072.KK.012 Multimedia
[c] Wisnu SN, S.Sn
FOTOGRAFI Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya.
FOTOGRAFI Sebuah foto adalah ungkapan u ngkapan bahasa gambar / visual seseorang. Bahasa visual fotogra fotografi, fi, meliputi : • Penerapan teknik • Komposisi • Tata Cahaya • Estetika
tujuan pemotretan dan konsep yang mendasari pemotretan
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjadi Fotografer yang baik 1. 2. 3. 4. 5.
Ketrampilan pengoperasian kamera Ketrampilan mengatur komposisi Tata cahaya Wawasan estetis ada pesan tersirat di dalamnya (implisit).
Komposisi menjadi faktor penting, karena sebuah gambar akan dinilai kualitasnya dari cara penyusunan elemen gambar.
dimana meletakkan obyek utama ? bagaimana menjadikan obyek utama menonjol ? siapa yang menjadi pusat perhatian ? Point of view bagaimana mengatur irama, warna, bidang? dll
Hukum Komposisi Repetition (perulangan) Opposition (perlawanan) Dominance (penguasaan) Rhythm (irama) Transition (peralihan) Balance (keseimbangan)
Unsur Komposisi
Garis • vertikal, datar, diagonal
Bentuk • persegi, bulat
Warna • cahaya, bahan pigmen
balance
do m i n an c e < Repetition
Opposition >
repetition
dominance
rhythm
View point
Suggested and broken line
Diagonal line Curve line Color
Top light
Side light
Side light
Front light Siluet
Back light
Side light
Top light
Sejarah Fotografi Awal diketemukannya kamera …
Kata kamera berasal dari bahasa latin: camera obscura, yang berarti ‘ruang yang digelapkan’. Orang dapat melihat gambar atau bayangan pemandangan yang cerah pada dinding ruangan yang gelap, dimana ruangan gelap tersebut mempunyai lubang kecil yang menghadap pemandangan tersebut.
Sejarah Fotografi
Sejarah Fotografi 1827,
Joseph Niepce telah berhasil menangkap gambar tersebut pada lapisan sejenis aspal yang peka cahaya, dengan bantuan camera obscura. Waktu yang diperlukan untuk mencapai ‘aspal’ tersebut adalah 8 jam. 1837,
Louis Daguere membuat daguerreotypes, dan memerlukan pencahayaan yang relatif lebih singkat yaitu 15 – 30 menit. Di Inggris William Henry Fox Talbot membuat negatif yang lebih kecil. Sesudah pencahayaan harus dikelupas selama 30 menit dalam kamera yang disebut mousetraps (perangkap tikus). Adanya lensa penemuan orang Hongaria, Josef Petzval, lebih mempersingkat pencahayaan. Kemudian disempurnakan oleh Henry Fox Talbot sehingga pencahayaan sudah dapat dipersingkat menjadi kurang dari satu menit. Temuan-temuan tersebut menjadi ‘ketinggalan’ setelah ditemukan lempengan basah sebagai film pada tahun 1851.
Sejarah Fotografi 1888,
seorang Amerika, George Eastman, mempekenalkan sebuah kotak kamera ringan yang mudah dibawa dan dapat menghasilkan banyak pencahayaan pada segulung film. Tapi untuk ‘cuci’nya harus dilakukan ke pabrik. Kini George Eastman terkenal dengan kamera dan filmnya yang bermerk KODAK. Pada tahun 1900, munculah Kodak Brownie yang dijual untuk umum dan fotografi pun mulai populer. Sedangkan pada tahun 1925, kamera Leica buatan Jerman menjadi kamera pertama yang mempergunakan film ukuran 135, seperti yang kita pergunakan sekarang. Film berformat 24 x 35 mm (type 135), sering disebut film 35mm, ini sampai sekarang masih paling populer, meski ada juga film dalam format lain, seperti misalnya: type 120 (lebar film 6 cm), type 110, atau film yang berbentuk lembaran (sheet) dll.
Pada prinsipnya, sebuah kamera memiliki hal-hal sebagai berikut: 1. Lubang untuk masuknya cahaya 2. Ruang gelap total 3. Bidang datar untuk meletakkan film
Macam-macam Kamera Berdasarkan ‘lubang pengamat’nya, kamera dapat dibagi dalam empat golongan besar sebagai berikut:
a. Kamera range finder atau berjendela bidik Ciri khas utama kamera ini adalah jendela bidiknya terletak pada sisi kiri atau kanan badan kamera. Kelemahan kamera ini adalah sering kali terjadi apa yang dilihat oleh mata kita melalui jendela bidik, tidak sama dengan yang direkam oleh film melalui lensa kamera. Ini disebut paralax .
Macam-macam Kamera b. Kamera Lensa Kembar (Twin Lens Camera) Pada kamera ini terdapat dua buah lensa yang sama besarnya, terletak di atas dan yang satu tepat di bawahnya. Fungsi masing-masing lensa adalah seperti pada kamera range finder .
Macam-macam Kamera c. Single Lens Reflex atau kamera refleks lensa tunggal Pada jenis kamera ini, jendela bidik terletak di atas lensa kamera, dan kita membidik melalui lensa kamera. Sehingga apa yang kita lihat melalui jendela bidik juga terekam oleh film. Ciri khas kamera ini adalah terdapat prisma yang terletak di atas lensa kamera.
Macam-macam Kamera d. View Camera Yaitu kamera yang jendela pengamatnya mempergunakan kaca buram dan terletak tepat di belakang lensa kamera, dan di depan film. Biasa dipergunakan di studio.
Berdasarkan ‘format film’ yang dipergunakan, kamera dapat dibagi menjadi:
a. b. c. d.
Kamera type 110, mempergunakan film type 110. Kamera type 35, mempergunakan film type 135. Kamera medium format , mempergunakan film type 120. Large format camera , mempergunakan film format besar, ukuran 4x5 in/8x10 in.
Jenis Film a. Film B/W, film negatif hitam putih. b. Film negatif warna. Paling populer, sering kita pakai. c. Film positif, biasa juga disebut slide . Lebih mahal dan rawan over-exposure. Meski demikian warna-warna yang dihasilkan lebih bagus karena dapat menangkap rentang kontras yang lebih luas.
Anatomi Kamera
Beberapa jenis/istilah kamera ‘khusus’: a. b. c.
d.
e. f.
Stereo Camera , kamera ini mempergunakan dua lensa di kiri dan kanan. Efek foto yang dihasilkan adalah 3 dimensi. Under water camera , kamera yag dipergunakan untuk pemotretan di dalam air. Compact camera , kamera dengan ukuran kompak alias kecil, ukurannya menyerupai satu bungkus rokok, sehingga bisa masuk saku baju kita. Field camera , termasuk jenis view camera tetapi yag biasa dipergunakan untuk memotret di outdoor atau di lapangan. Berbentuk ringkas dan bisa dilipat. Panorama camera , kamera yang biasa dipakai untuk memotret panorama, dengan ukuran film 6 X 17 cm. Digital camera , kamera jenis terbaru yang mempergunakan chip sebagai pengganti film.
Analog
Digital
Teknik Dasar Fotografi
LENSA Parameter Milimeter
Tipe Lensa & Kontruksi Lensa Tipe Lensa
Kontruksi Lensa
28 mm lens
50 mm lens
70 mm lens
210 mm lens
JENIS LENSA 1. Lensa Standar Semua kamera menyediakan fasilitas lensa standar, yaitu berukuran 50 mm. Lensa ini menunjukan objek yang sebenarnya yang tampak pada mata kita. Lensa ini cocok digunakan untuk menangkap objek di mana pemotret sejajar dengan pandangan mata objek.
JENIS LENSA
JENIS LENSA 2. Lensa Sudut Lebar ( WIDE LENS ) Seperti pada namanya, lensa sudut lebar (wide lens) dapat menjangkau objek pemotretan lebih luas atau lebar. Lensa ini membuat objek yang ada di tengah jendela bidik terlihat lebih jauh dan kecil. Ada beberapa ukuran lensa sudut lebar, yaitu 17mm, 20mm, 24mm, 28mm dan 35mm. Lensa ini cocok untuk memotret panorama, arsitektur dan suasana kemeriahan. Ada juga jenis lensa wide berukuran 14mm, 15mm dan 16mm, yang disebut fish eye. Lensa ini biasanya digunakan untuk memotret arsitektur atau pemandangan alam
Contoh foto landscape
Contoh foto landscape
Contoh foto landscape
JENIS LENSA 3. Lensa Tele Lensa ini membentuk ruang tajam (depth of field) yang sempit, baik untuk kroping komposisi yang tidak diinginkan dan membuat efek mengkaburkan pada lingkungan sekitar objek. ukuran 70mm ke atas. Ukuran lensa ini baik pemotretan profil, model, panorama, olahraga dan jurnalistik
JENIS LENSA 4. Lensa Zoom Lensa ini adalah gabungan dari ketiga lensa diatas. Beberapa ukuran lensa zoom adalah 35-70mm,80-200mm,137-200mm serta 70-300mm.
Zoom Lens
SPECIAL CAMERA LENSES 1. Lensa Makro Lensa ini biasa digunakan untuk memotret benda-benda yang kecil seperti perhiasan, berlian, serangga, bunga dan sebagainya Jenis ukuran lensa makro tidak sama pada setiap merk kamera, ada yang 55mm, 60mm
Makro Lens
Makro Lens
Makro Lens
SPECIAL CAMERA LENSES 2. Lensa Super Tele Lensa ini memiliki titik api lebih dari 300mm, bahkan di pasaran ada yang mencapai hingga 1000mm
SPECIAL CAMERA LENSES 3. Lensa mata ikan / fish eye lens Lensa yang berbentuk cembung seperti mata ikan mas koki ini, adalah lensa super wide yang memiliki sudut pandang 180°. Titik apinya ada yang 15 mm, 16 mm, 8 mm.
SPECIAL CAMERA LENSES Lensa mata ikan / fish eye lens
SPECIAL CAMERA LENSES 4. Lensa Tilt & Shift Lensa yang bisa dibengkokkan.
Teknik Dasar Fotografi
APERTURE/DIAFRAGMA Besar kecilnya lubang tempat masuknya sinar ke dalam kamera kalau film menerima sinar terlalu banyak, maka foto yang terjadi akan menjadi kelebihan sinar (over exposure) dan menjadi terlalu putih. Sedangkan jika kekurangan sinar (under exposure) , maka akan terlalu gelap. Diafragma biasa ditulis dengan simbol f/ dan angka, seperti misalnya: 1,4 – 2 – 2,8 – 4 – 5,6 – 8 – 11 – 16 – 22 – dst. Sehingga penulisannya menjadi f/1,4 – f/2 – f/2,8 – f/4 – f/5,6 – f/8 – f/11 – f/16 – f/22 – dst.
Semakin ‘besar’ angka diafragma, maka semakin ‘kecil’ lubang diafragma yang terbentuk. Semakin ‘kecil’ angka diafragma, maka semakin ‘besar’ lubang diafragma yang terbentuk.
Satuan diafragma ini biasa disebut dengan istilah f stop. Sedangkan selisih antara masing-masing diafragma adalah satu stop. Contohnya kalau f/2 kita naikkan satu stop, maka diafragmanya sekarang menjadi f/2,8.
Teknik Dasar Fotografi DEPTH OF FIELD (RUANG KETAJAMAN) setiap bukaan diafragma mempunyai ruang ketajaman yang berbeda.
Secara umum, bukaan diafragma besar (angkanya kecil) , mempunyai ruang ketajaman yang sempit . Sedangkan bukaan diafragma kecil (angkanya besar) , mempunyai ruang ketajaman luas .
Selain tergantung pada bukaan diafragma, ruang tajam juga tergantung pada ‘titik api lensa’ yang digunakan dan ‘jarak obyek dengan kamera’. Semakin panjang titik api lensa, semakin sempit ruang tajamnya. Semakin dekat jarak kamera terhadap obyek, semakin sempit ruang tajamnya. Secara ringkasnya, ruang ketajaman tergantung pada: • Bukaan diafragma (aperture) • Panjang titik api lensa (focal length) • Jarak pemotretan (distance)
Selective Focus
Teknik Dasar Fotografi Shutter speed/kecepatan rana . semakin lama lubang diafragma/rana kita buka, maka akan semakin banyak cahaya yang masuk dan begitu pula sebaliknya. Kecepatan ini ditulis dengan: B – 1 – 2 – 4 – 8 – 15 – 30 – 60 – 125 – 250 – 500 – 1000 – 2000. Dan dibaca dengan satu per sekian detik. Jadi jika kecepatan kita pilih pada angka 60, maka lamanya diafragma/rana terbuka adalah selama 1/60 detik.
Semakin ‘besar’ angka kecepatan, semakin singkat lubang diafragma/rana terbuka. Semakin ‘kecil’ angka kecepatan, semakin lama lubang diafragma/rana terbuka.
Teknik Dasar Fotografi ASA / ISO (kepekaan film terhadap cahaya) Satuan kepekaan film terhadap cahaya kita kenal dengan nama ASA, ISO, atau DIN. ASA singkatan dari Association Standard of America . ISO kependekan dari International Standard Organization . DIN adalah dari Deutch Industrie Norm. ASA/ISO menunjukkan kepekaan film terhadap cahaya, semakin besar ASA semakin peka film tersebut terhadap cahaya . Jadi film dengan ASA 400, lebih peka terhadap cahaya dibanding film berASA 100. Film berASA tinggi sering disebut dengan film cepat, sedang yang berASA rendah disebut film lambat.
Teknik Dasar Fotografi EXPOSURE METER / LIGHT METER (ALAT PENGUKUR CAHAYA) Alat ini berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan kombinasi pencahayaan/ exposure yang kita perlukan saat memotret suatu obyek. Alat pengukur cahaya ini akan mengukur pantulan sinar obyek yang diterima oleh kamera kita. Setelah kita tentukan ASA-nya, sesuai dengan film yang kita pakai, akan terlihat kombinasi angka diafragma serta kecepatan yang harus kita pergunakan memotret, bila kita ingin hasil foto kita normal.
Light meter ini terdapat di dalam kamera, atau para fotografer profesional sering juga mempergunakan light meter lepasan, yang tidak menyatu dengan kamera.
Teknik Dasar Fotografi Shooting mode 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Full auto, kamera yang menentukan semua parameter. Portrait, kamera menggunakan aperture terbesar untuk menyempitkan DOF. Landscape, kamera menggunakan aperture terkecil. Nightscene, menggunakan kecepatan lambat dan flash untuk menangkap obyek dan BG sekaligus. Fast shuter speed Slow shutter speed
Creative Zone 1. P, program AE. Mirip dengan mode auto dengan kontrol lebih. Dengan mode ini kita bisa mengontrol exposure compensation, ISO, metering mode, Auto/manual fokus, white balance, flash on/off, dan continues shooting. 2. Tv, shutter speed priority AE. Kita menetukan speed, kamera akan menghitung aperture yang tepat. 3. Av, aperture priority AE. Kita menentukan aperture, kamera mengatur speed. 4. M, manual exposure. Kita yang menentukan aperture dan speed secara manual.
Terimakasih
Wisnu SN
[email protected] 08175478015
TUGAS FOTO 1. Buatlah 1 foto komposisi benda-benda peralatan sekolahmu, dengan teknik side light – cahaya samping (buku tulis, buku pelajaran, alat tulis, kotak pensil, penggaris, topi sekolah, calculator, dll) wajib ditambahkan ID Card – Kartu Identias hadap muka
TUGAS FOTO 2. Buatlah 5 foto teknik dasar cahaya fotografi : (front light, side light, top light, back light, siluet) Obyek nya adalah : teman anda! Berpasangan (1&2), (3&4), (5&6), dst…
Top light
Siluet
Side light
Back light
Side light
Front light
TUGAS FOTO 3. Dikumpulkan paling lambat tanggal 5 September 2011, jam 19.00 wib Jadikan satu dlm 3 lembar word, beri keterangan foto Nama file : FLG - no absen - nama
email :
[email protected]
APLIKASI TEKNIK FOTOGRAFI FAVORIT • Auto Focus (tanpa focus) • Selective Focus (focus terpilih) -> menajamkan pada objek-objek tertentu dengan menggunakan objek tertentu.
• Freezing/stop action -> teknik membekukan gerak dengan menggunakan speed yang tinggi
• Blur -> teknik untuk merekam kesan gerak dengan menggunakan speed yang lambat • Panning -> tergantung dari objek dan subjeknya • Zooming (memakai lensa zoom) • Siluet • Bulb
Selective Focus
Freezing/stop action
Freezing/stop action
Blur
Panning
Zooming
Bulb