Nama
: Valentina Yesi Febriani, S.Pd
No. Peserta
: 18126118710022 18126118710022
Masalah yang perlu didiskusikan: 1. Mengapa sebagai seorang guru, penting untuk mengenali karakteristik umum peserta didik, terutama dari sisi usia, gender, dan latar belakangnya? Seorang guru penting untuk mengenali karakteristik umum peserta didik, terutama dari sisi usia, gender, dan latar belakangnya karena perbedaan karakteristik peserta didik dapat dijadikan acuan dalam pemilihan metode belajar yang sesuai dan penilaian hasil belajar. Usia yang dimiliki peserta didik akan berkonsekuensi terhadap pendekatan pembelajaran, motode, media, dan jenis evaluasi yang digunakan pendidik. Usia peserta didik tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah memasuki tahap operasional formal. Peserta didik telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif secara serentak maupun berurutan. Dengan demikian, seorang guru dapat merancang proses pembelajaran yang mampu mengembangkan mengembangkan kemampuan yang dimiliki dimiliki peserta didik. Pada tahap operasional formal, pendidik dapat menggunakan model Problem model Problem Solving atau Project atau Project Based Learning karena karena peserta didik sudah mampu diajak berpikir kritis.
Peserta didik dalam suatu kelas dilihat dari segi gender pada umumnya tidak homogen. Sebagian besar sekolah memiliki kelas yang bersifat heterogen atau terdiri dari peserta didik laki-laki dan peserta didik perempuan. Peserta didik laki – laki – laki laki mempunyai karakter yang berbeda dengan peserta didik perempuan. Karena Karena itu, seorang pendidik harus memperhatikan perbedaan karakter ini terutama saat kegiatan pembelajaran dilakukan dalam kelompok.
Latar belakang masing masing – – masing masing peserta didik juga mempengaruhi pendidik dalam merancang pembelajaran. Misalnya, saat pemberian tugas kelompok seorang pendidik harus memastikan bahwa tugas yang diberikan bisa diselesaikan oleh peserta didik dari semua golongan. Salah satunya, dengan memberi alternatif penggunaan barang – barang – barang barang bekas dalam pembelajaran kimia untuk membuat contoh model molekul. Dengan demikian, peserta didik dari golongan ekonomi lemah juga mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Jangan sampai, pembelajaran yang dilakukan justru makin membebani perekonomian keluarga peserta didik.
2. Tentu Anda sudah mengenal bahwa masa remaja, yaitu masa usia 12 -21 tahun, adalah masa peralihan antara masa anak-anak dan masa menuju kehidupan orang dewasa atau dikenal dengan istilah masa ego identity (pencarian jati diri). Oleh sebab itu, sebagai seorang guru Kimia di SMA, tentu harus mengenali ciri-ciri atau tanda-tanda masa ego identity tersebut. Ciri-ciri seperti apa yang perlu Anda kenali tersebut? Ciri-ciri atau tanda-tanda masa ego identity : a. Pertumbuhan Fisik: Kematangan Seks Primer
Kematangan seks primer adalah ciri-ciri yang berhubungan dengan kematangan fungsi reproduksi. Kematangan seks primer bagi remaja perempuan ditandai dengan datangnya menstruasi (menarche). Dengan timbulnya kematangan primer ini remaja perempuan merasa sakit kepala, pinggang, perut, dan sebagainya yang menyebabkan merasa capek, mudah lelah, cepat marah. Adapun kematangan seks primer bagi remaja laki-laki ditandai dengan mimpi basah (noeturnal emmission).
b. Pertumbuhan Fisik: Kematangan Seks Skunder
Karekteristik seks skunder yaitu ciri-ciri fisik yang membedakan dua jenis kelamin. Perubahan ciri-ciri skunder pada remaja laki-laki nampak seperti timbulnya “ pubic hair ” rambut di daerah alat kelamin, timbulnya “axillary hair ” rambut di ketiak, seringkali tumbuh dengan lebat rambut di lengan, kaki, dan dada, kulit menjadi lebih kasar dari pada anak-anak, timbulnya jerawat, kelenjar keringat bertambah besar dan bertambah aktif sehingga banyak keringat keluar. Otot kaki dan tangan membesar, dan timbulnya perubahan suara.
Karakteristik seks skunder remaja perempuan ditandai seperti perkembangan pinggul yang membesar dan menjadi bulat, perkembangan buah dada, timbul “pubic hair’ rambut di daerah kelamin, tumbul “axillary hair” rambut di ketiak, kulit me njadi kasar dibandingkan pada anak-anak, timbul jerawat, kelenjar keringat bertambah aktif sehingga banyak keringat yang keluar dan tumbuhya rambut di lengan dan kaki.
c. Perkembangan Aspek Psikologis dan Sosial
Karakteristik yang relevan dengan perkembangan (aspek psikologis dan sosial) telah ditandai oleh adanya hal berikut: (1) emosionalitas tinggi; (2) keadaannya tidak stabil; (3) sangat sugestibel; (4) mencari identitas diri; (5) pergaulan dengan teman sebaya menjadi amat kuat (aktivitas kelompok); (6) tertarik pada lawan jenis; (7) bersifat kritis; (8) berkeinginan besar mencoba segala hal yang belum diketahuinya; (9) seringkali mengadakan pertentangan; (10) keinginan menjelajah ke alam sekitar yang lebih luas; dan (11) mengkhayal dan berfantasi.
d. Masa remaja sebagai periode peralihan
Setiap periode peralihan, status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan terhadap peran yang dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak-anak dan juga bukan orang dewasa.
e. Masa remaja sebagai masa perubahan
Tingkat perubahan pada sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap pun berlangsung pesat, begitu pula sebaliknya.
f. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Dua kesulitan yang sering ditemui masa remaja dan menjadi sumber masal ah adalah: (1) sepanjang masa kanak-kanak sebagian masalahnya diselesaikan oleh orangtua dan orang dewasa lain (guru) dan (2) karena para remaja merasa diri mereka mandiri sehingga menolak bantuan orangtua dan orang dewasa lai nnya untuk menyelesaikan masalahnya.
g. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Pada tahun-tahun awal remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting bagi remaja perempuan dan laki-laki. Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan sering tidak puas menjadi sama dengan teman -teman dalam segala hal seperti sebelumnya
h. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupannya karena takut bertanggungjawab dan bersikap simpatik terhadap perilaku remaja normal
i. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah para remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa seperti merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obat terlarang dan terl ibat dalam perbuatan seks.
j. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja seringkali melihat diri sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita. Cita-cita yang tidak realistik akan menyebabkan meningginya emosi.