Nama
: Purnomo Hadi Kusumo
NIM
: 041623143006
Prodi
: PPAk
Four Levers Of Control Simons mengembangkan kerangka Sistem Pengendalian dengan menekankan suatu sistem yang formal, sistem informasi yang dapat memelihara atau mengubah pola kegiatan, yang tidak hanya berorientasi kepada pencapaian sasaran namun juga inovasi. Kerangka tersebut disebut dengan Levers dengan Levers of Control. Simon (2000) menjelaskan bahwa terdapat empat sistem kontrol Levers of of Control (LOC) yaitu belief system, boundary system, diagnostic control system, s ystem, dan interactive control system yang bekerja sama untuk manfaat perusahaan. a) Belief System Belief system merupakan merupakan sistem formal yang digunakan digunakan oleh
manajer untuk
mendefinisikan, mengkomunikasikan nilai-nilai inti perusahaan dalam rangka untuk menginspirasi dan memotivasi karyawan untuk mencari, mengeksplorasi, membuat, serta mengeluarkan mengeluarkan upaya upaya dalam tindakan yang tepat. Belief system
menjelaskan
tentang nilai-nilai inti organisasi, definisi organisasi, tujuan tujuan dan arah organisasi. Hal tersebut berupa visi dan misi organisasi. Contoh dari belief system yaitu: Pernyataan tentang Visi organisasi, Pernyataan Pernyataan tentang Misi organisasi, Pernyataan tentang Tujuan organisasi b) Boundary System Boundary system merupakan sistem formal yang digunakan oleh top manajer untuk mengkomunikasikan mengkomunikasikan batasan dan aturan organisasi untuk dihormati. Boundary system memberitahukan karyawan apa yang mereka tidak dapat lakukan. Tujuannya adalah untuk
memungkinkan
karyawan
memiliki
kebebasan untuk
berinovasi,
menggali, menciptakan, dan mencapai standar tertentu. Salah Sala h satu contoh dari boundary systems dalam yaitu merupakan sistem yang berisi tentang aturan, batasan, dan larangan dalam : Kode etik organisasi, Sistem perencanaan strategis, Sistem penganggaran c) Diagnostic Control System
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Dalam Simon (1994) diagnostic control system merupakan sistem umpan balik formal
yang digunakan untuk memantau manfaat organisasi serta mengkoreksi mengkoreksi
kesalahan apakah sesuai dengan standar kinerja organisasi. Tujuan dari diagnostic control system adalah memotivasi memotivasi karyawan karyawan untuk untuk melakukan, menyelaraskan perilaku karyawan
dengan
tujuan
organisasi,
dan
untuk
menyediakan mekanisme
pemantauan, selain itu dengan dengan adanya diagnostic control system, karyawan memiliki kebebasan dalam berinovasi, membuat serta mencapai target tertentu dalam sebuah organisasi. contoh dari diagnostic control system yaitu : Rencana laba dan penganggaran, Sistem tujuan organisasi, Sistem pemantauan kegiatan, Sistem pemantauan pendapatan d) Interactive Control System Interactive control system merupakan sistem pengendalian dimana manajer secara teratur dan aktif melibatkan melibat kan diri ke dalam pengambilan keputusan dan aktifitas karyawan. Interactive control system merupakan proses komunikasi dua arah yaitu antara manajer dengan karyawan karyawan bawahan pada berbagai berbagai tingkat tingkat organisasi (Abernethy & Lillis, 1995; Speklé, 2001). Manajer dapat menggunakan interactive control system dari :
System mengenai agenda penting organisasi dan mendiskusikannya
bawahan,
Fokusnya perhatian rutin manajemen di seluruh
operasi
dengan
organisasi,
Partisipasi dalam diskusi yang berhadapan langsung l angsung dengan bawahan, Melakukan debat secara berkelanjutan mengenai data, asumsi dan tindakan perencanaan.
Belief and Boundary System Batas perilaku bisnis Berdasarkan strategi unik bisnis, sistem batas mengkomunikasikan risiko spesifik yang harus dihindari. Batas-batas perilaku bisnis yang paling dasar adalah yang mendefinisikan dan mengkomunikasikan standar perilaku bisnis untuk semua karyawan. Ini biasanya disebut kode perilaku bisnis. Perilaku di luar batas biasanya meliputi: - konflik kepentingan - aktivitas yang bertentangan dengan undang-undang anti-trust - pengungkapan informasi rahasia perusahaan - Melakukan perdagangan sekuritas perusahaan berdasarkan informasi non publik
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Insentif untuk kepatuhan Seperti sistem kontrol lainnya, penghargaan dan hukuman harus disesuaikan dengan batasan perilaku bisnis, tapi bagaimana cara kerja incenstives dirancang? Dalam situasi bisnis yang paling, adalah sedikit alasan untuk memberi penghargaan kepada karyawan karena bertindak dengan intregitas. Manajer harus mengharapkan tidak kurang dari integritas penuh dari semua bawahan. Sebenarnya, sebagian besar karyawan akan, sebagai masalah prinsip pribadi, memilih untuk melakukan apa yang benar tanpa memerlukan insentif atau penghargaan eksplisit. Untuk menghargai integritas akan mengeluarkan biaya tanpa peningkatan kinerja organisasi.
Kontrol internal Sistem kepercayaan nad bounday mengeliminasi nilai inti dan melarang perilaku, namun manajemen tetap harus menjaga kembali pelanggaran yang disengaja dan kesalahan yang tidak disengaja dalam proses perusahaan. Kesalahan dapat terjadi dengan berbagai cara: staf yang tidak terlatih mungkin memproses transaksi secara tidak benar, atau karyawan berpengalaman mungkin membuat kesalahan yang tidak disengaja dalam permintaan kerja sehari-hari. Dalam kasus yang jarang terjadi tetapi berpotensi untuk menghabiskan banyak waktu, karyawan mungkin menyalahgunakan aset perusahaan untuk keuntungan pribadi dan kemudian memalsukan catatan akuntansi untuk menghindari deteksi. Karena risiko yang tak terelakkan ini, manajer bahkan bisnis terkecil pun harus mengawasi dan melindungi kios agar memastikan bahwa semua informasi transaksi dicatat dengan benar dan bahwa karyawan diberi kesempatan untuk secara tidak tepat mengalihkan aset ke penggunaan pribadi.
Pengamanan struktural Pengamanan struktural mencakup hal berikut: - pemisahan tugas - tingkat otorisasi yang ditentukan - audit independen
Pengamanan sistem
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
- pelaporan manajemen tepat waktu
Pengamanan staf Pengamanan staf mencakup hal berikut: - keahlian yang memadai untuk staf akuntansi dan kontrol - rotasi dalam pekerjaan utama - sumber daya yang memadai
Batas strategis Prinsip dasar yang mendasari batasan strategis sangat mudah dan harus tidak asing lagi dari diskusi kita sebelumnya. Karena manajer tidak dapat mengantisipasi semua peluang yang dapat diidentifikasi atau diciptakan oleh karyawan, tidak masuk akal jika mencoba untuk menghitung secara rinci bagaimana individu di seluruh bisnis harus menciptakan nilai di pasar.