas gender. Intervensi tersebut terdiri dari dua tipe utama. Salahsatu tipe berupaya untuk mengubah tubuh agar sesuai dengan psikologi orang yang bersangkutan;ti p e y a n g l a i n d i r a n c a n g untuk mengubah psikologi agar sesuai dengan tubuh orang y a n g bersangkutan. 1.Perubahan Tubuh Orang yang mengalami gangguan identitas gender yang m e n g i k u t i p r o g r a m y a n g mencakup perubahan tubuh umumnya diminta untuk menjalani psikoterapi selama 6 hingga 12 bulan dan hidup sesuai gender yang diinginkan (Harry Benjamin International Gender DysphoriaAssociation, 1998). Terapi umumnya tidak hanya memfokuskan pada kecemasan dan depresi yangmungkin d ialami ora ng yang be rsangku tan, na mun juga pada berbag ai pi lih an ya ng ada untu k mengubah tubuhnya. Contohnya, beberapa orang yang mengalami gangguan identitas gender dapatmemilih untuk hanya menjalani operasi kosmetik, seorang transeksual laki-laki ke perempuand a p a t menjalani elektrolisis untuk menghilangkan bulu-bulu di wajah d a n o p e r a s i u n t u k mengecilkan pipi dan jakun. Banyak transeksual juga mengonsumsi hormon agar tubuh merekasecara fisik lebih mendekati keyakinan mereka tentang gender mereka. Contohnya, ho rmon perempuan akan mendorong pertumbuhan payudara dan melembutkan kulit transeksual laki-lakike permpuan (Schaefer, Wheeler, dan Futterweit, 1997). 2.Operasi Perubahan Kelamin Operasi Perubahan Kelamin adalah operasi yang mengubah alat kelamin yang ada agar lebih sama dengan kelamin lawan jenis. Operasi perubahan kelamin pertama kali dilakukan diEropa pada tahun 1930. Dalam operasi perubahan kelamin laki-laki ke perempuan, alat kelaminlaki -lak i ha mpi r se luruhn ya dibuang dan beberapa jaringan dipertahankan untuk membentuk vagina
buatan. Minimal setahun sebelum operasi, berbagai hormon perempuan dikonsumsi untuk memula i pr oses per ubaha n tu buh. Seba gian bes ar transeksual laki-laki dan perempuan harusmenjalani elektrolisis yang ekstensif dan mahal untuk menghilangkan bulu-bulu di wajah d ant u b u h , d a n m e n d a p a t k a n p e l a t i h a n u n t u k m e n a i k k a n n a d a s u a r a me r e k a , h in g g a h o r mo n perempuan yang dikonsumsi membuat bulu-bulu tidak lagi tumbuh dan suaranya menjadi kurangmaskulin. Operasi kelamin itu sendiri biasanya tidak dilakukan sebelum berakhirnya masa uji cobaselama satu atau dua tahun. Hubungan seks heteroseksual konvensional dimungkinkan bagi transeksual laki-laki dan perempuan, meskipun kehamilan tidak akan mungkin terjadi karenahanya alat kelamin bagian luar yang diubah.Proses perubahan kelamin perempuan ke laki-laki dalam beberapa hal lebih sulit, namundalam beberapa hal lebih mudah. Disatu sisi, penis yang dibuat melalui operasi berukuran kecildan tida k menga lami erek si nor mal seh ingg a dibutuhkan alat bantu buatan untuk melakukanhubungan seksual konvensional. Sebuah operasi memperpanjang uretra kedalam penis buata nsehingga memungkinkan orang yang bersangkutan dapat menikmati kenyamanan sosial denganmen gg un ak an to il et um um . Di si si la in , lebih sedikit penanganan kosmetik lanjutan yangdiperlukan dibanding pada transeksual laki-laki ke perempuan. Relatif lebih mudahnya perubahankosmeti k dari pere mpuan ke la ki-l ak i dap at dis eb abkan oleh kurang terfokusnya masyarakatterhadap atribut fisik laki-laki. Operasi perubahan kelamin merupakan pilihan yang sering kalidiambil oleh laki-laki daripada perempuan. 3.Perubahan Identitas Gender Identitas gender diasumsikan tertanam terlalu dalam untuk diubah. Meskipun demikian,terdapat sejumlah kecil prosedur mengubah identitas gender melalui terapi perilaku yangtampaknya berhasil. Penanganannya tidak hanya mencakup pembentukan berbagai macam perilaku spesifik, seperti sopan santun dan perilaku interpersonal, bagaimana cara berbicara dengan perempuan muda, namun juga mencakup pada komponen kognitif, seperti fantasi. PARAPHILIA1.Pengertian Paraphilia mbat rangsangan dan perilaku yang tidak diingikan yang (secara paradoksal) justru meningkatkan pikiran, fantntas yang timbul berulang kali, yang berhubungan dengan kegiatan masturbasi dan memperoleh penguatanKemungkinan terjadinya perkem bangan keterampilan sosial yang tidak adekuat untuk berhubungang tidak adekuat pada pola rangsangan orang dewasa atas dasar suka sama suka.tidak semestinya pada m
sa anak-anak (sebagian secara tidak disengaja dan sebagian dengan melihat pengala Kata parafilia ( paraphilia) diambil dari akar bahasa Yunani para, yang artinya “pada sisil a i n ” , d a n philos artinya “mencintai”. Pada parafilia, orang menunjukkan keterangsanganseksual (mencintai) sebagai respons terhadap stimulus yang tidak biasa (“pada sisi lain” daristimulus normal). Menurut DSM-IV, parafilia melibatkan dorongan dan fantasi seksual yang berulang dan kuat, yang bertahan selam 6 bulan atau lebih yang berpusat pada:1.Objek bukan manusia seperti pakaian dalam, sepatu, kulit atau sutra2.Perasaan merendah atau menyakiti diri sendiri atau pasangannya3.Anak-anak dan orang lain yang tidak dapat atau tidak mampu memberikan persetujuan. 2.Penyebab Paraphilia mbat rangsangan dan perilaku yang tidak diingikan yang (secara paradoksal) justru meningkatkan pikiran, fantntas yang timbul berulang kali, yang berhubungan dengan kegiatan masturbasi dan memperoleh penguatanKemungkinan terjadinya perkem bangan keterampilan sosial yang tidak adekuat untuk berhubungang tidak adekuat pada pola rangsangan orang dewasa atas dasar suka sama suka.tidak semestinya pada m sa anak-anak (sebagian secara tidak disengaja dan sebagian dengan melihat pengala Kata parafilia ( paraphilia) diambil dari akar bahasa Yunani para, yang artinya “pada sisil a i n ” , d a n philos artinya “mencintai”. Pada parafilia, orang menunjukkan keterangsanganseksual (mencintai) sebagai respons terhadap stimulus yang tidak biasa (“pada sisi lain” daristimulus normal). Menurut DSM-IV, parafilia melibatkan dorongan dan fantasi seksual yang berulang dan kuat, yang bertahan selam 6 bulan atau lebih yang berpusat pada:1.Objek bukan manusia seperti pakaian dalam, sepatu, kulit atau sutra2.Perasaan merendah atau menyakiti diri sendiri atau pasangannya3.Anak-anak dan orang lain yang tidak dapat atau tidak mampu memberikan persetujuan. 2.Penyebab
Paraphilia 3. Jenis-Jenis Paraphilia Fetishisme Kata fetiche diduga berasal dari bahasa Portugis feitico, yang berar ti suat u “d aya ta rik ajaib”. Dalam kasus ini, “ajaib” terletak pada kemampuan objek untuk merangsang secara seksual. Ciri utama dari fetishisme adalah dorongan seksual yang kuat dan berulang serta membangkitkanfantasi yang melibatkan objek tidak hidup, seperti bagian tertentu dari pakaian ( bra , celana dalam, stoking , sepatu boot , sepatu, kulit, sutra dan sejenisnya). Normal bagi pria untuk menyuka itampilan, rasa, dan aroma baju dalam milik kekasih mereka. Namun pada pria fetishisme lebihmemilih objeknya dari pada orang yang memilikinya. Mereka sering mengalami kepuasan seksualmelal ui ma sturbas i sambil me mb el ai , menggosok-gosok, atau mencium objek tersebut; ataudengan melihat pasangan mereka menggunakan itu selama aktivitas seksual.Munculnya fetishisme dapat dilacak dari masa kanak-kanak awal. Sebagian besar individudengan fethis terhadap karet pada satu sampel penelitian mampu untuk mengingat ke mbal i pengalaman ketertarikan fetish mereka pada karet disekitar usia 4 dan 10 tahun. TransvestikFethisisme Ciri utama transvestik fethisme adalah dorongan yang kuat dan berulang serta fantasi yang berhubungan yang melibatkan memakai pakaian lawan jenis ( cross-dressing) dengan tujuan untuk mendapatkan rangsangan seksual. Orang dengan fetishisme dapat dipuaskan dengan memegangobjek sepeti pakaian wanita sambil bermasturbasi, sedangkan orang dengan transvestik fethisismeingin memakainya. Mereka dapat memakai pakaian feminin dan dandanannya secara lengkap ataulebih menyukai satu bagian dari pakaian wanita, seperti stoking perempuan. Transvestik fethisismedilaporkan hanya terjadi pada pria heteroseksual. Biasanya, pria yang memakai pakaian lawan jenis melakukannya secara terutup atau pribadi dan membayangkan diri mereka menjadi bagiandalam kultur transvestik.Pria gay
kemungkinan memakai pakaian lawan jenis untuk menarik perhatian pria lain ataukarena menyamar menjadi wanita merupakan gaya tersendiri pada beberapa lingkungan sosial, bukan karena mereka terangsang secara seksual dengan memakai pakaian lawan jenis.Sebagia n bes ar pria dengan tr anvest ik feth is is me sudah menika h dan ter lib at dalam aktivitas seksual dengan istri mereka, tetapi mereka mencari tambahan kepuasan seksual dengancara berpakaian seperti wanita. Pedofilia Penyimpangan seksual yang paling tragis adalah ketertarikan seksual terhadap anak-anak (atau remaja yang masih sangat muda) yang disebut pedophilia ( pedofilia ). Orang-orang di duniasemakin menyadari tentang masalah ini seteh skandal yang dipublikasikan secara luas dalam gereja katolik di mana para pastur, banyak yang diantaranya mutlak memenuhi kriteria pedofilia,menganiaya anak-anak berulang kali. Alih-alih dihukum, pastur-pastur itu hanya dipindahkan keger eja lain di man a mereka mengulangi perbuatan yang sama. Individu-individu dengan polarangsangan semacam ini bisa tertarik kepada anak laki-laki, anak perempuan, atau kedua-duanya.Dalam sebuah survei, 12 % laki-laki dan 17 % perempuan menyatakan pernah disentuh secarati dak pan ta s oleh oran g dewasa ketika mereka masih anak-anak. (Fagan, Wise, Schmidt, danBerlin, 2002). Kira-kira 90 % pelaku penganiayaan semacam itu adalah laki-laki dan 10 % nyaadalah perempuan (Fagan dan kawan-kawan, 2002).Bila anak itu adalah anak anggota keluarga orang itu, pedofilia disebut incest ( inses ).Meskipun pedofilia dan inses memiliki banyak kesamaan, korban pedofilia cenderung anak-anak yang masih belia dan korban inses cenderung gadis-gadis remaja yang mulai matang secara fisik.(Ric e dan Har ris , 2002). Mar shall , Barbaree, dan Christophee (1986) dan Marshall (1 99 7) mendemonstrasikan dengan menggunakan alat pengukur kekencangan penis bahwa laki-laki yangmelakukan inses pada umumnya merasa terangsang oleh perempuan dewasa dibanding laki-laki pedofilik, yang cenderung memfokuskan diri secara eksklusif pada anak-anak.Para penganiaya anak sering kali merasionalisasikan perilakunya sebagai “cinta” terhadapanak -anak atau mengajarkan pelajaran berharga tentang seksualitas pada anak-anak. Penganiayaanak hampir tidak pernah mempertimbang kan kerusak an psik olo gis yang did erit a korb annya, padahal interaksi tersebut sering merusak kepercayaan anak dan kemampuan mereka untuk berbagiintimasi. Penganiayaan anak jarang menggunakan kekuatan terhadap anak-anak, yang
mungkin berpartisipasi dalam penganiayaan itu tanpa protes meskipun sangat ketakutan dan sebenarnyatidak mau mela kuk annya . Anak -an ak itu ser ing meras a bert ang gung jawab atas ter jadin ya penganiayaan itu karena pelakunya tidak menggunakan paksaan atau ancaman, dan setelah anak yang pernah dianiaya itu tumbuh dewasa barulah mereka menyadari bahwa mereka tidak berdayauntuk melindungi diri mereka sendiri dan sama sekali tidak bertanggung jawab atas sesuatu yangdilakukan orang terhadap dirinya. Ranguman kriteria gangguan pedofilia. Fitur-fitur pedofilia meliputi : • Selama paling tidak 6 bulan, dorongan dan perilaku yang merangsang secara seksual yangmelibatkan aktivitas seksual dengan anak-anak (biasanya berumur 13 atau kurang) • Orang itu mewujudkan dorongan, fantasi, dan p erilaku seksualnya itu hingga mengakibatkan distress atau hendaya yang signifikan • Orang itu berumur paling sedikit 16 tahun dan paling tidak 5 tahun lebih tua dibandinganak yang menjadi objek pedofilianyaSumber: Berdasarkan DSM-IV-TR. Digunakan dengan izin Diagnostic and Statistical Manual of M e n t a l Disorders, Fourth edition, Text Revision, Copyright 2000. American PsychiatricAssociation. Voyeurisme Ciri utama dari voyeurisme adalah bertindak berdasarkan atau mengalami distress akibatmunculnya dorongan seksual yang kuat dan terus menerus sehubungan dengan fantasi yangmelibatkan melihat, memperhatikan ora ng, bias anya ora ng tak diken al, yang sed ang tidak berpakaian atau membuka pakaian atau sedang melakukan aktivitas seksual di mana mereka tidak menduganya. Tujuan melihat, atau “mengintip” adalah untuk mencapai kepuasan seksual. Orangyang melakukan voyeurisme biasanya tidak menginginkan aktivitas seksual dengan orang yangdiobservasi.Tindakan memperhatikan pasangan yang sedang membuka pakaian atau melihat filmfilm porno bukan merupakan bentuk dari voyeurisme. Orang yang diobservasi mengetahui bahwamereka sedang diobservasi oleh pasangan mereka atau akan diobs erv asi o leh penon ton fil m. Tindakan voyeuristik melibatkan kondisi memperhatikan orang lain yang tidak menduga (bahwadia sed an g diamati) yang sedang membuka pakaian atau melakukan aktivitas seksual. Perludiperhatikan bahwa keterangsangan seksual yang muncul saat memperhatikan keterangsanganseksual yang muncul saat memperhatikan pasangan kita membuka pakaian atau menonton adeganseks di film porno masih berada pada
spektrum normal dalam seksualitas manusia.Selama melakukan tindakan voyeuristik, orang tersebut biasanya bermasturbasi sambilmelihat atau membayangkan sedang melihat atau menonton. Mengintip dapat menjadi penyaluranseksual yang eksklusif. Sejumlah orang yang melakukan tindakan voyeuristik menempatkan dirimerek a p ada situ asi yang ber isiko . Ad anya kemungkinan tertangkap atau dilukai tampaknyasemakin meningkatkan gairah mereka. Froterisme Kata Perancis frottage mengacu pada teknik artistik dari membuat gambar dengan cara menggosok pada objek yang timbul. Ciri utama dari parafilia froterisme ( frotteurism ) ad ala ha d a n y a d o r o n g a n s e k s u a l y a n g k u a t s e c a r a p e r s i s t e n d a n fantasi terkait yang melibatkanmenggosok atau menyentuh tubuh orang tanpa izin. Froterisme atau “meremas” biasanya terjadi pada tempat-tempat rantai, seperti kereta api bawah tanah, lift, atau bus. Tindakan menggosokgosokkan atau menyentuh, bukan aspek kekerasannya, yang membangkitkan hasrat seksual pria. Iamungkin membayangkan dirinya sendiri menikmati hubungan seksual yang eksklusif dan penuhkasih saya ng den gan korb an. Karen a kont ak fisi k t erjad i h anya sesa at dan dila kukan seca ra sembunyi-sembunyi, orang yang melakukan tindakan froteristik hanya memiliki kemungkinankecil untuk tertangkap oleh pihak yang berwajib. Bahkan korban mungkin tidak menyadari apayang terjadi pada saat itu atau tidak mengeluarkan banyak protes (Spitzer dkk, 1989). Exsibisionisme Exsibisionisme ( exibitionism ) melibatkan dorongan kuat dan berulang untuk menunjukkanalat genital pada orang tak dikenal yang tidak menduganya, dengan tujuan agar korban terkejut, shock , atau terangsang secara seksual. Orang tersebut dapat bermasturbasi sambil membayangkanatau banar-benar menunjukkan alat genitalnya (hampir semua kasus terjadi pada pria). Sasaran ataukorbannya hampir selalu wanita. Orang yang didiagnosis mengidap eksibisionisme biasanya tidak tertarik pada kontak seksual aktual dengan korban dan karena itu biasanya tidak berbahaya. Namun begitu, korban dapat merasa bahwa dirinya berada dalam bahaya besar dan dapat mengalamitrauma karena peristiwa itu. Saran yang paling baik untuk korban adalah untuk tidak menunjukkanreaksi apapun orang yang mengekspos dirinya dan tetap bersikap biasa saja, jika memungkinkan.Tidak bijaksana untuk menghina orang yang mempe rton tonk an diri nya, bahk an hal itu dap at membangkitkan reaksi kekerasan. Juga tidak dianjurkan untuk menunjukkan reaksi terkejut ataut a k u t y a n g b e r l e b i h a n ; h a l i n i c e n d e r u n g
m e n d o r o n g o r a n g t e r s e b u t u n t u k s e m a k i n mempertontonkan dirinya.Sejumlah peneliti melihat eksibisionisme sebagai cara tidak langsung untuk menunjukkankekerasan pada wanita, mungkin karena memiliki persepsi yang salah tentang wanita pada masalalu ata u karen a tid ak dip erh atikan ata u t ida k dia ngg ap seriu s ole h w anita (Ge er, Hei man, &Leitenberg, 1984). Pria dengan gangguan ini cenderung pemalu, tergantung, serta kurang memilikiketerampilan sosial dan seksual, bahkan terhambat secara sosial (Dwyer, 1988). Sejumlah orangmeragukan maskulinitas mereka dan memiliki perasaan inferior. Ras jijik atau ketakutan korban membangkitkan rasa menguasai situasi dan meningkatkan keterangsangan seksual mereka.Mengenakan jubah mandi yang terbuka bukanlah suatu bentuk eksibisionisme dalam istilahklinis. Hampir semua orang yang didiagnosis menderita gangg uan i ni adalah pria, dan merk atermotivasi oleh harapan untuk mengejutkan dan membuat panik orang yang tidak menduga akanmelihatnya, bukan untuk menunjukkan betapa menariknya tubuh mereka, secara umum merekatidak termotivasi oleh hasrat untuk mengekspos diri sendiri pada orang yang tidak dikenal dengantujuan untuk merangsang atau mengejutkan mereka . Motif utama da ri pena ri bu gil, tentu sa ja hanya untuk mencari uang. MasokhismeSeksual Masokhisme adalah gangguan seksual dimana individu mendapat kepuasan seksual lewatkesakitan pada diri sendiri yang dianggap sebagai pelengkap atau pendahuluan bagi relasi seksualu n t u k me n d a p a t k a n o r g a s m e . Mendapatkan kepuasan seks dengan cara melakukan a t a u mendapatkan siksaan mental dan fisik. Lebih banyak dijumpai pada kalangan wanita dan distimulir oleh kepasifan wanita.Pada gejala masokhisme extrim terdapat dorongan untuk memusnahkan diri sendiri disertaikompulsi-kompulsi atau paksaan yang banyak tidak disadari penderitanya. Pada masokhisme moril banyak dimuati unsur-unsur rasa bersalah terutama kepada kekasih atau subjek relasinya.Kesediaan tunduk dan takluk secara erotis dan mutlak yang sifatnya sangat masokhistisyang disebut masokhistik erotik yang bersedia menderita kesakitan hebat demi cinta. Adakalanyatimbul karena ketika kecil p ernah dipukul pada b agian erogen sehi ng ga me ndap at kep uas an seksual yang sangat mendalam dan ingin megulangi keadaan masokhis tersebut kembali. SadismeSeksual Sadisme seksual ialah kelainan seksual yang diasosiasikan dengan penderitaan, kesakitan,dan hukuman. Bila s eseorang tidak dapat merasakan kepuasan seksual dengan cara biasa danmend apa tka n kep uas an den gan p e n y i k s a a n f i s i k d a n p s i k o l o g i s p a r t n e r n y a d e n g a n t i n d a k kekejaman. Sebab-sebab sadisme antara lain : • Pendidikan yang salah bahwa seks itu kotor sehingga perlu ditidak dengan kekejaman. • Dorongan nafsu berkuasa yang extrim sehingga merasa perlu untuk menyiksa partnernya.
• Pengalaman traumatis dengan ibu atau seorang wanita (atau pria pada wanita) sehingga meninggalkan rasa dendam yang menyebabkan berkembangnya pola sadistis dalam bersenggama DISFUNGSISEKSUAL( Sexual Dysfunctions ) Gangguan disfungsi seksual meliputi masalah dalam minat, rangsangan atau responseksual. Gangguan ini seringkali merupakan sumber distress bagi orang yang menmgalaminya dan bagi pasangan mereka. Ada beberapa tipe disfungsi seksual tetapi semuanya cenderung memilikiciri yang sama, seperti: C i r i D e s k r i p s i T a k u t a k a n g a g a l K e t a k u t a n y a n g t e r k a i t d e n g a n k e g a g a l a n u n t u k mencapai atau mempertahankan eraksi atau kegagalanuntuk mencapai orgasme.Asumsi dan peran sebagai penontondan bukan sebagai pelakuMemonitor dan mengevaluasi reaksi tubuh saatmelakukan hubungan seks.Kurangnya self-esteem Kurangi memikirkan kegagalan yang dihadapi untuk memenuhi standar normal.E f e k e m o s i o n a l R a s a b e r s a l a h , r a s a m a l u , f r u s t a s i , d e p r e s i , d a n kecemasan.P e r i l a k u m e n g h i n d a r M e n g h i n d a r i k o n t a k s e k s u a l k a r e n a t a k u t g a g a l u n t u k menampilkan performa yang adekuat, membuat berbagai macam alasan pada pasangan. Jenis-jenis disfungsi seksual . DSM-IV meng elo mpokk an disf ungs i seks ual ke dala mkategori berikut:1 . G a n g g u a n hasrat seksual ( Sexual desire disorder )2 . G a n g g u a n r a n g s a n g a n s e k s u a l ( Sexual arousal disorder
)3 . G a n g g u a n o r g a s m e ( Orgasm disorder )4 . G a n g g u a n s a k i t a t a u n y e r i ( Sexual pain disorder C i r i D e s k r i p s i T a k u t a k a n g a g a l K e t a k u t a n y a n g t e r k a i t d e n g a n k e g a g a l a n u n t u k mencapai atau mempertahankan eraksi atau kegagalanuntuk mencapai orgasme.Asumsi dan peran sebagai penontondan bukan sebagai pelakuMemonitor dan mengevaluasi reaksi tubuh saatmelakukan hubungan seks.Kurangnya self-esteem Kurangi memikirkan kegagalan yang dihadapi untuk memenuhi standar normal.E f e k e m o s i o n a l R a s a b e r s a l a h , r a s a m a l u , f r u s t a s i , d e p r e s i , d a n kecemasan.P e r i l a k u m e n g h i n d a r M e n g h i n d a r i k o n t a k s e k s u a l k a r e n a t a k u t g a g a l u n t u k menampilkan performa yang adekuat, membuat berbagai macam alasan pada pasangan. Jenis-jenis disfungsi seksual . DSM-IV meng elo mpokk an disf ungs i seks ual ke dala mkategori berikut:1 . G a n g g u a n hasrat seksual ( Sexual desire disorder )2 . G a n g g u a n r a n g s a n g a n s e k s u a l ( Sexual arousal disorder )3 . G a n g g u a n o r g a s m e ( Orgasm disorder )4 . G a n g g u a n s a k i t a t a u n y e r i ( Sexual pain disorder ) GANGGUAN NAFSU SEKSUAL DSM-IV-TR membedakan 2 jenis gangguan nafsu seksual. Gangguan n af su s ek su al h i p o a k t i f y a n g m e r u j u k p a d a k u r a n g n y a a t a u t i d a k ad a fa nt as i at au do ro ng an se ks ua l, da n gangguan keengganan seksual
yang lebih extrim dimana seseorang menghindari hampir semuakontak genital dengan orang lain. 1.Kriteria gangguan nafsu seksual hipoaktif dalam DSM-IV-TR: • Kurangnya atau tidak ada fantasi dan nafsu seksual yang berlangsung terus-menerus. • Menyebabkan distress mendalam atau masalah interpersonal. • Tidak disebabkan oleh aksis I lain (kecali disfungsi seksual lain) atau efek fisiologislangsung dari suatu obat atau penyakit medis umum. 2.Kriteria Gangguan Keengganan Seksual • Penolakan secara terus-menerus terhadap (hampir) semua kontak seksual • Menyebabkan distress mendalam atau masalah interpersonal. • Tidak disebabkan oleh aksis I lain (kecali disfungsi seksual lain).Tidak banyak yang diketahui mengenai penyebab gangguan nafsu seksual hipoakif ataugangguan keengganan seksual. Karena perempuan yang mengalami g a n g g u a n t e r s e b u t menunjukkan respon seksual normal terhadap stimuli seksual dalam berbagai studi laboratorium,da n tidak tampa k mere ka tidak mampu untuk merasakan gairah sepenuhnya (Kaplan, 1997).Diantara berbagai penyebab dorongan seks rendah adalah ortodoksitas agama, mencoba melakukanhubungan seks dengan orang yang tidak berjenis kelamin sesuai keinginan, takut hilangan kendali,takut hamil, depresi, kurangnya rasa tertarik karena faktor-faktor seperti kurangnya kebersihan pasangan (LoPiccolo & Friedman, 1988). GANGGUAN GAIRAH SEKSUAL PADA PEREMPUAN Gangguan gairah seksual pada wanita adalah ketidakmampuan sebagian perempuan untuk mencapai atau mempertahankan lubrikasi vagina dan respons keterangsangan seksual yangmembuat vagina membesar sampai akt ivitas seks ual dan k eadaan in i terjadi b erulang k ali. Kelainan ini mirip dengan impotensi pada pria. Kelainan ini bisa terjadi seumur hidup atau bisaterjadi setelah suatu masa di mana fu ngsinya normal. Ganggua n sep erti ini ser ingk ali dis ebut sebagai frigiditas . Adapun fitur-fitur gangguan gairah seksual pada perempuan meliputi: • Ketidakmampuan yang presisten atau berulang kali terjadi untuk mencapai ataumempertahankan respons lubrikasi-pembesaran vaginal sebagai respons keterangsanganseksual selama melakukan aktivitas seksual.
• Distres yang signifikan atau kesulitan interpersonal karena ketidakmampuan ini. • Ketidakmampuan ini bukan lebih menjadi bagian penentu bagi gangguan lain (misalnya:gangguan suasana perasaan, kecemasan, kognitif) dan bukan disebabkan karena efek-efek fisiologis obat atau penyalahgunaan obat.Gangguan gairah seksual pada wanita memiliki penyebab fisik maupun psikis. Penyebabyang utama adalah faktor psikis, yang bisa berupa perselisihan pernikahan, depresi, dan keadaanyang menimbulkan stress. Seorang wanita bisa menghubungkan seksual dengan perbuatan dosad a n k e s e n a n g a n s e k s u a l dengan perasaan bersalah. Rasa takut akan keintiman juga dapat memegang peranan.Sedangkan faktor fisik yang bisa menyebabkan gangg uan gai rah sek su al pad a wan ita diantaranya: a. Rasa nyeri karena endometriosis atau infeksi kandung kemih ( sistitis ), infeksi vagina( vaginitis ). b. Kekurangan hormon estrogen yang menyertai masa menopause atau pengangkatan indungtelur biasanya menyebabkan kekeringan dan penipisan dinding vagina. c. Histerektomi (pengangkatan rahim) atau mastektomi (pengangkatan payudara).d. Kele njar ti ro id ya ng ku ra ng ak tif. e. Anatomi vagina yang abnormal, yang disebabkan oleh kanker, pembedahan atau terapi penyinaran. f. Hilang rasa karena alkolik, diabetes atau kelainan sistem saraf tertentu (misalnya sklerosismultiple) . g.
Penggunaan obat-obatan untuk mengatasi kecemasan, depresi atau tekanan darah tinggi.Berbagai keadaan fisik bisa diobati. Misalnya diberikan antibiotik untuk mengatasi infeksikandung kemih atau infeksi vagina dan diberikan hormon untuk menggantikan kekuranganhormon. Bisa dilakukan penyuluhan untuk men gajar kan tek nik pe musata n per asa an (te rap iseksual). Latihan Kegel dapat memperkuat otot-otot panggul dan bisa membantu wanita untuk mencapai kepuasan. Pada latihan ini wantia mengerutkan otot-otot vaginanya kuat-kuat (sepertimenahan berkemih) selama 10-15 menit, minimal sebanyak 3 kali sehari selama 2-3 bulan. GANGGUAN EREKSI PADA LAKI-LAKI Gangguan ereksi pada laki-laki merupakan salah satu jenis gangguan seksual pada pria.Secara definisi gangguan ereksi adalah kurangnya kemampuan atau ketidakmampuan sebagianlaki-laki untuk mencapai atau mempertahankan proses ereksi penis sampai aktivitas seksual selesaidan keadaan ini terjadi berulang kali. Gangguan ini seringkali disebut impotensi .Fitur-fitur gangguan ereksi pada laki-laki meliputi:a . K e t i d a k m a m p u a n y a n g p r e s i s t e n a t a u b e r u l a n g k a l i t e r j a d i u n t u k m e n c a p a i a t a u mempertahankan ereksi selama melakukan aktivitas seksual. b.Distress yang signifikan atau kesulitan interpersonal karena ketidakmampuan ini. c.Ketidakmampuan ini bukan lebih menjadi bagian penentu bagi gangguan lain dan bukandisebabkan karena efek-efek fisiologis obat atau penyalahgunaan obat.Pada dasarnya disfungsi ereksi terbagi dalam dua faktor penyebab, yaitu psikis dan organis.Penyebab faktor psikis biasanya dilatarbelakangi oleh faktor kejenuhan, kejengkelan, kekecewaan,hilangnya daya tarik terhadap pasangan, trauma seksual hingga rasa takut gagal yang terpicu darikurangnya rasa kepercayaan diri. Mayoritas penderita gangguan ereksi yag disebabkan oleh faktor psikis yaitu laki-laki pada usia produktif.Untuk faktor penyebab organis, gangguan ereksi biasanya terkait penyakit seperti diabetes,hipertensi, hiperkolesterol, pasca-operasi prostat dan penyempitan pembuluh darah. Faktor usia juga dapat mempengaruhi dimana semakin tua usia semakin besar risiko gangguan ereksi.Kecenderungan penderita gangguan ereksi yang disebabkan oleh faktor organis yaitu laki-laki yang berusia di atas lima puluh tahun.Adapun penyebab-penyebab gangguan ereksi pada laki-laki, antara lain:a. Kelainanpembuluhdarah Agar dapat menegang, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis ) dapat menyebabkan impotensi.Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluhdarah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis. b. Kelainanpersarafan
Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa m e n y e b a b k a n impotensi. Kerusakan saraf ini dapat terjadi akibat: Cedera Diabetes melitus Sklerosis multiple Stroke Obat-obatan Alkohol Penyakit tulang belakang bagian bawah Pembedahan rektum atau prostatc. Obat-obatan Risiko gangguan ereksi meningkat seiring dengan kebiasaan mengonsumsi narkotika, obatzat psikotropika, antidepresi ( litium ), obat penenang, dan hormon. Serta dapat juga dipicu dari konsumsi obat-obatan anti-hipertensi dan antigastritis ( simetidin ).d . K e l a i n a n p a d a p e n i s e .Ma sa la h p si ki s ya ng me mp en ga ru hi gairah seksualPada gangguan ereksi, tanda-tandanya adalah sebagai berikut: • Tidak mampu ereksi sama sekali atau tidak mampu mempertahankan er eksi se ca ra berulang (sedikitnya selama 3 bulan ) • Tidak mampu mencapai ereksi yang konsisten • Ereksi hanya sesaatImpotensi dapat diobati tanpa pembedahan. Jenis pengobatan yang ada tergantung kepada penyebab primernya. Selain itu ditujukan pula untuk memperbaiki fungsi ereksi. Tidak sedikitkasus gangguan ereksi tidak memerlukan obat, terutama pada kasus gangguan ereksi karena faktor psikologis. Disamping itu, peran pasangan sangat penting untuk membantu pemulihan gangguanereksi.Beberapa cara pengobatan gangguan ereksi, yaitu: • Vacuum constriction. • Pembedahan, dilakukan untuk memperbaiki pembuluh darah penis ( revaskularisasi ).
• Terapi akupuntur • Penis tiruan ( protesis penis ), mer upa kan pil iha n ter akh ir jika se mua upa ya tid ak memberikan hasil yang memadai. Namun yang terbaik adalah mengadakan konsultasi dengan dokter spesialis pada bidangnya secepatnya. Lebih baik lagi untuk pengobatan gangguan ereksi atau mencegahtimbulnya gangguan dengan: • Batasi atau menghindari penggunaan alkohol atau obat-obatan serupa • Berhenti merokok • Olahraga yang cukup • Hindari atau kurangi stress, rasa cemas, dan depresi • Istirahat yang cukup • Periksa kesehatan secara teratur di dokter Adapuntipsmengatasigangguanereksi, antaralain: 1. Lakukan medical checkup , ke tahu i ap akah ada indi kasi penya kit fakt or risi ko d isfu ngsi ereksi yaitu diabetes, ateroskleroosis, jantung, dan lainnya.2 . O b a t i p e n y a k i t p e n c e t u s disfungsi ereksi, jika obatnya memiliki efek samping y a n g memperparah disfungsi ereksi, konsultasikan dengan dokter.3.Jalani gaya hidup sehat bebas stres yang mendukung terapi pengobatan.4.Jangan minum sembarang obat kuat tanpa pengawasan dokter guna m e n g h i n d a r i e f e k samping yang dapat merugikan kesehatan tubuh. 5. Cobalah variasi seksual misalnya dengan mencoba beberapa macam teknik foreplay atau pemanasan sebelum berhubungan.6.Bila perlu konsumsi suplemen vitalitas yang dapat menjaga stamina sekaligus membantuterjadinya ereksi, tentunya setelah mengadakan konsultasi dengan tenaga medisterpercaya. GANGGUAN ORGASME PADA PEREMPUAN Gangguan orgasme adalah lambatnya atau tidak tercapainya klimaks seks (orgasme), yangterjadi berulang kali pada sebagian perempuan walaupun rangsangan seksual cukup lama dan kuat.Penyimpangan ini didefinisikan sebagai hambatan
orgasme wanita berulang dan menetap, yangdimanifestasikan dengan tidak adanya atau kelambatan orgasme setelah suatu periode rangsanganseks ua l yang diduga sudah adekuat dalam intensitas dan lamanya untuk meng has ilkan res pon tersebut.Jumla h d an jenis ran gsa ngan yang dibutuhkan untuk orgasme sangat bervarias i d ari perempuan ke perempuan. Kebanyakan para wanita bisa mencapai orgasme pada saat klitoris terangsang, namun hanya sekitar separuh dari wanita secara teratur mencapai orgasme selamahubungan seksual. Sekitar 1 dari 10 wanita tidak pernah mencapai orgasme. Gangguan orgasmeterjadi ketika masalah dengan orgasme sering dan terus menerus, mengganggu fungsi seksual danmenyebabkan stress.Umumnya, para wanita yang sudah belajar bagaimana mencapai orgasme tidak kehilangan kemampuan kecuali komunikasi seksual yang kurang, masalah dalam hubungan, pengalaman yangmem buat tr au ma , ata u gan ggu an fis ik ata u psik olo gi yang menghalangi. Fisik dan psikologimenyebabkan gangguan hasrat seksual yang sama. Depresi adalah penyebab umum.Gangguan orgasme bisa terjadi karena permainan cinta yang secara konsisten berakhir sebelum si wanita mencapai orgasme. Wanita bisa tidak mencapai orgasme karena pemanasanyang tidak cukup, karena baik si wanita maupun pasangannya tidak memahami bagaimana fungsialat kelamin, atau karena ejakulasi dini. Beberapa permainan cinta menimbulkan frustasi dan bisam e n g h a s i l k a n k e m a r a h a n dan kadangkala rasa sebal untuk untuk melakukan seks apapun.Beberapa wanita yang tidak bisa mencapai orgasme karena mereka takut “dibiarkan pergi”khususnya selama hubungan seks. Ketakutan ini bisa berhubungan dengan perasaan bersalahsetelah menikmati kesenangan, takut ditinggal sendirian untuk menikmati yang tergantung pada pasangan, atau takut kehilangan kendali. Obat-obatan tertentu, terutama sekali serotonin selektip penghambat reuptake seperti fluoxetine , bisa menghambat orgasme.Gangguan orgasme kemungkinan bersifat sementara, bisa terjadi setelah tahun-tahun padafungsi seksual normal, atau kemungkinan tahan lama. Hal itu bisa terjadi sepanjang waktu atauhanya pada keadaan tertentu. Kebanyakan wanita yang memiliki masalah mencapai orgasme jugamemiliki masalah pada membangkitkan hasrat. GANGGUAN ORGASME PADA LAKI-LAKI Gangguan orgasme pada pria merupakan pola kesulitan untuk mencapai orgasme setelahmelalui pola hasrat dan gairah seksual yang normal. Pria
dengan masalah ini biasanya dapatmencapai orgasme melalui masturbasi tetapi tidak melalui hubungan genital. EJAKULASI DINI Ejakulasi dini ( Premature Ejaculation ) ialah pelepasan air mani (semen, sprema) pada saatorgasme. Definisi lebih jelas yaitu pembuangan sperma yang terlalu dini atau cepat, berlangsung zakar melalukan penetrasi dalam vagina atau berlangsung ejakulasi beberapa detik se su dah penetrasi. Jadi, ejakulasi premature adalah peristiwa terlampau cepat mengeluarkan sperma padasaat intromissi , dan pihak pria tidak mampu menahan dorongan ejakulasi di dalam vagina selama beberapa detik.Hal ini dapat terjadi sebelum, pada saat, atau segera setelah penetrasi, tetapi sebelum pria tersebut menginginkannya. Pada umumnya ejakulasi dini tersebut disebabkan oleh rasa tidak amanda n r as a k ur an g p er ca ya dir i. Pe ri st iwa se de mik ia n b i a s a n y a a n t a r a l a i n d i s e b a b k a n o l e h kegagalan-kegagalan tertentu dalam kariernya. Mungkin juga disebabkan oleh isteri yang terlaludominan dan banyak menuntut, keras, dan suka menghina suami. Bisa pula disebabkan oleh rasa-rasa berdosa atau bersalah pada pihak pria yang bersangkutan. Ejakulasi dini ini merupakan bentuk impotensi lain yang tidak terlalu parah. Pengalaman ejakulasi dini yang sesekali terjadi, misalnyaketika pria tersebut bersama pasangan yang baru, memiliki kontak seksual yang jarang, berada pada spectrum normal. GANGGUAN NYERISEKSUALDispareunia Dispareunia adalah rasa sakit saat atau setelah berhubungan seksual yang tidak dapatdijelaskan secara medis. Dapat didefinisikan juga sebagai: • Persenggamaan yang sangat menyakitkan. • Tidak adanya kapasitas untuk menikmati relasi seksual.K e s a k i t a n p a d a dispareunia ini meurut tempatnya bisa dibagi dalam b e b e r a p a penggolongan, sebagai berikut:1 . S e w a k t u p r i a mengadakan emissio (p en geluaran air mani), pi hak wani ta mer as ak an kesakitan pada vulva atau lubang kemaluan.2 .K a r en a t ra n s ud as i ya ng be rk ur a ng ( transude adalah keluarnya lendir pelicin yang kurang).Hal ini disebabkan: •
Kurang lama melakukan permainan pendahuluan • Dimuati rasa-rasa ketakutan misalnya takut hamil, takut karena penyakit kotor, atautakut karena berzinah dengan laki-laki bukan suami sendiri • Ada alergi terhadap kondom • Ada infeksi pada vulva atau vagina • Kurang hormon pada wanita lanjut usia3.A da rasa sak it pad a pi ng gul bagia n dalam Vaginismus Vaginismus adalah kontraksi tak disengaja atau involunter dari otot vagina, sehingga penetrasi penis menjadi menyakitkan atau tidak mungkin dilakukan. Vaginismus adalah kejangurat yang sangat menyakitkan pada vagina (liang peranakan, farji, puki).Ada kalanya fungsi vagina itu menjadi sangat abnormal yaitu mengadakan kontraksi-kontraksi (penegangan, pengejangan, pengerasan) yang menyakitkan sekali, yang menya maisebuah kompresor (alat penekan, pemadat, pemampat). Kontraksi yang sangat kuat pada distalvagina (mis: constrictor cunni , vagina yang bentuknya tidak rata) itu menyebabkan vaginismus dan paresthesia penuh kesakitan; di pihak pria karena penis laki-laki terjepit kuat-kuat, dan merasakankesakitan yang luar biasa bagaikan hampir lumpuh rasanya.Pada peristiwa lainnya yang sangat luar biasa, kontraksi vagina itu berlangsung begit uheb atn ya , sehing ga peni s te rje pi dan „t erpera ngkap ‟ seh ingga tidak bisa keluar dari vagina.Terjadilah apa yang disebut penis captivus .Peristiwa vaginismus bisa timbul spontan tanpa disadari, bisa reflektif sewaktu zakar melakukan penetrasi, atau sewaktu berlangsung emossio penis (zakar mengeluarkan mani) atau berlangsung pada waktu diadakan pemeriksaan ginekologis.Orang mengenal 4 macam bentuk vaginismus:1. Vaginismus reflektif primer , yang terjadi pada saat melakukan coitus pertama kali.2. Vaginismus reflektif sekunder , disebabkan kelainan somatic
atau gangguan organis. Padamulanya wanita yang bersangkutan mampu melakukan coitus biasa.3. Vaginismus psikogen primer . Pada peristiwa coitus pertama, yang bersumber pada sebab-sebab psikis (ketakutan dan kecemasan yang hebat, rasa berdosa)4. Vaginismus psikogen sekunder . Pad a awa lnya wani ta ya ng ya ng b ers angk utan mampu melakukan coitus . Akan tetapi sesudah beberapa waktu lamanya timbul gejala vaginismus,disebabkan oleh „rasa penolakan‟ secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan coitus ,dan ada rasa antipasti atau rasa-rasa tidak mapan terhadap partner seksnya.
BEBERAPAKASUSPENYIMPANGANSEKSUALGaby, 18 th ,Jakarta Masokisme+Lesbian+Nymfomania+Ekshibisionisme, mengalami kelainan seksual tersebutsejak kelas 2 SMP, penyebabnya-perkosaan berkali-kali, kurang perhatian orang tua, dan traumadengan laki-laki sehingga menjadi lesbian. Menjadi ketergantungan untuk disakiti dan siksaan,seperti mempermalukan dan merendahkan diri sendiri, diikat, bertingkah laku seperti anjing, dantelanjang di tempat umum dan sangat menyukai untuk melakukan h u b u n g a n t u b u h s e c a r a berlebihan setelah mengalami siksaan karena merasa terangsang jika dirinya disakiti ataudipermalukan. Ketika tidak ada yang bisa menyiksanya, maka ia memuaskan diri dengan cara chat sex atau self bondage serta berfantasi dan masturbasi. Joe,24 th ,Jakarta Sister complex(incest)+sadisme, penyebabnya adalah dendam terhadap wanita karena padasaat SM P, pern ah di bully
oleh teman-teman wanitanya dan kurang perhatian orang tua, sukamenyakiti dan menyiksa adiknya dan memaksa menuruti semua keinginannya dengan ancaman,tetapi juga menyukai adiknya sebagai kekasih dan sangat suka memeluk atau membelai adikny pada saat tidak melakukan aktifitas sadisme. Dona,26 th , Surabaya Masokisme+bestially+sodomi+ekshibisionisme+misofilia+urofilia, penyebabnya adalah paksaan dan perkosaan pacar ketika sma tetapi menjadi menyukai untuk disakiti,sudah lebih 10tahun menjadi masokhisme dan menikmatinya, dan sangat suka dicambuki, memasukkan benda- benda asing lain ke dubur dan kemaluan seperti alat-alat bantu sex, tongkat, batangan besi, dan benda-benda asing lain untuk mendapat kepuasan sex, dan siksaan-siksaan lain hingga terluka, paksaan untuk berhubungan badan dengan hewan, bahkan sangat suka memakan dan bermaindengan sampah sisa dan kotoran.* Sumber yang bersangkutan (bukan nama sebenarnya) via yahoo messenger, sms, dan telepon KESIMPULAN Materi diatas telah menerangkan mengenai gangguan identitas gender, Paraphilia , d a n disfungsi seksual, dengan beberapa jenis paraphilia dan disfungsi seksual yang terjadi.Pada gangguan identitas gender seseorang mengalami konflik an tara ko ndisi anatomigender dan kondisi identitas gender dalam dirinya. Ada beberapa faktor penyebab, salah satunyaadalah sosio-psikologis dimana munculnya hipotesis bahwa perilaku feminim pada anak laki-lakidi dorong oleh si ibu yang ingin memiliki anak perempuan sebelum lahir. Gangguan ini dapat diterpi salah satu caranya adalah dengan perubahan tubuh. Paraphilia menunjukkan keterangsangan seksual sebagai respon terhadap stimulus tidak biasa, melibatkan dorongan dan fantasi seksual yang berulang dan kuat salah satunya berpusat pada objek bukan manusia seperti pakaian dalam wanita. Ada bermcam-macam jenis paraphilia,yang dibahas dalam makalah ini yaitu fetishisme (dorongan seksual yang kuat dan berulang sertamembangkitkan fantasi yang melibatkan objek tak hidup), transvestik fetishisme (memaka i pakaian lawan jenis), pedofilia (ketertarikan seksual pada anak), eksibisionisme (melihat orangyang tidak berpakaian untuk mendapatkan kep uasa n s eksu al), voye uris me (d oro ngan untu k menyentuh tubuh orang tanpa izin), froteurisme (menunjukkan alat genital kepada orang lain agar korban terkejut), masokisme seksual (mendapat kepuasan seksual lewat ke sa kitan diri), dansadisme seksual (merasa kepuasan seksual dengan menyiksa fisik atau psikologis
partner ). Padadasarnya gangguan-gangguan paraphilia bertujuan untuk mendapat rangsangan seksual dengancara yang tidak lazim.Disfungsi seksual merupakan masalah yang meliputi minat, rangsangan, atau responseksual. Disfungsi seksual ini bisa terjadi pada pria ataupun wanita saat mereka melakukan relasiseksual. J enis dari di sfungsi se ksual ini dianta ranya (berd asarkan DSM-IV) gangguan nafsuseksual, gangguan gairah seksual, ganguan orgasme, dan gangguan nyeri seksual. DAFTAR PUSTAKA Davison, Gerald C. Neale, John M. Kring, Ann M. 2006. Psikologi Abnormal, Edisi ke-9. Jakarta:Rajawali Pers.Durand, V., Mak & Barlow, David. H. 2007. Intiasari Psikologi Abnormal, Edisi Keempat Buku Kedua . (Terjemahan). Alih Bahasa: Soetjipto, Helly Prajitno & Sri Mulyantini Soetjipto.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Kartono, Kartini. 2009. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual . Bandung: Mandar Maju.K l i k D o k t e r . Disfungsi Ereksi pada Pria . [ O n l i n e ] . T e r s e d i a : http://seks.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=26. html. [21 Maret 2010]. Nevid, Jeffrey . S. 2005. Psikologi Abnormal, Edisi Kelima Jilid 2 . (Terjemahan). Alih Bahasa:Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jakarta: PT Glora Aksara Pratama.S u s u K o l o s t r u m . 2 0 0 9 . Kelainan Gairah Seksual pada Perempuan . [Online]. Tersedia: