Forum Diskusi M2 KB2 a) Bagaimana proses pengembangan kompetensi profesi guru hingga abad 21, seperti apa kreteria profesi untuk bidang pendidikan! Proses pengembangan kompetensi profesi guru dimulai sejak pencanangan guru sebagai profesi pada tahun 2004 yang kemudian terbitnya Undang-undang Guru dan Dosen no. 14 Tahun 2005. Munculah berbagai peraturan dan kebijakan yang mendukung implementasi pengembangan kompetensi profesi guru. Seperti PP no. 19 Tahun 2015 tentang standar nasional pendidikan. Selanjutnya dilaksanakannya Program Sertifikasi pertamakali pada tahun 2006 saat itu profesi guru mulai mendapat perhatian dengan terbitnya PP 74/2008 tentang pembayaran tunjangan guru yang telah disertifikasi. kemudian proses sertifikasi melalui program-program yang ada seperti portofolio, dan program pendidikan dan latihan guru (PLPG) yang memiliki durasi lebih. Selanjutnya bermetamorfosis menjadi pendidikan profesi guru (PPG) sampai saat ini yang masih berlangsung. Ada ungkapan yang luar biasa "pendidikan merupakan senjaata yang paling ampuh untuk mengubah dunia" penggunaan kata senjata disini bukan dalam rangka angkat senjata, tetapi lebih kepada cara,yaitu cara memerangi kebodohan dengan mengajar. kriteria profesi bidang pendidikan khususnya Indonesia memiliki kriteria sebagai berikut; Melibatkan aktifitas intelektual penuh dengan keilmuan, menggeluti batang tubuh ilmu khusus tidak seperti jabatan lain yang tumpang tindih sehingga bisa dibedakan dengan profesi lainnya, memerlukan persiapan dan proses yang lama untuk menyandang profesi ini, jabatan berkesinambungan yang membutukan pembinaan dan pengembangan karir, karir dan keanggotaannya permanan, memiliki standar baku yang jelas yang peranannya masih dipegang oleh pemerintah, mengutamakan layanan diatas kepentingan pribadi, dan memiliki organisasi yang kuat yang dalam hal dan saat ini adalah PGRI. b). Bandingkan Kompetensi profesi guru abad 21 dengan sebelumnya sehingga tergambar adanya perubahan tuntuan kompetensi yang harus dimiliki guru abad 21. Saya mencoba menganalogikan kompetensi guru zaman now dengan guru zaman old dengan telpon genggam. Pada awal ditemukanya telepon genggam sekitar tahun 1921 (menurut sumber google), saat itu hanya memiliki kemampuan dasar yaitu menelpon dan menjawab telpon saja. Yang saat itu kebutuhan manusia untuk berkomunikasi melalu berbicara jarak jauh sudah terpenuhi, akan tetapi seiring berkembangnya TIK kebutuhan manusia dalam berkomunikasi pun mengalami perubahan saat itu manusia perlu mengirim pesan singkat dengan mudah dan cepat yang akhirnya menggantikan fungsi telegram. Tidak berhenti saampai disitu ukuran pun jadi persoalan, mereka butuh yang simple, mudah bibawa-bawa karena tuntutan mobilitas. dan terus mengalami perkembangan, mulai disematkannya kamera, tersambung jaringan internet, kemudian berubah fisik seperti dihilangkannya tombol dan digantikan menjadi layar sentuh dan pada akhirnya menjadi seperti sekarang yang kita kenal "telepon pintar" demikian halnya dengan guru saat ini memiliki tantangan yang sangat berdeda dengan sebelumnya perkembangan IPTEk yang luar biasa disegala bidang mengharuskan guru abad 21 ini memiliki kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian dan sosial yang baik sehingga mampu menghasilkan generasi yang unggul. c) Berikan Analisis tuntutan guru profesional abad 21 dan bagaimana strategi pengembangan untuk mewujutkan profesionalisme guru abad 21! Guru profesional abad 21 ini bukan hanya wajib memunuhi kualifikasi secara akademik dalam bidang pendidikan Tetapi juga harus mampu menguasai kompetensi sebagai guru profesional ; kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang artinya tantangan bukan hanya berkutat pada penguasaan empat kompetensi tersebut, namun juga menekankan kemampuan untuk memperbarui kompetensinya untuk dapat menjawab tantangan abad 21 ini dengan mempersiapkan diri
mengembangan kemampuan belajar baik pada dirinya maupun pada peserta didik. Strategi agar terwujudnya profesionalisme guru abad 21 ini adalah dengan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang memiliki tiga komponen; pertama, pengembangan diri yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diklat fungsional berupa kegiatan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi profesi dan kegiatan kolektif berupa forum ilmiah. Kedua, Publikasi ilmiah, berupa suatu karya tulis ilmiah yang disampaikan dalam forum ilmiah seperti pembuatan jurnal ilmiah dan juga membuat buku ber-ISBN. ketiga, Karya inovatif, merupakan penemuan baru yang bermanfaat yang memiliki nilai kontribusi terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran.