Berisi uraian singkat pelaksanaan skirining fitokimia terhadap berbagai senyawa yang ada di tumbuhanDeskripsi lengkap
LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA I PERCOBAAN VI BIOASSAY EKSTRAK BAHAN ALAM
OLEH NAMA
: DIAH ASTARI SALAM
NIM
: O1A1 14 135
KELAS
: D
KELOMPOK
: IV (EMPAT)
ASISTEN
: ANDRYANI NINGSIH, S.F!"., M.S#., A$%.
&URUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI '1
PERCOBAAN VI BIOASSAY EKSTRAK BAHAN ALAM
A. T*+* P-!#/
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah : 1. Mengetahui prinsip dasar pengujian ekstrak bahan alam. 2. Melakukan uji bioassay dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BTS). B. T-!0 U"*"
roduk herbal telah digunakan secara tradisional sebagai agen terapi dan suplemen makanan di budaya Timur dan Barat. enggunaan tanaman obat telah meningkat secara substansial di dekade terakhir dan sur!ei "rganisasi #esehatan $unia (%&") menunjukkan bah'a *+, dari populasi dunia masih mengandalkan herbal berbasis obat tradisional untuk pera'atan kesehatan primer nya. salah satu yang paling tanaman obat populer di -sia Tenggara di mana telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit adalah Orthosiphon stamineus (Muhammad dkk 211). Orthosiphon stamineus yang umumnya dikenal sebagai /#umis #ucing/ adalah salah satu yang tanaman obat populer yang tumbuh di -sia tenggara seperti Malaysia 0ndonesia Thailand ietnam dan negara*negara tetangga lainnya (Muhammad dkk 211). Salah satu metode yang digunakan untuk penemuan obat tradisional adalah metode ekstraksi. emilihan metode ekstraksi tergantung pada siat bahan dan senya'a yang akan diisolasi. Sebelum memilih suatu metode target ekstraksi perlu ditentukan terlebih dahulu. -da beberapa target ekstraksi diantaranya senya'a bioakti yang tidak diketahui senya'a yang diketahui ada pada suatu organisme sekelompok senya'a dalam suatu organisme yang berhubungan secara struktural (Mukhriani 213).
4kstraksi merupakan salah satu metoda pemisahan 5at terlarut dengan pelarutnya berdasarkan titik didih pelarut. Metode ekstraksi terbagi atas 2 cara yaitu
merasi dan so6hletasi. Maserasi merupakan cara ekstraksi yang paling
sederhana. Bahan simpilisia yang digunakan dihaluskan berupa serbuk kasar dilarutkan dengan bahan pengekstraksi sedangkan
so6hlet merupakan cara
ekstraksi yang dilakukan dalam sebuah alat yang disebut so6hlet dengan pelarut polar berdasarkan titik didihnya. elarut yang biasa digunakan untuk ekstraksi diantaranya adalah metanol etanol etil asetat aseton dan asetonitril dengan air. emilihan pelarut pada proses ekstraksi dilakukan dengan alasan karena pelarut mampu melarutkan senya'a yang akan diekstrak mudah dipisahkan dan dimurnikan kembali. Suhu ekstraksi yang terbaik dilakukan pada kisaran suhu 2* +⁰7 tetapi suhu yang digunakan harus diba'ah titik didih pelarut yang digunakan ($amanik 213). $aun /#umis #ucing/ (Melayu untuk /7at %hiskers/) umumnya digunakan sebagai Tea Java yang muncul dalam banyak produk di mana tindakan diuretik yang aman diperlukan seperti hipertensi batu ginjal retensi air diabetes detoksiikasi dan rematik. roduk ini memiliki berbagai bentuk seperti tablet teh jamu kapsul mentah dan daun kering atau ekstrak. Selain itu siat antioksidan dari tanaman ini memainkan peran penting dari akti!itas terapeutiknya. Berbagai macam la!onoid terdeteksi di berbagai jaringan Orthosiphon stamineus seperti asam rosmarinik (8-) 9uercetin () eupatorin (4;) dan sinensetin (S4<). senya'a enolik memperoleh banyak biologicalevents seperti anti*karsinogenik anti*inlamasi dan anti*aterosklerosis (-lmatar dkk 213). Maka dari itu sebagai kelanjutan dari penelitian bioakti!itas kumis kucing ingin diketahui eek toksisitasnya melalui uji Brine Shrimp Lethality Test (;ji BST). Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). merupakan salah satu metode uji toksisitas yang banyak digunakan dalam penelusuran senya'a bioakti yang bersiat toksik dari
bahan
alam.
Metode
ini dapat
digunakan
sebagai
bioassayguided fractionation dari bahan alam karena mudah cepat dan murah
(8ahayu21=). ;ji pendahuluan senya'a akti pada ekstrak tanaman biasanya dilakukan dengan he'an uji. Salah satu he'an uji yang sesuai adalah brine shrimp (udang laut) A. Salina >each sejenis udang*udangan primiti dan pertama kali ditemukan di >ymington 0nggris pada tahun 1?? dan termasuk amili crustaceae tingkat rendah dari phylum arthropoda (Sukandar dkk 2+). Metode pengujian BST dengan menggunakan Artemia salina dianggap memiliki korelasi dengan daya sitotoksik senya'a*senya'a antikanker sehingga sering dilakukan untuk skrining a'al pencarian senya'a antikanker. Metode ini dikenal sebagai metode yang cepat mudah merah dan hasilnya dapat dipertanggungja'abkan. Siat sitotoksik dapat diketahui berdasarkan jumlah kematian lar!a pada konsentrasi tertentu. Suatu ekstrak dikatakan toksik jika memiliki nilai >7 (#onsentrasi yang mampu membunuh ?, lar!a udang) kurang dari 1 g@ml setelah 'aktu kontak 23 jam (0ndrayani dkk 2A).
C. A% 2 B
1. -lat -lat*alat yang digunakan pada percobaan ini adalah: 1. -erator 2. -kuarium =. Batang engaduk 3. Botol !ial ?. elas kimia A. >ampu pijar . "!en +. ipet tetes C. Senter 1. Sendok tanduk 11. Timbangan analitik 2. Bahan Bahan*bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah: 1. -ir laut 2. -luminium oil =. $MS" 3. Draksi etil asetat ?. Draksi metanol A. Draksi n*heksa . >ar!a udang Artemia Salina >each +. Tissue
P-!0%*: a. >7? Draksi Metanol $ik.
kematian lar!a) y H .=6 G =.2A ? H =6 G =.2A 5 – 3,26
6H
0,37
6 H 3 >7? H -ntilog 6 atau 16 H 13 H ?.11+2 Fg@ml b. >7? Draksi 4til -setat $ik.
6H
1.082
6 H 3 >7? H -ntilog 6 atau 16 H 13 H 1. Fg@ml
c. >7? Draksi n*&eksan $ik.
6H
1.034
6 H 2+ >7? H -ntilog 6 atau 16 H 12+ H A=C? Fg@ml
F. P-"/
Brine Shrimp >ethality Test (BS>T) merupakan salah satu metode uji toksisitas yang menggunakan he'an uji sebagai suatu bioassay sederhana untuk penelitian produk alamiah. Metode ini lebih sering digunakan karena memiliki keuntungan yaitu hasil yang diperoleh lebih cepat tidak mahal lebih mudah pengerjaannya dibandingkan dengan metode*metode yang lainnya karena tidak membutuhkan peralatan dan latihan khusus. Sampel yang digunakan pun relati sedikit yang mana eek toksik dapat diketahui atau dapat diukur dari kematian lar!a karena pengaruh bahan uji. ;ji toksisitas dengan metode BS>T ini merupakan uji toksisitas akut dimana eek toksik dari suatu senya'a ditentukan dalam 'aktu singkat yaitu rentang 'aktu selama 23 jam setelah pemberian dosis uji.
enentuannya
menggunakan >7? dengan satuan Ig@ ml. >7? adalah konsentrasi dari suatu senya'a kimia di udara atau dalam air yang dapat menyebabkan ?, kematian pada suatu populasi he'an uji atau makhluk hidup tertentu. enggunaan >7? dimaksudkan untuk pengujian ketoksikan dengan perlakuan terhadap he'an uji secara berkelompok yaitu pada saat he'an uji dipaparkan suatu bahan kimia melalui udara maka he'an uji tersebut akan menghirupnya atau percobaan toksisitas dengan media air. 7? dapat digunakan untuk menentukan tingkat eek toksik suatu senya'a sehingga dapat juga untuk memprediksi potensinya sebagai antikanker. rosedurnya dengan menentukan nilai >7? dari akti!itas komponen akti tanaman terhadap lar!a Artemia salina >each yang dilakukan dalam medium air asin. Besarnya akti!itas dari ekstrak ditunjukkan sebagai toksisitas terhadap lar!a udang. Suatu ekstrak dikatakan toksik berdasarkan metode BS>T jika harga >7 J 1 Ig@ ml. &e'an uji yang umumnya digunakan pada metode BS>T ini yaitu Artemia salina >each yang merupakan udang*udangan primiti sederhana dan eekti dalam ilmu biologi dan toksikologi. Selain itu lar!a udang tersebut merupakan general biossay sehingga semua 5at dapat menembus masuk menembus dinding sel lar!a tersebut ada proses penetasan telur lar!a diberikan pencahayaan lampu
yang bertujuan untuk membantu proses penetasan lar!a udang dan -erator digunakan untuk menjaga oksigen terlarut sekitar = ppm. engujian dilakukan pada he'an uji lar!a udang ( Artemia salina) setelah berumur 3+ jam karena pada umur tersebut lar!a udang mengalami pertumbuhan yang sangat cepat sehingga diasumsikan sebagai pertumbuhan sel yang abnormal. ercobaan kali ini menggunakan pelarut methanol pelarut etil pelarut n* heksan dan kontrol negati menggunakan air laut dengan !ariasi konsentrasi yang berbeda masing*masing yaitu konsentrasi 1 ppm ? ppm 2? ppm 12? ppm dan ? ppm untuk membandingkan eek toksik yang ditimbulkan dari masing* masing konsentrasi
yang berbeda*beda.
;ji toksisitas dilakukan
dengan
memasukkan 1 lar!a udang yang berumur 3+ jam ke dalam botol !ial yang kemudian dicukupkan !olume air lautnya sebanyak ? ml raksi kumis kucing (Orthosiphon aristatus) yang sudah dilarutkan dengan masing*masing pelarutnya yaitu etil asetat metanol dan n*heksan dengan menggunakan metode kalibrasi pada botol !ial kosong sebelumnya. yang. Botol !ial yang sudah berisi lar!a diberi label penanda diletakkan ke dalam keranjang dengan rapih kemudian didiamkan selama 23 jam. #esesokkan harinya botol*botol !ial yang berjumlah 3A masing*masing dihitung jumlah lar!a udang yang mati dengan cara menaruh botol !ial diatas senter ataupun cahaya agar lebih mudah menghitung lar!a udang yang bergerak* gerak didalam botol !ial lalu dihitung lar!a udang satu persatu yang masih akti bergerak dan yang melayang*layang ataupun mengapung dan tenggelam yang diidentiikasi bah'a lar!a udang tersebut telah mati. ada raksi methanol lar!a yang hidup ada pada konsentrasi ? ppm dengan jumlah lar!a yang hidup yaitu 21 lar!a dan pada konsentrasi 1 ppm lar!a yang masih hidup yaitu = lar!a dan hasil tersebut sama dengan raksi etil dan n*heksan dimana pada konsentrasi ? ppm lar!a masih banyak yang hidup dan pada konsentrasi 1 ppm lar!a mati. &al ini menunjukkan bah'a lar!a yang mati pada konsentrasi 1 ppm berpotensi sebagai antikanker dan sebaliknya semakin banyak lar!a yang hidup
pada konsentrasi ? ppm maka tidak berpotensi sebagai antikanker. #ontrol negati pada percobaan ini menggunakan air laut saja dan tidak menggunakan $MS" karena ekstrak yang digunakan dapat larut dengan air laut. -ir laut sebagai kontrol negati berungsi untuk melihat apakah kematian lar!a udang disebabkan oleh ekstrak atau tidak dan bukan dari laut.
G. P-*%*$ 1. #esimpulan Berdasarkan
praktikum
yang
telah
dilakukan
maka
diperoleh
kesimpulan sebagai berikut: 1. rinsip dasar pengujian ekstrak bahan alam dengan pengujian bioassay adalah suatu test atau uji yang menggunakan organisme hidup untuk mengetahui eektiitas suatu bahan hidup ataupun bahan organik dan anorganik terhadap suatu organisme hidup. Senya'a bioakti hampir selalu toksik pada dosis tinggi oleh karena itu daya bunuh in !i!o dari senya'a terhadap organisme he'an dapat digunakan untuk menapis ekstrak tumbuhan yang mempunyai bioakti!itas dan juga memonitor raksi bioakti selama raksinasi dan pemurnian. 2. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diketahui bah'a sampel kumis kucing pada raksi metanol etil asetat dan n*heksan bersiat toksik pada konsentrasi tinggi dan tidak begitu toksik pada konsentrasi rendah selain itu raksi etil asetat menyebabkan siat toksisitas yang tinggi dimana lar!a hanya 1 hidup pada konsentrasi paling rendah yaitu ? ppm sedangkan raksi metanol dan n*heksan lar!a udang masih dapat hidup pada konsentrasi ? ppm. '. Saran
Saran yang dapat diberikan pada percobaan ini yaitu dibutuhkan ketelitian dan teknik khusus dalam proses penghitungan lar!a udang yang berukuran sangat kecil dan akti bergerak sehingga data yang diperoleh tepat dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
-lmatar M. &arith 4. dan Kaidah 8. 213 - lance on Medical -pplications o Orthosiphon stamineus and Some o its "6idati!e 7ompunds 0nternational Lournal o harmaceutical Science 8e!ie' and 8esearch V.'4(2):+=. $amanik.$.$. . &artiati S. dan >ydia S. 2A Skrinning Ditokimia dan ;ji Toksisitas 4kstrak $aun ecut #uda (Stachytarpheta %amaicensis >. ahl) terhadap >ar!a ;dang Artemia salina >each Berk anel &ayati V.1' (?*A1) Muhammad &. omes*7arneiro M.8. oca #.S. $e*"li!eira -5an -. Sulaiman S.-. 0smail K. dan aumgratten D.L.8. 211 4!aluation o the enoto6ity o "rthosiphon stamineus -9ueous 46tract Lournal o 4thnopharmacology 4>S4048 133:A3. Mukhriani 213 4kstraksi emisahan Senya'a $an 0dentiikasi Senya'a -kti Jurnal #esehatan$ V.9 (2). Sukandar $. &ermanto s. 4mi >. 2+ ;ji Toksisitas 4kstrak $aun andan %angi( &andanus amaryllifolius 8o6b.) dengan Metode Brine Shrimp >ethality Test (BS>T) Lurnal #imia ->4