Format dan Cara Pengisian Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Contoh Register SPP
PEMERINTAH KABUPATEN …………………. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS SKPD: … … …
No. Urut
Tanggal
Uraian
1
2
4
UP
Halaman : …………. Jumlah SPP (Rp) LS GU TU Barang Gaji & Jasa 5
Jumlah ……………., …………….
tanggal
Mengetahui, Pengguna Anggaran
Bendahara Pengeluaran
(Tanda tangan)
(Tanda tangan)
(nama lengkap) NIP.
(nama lengkap) NIP.
~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Cara Pengisian Register SPP 1. Kolom 1 diisi dengan nomor urut SPP-UP/ SPP-GU/ SPP-TU/ SPP-LS (Gaji, barang dan jasa) 2. Kolom 2 diisi dengan tanggal diajukannya SPP-UP/ SPP-GU/ SPP-TU/ SPPLS (Gaji, barang dan jasa) 3. Kolom 3 diisi dengan nomor SPP-UP/ SPP-GU/ SPP-TU/ SPP-LS (Gaji, barang dan jasa) yang diajukan 4. Kolom 4 diisi dengan uraian SPP yang diajukan SPP-UP/ SPP-GU/ SPP-TU/ SPP-LS (Gaji, barang dan jasa) 5. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah SPP-UP/ SPP-GU/ SPP-TU/ SPP-LS (Gaji, barang dan jasa)
~ 226 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP)
BAGAN ALIR
Pengajuan SPP-UP Uraian
1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara dan PPK SKPD. 2. Berdasarkan SPD dan SPJ, Bendahara membuat SPP-UP beserta dokumen lainnya, yang terdiri dari: - Surat Pengantar SPP-UP - Ringkasan SPP-UP - Rincian SPP-UP - Salinan SPD - Surat Pernyataan Pengguna Anggaran - Lampiran lain (daftar rincian rencana penggunaan dana s.d. jenis belanja)
Bendahara Pengeluaran
PPK SKPD
SPD
Pengguna Anggaran SPD
SPD
SPP-UP dan Dokumen Lain SPP-UP dan Dokumen Lain
3. Bendahara menyerahkan SPP-UP beserta dokumen lain kepada PPK-SKPD.
DPA
4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-UP dan kesesuaiannya dengan SPD dan DPA-SKPD.
Penelitian SPP UP
5. SPP UP yang dinyatakan lengkap akan dibuatkan Rancangan SPM oleh PPK SKPD. Penerbitan SPM paling lambat 2 hari kerja sejak SPP-UP diterima. Tidak Lengkap
6. Rancangan SPM ini kemudian diberikan PPKSKPD kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi
Lengkap
2 hari kerja sejak SPP diterima
Rancangan SPM
7. Jika SPP-UP dinyatakan tidak lengkap, PPK SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-UP diterima.
1 hari kerja sejak SPP diterima
SPM
SPP-UP dan Dokumen Lain
8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara agar Bendahara melakukan penyempurnaan SPP-UP. Kemudian diserahkan kepada PPK SKPD untuk diteliti kembali.
Surat Penolakan Penerbitan SPM
SPP-UP dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM
~ 227 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP)
Pengajuan SPP-GU Uraian
Bendahara Pengeluaran
PPK SKPD
SPD
1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara dan PPK SKPD.
Pengguna Anggaran SPD
SPD SPJ
2. Berdasarkan SPD dan SPJ, Bendahara membuat SPP-UP beserta dokumen lainnya, yang terdiri dari: - Surat Pengantar SPP-GU - Ringkasan SPP-GU - Rincian SPP-GU - Surat Pengesahan SPJ atas penggunaan dana SPP-GU sebelumnya - Salinan SPD - Surat Pernyataan Pengguna Anggaran - Lampiran lain
SPP-GU dan Dokumen Lain SPP-GU dan Dokumen Lain
3. Bendahara menyerahkan SPP-GU beserta dokumen lain kepada PPK-SKPD.
DPA
4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-GU berdasar SPD dan DPA-SKPD. Penelitian SPP GU
5. SPP GU yang dinyatakan lengkap akan dibuatkan Rancangan SPM oleh PPK SKPD. Penerbitan SPM paling lambat 2 hari kerja sejak SPP-UP diterima. Tidak Lengkap
6. Rancangan SPM ini kemudian diberikan PPKSKPD kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi
Lengkap
2 hari kerja sejak SPP diterima
Rancangan SPM
7. Jika SPP-GU dinyatakan tidak lengkap, PPK SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-GU diterima.
1 hari kerja sejak SPP diterima
SPM
SPP-GU dan Dokumen Lain
8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara agar Bendahara melakukan penyempurnaan SPP-GU. Kemudian diserahkan kepada PPK SKPD untuk diteliti kembali.
Surat Penolakan Penerbitan SPM
SPP-GU dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM
~ 228 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP)
Pengajuan SPP-TU Uraian
Bendahara Pengeluaran
1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara dan PPK SKPD. 2. Berdasarkan SPD dan SPJ, Bendahara membuat SPP-UP beserta dokumen lainnya, yang terdiri dari: - Surat Pengantar SPP-TU - Ringkasan SPP-TU - Rincian SPP-TU - Surat Pengesahan SPJ atas penggunaan dana SPP-TUsebelumnya - Salinan SPD - Surat Keterangan penjelasan keperluan pengisian TU - Lampiran lain
PPK SKPD
SPD
Pengguna Anggaran SPD
SPD SPJ
SPP-TU dan Dokumen Lain SPP-TU dan Dokumen Lain
3. Bendahara menyerahkan SPP-TU beserta dokumen lain kepada PPK-SKPD.
DPA
4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-TU berdasar SPD dan DPA-SKPD.
Penelitian SPP TU
5. SPP-TU yang dinyatakan lengkap akan dibuatkan Rancangan SPM oleh PPK SKPD. Penerbitan SPM paling lambat 2 hari kerja sejak SPP-TU diterima. Tidak Lengkap
6. Rancangan SPM ini kemudian diberikan PPKSKPD kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi
Lengkap
2 hari kerja sejak SPP diterima
Rancangan SPM
7. Jika SPP-TU dinyatakan tidak lengkap, PPK SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-TU diterima.
1 hari kerja sejak SPP diterima
SPM
SPP-TU dan Dokumen Lain
8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara agar Bendahara melakukan penyempurnaan SPP-GU. Kemudian diserahkan kepada PPK SKPD untuk diteliti kembali.
Surat Penolakan Penerbitan SPM
SPP-TU dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM
~ 229 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP)
Pengajuan SPP-LS Gaji dan Tunjangan Uraian
1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara dan PPK SKPD. 2. Berdasarkan SPD dan SPJ, Bendahara membuat SPP-LS beserta dokumen lainnya, yang terdiri dari: - Surat Pengantar SPP-LS Gaji - Ringkasan SPP-LS Gaji - Rincian SPP-LS Gaji - Lampiran yang terdiri dari : - Pembayaran Gaji Induk - Gaji Susulan - Kekurangan Gaji - Gaji Terusan - Dll.
Bendahara Pengeluaran
PPK SKPD
SPD
Pengguna Anggaran SPD
SPD
SPP-LS dan Dokumen Lain SPP-LS dan Dokumen Lain
3. Bendahara menyerahkan SPP-LS Gaji beserta dokumen lain kepada PPK-SKPD.
DPA
4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-LS Gaji berdasar SPD dan DPA-SKPD.
Penelitian SPP LS Gaji
5. SPP-LS Gaji yang dinyatakan lengkap akan dibuatkan Rancangan SPM oleh PPK SKPD. Penerbitan SPM paling lambat 2 hari kerja sejak SPP-TU diterima.
Tidak Lengkap
6. PPK-SKPD menyerahkan SPM kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi
Lengkap
2 hari kerja sejak SPP diterima
Rancangan SPM
7. Jika SPP-LS Gaji dinyatakan tidak lengkap, PPK SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-LS Gaji diterima.
1 hari kerja sejak SPP diterima
SPM
SPP-LS dan Dokumen Lain
8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara agar Bendahara melakukan penyempurnaan SPP-LS Gaji. Kemudian diserahkan kepada PPK SKPD untuk diteliti kembali.
Surat Penolakan Penerbitan SPM
SPP-LS dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM
~ 230 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP)
Pengajuan SPP-LS Subsidi, Bunga, Hibah, Bantuan, Bagi Hasil dan Pembiayaan Uraian
1. PPKD menyerahkan SPD dan Keputusan KDH Subsidi, Bunga, Hibah kepada Bendahara Pengeluaran SKPKD 2. Berdasarkan Kedua dokumen ini, Bendahara Pengeluaran SKPKD membuat SPP-LS & dokumen lainnya yang terdiri dari : - Surat Pengantar SPP-LS - Ringkasan SPP-LS - Rincian SPP-LS - Lampiran yang terdiri dari : - Salinan SPD - Salinan Surat Rekomendasi dari SKPD terkait. - SSP disertai faktur pajak yang ditandatangani WP. - Dll
Bendahara Pengeluaran SKPKD
PPKD
SPD
SPD Keputusan KDH-Subsidi, Bunga, Hibah
Keputusan KDH-Subsidi, Bunga, Hibah
SPP-LS dan Dokumen Lain
SPP-LS dan Dokumen Lain
DPA
3. Bendahara PengeluaranSKPKD menyerahkan SPP-LS beserta dokumen lain kepada PPK SKPKD untuk diteliti.
Penelitian SPP LS Gaji
4. PPK-SKPD meneliti SPP-LS beserta dokumenlain berdasar SPD yang diterima dari Pengguna Anggaran dan DPA-SKPD.
2 hari kerja sejak SPP diterima
5. Setelah diteliti dan dinyatakan lengkap, PPKSKPKD membuat SPM, paling lambat 2 hari kerja sejak diterimanya SPP.
Lengkap
Rancangan SPM Tidak Lengkap
6. PPK-SKPKD menyerahkan SPM kepada PPKD untuk diotorisasi.
1 hari kerja sejak SPP diterima
7. Jika SPP-LS dinyatakan tidak lengkap, PPK SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM. Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-LS Gaji diterima. 8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara agar Bendahara melakukan penyempurnaan SPP-LS. Kemudian diserahkan kepada PPK SKPD untuk diteliti kembali.
PPK SKPD
SPM
SPP-LS dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM SPP-LS dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM
~ 231 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP)
D.
SURAT PERINTAH MEMBAYAR 1. PENGERTIAN Proses penerbitan
SPM merupakan
tahapan
dalam penatausahaan
pengeluaran, yang merupakan tahap lanjutan dari proses pengajuan SPP. Surat Perintah Membayar diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran
setelah
Surat
Permintaan
Pembayaran(SPP)
dinyatakan lengkap dan sah. SPM ini diterbitkan pada Kuasa BUD dalam rangka penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana(SP2D). SPM dibedakan menjadi 4(empat) sesuai dengan jenis SPP nya, yaitu SPM UP,GU,TU dan LS. SPM dapat diterbitkan jika: a) Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia; b) Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangundangan. Waktu pelaksanaan penerbitan SPM: Diterbitkan bersamaan sejak SPP diterima.
2. UNIT DAN FUNGSI PELAKSANA a.
PPK-SKPD PPK- SKPD bertugas: 1)
Menguji
SPP
beserta
kelengkapannya. 2)
Membuat
rancangan
SPM atas SPP yang telah duji kelengkapan dan kebenarannya dan mengajukannya kepada Pengguna Anggaran. 3)
Menerbitkan
Surat
Penolakan SPM bila SPP yang diajukan oleh bendahara pengeluaran SKPD tidak lengkap. 4)
Membuat register SPM.
b.
Pengguna Anggaran Pengguna Anggaran bertugas: 1)
Mengotorisasi dan menerbitkan SPM.
2)
Mengotorisasi Surat Penolakan SPM yang diterbitkan PPK-SKPD bila SPP yang diajukan bendahara SKPD tidak lengkap.
3. PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR ~ 232 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP)
a.
Pengujian SPP PPK-SKPD meneliti: 1)
Kelengkapan
dokumen
SPP-UP/GU/TU/LS
yang
dilampirkan. Kelengkapan dokumen tersebut mengacu kepada daftar dokumen yang telah dipersyaratkan. Khusus untuk SPP-GU dan SPPTU, kelengkapan dokumen tersebut mencakup juga SPJ yang telah disahkan. 2)
Kesesuaian dengan DPA-SKPD
yang terkait dengan
batasan jumlah dalam SPD yang terkait. Apabila telah lengkap PPK-SKPD akan membuat rancangan SPM b.
Pembuatan SPM PPK-SKPD membuat rancangan SPM. Rancangan SPM ini dibuat rangkap 2(dua) satu dokumen akan diregister dalam register SPMUP/GU/TU/LS, sementara dokumen aslinya dikirim kepada pengguna anggaran untuk diotorisasi. SPM yang telah diotorisasi dikirimkan kepada kuasa BUD dilengkapi dengan dokumen-dokumen sebagai berikut: Untuk SPM UP 1) Dilengkapi dengan surat Pernyataan tanggungjawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran. Untuk SPM-GU 1)
Surat pernyataan tanggungjawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran
2)
Surat
pengesahan
pertanggungjawaban
bendahara
pengeluaran periode sebelumnya 3)
Ringkasan pengeluaran per rincian obyek yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap; dan
4)
Bukti atas penyetoran PPN/PPh. Untuk SPM-TU
1) Dilengkapi Surat Pernyataan tanggung jawab
pengguna/kuasa
pengguna anggaran. Untuk SPM-LS 1)
Surat
pernyataan
tanggungjawab
pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran; ~ 233 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP)
2)
SPM harus ditandatangani Kepala SKPD dan Stempel SKPD serta ditandatangani Direktur Perusahaan dan Stempel Perusahaan (Khusus untuk Tagihan Pihak Ketiga); dan
3)
Bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap sesuai dengan kelengkapan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
~ 234 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP)
4.
FORMAT DAN CARA PENGISIAN SPM
Contoh Dokumen SPM
Format Surat Perintah Membayar (SPM) PEMERINTAH KABUPATEN .................. SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) TAHUN ANGGARAN …….
Format: UP/GU/TU/LS*) Nomor SPM :
(Disi oleh PPK-SKPD) KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH KABUPATEN………………. Supaya menerbitkan SP2D kepada: SKPD : Dinas Kesehatan
Potongan-potongan:
No.
Bendahara Pengeluaran/ Pihak Ketiga*) ……………..……………. ………………………….………………………………………………………. Nomor Rekening Bank : ……...……...……………………………….. ………………………….………………………………………………………. NPWP : ……………...………………………………………………………. Dasar Pembayaran/ No. Dan Tanggal SPD : …………….……… Untuk Keperluan : …………………..…………………………………… ……………………...………………………………………………………….
1. 2. 3.
Uraian Jumlah (No. Rekening) Iuran Wajib Pegawai Negeri Tabungan Perumahan Pegawai PPh 21
~ 235 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Keterangan
Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP)
1. Belanja Tidak Langsung**) 2. Belanja Langsung **) Pembebanan pada Kode Rekening : Kode Rekening
Jumlah Potongan
Rp ………….….
Informasi : (tidak mengurangi jumlah pembayaran SPM)
Uraian
Jumlah No. 1. 2.
Uraian PPN PPh
Jumlah Jumlah SPM Uang sejumlah :
Jumlah
Rp …………. Rp ………….,………….,………… Kepala SKPD,
Jumlah SPP yang Diminta Nomor dan Tanggal SPP
(Tanda tangan) :
…….
Keterangan
(nama lengkap) NIP.
*)
coret yang tidak perlu Pilih yang sesuai SPM ini sah apabila telah di tandatangani dan di stempel oleh SKPD **)
~ 236 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Format Surat Permintaan Pembayaran(SPP)
Contoh Dokumen Register/Register Penolakan SPM
PEMERINTAH KABUPATEN…………….. REGISTER SPM-UP/SPM-GU/SPM-TU/SPM-LS SKPD: … … …
No. Urut
Tanggal
Nomor SPM
Uraian
1
2
3
4
UP
GU
Halaman : ………….. Jumlah SPM (Rp) LS TU Barang & Gaji Jasa 5
Jumlah ……………., tanggal ……………. Mengetahui, Pengguna Anggaran Tanda Tangan
PPK-SKPD Tanda Tangan
(nama lengkap) NIP.
(nama lengkap) NIP.
~ 237 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Format register SPM maupun format register penolakan SPM adalah sama. Yang membedakan hanya Register SPM dipergunakan untuk mencatat SPM yang telah dinyatakan
lengkap
oleh
PPK-SKPD,
sementara
Register
penolakan
SPM
dipergunakan untuk mencatat SPM yang ditolak oleh PPK-SKPD.
Cara pengisian Register/Register penolakan SPM-UP/GU/TU/LS 1. Kolom 1 diisi dengan nomor urut SPM-UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa) 2. Kolom 2 diisi dengan tanggal diajukannya SPM-UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa) 3. Kolom 3 diisi dengan nomor SPM-UP/GU/TU/LS yang diajukan 4. Kolom 4 diisi dengan uraian SPM yang diajukan SPM-UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa) 5. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah SPM-UP/GU/TU/LS (gaji, barang dan jasa)
~ 238 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
BAGAN ALIR
~ 239 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
~ 240 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengajuan SPM-TU Uraian
Bendahara Pengeluaran
PPK-SKPD
SPD
SPD
1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara Pengeluaran dan PPK -SKPD.
SPD
SPJ
2. Berdasar SPD dan SPJ , Bendahara Pengeluaran membuat SPP -TU beserta dokumen lainnya , yang terdiri dari: - Surat Pengantar SPP -TU - Ringkasan SPP -TU - Rincian SPP -TU - Surat Pengesahan SPJ atas penggunaan dana SPP-GU sebelumnya - Salinan SPD - Surat Pernyataan Pengguna Anggaran - Lampiran lain
Pengguna Anggaran
SPP-TU dan Dokumen Lain
SPP-TU dan Dokumen Lain
3. Bendahara Pengeluaran menyerahkan SPP -TU beserta dokumen lain kepada PPK -SKPD .
DPA
4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-TU berdasar SPD dan DPA-SKPD. Penelitian SPP TU
5. Apabila SPP -TU dinyatakan lengkap maka PPK-SKPD membuat Rancangan SPM , paling lambat 2 hari kerja sejak SPP .diterima. Tidak Lengkap
2 hari kerja sejak SPP Lengkap diterima
Rancangan SPM Rancangan SPM
6. PPK-SKPD menyerahkan SPM kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi
1 hari kerja sejak SPP diterima SPP-TU dan Dokumen Lain
7. Jika SPP -TU dinyatakan tidak lengkap , PPK SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM . Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-TU diterima.
8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara Pengeluaran agar melakukan penyempurnaan SPP -TU. Kemudian diserahkan kepada PPK -SKPD untuk diteliti kembali .
SPM
Surat Penolakan Penerbitan SPM
SPP-TU dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM
~ 241 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengajuan SPM-LS Gaji dan Tunjangan Uraian
Bendahara Pengeluaran
PPK-SKPD
SPD
SPD
1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada Bendahara Pengeluaran dan PPK -SKPD .
2. Berdasar SPD dan SPJ , Bendahara Pengeluaran membuat SPP -GU beserta dokumen lainnya , yang terdiri dari: - Surat Pengantar SPP -LS Gaji - Ringkasan SPP -LS Gaji - Rincian SPP -LS Gaji - Lampiran yang terdiri dari : - Pembayaran Gaji Induk - Gaji Susulan - Kekurangan Gaji - Gaji Terusan - Dll
SPD
SPP-LS Gaji dan Dokumen Lain
SPP-LS Gaji dan Dokumen Lain
DPA
3. Bendahara Pengeluaran menyerahkan SPP -LS Gaji beserta dokumen lain kepada PPK -SKPD .
4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-LS Gaji berdasar SPD dan DPA -SKPD.
Penelitian SPP- LS
5. Apabila SPP -LS Gaji dinyatakan lengkap maka PPK SKPD membuat Rancangan SPM , paling lambat 2 hari kerja sejak SPP .diterima.
Tidak Lengkap
Lengkap
2 hari kerja sejak SPP diterima
Rancangan SPM Rancangan SPM
6. PPK-SKPD menyerahkan SPM kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi
1 hari kerja sejak SPP diterima
7. Jika SPP -LS Gaji dinyatakan tidak lengkap , PPKSKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM . Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-LS Gaji diterima.
8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan kepada Bendahara Pengeluaran agar melakukan penyempurnaan SPP -LS Gaji. Kemudian diserahkan kepada PPK -SKPD untuk diteliti kembali .
Pengguna Anggaran
SPM
SPP-LS Gaji dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM
SPP-LS Gaji dan Dokumen Lain Surat Penolakan Penerbitan SPM
~ 242 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
E.
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA(SP2D) 1.
PENGERTIAN Surat
Perintah
Pencairan
Dana(SP2D)
adalah
surat
yang
dipergunakan untuk mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh BUD. SP2D ini akan
diterbitkan oleh Kuasa BUD
setelah Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM yang diajukan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. SP2D dapat diterbitkan jika: a.
Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia.
b.
Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Waktu pelaksanaan penerbitan SP2D: a.
Diterbitkan paling lambat 3(tiga) hari sejak SPM diterima.
b.
Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak diterima SPM.
Dalam hal SP2D yang diterbitkan untuk keperluan Uang Persediaan/Ganti Uang Persediaan/Tambahan Uang, Kuasa BUD menyerahkan SP2D pada Pengguna Anggaran, sedangkan dalam hal SP2D yang diterbitkan yuntuk keperluan pembayaran langsung, Kuasa BUD menyerahkan langsung kepada pihak ketiga. 1) UNIT DAN FUNGSI PELAKSANA a.
Kuasa BUD Kuasa BUD bertugas:
b.
1)
Melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM.
2)
Mencetak SP2D.
3)
Mengirim SP2D kepada bank.
4)
Membuat register SP2D.
Pengguna Anggaran Pengguna Anggaran bertugas menandatangani SPM yang akan diajukan kepada BUD.
c.
Bendahara Pengeluaran SKPKD Bendahara Pengeluaran SKPKD bertugas mencatat SP2D pada dokumen penatausahaan.
~ 243 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
2. PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA(SP2D) a.
Penelitian SPM Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM-UP/GU/TU/LS yang dilampirkan. Kelengkapan dokumen tersebut mengacu kepada daftar dokumen yang telah dipersyaratan dalam pengajuan SPM. Pengujian berikutnya adalah dengan melihat kesesuaian dengan DPA-SKPD yang terkait serta batasan jumlah dalam SPD yang terkait. Apabila telah dinyatakan lengkap, maka Kuasa BUD akan membuat rancangan SP2D.
b.
Pembuatan SP2D Apabila Kuasa BUD menganggap bahwa dokumen sudah lengkap, maka Kuasa BUD menerbitkan SP2D dalam 4 rangkap: 1)
Berkas pertama diberikan kepada bendahara pengeluaran SKPKD.
2)
Berkas kedua digunakan BUD untuk mencatat SP2D dan nota debet kedalam dokumen penatauasahaan.
3)
Berkas ketiga diberikan kepada PPK-SKPD.
4)
Berkas keempat diberikan kepada Pihak ketiga.
Penerbitan SP2D paling lambat 3(tiga) hari kerja sejak SPM UP/GU/TU/LS diterima.
~ 244 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Contoh Dokumen SP2D
3. FORMAT DAN CARA PENGISIAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA(SP2D) PEMERINTAH KABUPATEN……………
Nomor SPM Tanggal SKPD
: : :
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D) Dari Tahun Anggaran
: :
Kuasa BUD
Bank / Pos : …………………………………………………………………….. Hendaklah mencairkan/ memindahbukukan dari bank Rekening Nomor … … … Uang sebesar Rp. … … … … (Terbilang : … … … ...)
Kepada NPWP No. Rekening Bank Bank/Pos Keperluan Untuk
: : : : :
NO.
KODE REKENING
URAIAN
JUMLAH (Rp)
1
2
3
4
Jumlah
~ 245 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Potongan-potongan : NO. Uraian (No. Rekening) 1. 2. 3.
Jumlah (Rp)
Keterangan
Iuaran wajib Pegawai Negeri Tabungan Perunmahan Pegawai ………. Jumlah
Informasi : (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D) NO. Uraian 1. 2. 3. Masih kolom 3
Jumlah (Rp)
Keterangan
PPN PPh ………. Jumlah
SP2D yang Dibayarkan Jumlah yang Diminta Rp …………………,Jumlah Potongan Rp …………………,Jumlah yang Dibayarkan Rp …………………,Uang Sejumlah : …………………………………………………………………………………………………………………………………. Lembar Asli Salinan 1 Salinan 2 Salinan 3 Salinan 4
: : : : :
Bank yang ditunjuk Bank Bagian Keuangan Bendahara Pengeluaran/PPK-SKPD Bag Pembukuan dan Pelaporan
………….., tanggal … …. …. Kuasa Bendahara Umum Daerah
~ 246 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Salinan 5
: Arsip Register SP2D
(tanda tangan) (nama lengkap) NIP.
~ 247 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Cara Pengisian SP2D Kolom 1 a. Nomor SPM diisi dengan nomor SPM. b. Tanggal diisi dengan tanggal SPM. c. SKPD diisi dengan nama SKPD. d. Dari diisi dengan Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD). e. Tahun Anggaran diisi dengan tahun anggaran berkenaan. f. Bank/Pos diisi dengan nama bank/pos yang ditunjuk untuk mencairkan SP2D. g. Hendaklah mencairkan/memindahbukukan ke Rekening Nomor diisi dengan nomor rekening kas umum daerah (nomor rekening bank kuasa BUD). h. Uang sejumlah diisi dengan uang sejumlah rupiah dan bilangan rupiah SP2D yang dicairkan. Kolom 2 Khusus SPP-UP/GU/TU a. Kepada diisi dengan bendahara pengeluaran yang berhak atas SP2D. b. NPWP diisi dengan nomor pokok wajib pajak bendahara pengeluaran atau yang berhak atas SP2D. c. Kode
rekenig
bank diisi
dengan
nomor
rekening
bank
bendahara
pengeluaran yang berhak atas SP2D. d. Bank/pos diisi dengan nama bank/pos yang ditunjuk untuk mencairkan SP2D. e. Keperluan untuk diisi dengan uraian keperluan peruntukan pencairan SP2D. Khusus SPP LS gaji/barang dan jasa pihak ketiga a. Kepada diisi dengan pihak ketiga yang berhak atas SP2D. b. NPWP diisi dengan nomor NPWP pihak ketiga yang berhak atas SP2D. c. Kode rekenig bank diisi dengan nomor rekening bank milik pihak ketiga yang berhak atas SP2D. d. Bank/pos diisi dengan nama bank/pos yang ditunjuk untuk mencairkan SP2D. e. Keperluan untuk diisi dengan uraian keperluan peruntukan pencairan SP2D. Kolom 3 a. Nomor diisi dengan nomor urut. b. Kode rekening diisi dengan kode rekening peruntukan SP2D. c. Uraian diisi dengan uraian nama kode rekening peruntukan SP2D. d. Jumlah diisi dengan jumlah rupiah atas masing-masing kode rekening peruntukan SP2D. Khusus hanya ada pada SPP LS Gaji (nomor 4 dan 5) ~ 248 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Potongan-potongan: a. Iuran wajib pegawai negeri sipil diisi dengan jumlah potongan gaji pegawai sesuai ketentuan perundang-undangan. b. Tabungan perumahan diisi dengan jumlah potongan tabungan perumahan pegawai sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Khusus hanya ada pada SPP LS barang dan jasa Informasi (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D) a. PPN diisi dengan jumlah potongan PPN sesuai ketentuan perundangundangan. b. PPN diisi dengan jumlah potongan PPh sesuai dengan peraturan perundangundangan. SP2D yang dibayarkan: a. Jumlah yang diminta diisi dengan jumlah SPM yang diajukan. b. Jumlah potongan diisi dengan jumlah potongan (No. 4). c. Jumlah yang dibayarkan diisi dengan jumlah yang diminta dikurangi dengan jumlah potongan. d. Uang sejumlah diisi dengan jumlah rupiah dan bilangan rupiah SP2D yang dicairkan.
~ 249 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Contoh Dokumen Register SP2D
PEMERINTAH KABUPATEN …………… REGISTER SP2D Halaman ………….. Nomor SP2D No. Urut 1
UP GU TU Gaji 2
Jumlah SP2D (Rp)
LS
Tanggal
:
LS
Uraian
Barang & Jasa
UP
3
GU
TU
4
Gaji
5
Jumlah ……………., tanggal ……………. Kuasa Bendahara Umum Daerah (Tanda tangan) (nama lengkap)
~ 250 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Barang & Jasa
Cara pengisian Register SP2D Kolom 1 diisi dengan nomor urut SP2D untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa) yang diterbitkan. Kolom 2 diisi dengan tanggal diterbitkannya SP2D. Kolom 3 diisi dengan nomor SP2D untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS yang diterbitkan. Kolom 4 diisi dengan uraian SP2D yang diterbitkan. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah dikeluarkan untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS.
~ 251 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Cara pengisian Register SP2D Kolom 1 diisi dengan nomor urut SP2D untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa) yang diterbitkan. Kolom 2 diisi dengan tanggal diterbitkannya SP2D. Kolom 3 diisi dengan nomor SP2D untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS yang diterbitkan. Kolom 4 diisi dengan uraian SP2D yang diterbitkan. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah dikeluarkan untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS. Bendahara pengeluaran mencatat SP2D ke dalam dokumen penatausahaan yang terdiri dari: 1.
BKU Pengeluaran.
2.
Buku Pembantu Simpanan/Bank.
3.
Buku Pembantu Pajak.
4.
Buku Pembantu Panjar.
5.
Buku Rekapitulasi Pengeluaran Per Rincian Objek
Apabila ternyata kuasa BUD menyatakan bahwa dokumen yang diperlukan belum lengkap, maka kuasa BUD membuat surat penolakan penerbitan SP2D dalam dua rangkap. Satu dokumen diberikan kepada PPKD yang kemudian akan diberikan pada pengguna anggaran agar menyempurnakan SPM, sementara yang satu akan diarsipkan dalam Register surat penolakan penerbitan SP2D. Proses penolakan SP2D dilakukan paling lambat 1 hari kerja sejak SPM diterima.
~ 252 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
SURAT PENOLAKAN PENERBITAN SP2D Agats, .......................................... Kepada Nomor : ....................... SKPD ............................. Perihal : Penolakan Surat Perintah ......................................................... Membayar (SPM)
Yth. Pimpinan
di_ Agats
Menunjuk pada Peraturan Bupati Nomor … Tahun ..... tentang ................................. dan untuk tertib administrasi pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Asmat Sub Bagian Perbendaharaan Dan Akuntansi, maka dengan ini kami menyatakan menolak pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) dengan alasan sebagai berikut : 1. SPM Nomor : ......../SPM/.........../....../2XXX tentang ................................, terdapat kekurangan ..................................................... 2. SPM Nomor : ......../SPM/.........../....../2XXX tentang ................................, terdapat kekurangan ..................................................... 3. dst. Bahwa kami akan memproses kembali pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) setelah kekurangan lampiran tersebut dilengkapi Demikian untuk diketahui, terima kasih. Kuasa Bendahara Umum Daerah (tanda tangan (nama lengkap) NIP.
~ 253 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
7.4. Bagan Alir
~ 254 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
~ 255 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
~ 256 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
~ 257 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
~ 258 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Penerbitan SP2D-LS Barang dan Jasa – Non Pihak Ketiga Uraian
Bendahara Pengeluaran/ SKPKD
Pengguna Anggaran
Kuasa BUD
SPM
SPM
1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPM kepada Kuasa BUD
2. Kuasa BUD meneliti kelengkapan SPM yang diajukan
Penelitian Kelengkapan
3. Bila SPM dinyatakan lengkap , Kuasa BUD menerbitkan SP 2D paling lambat 2 hari kerja sejak diterimanya pengajuan SPM 2 hari kerja sejak SPM diterima
Kelengkapan dokumen untuk penerbitan SP 2D yaitu : - Surat Pernyataan tanggung jawab pengguna Anggaran /Kuasa Pengguna Anggaran - Bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap .
Lengkap
SP2D SP2D SP2D SP2D SP2D Nota Debet
4. Kuasa BUD menyerahkan SP 2D kepada Pengguna Anggaran
5. Kuasa BUD sendiri harus mencatat SP 2D dan Nota Debet (Dari Bank) pada dokumen Penatausahaan .
6. Pengguna Anggaran menyerahkan SP 2D kepada Bendahara Pengeluran .
7. Bendahara mencatat SP 2D pada Dokument Penatausahaan , yang terdiri atas : - BKU Pengeluaran - Buku Pembantu Simpanan Bank - Buku Pembantu Pajak - Buku Pembantu Panjar - Buku Rekapitulasi Pengeluaran Per Rincian Objek
Dokumen Penatausahaan
SP2D
Dokumen Penatausahaan
1 hari kerja sejak SPM diterima
8. Apabila SPM dinyatakan tidak lengkap , Kuasa BUD menerbitkan surat penolakan penerbitanSP 2D paling lambat 1 hari kerja sejak SPM diterima . 9. Surat penolakan penerbitan SP 2D ini diserahkan kepada Pengguna Anggaran agar dilakukan penyempurnaan SPM . Kemudian diserahkan kembali kepada Kuasa BUD untuk diteliti kembali .
Tidak Lengkap
Surat Penolakan Penerbitan SP2D
Surat Penolakan Penerbitan SP2D
~ 259 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
F.
PENATAUSAHAAN
DAN
LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN
BENDAHARA PENERIMAAN SKPD 1.
PENATAUSAHAAN PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH a. Bendahara penerimaan SKPD menerima pembayaran sejumlah uang yang tertera pada Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah dan/atau Surat Ketetapan Retribusi (SKR) dan/atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SKP/SKR dari wajib pajak dan/atau wajib retribusi dan/atau pihak
ketiga
penerimaan
yang SKPD
berada
dalam
mempunyai
pengurusannya.
kewajiban
untuk
Bendahara melakukan
pemeriksaan kesesuaian antara jumlah uang dengan jumlah yang telah ditetapkan. b. Bendahara penerimaan SKPD kemudian membuat Surat Tanda Bukti Pembayaran/bukti lain yang sah untuk diberikan kepada wajib pajak/wajib retribusi. c. Bendahara penerimaan SKPD harus menyetorkan ke rekening kas umum Daerah paling lambat 1 (satu) hari kerja berikutnya dengan menggunakan formulir Surat Tanda Setoran (STS).
~ 260 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
CONTOH FORMAT SURAT KETETAPAN PAJAK(SKP) DAERAH, SURAT KETETAPAN RETRIBUSI (SKR) DAERAH, SURAT TANDA SETOR (STS) DAN TANDA BUKTI PEMBAYARAN. PEMERINTAH KABUPATEN…..
SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH (SKP-DAERAH)
MASA TAHUN NAMA ALAMAT NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH (NPWPD) TANGGAL JATUH TEMPO NO 1 2 3 4 5
KODE REKENING
Contoh Dokumen SKP Daerah
NO. URUT : ………..
: …………………………………………… : …………………………………………… : …………………………………………… : …………………………………………… : …………………………………………… : …………………………………………… URAIAN PAJAK DAERAH
Jumlah Ketetapan Pokok Pajak Jumlah Sanksi: a. Bunga b. Kenaikan Jumlah Keseluruhan Dengan huruf : …………………………………………………………………………………………………………….. PERHATIAN : 1. Harap penyetoran dilakukan pada Bank/ Bendahara Penerimaan ……………. ~ 261 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
JUMLAH (Rp)
2.
Apabila SKPD ini tidak atau kurang dibayar lewat waktu paling lama 30 hari setelah SKPD diterima (tanggal jatuh tempo) dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % perbulan ………………...Tanggal ……………… Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (Tanda tangan) (nama lengkap) NIP.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ potong di sini_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ NO. URUT : TANDA TERIMA …………… NAMA ALAMAT NPWPD
: ………………… : ………………… : …………………
………………...Tanggal ……………… Yang menerima, (Tanda tangan) (nama lengkap)
~ 262 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Contoh Dokumen SKR
PEMERINTAH KABUPATEN…..
SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH (SKP-DAERAH) MASA TAHUN
NAMA ALAMAT NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH (NPWPD) TANGGAL JATUH TEMPO NO 1 2 3 4
KODE REKENING
NO. URUT : ………..
: …………………………………………… : …………………………………………… : …………………………………………… : …………………………………………… : …………………………………………… : …………………………………………… URAIAN PAJAK DAERAH
Jumlah Ketetapan Pokok Pajak Jumlah Sanksi: a. Bunga b. Kenaikan Jumlah Keseluruhan ~ 263 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
JUMLAH (Rp)
Dengan huruf : …………………………………………………………………………………………………………….. PERHATIAN : 1. Harap penyetoran dilakukan pada Bank/ Bendahara Penerimaan ……………. 2. Apabila SKPD ini tidak atau kurang dibayar lewat waktu paling lama 30 hari setelah SKPD diterima (tanggal jatuh tempo) dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % perbulan ………………...Tanggal ……………… Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (Tanda tangan) (nama lengkap) NIP. _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ potong di sini_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ NO. URUT : TANDA TERIMA …………… NAMA : ………………… ………………...Tanggal ……………… ALAMAT : ………………… NPWPD : ………………… Yang menerima, (Tanda tangan) (nama lengkap)
~ 264 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
PEMERINTAH KABUPATEN…… SURAT TANDA SETORAN (STS) STS No. … … … … … …
Bank : …………… No. Rekening : ……………
Harap diterima uang sebesar …………………………………………………………………… (dengan huruf) (……………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………….….) Dengan rincian penerimaan sebagai berikut: No.
Kode Rekening
Uraian Rincian
Jumlah (Rp)
Obyek
1 2 3 4 5 Jumlah Uang tersebut diterima pada tanggal ……… ………………………………………….……….
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
Bendahara Penerimaan
(Tanda tangan)
(Tanda tangan)
(nama lengkap) NIP.
(nama lengkap) NIP.
(Catatan: STS dilampiri Slip Setoran Bank)
PEMERINTAH KABUPATEN….. TANDA BUKTI PEMBAYARAN NOMOR BUKTI …. a.
Bendahara Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu …………………………………… ~ 265 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
b. c. d.
Telah menerima uang sebesar Rp …………………………………… (dengan huruf ………………………………………………………………………………………) Dari Nama : …………………………………………………… Alamat : …………………………………………………… Sebagai pembayaran : …………………………………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… Kode Rekening
f.
Tanggal diterima uang
:
….……………………………..
Mengetahui, Bendahara Penerimaan
Lembar asli Salinan 1 Salinan 2
2.
Jumlah (Rp.)
Pembayar/Penyetor
(Tanda tangan)
(Tanda tangan)
(nama lengkap) NIP.
(nama lengkap)
: Untuk pembayar/ penyetor/ pihak ketiga : Untuk Bendahara penerimaan/ Bendahara Pembantu : Arsip
PEMBUKUAN PENERIMAAN PENDAPATAN Pembukuan pendapatan oleh bendahara penerimaan menggunakan Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan.
~ 266 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Dokumen yang digunakan untuk pencatatan oleh bendahara penerimaan antara lain: a)
Surat Tanda Bukti Pembayaran
b)
Nota Kredit
c)
Bukti Penerimaan Yang Sah, dan
d)
Surat Tanda Setoran
Daftar
STS
yang
dibuat
oleh
bendahara
penerimaan
menggunakan Register STS. Prosedur Pembukuan atas pendapatan yang dibayar tunai
~ 267 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Penerimaan Nomor
Tanggal
1
SKPD Periode
2
No Bukti
Penyetoran
Cara Pembayaran
Kode Rekening
4
5
3
Ket Uraian 6
Jumlah 7
Tanggal 8
PEMERINTAH KABUPATEN…… BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN BENDAHARA PENERIMAAN
: :
Jumlah Penerimaan Jumlah Yang disetorkan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan Terdiri atas: Tunai sebesar ………..
: ……….. : ………… : …………
~ 268 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
No STS 9
Jumlah 10
11
Bank sebesar………….. Lainnya ………… Mengetahui/Menyetujui Pengguna Anggaran
…….., tanggal……… Bendahara Penerimaan
(Tanda Tangan)
(Tanda Tangan)
(Nama Jelas) NIP.
(Nama Jelas) NIP
~ 269 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Cara Pengisian: 1. Judul diisi dengan nama KABUPATEN, nama SKPD yang bersangkutan dan Periode 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan 4. Kolom 3 diisi dengan nomor bukti penerimaan 5. Kolom 4 diisi dengan cara pembayaran : melalui kas bendahara penerimaan, bank, atau melalui kas umum daerah 6. Kolom 5 diisi dengan detail kode rekening pendapatan asli daerah 7. Kolom 6 diisi dengan uraian pendapatan sesuai dengan kode rekening 8. Kolom 7 diisi dengan jumlah pendapatan asli daerah 9. Kolom 8 diisi dengan tanggal penyetoran 10. Kolom 9 diisi dengan Nomor STS 11. Kolom 10 diisi dengan jumlah uang yang disetor 12. Kolom 11 diisi dengan Keterangan jika diperlukan 13. Jumlah penerimaan diisi dengan total jumlah pendapatan selama 1 bulan* 14. Jumlah disetorkan adalah jumlah total penyetoran pendapatan selama 1 bulan* 15. Saldo Kas di Bendahara Penerimaan diisi dengan sisa kas yang masih di pegang oleh bendahara penerimaan baik dalam bentuk kas tunai, simpanan di bank ataupun lainnya* 16. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas* *
Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan
~ 270 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
PEMERINTAH KABUPATEN …………. REGISTER STS SKPD ………. TAHUN ANGGARAN ……. Bendahara Penerimaan No
No STS
Tanggal
1
2
3
Kode Rekening 4
Uraian
Jumlah
Penyetor
5
6
7
Mengetahui/Menyetujui Pengguna Anggaran
…….., tanggal……… Bendahara Penerimaan
(Tanda Tangan)
(Tanda Tangan)
(Nama Jelas) NIP.
(Nama Jelas) NIP
~ 271 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Keterangan 8
Cara Pengisian: 1. Judul diisi dengan nama KABUPATEN, nama SKPD yang bersangkutan, tahun anggaran dan Nama Bendahara Penerimaan 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan nama STS 4. Kolom 3 diisi dengan tanggal STS 5. Kolom 4 diisi Kode Rekening pendapatan yang disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah. Dalam satu STS bisa terdiri dari beberapa pendapatan 6. Kolom 5 diisi dengan uraian pendapatan 7. Kolom 6 diisi dengan jumlah pendapatan yang disetorkan 8. Kolom 7 diisi dengan nama penyetor 9. Kolom 8 diisi Keterangan jika diperlukan 10. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas* *
Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan
~ 16 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
a. PROSEDUR
PEMBUKUAN
ATAS
PENDAPATAN
YANG
DIBAYAR TUNAI: Bendahara penerimaan menerima pembayaran tunai dari wajib pajak atau wajib retribusi. Apabila pembayaran menggunakan cek/giro, maka pencatatan dilakukan ketika cek tersebut diuangkan bukan pada saat cek tersebut diterima. Selanjutnya pencatatan dilakukan pada saat bendahara penerimaan menyetorkan pendapatan yang dlterlmanya ke rekening kas umum daerah. Pencatatan pada Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan pada saat penerimaan dan pada saat penyetoran. Prosedur pembukuan pada saat penerimaan tunai sebagai berikut: 1.
Berdasarkan Bukti Penerimaan/Bukti Lain Yang Sah, bendahara penerimaan mengisi Buku Penerimaan dan Penyetoran pada bagian penerimaan kolom tanggal dan kolom nomor bukti. Setelah
itu
bendahara
penerimaan
mengisi
kolom
cara
pembayaran dengan pembayaran tunai. 2.
Bendahara penerimaan mengidentifikasi jenis dan kode rekening pendapatan. Kemudian bendahara penerimaan mengisi kolom kode rekening.
3.
Bendahara penerimaan mencatat nilai transaksi pada kolom jumlah.
Prosedur pembukuan pada saat penyetoran adalah sebagai berikut: 1.
Bendahara
penerimaan
membuat
STS
dan
melakukan
penyetoran pendapatan yang diterimanya ke rekening kas umum daerah. 2.
Bendahara penerimaan mencatat penyetoran ke kas umum daerah pada buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan pada bagian penyetoran kolom Tanggal, No. STS dan Jumlah Penyetoran.
3.
Selain pembukuan pada Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan, bendahara penerimaan mengisi register STS.
~ 17 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
BAGAN ALIR PROSES PEMBUKUAN PENERIMAAN DAN PENYETORAN ATAS PENERIMAAN SECARA TUNAI: A.1 Pencatatan Penerimaan Tunai Uraian
Bendahara Penerimaan Proses Penerimaan Tunai
1.
Bendahara Penerimaan menyiapkan Surat Tanda Bukti Pembayaran/ Bukti Lain Yang Sah
Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain Yang Sah
2.
Berdasarkan Dokumen Bukti Pembayaran/Bukti Lain Yang Sah tersebut, bendahara penerimaan melakukan pengisian buku penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan pada bagian penermaan. Kolom yang diii ialah no, bukti, tanggal transaksi, cara pembayaran, kode rekening, uraian dan jumlah
3.
Hasil dari penatausahaan ini adalah buku penerimaan dan penyetoran Bendahara Penerimaan yang sudah terupdate
Melakukan Pengisian buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerima
Bukti Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan
~ 18 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
A.2 Pencatatan atas Penyetoran Penerimaan Tunai Uraian
Bendahara Penerimaan Proses penyetoran penerimaan tunai ke kas umum daerah
1.
Bendahara peneriman menyiapkan bukti surat tanda setoran ke rekening kas umum daerah
2.
Berdasarkan STS tersebut, bendahara penerimaan mengisi buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan pada bagian Penyetoran Kolom Tanggal, No.STS dan Jumlah Pembayaran
3.
Kemudian Bendahara Penerimaan mengisi register STS
4.
Hasil dari penatausahaan ini adalah Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan dan Register STS yang sudah terupdate
Surat Tanda Setoran
Melakukan Pengisian Buku Penerimaan dan Penyetoran
Melakukan Pengisian Register STS
Register STS Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan
~ 19 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
b. PEMBUKUAN ATAS PENDAPATAN MELALUI REKENING BANK BENDAHARA PENERIMAAN Wajib pajak/wajib retribusi dapat melakukan pembayaran melalui rekening bendahara penerimaan. Pencatatan dilakukan pada saat bendahara penerimaan menerima informasi dari bank mengenai adanya penerimaan pendapatan pada rekening bendahara penerimaan hingga penyetorannya. Pencatatan
dilakukan
pada
Buku
Penerlmaan
dan
Penyetoran
Bendahara Penerimaan pada saat penerimaan dan pada saat penyetoran. Prosedur pembukuan penerimaan yang diterima di rekening bank bendahara penerimaan sebagai berikut: 1) Bendahara
penerimaan
menerima
pemberitahuan
dari
bank
(pemberitahuan tergantung dari mekanisme yang digunakan) mengenai adanya penerimaan di rekening bendahara penerimaan 2) Berdasarkan info tersebut dan info pembayaran dari wajib pajak/retribusi (bisa berupa slip setoran atau bukti lain yang sah), bendahara penerimaan melakukan verifikasi dan rekonsiliasi atas penerimaan tersebut 3) Setelah melakukan verifikasi dan mengetahui asal penerimaan, bendahara penerimaan mencatat penerimaan di Buku Penerimaan dan Penyetoran pada bagian penerimaan kolom no. Bukti, kolom tanggal dan kolom cara pembayaran. Pada kolom cara pembayaran diisi dengan pembayaran melalui rekening bendahara penerimaan. 4) Kemudian bendahara penerimaan mengisi kolom kode rekening sesuai dengan jenis pendapatan yang diterima. Setelah itu bendahara mengisi kolom jumlah sesuai dengan jumlah penerimaan yang didapat. Prosedur pembukuan penyetoran ke rekening kas umum daerah atas penerimaan pendapatan melalui rekening bank bendahara penerimaan sebagai berikut. 3. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENYAMPAIANNYA a.
Pertanggungjawaban Administratif Bendahara
penerimaan
SKPD
wajib
mempertanggungjawabkan
pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya secara administratif kepada Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya. ~ 20 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Laporan pertanggungjawaban (LPJ) bendahara penerimaan merupakan penggabungan dengan LPJ bendahara penerimaan pembantu dan memuat informasi tentang rekapitulasi penerimaan, penyetoran dan saldo kas yang ada di bendahara. LPJ tersebut dilampiri dengan: 1)
Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan berkenaan
2)
Register STS
3)
Bukti penerimaan yang sah dan lengkap
4)
Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu
Prosedur
penyusunan
dan
penyampaian
pertanggungjawaban
bendahara penerimaan SKPD adalah sebagai berikut: 1)
Bendahara penerimaan menerima pertanggungjawaban yang dibuat oleh bendahara penerimaan pembantu paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
2)
Bendahara penerimaan melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis kebenaran
pertanggungjawaban
yang
disampaikan
oleh
bendahara penerimaan pembantu. 3)
Bendahara penerimaan menggunakan data pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu yang telah diverifikasi dalam proses
pembuatan
penerimaan
yang
laporan
pertanggungjawaban
merupakan
gabungan
bendahara
dengan
laporan
pertanggungjawaban bendahara pembantu. 4)
Bendahara
penerimaan
memberikan
Laporan
Pertanggungjawaban kepada PA/KPA melalui PPK SKPD 5)
Atas Pertanggungjawaban yang disampaikan oleh bendahara penerimaa
6)
n, maka PPK SKPD akan melakukan verifikasi kebenaran terhadap Laporan Pertanggungjawaban tersebut.
7)
Apabila
disetujui,
menandatangani
maka
Laporan
Pengguna
Anggaran
Pertanggungjawaban
akan
(administratif)
sebagai bentuk pengesahan. Pertanggungjawaban administratif pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut.
~ 21 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
FORMAT DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN: (halaman selanjutnya)
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ADMINISTRATIF BENDAHARA PENERIMAAN SKPD : PERIODE : A. PENERIMAAN Rp............. 1.
Tunai melalui Bendahara Penerimaan
Rp........
B. Jumlah Penerimaan yang harus disetorkan Rp............. C. Jumlah Penyetoran Rp............. D. Saldo Kas di Bendahara Rp............ 1. 2. 3.
Bendahara Penerimaan Bendahara Penerimaan Pembantu Dst
Rp......... Rp......... Rp.........
Menyetujui .........tanggal................ Pengguna Anggaran
Bendahara Penerimaan
(Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP.
(tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP
~ 22 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
b.
Pertanggungjawaban Fungsional Bendahara
penerimaan
SKPD
juga
menyampaikan
pertanggungjawaban secara fungsional kepada PPKD paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya menggunakan format LPJ yang sama dengan pertanggungjawaban administratif. LPJ fungsional ini dilampiri dengan: 1)
Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan berkenaan
2)
Register STS
3)
Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu
Prosedur
penyusunan
dan
penyampaian
pertanggungjawaban
bendahara penerimaan SKPD adalah sebagai berikut: 1)
Bendahara penerimaan menerima pertanggungjawaban yang dibuat oleh bendahara penerimaan pembantu paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
2)
Bendahara penerimaan melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis kebenaran
pertanggungjawaban
yang
disampaikan
oleh
bendahara penerimaan pembantu. 3)
Bendahara penerimaan menggunakan data
pertanggungjawaban
bendahara penerimaan pembantu yang telah diverifikasi dalam proses
pembuatan
penerimaan
yang
laporan
pertanggungjawaban
merupakan
gabungan
bendahara
dengan
laporan
pertanggungjawaban bendahara pembantu. 4)
Bendahara dapat menyempurnakan laporannya apabila terdapat masukan dari PPK SKPD ketika melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban administratif.
5)
Bendahara penerimaan menyerahkan 1 (satu) lembar laporan pertanggungjawaban
kepada
PPKD
sebagai
bentuk
pertanggungjawaban fungsional paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. 6)
PPKD kemudian melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis dalam rangka rekonsiliasi pendapatan.
Pertanggungjawaban fungsional pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut.
~ 23 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN FUNGSIONAL BENDAHARA PENERIMAAN SKPD PERIODE
: :
A. PENERIMAAN 1.
Rp.............
Tunai melalui Bendahara Penerimaan
Rp........
B. Jumlah Penerimaan yang harus disetorkan
Rp.............
C. Jumlah Penyetoran
Rp.............
D. Saldo Kas di Bendahara 1. Bendahara Penerimaan 2. Bendahara Penerimaan Pembantu 3. Dst Menyetujui
Rp............ Rp......... Rp......... Rp......... .........tanggal................
Pengguna Anggaran
Bendahara Penerimaan
(Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP.
(tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP
~ 24 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Uraian
1.
PPKD
Pengguna Anggaran
PPK SKPD
Berdasarkan Pertanggungjawaban
Bendahara Penerimaan
Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan
bendahara penerimaan pembantu Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan serta Register STS, bendahara penerimaan membuat Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan
Pembantu
Bukti-bukti yang sah Register STS Buku Penerimaan dan penyetoran Bendahara Penerimaan
Pertanggungjawaba n Bendahara Penerimaan
2.
Pertanggungjawaba n Bendahara Penerimaan
Bendahara Penerimaan menyerahkan Pertanggungjawaban bendahara penerimaan ke pengguna anggaran melalui PPK SKPD Apakah disetujui?
3.
PPK SKPD melakukan verifikasi atas Pertanggungjawaban yang disampaikan Pertanggungjaw
dan kemudian memberikan kepada Pengguna Anggaran untuk diotorisasi
Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan aban Bendahara Penerimaan
4.
Bendahara Penerimaan menyerahkan pertanggungjawaban fungsional kepada PPKD
Pertanggungjaw aban Bendahara Penerimaan
~ 25 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Bendahara Penerimaan Pembantu
BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU SKPD 1.
PENATAUSAHAAN PENERIMAAN PENDAPATAN a.
Bendahara penerimaan pembantu SKPD menerima pembayaran sejumlah uang yang tertera pada Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah dan/atau Surat Ketetapan Retribusi (SKR) dan/atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SKP/SKR dari wajib pajak dan/atau wajib retribusi dan/atau pihak ketiga yang berada dalam pengurusannya.
b.
Bendahara penerimaan pembantu SKPD mempunyai kewajiban untuk melakukan pemeriksaaan kesesualan antara Jumlah uang dengan jumlah yang telah ditetapkan.
c.
Bendahara penerimaan pembantu SKPD kemudian membuat Surat Tanda Bukti Pembayaran/bukti lain yang sah untuk diberikan kepada wajib pajak/wajib
retribusi.
Setiap
penerimaan
yang
diterima
oleh
bendahara penerimaan pembantu SKPD harus disetor ke rekening kas umum daerah paling lambat 1(satu) hari kerja berikutnya dengan menggunakan formulir Surat Tanda Setoran (STS). 2.
PEMBUKUAN PENDAPATAN Pembukuan
pendapatan
oleh
bendahara
penerimaan
pembantu
menggunakan Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan Pembantu. Dokumen yang dipergunakan: a.
Surat Tanda Bukti Pembayaran
b.
Bukti Penerimaan Yang Sah, dan
c.
Surat Tanda Setoran
Daftar STS yang dibuat oleh bendahara penerimaan pembantu didokumentasikan dalam Register STS . Khusus bendahara penerimaan pembantu ada satu prosedur pembukuan penerimaan dan cara pembayaran yang dilakukan oleh wajib pajak atau wajib retribusi. Prosedur tersebut adalah pembukuan atas pendapatan yang dilakukan secara tunai.
~ 26 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Penerimaan Nomor 1
SKPD Periode
Tanggal 2
No Bukti 3
Cara
Kode
Pembayaran 4
Rekening 5
Penyetoran Ket Uraian 6
Jumlah 7
Tanggal 8
PEMERINTAH KABUPATEN…… BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU
: :
Jumlah Penerimaan Jumlah Yang disetorkan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan Terdiri atas: a. Tunai sebesar ……….. b. Bank sebesar…………..
: …………. : ………… : …………
~ 27 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
No STS 9
Jumlah 10
11
c.
Lainnya
…………
Mengetahui/Menyetujui Pengguna Anggaran
…….., tanggal……… Bendahara Penerimaan Pembantu
(Tanda Tangan)
(Tanda Tangan)
(Nama Jelas) NIP.
(Nama Jelas) NIP
~ 28 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Cara Pengisian: 1. Judul diisi dengan nama Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan dan tahun anggaran. 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan 4. Kolom 3 diisi dengan nomor bukti penerimaan 5. Kolom 4 diisi dengan cara pembayaran melalui kas bendahara penerimaan pembantu. 6. Kolom 5 diisi dengan kode rekening Pendapatan Asli Daerah 7. Kolom 6 diisi dengan uraian pendapatan 8. Kolom 7 diisi dengan jumlah Penerimaan Asli Daerah 9. Kolom 8 diisi dengan tanggal penyetoran 10. Kolom 9 diisi dengan nomor STS 11. Kolom 10 diisi dengan jumlah uang yang disetor 12. Kolom 11 diisi dengan Keterangan jika diperlukan. 13. Jumlah penerimaan diisi dengan total jumlah penerimaan pendapatan selama 1 bulan * 14. Jumlah disetorkan adalah
total jumlah penyetoran pendapatan selama 1
bulan* 15. Saldo kas di bendahara Penerimaan Pembantu diisi dengan sisa kas yang masih dipegang oleh Bendahara penerimaan pembantu baik dalam bentuk kas tunai, tabungan ataupun lainnya* 16. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan Pembantu dan diketahui PA/KPA disertai nama jelas* *Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu.
~ 28 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
PEMERINTAH KABUPATEN....... REGISTER STS SKPD................. TAHUN ANGGARAN............... Bendahara Penerimaan Pembantu :...................... No
No STS
Tanggal
Kode Rekening
Uraian
Jumlah
Penyetor
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan 8
Mengetahui: Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
.........., tanggal...... Bendahara Penerimaan Pembantu
(Tanda Tangan)
(Tanda Tangan)
(Nama Jelas) NIP.
(Nama Jelas) NIP.
~ 29 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Cara Pengisian: 1. Judul diisi dengan nama KABUPATEN, nama SKPD yang bersangkutan dan tahun anggaran 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan nomor STS 4. Kolom 3 diisi dengan tanggal STS 5. Kolom 4 diisi dengan kode rekening pendapatan yang disetorkan ke kasda. Dalam satu STS bisa terdiri dari beberapa pendapatan. 6. Kolom 5 diisi dengan uraian pendapatan 7. Kolom 6 diisi dengan jumlah pendapatan yang disetorkan 8. Kolom 7 diisi dengan nama penyetor 9. Kolom 8 diisi dengan Keterangan jika diperlukan 10 Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan Pembantu dan diketahui PA/KPA disertai nama jelas * *
Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu
Proses pencatatan yang dilakukan dimulai dari saat bendahara penerimaan pembantu menerima pembayaran tunai dari wajib pajak atau wajib retribusi. Apabila pembayaran menggunakan cek/giro, maka pencatatan dilakukan ketika cek tersebut diuangkan bukan pada saat cek tersebut diterima. Sedangkan
pencatatan
bendahara
penerimaan
transaksi pembantu
penyetoran
dilakukan
menyetorkan
pada
pendapatan
saat yang
diterimanya ke rekening kas umum daerah. Pencatatan dilakukan pada Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan pada saat penerimaan dan pada saat penyetoran. Prosedur Pembukuan pada saat penerimaan tunai sebagai berikut: 1.
Berdasarkan Bukti Penerimaan/Bukti Lain Yang Sah, bendahara penerimaan pembantu mengisi Buku Penerimaan dan Penyetoran pada bagian penerimaan kolom tanggal Dan kolom nomor bukti. Setelah itu Bendahara penerimaan pembantu mengisi kolom cara pembayaran dengan pembayaran tunai.
2.
Bendahara penerimaan pembantu mengidentifikasi jenis dan kode rekening pendapatan. Lalu bendahara penerimaan pembantu mengisi kolom kode rekening.
~ 30 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
3.
Bendahara penerimaan pembantu mencatat nilai transaksi pada kolom jumlah.
Prosedur pembukuan pada saat penyetoran adalah sebagai berikut: 1.
Bendahara penerimaan pembantu membuat STS dan melakukan penyetoran pendapatan yang diterimanya ke rekening kas umum daerah.
2.
Bendahara penerimaan pembantu mencatat penyetoran ke kas umum daerah
pada
buku
penerimaan
dan
penyetoran
bendahara
penerimaan pembantu pada bagian penyetoran kolom Tanggal, No. STS dan Jumlah Penyetoran. 3.
Selain
pembukuan
pada
Buku
Penerimaan
dan
Penyetoran
Bendahara Penerimaan, bendahara penerimaan mengisi register STS.
~ 31 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
BAGAN ALIR PROSES PEMBUKUAN PENERIMAAN DAN PENYETORAN ATAS PENERIMAAN SECARA TUNAI 2.1
Pembukuan atas Penerimaan Tunai Uraian
Bendahara Penerimaan Pembantu
Proses Penerimaan Tunai
1.
Bendahara penerimaan pembantu menyiapkan Surat Tanda Bukti pembayaran/Bukti Lain yang Sah
Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain yang Sah
2.
Berdasarkan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain yang Sah tersebut bendahara penerimaan pembantu melakukan pengisian Buku Penerimaan/Penyetoran bendahara penerimaan pada bagian penerimaan. Kolom yang diisi ialah No.Bukti,
Melakukan pengisian buku Penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan pembantu
3.
Hasil dari penatausahaan ini adalah Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan Pembantu yang sudah terupdate
Buku penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan Pembantu
~ 32 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
2.1 Pembukuan atas Penyetoran Penerimaan Tunai Uraian
Bendahara Penerimaan Pembantu proses penyetoran penerimaan tunai ke kas umum daerah
1.
Bendahara penerimaan pembantu menyiapkan bukti surat Tanda setoran ke rekening kas umum daerah
2.
Berdasarkan STS dan nota credit tersebut, bendahara penerimaan pembantu mengisi Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan pada bagian Penyetoran Kolom Tanggal No. STS dan jumlah penyetoran
3.
Kemudian bendahara penerimaan pembantu mengisi register STS
4.
Hasil dari penatausahaan ini adalah Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan Pembantu dan Register SPP yang sudah terupdate
Surat Tanda Setoran
Melakukan Pengisian Buku Penerimaan dan Penyetoran
Melakukan Pengisian Register STS
Register STS Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Peneriman Pembantu
~ 33 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
3.
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENYAMPAIANNYA Bendahara
penerimaan
pembantu
SKPD
menyampaikan
pertanggungjawaban kepada bendahara penerimaan paling lambat pada tanggal 5 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban ini berupa Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah dilakukan penutupan pada akhir bulan, dilampiri dengan: a. Register STS b. Bukti penerimaan yang sah dan lengkap Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat 5 hari kerja sebelum hari kerja terakhir bulan tersebut. Prosedur pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu adalah sebagai berikut: 1)
Bendahara penerimaan pembantu melakukan penutupan buku penerimaan
dan
penyetoran,
melakukan
perhitungan
total
penerimaan, total penyetoran dan sisa kas yang dipegang olehnya. 2)
Bendahara penerimaan pembantu menyiapkan register STS dan bukti-bukti penerimaan yang sah dan lengkap.
3)
Bendahara penerimaan pembantu menyampaikan Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah dilakukan penutupan dilampiri dengan Register STS dan bukti penerimaan yang sah dan lengkap kepada bendahara penerimaan SKPD, paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
~ 34 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
BAGAN
ALIR
PROSES
PENYUSUNAN
DAN
PENYAMPAIAN
PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU SKPD. 3. Penyampaian Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu PA PPK Uraian PPKD SKPD
1.
Bendahara Penerimaan
Bendahara Penerimaan Pembantu
Bukti-bukti yang Sah STS Register
Berdasarkan Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan, Register STS dan bukti-bukti Pengeluaran yang Sah, bendahara
Buku Penerimaan dan Penyetoran
penerimaan pembantu membuat SPJ Bendahara Penerimaan pembantu.
2.
Bendahara penerimaan pembantu memberikan Pertanggungjawaban penerimaannya ke Bendahara Penerimaaan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya
3.
Bendahara Penerimaan melakukan proses verifikasi evaluasi dan analisis
4.
Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan
Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu
Bendahara Penerimaan Pembantu
Apakah Disetujui?
Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu
Pembantu akan dijadikan dokumen dalam melakukan Pertanggungjawaban di bendahara penerimaan
Pertanggungjawaban
Arsip
~ 35 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD
1. PENATAUSAHAAN PENERIMAAN PPKD a.
Penerimaan yang dikelola PPKD dapat berupa pendapatan dana perimbangan, pendapatan lain-lain yang sah, dan pembiayaan penerimaan.
Penerimaan-penerimaan
tersebut
diterima
secara
langsung di Kas Umum Daerah. b.
Berdasarkan penerimaan tersebut, Bank membuat Nota Kredit yang memuat informasi tentang penerimaan tersebut, baik berupa informasi pengiriman, jumlah rupiah maupun kode rekening yang terkait. Bendahara penerimaan wajib mendapatkan nota kredit tersebut melalui mekanisme yang telah ditetapkan.
2. PEMBUKUAN PENERIMAAN PPKD Pembukuan Pendapatan oleh bendahara penerimaan PPKD menggunakan Buku Penerimaan Pendapatan PPKD. Dokumen yang digunakan: a. Nota Kredit b. Bukti Penerimaan Lainnya Yang Sah Pembukuan Pendapatan PPKD dimulai dari saat bendahara penerimaan PPKD menerima informasi dari BUD/Kuasa BUD mengenai adanya penerimaan di rekening kas umum daerah. Prosedur Pencatatan: 1)
Berdasarkan Nota Kredit atau Bukti Penerimaan Lain yang sah, bendahara penerimaan PPKD Buku Penerimaan PPKD pada bagian penerimaan kolom tanggal dan kolom nomor bukti
2)
Bendahara penerimaan PPKD mengidentifikasi jenis dan kode rekening pendapatan
3)
Bendahara penerimaan PPKD mencatat nilai transaksi pada kolom jumlah
~ 36 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
FORMAT PENERIMAAN PPKD & PROSES PEMBUKUAN PENERIMAAN PENDAPATAN PPKD BUKU PENERIMAAN PPKD BENDAHARA PENERIMAAN PPKD Nomor
Tanggal
Nota Kredit
Bukti Lain
1
2
3
4
Kode Rekening 5
Uraian
Jumlah
Keterangan
6
7
8
Jumlah Bulan ini Jumlah s/d bulan lalu Jumlah Akhir
~ 37 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Cara Pengisian: 1.
Judul diisi dengan nama Kabupaten
2.
Kolom 1 diisi dengan Nomor urut
3.
Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan
4.
Kolom 3 diisi dengan nomor nota kredit penerimaan
5.
Kolom 4 diisi dengan nomor bukti lain apabila tidak menggunakan nota kredit
6.
Kolom 5 diisi dengan kode rekening pendapatan
7.
Kolom 6 diisi dengan uraian pendapatan
8.
Kolom 7 diisi dengan jumlah pendapatan
9.
Kolom 8 diisi dengan keterangan jika diperlukan
1.
Jumlah bulan ini adalah total penerimaan selama satu bulan*
2.
Jumlah sampai dengan bulan lalu adalah saldo pendapatan sampai dengan bulan lalu*
3.
Jumlah akhir adalah jumlah antara jumlah bulan ini ditambah jumlah sampai dengan bulan lalu*
4.
Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan Pembantu dan diketahui PA/KPA disertai nama jelas*
2)
Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu.
~ 38 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
3. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENYAMPAIANNYA Bendahara penerimaan PPKD mempertanggungjawabkan pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawab kepada PPKD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban tersebut berupa Buku Penerimaan PPKD yang telah dilakukan penutupan pada akhir bulan, dilampiri dengan bukti-bukti pendukung yang sah dan lengkap. Prosedur
penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban bendahara
penerimaan PPKD : 1) Berdasarkan penerimaan PPKD melakukan penutupan Buku Penerimaan PPKD dan melakukan rekapitulasi perhitungan 2) Bendahara penerimaan PPKD bukti-bukti penerimaan yang sah dan lengkap 3) Bendahara penerimaan PPKD menyampaikan Buku Penerimaan PPKD yang telah dilakukan penutupan dilampiri dengan bukti penerimaan yang sah dan lengkap kepada PPKD, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
~ 39 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
BAGAN
ALIR
PROSES
PENYUSUNAN
DAN
PENYAMPAIAN
PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD. 2.1
Pembukuan atas Penerimaan Tunai Uraian
Bendahara Penerimaan PPKD Proses penerimaan di kas umum daerah yang telah diatur dalam per KDH mengenai sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah
1 .
2 .
Bendahara Penerimaan PPKD menerima nota kredit/ bukti lain yang sah dari penyetoran melalui rekening kas daerah
Berdasarkan Nota Kredit/bukti lain yang sah Bendahara Penerimaan PPKD mencatat penerimaan di Rekening kas umum daerah itu pada Buku Penerimaan PPKD
Nota Kredit/Bukti Lain yang Sah
Melakukan Pengisian Buku Penerimaan PPKD
Buku Penerimaan PPKD 3 .
Hasil akhir dari proses ini adalah Buku Pendapatan PPKD
~ 40 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
3. Penyampaian Pertanggungjawaban Bendahara PenerimaanPPKD Uraian
PPKD
Fungsi
Bendahara Penerimaan
Buku Pedoman PPKD 1.
Berdasarkan Buku Penerimaan PPKD dan Bukti Penerimaan yang sah
Bukti Penerimaan yang Sah
Bendahara Penerimaan PPKD menyusun Pertanggungjawabannya
2.
Pertanggungjawab an Bendahara Penerimaan PPKD
Bendahara Penerimaan PPKD menyerahkan PertanggungjawabanBendahara Penerimaan PPKD kepada fungsi verifikasi PPKD
3.
Proses verifikasi Pertanggungjawaba n bendahara
Dilakukan proses verifikasi, evaluasi dan analisis
penerimaan PPKD
Untuk mendapatkan informasi pendapatan PPKD yang sinkron dan kredibel
4.
PPKD melakukan menandatangani pertanggungjawaban bendahara penerimaan sebagai bentuk persetujuan
Pertanggungj awaban Bendahara Penerimaan PPKD
Pertanggungjawa ban Bendahara Penerimaan PPKD
~ 41 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan PPKD
PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN SKPD DAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU SKPD A.
BENDAHARA PENGELUARAN SKPD 1. PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) Bendahara pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dalam rangka melaksanakan belanja. SPP dapat berupa: a.
Uang Persediaan (UP)
b.
Ganti Rugi (GU)
c.
Tambah Uang (TU)
d.
Langsung (LS) 1) LS untuk pembayaran gaji dan tunjangan 2) LS untuk pengadaan barang dan jasa
Disamping membuat SPP Bendahara Pengeluaran juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara. a.
SPP Uang Persediaan (UP) Bendahara pengeluaran mengajukan SPP Uang Persediaan (UP) setiap awal tahun anggaran setelah dikeluarkannya SK Bupati tentang besaran UP. SPP-UP dipergunakan untuk mengisi uang persediaan tiap-tiap SKPD. Pengajuan UP hanya dilakukan sekali dalam setahun tanpa pembebanan pada kode rekening tertentu. Bendahara
mempersiapkan
dokumen-dokumen
yang
diperlukan
sebagai lampiran dalam pengajuan SPP UP, selain dari dokumen SPP UP itu sendiri. Lampiran tersebut antara lain: 1)
Salinan SPD
2)
Draft Surat Pernyataan Pengguna Anggaran
3)
Lampiran lain yang diperlukan
Bendahara Pengeluaran SKPD dapat melimpahkan sebagian uang persediaan
yang
dikelolanya
kepada
bendahara
pengeluaran
pembantu SKPD untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. Pelimpahan tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan pengguna anggaran. b.
SPP Ganti Uang Persediaan (GU) Pada saat uang persediaan telah terpakai bendahara pengeluaran dapat mengajukan SPP Ganti Uang Persediaan (GU) dengan besaran sejumlah SPJ penggunaan uang persediaan yang telah disahkan pada periode waktu tertentu. SPP-GU tersebut dapat disampaikan untuk
~ 42 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
satu kegiatan tertentu atau beberapa kegiatan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Bendahara
mempersiapkan
dokumen-dokumen
yang
diperlukan
sebagai lampiran dalam pengajuan SPP GU, selain dari dokumen SPP GU itu sendiri. Lampiran tersebut antara lain: 1) Salinan SPD 2) Draft Surat Pernyataan Pengguna Anggaran 3) Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan 4) Bukti-bukti belanja yang lengkap dan sah 5) Lampiran lain yang diperlukan c.
SPP Tambahan Uang (TU) Apabila terdapat kebutuhan belanja yang sifatnya mendesak, yang harus dikelola oleh bendahara pengeluaran,
dan uang persediaan
tidak mencukupi karena sudah direncanakan untuk kegiatan yang lain, maka bendahara pengeluaran dapat mengajukan SPP-TU. Batas jumlah pengajuan SPP-TU harus mendapat persetujuan dari PPKD dengan memperlihatkan rincian kebutuhan dan waktu penggunaan. Jumlah
dana
yang
dipertanggungjawabkan
dimintakan tersendiri
dalam dan
bila
SPP-TU tidak
ini
harus
habis,
harus
disetorkan kembali. Dalam hal dana tambahan uang tidak habis digunakan dalam 1 (satu) bulan, maka sisa tambahan uang disetor ke rekening kas umum daerah. Ketentuan batas waktu penyetoran sisa tambahan uang dikecualikan untuk: 1) kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan 2) kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali PA/KPA Bendahara
mempersiapkan
dokumen-dokumen
yang
diperlukan
sebagai lampiran dalam pengajuan SPP TU, selain dari dokumen SPP TU itu sendiri. Lampiran tersebut antara lain: 1) Salinan SPD 2) Draft Surat Pernyataan Pengguna Anggaran 3) Surat Keterangan Penjelasan Keperluan Pengisian TU 4) Lampiran lain yang diperlukan d.
SPP Langsung (LS) SPP Langsung (SPP-LS); yang dipergunakan untuk pembayaran langsung pada pihak ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan. SPP-LS dapat dikelompokkan menjadi:
~ 43 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
1) SPP-LS untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan 2) SPP-LS untuk pengadaan Barang dan Jasa Bendahara
mempersiapkan
dokumen-dokumen
yang
diperlukan
sebagai lampiran dalam pengajuan SPP LS, selain dari dokumen SPP LS itu sendiri. Lampiran tersebut antara lain: Untuk SPP-LS Gaji dan Tunjangan 1) Salinan SPD 2) Draft Surat Pernyataan Pengguna Anggaran 3) Dokumen-dokumen Pelengkap Daftar Gaji yang terdiri atas: a)
Pembayaran gaji induk;
b)
Gaji susulan;
c)
Kekurangan gaji;
d)
Gaji terusan;
e)
Uang duka wafat/tewas yang dilengkapi dengan daftar gaji induk/gaji susulan/kekurangan gaji/uang duka wafat/tewas;
f)
SK CPNS;
g)
SK PNS;
h)
SK Kenaikan pangkat;
i)
SK Jabatan
j)
kenaikan gaji berkala;
k)
surat pernyataan pelantikan;
l)
surat pernyataan masih menduduki jabatan;
m)
surat pernyataan melaksanakan tugas;
n)
daftar keluarga (KP4);
o)
fotokopi surat nikah;
p)
fotokopi akte kelahiran;
q)
surat keterangan pemberhentian pembayaran (SKPP) gaji;
r)
daftar potongan sewa rumah dinas;
s)
surat keterangan masih sekolah/kuliah;
t)
surat pindah;
u)
surat kematian;
v)
SSP PPh Pasal 21; dan
w)
peraturan
perundang-undangan
mengenai
penghasilan
pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerah/wakil kepala daerah. 4) Lampiran lain yang diperlukan Untuk SPP-LS Barang dan Jasa a)
Salinan SPD
b)
Draft Surat Pernyataan Pengguna Anggaran
~ 44 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
c)
Dokumen-Dokumen Terkait Kegiatan (dislapkan, oleh PPTK) yang terdiri atas: i.
salinan surat rekomendasi dari SKPD teknis terkait;
ii.
SSP disertai faktur pajak (PPN dan PPh) yang telah ditandatangani wajib pajak dan wajib pungut;
iii.
surat
perjanjian
kerjasama/kontrak
antara
pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran dengan pihak ketiga serta mencantumkan nomor rekening bank pihak ketiga; iv.
berita acara penyelesaian pekerjaan;
v.
berita acara serah terima barang dan Jasa;
vi.
berita acara pembayaran;
vii.
kwitansi bermeterai, nota/faktur yang ditandatangani pihak ketiga
dan
PPTK
sertai
disetujui
oleh
pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran; viii.
surat jaminan bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh batik atau lembaga keuangan non bank;
ix.
dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari penerusan pinjaman/hibah luar negeri;
x.
berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh pihak ketiga/rekanan serta unsur panitia pemeriksaan barang berikut lampiran daftar barang yang diperiksa;
xi.
surat angkutan atau konosemen apabila pengadaan barang dilaksanakan di luar wilayah kerja;
xii.
surat
pemberitahuan
pekerjaan
dan
PPTK
potongan apabila
denda
keterlambatan
pekerjaan
mengalami
keterlambatan; xiii.
foto/buku/dokumentasi
tingkat
kemajuan
penyelesaian
pekerjaan; xiv.
potongan Jamsostek (potongan sesuai dengan ketentuan yang berlaku/surat pemberitahuan Jamsostek); dan
xv.
khusus untuk pekerjaan konsultan yang perhitungan harganya menggunakan biaya personal (billing rate), berita acara prestasi kemajuan pekerjaan dilampiri dengan bukti kehadiran dari tenaga konsultan sesual pentahapan waktu pekerjaan dan bukti penyewaan/pembelian alat penunjang serta bukti pengeluaran lainnya berdasarkan rincian dalam surat penawaran.
d)
Lampiran lain yang diperlukan
~ 45 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
PEMERINTAH KABUPATEN...................... REGISTER SPP/SPM/SP2D SKPD.................... SPP Nomor 1
SPM
Jenis UP/GU/TU/LS
Tanggal
Nomor
2
3
4
Tanggal 5
SP2D
Nomor 6
Tanggal 7
Nomor
Uraian
Jumlah
Keterangan
9
10
11
8
......,Tanggal................. Bendahara Pengeluaran (Tanda Tangan)
(Nama Jelas) NIP.
~ 46 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Cara Pengisian 1.
Judul diisi dengan nama KABUPATEN dan nama SKPD yang bersangkutan
2.
Kolam 1 diisi dengan nomor urut
3.
Kolam 2 diisi dengan Jenis pengajuan dengan UP/GU/TU/LS
4.
Kolom 3 diisi dengan tanggal pengajuan SPP
5.
Kolom 4 diisi dengan Nomor SPP yang diajukan
6.
Kolom 5 diisi dengan tanggal penerbitan SPM terkait pengajuan SPP pada kolom sebelumnya
7.
Kolam 6 diisi dengan Nomor SPM yang diterbitkan
8.
Kolom 7 diisi dengan tanggal penerbitan SP2D terkait dengan penerbitan SPM pada kolom sebelumnya
9.
Kolom 8 diisi dengan Nomor SP2D yang diterbitkan
10.
Kolom 9 diisi dengan Uraian Pengajuan
11.
Kolom 10 diisi dengan jumlah pencairan
12.
Kolom 11 diisi dengan keterangan yang diperlukan
13.
Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran disertai nama jelas
2.
PEMBUKUAN BELANJA a. Buku-Buku yang digunakan bendahara pengeluaran: 1)
Buku Kas Umum (BKU)
2.)
Buku Pembantu BKU sesuai dengan kebutuhan seperti: a)
Buku Pembantu Kas Tunai;
b)
Buku Pembantu Simpanan/Bank;
c)
Buku Pembantu Panjar;
d)
Buku Pembantu Pajak;
e)
Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja
f)
Laporan Keadaan Kas Penerimaan
g)
Laporan Keadaan Kas Pengeluaran
h)
Register Penutupan Kas
Dokumen-dokumen yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembukuan adalah: 1)
SP2D UP/GU/TU/LS
2)
Bukti transaksi yang sah dan lengkap.
3)
Dokumen-dokumen pendukung lainnya sebagaimana yang diatur dalam peraturan yang berlaku.
~ 47 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
PEMERINTAH KABUPATEN...... BUKU KAS UMUM BENDAHARA PENGELUARAN SKPD
No
:
Tanggal
Uraian
Kode Rekening
Penerimaan
Pengeluaran
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp........ (................................................................dengan huruf) Terdiri dari: a. Tunai Rp......... b. Saldo Bank Rp....... c. Surat Berharga Rp.......
. ........Tanggal,...............
Mengetahui Pengguna Anggaran (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP.
Bendahara Pengeluaran (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NI ~ 48 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Saldo
Cara pengisian 1.
Judul diisi dengan nama KABUPATEN, nama SKPD yang bersangkutan
2.
Kolom No. diisi dengan nomor urut transaksi BKU Bendahara Pengeluaran, (dimulai dari nomor 1 dan seterusnya). Nomor urut yang digunakan adalah nomor urut per transaksi bukan per pencatatan. Maksudnya apabila satu transaksi menghasilkan dua atau lebih pencatatan, maka terhadap pencatatan kedua dan seterusnya cukup menggunakan nomor urut transaksi yang pertama kali dicatat.
3.
Kolom tanggal diisi dengan tanggal transaksi
4.
Kolom uraian diisi dengna uraian transaksi
5.
Kolom kode rekening diisi dengan nomor kode rekening, kolom ini idisi hanya untuk transaksi belanja
6.
Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah transaksi penerimaan
7.
Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah transaksi pengeluaran
8.
Kolom saldo diisi dengan jumlah atau saldo akumulasi
9.
Kas di bendahara pengeluaran diisi nilai yang tercantum pada kolom saldo pada saat penutupan akhir bulan. Kas di bendahara pengeluaran dapat berupa kas tunai atau simpanan di Bank*
10.
Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas.*
*
Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
~ 49 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
PEMERINTAH KABUPATEN ………… BUKU PEMBANTU KAS TUNAI BENDAHARA PENGELUARAN
SKPD
:
Tanggal
No BKU
Uraian
Penerimaan
Pengeluaran
Saldo
........Tanggal,............... Mengetahui Pengguna Anggaran
Bendahara Pengeluaran
(Tanda Tangan)
(Tanda Tangan)
(Nama Jelas)
(Nama Jelas)
NIP
NIP
~ 50 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Cara Pengisian 1.
Judul diisi dengan nama Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan.
2.
Kolom tanggal diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran tunai bendahara pengeluaran.
3.
Kolom no BKU diisi dengan nomor urut penerimaan atau pengeluaran tunai pada BKU
4.
Kolom uraian diisi dengan uraian penerimaan atau pengeluaran tunai
5.
Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah penerimaan tunai
6.
Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran tunai
7.
Kolom saldo diisi dengan jumlah/saldo kas tunai
8.
Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas.*
*
Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.
~ 51 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
PEMERINTAH KABUPATEN ………… BUKU PEMBANTU SIMPANAN BANK BENDAHARA PENGELUARAN
SKPD
:
Tanggal
No BKU
Uraian
Penerimaan
Pengeluaran
........Tanggal,............... Mengetahui Pengguna Anggaran
Bendahara Pengeluaran
(Tanda Tangan)
(Tanda Tangan)
(Nama Jelas)
(Nama Jelas)
NIP
NIP
~ 52 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Saldo
Cara Pengisian: 1.
Judul diisi dengan nama Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan
2.
Kolom tanggal diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran melalui rekening bank bendahara pengeluaran.
3.
Kolom no BKU diisi dengan nomor urut penerimaan atau pengeluaran melalui bank pada BKU
4.
Kolom uraian diisi dengan uraian penerimaan atau pengeluaran melalui bank
5.
Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah penerimaan melalui bank
6.
Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran melalui bank
7.
Kolom saldo diisi dengan jumlah/saldo bank
8.
Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas.* *
Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.
~ 53 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
PEMERINTAH KABUPATEN ………… BUKU PEMBANTU PANJAR BENDAHARA PENGELUARAN
SKPD
:
Tanggal
No BKU
Uraian
Penerimaan
Pengeluaran
........Tanggal,............... Mengetahui Pengguna Anggaran
Bendahara Pengeluaran
(Tanda Tangan)
(Tanda Tangan)
(Nama Jelas)
(Nama Jelas)
NIP
NIP
~ 54 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Saldo
Cara Pengisian: 1.
Judul diisi dengan nama Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan
2.
Kolom tanggal diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran panjar.
3.
Kolom no BKU diisi dengan nomor urut penerimaan atau pertanggungjawaban panjar pada BKU
4.
Kolom uraian diisi dengan uraian penerimaan atau pertanggungjawaban panjar
5.
Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah SPJ panjar
6.
Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah pemberian panjar
7.
Kolom saldo diisi dengan jumlah/saldo sisa panjar yang masih berada pada PPTK.
9.
Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas.* *
Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.
~ 55 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
PEMERINTAH KABUPATEN ………… BUKU PEMBANTU PAJAK BENDAHARA PENGELUARAN SKPD
:
Tanggal
No BKU
Uraian
Penerimaan
Pengeluaran
........Tanggal,............... Mengetahui Pengguna Anggaran
Bendahara Pengeluaran
(Tanda Tangan)
(Tanda Tangan)
(Nama Jelas)
(Nama Jelas)
NIP
NIP
~ 56 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Saldo
Cara Pengisian 1.
Judul diisi dengan nama Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan
2.
Kolom tanggal diisi dengan tanggal pemotongan atau penyetoran pajak
3.
Kolom no BKU diisi dengan nomor urut pemotongan atau penyetoran pajak pada BKU
4.
Kolom uraian diisi dengan uraian pemotongan atau penyetoran pajak.
5.
Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah pemotongan pajak
6.
Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah penyetoran pajak
7.
Kolom saldo diisi dengan saldo/jumlah pemotongan atau penyetoran pajak
8.
Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas.* *
Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.
~ 57 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
PEMERINTAH KABUPATEN……. BUKU RINCIAN OBYEK BELANJA BENDAHARA PENGELUARAN SKPD
:
KODE REKENING
:
NAMA REKENING
:
JUMLAH ANGGARAN(DPA)
:Rp……
JUMLAH ANGGARAN(DPPA)
:Rp……
Tanggal
No BKU
Uraian
Belanja
Belanja
Belanja
LS
TU
UP/GU
Jumlah
........Tanggal,............... Mengetahui Pengguna Anggaran
Bendahara Pengeluaran
(Tanda Tangan)
(Tanda Tangan)
(Nama Jelas)
(Nama Jelas)
NIP
NIP
~ 58 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Cara Pengisian 1.
Judul diisi dengan nama Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan, kode rekening, nama rekening, jumlah anggaran dan tahun anggaran
2.
Kolom tanggal diisi dengan tanggal transaksi pengeluaran.
3.
Kolom no BKU diisi dengan nomor urut BKU Bendahara pengeluaran
4.
Kolom uraian diisi dengan uraian belanja
5.
Kolom belanja LS diisi dengan jumlah rupiah belanja menggunakan SPP LS
6.
Kolom belanja TU diisi dengan jumlah rupiah belanja menggunakan SPP TU
7.
Kolom belanja UP/GU diisi dengan jumlah rupiah belanja menggunakan SPP UP/GU.
8.
Kolom jumlah diisi akumulasi dari setiap transaksi SPP UP/GU, TU dan LS
9.
Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan Pengguna Anggaran disertai nama jelas.* *
Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.
~ 59 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
LKK Penerimaan : LAPORAN KEADAAN KAS (LKK) Penerimaan
SKPD Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran Bulan
: 1) : 2) : 3) : 4) : 5)
SPJ – LS Gaji Kode Rekening
Uraian
Jumlah Anggaran
1
2
3
s.d. Bulan Lalu 4
SPJ – LS Barang & Jasa
Bulan ini
s.d. Bulan ini
s.d. Bulan lalu
5
6=(4+5)
7
SPJ – LS UP/GU/TU
Bulan ini
s.d. Bulan ini
s.d. Bulan Lalu
Bulan ini
s.d. Bulan ini
8
9=(7+8)
10
11
12=(10+11)
Jumlah Penerimaan
*)coret yang tidak perlu
…… ……….., Tanggal ……….. Mengetahui, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran (tanda tangan) (tanda tangan) (nama lengkap) (nama lengkap) NIP. NIP.
~ 60 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Cara Pengisian : 1.
1) Diisi dengan Nama Satuan Perangkat Kerja.
2.
2) Diisi dengan Nama Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran.
3.
3)
Diisi
dengan
Nama
Bendahara
Pengeluaran Satuan Kerja Perangkat Daerah. 4.
4)
Diisi
dengan
Tahun
Anggaran
Pertanggungjawaban Pengeluaran. 5.
5) Diisi dengan Bulan Pertanggungjawaban Pengeluaran.
6.
Kolom 1 diisi dengan kode Rekening.
7.
Kolom 2 diisi dengan Uraian Nama Kode Rekening.
8.
Kolom 3 diisi dengan Jumlah Anggaran yang ditetapkan dalam APBD atas masing-masing Kode Rekening.
9.
Kolom 4 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Gaji dan tunjangan yang diterbitkan / SPJ sampai dengan bulan lalu.
10.
Kolom 5 diisi dengan jumlah SP2D atas Pembayaran LS-Gaji dan Tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ bulan ini.
11.
Kolom 6 diisi dengan Jumlah SP2D atas pembayaran LS-Gaji dan Tunjangan yang telah ditebitkan/SPJ sampai dengan bulan ini.
12.
Kolom 7 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan Bulan Lalu.
13.
Kolom 8 diisi dengan Jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ Bulan ini.
14.
Kolom 9 diisi dengan Jumlah SP2D atas pembayaran Ls-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan Bulan ini.
15.
Kolom 10 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU sampai dengan bulan lalu.
16.
Kolom 11 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan Dana UP/GU/TU Bulan ini.
17.
Kolom 12 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan Dana UP/GU/TU sampai dengan bulan ini.
18.
Kolom 13 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan Dana LS+UP/GU/TU sampai dengan bulan ini. ~ 61 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
19.
Kolom 14 diisi dengan Jumlah sisa pagu anggaran yang diperoleh dari jumlah anggaran dikurangi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan dana LS+UP/GU/TU sampai dengan bulan ini.
20.
*) Coret yang tidak perlu.
~ 62 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
LKK Pengeluaran LAPORAN KEADAAN KAS Pengeluaran
SKPD Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran Bulan
: : : : :
1) 2) 3) 4) 5) SPJ – LS Gaji
SPJ – LS Barang & Jasa
Kode Rekening
Uraian
JUmlah Anggaran
s.d. Bulan Lalu
Bulan ini
s.d. Bulan ini
1
2
3
4
5
6=(4+5)
SPJ – LS UP/GU/TU
s.d. Bulan Lalu
Bulan ini
s.d. Bulan ini
s.d. Bulan Lalu
Bulan ini
s.d. Bulan ini
Jumlah SPJ (LS+UP/GU/TU) s.d Bulan ini
Sisa Saldo
7
8
9=(7+8)
10
11
12=(10+11)
13=(6+9+12)
14
Jumlah Pengeluaran T O TAL
*)coret yang tidak perlu
…………….., Tanggal ……….. Mengetahui, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
Bendahara Pengeluaran
(tanda tangan)
(tanda tangan)
(nama lengkap) NIP.
(nama lengkap) NIP.
~ 62 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Cara Pengisian : 1.
1) Diisi dengan Nama Satuan Perangkat Kerja.
2.
2)
Diisi
dengan
Nama
Pengguna
3)
Diisi
dengan
Nama
Bendahara
Diisi
dengan
Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran. 3.
Pengeluaran Satuan Kerja Perangkat Daerah. 4.
4)
Tahun
Anggaran
dengan
Bulan
Pertanggungjawaban Pengeluaran. 5.
5)
Diisi
Pertanggungjawaban Pengeluaran. 5) Kolom 1 diisi dengan kode Rekening. 6) Kolom 2 diisi dengan Uraian Nama Kode Rekening. 7) Kolom 3 diisi dengan Jumlah Anggaran yang ditetapkan dalam APBD atas masingmasing Kode Rekening. 8) Kolom 4 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Gaji dan tunjangan yang diterbitkan / SPJ sampai dengan bulan lalu. 9) Kolom 5 diisi dengan jumlah SP2D atas Pembayaran LS-Gaji dan Tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ bulan ini. 10)Kolom 6 diisi dengan Jumlah SP2D atas pembayaran LS-Gaji dan Tunjangan yang telah ditebitkan/SPJ sampai dengan bulan ini. 11) Kolom 7 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan Bulan Lalu. 12)Kolom 8 diisi dengan Jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ Bulan ini. 13)Kolom 9 diisi dengan Jumlah SP2D atas pembayaran Ls-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan Bulan ini. 14)Kolom 10 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU sampai dengan bulan lalu. 15)Kolom 11 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan Dana UP/GU/TU Bulan ini. 16)Kolom 12 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan Dana UP/GU/TU sampai dengan bulan ini. 17)Kolom 13 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan Dana LS+UP/GU/TU sampai dengan bulan ini. 18)Kolom 14 diisi dengan Sisa Saldo yang diperoleh dari Jumlah SP2D dikurangi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan dana LS+UP/GU/TU sampai dengan bulan ini. 19)*) Coret yang tidak perlu.
~ 63 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Laporan Penutupan Kas PEMERINTAH KABUPATEN ASMAT REGISTER PENUTUPAN KAS Tanggal Penutupan Kas : Nama Penutup Kas : Tanggal Penutupan Kas Yang Lalu : Jumlah Transaksi s/d Bulan : …………………… - Jumlah Penerimaan s/d tanggal ……… Rp. ……………….. - Jumlah Pengeluaran s/d tanggal …….. Rp. ……………….. Saldo Buku Rp. ……………….. Saldo Kas Rp. ……………….. Terdiri atas : 1. Uang Kertas : Pecahan Rp 100.000 = lembar Rp. ……………….. Pecahan Rp 50.000 = lembar Rp. ……………….. Pecahan Rp 20.000 = lembar Rp. ……………….. Pecahan Rp 10.000 = lembar Rp. ……………….. Pecahan Rp 5.000 = lembar Rp. ……………….. Pecahan Rp 1.000 = lembar Rp. ……………….. Pecahan Rp 500 = lembar Rp. ……………….. 2. Uang logam : Pecahan Rp Pecahan Rp Pecahan Rp Pecahan Rp Pecahan Rp Pecahan Rp
1.000 500 200 100 50 25
= = = = = =
keping keping keping keping keping keping
3. Kertas berharg dan bagian Kas yang diizinkan ordonasi SP2D. wesel, cek, saldo bank, materai. dan sebagainya………………… Jumlah Perbedaan Positif, Negatif
Rp. ……………….. Rp. ……………….. Rp. ……………….. Rp. ……………….. Rp. ……………….. Rp. ………………..
Rp. ……………….. Rp. ……………….. Rp. ………………..
4. Penjelasan perbedaan baik positif maupun negative ………………………………………………………………. *)coret yang tidak perlu Mengetahui, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
(nama lengkap) NIP.
Mengetahui, Bendahara Pengeluaran
(nama lengkap) NIP .
~ 64 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Lampiran Pendukung Bukti Kas Pengeluaran
A. 1. 2. 3. 4. 5.
Anggaran ` BELANJA PEGAWAI Gaji dan Tunjangan Tambahan Penghasilan Penerimaan lainnya Biaya Pemungutan Pajak Daerah Honorarium
B. PEMBAYARAN HUTANG 1. Pokok hutang 2. Bunga hutang C.SUBSIDI/HIBAH/BAGI HASIL/BANTUAN KEUANGAN
D. BELANJA TIDAK TERDUGA
Bukti Pendukung Daftar Penerimaan yang ditandatangani personil yang bersangkutan. Untuk honorarium PNS ditambah dengan: - SK Tim pada saat pembayaran pertama dalam satu tahun anggaran sepanjang tidak ada perubahan, - Pembayaran dengan ok (Orang Kegiatan) di dukung surat tugas, jadual dan hasil kegiatannya. - Pembayaran dengan ok yang dilakukan oleh Inspektotat cukup didukung dengan surat tugas pemeriksaan. Untuk honorarium non Pegawai Kabupaten Asmat ditambah Surat Perjanjian Kerja/kontrak dan Daftar hadir kecuali Narasumber dengan harga satuan hari (OH) atau orang jam (OJ). Catatan: Susunan Tim diatur dalam SK Bupati tentang standar harga barang dan jasa. Bukti transfer yang diotorisasi petugas bank. Kwitansi atau Daftar Penerimaan yang ditandatangani oleh penerima dan dibubuhi Cap Instansi penerima. Pembayaran melalui bank dilampiri dengan bukti transfer yang diotorisasi petugas bank dan dokumen lain yang menguatkan keberadaan rekening penerima sebagai pemilik rekening yang berhak atas subsidi/hibah/bagi hasil/bantuan Bukti pendukung disesuaikan dengan penggunaan dana tersebut, bila: diperbantukan dalam bentuk uang maka dilengkapi dengan Kwitansi atau Daftar Peneri maan yang ditandatangani oleh penerima dan dibubuhi Cap Instansi penerima (jika tidak pu nya cap, diketahui pemerintah setempat) untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dilengkapi dengan Otorisasi pencairan kas (asli dan foto kopi) beserta lampirannya.
Catatan: Untuk pelaksanaannya mengacu pada Peraturan tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
~ 65 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
E. RAPAT/PERTEMUAN/ KELEBIHAN JAM KERJA 1. Makan dan minum : - Harian pegawai - Rapat - Tamu - Peninjauan - Lembur 2. Uang lembur
F. PENGEMBANGAN SDM 1. Tugas belajar 2. Kursus/Diklat/Bintek dan sejenisnya G. BARANG dan JASA 1. BHP/Material 2. Jasa Kantor 3. Asuransi 4. Sewa
H. PERJALANAN DINAS 1. Dalam daerah/luar daerah 2. Uang transport
Kwitansi dari rekanan/Nota Daftar hadir Notulen rapat Foto copi buku tamu (untuk tamu) Surat tugas peninjauan Surat perintah lembur
Daftar penerimaan yang ditandatangani personil yang bersangkutan Surat perintah lembur Daftar hadir lembur Surat tugas Daftar peserta Bukti pembayaran yang diotorisasi bank/penyelenggara
Kuitansi dari penyedia barang/jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dilengkapi dengan Otorisasi pencairan kas (asli dan foto kopi) beserta lampirannya. Untuk pembelian barang/jasa berupa BBM dan pelumas dilengkapi dengan daftar penggunaan/distribusi. Untuk pembayaran sewa dilengkapi dengan surat perjanjian sewa.
Catatan: Untuk pelaksanaannya mengacu pada Peraturan tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Surat Perintah Tugas (SPT) Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), dibubuhi cap dan tanda tangan dari pejabat yang dituju, apabila tempat yang dituju tidak mempunyai cap, maka SPPD diketahui pemerintah setempat. SPT dan SPPD ditandatangani oleh: - Bupati untuk pejabat eselon II/a - Sekretaris Daerah untuk pejabat eselon II/b dan pejabat eselon III yang menjabat sebagai kepala satuan kerja - Kepala SKPD , atau asisten sekretaris daerah yang membidangi atau kepala bagian tata usaha atau sekretaris atas nama kepala satuan kerja untuk pejabat eselon III. - Kepala satuan kerja atau pejabat eselon III untuk pejabat eselon IV dan staf
~ 66 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
H. PERJALANAN DINAS (lanjutan)
F. -
-
G.
H. I.
B.
Belanja Operasional: Honorarium/kegiatan
Belanja ATK/BBM/Makan minum.
Belanja Rutin : - ATK/BBM/Makan Minum
Belanja Sosialisasi
Laporan Hasil Perjalanan Dinas Untuk pembelian tiket perjalanan dinas, dilampiri dengan tiket perjalanan. Untuk pembelian tiket perjalanan dinas dengan pesawat, dilampiri dengan tiket perjalanan dan boarding pass.
kwitansi penerimaan/rincian nota dari rekanan. Rekapan bukti penerimaan dalam bentuk tabel. Daftar penerimaan honor ditandatangani oleh si penerima (asli). Pemotongan PPh 15%. -
-
Kwitansi penerimaan/rincian nota dari rekanan.
-
Pembelanjaan Rp. dari 5 juta keatas menggunakan SPK
-
Pembelanjaan RP. 50 juta keatas menggunakan kontrak. Melampirkan pemotongan pajak
PPN 10%. -
Kwitansi penerimaan/rincian nota dari rekanan.
-
Pembelanjaan Rp. dari 5 juta keatas menggunakan SPK
-
Pembelanjaan RP. 50 juta keatas menggunakan kontrak. Melampirkan pemotongan pajak
PPN 10%.
Belanja Penunjang -
kwitansi serta bukti yang mendukung.
-
kwitansi serta bukti yang mendukung
Pembukuan Penerimaan SP2D UP/GU/TU
~ 67 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Pembukuan penerimaan SP2D UP/GU/TU merupakan proses pencatatan transaksi penerimaan SP2D UP/GU ke dalam BKU dan Buku pembantu yang terkait. Proses pembukuan dilakukan ketika bendahara pengeluaran menerima SP2D UP/GU/TU dari UD/Kuasa BUD. Pencatatan dilakukan sebesar jumlah yang tercantum di SP2D sebagai "penerimaan SP2D" di : 1. BKU pada kolom penerimaan. 2. Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom penerimaan. Bendahara pengeluaran dapat mencairkan UP/GU/TU yang terdapat di bank ke kas tunai. Pencatatan dilakukan sebesar jumlah yang dicairkan sebagai "pergeseran uang" di : 1. BKU pada kolom pengeluaran 2. Buku Pembantu simpanan/Bank pada kolom pengeluarari 3. BKU pada kolom penerimaan 4. Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom penerimaan Apabila
atas
persetujuan
Pengguna Anggaran,
bendahara
pengeluaran
melakukan pelimpahan uang persediaan ke bendahara pengeluaran pembantu maka pencatatan dilakukan sebesar jumlah yang dilimpahkan sebagai "pelimpahan UP" di : 1. BKU pada kolom pengeluaran 2. Buku Pembantu simpanan/bank pada kolom pengeluaran Untuk keperluan pengendalian, bendahara pengeluaran dapat membuat buku pembantu yang dioperasikan secara khusus untuk memantau jumlah uang persediaan pada bendahara pembantu.
~ 68 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
BAGAN ALIR B.1 Penatausahaan Penerimaan SP2D UP/GU/TU Uraian
Bendahara Pengeluaran Proses penerbitan SP2D UP/Gu/TU
1
Bendahara Pengeluaran menerima SP2DUP/GU/TU
2
Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom penerimaan
3
Kemudian bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom penerimaan
4
Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu Simpanan/Bank yang sudah ter-update
SP2D UP/GU/TU
Melakukan pengisian BKU
Melakukan Pengisian Buku Pembantu Simpanan/Ban k
BKU Buku Pembantu Simpanan/Bank
~ 69 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Uraian
Bendahara Pengeluaran Proses pergeseran dana
1
2
Bendahara pengeluaran menyiapkan bukti pergeseran dana
Berdasarkan bukti tersebut, bendahara pengeluaran mencatat di BKU pada kolom pengeluaran
3
Bendahara pengeluaran mencatat di BKU pada kolom penerimaan. Jumlah yang dicatat sama dengan jumlah yang dicatat pada kolom pengeluaran
4
Kemudian Bendahara pengeluaran mencatat di Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran
5
Selanjutnya Bendahara Pengeluaran mencatat di buku pembantu kas tunai pada kolom penerimaan
6
Hasil dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang ter-update
Slip penarikan/bukti lainnya yang sah
Melakukan pengisian BKU pada kolom pengeluaran
Melakukan pengisian BKU pada kolom penerimaan
Melakukan pengisian Buku Pembantu Simpanan/Bank
Melakukan pengisian Buku Pembantu Kas Tunai
BKU Buku Pembantu Simpanan/Bank
Buku Pembantu Kas Tunai
~ 70 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Uraian
Bendahara
Bendahara Pengeluaran
Pengeluaran Pembantu
Proses pergeser an dana
1
Bendahara Pengeluaran melakukan transfer dana ke rekening bank bendahara pengeluaran pembantu
2
Berdasarkan bukti transfer, bendahara pengeluaran mencatat di BKU pada kolom pengeluaran
3
Bendahara pengeluaran mencatat di buku pembantu simpanan/bank pada kolom pengeluaran
4
Bendahara pengeluaran pembantu mencatat penerimaan di BKU
5
Melakukan pengisian BKU
Melakukan pengisian Buku pembantu simpanan bank Melakukan pengisian BKU
Melakukan pengisian buku pembantu simpanan/bank
Bendahara pengeluaran pembantu mencatat penerimaan di Buku Pembantu Simpanan/Bank
BKU 6
Hasil dari proses ini adalah BKU pembantu dan Buku Pembantu BKU yang ter-update
Nota Credit
bukti transfer
BKU
Buku pembantu simpanan bank
~ 71 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Buku pembantu simpanan /bank
C.
Pembukuan Belanja menggunakan Uang Persediaan Dalam proses belanja menggunakan uang persediaan, terdapat kemungkinan 2 (dua) cara bagi bendahara pengeluaran dalam melakukan pembayaran: 1. Bendahara pengeluaran melakukan pembayaran tanpa melalui panjar. 2. Bendahara pengeluaran melakukan pembayaran melalui panjar terlebih dahulu kepada PPTK. 1. Pembukuan pembayaran belanja tanpa melalui uang panjar Bendahara pengeluaran membayarkan sejumlah uang atas belanja yang telah dilakukan. Pembayaran dapat menggunakan uang yang ada di kas tunai maupun uang yang ada di rekening bank bendahara pengeluaran. Berdasarkan bukti-bukti belanja yang disiapkan oleh PPTK, bendahara melakukan pembayaran. Atas pembayaran tersebut, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar nilai belanja bruto sebagai "belanja" di: a. BKU pada kolom pengeluaran. b. Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran. c. Buku Pembantu Rincian Obyek pada kolom UP/GU, TU. Jika pembayaran dilakukan dengan transfer dari rekening bank, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar nilai belanja bruto sebagai "belanja" di: a. BKU pada kolom pengeluaran. b. Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran. c. Buku Pembantu Rincian Obyek pada kolom UP/GU, TU. Apabila bendahara pengeluaran melakukan pungutan pajak atas transaksi belanja di atas, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang dipotong sebagai "pemotongan PPh/PPN" di: a. BKU pada kolom penerimaan. b. Buku Pembantu Pajak pada kolom penerimaan. Pada saat bendahara pengeluaran penyetoran atas pungutan pajak, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang disetorkan sebagai "setoran PPh/PPN" di:
~ 72 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
a. BKU pada kolom pengeluaran. b. Buku Pembantu Pajak pada kolom pengeluaran.
A.1 Pencatatan Penerimaan Tunai Uraian
Bendahara Pengeluaran
Proses Belanja UP/Gu/TU
1
Bendahara Pengeluaran menyiapkan bukti belanja dan bukti pembayaran yang terkait
2
Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom pengeluaran
3
Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran
4
5
Kemudian bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu rincian obyek belanja
Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang sudah ter-update
Bukti Belanja Bukti Pembayaran
Melakukan pengisian BKU
Melakukan pengisian Buku Pembantu simpanan /bank
Melakukan pengisian buku pembantu rincian proyek
BKU Buku Pembantu Kas Tunai
Buku pembantu Rincian Obyek Belanja
2.
Pembukuan belanja melalui uang panjar ~ 73 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Pembukuan atas uang panjar merupakan proses pencatatan pemberian uang
panjar
ke
PPTK
termasuk
didalamnya
pencatatan
atas
pertanggungjawaban yang diberikan oleh PPTK untuk uang panjar yang diterimanya. Bendahara Pengeluaran memberikan uang panjar kepada PPTK untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan Nota Pencairan Dana (NPD), memo persetujuan PA/KPA, serta bukti pengeluaran uang/bukti lalnnya yang sah, Bendahara Pengeluaran mencatat pemberian uang panjar sebesar uang yang diberikan di: a. BKU pada kolom pengeluaran b. Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran c. Buku Pembantu Panjar pada kolom pengeluaran Apabila pemberian panjar dilakukan dengan transfer dari rekening bank, Bendahara Pengeluaran mencatat pemberian uang panjar sebesar uang yang diberikan di : a. BKU pada kolom pengeluaran b. Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran c. Buku Pembantu Panjar pada kolom pengeluaran Prosedur dalam membukukan pertanggungjawaban uang panjar adalah sebagai berikut: a. Bendahara Pengeluaran menerima bukti belanja/bukti pengeluaran uang/bukti
lainnya
yang
sah
dari
PPTK
sebagai
bentuk
pertanggungjawaban uang panjar. Setelah pertanggungjawaban tersebut diterima, Bendahara Pengeluaran mencatat pengembalian panjar di : 1)
BKU pada kolom penerimaan
2)
Buku pembantu panjar pada kolom penerimaan
Jumlah yang dicatat sebesar jumlah uang panjar yang pernah diberikan. b. Bendahara Pengeluaran kemudian mencatat belanja yang sebenarnya terjadi berdasarkan pertanggungjawaban yang diberikan PPTK. Belanja tersebut dicatat di: 1)
BKU pada kolom pengeluaran
2)
Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja
c. Apabila uang panjar yang diberikan lebih besar daripada belanja yang dilakukan, PPTK mengembalikan kelebihan tersebut. Atas pengembalian itu Bendahara Pengeluaran mencatat di : 1) Buku Pembantu Kas Tunai atau Buku Pembantu Bank/Simpanan pada kolom penerimaan sebesar jumlah yang dikembalikan ~ 74 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
d. Apabila uang panjar yang diberikan lebih kecil daripada belanja yang dilakukan, Bendahara Pengeluaran membayar kekurangannya kepada PPTK. Atas pembayaran itu Bendahara Pengeluaran mencatat di : 1) Buku Pembantu Kas Tunal atau Buku Pembantu Bank/Simpanan pada kolom pengeluaran sebesar jumlah yang dibayarkan
A.1 Pencatatan Penerimaan Tunai Uraian
1
Bendahara Pengeluaran menyiapkan bukti belanja dan bukti pembayaran yang terkait
2
Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian bKU pada kolom pengeluaran
3
Bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran
4
Kemudian bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu rincian obyek belanja
5
Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang sudah ter-update
Bendahara Pengeluaran
~ 75 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
A.1 Pencatatan Penerimaan Tunai Uraian
Bendahara Pengeluaran Proses pemberian uang panjar
1.
Bendahara pengeluaran menyiapkan NPD, memo persetujuan,bukti pembayaran/bukti lainnya yang sah
NPD memo persetujuan Bukti pembayaran
2.
melakukan Pengisian BKU
Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom pengeluaran
Apakah pemberian uang panjar via kas tunai ?
3.
melakukan
Jika uang panjar diberikan melalui kas tunai, maka bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu kas tunai kolom pengeluaran
4.
Jika uang panjar diberikan melalui rekening bank, maka bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu simpanan/bank pada
5.
Kemudian bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu panjar pada kolom pengeluaran
6.
Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan buku pembantu BKU yang sudah terupdate
Pengisian buku pembantu kas tunai
Melakukan pengisian buku simpanan/Bank
Melakukan Pengisian Buku pembantu
~ 76 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
BKU
Buku Pembantu Buku Pembantu Panjar Buku pembantu kas Tunai Simpanan BAnk
A.1 Pencatatan Penerimaan Tunai Uraian
Bendahara Pengeluaran
Proses Pertanggungj awaban uang Panjar
1.
Bendahara pengeluaran menerima bukti belanja/bukti pengeluaran uang lainnya dari PPTK dan sejumlah uang yang berasal dari sisa uang panjar
2.
Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom penerimaan. Jumlah yang dicatat sebesar jumlah uang panjar yang pernah diberikan
3.
Kemudian bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu panjar pada kolom penerimaan sebesar uang panjar yang pernah diberikan
4.
Bendahara pengeluaran kemudian mencatat belanja di BKU pada kolom pengeluaran. Jumlah yang dicatat sebesar pertanggungjawaban yang diberikan PPTK
5.
6.
Bendahara pengeluaran mencatat belanja pada buku pembantu rincian obyek
Proses selanjutnya adalah pencatatan aktual belanja yang dilakukan. Apakah uang panjar kurang dari jumlah belanja atau lebih dari jumlah belanja
Buku Belanja
Uang
Melakukan pengisian BKU
Melakukan Pengisian Buku Pembantu Panjar
Melakukan Pengisian BKU
Melakukan Pengisian Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja
A
~ 77 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
1 Pencatatan Penerimaan Tunai Uraian
Bendahara Pengeluaran
A
Apakah Uang Panjar Lebih? Kurang
7.
8.
9.
Jika uang panjar lebih besar daripada belanja maka PPTK wajib mengembalikan sisa uang panjar tersebut. Bendahara pengeluaran mencatat pengembalian uang panjar dalam buku pembantu kas tunai atau buku pembantu simpanan/bank pada kolom penerimaan sejumlah sisa uang panjar
Jika uang panjar kurang dari nilai belanja bendahara pengeluaran melakukan pembayaran atas kekurangan tersebut bendahara pengeluaran mencatat pembayaran tersebut pada buku pembantu kas tunai atau buku pembantu simpanan/bank pada kolom pengeluaran sejumlah kekurangan uang panjar
Hasil akhir dari proses ini adalah BKU bendahara pengeluaran dan buku pembantu BKU bendahara pengeluaran yang sudah terupdate
Melakukan Pengisian Buku Pembantu Kas Tunai atau Pembantu Simpanan Bank
Melakukan Pengisian Buku Pembantu Kas Tunai atau Pembantu Simpanan Bank
BKU Buku Pembantu Kas Tunai Buku Pembantu SimpananBank Buku Pembantu Panjar Buku Pembantu RincianObyek Belanja
D.
Pembukuan Belanja Melalui LS 1.
Pembukuan SP2D LS untuk pengadaan Barang dan Jasa
~ 78 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Pembukuan atas proses belanja LS untuk pengadaan barang dan Jasa dimulai ketika bendahara pengeluaran menerima SP2D LS barang dan Jasa dari BUD atau Kuasa BUD melalui Pengguna Anggaran. Pembukuan dilakukan sebesar Jumlah belanja bruto (sebelum dikurangi potongan) sebagai "belanja pengadaan barang dan Jasa" di: a. BKU pada kolom penerimaan dan pengeluaran pada tanggal yang sama b. Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja yang terkait pada kolom belanja LS. Terhadap informasi potongan pajak terkait belanja pengadaan barang dan jasa, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar Jumlah pajak yang dipotong sebagai "pemotongan PPh/PPN" di: 1. BKU pada kolom penerimaan dan kolom pengeluaran pada tanggal yang sama. 2. Buku
Pembantu
Pajak
pada
kolom
penerimaan
dan
kolom
pengeluaran pada tanggal yang sama. 2.
Pembukuan SP2D LS untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan Pembukuan atas SP2D LS untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan dimulai pada saat bendahara pengeluaran menerima SP2D LS Gaji dari BUD atau Kuasa BUD melalui Pengguna Anggaran. Pembukuan dilakukan sebesar jumlah belanja bruto (sebelum dikurangi potongan) sebagai "belanja gaji dan tunjangan" di: a. BKU pada kolom penerimaan dan pengeluaran b. Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja pada kolom belanja LS, untuk setiap kode rekening belanja gaji dan tunjangan yang terdapat di SP2D.
~ 79 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
D.1 Penatausahaan Belanja SP2D LS Barang dan Jasa Uraian
Bendahara Pengeluaran Proses Penerbitan SP2D LS Barang dan Jasa
1 .
2 .
3 .
4 .
Bendahara pengeluaran menerima SP2D LS barang dan jasa untuk belanja yang dilakukan
Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom penerimaan
Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom pengeluaran. Tanggal dan jumlah yang dicatat sama dengan tanggal dan jumlah yang dicatat di kolom penerimaan
SP2D LS Barang dan Jasa
Melakukan Pengisian BKU Pada kolom penerimaan
Melakukan Pengisian BKU pada Kolom Pengeluaran
Melakukan Pengisian Buku Pembantu rincian obyek belanja
Bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu rincian obyek belanja BKU Bendahara Pengeluaran
5 .
Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan buku pembantu BKU yang sudah terupdate
Buku Pembantu Rincian Obyek
~ 80 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
D.2 Penatausahaan Belanja SP2D LS Gaji & Tunjangan Uraian
Bendahara Pengeluaran Proses Penerbitan SP2D LS Gaji
1.
Bendahara pengeluaran menerima SP2D LS gaji
2.
Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom penerimaan
3.
Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom pengeluaran. Tanggal dan jumlah yang dicatat sama dengan tanggal dan jumlah yang dicatat di kolom penerimaan
4.
Bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu rincian obyek belanja
SP2D LS Gaji &Tunjangan
Melakukan Pengisian BKU Pada kolom penerimaan
Melakukan Pengisian BKU pada Kolom Pengeluaran
Melakukan Pengisian Buku Pembantu rincian obyek belanja
5.
3.
Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan buku pembantu BKU yang sudah terupdate
BKU Bendahara Pengeluaran
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENYAMPAIANNYA ~ 81 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Buku Pembantu Rincian Obyek
Bendahara pengeluaran wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pengelolaan
uang
yang
terdapat
dalam
kewenangannya.
Pertanggungjawaban tersebut terdiri atas: a. pertanggungiawaban penggunaan UP b. pertanggungjawaban penggunaan TU c.
pertanggung/awaban administratif
d. pertanggungjawaban fungsional. A.
Pertanggungjawaban Penggunaan Uang Persediaan Bendahara pengeluaran melakukan pertanggungjawaban penggunaan uang persediaan setiap akan mengajukan GU. Dalam melakukan pertanggungjawaban tersebut dokumen yang disampaikan adalah Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan dan dilampiri dengan bukti-bukti belanja yang sah. Prosedur dalam membuat pertanggungjawaban uang persediaan adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan bukti-bukti yang sah atas belanja yang menggunakan uang persediaan
termasuk
bukti-bukti
yang
dikumpulkan
oleh
bendahara
pengeluaran pembantu, jika ada sebagian uang persediaan yang sebelumnya dilimpahkan kepada bendahara pengeluaran pembantu 2. Berdasarkan bukti-bukti
yang sah tersebut bendahara pengeluaran
melakukan rekapitulasi belanja kedalam Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan sesuai dengan program dan kegiatannya masing-masing. 3. Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan tersebut dijadikan lampiran pengajuan SPP-GU
~ 82 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
PEMERINTAH KABUPATEN….. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN BENDAHARA PENGELUARAN SKPD
:
Tahun Anggaran
:
Kode Rekening
Uraian
Belanja
Total Uang Persediaan Awal Periode Uang Persediaan Akhir Periode …….Tanggal……… Bendahara Pengeluaran (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP : B.
Pertanggungjawaban Penggunanan TU Bendahara pengeluaran melakukan pertanggungjawaban penggunaan TU apabila TU yang dikelolanya telah habis/selesai digunakan untuk membiayai suatu kegiatan atau telah sampai pada waktu yang ditentukan sejak TU diterima.
~ 83 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Dalam melakukan pertanggungjawaban tersebut dokumen yang disampaikan adalah Laporan Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan. Dokumen inl dilampirkan dengan bukti-bukti belanja yang sah dan lengkap. Prosedur dalam membuat pertanggungjawaban TU adalah sebagai berikut: 1.
Bendahara pengeluaran mengumpulkan bukti-buktl belanja yang sah tas penggunaan tambahan uang persediaan.
2.
Apabila terdapat TU yang tidak digunakan bendahara pengeluaran melakukan setoran ke Kas Umum Daerah. Surat Tanda Setoran atas penyetoran itu dilampirkan sebagai lampiran laporan pertanggungjawaban TU.
3.
Berdasarkan bukti-bukti belanja yang sah dan lengkap tersebut dan bukti penyetoran sisa tambahan uang persediaan (apabila tambahan uang persediaan melebihi belanja yang dilakukan) bendahara pengeluaran melakukan rekapitulasi belanja kedalam Laporan Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan sesuai dengan program dan kegiatannya yang dicantumkan pada awal pengajuan TU.
4.
Laporan
pertanggungjawaban
tersebut
kemudian
diberikan
kepada
Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD. 5.
PPK SKPD kemudian melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran.
6.
Pengguna
Anggaran
kemudian
menandatangani
pertanggungjawaban TU sebagai bentuk pengesahan.
~ 84 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
laporan
PEMERINTAH KABUPATEN ……. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BENDAHARA PENGELUARAN SKPD : ……………………………… Tahun Anggaran : ……………………………… Program : ………………………………./…………….. Kegiatan : ………………………………./…………….. TanggalSP2DTU : ……………………………… Kode Rekening
Uraian
Belanja
Jumlah Tambahan Uang Persediaan Sisa Tambahan Uang Persediaan* Tanggal Mengetahui Nama Pengguna Anggaran
Bendahara Pengeluaran (Tanda Tangan)
(Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP :
(Nama Jelas) NIP :
Cara Pengisian: 1.
Judul diisi dengan nama Kabupaten, nama SKPD yang bertanggungjawab dan tahun anggaran.
2.
Program diisi dengan kode dan nama program yang dibiayai dengan TU.
3.
Kegiatan diisi dengan kode dan nama kegiatan yang dibiayai dengan TU.
4.
Tanggal SP2D TU diisi dengan tanggal terbitnya SP2D TU.
5.
Kolom kode rekening diisi dengan kode rekening belanja.
6.
Kolom uraian diisi dengan uraian nama kode rekening belanja.
~ 85 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
7.
Kolom jumlah diisi dengan jumlah rupiah belanja untuk kode rekening setiap rincian obyek belanja.
8.
Jumlah adalah total belanja dengan uang TU.
9.
Tambahan Uang Persediaan diisi dengan jumlah Tambahan Uang Persediaan yang diberikan.
10.
Sisa Tambahan Uang Persediaan adalah Tambahan Uang Persediaan dikurangi jumlah Total belanja. Apabila hasilnya positif maka ada dana TU yang harus dikembalikan ke Kas Umum Daerah.
B. Pertanggungjawaban Penggunaan TU Uraian
PA/KPA
Bendahara Pengeluaran
PPK SKPD
Bukti Setoran
~ 86 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
1.
Bendahara pengeluaran menyiapkan bukti setoran sisa dana TU ke
Bukti Belanja
rekening kas umum daerah dan bukti belanja atas penggunaan dana TU
Bukti setoran
Bukti Setoran 2.
Bendahara pengeluaran membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana TU dan
Laporan Penggunaan Tambahan Uang Persediaan
menyampaikan ke PA/KPA melalui PPK SKPD
3.
dan kemudian memberikan kepada PA/KPA untuk mendapatkan pengesahan
Bukti Setoran
Laporan Penggunaan Tambahan Uang
atas laporan pertanggungjawaban
Persediaan
Bukti Setoran Bukti Belanja
Bukti Belanja
PA/KPA melakukan proses pengesahan
Laporan Penggunaan Uang
Apakah Disetuju i?
PPK SKPD melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban yang disampaikan
4.
Bukti Belanja
Bukti Belanja
Proses Pengesahan
penggunaan tambahan uang persediaan
Laporan Penggunaan Tambahan Uang Persediaan
Bukti Setoran Bukti Belanja
Bukti Setoran 5.
PA/KPA kemudian memberikan laporan pertanggungjawaban tambahan uang persediaan kepada bendahara npengeluara
C.
Bukti Belanja Laporan Penggunaan Tambahan Uang Persediaan
Pertanggungawaban Admmistratif
~ 87 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Laporan Penggunaan Tambahan Uang Persediaan
Pertanggungjawaban administratif dibuat oleh bendahara pengeluaran dan disampaikan kepada Pejabat Pengguna Anggaran paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Pertanggungjawaban
administratif
tersebut
berupa
Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) yang menggambarkan jumlah anggaran, realisasi dan sisa pagu anggaran baik secara kumulatif maupun perkegiatan. SPJ ini merupakan penggabungan dengan SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu. Pertanggungjawaban administratif berupa SPJ dilampiri dengan : 1. Buku Kas Umum; 2. Laporan Penutupan Kas; dan 3. SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu. Pertanggungjawaban disampaikan
paling
administratif lambat
pada
hari
bulan
terakhir
tahun
anggaran
kerja
terakhir
bulan
tersebut.
Pertanggungjawaban tersebut harus dilampiri bukti setoran sisa uang persediaan. Prosedur pembuatan
dan penyampaian SPJ bendahara pengeluaran adalah
sebagai berikut: 1.
Bendahara pengeluaran menyiapkan laporan penutupan kas.
2.
Bendahara pengeluaran melakukan rekapitulasi jumlah Jumlah belanja dan item terkait lainnya berdasarkan BKU dan buku pembantu BKU lainnya serta khususnya Buku Pembantu Rincian Obyek untuk mendapatkan nilai belanja per rincian obyek.
3.
Bendahara pengeluaran menggabungkan hasil rekapitulasi tersebut dengan hasil yang ada di SPJ Bendahara pengeluaran pembantu.
4.
Berdasarkan rekapitulasi dan penggabungan itu, bendahara pengeluaran membuat SPJ atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya.
5.
Dokumen SP1 beserta BKU, laporan penutupan kas dan SPJ bendahara pengeluaran pembantu kemudian diberikan ke PPK SKPD untuk dilakukan verifikasi.
6.
Setelah mendapatkan verifikasi, Pengguna Anggaran menandatangani sebagai bentuk pengesahan.
PEMERINTAH KABUPATEN…. LAPORAN PENUTUPAN KAS BULANAN BULAN……TAHUN …………… ~ 88 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Kepada Yth ……………………. ……………………. Di Tempat Dengan memperhatikan Peraturan Bupati No…….. Tahun …… mengenai Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah, bersama ini kami sampikan Laporan Penutupan Kas Bulanan yang terdapat di Bendahara Pengeluaran SKPD……………… adalah sejumlah Rp……….. dengan perincian sebagai berikut: 1.
Kas di Bendahara Pengeluaran -
Saldo Awal bulan Tanggal ….
Rp
-
Jumlah Penerimaan
Rp
-
Jumlah Pengeluaran
Rp
Saldo Akhir bulan Tanggal….
Rp
Saldo akhir bulan tanggal…. Terdiri dari saldo di kas tunai sebesar Rp….. dan saldo di Bank sebesar Rp………… 2. Kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu -
Saldo awal bulan Tanggal…. Rp
-
Jumlah Penerimaan Rp
-
Jumlah Pengeluaran Rp Saldo akhir bulan Tanggal
Rp
Saldo akhir bulan tanggal …. Terdiri dari saldo di kas tunai sebesar Rp…. dan saldo di bank sebesar Rp…. 2. Rekapitulasi Posisi Kas di Bendahara Pengeluaran -
Saldo di Kas Tunai
Rp
-
Saldo di Bank
Rp
Saldo total
Rp _____________ Rp Tanggal……… Bendahara Pengeluaran (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP :
Cara Pengisian:
~ 89 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
1.
Judul diisi dengan nama KABUPATEN , nama SKPD yang bersangkutan, nama pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, nama bendahara pengeluaran, tahun anggaran dan bulan.
2.
Kolom 1 diisi dengan kode rekening
3.
Kolom 2 diisi dengan uraian nama kode rekening
4.
Kolom 3 diisi dengan jumlah anggaran yang ditetapkan dalam APBD atas masingmasing kode rekening
5.
Kolom 4 diisi dengan jumlah SP20 atas pembayaran LS-gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan lalu
6.
Kolom 5 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ bulan ini
7.
Kolom 6 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan ini
8.
Kolom 7 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan lalu
9.
Kolom 8 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ bulan ini
10. Kalom 9 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan ini 11.
Kolom 10 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU sampai dengan bulan lalu
12. Kolom 11 diisi dengan Jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU bulan ini 13. Kolom 12 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU sampai dengan bulan ini 14. Kalom 13 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana LS+UP/GU/TU sampai dengan bulan ini SL 15. Kolom 14 diisi dengan jumlah sisa pagu anggaran yang diperoleh dari jumlah anggaran dikurangi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana LS-UP/GU/TU sampai dengan bulan ini. D.
Pertanggungjawaban Fungsional Pertanggungjawaban
fungsional
dibuat oleh
bendahara pengeluaran
dan
disampaikan kepada PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Pertanggungjawaban
fungsional
tersebut
berupa
Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) yang merupakan penggabungan dengan SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu. SPJ tersebut dilampiri dengan: 1. Laporan Penutupan Kas ~ 90 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
2. SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu. Pertanggungjawaban fungsional pada bulan terakhlr tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut. Pertanggungjawaban tersebut dilampiri bukti setoran sisa uang persediaan.
Cara Pengisian: 1.
Judul diisi dengan nama KABUPATEN/, nama SKPD yang bersangkutan, nama pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, nama bendahara pengeluaran, tahun anggaran dan bulan.
2.
Kolom 1 diisi dengan kode rekening
3.
Kobm 2 diisi dengan uraian nama kode rekening
4.
Kolom 3 diisi dengan jumlah anggaran yang ditetapkan dalam APBD atas masingmasing kode rekening
5.
Kolom 4 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan lalu
6.
Kolom 5 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ bulan ini
7.
Kolom 6 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-gaji dan tunjangan yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan ini
8.
Kolom 7 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan lalu
9.
Kolom 8 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ bulan ini
10. Kolom 9 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan lalu 11.
Kolom 10 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU sampai dengan bulan lalu
12. Kolom 11 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU bulan ini 13
Kolom 12 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana UP/GU/TU sampai dengan bulan ini
14. Kolom 13 diisi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana LS+UP/GU/TU sampai dengan bulan ini Kolom 14 diisi dengan jumlah sisa pagu anggaran yang diperoleh dari jumah anggaran dikurangi dengan jumlah SPJ atas penggunaan dana LS - UP/GU/TU sampai dengan bulan ini.
~ 91 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah