Almira Febri Jayanti POA P2.31.31.1.13.026 DIV-B/SMT 6
FORM 1:
POA INTERVENSI PANGAN - GIZI – KESEHATAN EVALUASI KEGIATAN PROMOSI ASI EKSKLUSIF PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA TH: 2014/2015
Deskripsi Intervensi 1 ASI eksklusif merupakan suatu program pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan lain pada bayi berumur nol sampai 6 bulan (DEPKES RI, 2004). Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka
Tujuan Umum dan Khusus 2 Tujuan umum: Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai ASI Eksklusif Meningkatkan kualitas SDM di masa yang akan datang. Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak
Target dan Sasaran Langsung
Strategi Kegiatan Personil / Instansi Tempat Terkait Langsun Pendukun Kegiatan g g 5 6 7
Rincian Kegiatan
3 4 Sasaran Persiapan: langsung dari 1. Diadakan rapat program ASI bersama antara Eksklusif adalah Gubernur NTB dan ibu menyusui Tim Penggerak PKK terutama ibu NTB. rumah tangga 2. Ditentukan dan bayi yang pernyataan baru lahir hingga komitmen mengenai usia 6 bulan di ASI Eksklusif, yaitu: Kota Mataram - Membuat Kebijakan dengan target Tertulis yang nasional Mendukung ASI pemberian ASI Eksklusif Eksklusif tahun - Memberikan 2010 adalah 67% pelayanan Inisiasi
Ibu Pemerintah Klinik Orang Tua Puskesmas Daerah PKK Rumah Dinas FPASI Sakit Kesehatan Provinsi Pojok ASI Nusa Tenggara Barat FPASI Kota Mataram , GOW Instansi pemerintah seperti rumah sakit dan puskes
Sumber Daya Waktu (lama keg)
Jenis
Asal
8
9
10
Dilakukan sosialisasi dan penyuluha n (tidak disebutkan secara rinci berapa kali dilakukan) dalam kurun waktu 1 tahun
Biaya
Berasal dari Pemerintah Pusat sebesar Rp25.663.66 9.000,00 (untuk Program Bina Gizi Ibu dan Anak) dan Dana alokasi untuk Dinas Kesehatan Kota Mataram sendiri sebesar Rp.2.489.70
SDM
waktu minimal 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat (MPASI), namun ASI tetap dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Kota Mataram yang akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan di masa yang akan datang. Sasaran langsung dari
Menurunkan angka kematian ibu dan anak
Tujuan Khusus: Memenuhi kebutuhan zat gizi pada bayi.
Membantu menjaga kesehatan tubuh dan kekebalan tubuh bayi terhadap berbagai macam jenis penyakit. Menurunkan resiko ibu menyusui terkena kanker penyakit lainnya
-
-
Menyusu Dini Memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan Tidak melakukan promosi susu formula baik secara langsung maupun tidak langsung di Klinik bersalin/RSU.
3. Adanya dukungan anggaran dana dari pemerintah.
Pelaksanaan 1. Adanya kerjasama antarmasyarakat dan organisasi di Kota Mataram. 2. Melakukan sejumlah diskusi dan seminar terbuka mengenai IMD dan ASI Eksklusif. 3. Pemerintah Daerah bersama-sama dengan FPASI ikut mensosialisasikan pentingnya ASI Eksklusif. kepada ibu
mas.
0.000,00. PKK FPASI Tenaga Kesehatan
Instru ment Monit oring Media Sosial isasi dan Penyu luhan
Dinas Kesehata n daerah FPASI
Dinas Kesehata n daerah FPASI
program ASI Eksklusif adalah ibu menyusui terutama ibu rumah tangga dan bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan, dengan target nasional pemberian ASI Eksklusif tahun 2010 adalah 67%
Meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan bayi.
dan Dinas Kesehatan, termasuk rumah sakit dan Puskesmas. 4. FPASI dan GOW mendorong pemerintah daerah untuk menyediakan pojok ASI. 5. Dilaksanakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas Dalam Sistem Monitoring Surveilans Gizi
Monitoring Evaluasi: 1. Peningkatan jumlah cakupan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan dibangunnya Pojok ASI di Kota Mataram. 2. Meningkatnya angka kesehatan ibu dan anak. 3. Pemantauan ketaatan lembaga kesehatan dan kerjasama dari masyarakat.
4. Pemberian penghargaan kepada siapa saja pihakpihak yang ikut mensukseskan Program ASI Eksklusif Oleh forum peduli ASI 5. Meningkatnya pengetahuan mengenai ASI Eksklusif terutama pada ibu, keluarga, dan orangtua. 6. Tidak ada bannerbanner dari sponsor atau iklan di rumah sakit, klinik maupun Puskesmas di Kota Mataram yang sifatnya mempromosikan susu formula.
FORM 2 : HIPOPOC TABLE POA INTERVENSI PANGAN - GIZI – KESEHATAN
INTERVENSI / PROYEK : SOSIALISASI ASI EKSKLUSIF KABUPATEN MATARAM TAHUN 2011 KEGIATAN 1
INPUT 2
ASI eksklusif merupakan suatu program pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan lain pada bayi berumur nol sampai 6 bulan. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu minimal 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat (MPASI), namun ASI tetap dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Kota Mataram, yang akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan di masa yang akan datang. Sasaran langsung dari program ASI Eksklusif adalah ibu menyusui terutama ibu rumah
Biaya Biaya berasal dari Pemerintah Pusat sebesar Rp25.663.669.000,00 (untuk Program Bina Gizi Ibu dan Anak) dan Dana alokasi untuk Dinas Kesehatan Kota Mataram sendiri sebesar Rp.2.489.700.000,00. SDM Berasal dari PKK, FPASI dan Tenaga Kesehatan Media Sosialisasi Dan Penyuluhan Berasal dari Dinas Kesehatan daerah dan FPASI Instumen monitoring Disediakan oleh Dinas Kesehatan daerah dan FPASI (untuk kegiatan internal
PROSES 3
OUTPUT 4
OUTCOME 5
Meningkatknya pengetahuan ibu mengenai ASI Eksklusif
Meningkatnya kualitas SDM di masa yang akan datang.
Peningkatan jumlah cakupan bayi yang diberi ASI Eksklusif
Meningkatnya kesehatan ibu dan anak
Terpenuhinya kebutuhan zat gizi pada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif
Menurunkan angka kematian ibu dan anak
Persiapan: 1. Diadakan rapat bersama antara Gubernur NTB dan Tim Penggerak PKK NTB. 2. Ditentukan pernyataan komitmen mengenai ASI Eksklusif, yaitu: - Membuat Kebijakan Tertulis yang Mendukung ASI Eksklusif - Memberikan pelayanan Inisiasi Menyusu Dini - Memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan - Tidak melakukan promosi susu formula baik secara langsung maupun tidak langsung di Klinik bersalin/RSU. 3. Adanya dukungan anggaran dana dari pemerintah.
Pelaksanaan 1. Adanya kerjasama antarmasyarakat dan organisasi di Kota Mataram. 2. Melakukan sejumlah diskusi dan seminar terbuka mengenai IMD dan ASI Eksklusif.
Meningkatnya kesehatan tubuh dan kekebalan tubuh bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif terhadap berbagai macam jenis penyakit. Menurunkan resiko
Meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan bayi.
tangga dan bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan, dengan target nasional pemberian ASI Eksklusif thn 2010 adalah 67%
3. Pemerintah Daerah bersamasama dengan FPASI ikut mensosialisasikan pentingnya ASI Eksklusif. kepada ibu dan Dinas Kesehatan, termasuk rumah sakit dan Puskesmas. 4. FPASI dan GOW mendorong pemerintah daerah untuk menyediakan pojok ASI. 5. Dilaksanakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas Dalam Sistem Monitoring Surveilans Gizi
Monitoring Evaluasi: 1. Peningkatan jumlah cakupan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan dibangunnya Pojok ASI di Kota Mataram. 2. Meningkatnya angka kesehatan ibu dan anak. 3. Pemantauan ketaatan lembaga kesehatan dan kerjasama dari masyarakat. 4. Pemberian penghargaan kepada siapa saja pihak-pihak yang ikut mensukseskan Program ASI Eksklusif Oleh forum peduli ASI 5. Meningkatnya pengetahuan mengenai ASI Eksklusif terutama pada ibu, keluarga, dan orangtua. 6. Tidak ada banner-banner dari
ibu menyusui terkena kanker penyakit lainnya
sponsor atau iklan di rumah sakit, klinik maupun Puskesmas di Kota Mataram yang sifatnya mempromosikan susu formula.
FORM 3 : IDENTIFIKASI INDIKATOR POA INTERVENSI PANGAN - GIZI – KESEHATAN INTERVENSI / PROYEK : SOSIALISASI ASI EKSKLUSIF KABUPATEN MATARAM TAHUN 2011 VARIABEL DALAM TABEL HIPOPOC 1 INPUT 1. Biaya Biaya berasal dari Pemerintah Pusat sebesar Rp25.663.669.000,00 (untuk Program Bina Gizi Ibu dan Anak) dan Dana alokasi untuk Dinas Kesehatan Kota Mataram sendiri sebesar Rp.2.489.700.000,00.
2. SDM a. Tim PKK b. FPASI c. Tenaga Kesehatan : dokter, bidan, perawat, dll yang terdapat di RS, puskesmas, atau klinik
INDIKATOR 2 1. a. Tersedia dana untuk Program Bina Gizi Ibu dan Anak (termasuk ASI Eksklusif) sebanyak Rp.2.489.700.000,00. b. Minimal tersedia 1 Sumber dana untuk kegiatan Program Bina Gizi Ibu dan Anak selama 1 tahun .
2. a. Tersedianya tim PKK yang terdiri dari ...... unsur b. Tersedianya Forum Pemberian ASI (FPASI) yang terdiri dari ..... unsur c. Tersedianya minimal ..... tenaga kesehatan untuk melaksanakan program
KETERANGAN 3 1. 2.
2. Tidak ada keterangan mengenai unsur yang tefrmasuk dalam tim PKK dan FPASI serta jumlah minimal tenaga kesehatan yang dibutuhkan
3. Media Sosialisasi Dan Penyuluhan a. Jumlah media yang digunakan: b. Jenis media yang digunakan: leaflet, banner, c. Sumber media yang digunakan: Berasal dari Dinas Kesehatan daerah dan FPASI
4. Instumen monitoring a. Jumlah instrumen: b. Sumber instrumen: Disediakan oleh Dinas Kesehatan daerah dan FPASI (untuk kegiatan internal
5. Jumlah Sasaran
3. a. Minimal tersedia ..... media yang digunakan untuk sosialisasi dan penyuluhan ASI Eksklusif b. Tersedianya minimal 2 jenis media untuk sosialisasi dan penyuluhan ASI Eksklusif c. Minimal tersedia dua sumber penyedia media yang digunakan untuk sosialisasi dan penyuluhan ASI Eksklusif
4. a. Tersedia minimal ..... set instrumen untuk monitoring pelaksanaan ASI Eksklusif. b. Minimal tersedia dua sumber penyedia instrumen monitoring pelaksanaan ASI Eksklusif. 5. Tersedianya sasaran program sebanyak ........
PROSES 1. PERSIAPAN a. Rapat bersama antara Gubernur NTB dan Tim Penggerak PKK NTB. b. Penentuan pernyataan komitmen mengenai ASI Eksklusif
1.
a. Terlaksananya rapat bersama antara Gubernur NTB dan Tim Penggerak PKK NTB sebelum program dilaksanakan. b. Terbentuknya pernyataan komitmen (kebijakan) mengenai
3. Tidak ada keterangan mengenai berapa banyak media yang digunakan untuk sosialisasi dan penyuluhan ASI Eksklusif
4. 5.
5. Tidak ada keterangan mengenai jumlah sasaran yang ingin dicapai
ASI Eksklusif yang terdiri dari 4 unsur, yaitu: - Adanya Kebijakan Tertulis yang Mendukung ASI Eksklusif - Adanya pelayanan Inisiasi Menyusu Dini - Adanya pelatihan kepada tenaga kesehatan - Tidak ada promosi susu formula baik secara langsung maupun tidak langsung di Klinik bersalin/RSU.
c. Adanya dukungan anggaran dana dari pemerintah. d. Pengukuran pengetahuan awal pada ibu menyusui e. Survei cakupan pemberian ASI Eksklusif f.
Pengumpulan data kesakitan ibu dan anak
g. Pengumpulan data kematian ibu dan anak h. Observasi ketaatan lembaga kesehatan terkait ASI Eksklusif 2. PELAKSANAAN a. Adanya kerjasama antar masyarakat dan organisasi di Kota Mataram.
c.
Tersedia dana untuk Program Bina Gizi Ibu dan Anak (termasuk ASI Eksklusif) sebanyak Rp.2.489.700.000,00. d. Tersedianya data mengenai pengetahuan awal ibu tentang ASI Eksklusif e. Tersedianya data cakupan pemberian ASI Eksklusif sebelum dilaksanakan program. f. Tersdianya data kesakitan pada ibu dan anak sebelum dilaksanakannya program g. Tersdianya data kematian pada ibu dan anak sebelum dilaksanakannya program h. Tersedianya data jumlah banner yang mempromosikan ASI Eksklusif sebelum dilaksanakannya program
b. Melakukan sejumlah diskusi dan seminar terbuka mengenai IMD dan ASI Eksklusif.
2. a. Terlaksananya kegiatan terkait ASI Eksklusif antar masyarakat dan organisasi selama program berlangsung
c. Sosialisasi mengenai pentingnya ASI Eksklusif. kepada ibu dan Dinas Kesehatan, termasuk rumah sakit dan Puskesmas. d. FPASI dan GOW mendorong pemerintah daerah untuk menyediakan pojok ASI.
b.
e. Dilaksanakan Pelatihan Peningkatan
d. Terbentuknya minimal ...... Pojok ASI di Kota Mataram
Terlaksananya minimal ....... kali diskusi dan seminar terbuka mengenai ASI Ekskludif selama program berlangsung
c. Terlaksananya sosialisasi mengenai ASI Eksklusif minimal kepada 3 unsur (ibu, rumah sakit, dan puskesmas)
2. b. Tidak ada keterangan mengenai jumlah minimal terlaksananya diskusi dan seminar mengenai ASI Eksklusif.
2. d. Tidak ada keterangan mengenai jumlah minimal Pojok ASI yang harus
Kapasitas Petugas Dalam Sistem Monitoring Surveilans Gizi
e. Terlaksananya pelatihan peningkatan kapasitas petugas dalam sistem monitoring survailens gizi minimal ...... kali selama program berlangsung 3. MONEV Data yang akan diambil saat pelaksanaan program : a. Tingkat pengetahuan mengenai ASI Eksklusif terutama pada ibu, keluarga, dan orangtua. b. Jumlah cakupan bayi yang diberi ASI Eksklusif c. Jumlah pembangunan Pojok ASI di Kota Mataram. d. Angka kesehatan ibu dan anak. e. Data Pemantauan ketaatan lembaga kesehatan dan kerjasama dari masyarakat. OUTPUT 1. Meningkatknya pengetahuan ibu mengenai ASI Eksklusif 2. Peningkatan jumlah cakupan bayi yang diberi ASI Eksklusif 3. Terpenuhinya kebutuhan zat gizi pada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif 4. Meningkatnya kesehatan tubuh dan kekebalan
1. Minimal 80% pengetahuan
sasaran
mengalami
peningkatan
2. Minimal 50% sasaran mendapatkan ASI Eksklusif 3. Minimal 50% sasaran terpenuhi kebutuhan zat gizinya selama program ASI Eksklusif berlangsung. 4. Minimal 80% sasaran mengalami peningkatan kesehatan
terbentuk e. Tidak ada keterangan mengenai jumlah pelatihan peningkatan kapastitas petugas dalam sistem monitoring survailens gizi yang harus dilakukan selama program berlangsung
tubuh bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif terhadap berbagai macam jenis penyakit. 5. Menurunkan resiko ibu menyusui terkena kanker penyakit lainnya
dan kekebalan tubuh selama program ASI Eksklusif berlangsung. 5. Menurunnya resiko kanker dan penyakit lainnya minimal 50% pada ibu menyusui selama program ASI Eksklusif berlangsung.
OUTCOME :
2. Meningkatnya kesehatan ibu dan anak
1. Minimal 80% bayi mengalami peningkatan kualitas hidup (pengetahuan dan kesehatan) 2. Meningkatnya angka kesehatan ibu dan anak dari .... menjadi ....
3. Menurunkan angka kematian ibu dan anak
3. Menurunnya angka kematian ibu dan anak dari ... menjadi .. %
4. Meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan bayi.
4. Minimal 90% ibu dan bayi mengalami peningkatan ikatan emosional
1. Meningkatnya kualitas SDM di masa yang akan datang.
2. Tidak ada keterangan mengenai perubahan peningkatan angka kesehatan ibu dan anak 3. Tidak ada keterangan mengenai perubahan penurunan angka kematian ibu dan anak
FORM 4 : JENIS, SUMBER DAN CARA PENGAMBILAN DATA
POA INTERVENSI PANGAN - GIZI – KESEHATAN INTERVENSI / PROYEK : SOSIALISASI ASI EKSKLUSIF KABUPATEN MATARAM TAHUN 2011
Data Yg Diambil 1 Anggaran (Rincian Pemasukan dan Pengeluaran) Sasaran (Kriteria dan Jumlah) Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Kesakitan Ibu dan Anak Kematian ibu dan anak Ketaatan lembaga kesehatan terkait ASI Eksklusif Pelaksanaan diskusi dan seminar terbuka Pembangunan
Jenis Data Kualitatif / Kuantitati f 2
Sumber Data Primer/ Sekunder
Cara Pengambila n Data
Instansi/Perso nil Penyedia Data
Periode
Ketersedia an Data
3
4
5
6
7
Kuantitatif
Sekunder
Langsung
Dinas Kesehatan Kota Mataram
Tahunan, Sebelum pelaksanaan program berlangsung
Tersedia
Kualitatif & Kuantitatif
Sekunder
Langsung
Dinas Kesehatan Kota Mataram
Tahunan
Tersedia
Kuantitatif
Sekunder
Langsung
Dinas Kesehatan Kota Mataram
Tahunan
Tersedia
Kuantitatif
Sekunder
Langsung
Bulanan
Tersedia
Kuantitatif
Sekunder
Langsung
Bulanan
Tersedia
Kuantitatif
Primer
Observasi
Tim PKK / FPASI
Bulanan
Tersedia
Kuantitatif
Primer
Tim PKK / FPASI
Bulanan
Tersedia
Kuantitatif
Sekunder
Dinas Kesehatan
Tahunan
Tersedia
Observasi dan Wawamcara Observasi
Dinas Kesehatan Kota Mataram Dinas Kesehatan Kota Mataram
Pojok ASI Pengetahuan ibu mengenai ASI Eksklusif
Kuantitatif
Primer
dan Wawamcara
Kota Mataram / Tim PKK / FPASI
Pre Test dan Post Test
Tim PKK / FPASI
Bulanan
Tersedia
FORM 5 : KALENDER EVALUASI POA INTERVENSI PANGAN - GIZI – KESEHATAN INTERVENSI / PROYEK : SOSIALISASI ASI EKSKLUSIF KABUPATEN MATARAM TAHUN 2011 AKTIVITAS / KEGIATAN Rapat bersama antara Gubernur NTB dan Tim Penggerak PKK NTB. Penentuan pernyataan komitmen mengenai ASI Eksklusif Penetapan anggaran dan dukungan anggaran dana dari pemerintah. Survei cakupan pemberian ASI Eksklusif Pengumpulan data kesakitan ibu dan anak Pengumpulan data kematian ibu dan anak Observasi ketaatan lembaga kesehatan terkait ASI Eksklusif
Sebelum
Ja n
Fe b
Mar
Ap r
BULAN KE Me Ju Jul i n
KETERANGAN Ag t
Se p
Ok t
No v
De s
Sesuda h Dilakukan H-6 bulan sebelum program dilaksanakan Dilakukan H-5 bulan sebelum program dilaksanakan Dilakukan H-2 bulan sebelum program dilaksanakan Dilakukan setiap awal bulan selama 1 tahun Dilakukan setiap awal bulan selama 1 tahun Dilakukan setiap awal bulan selama 1 tahun Dilakukan setiap awal bulan selama 1 tahun
Diskusi dan seminar terbuka mengenai IMD dan ASI Eksklusif. Pre Test dan Post Test
Penyediaan Pojok ASI
Pelatihan Petugas Kesehatan
Dilakukan setiap awal bulan selama 1 tahun Dilakukan setiap awal bulan selama 1 tahun Dilakukan selama 2x dalam satu periode yaitu sebeum dan sesudah program dilaksanakan. Dilakukan selama 2 kali dalam satu tahun periode.